SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
PERKULIAHAN 1
DOSEN :
RISWAN, ST, MT
ANA WAHDIANA, ST
Tambang bawah tanah adalah tambang dimana
kegiatan penambangnya tidak langsung berkaitan
dengan alam terbuka atau udara bebas.
Metode pengambilan bahan mineral dilakukan
dengan membuat terowongan menuju lokasi
mineral tersebut
Langkah-langkah :
1. Pembongkaran batuan dari tempat aslinya
2. Mengisi sarana angkutan dengan broken ore
3. Membawa broken ore dari permukaan kerja
menuju permukaan tanah
Pekerjaan tambahan :
>> pengiriman alat dan bahan dari permukaan ke
dalam tambang maupun dari satu tempat dalam
tambang ke tempat lainnya
>> pengangkutan buruh memasuki atau keluar
tambang
 Ramp, jalan masuk ini berbentuk spiral atau
melingkar mulai dari permukaan tanah menuju
kedalaman yang dimaksud. Ramp biasanya
digunakan untuk jalan kendaraan atau alat-alat
berat menuju dan dari bawah tanah.
 Shaft, yang berupa lubang tegak (vertikal) yang
digali dari permukaan menuju cadangan mineral.
Shaft ini kemudian dipasangi semacam lift yang
dapat difungsikan mengangkut orang, alat, atau
bijih.
 Adit, yaitu terowongan mendatar (horisontal)
yang umumnya dibuat disisi bukit atau
pegunungan menuju ke lokasi bijih.
 Gathering Haulage
adalah bagian dari sistem pengangkutan yang
langsung berdekatan/ berhadapan dengan
permuka kerja.
 Secondary Haulage
adalah bagian dari sistem pengangkutan yang
mengumpulkan batubara/ bijih dari berbagai
gathering haulage dan membawa batubara/ bijih
ke main haulage.
 Main Haulage
adalah bagian dari sistem pengangkutan yang
membawa batubara/ bijih dari secondary haulage
menuju lubang bukaan tambang.
ALAT-ALAT MUAT
DALAM TAMBANG BAWAH TANAH
 Bekerja dengan cara mendorong mangkok ke dalam
tumpukan material sampai penuh, kemudian mangkok
diangkat ke belakang dengan melewati mesin dan
body dan menumpahkan muatannya ke alat angkut
yang berada di belakangnya tanpa memutar.
 Digerakkan oleh udara bertekanan tinggi (compressed
air)
 Tipe-tipe overshoot loader :
+ Rail-mounted loader adalah osl yang menggunakan
rel untuk mobilitasnya, kemiringan jalan max. 2 %.
+ Crawler loader adalah osl yang menggunakan track
(ban rantai) untuk mobilitasnya, kemiringan jalan max
20 %.
+ Rubber tire loader adalah osl yang menggunakan
ban karet untuk mobilitasnya, kemiringan jalan max.
10 %
 Pada bagian depan dilengkapi dengan alat pengumpul, material yang
terkumpul kemudian di dorong menuju belt conveyor yang berada di
belakangnya, selanjutnya di bawa ke alat angkut berikutnya.
 Penggerak berasal dari tenaga listrik, baik AC maupun DC.
 Tentang alat :
+ ditemukan oleh Joseph Joy pada tahun 1916
+ digunakan pada tambang batubara yang menggunakan sistem
continous mining
+ dilengkapi dengan crawler
+ kecepatan 15 ton – 30 ton per menit tergantung pada ukuran material,
spesifikasi mesin dan kondisi lingkungan tambang.
 Keuntungan :
+ Dapat memuat secara kontinyu
+ Tidak menimbulkan polusi udara
+ Pengawasan relatif mudah
 Kerugian :
+ Alat besar, membutuhkan tempat yang luas
+ Investasi relatif mahal
ALAT-ALAT ANGKUT
DALAM TAMBANG BAWAH TANAH
 Prinsip kerja hampir sama dengan truk di Tamka
 Tenaga gerak berasal dari tenaga diesel
 Kapasitas 4,5 ton – 36 ton
 Jenis dari cara dumpingnya :
+ tip dumper
+ telescoping dumper
+ push-plate dumper
 Jenis dari jumlah tenaga penggeraknya :
+ two-wheel drive
+ four-wheel drive
 Keuntungan
+ jarak angkut relatif jauh bisa mencapai 2 km
+ fleksibel dalam hal menambah atau mengurangi alat tanpa
menghentikan produksi secara keseluruhan
+ kecepatan angkut relatif tinggi (bisa mencapai 30 km/jam)
 Kerugian
+ kondisi jalan harus baik dan tidak licin
+ jumlah operator banyak
+ ventilasi harus baik
+ jalan harus lebar dan tidak boleh menyudut
 Merupakan alat angkut berupa sabuk yang mengangkut dan menumpahkan
muatan secara kontinyu
 Jenis berdasarkan fungsi kerjanya :
+ Panel atau section conveyor, adalah conveyor yang umumnya menerima
material pada posisi paling dekat dengan permuka kerja (face-haulage
equipment) dan langsung di transportasikan
+ Gathering conveyor, adalah conveyor sebagai unit pengangkut sekunder dan
biasanya menerima material dari dua atau lebih panel conveyor
+ Mine-line conveyor, adalah conveyor yang mengangkut material dari
tambang bawah tanah ke shaft (angkutan vertikal) atau slope (angkutan
miring); umumnya menerima material dari dua atau lebih gathering conveyor
+ Slope conveyor, adalah conveyor yang biasanya bekerja secara tandem
dengan mine-line conveyor, membawa material dari main level ke permukaan
dengan gradien mencapai 17°
 Keuntungan :
+ Pengengkutan kontinyu
