SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
BERAWAL DARI PERJODOHAN BERAKHIR MENGALAMI KDRT
Yolanda Dwi Setyorini dan Allsyah
Fakultas Psikologi, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Sejak lahir manusia dikodratkan hidup bermasyarakat, berinteraksi, dan saling
membutuhkan satu sama lain. Salah satu unit masyarakat paling sederhana adalah
rumah tangga. Menurut UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Pasal 2, ruang lingkup rumah tangga meliputi suami, istri, anak, orang-orang yang
mempunyai hubungan dengan suami, istri, dan anak karena hubungan darah,
perkawinan, persusuan, pengasuhan, dan perwalian yang menetap dalam rumah tangga
atau orang yang bekerja membantu rumah tangga dan menetap dalam rumah tangga
tersebut (Tina Marlina et al., 2022). Kekerasan terutama kekerasan dalam rumah
tangga merupakan pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan terhadap
martabat kemanusiaan serta merupakan bentuk diskriminasi. Kekerasan dalam
bentuk apapun dan dilakukan dengan alasan apapun merupakan bentuk kejahatan
yang tidak dapat dibenarkan.(Santoso, 2019)
Setiap keluarga memimpikan dapat membangun keluarga harmoni, bahagia dan
saling mencintai, namun pada kenyataannya banyak keluarga yang merasa tidak
nyaman, tertekan dan sedih karena terjadi kekerasan dalam keluarga, baik kekerasan
yang bersifat fisik, psikologis, seksual, emosional, maupun penelantaran. Kekerasan
Dalam Rumah Tangga (KDRT) dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal, baik
secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, terlebih-lebih di era terbuka dan informasi
yang kadangkala budaya kekerasan yang muncul lewat informasi tidak bisa terfilter
pengaruh negatifnya terhadap kenyamanan hidup dalam rumah tangga.
Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang
terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara
fisik, seksual, psikologis, dan penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk
melakukan perbuatan, pemaksaan, dan perampasan kemerdekaan secara melawan
hukum dalam lingkup rumah tangga. KDRT dapat dikategorikan sebagai tindakan
penyalahgunaan kekuasaan secara sewenang-wenang tanpa batasan (abuse of power)
yang dilakukan oleh suami terhadap istri. Tindakan ini juga merupakan tindakan yang
melanggar hak asasi manusia. Pasal 30 dan Pasal 31 Undang-Undang Hak Asasi
Manusia pun menyebutkan bahwa setiap orang berhak atas rasa aman dan tentram serta
perlindungan terhadap ancaman ketakutan dan setiap orang bebas dari penyiksaan,
penghukuman, perlakuan yang kejam, tidak manusiawi, merendahkan derajat dan
martabat Manusia.(HAM, 1999)
Sebagaimana budaya yang berkembang di masyarakat bahwa suami adalah
kepala keluarga yang memiliki kewenangan leluasa dalam bertindak di lingkup rumah
tangga, sehingga hampir semua pelaku KDRT adalah laki-laki. Dalam nilai masyarakat,
istri dan anak harus tunduk kepada kepala keluarganya. Hubungan antara suami dengan
istri dan anak cenderung bersifat subordinatif. Suami menjadi kepala keluarga dan identik
untuk mengatur segala halnya, sedangkan istri lebih identik dengan urusan rumah
tangga. Adanya budaya tersebut menyebabkan istri rentan menjadi korbannya. (Wahab,
2006)
Disisi lain, bentuk KDRT ini juga dipicu oleh tradisi masyarakat yaitu karna
menjodohkan anaknya. Perjodohan ini adalah ketika kedua belah pihak yaitu khususnya
pihak orang tua yang setuju menikahkan anak mereka masing-masing. Tradisi ini bisa
membawa dampak tersendiri bagi individu yang menjadi korban perjodohan orang tua.
Menurut Indah (2022) Perjodohan adalah proses ikatan hubungan yang di
rencanakan oleh pihak keluarga tanpa sepengetahuan kedua belah pihak yaitu anak
yang di jodohkan, perjodohan juga sering di lakukan sewaktu anak masih di dalam
kandungan dengan perjanjian oleh dua belah pihak keluarga. Pada dasarnya setiap
perjodohan dilakukan dengan tujuan agar tali kekerbatan atau kekeluargaan tidak
terputus atau tetap terjalin dengan baik. Namun, dalam hal lain perjodohan juga dianggap
sebagai perampas hak kemerdekaan orang. Manusia sebenarnya selalu ingin mencapai
kondisi yang baik di dalam pergaulan hidupnya, baik sebagai individu yang bersifat bebas
maupun sebagai bagian dari sosialitas masyarakat yang terikat.
Bagaimanapun, pernikahan adalah hal yang sakral. Kita bisa melihat sisi baik
maupun sisi buruk dari pernikahan bentuk apapun Dalam perjodohan pun, ada beberapa
hal buruk yang mungkin terjadi, dimana umumnya mereka terpaksa menjalankan
