SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
METODE PENYALIRAN
TAMBANG
SUMBER AIR TAMBANG
Sumber air yang masuk ke lokasi penambangan,
dapat berasal dari :
 Air permukaan:
Merupakan air yang terdapat dan mengalir di
permukaan tanah. Jenis air ini meliputi, air
limpasan permukaan, air sungai, rawa atau danau
yang terdapat di daerah tersebut, air buangan
(limbah), dan mata air.
 Air bawah tanah:
Merupakan air yang terdapat dan mengalir di
bawah permukaan tanah. Jenis air ini meliputi
airtanah dan air rembesan.
Penanganan masalah air dalam suatu
tambang terbuka dapat dibedakan menjadi
dua yaitu :
1. Mine Drainage
Merupakan upaya untuk mencegah
masuknya air ke daerah penambangan.
Hal ini umumnya dilakukan untuk
penanganan airtanah dan air yang berasal
dari sumber air permukaan.
 Metode Siemens
Pada tiap jenjang dari kegiatan penambangan dibuat lubang bor
kemudian ke dalam lubang bor dimaksukkan pipa dan disetiap bawah
pipa tersebut diberi lubang-lubang. Bagian ujung ini masuk ke dalam
lapisan akuifer, sehingga airtanah terkumpul pada bagian ini dan
selanjutnya dipompa ke atas dan dibuang ke luar daerah
penambangan.
 Metode Pemompaan Dalam (Deep Well Pump)
Digunakan untuk material yang mempunyai permeabilitas rendah dan
bench yang tinggi. Lubang bor dibuat dengan diameter 6 inch,
kemudian dipasang casing. Pompa dimasukkan ke dalam lubang bor
yang digerakkan dengan listrik (submercible pump). Pompa ini ada
yang otomatis, jika tercelup ke dalam air, maka mesin pompa akan
hidup dengan sendirinya.
 Metode Elektro Osmosis
Merupakan cara terbaru dan biasanya digunakan pada daerah yang
mempunyai permeabilitas sangat kecil. Lubang bor dibuat dengan
diameter 3 – 5 inch dan 1 – 3 inch, kemudian masukkan casing pipe.
Prinsip yang digunakan adalah prinsip elektrolisa. H+ akan mengalir
menuju katoda sehingga terjadi netralisasli H+ dengan OH- dan
membentuk H2O (air). Kemudian air yang telah terkumpul ini
dipompa keluar, dimana sebelumnya tidak terdapat air.
 Small Pipe With vacuum pump
Lubang bor dibuat dengan diameter 6 – 8 inch, lubang tidak diberi
casing, tetapi dimasukkan dengan pipa berdiameter 2 – 2,5 inch.
Pasir dimasukkan sebagai saringan sehingga yang masuk adalah
material yang larut dalam air. Melalui small pipe ini lubang bor
dibuat vakum dengan menggunakan pompa.
 Metode Pemotongan/Penggalian Air Tanah
Metode ini biasanya digunakan untuk mengamati kondisi air tanah.
Tanah digali sampai menembus aquifer dan dipotong, sehingga aliran
air tanahnya tidak menerus kearah hilir. Galian yang tembus aquifer
ini kemudian ditimbun oleh material kedap air (impermeable) atau
menggunakan adukan semen.
2. Mine dewatering
Merupakan upaya untuk mengeluarkan air
yang telah masuk ke daerah penambangan
atau penggalian. Upaya ini terutama untuk
menangani air yang berasal dari air hujan.
 Sistem Kolam Terbuka
Sistem ini diterapkan untuk membuang air yang telah
masuk ke daerah penambangan. Air dikumpulkan pada
sumur (sump), kemudian di pompa keluar.
 Cara Paritan
Penyaliran dengan cara paritan ini merupakan cara yang paling
mudah, yaitu dengan pembuatan paritan (saluran) pada lokasi
penambangan. Pembuatan parit ini bertujuan untuk menampung air
limpasan yang menuju lokasi penambangan. Air limpasan akan masuk
ke saluran–saluran yang kemudian di alirkan ke suatu kolam
penampung atau di buang langsung ke tempat pembuangan dengan
memanfaatkan gaya gravitasi.
 Sistem Adit
Cara ini biasanya digunakan untuk pembuangan air pada tambang
terbuka yang mempunyai banyak jenjang. Saluran horisontal yang di
buat dari tempat kerja menembus ke shaft yang di buat disisi bukit
untuk pembuangan air yang masuk ke dalam tempat kerja.
Pembuangan dengan sistem ini biasanya mahal, disebabkan oleh
biaya pembuatan saluran horisontal tersebut dan shaft.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Sistem Penyaliran
Curah hujan
Daerah tangkapan hujan (DTH)
Air limpasan
Jenis dan sifat batuan
Curah Hujan
Penentuan periode ulang dan resiko hidrologi dihitung
dengan menggunakan rumus :
Keterangan :
Pt = Resiko hidrologi (kemungkinan suatu kejadian akan
terjadi minimal satu kali pada periode ulang
tertentu).
Tt = Periode ulang
TL = Umur tambang
Tabel. Periode Ulang Hujan Rencana Untuk
Sarana Penyaliran
 Hujan rencana
Hujan rencana adalah hujan maksimum yang mungkin terjadi selama
umur dari sarana penyaliran tersebut.
Persamaan Gumbel tersebut adalah sebagai berikut:
Xt = (x) + k . S
k = (Yt – Yn) / Sn
Keterangan :
Xt = nilai curah hujan rencana yang diramalkan
x = nilai curah hujan rata-rata dari data/sampel
S = simpangan baku dari data/sampel
Sn = simpangan baku dari variansi reduksi
Yt = nilai variansi reduksi dari variable yang diramalkan
Yn = nilai variansi reduksi rata-rata dari data/sample
K = reduksi variansi faktor
 Intensitas curah hujan
Intensitas curah hujan adalah jumlah hujan per satuan waktu
yang relatif singkat, dinyatakan dalam mm/jam, mm/menit,
mm/detik.
perhitungan intensitas curah hujan satu jam dilakukan dengan
menggunakan rumus Mononobe berikut :
Keterangan :
R24 = nilai curah hujan rencana yang diramalkan (selama 24
jam) (mm)
t = durasi hujan (jam)
I = intensitas hujan (mm/jam)
3/2
24 24
24