+ Tidak terpengaruh kondisi jalan tambang
+ Jumlah operator sedikit
+ Tidak menimbulkan polusi
+ Tidak menimbulkan getaran tanah
 Kerugian :
+ Bila ada kerusakan, maka proses produksi akan terhenti secara keseluruhan
+ Memerlukan persiapan cukup banyak
 Lori dan Lokomotif
Kegunaan sama seperti belt conveyor sebagai alat angkut
tapi dimensi lebih kecil, penggerak dengan energi listrik,
bisa mengurangi polusi
 Haulage System
cocok untuk kondisi angkut mendatar atau sedikit
menanjak
 Winding System
cocok untuk kondisi angkut vertikal atau relatif vertikal
 Pipa dan Pompa
cara ini memerlukan serangkaian unit penghancur
(primary crushing & secondary crushing), pipa dan
pompa
ALAT-ALAT MUAT-ANGKUT
DALAM TBT
 Adalah alat muat-angkut TBT
 Merupakan kombinasi front-end loader dengan dump truk
 Fungsi : memuat, mengangkut, dan menumpahkan material pada alat
angkut berikutnya
 Tenag penggerak diesel
 Kapasitas alat 0,8 m³ - 10 m³
 Diterapkan pada sublevel stoping, shrinkage stoping, room and pillar,
sublevel caving.
 Keuntungan:
+ biaya pengangkutan dan pemuatan relatif lebih murah (karena alat
muat dan alat angkut jadi satu unit)
+ fleksibel dalam hubungannya dengan alat angkut selanjutnya
+ kapasitas dan produksi tinggi
+ kemiringan jalan mencapai 40%
 Kerugian:
+ membutuhkan ventilasi yang cukup baik
+ getaran relatif kuat
+ membutuhkan jalan angkut tambahan seperti main ramp
 Peralatan yang digerakan dengan udara (air powered motor)ndimana efek
penggaruan diperoleh melalui sebuah garu yang dihubungkan dengan kawat
(wire ropes) dan pulley.
 Umumnya digunakan pada scram drift
 Slusher merupakan rangkaian scraper, wire rope dan drum hoist
 Prinsip kerja : meletakan scraper pada tumpukan material dan menarik dengan
wire rope yang digulung pada drum hoist
 Kapasitas penggaruan tergantung pada :
+ tipe garu
+ kekuatan motor
+ karakteristik material (halus/ menggumpal, kering/ lengket, berat/ ringan).
+ kecepatan kawat
+ keterbatasan ruang yang diakibatkan kondisi tambang
 Jarak angkut ekonomis 7,5 m – 150 m
 Keuntungan :
+ kemampuan pergerakan (manuverability)
+ slusher dapat dipasang pada hampir semua kondisi
+ cepat dibongkar apabila diinginkan
+ ketersediaan tinggi (high availability)
+ mudah dioperasikan
+ biaya kapital rendah
+ dapat digunakan pada hampir setiap tempat
 Digerakan dengan udara (air powered unit)
 Mempunyai mangkok di depannya yang digunakan untuk
menggali muatan pada tumpukan bijih lepas, selanjutnya
mangkok melakukan gerakan menumpah ke belakang
melewati bagian atas mesin itu sendiri dan menumpahkan
muatannya pada suatu alat angkut (misal : kereta tambang)
 Alat ini bergerak dengan ban karet atau di atas rel.
Dioperasikan oleh seorang pekerja yang berdiri pada
platform di sisi mesin. Apabila kegiatan pemuatan harus
dilakukan pada tempat yang sempit/ ada resiko jatuhan
atap maka untuk mengoperasikannya digunakan remote
control
 Kapasitas mangkok 18 ft³
 Keuntungan :
+ Dapat digunakan untuk memuat atau beroperasi pada
suatu bukaan kecil dengan cepat
+ digunakan pada pekerjaan persiapan (development
work) atau stope sempit
 Merupakan ‘center articulating’, bergerak dengan ban karet, low
profile, bergerak di atas ban karet
 Berfungsi sebagai alat muat, angkut dan tumpah
 Ukuran bucket 1 yd³ - 8 yd³, mesin air cooled diesel 78 hp – 250 hp
 Digunakan pada metode open stoping, room and pillar, mechanized
cut and fill, shrinkage stoping, drawpoint loading dan sublevel caving
 Keuntungan :
+ memungkinkan diperbaiki secara ‘in place’ sehingga mengurangi
‘down time’
+ dapat dioperasikan pada kemiringan 35% downgrade, 25% upgrade,
30% side slopes
+ jalan angkut tidak harus lurus, sehingga dapat mengikuti kontur
bijih tanpa meningkatkan pengeluaran secara drastis
+ tonase tinggi
 Kerugian :
+ harga ban karet mahal
+ perawatan jalan harus baik agar ban tidak cepat rusak
 Berfungsi sebagai alat pengangkut dan penumpah bijih
 Dioperasikan dengan bekerjasama dengan scooptrams,
mempunyai karakteristikcenter articulating, low profile,
berban karet dan bermesin diesel
 Unit pengangkut jarak jauh, cadangan bijih harus > 1 juta
ton
 3 tipe teletrams :
1. Telescoping teletrams : punya telescoping bed
2. End dump teletrams : fungsinya untuk penumpahan
pada chute
3. Pusher-plate-dump : plate didorong secara hidraulik dari
depan menuju ke belakang bak, sehingga akan mendorong
muatan keluar dari bak.
 Merupakan alat muat yang sekaligus dapat
berfungsi sebagai alat angkut
 Umumnya dipakai untuk tambang
batubara
 Macam shuttle car :
a. Shuttle car battery
b. Shuttle car diesel
c. Shuttle car cable reel electric
TBTMUAT
TBTMUAT