pernikahan agar berjalan baik. Serta pasangan yang dijodohkan umumnya memang
terlahir dari keluarga yang mengutamakan nilai-nilai tradisional. Bagaimanapun, setiap
pasangan manapun yang menginjak jenjang lebih tinggi, tetap harus menemukan
'chemistry' dalam hubungan baru mereka.
Di Madura, pada umumnya pernikahan dilakukan atas dasar perjodohan. Anak-
anak dari keluarga masyarakat Madura sebagian besar dijodohkan oleh orang tua
mereka. Hal ini sudah menjadi budaya dan tradisi yang dianggap lumrah di kalangan
masyarakat Madura. Menurut (Zubari, 2013) Tradisi yang dikenal dengan
istilah abhekalan, yakni proses mengikat dua orang berlainan jenis (remaja, bahkan anak-
anak melakukan perjodohan dini) dalam sebuah ikatan yang mirip dengan tunangan.
Di wilayah lain juga masih banyak yang menjodohkan anaknya padahal usia anak
yang dijodohkan masih sangat belia atau masih sangat muda. Walaupun masih banyak
pro dan kontra yang terjadi akan tradisi tersebut, tapi tetap banyak yang melaksanakan
tradisi ini. Tradisi ini biasanya dilakukan hanya dengan keputusan orang tua saja tanpa
mempertimbangkan apakah anak menginginkan hal tersebut? Apakah anak siap untuk
dijodohkan dan dinikahkan? Apakah anak sudah mengenal orang yang akan ia nikahi?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah hal yang sangat penting, karna menikah
bukan hanya sekedar untuk memiliki anak dan mengurus suami. Menikah adalah
pertimbangan yang besar bagi kehidupan khususnya bagi perempuan, karena setelah
menikah kehidupan perempuan akan berubah karna seseprang yang menikah akan terus
hidup bersama sepanjang waktu dan ini harus dilandasi dengan rasa cinta dan kasih
sayang, jika tidak akan ada banyak sekali konflik yang timbul dalam Rumah tangga yang
berujung pada KDRT, karena sebuah perjodohan yang dilakukan tidak menjamin sebuah
keharmonisan seperti yang diharapkan.
KASUS KDRT
Seperti kasus yang dilansir detik.com (Febriani, 2022), Nur Afni Fakhira atau
wanita yang akrab disapa Fira mengalami kdrt setelah sebulan menikah. Pengalaman
tidak menyenangkan yang fira alami bermula dari perjodohan yang dilakukan orang
tuanya, fira dijodohkan ibunya dengan anak dari teman ibunya. Fira sudah berusaha
menolak, namun tante dan keluarganya menasihatinya agar patuh dengan pilihan sang
ibu. Menurut Fira, menjodohkan anak sudah biasa terjadi di sebagian suku bugis.
Setelah menikah Fira mengatakan bahwa sang suami menolak untuk melakukan
hubungan suami istri dan setelah beberapa waktu fira baru mengetahui bahwa suaminya
memiliki penyakit yaitu kelainan fisik.
Karena fira mengetahui bahwa sang suami memiliki kelainan fisik, sang suami
kemudian pulang kerumah orang tuanya. Orang tua mereka berusaha mempersatukan
mereka kembali dan suaminya sedang berobat. Setelah beberapa hari suaminya balik
kerumah dan mau membuktikan bahwa dirinya sudah sembuh, tapi faktanya dia belum
sembuh.
Fira tidak menyangka jika suaminya mengalami penyakit tersebut. Fira merasa
tidak nyaman ketika tinggal bersama. Sebab sang suami jadi kerap marah dan
mengganggunya di tengah malam. Kondisi suami yang menyebabkan seringnya
bertengkar sehingga berakibat seringnya kekerasan yang dilakukan sang suami terhadap
fira. Salah satunya fira pernah dipukul dengan remot tv dibagian kepala yang berakibat
fira tidak sadarkan diri.
Berdasarkan kasus diatas maka perlindungan terhadap masalah KDRT diatur
dalam Undang-Undang no.23 tahun 2004, yaitu :
Pasal 44 Ayat 1 & 2 dalam UU no 23 tahun 2004
Ayat 1
(1) Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a dipidana dengan pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).
Ayat 2
(2) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan korban
mendapat jatuh sakit atau luka berat, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10
(sepuluh) tahun atau denda paling banyak Rp 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah).
DAMPAK PSIKOLOGIS DARI KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
Menurut Kementerian Kesehatan (2023) dampak psikologis yang disebabkan KDRT di
antaranya :
1. Depresi
Salah satu masalah yang bisa terjadi akibat kekerasan dalam rumah tangga
adalah depresi. Dampak dari KDRT ini disebabkan oleh peristiwa traumatis, bahkan
depresi yang terjadi dapat berkembang menyebabkan bunuh diri. Faktor risiko dari
depresi pada perempuan akibat dampak KDRT berhubungan erat dengan usia, tingkat
pendidikan, status sosial ekonomi hingga lamanya kekerasan ini terjadi. Seseorang yang
lama mengalami penyiksaan dari pasangannya, risiko untuk alami depresi tentu lebih
tinggi.