t
R
I
Tabel. Keadaan Curah Hujan dan
Intensitas Curah Hujan
Daerah Tangkapan Hujan
Air Limpasan
Untuk memperkirakan debit air limpasan maksimal
digunakan rumus rasional yaitu :
Q = 0,278 x C x I x A
Keterangan :
Q = debit air limpasan maksimum (m3/detik)
C = koefisien limpasan
I = Intensitas curah hujan (mm/jam)
A = Luas daerah tangkapan hujan (km2)
Tabel. Beberapa Harga Koefisien Limpasan
Jenis dan Sifat Fisik Batuan
OPTIMASI AIR TAMBANG

More Related Content

What's hot

75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambang75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambangNando Ltoruan
 
Metode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and FillMetode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and FillSastra Diharlan
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengAyu Kuleh Putri
 
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbukaTugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbukaSylvester Saragih
 
Teknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi TambangTeknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi Tambangnyongker29
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Sylvester Saragih
 
Perencanaan tambang
Perencanaan tambangPerencanaan tambang
Perencanaan tambangramaldini
 
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-feronika purba
 
Model endapan bahan galian
Model endapan bahan galianModel endapan bahan galian
Model endapan bahan galianseed3d
 
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)Amiin Majiid Nugroho
 
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep samplingTa 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep samplingosmainisutra
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambanganheny novi
 

What's hot (20)

Tahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasiTahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasi
 
75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambang75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambang
 