More Related Content

What's hot

Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwallPerencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwallFathur Rozaq
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Sylvester Saragih
 
Geoteknik Tambang-Rock mass classification system
Geoteknik Tambang-Rock mass classification systemGeoteknik Tambang-Rock mass classification system
Geoteknik Tambang-Rock mass classification systemUDIN MUHRUDIN
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground miningheny novi
 
3 bab ii batuan sub batuan beku & piroklastik
3 bab ii batuan sub batuan beku & piroklastik3 bab ii batuan sub batuan beku & piroklastik
3 bab ii batuan sub batuan beku & piroklastikAlviyanda Whoost
 
Penyanggaan tambang bawah tanah - isya ansyari -
Penyanggaan  tambang bawah tanah - isya ansyari -Penyanggaan  tambang bawah tanah - isya ansyari -
Penyanggaan tambang bawah tanah - isya ansyari -Isya Ansyari
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangNoveriady
 
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruckestimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruckevamanroe
 
75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambang75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambangNando Ltoruan
 
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusIstilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusAling Syahril
 
Tahapanpenambanganbatubara
TahapanpenambanganbatubaraTahapanpenambanganbatubara
Tahapanpenambanganbatubarayannick99
 
Mengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboranMengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboranseed3d
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasioilandgas24
 
Bab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanBab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanMuhammad Nafis
 

What's hot (20)

Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwallPerencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
 
Sistem ventilasi tbt
Sistem ventilasi tbtSistem ventilasi tbt
Sistem ventilasi tbt
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
 