2. PTSD (Post Traumatic Stress Disorder)
Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) dapat terjadi pada seseorang sebagai
dampak KDRT. Berbagai gejala dari PTSD adalah ketakutan, kerentanan, hingga
ketidakberdayaan. Ketakutan yang dialami dapat menjadi sesuatu yang traumatis. Maka
dari itu, seseorang yang mengalami masalah ini perlu mendapatkan penanganan segera.
Jika tidak, gangguan mental yang lebih besar bisa terjadi jika dibiarkan begitu saja.
Terlebih jika pelaku masih tinggal di lingkungan yang berdekatan atau masih hidup
secara berdekatan.
3. Anxiety Disorder
KDRT juga dapat menyebabkan korbannya mengalami gangguan kecemasan
atau anxiety disorder. Pengidapnya dapat alami rasa takut secara tiba-tiba jika teringat
kekerasan yang dialami atau bahkan tanpa sebab yang jelas. Masalah ini perlu
mendapatkan penanganan dari ahlinya segera, sebab dapat mengganggu kehidupan
sehari-hari. Agar masalah ini tidak bertambah parah, ada baiknya segera mendapatkan
sesegera mungkin agar aktivitas dapat kembali normal.
4. Penyalahgunaan Zat
Kekerasan dalam rumah tangga dapat membuat korbannya terpicu melakukan
penyalahgunaan zat. Mengutip dari Addiction Center, wanita yang pernah mengalami
KDRT memiliki kemungkinan 15 kali lebih besar untuk penyalahgunaan alkohol dan 9
(Sembilan) kali lebih rentan untuk mengonsumsi narkoba, jika dibandingkan dengan
seseorang yang tidak memiliki riwayat tersebut.
Mencegah dan menanggulangi tindak KDRT merupakan hal yang harus dilakukan
untuk melindungi diri sendiri dan orang lain, sehingga tidak menjadi korban dari KDRT
atau bahkan menjadi pelaku KDRT.
UPAYA UNTUK MENGHINDARI TERJADINYA KEKERASAN DALAM RUMAH
TANGGA
Upaya untuk menanggulangi suatu permasalahan dilakukan secara preventif dan represif
menurut Iskandar (2016) antara lain :
1. Penanggulangan secara preventif
a. Bimbingan pra nikah
Kementerian Agama mengadakan bimbingan pra nikah bagi pasangan calon
pengantin untuk mengedukasi calon pengantin mengenai pengetahuan dan keterampilan
dalam menjalani rumah tangga.
b. Bimbingan konseling keluarga di KUA
Konseling keluarga adalah upaya bantuan yang diberikan kepada individu anggota
keluarga melalui system keluarga (pembenahan komunikasi keluarga) agar potensinya
berkembang seoptimal mungkin dan masalahnya dapat diatasi atas dasar kemauan
membantu dari semua anggota keluarga berdasarkan kerelaan dan kecintaan terhadap
keluarga.
2. Penanggulangan secara represif
a. Menjatuhkan sanksi pidana kepada pelaku kekerasan dalam rumah tangga sesuai
dengan jenis dan tingkat berat atau ringannya kekerasan yang dilakukan.
b. Memberikan tindakan kepada pelaku seperti konseling sehingga ia dapat
memahami bahwa tindakan yang sudah ia lakukan merupakan kekerasan dalam
rumah tangga dan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
Sumber :
Dadang Iskandar. (2016). Upaya Penanggulangan Terjadinya Kekerasan Dalam
Rumah Tangga. Yustisi, 3(2), 13–22.
Dardiri Zubari. (2013). Rahasia perempuan Madura: esai-esai remeh seputar
kebudayaan Madura. Al-Afkar Press.
https://onesearch.id/Record/IOS3718.JAKPU000000000000424
Febriani, G. (2022). Kisah Lengkap Viral Dijodohin Ortu, Sebulan Nikah Masuk RS
karena Suami KDRT. Detik.Com : Wolipop. https://wolipop.detik.com/wedding-
news/d-5999929/kisah-lengkap-viral-dijodohin-ortu-sebulan-nikah-masuk-rs-
karena-suami-kdrt
HAM, K. (1999). Undang-Undang No . 39 Tahun 1999. Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia, 39, 1–45.
Indah, R. H. (2022). Perjodohan Adat: Dampak dan Implikasi Hukum UU No. 16 Tahun
2019 Tentang Perkawinan di Indonesia. AL-MANHAJ: Jurnal Hukum Dan Pranata
Sosial Islam, 4(2), 105–112. https://doi.org/10.37680/almanhaj.v4i1.1577
Kementerian Kesehatan Direktrorat Jendral Pelayanan Kesehatan. (2023). Pengaruh
Korban KDRT Terhadap Kejiwaan. Kementerian Kesehatan Direktrorat Jendral
Pelayanan Kesehatan. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2085/pengaruh-
korban-kdrt-terhadap-kejiwaan
Santoso, A. B. (2019). Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Terhadap
Perempuan: Perspektif Pekerjaan Sosial. Komunitas, 10(1), 39–57.
https://doi.org/10.20414/komunitas.v10i1.1072
Tina Marlina, Montisa Mariana, & Irma Maulida. (2022). Sosialisasi Undang-Undang
Nomer 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
Abdimas Awang Long, 5(2), 67–73. https://doi.org/10.56301/awal.v5i1.442
Wahab, R. (2006). Kekerasan dalam Rumah Tangga: Perspektif Psikologis dan
Edukatif. In Unisia (Vol. 29, Issue 61).
https://doi.org/10.20885/unisia.vol29.iss61.art1

