SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Download to read offline
DOZER
DR. ENG. IRFAN PRASETIA
1. Introduction
2. Dozer Performance Characteristics
a. Dozer parts
b. Blade
c. Classified on the basis of running gear:
3. Dozer Production Estimating
4. Job Management ~ Techniques
2
Dozer adalah traktor dengan kemampuan traksi (dorong) tinggi dengan blade/bilah
untuk memindahkan suatu material atau benda.
Dozer mampu beroperasi di daerah yang lunak sampai daerah yang keras
sekalipun seperti daerah berbukit, berbatu, berhutan dan sebagainya.
Dengan swamp dozer(dozer rawa)untuk daerah yang sangat lunak, dan daerah yang
sangat keras perlu dibantu dengan ripper(alat garu). Jumlah material yang dipindahkan
oleh dozer tergantung pada kuantitas yang dipindahkan oleh blade.
Fungsi dozer:
 Pembabatan atau Penebasan (Cleraring)
 Merintis (Pioneering)
 Gali/Angkut Jarak Pendek
 Menyebarkan Material
 Penimbunan Kembali
 Menarik beban dan
 dll
3
4
5
6
Dozer adalah alat berat yang paling cocok untuk pekerjaan
pembersihan lahan. Apabila terdapat pohon besar pada lahan yang
ingin dibersihkan, dozer juga dapat digunakan untuk merubuhkan
pohon besar tersebut dengan cara menggali tanah sekeliling pohon,
memotong sebagian akarnya, kemudian ditumbangkan.
Terdapat beberapa modifikasi blade dozer sehingga dapat lebih
cepat cara kerjanya. Contoh modifikasi blade yang dilakukan seperti
pemasangan treesaw blade, dan rake (garpu)
7
8
9
10
A. Track Gauge
B. BladeWidth
C. Blade Height
D. Shipping Height
E. Ground Clearance at Full
Lift
F. Digging Depth
G. Track of Track
H. Shipping Length without
Ripper
I. Overall Height
J. Ripper Ground Clearance
K. Ripper Length
L. Track Width
M. Shank Gauge.
11
General Dozer Parts
1. Blade
2. Blade lift cylinder
3. Cabin
4. Fuel tank
5. Ripper
6. Sprocket
7. Track roller
8. Straight frame
9. Track shoe
10. Canopy
Blade
merupakan salah satu perlengkapan kerja (work equipment) yang tersedia pada
sebuah dozer yang berfungsi untuk mendorong, meratakan dan memotong
material.
Blade terletak dibagian depan sebuah Bulldozer, berupa pelat baja yang dapat
digerakkan secara hidrolik.
Jenis-jenis blade seperti:
 Straight blade
 Angle blade
 Universal blade
 Semi universal blade
 Cushion blade
 Others blade 12
13
Blade Type
14
Blade Type
 Straight blade
Banyak digunakan untuk mendorong material cohesive (batu atau kerikil),
penggalian struktur dan penimbunan. Dengan memiringkan blade dapat
berfungsi untuk menggali tanah keras.
 Angle blade
Blade yang dapat diserongkan sebesar 25 derajat dan dapat
ditinggikan secara manual. Angel dozer cocok
digunakan untuk pembuangan kesamping (side casting), pembukaan jalan
(pioneering roads), penggalian saluran (cutting ditches), dan pekerjaan side
hill cut atau back filling.
 Universal blade
Sayap yang terdapat pada kedua sisi blade ini dapat meminimalkan
terbuangnya material ke samping. Blade ini sangat cocok untuk mendorong
tanah yang ringan dengan jarak yang jauh, sehingga sangat sesuai untuk
pekerjaan reklamasi tanah. 15
 Semi universal blade
Kombinasi dari blade type U dan S. Blade SU memiliki kemampuan membawa
material yang lebih efisien, tetapi memiliki kemampuan penetrasi tanah yang
lebih sedikit dibandingkan dengan S blade.
Blade SU tentu merupakan pilihan yang baik untuk operasi seperti menekan,
megupas, menguruk dan leveling. Pisau bekerja dengan baik di tanah yang
keras sampai sedang.
 Cushion blade
Blade tipe ini dilengkapi dengan rubber cushion (bantalan karet) untuk
meredam tumbukan. Selain untuk push dozing, blade ini juga dipakai untuk
pemeliharaan jalan dan pekerjaan dozing yang lain. Lebar C-blade
memungkinkan peningkatan manuver.
16
Others blade
 Dual tilt dozer
Blade ini memiliki dua buah tilt cylinder pada kedua sisinya. Optimum untuk
pemotongan berbagai material dan pengaturan sudut pemotongan yang lebih
baik sehingga meningkatkan produktifitas alat.
 Coal dozer
Dengan konstruksi yang cukup lebar dan adanya sayap di kedua sisinya,
blade ini khusus dirancang untuk mendorong batu bara.
 Landfill type
Untuk memindahkan material dalam jumlah yang besar.
17
18
PITCHING TILTING
ANGLING
19
Classified on the basis of running gear