Sistem Penambangan
Sistem PenambanganSistem Penambangan
Sistem Penambangan
 
Geoteknik Tambang-Rock mass classification system
Geoteknik Tambang-Rock mass classification systemGeoteknik Tambang-Rock mass classification system
Geoteknik Tambang-Rock mass classification system
 
Endapan Placer
Endapan PlacerEndapan Placer
Endapan Placer
 
1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground mining
 
3 bab ii batuan sub batuan beku & piroklastik
3 bab ii batuan sub batuan beku & piroklastik3 bab ii batuan sub batuan beku & piroklastik
3 bab ii batuan sub batuan beku & piroklastik
 
Penyanggaan tambang bawah tanah - isya ansyari -
Penyanggaan  tambang bawah tanah - isya ansyari -Penyanggaan  tambang bawah tanah - isya ansyari -
Penyanggaan tambang bawah tanah - isya ansyari -
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambang
 
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruckestimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
 
75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambang75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambang
 
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusIstilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
 
Humprey spiral
Humprey spiralHumprey spiral
Humprey spiral
 
Tahapanpenambanganbatubara
TahapanpenambanganbatubaraTahapanpenambanganbatubara
Tahapanpenambanganbatubara
 
Mengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboranMengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboran
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasi
 
Bab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanBab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran Peledakan
 
9 pemantauan lereng
9 pemantauan lereng9 pemantauan lereng
9 pemantauan lereng
 

Similar to TBTMUAT

Pengertian dan Alat-alat Hauling
Pengertian dan Alat-alat HaulingPengertian dan Alat-alat Hauling
Pengertian dan Alat-alat HaulingArif Wicaksono
 
5.material handling
5.material handling5.material handling
5.material handlingDuta Pratama
 
1. alat industri kimia ver 24 sep 2011
1. alat industri kimia ver 24 sep 20111. alat industri kimia ver 24 sep 2011
1. alat industri kimia ver 24 sep 2011Defri Panjaitan
 
Pengawas operasional.pptx
Pengawas operasional.pptxPengawas operasional.pptx
Pengawas operasional.pptxDedy468271
 
Presentasi Metode Konstruksi Kelompok 2 (KELAS D Pak Ary Setyawan)
Presentasi Metode Konstruksi Kelompok 2 (KELAS D Pak Ary Setyawan)Presentasi Metode Konstruksi Kelompok 2 (KELAS D Pak Ary Setyawan)
Presentasi Metode Konstruksi Kelompok 2 (KELAS D Pak Ary Setyawan)Lutfimr
 
vdocuments.mx_coal-handling-system-55c9c8e84da51.ppt
vdocuments.mx_coal-handling-system-55c9c8e84da51.pptvdocuments.mx_coal-handling-system-55c9c8e84da51.ppt
vdocuments.mx_coal-handling-system-55c9c8e84da51.pptArilYursel
 
Wheel Tractor Scraper and Articulated dump truck
Wheel Tractor Scraper and Articulated dump truck Wheel Tractor Scraper and Articulated dump truck
Wheel Tractor Scraper and Articulated dump truck Hidayatur Rohmah
 
Traktor dan Bulldozer
Traktor dan BulldozerTraktor dan Bulldozer
Traktor dan Bulldozerjajankjos
 
tambang bawah tanah
tambang bawah tanahtambang bawah tanah
tambang bawah tanahtappulak
 
Presentasi Aprianto.pptx
Presentasi Aprianto.pptxPresentasi Aprianto.pptx
Presentasi Aprianto.pptxMas S2
 

Similar to TBTMUAT (20)

Ppt pertambangan
Ppt pertambanganPpt pertambangan
Ppt pertambangan
 
Pengertian dan Alat-alat Hauling
Pengertian dan Alat-alat HaulingPengertian dan Alat-alat Hauling
Pengertian dan Alat-alat Hauling
 
2. Alat_Gali_1.pdf
2. Alat_Gali_1.pdf2. Alat_Gali_1.pdf
2. Alat_Gali_1.pdf
 
Penambangan Batubara
Penambangan BatubaraPenambangan Batubara
Penambangan Batubara
 
5.material handling
5.material handling5.material handling
5.material handling
 
1. alat industri kimia ver 24 sep 2011
1. alat industri kimia ver 24 sep 20111. alat industri kimia ver 24 sep 2011
1. alat industri kimia ver 24 sep 2011
 