More Related Content

Similar to BERAWAL DARI PERJODOHAN BERAKHIR MENGALAMI KDRT

PROKER FH SUMPUR KUDUS.pptx
PROKER FH SUMPUR KUDUS.pptxPROKER FH SUMPUR KUDUS.pptx
PROKER FH SUMPUR KUDUS.pptxgirlaesthetic
 
ARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdf
ARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdfARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdf
ARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdfYolandadwiSetyorini
 
Ham kekerasan terhadap perempuan
Ham kekerasan terhadap perempuanHam kekerasan terhadap perempuan
Ham kekerasan terhadap perempuanRizki Gumilar
 
PPT_SEKS_BEBAS_EDIT_pptx.pptx
PPT_SEKS_BEBAS_EDIT_pptx.pptxPPT_SEKS_BEBAS_EDIT_pptx.pptx
PPT_SEKS_BEBAS_EDIT_pptx.pptxdiahamalia15
 
Makalah kekerasan dalam rumah tangga coy
Makalah kekerasan dalam rumah tangga coyMakalah kekerasan dalam rumah tangga coy
Makalah kekerasan dalam rumah tangga coySeptian Muna Barakati
 
Dampak Negatif Perkawinan Di Usia Anak
Dampak Negatif Perkawinan Di Usia AnakDampak Negatif Perkawinan Di Usia Anak
Dampak Negatif Perkawinan Di Usia AnakNimahAzizah
 
pernikahan dini.pptx
pernikahan dini.pptxpernikahan dini.pptx
pernikahan dini.pptxAMIR235502
 
Materi Bullying SMPN 151.pptx
Materi Bullying SMPN 151.pptxMateri Bullying SMPN 151.pptx
Materi Bullying SMPN 151.pptxadeafitoni54
 
PERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.ppt
PERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.pptPERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.ppt
PERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.pptLilaArlina
 
Keperawatan agama modul 3 kb2
Keperawatan agama modul 3 kb2Keperawatan agama modul 3 kb2
Keperawatan agama modul 3 kb2Anton Saja
 
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agamaPedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agamapjj_kemenkes
 
KENAKALAN REMAJA PUSKESMAS BOJONGGAMBIR.pdf
KENAKALAN REMAJA PUSKESMAS BOJONGGAMBIR.pdfKENAKALAN REMAJA PUSKESMAS BOJONGGAMBIR.pdf
KENAKALAN REMAJA PUSKESMAS BOJONGGAMBIR.pdfDoniJ2
 
Kekerasaan dalam Rumah Tangga
Kekerasaan dalam Rumah TanggaKekerasaan dalam Rumah Tangga
Kekerasaan dalam Rumah Tanggaangelaxmi
 
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan Agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan AgamaPedoman menciptakan keluarga berdasarkan Agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan Agamapjj_kemenkes
 
(Materi) Seks - Gender dan Kekerasan_Laila Hanifah.pdf
(Materi) Seks - Gender dan Kekerasan_Laila Hanifah.pdf(Materi) Seks - Gender dan Kekerasan_Laila Hanifah.pdf
(Materi) Seks - Gender dan Kekerasan_Laila Hanifah.pdfRosiSitiRahmawaty
 
4. pemilihan jodoh dan perkawinan copy
4. pemilihan jodoh dan perkawinan   copy4. pemilihan jodoh dan perkawinan   copy
4. pemilihan jodoh dan perkawinan copyevinurleni
 
Makalah mpk agama islam peran keluarga dlm lgbt
Makalah mpk agama islam peran keluarga dlm lgbtMakalah mpk agama islam peran keluarga dlm lgbt
Makalah mpk agama islam peran keluarga dlm lgbtKhairunnisa Nazhifah
 
Penyuluhan hukum akibat perkawinan di bawah umur
Penyuluhan hukum akibat perkawinan di bawah umurPenyuluhan hukum akibat perkawinan di bawah umur
Penyuluhan hukum akibat perkawinan di bawah umurDian Vebyanti
 

Similar to BERAWAL DARI PERJODOHAN BERAKHIR MENGALAMI KDRT (20)

PROKER FH SUMPUR KUDUS.pptx
PROKER FH SUMPUR KUDUS.pptxPROKER FH SUMPUR KUDUS.pptx
PROKER FH SUMPUR KUDUS.pptx
 
fdfgh
fdfghfdfgh
fdfgh
 
ARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdf
ARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdfARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdf
ARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdf
 
Ham kekerasan terhadap perempuan
Ham kekerasan terhadap perempuanHam kekerasan terhadap perempuan
Ham kekerasan terhadap perempuan
 
PPT_SEKS_BEBAS_EDIT_pptx.pptx
PPT_SEKS_BEBAS_EDIT_pptx.pptxPPT_SEKS_BEBAS_EDIT_pptx.pptx
PPT_SEKS_BEBAS_EDIT_pptx.pptx
 
Makalah kekerasan dalam rumah tangga coy
Makalah kekerasan dalam rumah tangga coyMakalah kekerasan dalam rumah tangga coy
Makalah kekerasan dalam rumah tangga coy
 
Dampak Negatif Perkawinan Di Usia Anak
Dampak Negatif Perkawinan Di Usia AnakDampak Negatif Perkawinan Di Usia Anak
Dampak Negatif Perkawinan Di Usia Anak
 
pernikahan dini.pptx
pernikahan dini.pptxpernikahan dini.pptx
pernikahan dini.pptx
 
Materi Bullying SMPN 151.pptx
Materi Bullying SMPN 151.pptxMateri Bullying SMPN 151.pptx
Materi Bullying SMPN 151.pptx
 
PERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.ppt
PERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.pptPERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.ppt
PERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.ppt
 
Keperawatan agama modul 3 kb2
Keperawatan agama modul 3 kb2Keperawatan agama modul 3 kb2
Keperawatan agama modul 3 kb2
 
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agamaPedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
 
KENAKALAN REMAJA PUSKESMAS BOJONGGAMBIR.pdf
KENAKALAN REMAJA PUSKESMAS BOJONGGAMBIR.pdfKENAKALAN REMAJA PUSKESMAS BOJONGGAMBIR.pdf
KENAKALAN REMAJA PUSKESMAS BOJONGGAMBIR.pdf
 
