1. P E N G A W A S
O P E R A S I O N A L
/FOREMAN/
Bertindak sebagai front line supervisor yang membawahi langsung
karyawan pelaksana, serta bertanggung jawab atas pengelolaan K3
Pertambangan
2. TUGAS & TANGGUNGJAWAB PENGAWAS OPERASIONAL
1. Bertanggungjawab kepada KTT/PTL atas keselamatan, Kesehatan dan
kesejahteraan pekerja tambang yang menjadi bawahannya.
2. Melaksanakan inspeksi, pemeriksaan dan pengujian.
3. Bertanggungjawab kepada KTT/PTL atas keselamatan, Kesehatan dan
kesejahteraan semua orang yang ditugaskan kepadanya, termasuk
keselamatan diri sendiri.
4. Membuat dan menandatangani laporan inspeksi, pemeriksaan dan
pengujian.
3. Peran keberhasilan pengawas operasional
• Tidak ada kecelakaan berakibat kematian (zero fatality)
• Menurunkan “Loss time, Injury frequency rate dan severity rate”
• Productivity unit optimal
• Zero misoperation
• Working hours unit maksimal
• Fuel consumable reasonable
“JIKA TERJADI KECELAKAAN TAMBANG”
1. Lakukan pengendalian lokasi kejadian (mematikan mesin, memutus sumber listrik atau energi ditempat
kejadian kecelakaan.
2. Lakukan pertolongan pertama ( mengeluarkan korban dari terjepit, pertolongan pernapasan)
3. Pengendalian potensi kecelakaan lanjutan (beri tanda TKP agar kegiatan produksi di area kecelakaan dihentikan dan tidak
menimbulkan kecelakaan lanjutan)
4. Investigasi potensi kerugian dan cidera (lakukan investigasi segera setelah korban dan TKP kecelakaan diamankan)
4. • B’SAFE
LANGKAH KERJAAMAN PENGAWAS OPERASIONAL
1. PERIKSA DISEKITAR ANDA, ADAKAH ADA ORANG YANG BEKERJA TIDAK AMAN
(Misoperation, overspeed, mengoperasikan unit saat hujan, tidak menggunakan APD, memaksakan
bekerja saat mengantuk/fatique), penggunaan rem secara kasar, merokok pada area yg mudah terbakar, berbelok
pada kecepatan tinggi(
2. PERIKSA SEKELILING, ADAKAH SITUASI BERBAHAYA.
(Jalan berlubang/retak, jalan licin, pergerakan pada highwall, patahan pada disposal, area yang terdapat lumpur
yang dalam, area blind spot)
3. PERIKSA, ADAKAH PERALATAN YANG BERBAHAYA.
(Unit breakdown difront kerja, lampu kerja mati, tidak dilengkapi APAR, tekanan angin ban kurang.
4. LAKUKAN TINDAKAN PERBAIKAN, JIKA MENEMUKAN POTENSI BAHAYA.
6. LAND CLEARING
Pembersihan area yang akan dilakukan penambangan dari pohon –pohon sesuai batas boundry rencana pit penambangan menggunakan alat
support dozer dan excavator.
TOP SOIL
Kegiatan loading, haulimg, spreading dan grading soil
Catt: Memaksimalkan sebaik mungkin pengambilan potensi soil, agar tidak ada yang terbuang sia-sia
OVERBURDEN
Kegiatan loading setelah proses loading material overburden dengan metode ripping dozer agar meningkatkan produktivitas excavator pada saat
loading material keras.