Pengawas operasional.pptx
Pengawas operasional.pptxPengawas operasional.pptx
Pengawas operasional.pptx
 
dozer.pdf
dozer.pdfdozer.pdf
dozer.pdf
 
Presentasi Metode Konstruksi Kelompok 2 (KELAS D Pak Ary Setyawan)
Presentasi Metode Konstruksi Kelompok 2 (KELAS D Pak Ary Setyawan)Presentasi Metode Konstruksi Kelompok 2 (KELAS D Pak Ary Setyawan)
Presentasi Metode Konstruksi Kelompok 2 (KELAS D Pak Ary Setyawan)
 
vdocuments.mx_coal-handling-system-55c9c8e84da51.ppt
vdocuments.mx_coal-handling-system-55c9c8e84da51.pptvdocuments.mx_coal-handling-system-55c9c8e84da51.ppt
vdocuments.mx_coal-handling-system-55c9c8e84da51.ppt
 
Pertemuan 3 pesawat angkat
Pertemuan 3 pesawat angkatPertemuan 3 pesawat angkat
Pertemuan 3 pesawat angkat
 
Alat berat
Alat beratAlat berat
Alat berat
 
Wheel Tractor Scraper and Articulated dump truck
Wheel Tractor Scraper and Articulated dump truck Wheel Tractor Scraper and Articulated dump truck
Wheel Tractor Scraper and Articulated dump truck
 
Traktor dan Bulldozer
Traktor dan BulldozerTraktor dan Bulldozer
Traktor dan Bulldozer
 
tambang bawah tanah
tambang bawah tanahtambang bawah tanah
tambang bawah tanah
 
Bucket Elevator
Bucket ElevatorBucket Elevator
Bucket Elevator
 
Presentasi Aprianto.pptx
Presentasi Aprianto.pptxPresentasi Aprianto.pptx
Presentasi Aprianto.pptx
 
Fixed.pdf
Fixed.pdfFixed.pdf
Fixed.pdf
 
Pertemuan 2 pesawat angkat
Pertemuan 2 pesawat angkatPertemuan 2 pesawat angkat
Pertemuan 2 pesawat angkat
 
DUMP_TRUCK.ppt
DUMP_TRUCK.pptDUMP_TRUCK.ppt
DUMP_TRUCK.ppt
 

More from YudiAristaYulanda

Manajemen Tambang Pert.1 gfgfhfggfgg.pdf
Manajemen Tambang Pert.1 gfgfhfggfgg.pdfManajemen Tambang Pert.1 gfgfhfggfgg.pdf
Manajemen Tambang Pert.1 gfgfhfggfgg.pdfYudiAristaYulanda
 
Economics Thesis Orange variant.pptx
Economics Thesis Orange variant.pptxEconomics Thesis Orange variant.pptx
Economics Thesis Orange variant.pptxYudiAristaYulanda
 
Kuliah-UNP-Pengelolaan Lingkungan Pertambangan.pptx
Kuliah-UNP-Pengelolaan Lingkungan Pertambangan.pptxKuliah-UNP-Pengelolaan Lingkungan Pertambangan.pptx
Kuliah-UNP-Pengelolaan Lingkungan Pertambangan.pptxYudiAristaYulanda
 
panduan_tutorial_online_untuk_mahasiswa_ut_04082017.ppt
panduan_tutorial_online_untuk_mahasiswa_ut_04082017.pptpanduan_tutorial_online_untuk_mahasiswa_ut_04082017.ppt
panduan_tutorial_online_untuk_mahasiswa_ut_04082017.pptYudiAristaYulanda
 
3pengantarteknologipertambangan-191013113819.pdf
3pengantarteknologipertambangan-191013113819.pdf3pengantarteknologipertambangan-191013113819.pdf
3pengantarteknologipertambangan-191013113819.pdfYudiAristaYulanda
 

More from YudiAristaYulanda (14)

Manajemen Tambang Pert.1 gfgfhfggfgg.pdf
Manajemen Tambang Pert.1 gfgfhfggfgg.pdfManajemen Tambang Pert.1 gfgfhfggfgg.pdf
Manajemen Tambang Pert.1 gfgfhfggfgg.pdf
 