Berdasarkan alat geraknya dibedakan:
 Crawler Tractor Dozer (dengan roda rantai/belabang)
 Wheel Tractor Dozer (dengan roda baret)
Berdasarkan penggerak bladenya dibedakan:
 Cable controlled (kendali kabel) pada saat ini sudah tidak diproduksi lagi
 Hydraulic controlled (kendali hidrolis)
20
21
22
23
Cable Controlled (Kendali Kabel)
 Kesederhanaan dalam pemasangan
 Kesederhanaan dalam perbaikan dan pemeliharaan alat
 Bahaya akan rusaknya mesin akan berkurang,karena blade dapat mengangkat dengan
sendirinya jika menemui suatu rintangan
 Kurang baik dalam pekerjaan tanjakan
 Blade tidak bisa ditilt/ dimiringkan
Hydraulic Controlled (Kendali hydraulic)
 Dapat menekan blade ke bawah
 Penyetelan blade akan lebih mudah ke posisi yang lebih tepat
 Pemeliharaan lebih berat dan harus teliti
 Kadang-badang kesulitan dalam penyediaan minyak hidraulis untuk jobsite yang jauh
24
Kelebihan Crawler Mounted Bulldozer
 Punya daya dorong besar, terutama pada tanah lunak karena bidang geser besar
 Dapat beroperasi pada semua medan jalan (tanah berlumpur,berbatu,kasar,dll)
 Untuk membawa ke lokasi harus diangkut
 Memiliki jarak angkut yang pendek
 Operator cepat lelah
 Jalan proyek tak perlu dipelihara
 Waktu kembali 8 – 16 km/jam
 Daya apung lebih besar,karena ground contact lebih besar
 Penggunaan lebih flexible dan lebih luas
 Dapat menangani tanah yang padat
25
Kelebihan Wheel Mounted Bulldozer
 Punya daya dorong moderat
 Beroperasi pada jalan datar dan menurun, tidak dapat digunakan pada tanah lumpur,jika
digunakan pada tanah berbatu usia ban menjadi lebih pendek
 Dapat dibawa ke lokasi tanpa diangkut
 Jarak angkut jauh
 Nyaman dikendarai
 Kecepatannya lebih besar untuk bergerak dari jobsite satu ke jobsite lain (kec maksimal 40
km/jam)
 Tidak merusak jalan, jika berjalan di atas jalan raya
 Lebih cocok untuk menangani tanah yang gembur
26
Blade Load based on SAE practice J1265
27
Blade Load (Field Measurement)
 Doze a full blade, then lift blade while moving forward on a level surface until a pile is formed.
 Measure the width (W) of the pile at the inside edge of each rack
 Measure the height (H) of the pile at the inside edge of each rack
 Measure the length (L) of the pile≈ width of blade
 Average both the two-height and the two-width measurements. If the measurements are in feet,
the blade load in loose cubic yards (lcy) is calculated by the formula:
Blade Load, Vb = 0.0139 H W L
• H = height of pile of dirt at the inside edge of each track
• W = width of pile at the inside edge of each track
• L = length of dirt pile ≈ width of blade
H1 H2 W1 W2
L
28
Dozing Productivity
Productivity=
𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩 𝒍𝒍𝒍𝒍𝒍𝒍𝒍𝒍 𝒙𝒙 𝟔𝟔𝟔𝟔 𝒎𝒎𝒎𝒎𝒎𝒎
𝑪𝑪𝑪𝑪
𝒙𝒙 𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆
29
Example:
 A power-shift crawler tractor has a rated blade capacity of 10 LCY.
 The dozer is excavating loose common earth and pushing it a distance of 200 ft.
 Maximum reverse speed in third range is 5 mph.
 Estimate the production of the dozer if job efficiency is 50 min/h.
30
Production =
10 lcy x 60
1.41
x
50
60
= 354.6 lcy/hr
 FixedTime = 0.05 min
 Dozing Speed = 2.5 mph
min
0.91
min/
60
fpm
5280
mph
2.5
ft
200
Time
Dozing =
×
= hr
x
min
0.45
/
60
280
5
mph
5.0
ft
200
Time
Return =
×
= hr
mim
x
fpm
min
1.41
0.45
0.91
0.05
Time
Cycle =
+
+
=
31
The machine in example above has an Owning & Operating cost of $ 40.5 per hour. Operator in
the area where the proposed work will be performed are paid a wage of $ 15.5 per hour.What is
the unit cost for pushing the material?
perlcy
nitCost 157
.
0
$
354.6
15.5
40.5
U =
+
=
efficiency
job
on
production
perhour
operator
perhour x
O
&
O
U =
nitCost
32
 Downhill Dozing
 Mengambil keuntungan dari gaya gravitasi
 Hambatan tanjakan minimum
 Beban blade meningkat
 Waktu siklus berkurang
 Slot Dozing
 Parit atau jalan setapak dangkal antara area pemuatan dan pembuangan
untuk meningkatkan kapasitas blade yang dapat dibawa pada setiap siklus.
 Sebanyak 50% peningkatan kapasitas.
 Blade-to-Blade Dozing
 Kapasitas gabungan lebih besar dari masing-masing secara terpisah.
 Dapat digabungkan secara mekanis untuk pekerjaan besar.
33
34
35