Kekerasaan dalam Rumah Tangga
Kekerasaan dalam Rumah TanggaKekerasaan dalam Rumah Tangga
Kekerasaan dalam Rumah Tangga
 
Bab1
Bab1Bab1
Bab1
 
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan Agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan AgamaPedoman menciptakan keluarga berdasarkan Agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan Agama
 
(Materi) Seks - Gender dan Kekerasan_Laila Hanifah.pdf
(Materi) Seks - Gender dan Kekerasan_Laila Hanifah.pdf(Materi) Seks - Gender dan Kekerasan_Laila Hanifah.pdf
(Materi) Seks - Gender dan Kekerasan_Laila Hanifah.pdf
 
4. pemilihan jodoh dan perkawinan copy
4. pemilihan jodoh dan perkawinan   copy4. pemilihan jodoh dan perkawinan   copy
4. pemilihan jodoh dan perkawinan copy
 
Makalah mpk agama islam peran keluarga dlm lgbt
Makalah mpk agama islam peran keluarga dlm lgbtMakalah mpk agama islam peran keluarga dlm lgbt
Makalah mpk agama islam peran keluarga dlm lgbt
 
Penyuluhan hukum akibat perkawinan di bawah umur
Penyuluhan hukum akibat perkawinan di bawah umurPenyuluhan hukum akibat perkawinan di bawah umur
Penyuluhan hukum akibat perkawinan di bawah umur
 

More from YolandadwiSetyorini

metode pengumpulan data melalui pengamatan dalam psikologi klinis.pptx
metode pengumpulan data melalui pengamatan dalam psikologi klinis.pptxmetode pengumpulan data melalui pengamatan dalam psikologi klinis.pptx
metode pengumpulan data melalui pengamatan dalam psikologi klinis.pptxYolandadwiSetyorini
 
Pelatihan dan Pengembangan SDM.pptx
Pelatihan dan Pengembangan SDM.pptxPelatihan dan Pengembangan SDM.pptx
Pelatihan dan Pengembangan SDM.pptxYolandadwiSetyorini
 
Kompensasi dan UU ketenagakerjaan.pptx
Kompensasi dan UU ketenagakerjaan.pptxKompensasi dan UU ketenagakerjaan.pptx
Kompensasi dan UU ketenagakerjaan.pptxYolandadwiSetyorini
 
anak-anak rentan menjadi korban eksploitasi seksual.pdf
anak-anak rentan menjadi korban eksploitasi seksual.pdfanak-anak rentan menjadi korban eksploitasi seksual.pdf
anak-anak rentan menjadi korban eksploitasi seksual.pdfYolandadwiSetyorini
 
Gambaran Kasus Kekerasan Seksual Di Daerah Serang Baru Berdasarkan Data Polse...
Gambaran Kasus Kekerasan Seksual Di Daerah Serang Baru Berdasarkan Data Polse...Gambaran Kasus Kekerasan Seksual Di Daerah Serang Baru Berdasarkan Data Polse...
Gambaran Kasus Kekerasan Seksual Di Daerah Serang Baru Berdasarkan Data Polse...YolandadwiSetyorini
 
Analisis film In The Middle Of The Blackhole.pptx
Analisis film In The Middle Of The Blackhole.pptxAnalisis film In The Middle Of The Blackhole.pptx
Analisis film In The Middle Of The Blackhole.pptxYolandadwiSetyorini
 
Analisis Film I,Tonya berdasarkan teori kepribadian H.S Sullivan.pptx
Analisis Film I,Tonya berdasarkan teori kepribadian H.S Sullivan.pptxAnalisis Film I,Tonya berdasarkan teori kepribadian H.S Sullivan.pptx
Analisis Film I,Tonya berdasarkan teori kepribadian H.S Sullivan.pptxYolandadwiSetyorini
 
budaya globalisasi pada Kesehatan mental
budaya globalisasi pada Kesehatan mental budaya globalisasi pada Kesehatan mental
budaya globalisasi pada Kesehatan mental YolandadwiSetyorini
 
Macam-macam budaya yang dapat meningkatkan Kesehatan mental
Macam-macam budaya yang dapat meningkatkan Kesehatan mentalMacam-macam budaya yang dapat meningkatkan Kesehatan mental
Macam-macam budaya yang dapat meningkatkan Kesehatan mentalYolandadwiSetyorini
 
mari mengenal budaya dan psikopatologis.pdf
mari mengenal budaya dan psikopatologis.pdfmari mengenal budaya dan psikopatologis.pdf
mari mengenal budaya dan psikopatologis.pdfYolandadwiSetyorini
 
Kenali apa itu Abuse and Trauma .pdf
Kenali apa itu Abuse and Trauma .pdfKenali apa itu Abuse and Trauma .pdf
Kenali apa itu Abuse and Trauma .pdfYolandadwiSetyorini
 
ARTIKEL KEKERASAN DUNIA PENDIDIKAN FULL.pdf
ARTIKEL KEKERASAN DUNIA PENDIDIKAN FULL.pdfARTIKEL KEKERASAN DUNIA PENDIDIKAN FULL.pdf
ARTIKEL KEKERASAN DUNIA PENDIDIKAN FULL.pdfYolandadwiSetyorini
 