Materi 2 Gamtek.pdf
Materi 2 Gamtek.pdfMateri 2 Gamtek.pdf
Materi 2 Gamtek.pdf
 
Economics Thesis Orange variant.pptx
Economics Thesis Orange variant.pptxEconomics Thesis Orange variant.pptx
Economics Thesis Orange variant.pptx
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
 
Analisis Regresi.ppt
Analisis Regresi.pptAnalisis Regresi.ppt
Analisis Regresi.ppt
 
Kuliah-UNP-Pengelolaan Lingkungan Pertambangan.pptx
Kuliah-UNP-Pengelolaan Lingkungan Pertambangan.pptxKuliah-UNP-Pengelolaan Lingkungan Pertambangan.pptx
Kuliah-UNP-Pengelolaan Lingkungan Pertambangan.pptx
 
9468_5._Kutipan_Ok.ppt
9468_5._Kutipan_Ok.ppt9468_5._Kutipan_Ok.ppt
9468_5._Kutipan_Ok.ppt
 
panduan_tutorial_online_untuk_mahasiswa_ut_04082017.ppt
panduan_tutorial_online_untuk_mahasiswa_ut_04082017.pptpanduan_tutorial_online_untuk_mahasiswa_ut_04082017.ppt
panduan_tutorial_online_untuk_mahasiswa_ut_04082017.ppt
 
Tugas 6.pptx
Tugas 6.pptxTugas 6.pptx
Tugas 6.pptx
 
operasional tambang.ppt
operasional tambang.pptoperasional tambang.ppt
operasional tambang.ppt
 
TAMBANG PERMUKAAN.ppt
TAMBANG PERMUKAAN.pptTAMBANG PERMUKAAN.ppt
TAMBANG PERMUKAAN.ppt
 
3pengantarteknologipertambangan-191013113819.pdf
3pengantarteknologipertambangan-191013113819.pdf3pengantarteknologipertambangan-191013113819.pdf
3pengantarteknologipertambangan-191013113819.pdf
 
Tugas 2.pptx
Tugas 2.pptxTugas 2.pptx
Tugas 2.pptx
 
Tugas 1.pptx
Tugas 1.pptxTugas 1.pptx
Tugas 1.pptx
 

Recently uploaded

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (20)