More Related Content

Similar to OPTIMASI DOZER

Alat Berat pada Pekerjaan Tanah
Alat Berat pada Pekerjaan Tanah Alat Berat pada Pekerjaan Tanah
Alat Berat pada Pekerjaan Tanah FarosParamananda
 
Alat pengolahan lahan
Alat pengolahan lahanAlat pengolahan lahan
Alat pengolahan lahanadbel Edwar
 
Makalah alat berat
Makalah alat beratMakalah alat berat
Makalah alat beratroni_279
 
Presentasi alat pengolahan tanah pasiran
Presentasi alat pengolahan tanah pasiranPresentasi alat pengolahan tanah pasiran
Presentasi alat pengolahan tanah pasiranAlip Combet Vikiing
 
Alat berat dan pemindahan tanah mekanis bab iii penggunaan & kemampuan alat
Alat  berat dan pemindahan tanah mekanis    bab iii penggunaan & kemampuan alatAlat  berat dan pemindahan tanah mekanis    bab iii penggunaan & kemampuan alat
Alat berat dan pemindahan tanah mekanis bab iii penggunaan & kemampuan alatmikoilo
 
Produktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat DozerProduktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat DozerElis Wahyuni
 
tambang bawah tanah
tambang bawah tanahtambang bawah tanah
tambang bawah tanahtappulak
 
Presentasi Metode Komstruksi 2014
Presentasi Metode Komstruksi 2014Presentasi Metode Komstruksi 2014
Presentasi Metode Komstruksi 2014Achsan Cholis
 
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2Selphiepuspita
 
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptxPengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptxAgusGede3
 

Similar to OPTIMASI DOZER (20)

Ptm alat berat dozer
Ptm alat berat   dozerPtm alat berat   dozer
Ptm alat berat dozer
 
Alat Berat pada Pekerjaan Tanah
Alat Berat pada Pekerjaan Tanah Alat Berat pada Pekerjaan Tanah
Alat Berat pada Pekerjaan Tanah
 