Istilah-istilah Pertambangan
Istilah-istilah  PertambanganIstilah-istilah  Pertambangan
Istilah-istilah Pertambangan
 
Mekanika batuan
Mekanika batuanMekanika batuan
Mekanika batuan
 
Komponen dan fungsi alatbor
Komponen dan fungsi alatborKomponen dan fungsi alatbor
Komponen dan fungsi alatbor
 
Pola peledakan
Pola peledakanPola peledakan
Pola peledakan
 
Metode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and FillMetode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and Fill
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan Lereng
 
Eksplorasi Emas
Eksplorasi EmasEksplorasi Emas
Eksplorasi Emas
 
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
 
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbukaTugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
 
Teknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi TambangTeknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi Tambang
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
 
Perencanaan tambang
Perencanaan tambangPerencanaan tambang
Perencanaan tambang
 
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
 
Model endapan bahan galian
Model endapan bahan galianModel endapan bahan galian
Model endapan bahan galian
 
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
 
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep samplingTa 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambangan
 
Sistem ventilasi tbt
Sistem ventilasi tbtSistem ventilasi tbt
Sistem ventilasi tbt
 

Similar to OPTIMASI AIR TAMBANG

Penyaliran tambang
Penyaliran tambangPenyaliran tambang
Penyaliran tambangselegani
 
Presentation wahyu.pptx
Presentation wahyu.pptxPresentation wahyu.pptx
Presentation wahyu.pptxWahyu358704
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intakeReza Nuari
 
Rks sumur resapan
Rks sumur resapanRks sumur resapan
Rks sumur resapanarsigebe
 
Pertemuan ke 3 - Drainase Permukaan.pptx
Pertemuan ke 3 - Drainase Permukaan.pptxPertemuan ke 3 - Drainase Permukaan.pptx
Pertemuan ke 3 - Drainase Permukaan.pptxPIPITSPP1
 
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptxPertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptxPIPITSPP1
 
Slide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptx
Slide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptxSlide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptx
Slide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptxBonardoSiallagan
 
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambatTeknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambatgede5
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatinfosanitasi
 
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptxKONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptxmariapaskalista
 
Verry Hidrogeologi.pptx
Verry Hidrogeologi.pptxVerry Hidrogeologi.pptx
Verry Hidrogeologi.pptxVerryLubis
 
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanianAndrew Hutabarat
 
Sistem Drainase Kota
Sistem Drainase KotaSistem Drainase Kota
Sistem Drainase KotaJoy Irman
 
Teknik Penyehatan - Saringan pasir cepat
Teknik Penyehatan - Saringan pasir cepatTeknik Penyehatan - Saringan pasir cepat
Teknik Penyehatan - Saringan pasir cepatnoussevarenna
 
05 Bab_2_252015022.pdf
05 Bab_2_252015022.pdf05 Bab_2_252015022.pdf
05 Bab_2_252015022.pdfKevinKharisma
 

Similar to OPTIMASI AIR TAMBANG (20)

Penyaliran tambang
Penyaliran tambangPenyaliran tambang
Penyaliran tambang
 
Presentation wahyu.pptx
Presentation wahyu.pptxPresentation wahyu.pptx
Presentation wahyu.pptx
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intake
 
Dasar2 perhitungan-pab
Dasar2 perhitungan-pabDasar2 perhitungan-pab
Dasar2 perhitungan-pab
 
Rks sumur resapan
Rks sumur resapanRks sumur resapan
Rks sumur resapan
 
teknisi jalan.pptx
teknisi jalan.pptxteknisi jalan.pptx
teknisi jalan.pptx
 
Pertemuan ke 3 - Drainase Permukaan.pptx
Pertemuan ke 3 - Drainase Permukaan.pptxPertemuan ke 3 - Drainase Permukaan.pptx
Pertemuan ke 3 - Drainase Permukaan.pptx
 
IX evapotranspirasi
IX evapotranspirasiIX evapotranspirasi
IX evapotranspirasi
 
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptxPertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
 