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 

TBTMUAT

  • 1. PERKULIAHAN 1 DOSEN : RISWAN, ST, MT ANA WAHDIANA, ST
  • 2. Tambang bawah tanah adalah tambang dimana kegiatan penambangnya tidak langsung berkaitan dengan alam terbuka atau udara bebas. Metode pengambilan bahan mineral dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral tersebut
  • 3.
  • 4.
  • 5. Langkah-langkah : 1. Pembongkaran batuan dari tempat aslinya 2. Mengisi sarana angkutan dengan broken ore 3. Membawa broken ore dari permukaan kerja menuju permukaan tanah Pekerjaan tambahan : >> pengiriman alat dan bahan dari permukaan ke dalam tambang maupun dari satu tempat dalam tambang ke tempat lainnya >> pengangkutan buruh memasuki atau keluar tambang
  • 6.
  • 7.  Ramp, jalan masuk ini berbentuk spiral atau melingkar mulai dari permukaan tanah menuju kedalaman yang dimaksud. Ramp biasanya digunakan untuk jalan kendaraan atau alat-alat berat menuju dan dari bawah tanah.  Shaft, yang berupa lubang tegak (vertikal) yang digali dari permukaan menuju cadangan mineral. Shaft ini kemudian dipasangi semacam lift yang dapat difungsikan mengangkut orang, alat, atau bijih.  Adit, yaitu terowongan mendatar (horisontal) yang umumnya dibuat disisi bukit atau pegunungan menuju ke lokasi bijih.
  • 8.
  • 9.  Gathering Haulage adalah bagian dari sistem pengangkutan yang langsung berdekatan/ berhadapan dengan permuka kerja.  Secondary Haulage adalah bagian dari sistem pengangkutan yang mengumpulkan batubara/ bijih dari berbagai gathering haulage dan membawa batubara/ bijih ke main haulage.  Main Haulage adalah bagian dari sistem pengangkutan yang membawa batubara/ bijih dari secondary haulage menuju lubang bukaan tambang.
  • 10.
  • 12.  Bekerja dengan cara mendorong mangkok ke dalam tumpukan material sampai penuh, kemudian mangkok diangkat ke belakang dengan melewati mesin dan body dan menumpahkan muatannya ke alat angkut yang berada di belakangnya tanpa memutar.  Digerakkan oleh udara bertekanan tinggi (compressed air)  Tipe-tipe overshoot loader : + Rail-mounted loader adalah osl yang menggunakan rel untuk mobilitasnya, kemiringan jalan max. 2 %. + Crawler loader adalah osl yang menggunakan track (ban rantai) untuk mobilitasnya, kemiringan jalan max 20 %. + Rubber tire loader adalah osl yang menggunakan ban karet untuk mobilitasnya, kemiringan jalan max. 10 %
  • 13.
  • 14.  Pada bagian depan dilengkapi dengan alat pengumpul, material yang terkumpul kemudian di dorong menuju belt conveyor yang berada di belakangnya, selanjutnya di bawa ke alat angkut berikutnya.  Penggerak berasal dari tenaga listrik, baik AC maupun DC.  Tentang alat : + ditemukan oleh Joseph Joy pada tahun 1916 + digunakan pada tambang batubara yang menggunakan sistem continous mining + dilengkapi dengan crawler + kecepatan 15 ton – 30 ton per menit tergantung pada ukuran material, spesifikasi mesin dan kondisi lingkungan tambang.  Keuntungan : + Dapat memuat secara kontinyu + Tidak menimbulkan polusi udara + Pengawasan relatif mudah  Kerugian : + Alat besar, membutuhkan tempat yang luas + Investasi relatif mahal
  • 15.
  • 17.  Prinsip kerja hampir sama dengan truk di Tamka  Tenaga gerak berasal dari tenaga diesel  Kapasitas 4,5 ton – 36 ton  Jenis dari cara dumpingnya : + tip dumper + telescoping dumper + push-plate dumper  Jenis dari jumlah tenaga penggeraknya : + two-wheel drive + four-wheel drive  Keuntungan + jarak angkut relatif jauh bisa mencapai 2 km + fleksibel dalam hal menambah atau mengurangi alat tanpa menghentikan produksi secara keseluruhan + kecepatan angkut relatif tinggi (bisa mencapai 30 km/jam)  Kerugian + kondisi jalan harus baik dan tidak licin + jumlah operator banyak + ventilasi harus baik + jalan harus lebar dan tidak boleh menyudut
  • 18.
  • 19.  Merupakan alat angkut berupa sabuk yang mengangkut dan menumpahkan muatan secara kontinyu  Jenis berdasarkan fungsi kerjanya : + Panel atau section conveyor, adalah conveyor yang umumnya menerima material pada posisi paling dekat dengan permuka kerja (face-haulage equipment) dan langsung di transportasikan + Gathering conveyor, adalah conveyor sebagai unit pengangkut sekunder dan biasanya menerima material dari dua atau lebih panel conveyor + Mine-line conveyor, adalah conveyor yang mengangkut material dari tambang bawah tanah ke shaft (angkutan vertikal) atau slope (angkutan miring); umumnya menerima material dari dua atau lebih gathering conveyor + Slope conveyor, adalah conveyor yang biasanya bekerja secara tandem dengan mine-line conveyor, membawa material dari main level ke permukaan dengan gradien mencapai 17°  Keuntungan : + Pengengkutan kontinyu + Tidak terpengaruh kondisi jalan tambang + Jumlah operator sedikit + Tidak menimbulkan polusi + Tidak menimbulkan getaran tanah  Kerugian : + Bila ada kerusakan, maka proses produksi akan terhenti secara keseluruhan + Memerlukan persiapan cukup banyak