1. LOADING – BACK HOE
- Usahakan Cycle time excavator kecil
- Front loading rapi
- Front kerja tidak sempit kecuali pada saat kondisi V-cut
- Maksimalkan pengisian bucket saat loading
2. HAULER – HD/Dump truck
- Usahakan Cycle time/waktu edar dari hauler kecil
- Mengantisipasi dumptruck antri di front loading maupun di disposal pada saat dumping
- Usahakan jalan dari front loading menuju disposal tidak bergelombang, tidak ada air tergenang/aliran air yang masuk ke jalan tambang
7. • Produktivitas Excavator
Q = q x k x 60/Ct x E
Ct : Cycle-time Bucket (detik)
k : Bucket factor
q : Bucket Capacity (Lcm)
Q : Produktivitas (Bcm/Jam)
Asumsi Swell-factor = Lcm convert to Bcm = 0.714
Perhitungan Produktivitas AKTUAL berdasarkan rate/ritase:
Kapasitas Hauler: HD = 24 bcm HM = 15 bcm
TA = 15 bcm TEREX 50 = 18 bcm
DT scania = 12 bcm; Faw / Hino = 10.5 bcm
Produktivitas = Rate x kapasitas vessel hauler/Jam
• Produktivitas Dump truck
Q = 60/Ct x n x Cb x Ff
Ct : Cycle-time Bucket (detik)
n : Jumlah pengisian alat gali muat
Cb : Bucket Capacity
Ff : Faktor pengisian (fill factor)
Q : Produktivitas (Bcm/Jam)
MATCH FACTOR/KESERASIAN ALAT
MF = n x Ctm x Na / Cta x Nm
MF < 1 : Alat muat menunggu/Excavator gantung
MF > 1 : Alat angkut menunggu/HD antri
8. OVERBURDEN
Removal Overburden ( Ripping, Digging, Loading, Hauling)
Bench (crest – toe) : tinggi = 5 m, lebar 2 m, slope 60 ⁰
ProsesPenempatan fleet/team:
Cut - High wall; Low wall, Side wall, End wall
- Stripping ( High strip, Medium strip, Low strip)
- Drop cut - Top ramp
- V-cut - Bottom ramp
- Box-cut - Drop cut bentuk ramp
- Expose seam
- Expose cropline
COAL
- Expose crop seam coal (roof, floor)
- Tanggul freeface batubara
- Channel space dengan cropline coal
- Buka/lipat material yang kontak langsung dengan freeface coal
- Akses ramp jalan ke front loading
Cleaning, Loading, Hauling
9. • DISPOSAL/SPREADING
- Lokasi buangan/dumping yang terpelihara dengan rapi
- Pengaturan pola arus keluar/masuk dumping
- Jarak antar truck dan jarak tuck dengan alat support 5 m atau 1 kali lebar unit
- Pembuatan tanggul pengaman/ safety ½ kali tyre unit terbesar
- Jarak dumping tanpa tanggul pengaman untuk material lumpur dan lunak ± 10 m
• JALAN IN PIT/ JALAN TAMBANG
- Lebar jalan 3.5 kali lebar unit terbesar
- Menghindari persimpangan yang menimbulkan blind spot/ titik buta yang berpotensi menimbulkan kecelakaan
- Grade jalan diusahakan tidak lebih dari 12%
- Safety berm ¾ ukuran tyre unit terbesar
- Selektif material pada saat pembuatan jalan tambang
- Rip Rap pada sisi jalan
- Jarak truck posisi berhadapan pada jalan lurus ½ lebar unit
- Kecepatan 40 Km/jam
- Jarak aman beriringan 50 meter
- Lakukan perbaikan jalan sebelum rusak parah
10. • DEWATERING (Pengendalian air pada lokasi tambang)
1. MINE DEWATERING
Membuat SUMP, puritan/channel, pemompaan air keluar dari sump ke settling pond.
2. MINE DRAINAGE
Membentuk pengalihan aliran air / Divert, Bentuk channel diluar boundry pit, Pada saat hujan lakukan
PROTECT air dengan membentuk tanggul diarea daerah tangkapan air hujan/ cactment area dan
alihkan air hujan menuju parit/channel ke arah settling pond
11. FUEL CONSUMPTION
• FUEL OB CONSUMPTION (L/BCM)
• FUEL COAL CONSUMTION (L/BCM)
Penghematan Pemakaian Bahan Bakar:
- Tidak boleh antri, matching alat, rasio fleet ( dengan prinsip lebih baik alat loading menunggu sebentar)
- Perbaikan jalan (grade, distance, pengerasan/perawatan jalan)
- Pemakaian alat support dioptimalisasikan
- Parkir saat shift change/istirahat di front loading untuk DT/OHT
- Pengisian unit untuk tipe track ditempat