Slide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptx
Slide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptxSlide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptx
Slide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptx
 
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambatTeknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempat
 
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptxKONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
 
Verry Hidrogeologi.pptx
Verry Hidrogeologi.pptxVerry Hidrogeologi.pptx
Verry Hidrogeologi.pptx
 
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
 
Bak air baku
Bak air bakuBak air baku
Bak air baku
 
Sistem Drainase Kota
Sistem Drainase KotaSistem Drainase Kota
Sistem Drainase Kota
 
Teknik Penyehatan - Saringan pasir cepat
Teknik Penyehatan - Saringan pasir cepatTeknik Penyehatan - Saringan pasir cepat
Teknik Penyehatan - Saringan pasir cepat
 
Hidrologi
HidrologiHidrologi
Hidrologi
 
05 Bab_2_252015022.pdf
05 Bab_2_252015022.pdf05 Bab_2_252015022.pdf
05 Bab_2_252015022.pdf
 

OPTIMASI AIR TAMBANG

  • 2. SUMBER AIR TAMBANG Sumber air yang masuk ke lokasi penambangan, dapat berasal dari :  Air permukaan: Merupakan air yang terdapat dan mengalir di permukaan tanah. Jenis air ini meliputi, air limpasan permukaan, air sungai, rawa atau danau yang terdapat di daerah tersebut, air buangan (limbah), dan mata air.  Air bawah tanah: Merupakan air yang terdapat dan mengalir di bawah permukaan tanah. Jenis air ini meliputi airtanah dan air rembesan.
  • 3. Penanganan masalah air dalam suatu tambang terbuka dapat dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Mine Drainage Merupakan upaya untuk mencegah masuknya air ke daerah penambangan. Hal ini umumnya dilakukan untuk penanganan airtanah dan air yang berasal dari sumber air permukaan.
  • 4.  Metode Siemens Pada tiap jenjang dari kegiatan penambangan dibuat lubang bor kemudian ke dalam lubang bor dimaksukkan pipa dan disetiap bawah pipa tersebut diberi lubang-lubang. Bagian ujung ini masuk ke dalam lapisan akuifer, sehingga airtanah terkumpul pada bagian ini dan selanjutnya dipompa ke atas dan dibuang ke luar daerah penambangan.
  • 5.  Metode Pemompaan Dalam (Deep Well Pump) Digunakan untuk material yang mempunyai permeabilitas rendah dan bench yang tinggi. Lubang bor dibuat dengan diameter 6 inch, kemudian dipasang casing. Pompa dimasukkan ke dalam lubang bor yang digerakkan dengan listrik (submercible pump). Pompa ini ada yang otomatis, jika tercelup ke dalam air, maka mesin pompa akan hidup dengan sendirinya.
  • 6.  Metode Elektro Osmosis Merupakan cara terbaru dan biasanya digunakan pada daerah yang mempunyai permeabilitas sangat kecil. Lubang bor dibuat dengan diameter 3 – 5 inch dan 1 – 3 inch, kemudian masukkan casing pipe. Prinsip yang digunakan adalah prinsip elektrolisa. H+ akan mengalir menuju katoda sehingga terjadi netralisasli H+ dengan OH- dan membentuk H2O (air). Kemudian air yang telah terkumpul ini dipompa keluar, dimana sebelumnya tidak terdapat air.
  • 7.  Small Pipe With vacuum pump Lubang bor dibuat dengan diameter 6 – 8 inch, lubang tidak diberi casing, tetapi dimasukkan dengan pipa berdiameter 2 – 2,5 inch. Pasir dimasukkan sebagai saringan sehingga yang masuk adalah material yang larut dalam air. Melalui small pipe ini lubang bor dibuat vakum dengan menggunakan pompa.