  • 20.
  • 21.  Lori dan Lokomotif Kegunaan sama seperti belt conveyor sebagai alat angkut tapi dimensi lebih kecil, penggerak dengan energi listrik, bisa mengurangi polusi  Haulage System cocok untuk kondisi angkut mendatar atau sedikit menanjak  Winding System cocok untuk kondisi angkut vertikal atau relatif vertikal  Pipa dan Pompa cara ini memerlukan serangkaian unit penghancur (primary crushing & secondary crushing), pipa dan pompa
  • 22.
  • 24.  Adalah alat muat-angkut TBT  Merupakan kombinasi front-end loader dengan dump truk  Fungsi : memuat, mengangkut, dan menumpahkan material pada alat angkut berikutnya  Tenag penggerak diesel  Kapasitas alat 0,8 m³ - 10 m³  Diterapkan pada sublevel stoping, shrinkage stoping, room and pillar, sublevel caving.  Keuntungan: + biaya pengangkutan dan pemuatan relatif lebih murah (karena alat muat dan alat angkut jadi satu unit) + fleksibel dalam hubungannya dengan alat angkut selanjutnya + kapasitas dan produksi tinggi + kemiringan jalan mencapai 40%  Kerugian: + membutuhkan ventilasi yang cukup baik + getaran relatif kuat + membutuhkan jalan angkut tambahan seperti main ramp
  • 25.
  • 26.  Peralatan yang digerakan dengan udara (air powered motor)ndimana efek penggaruan diperoleh melalui sebuah garu yang dihubungkan dengan kawat (wire ropes) dan pulley.  Umumnya digunakan pada scram drift  Slusher merupakan rangkaian scraper, wire rope dan drum hoist  Prinsip kerja : meletakan scraper pada tumpukan material dan menarik dengan wire rope yang digulung pada drum hoist  Kapasitas penggaruan tergantung pada : + tipe garu + kekuatan motor + karakteristik material (halus/ menggumpal, kering/ lengket, berat/ ringan). + kecepatan kawat + keterbatasan ruang yang diakibatkan kondisi tambang  Jarak angkut ekonomis 7,5 m – 150 m  Keuntungan : + kemampuan pergerakan (manuverability) + slusher dapat dipasang pada hampir semua kondisi + cepat dibongkar apabila diinginkan + ketersediaan tinggi (high availability) + mudah dioperasikan + biaya kapital rendah + dapat digunakan pada hampir setiap tempat
  • 27.
  • 28.  Digerakan dengan udara (air powered unit)  Mempunyai mangkok di depannya yang digunakan untuk menggali muatan pada tumpukan bijih lepas, selanjutnya mangkok melakukan gerakan menumpah ke belakang melewati bagian atas mesin itu sendiri dan menumpahkan muatannya pada suatu alat angkut (misal : kereta tambang)  Alat ini bergerak dengan ban karet atau di atas rel. Dioperasikan oleh seorang pekerja yang berdiri pada platform di sisi mesin. Apabila kegiatan pemuatan harus dilakukan pada tempat yang sempit/ ada resiko jatuhan atap maka untuk mengoperasikannya digunakan remote control  Kapasitas mangkok 18 ft³  Keuntungan : + Dapat digunakan untuk memuat atau beroperasi pada suatu bukaan kecil dengan cepat + digunakan pada pekerjaan persiapan (development work) atau stope sempit
  • 29.
  • 30.  Merupakan ‘center articulating’, bergerak dengan ban karet, low profile, bergerak di atas ban karet  Berfungsi sebagai alat muat, angkut dan tumpah  Ukuran bucket 1 yd³ - 8 yd³, mesin air cooled diesel 78 hp – 250 hp  Digunakan pada metode open stoping, room and pillar, mechanized cut and fill, shrinkage stoping, drawpoint loading dan sublevel caving  Keuntungan : + memungkinkan diperbaiki secara ‘in place’ sehingga mengurangi ‘down time’ + dapat dioperasikan pada kemiringan 35% downgrade, 25% upgrade, 30% side slopes + jalan angkut tidak harus lurus, sehingga dapat mengikuti kontur bijih tanpa meningkatkan pengeluaran secara drastis + tonase tinggi  Kerugian : + harga ban karet mahal + perawatan jalan harus baik agar ban tidak cepat rusak
  • 31.
  • 32.  Berfungsi sebagai alat pengangkut dan penumpah bijih  Dioperasikan dengan bekerjasama dengan scooptrams, mempunyai karakteristikcenter articulating, low profile, berban karet dan bermesin diesel  Unit pengangkut jarak jauh, cadangan bijih harus > 1 juta ton  3 tipe teletrams : 1. Telescoping teletrams : punya telescoping bed 2. End dump teletrams : fungsinya untuk penumpahan pada chute 3. Pusher-plate-dump : plate didorong secara hidraulik dari depan menuju ke belakang bak, sehingga akan mendorong muatan keluar dari bak.
  • 33.
  • 34.  Merupakan alat muat yang sekaligus dapat berfungsi sebagai alat angkut  Umumnya dipakai untuk tambang batubara  Macam shuttle car : a. Shuttle car battery b. Shuttle car diesel c. Shuttle car cable reel electric