174136923 scraper
174136923 scraper174136923 scraper
174136923 scraper
 
Alat pengolahan lahan
Alat pengolahan lahanAlat pengolahan lahan
Alat pengolahan lahan
 
Makalah alat berat
Makalah alat beratMakalah alat berat
Makalah alat berat
 
Alat berat
Alat beratAlat berat
Alat berat
 
Presentasi alat pengolahan tanah pasiran
Presentasi alat pengolahan tanah pasiranPresentasi alat pengolahan tanah pasiran
Presentasi alat pengolahan tanah pasiran
 
Alat berat dan pemindahan tanah mekanis bab iii penggunaan & kemampuan alat
Alat  berat dan pemindahan tanah mekanis    bab iii penggunaan & kemampuan alatAlat  berat dan pemindahan tanah mekanis    bab iii penggunaan & kemampuan alat
Alat berat dan pemindahan tanah mekanis bab iii penggunaan & kemampuan alat
 
Produktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat DozerProduktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat Dozer
 
Pembagian alat berat
Pembagian alat beratPembagian alat berat
Pembagian alat berat
 
tambang bawah tanah
tambang bawah tanahtambang bawah tanah
tambang bawah tanah
 
Heavy equipment
Heavy equipmentHeavy equipment
Heavy equipment
 
3 alat berat
3 alat berat3 alat berat
3 alat berat
 
Presentasi Metode Komstruksi 2014
Presentasi Metode Komstruksi 2014Presentasi Metode Komstruksi 2014
Presentasi Metode Komstruksi 2014
 
Scraper dan loader
Scraper dan loaderScraper dan loader
Scraper dan loader
 
Alat berat
Alat beratAlat berat
Alat berat
 
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
 
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptxPengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
 
Scrapper
ScrapperScrapper
Scrapper
 
Scrapper
ScrapperScrapper
Scrapper
 

Recently uploaded

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 

Recently uploaded (6)