  • 8.  Metode Pemotongan/Penggalian Air Tanah Metode ini biasanya digunakan untuk mengamati kondisi air tanah. Tanah digali sampai menembus aquifer dan dipotong, sehingga aliran air tanahnya tidak menerus kearah hilir. Galian yang tembus aquifer ini kemudian ditimbun oleh material kedap air (impermeable) atau menggunakan adukan semen.
  • 9. 2. Mine dewatering Merupakan upaya untuk mengeluarkan air yang telah masuk ke daerah penambangan atau penggalian. Upaya ini terutama untuk menangani air yang berasal dari air hujan.
  • 10.  Sistem Kolam Terbuka Sistem ini diterapkan untuk membuang air yang telah masuk ke daerah penambangan. Air dikumpulkan pada sumur (sump), kemudian di pompa keluar.
  • 11.  Cara Paritan Penyaliran dengan cara paritan ini merupakan cara yang paling mudah, yaitu dengan pembuatan paritan (saluran) pada lokasi penambangan. Pembuatan parit ini bertujuan untuk menampung air limpasan yang menuju lokasi penambangan. Air limpasan akan masuk ke saluran–saluran yang kemudian di alirkan ke suatu kolam penampung atau di buang langsung ke tempat pembuangan dengan memanfaatkan gaya gravitasi.
  • 12.  Sistem Adit Cara ini biasanya digunakan untuk pembuangan air pada tambang terbuka yang mempunyai banyak jenjang. Saluran horisontal yang di buat dari tempat kerja menembus ke shaft yang di buat disisi bukit untuk pembuangan air yang masuk ke dalam tempat kerja. Pembuangan dengan sistem ini biasanya mahal, disebabkan oleh biaya pembuatan saluran horisontal tersebut dan shaft.
  • 13. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sistem Penyaliran Curah hujan Daerah tangkapan hujan (DTH) Air limpasan Jenis dan sifat batuan
  • 14. Curah Hujan Penentuan periode ulang dan resiko hidrologi dihitung dengan menggunakan rumus : Keterangan : Pt = Resiko hidrologi (kemungkinan suatu kejadian akan terjadi minimal satu kali pada periode ulang tertentu). Tt = Periode ulang TL = Umur tambang
  • 15. Tabel. Periode Ulang Hujan Rencana Untuk Sarana Penyaliran
  • 16.  Hujan rencana Hujan rencana adalah hujan maksimum yang mungkin terjadi selama umur dari sarana penyaliran tersebut. Persamaan Gumbel tersebut adalah sebagai berikut: Xt = (x) + k . S k = (Yt – Yn) / Sn Keterangan : Xt = nilai curah hujan rencana yang diramalkan x = nilai curah hujan rata-rata dari data/sampel S = simpangan baku dari data/sampel Sn = simpangan baku dari variansi reduksi Yt = nilai variansi reduksi dari variable yang diramalkan Yn = nilai variansi reduksi rata-rata dari data/sample K = reduksi variansi faktor
  • 17.  Intensitas curah hujan Intensitas curah hujan adalah jumlah hujan per satuan waktu yang relatif singkat, dinyatakan dalam mm/jam, mm/menit, mm/detik. perhitungan intensitas curah hujan satu jam dilakukan dengan menggunakan rumus Mononobe berikut : Keterangan : R24 = nilai curah hujan rencana yang diramalkan (selama 24 jam) (mm) t = durasi hujan (jam) I = intensitas hujan (mm/jam) 3/2 24 24 24        t R I
  • 18. Tabel. Keadaan Curah Hujan dan Intensitas Curah Hujan
  • 20. Air Limpasan Untuk memperkirakan debit air limpasan maksimal digunakan rumus rasional yaitu : Q = 0,278 x C x I x A Keterangan : Q = debit air limpasan maksimum (m3/detik) C = koefisien limpasan I = Intensitas curah hujan (mm/jam) A = Luas daerah tangkapan hujan (km2)
  • 21. Tabel. Beberapa Harga Koefisien Limpasan
  • 22. Jenis dan Sifat Fisik Batuan