ANALISIS BUKU BERJUDUL KERUMUNAN TERAKHIR.pptx
ANALISIS BUKU BERJUDUL KERUMUNAN TERAKHIR.pptxANALISIS BUKU BERJUDUL KERUMUNAN TERAKHIR.pptx
ANALISIS BUKU BERJUDUL KERUMUNAN TERAKHIR.pptxYolandadwiSetyorini
 

More from YolandadwiSetyorini (19)

metode pengumpulan data melalui pengamatan dalam psikologi klinis.pptx
metode pengumpulan data melalui pengamatan dalam psikologi klinis.pptxmetode pengumpulan data melalui pengamatan dalam psikologi klinis.pptx
metode pengumpulan data melalui pengamatan dalam psikologi klinis.pptx
 
Pelatihan dan Pengembangan SDM.pptx
Pelatihan dan Pengembangan SDM.pptxPelatihan dan Pengembangan SDM.pptx
Pelatihan dan Pengembangan SDM.pptx
 
Kompensasi dan UU ketenagakerjaan.pptx
Kompensasi dan UU ketenagakerjaan.pptxKompensasi dan UU ketenagakerjaan.pptx
Kompensasi dan UU ketenagakerjaan.pptx
 
ARTIKEL CYBERBULLYING FULL.pdf
ARTIKEL CYBERBULLYING FULL.pdfARTIKEL CYBERBULLYING FULL.pdf
ARTIKEL CYBERBULLYING FULL.pdf
 
anak-anak rentan menjadi korban eksploitasi seksual.pdf
anak-anak rentan menjadi korban eksploitasi seksual.pdfanak-anak rentan menjadi korban eksploitasi seksual.pdf
anak-anak rentan menjadi korban eksploitasi seksual.pdf
 
Gambaran Kasus Kekerasan Seksual Di Daerah Serang Baru Berdasarkan Data Polse...
Gambaran Kasus Kekerasan Seksual Di Daerah Serang Baru Berdasarkan Data Polse...Gambaran Kasus Kekerasan Seksual Di Daerah Serang Baru Berdasarkan Data Polse...
Gambaran Kasus Kekerasan Seksual Di Daerah Serang Baru Berdasarkan Data Polse...
 
Tindak Kriminal.pptx
Tindak Kriminal.pptxTindak Kriminal.pptx
Tindak Kriminal.pptx
 
Analisis film In The Middle Of The Blackhole.pptx
Analisis film In The Middle Of The Blackhole.pptxAnalisis film In The Middle Of The Blackhole.pptx
Analisis film In The Middle Of The Blackhole.pptx
 
Analisis Film I,Tonya berdasarkan teori kepribadian H.S Sullivan.pptx
Analisis Film I,Tonya berdasarkan teori kepribadian H.S Sullivan.pptxAnalisis Film I,Tonya berdasarkan teori kepribadian H.S Sullivan.pptx
Analisis Film I,Tonya berdasarkan teori kepribadian H.S Sullivan.pptx
 
budaya globalisasi pada Kesehatan mental
budaya globalisasi pada Kesehatan mental budaya globalisasi pada Kesehatan mental
budaya globalisasi pada Kesehatan mental
 
Macam-macam budaya yang dapat meningkatkan Kesehatan mental
Macam-macam budaya yang dapat meningkatkan Kesehatan mentalMacam-macam budaya yang dapat meningkatkan Kesehatan mental
Macam-macam budaya yang dapat meningkatkan Kesehatan mental
 
mari mengenal budaya dan psikopatologis.pdf
mari mengenal budaya dan psikopatologis.pdfmari mengenal budaya dan psikopatologis.pdf
mari mengenal budaya dan psikopatologis.pdf
 
Kenali apa itu Abuse and Trauma .pdf
Kenali apa itu Abuse and Trauma .pdfKenali apa itu Abuse and Trauma .pdf
Kenali apa itu Abuse and Trauma .pdf
 
hyperactivity.pdf
hyperactivity.pdfhyperactivity.pdf
hyperactivity.pdf
 
Self Love Mind Map.pdf
Self Love Mind Map.pdfSelf Love Mind Map.pdf
Self Love Mind Map.pdf
 
ARTIKEL KEKERASAN DUNIA PENDIDIKAN FULL.pdf
ARTIKEL KEKERASAN DUNIA PENDIDIKAN FULL.pdfARTIKEL KEKERASAN DUNIA PENDIDIKAN FULL.pdf
ARTIKEL KEKERASAN DUNIA PENDIDIKAN FULL.pdf
 
ANALISIS BUKU BERJUDUL KERUMUNAN TERAKHIR.pptx
ANALISIS BUKU BERJUDUL KERUMUNAN TERAKHIR.pptxANALISIS BUKU BERJUDUL KERUMUNAN TERAKHIR.pptx
ANALISIS BUKU BERJUDUL KERUMUNAN TERAKHIR.pptx
 
MENGHORMATI LINGKUNGAN.pptx
MENGHORMATI LINGKUNGAN.pptxMENGHORMATI LINGKUNGAN.pptx
MENGHORMATI LINGKUNGAN.pptx
 
DEMOKRASI INDONESIA.pptx
DEMOKRASI INDONESIA.pptxDEMOKRASI INDONESIA.pptx
DEMOKRASI INDONESIA.pptx
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 