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 

OPTIMASI DOZER

  • 2. 1. Introduction 2. Dozer Performance Characteristics a. Dozer parts b. Blade c. Classified on the basis of running gear: 3. Dozer Production Estimating 4. Job Management ~ Techniques 2
  • 3. Dozer adalah traktor dengan kemampuan traksi (dorong) tinggi dengan blade/bilah untuk memindahkan suatu material atau benda. Dozer mampu beroperasi di daerah yang lunak sampai daerah yang keras sekalipun seperti daerah berbukit, berbatu, berhutan dan sebagainya. Dengan swamp dozer(dozer rawa)untuk daerah yang sangat lunak, dan daerah yang sangat keras perlu dibantu dengan ripper(alat garu). Jumlah material yang dipindahkan oleh dozer tergantung pada kuantitas yang dipindahkan oleh blade. Fungsi dozer:  Pembabatan atau Penebasan (Cleraring)  Merintis (Pioneering)  Gali/Angkut Jarak Pendek  Menyebarkan Material  Penimbunan Kembali  Menarik beban dan  dll 3
  • 4. 4
  • 5. 5
  • 6. 6
  • 7. Dozer adalah alat berat yang paling cocok untuk pekerjaan pembersihan lahan. Apabila terdapat pohon besar pada lahan yang ingin dibersihkan, dozer juga dapat digunakan untuk merubuhkan pohon besar tersebut dengan cara menggali tanah sekeliling pohon, memotong sebagian akarnya, kemudian ditumbangkan. Terdapat beberapa modifikasi blade dozer sehingga dapat lebih cepat cara kerjanya. Contoh modifikasi blade yang dilakukan seperti pemasangan treesaw blade, dan rake (garpu) 7
  • 8. 8
  • 9. 9
  • 10. 10 A. Track Gauge B. BladeWidth C. Blade Height D. Shipping Height E. Ground Clearance at Full Lift F. Digging Depth G. Track of Track H. Shipping Length without Ripper I. Overall Height J. Ripper Ground Clearance K. Ripper Length L. Track Width M. Shank Gauge.
  • 11. 11 General Dozer Parts 1. Blade 2. Blade lift cylinder 3. Cabin 4. Fuel tank 5. Ripper 6. Sprocket 7. Track roller 8. Straight frame 9. Track shoe 10. Canopy
  • 12. Blade merupakan salah satu perlengkapan kerja (work equipment) yang tersedia pada sebuah dozer yang berfungsi untuk mendorong, meratakan dan memotong material. Blade terletak dibagian depan sebuah Bulldozer, berupa pelat baja yang dapat digerakkan secara hidrolik. Jenis-jenis blade seperti:  Straight blade  Angle blade  Universal blade  Semi universal blade  Cushion blade  Others blade 12
  • 15.  Straight blade Banyak digunakan untuk mendorong material cohesive (batu atau kerikil), penggalian struktur dan penimbunan. Dengan memiringkan blade dapat berfungsi untuk menggali tanah keras.  Angle blade Blade yang dapat diserongkan sebesar 25 derajat dan dapat ditinggikan secara manual. Angel dozer cocok digunakan untuk pembuangan kesamping (side casting), pembukaan jalan (pioneering roads), penggalian saluran (cutting ditches), dan pekerjaan side hill cut atau back filling.  Universal blade Sayap yang terdapat pada kedua sisi blade ini dapat meminimalkan terbuangnya material ke samping. Blade ini sangat cocok untuk mendorong tanah yang ringan dengan jarak yang jauh, sehingga sangat sesuai untuk pekerjaan reklamasi tanah. 15
  • 16.  Semi universal blade Kombinasi dari blade type U dan S. Blade SU memiliki kemampuan membawa material yang lebih efisien, tetapi memiliki kemampuan penetrasi tanah yang lebih sedikit dibandingkan dengan S blade. Blade SU tentu merupakan pilihan yang baik untuk operasi seperti menekan, megupas, menguruk dan leveling. Pisau bekerja dengan baik di tanah yang keras sampai sedang.  Cushion blade Blade tipe ini dilengkapi dengan rubber cushion (bantalan karet) untuk meredam tumbukan. Selain untuk push dozing, blade ini juga dipakai untuk pemeliharaan jalan dan pekerjaan dozing yang lain. Lebar C-blade memungkinkan peningkatan manuver. 16
  • 17. Others blade  Dual tilt dozer Blade ini memiliki dua buah tilt cylinder pada kedua sisinya. Optimum untuk pemotongan berbagai material dan pengaturan sudut pemotongan yang lebih baik sehingga meningkatkan produktifitas alat.  Coal dozer Dengan konstruksi yang cukup lebar dan adanya sayap di kedua sisinya, blade ini khusus dirancang untuk mendorong batu bara.  Landfill type Untuk memindahkan material dalam jumlah yang besar. 17
  • 19. 19 Classified on the basis of running gear Berdasarkan alat geraknya dibedakan:  Crawler Tractor Dozer (dengan roda rantai/belabang)  Wheel Tractor Dozer (dengan roda baret) Berdasarkan penggerak bladenya dibedakan:  Cable controlled (kendali kabel) pada saat ini sudah tidak diproduksi lagi  Hydraulic controlled (kendali hidrolis)
  • 20. 20
  • 21. 21
  • 22. 22
  • 23. 23 Cable Controlled (Kendali Kabel)  Kesederhanaan dalam pemasangan  Kesederhanaan dalam perbaikan dan pemeliharaan alat  Bahaya akan rusaknya mesin akan berkurang,karena blade dapat mengangkat dengan sendirinya jika menemui suatu rintangan  Kurang baik dalam pekerjaan tanjakan  Blade tidak bisa ditilt/ dimiringkan Hydraulic Controlled (Kendali hydraulic)  Dapat menekan blade ke bawah  Penyetelan blade akan lebih mudah ke posisi yang lebih tepat  Pemeliharaan lebih berat dan harus teliti  Kadang-badang kesulitan dalam penyediaan minyak hidraulis untuk jobsite yang jauh
  • 24. 24 Kelebihan Crawler Mounted Bulldozer  Punya daya dorong besar, terutama pada tanah lunak karena bidang geser besar  Dapat beroperasi pada semua medan jalan (tanah berlumpur,berbatu,kasar,dll)  Untuk membawa ke lokasi harus diangkut  Memiliki jarak angkut yang pendek  Operator cepat lelah  Jalan proyek tak perlu dipelihara  Waktu kembali 8 – 16 km/jam  Daya apung lebih besar,karena ground contact lebih besar  Penggunaan lebih flexible dan lebih luas  Dapat menangani tanah yang padat
  • 25. 25 Kelebihan Wheel Mounted Bulldozer  Punya daya dorong moderat  Beroperasi pada jalan datar dan menurun, tidak dapat digunakan pada tanah lumpur,jika digunakan pada tanah berbatu usia ban menjadi lebih pendek  Dapat dibawa ke lokasi tanpa diangkut  Jarak angkut jauh  Nyaman dikendarai  Kecepatannya lebih besar untuk bergerak dari jobsite satu ke jobsite lain (kec maksimal 40 km/jam)  Tidak merusak jalan, jika berjalan di atas jalan raya  Lebih cocok untuk menangani tanah yang gembur
  • 26. 26 Blade Load based on SAE practice J1265
  • 27. 27 Blade Load (Field Measurement)  Doze a full blade, then lift blade while moving forward on a level surface until a pile is formed.  Measure the width (W) of the pile at the inside edge of each rack  Measure the height (H) of the pile at the inside edge of each rack  Measure the length (L) of the pile≈ width of blade  Average both the two-height and the two-width measurements. If the measurements are in feet, the blade load in loose cubic yards (lcy) is calculated by the formula: Blade Load, Vb = 0.0139 H W L • H = height of pile of dirt at the inside edge of each track • W = width of pile at the inside edge of each track • L = length of dirt pile ≈ width of blade H1 H2 W1 W2 L
  • 28. 28 Dozing Productivity Productivity= 𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩𝑩 𝒍𝒍𝒍𝒍𝒍𝒍𝒍𝒍 𝒙𝒙 𝟔𝟔𝟔𝟔 𝒎𝒎𝒎𝒎𝒎𝒎 𝑪𝑪𝑪𝑪 𝒙𝒙 𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆𝒆
  • 29. 29 Example:  A power-shift crawler tractor has a rated blade capacity of 10 LCY.  The dozer is excavating loose common earth and pushing it a distance of 200 ft.  Maximum reverse speed in third range is 5 mph.  Estimate the production of the dozer if job efficiency is 50 min/h.
  • 30. 30 Production = 10 lcy x 60 1.41 x 50 60 = 354.6 lcy/hr  FixedTime = 0.05 min  Dozing Speed = 2.5 mph min 0.91 min/ 60 fpm 5280 mph 2.5 ft 200 Time Dozing = × = hr x min 0.45 / 60 280 5 mph 5.0 ft 200 Time Return = × = hr mim x fpm min 1.41 0.45 0.91 0.05 Time Cycle = + + =
  • 31. 31 The machine in example above has an Owning & Operating cost of $ 40.5 per hour. Operator in the area where the proposed work will be performed are paid a wage of $ 15.5 per hour.What is the unit cost for pushing the material? perlcy nitCost 157 . 0 $ 354.6 15.5 40.5 U = + = efficiency job on production perhour operator perhour x O & O U = nitCost
  • 32. 32  Downhill Dozing  Mengambil keuntungan dari gaya gravitasi  Hambatan tanjakan minimum  Beban blade meningkat  Waktu siklus berkurang  Slot Dozing  Parit atau jalan setapak dangkal antara area pemuatan dan pembuangan untuk meningkatkan kapasitas blade yang dapat dibawa pada setiap siklus.  Sebanyak 50% peningkatan kapasitas.  Blade-to-Blade Dozing  Kapasitas gabungan lebih besar dari masing-masing secara terpisah.  Dapat digabungkan secara mekanis untuk pekerjaan besar.
  • 33. 33
  • 34. 34
  • 35. 35