BERAWAL DARI PERJODOHAN BERAKHIR MENGALAMI KDRT

  • 1. BERAWAL DARI PERJODOHAN BERAKHIR MENGALAMI KDRT Yolanda Dwi Setyorini dan Allsyah Fakultas Psikologi, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Sejak lahir manusia dikodratkan hidup bermasyarakat, berinteraksi, dan saling membutuhkan satu sama lain. Salah satu unit masyarakat paling sederhana adalah rumah tangga. Menurut UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Pasal 2, ruang lingkup rumah tangga meliputi suami, istri, anak, orang-orang yang mempunyai hubungan dengan suami, istri, dan anak karena hubungan darah, perkawinan, persusuan, pengasuhan, dan perwalian yang menetap dalam rumah tangga atau orang yang bekerja membantu rumah tangga dan menetap dalam rumah tangga tersebut (Tina Marlina et al., 2022). Kekerasan terutama kekerasan dalam rumah tangga merupakan pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan terhadap martabat kemanusiaan serta merupakan bentuk diskriminasi. Kekerasan dalam bentuk apapun dan dilakukan dengan alasan apapun merupakan bentuk kejahatan yang tidak dapat dibenarkan.(Santoso, 2019) Setiap keluarga memimpikan dapat membangun keluarga harmoni, bahagia dan saling mencintai, namun pada kenyataannya banyak keluarga yang merasa tidak nyaman, tertekan dan sedih karena terjadi kekerasan dalam keluarga, baik kekerasan yang bersifat fisik, psikologis, seksual, emosional, maupun penelantaran. Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, terlebih-lebih di era terbuka dan informasi yang kadangkala budaya kekerasan yang muncul lewat informasi tidak bisa terfilter pengaruh negatifnya terhadap kenyamanan hidup dalam rumah tangga. Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, dan perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga. KDRT dapat dikategorikan sebagai tindakan penyalahgunaan kekuasaan secara sewenang-wenang tanpa batasan (abuse of power) yang dilakukan oleh suami terhadap istri. Tindakan ini juga merupakan tindakan yang melanggar hak asasi manusia. Pasal 30 dan Pasal 31 Undang-Undang Hak Asasi Manusia pun menyebutkan bahwa setiap orang berhak atas rasa aman dan tentram serta perlindungan terhadap ancaman ketakutan dan setiap orang bebas dari penyiksaan, penghukuman, perlakuan yang kejam, tidak manusiawi, merendahkan derajat dan martabat Manusia.(HAM, 1999) Sebagaimana budaya yang berkembang di masyarakat bahwa suami adalah kepala keluarga yang memiliki kewenangan leluasa dalam bertindak di lingkup rumah tangga, sehingga hampir semua pelaku KDRT adalah laki-laki. Dalam nilai masyarakat, istri dan anak harus tunduk kepada kepala keluarganya. Hubungan antara suami dengan istri dan anak cenderung bersifat subordinatif. Suami menjadi kepala keluarga dan identik untuk mengatur segala halnya, sedangkan istri lebih identik dengan urusan rumah
  • 2. tangga. Adanya budaya tersebut menyebabkan istri rentan menjadi korbannya. (Wahab, 2006) Disisi lain, bentuk KDRT ini juga dipicu oleh tradisi masyarakat yaitu karna menjodohkan anaknya. Perjodohan ini adalah ketika kedua belah pihak yaitu khususnya pihak orang tua yang setuju menikahkan anak mereka masing-masing. Tradisi ini bisa membawa dampak tersendiri bagi individu yang menjadi korban perjodohan orang tua. Menurut Indah (2022) Perjodohan adalah proses ikatan hubungan yang di rencanakan oleh pihak keluarga tanpa sepengetahuan kedua belah pihak yaitu anak yang di jodohkan, perjodohan juga sering di lakukan sewaktu anak masih di dalam kandungan dengan perjanjian oleh dua belah pihak keluarga. Pada dasarnya setiap perjodohan dilakukan dengan tujuan agar tali kekerbatan atau kekeluargaan tidak terputus atau tetap terjalin dengan baik. Namun, dalam hal lain perjodohan juga dianggap sebagai perampas hak kemerdekaan orang. Manusia sebenarnya selalu ingin mencapai kondisi yang baik di dalam pergaulan hidupnya, baik sebagai individu yang bersifat bebas maupun sebagai bagian dari sosialitas masyarakat yang terikat. Bagaimanapun, pernikahan adalah hal yang sakral. Kita bisa melihat sisi baik maupun sisi buruk dari pernikahan bentuk apapun Dalam perjodohan pun, ada beberapa hal buruk yang mungkin terjadi, dimana umumnya mereka terpaksa menjalankan pernikahan agar berjalan baik. Serta pasangan yang dijodohkan umumnya memang terlahir dari keluarga yang mengutamakan nilai-nilai tradisional. Bagaimanapun, setiap pasangan manapun yang menginjak jenjang lebih tinggi, tetap harus menemukan 'chemistry' dalam hubungan baru mereka. Di Madura, pada umumnya pernikahan dilakukan atas dasar perjodohan. Anak- anak dari keluarga masyarakat Madura sebagian besar dijodohkan oleh orang tua mereka. Hal ini sudah menjadi budaya dan tradisi yang dianggap lumrah di kalangan masyarakat Madura. Menurut (Zubari, 2013) Tradisi yang dikenal dengan istilah abhekalan, yakni proses mengikat dua orang berlainan jenis (remaja, bahkan anak- anak melakukan perjodohan dini) dalam sebuah ikatan yang mirip dengan tunangan. Di wilayah lain juga masih banyak yang menjodohkan anaknya padahal usia anak yang dijodohkan masih sangat belia atau masih sangat muda. Walaupun masih banyak pro dan kontra yang terjadi akan tradisi tersebut, tapi tetap banyak yang melaksanakan tradisi ini. Tradisi ini biasanya dilakukan hanya dengan keputusan orang tua saja tanpa mempertimbangkan apakah anak menginginkan hal tersebut? Apakah anak siap untuk dijodohkan dan dinikahkan? Apakah anak sudah mengenal orang yang akan ia nikahi? Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah hal yang sangat penting, karna menikah bukan hanya sekedar untuk memiliki anak dan mengurus suami. Menikah adalah pertimbangan yang besar bagi kehidupan khususnya bagi perempuan, karena setelah menikah kehidupan perempuan akan berubah karna seseprang yang menikah akan terus hidup bersama sepanjang waktu dan ini harus dilandasi dengan rasa cinta dan kasih sayang, jika tidak akan ada banyak sekali konflik yang timbul dalam Rumah tangga yang berujung pada KDRT, karena sebuah perjodohan yang dilakukan tidak menjamin sebuah keharmonisan seperti yang diharapkan.
  • 3. KASUS KDRT Seperti kasus yang dilansir detik.com (Febriani, 2022), Nur Afni Fakhira atau wanita yang akrab disapa Fira mengalami kdrt setelah sebulan menikah. Pengalaman tidak menyenangkan yang fira alami bermula dari perjodohan yang dilakukan orang tuanya, fira dijodohkan ibunya dengan anak dari teman ibunya. Fira sudah berusaha menolak, namun tante dan keluarganya menasihatinya agar patuh dengan pilihan sang ibu. Menurut Fira, menjodohkan anak sudah biasa terjadi di sebagian suku bugis. Setelah menikah Fira mengatakan bahwa sang suami menolak untuk melakukan hubungan suami istri dan setelah beberapa waktu fira baru mengetahui bahwa suaminya memiliki penyakit yaitu kelainan fisik. Karena fira mengetahui bahwa sang suami memiliki kelainan fisik, sang suami kemudian pulang kerumah orang tuanya. Orang tua mereka berusaha mempersatukan mereka kembali dan suaminya sedang berobat. Setelah beberapa hari suaminya balik kerumah dan mau membuktikan bahwa dirinya sudah sembuh, tapi faktanya dia belum sembuh. Fira tidak menyangka jika suaminya mengalami penyakit tersebut. Fira merasa tidak nyaman ketika tinggal bersama. Sebab sang suami jadi kerap marah dan mengganggunya di tengah malam. Kondisi suami yang menyebabkan seringnya bertengkar sehingga berakibat seringnya kekerasan yang dilakukan sang suami terhadap fira. Salah satunya fira pernah dipukul dengan remot tv dibagian kepala yang berakibat fira tidak sadarkan diri. Berdasarkan kasus diatas maka perlindungan terhadap masalah KDRT diatur dalam Undang-Undang no.23 tahun 2004, yaitu : Pasal 44 Ayat 1 & 2 dalam UU no 23 tahun 2004 Ayat 1 (1) Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah). Ayat 2 (2) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan korban mendapat jatuh sakit atau luka berat, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun atau denda paling banyak Rp 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah). DAMPAK PSIKOLOGIS DARI KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA Menurut Kementerian Kesehatan (2023) dampak psikologis yang disebabkan KDRT di antaranya :
  • 4. 1. Depresi Salah satu masalah yang bisa terjadi akibat kekerasan dalam rumah tangga adalah depresi. Dampak dari KDRT ini disebabkan oleh peristiwa traumatis, bahkan depresi yang terjadi dapat berkembang menyebabkan bunuh diri. Faktor risiko dari depresi pada perempuan akibat dampak KDRT berhubungan erat dengan usia, tingkat pendidikan, status sosial ekonomi hingga lamanya kekerasan ini terjadi. Seseorang yang lama mengalami penyiksaan dari pasangannya, risiko untuk alami depresi tentu lebih tinggi. 2. PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) dapat terjadi pada seseorang sebagai dampak KDRT. Berbagai gejala dari PTSD adalah ketakutan, kerentanan, hingga ketidakberdayaan. Ketakutan yang dialami dapat menjadi sesuatu yang traumatis. Maka dari itu, seseorang yang mengalami masalah ini perlu mendapatkan penanganan segera. Jika tidak, gangguan mental yang lebih besar bisa terjadi jika dibiarkan begitu saja. Terlebih jika pelaku masih tinggal di lingkungan yang berdekatan atau masih hidup secara berdekatan. 3. Anxiety Disorder KDRT juga dapat menyebabkan korbannya mengalami gangguan kecemasan atau anxiety disorder. Pengidapnya dapat alami rasa takut secara tiba-tiba jika teringat kekerasan yang dialami atau bahkan tanpa sebab yang jelas. Masalah ini perlu mendapatkan penanganan dari ahlinya segera, sebab dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Agar masalah ini tidak bertambah parah, ada baiknya segera mendapatkan sesegera mungkin agar aktivitas dapat kembali normal. 4. Penyalahgunaan Zat Kekerasan dalam rumah tangga dapat membuat korbannya terpicu melakukan penyalahgunaan zat. Mengutip dari Addiction Center, wanita yang pernah mengalami KDRT memiliki kemungkinan 15 kali lebih besar untuk penyalahgunaan alkohol dan 9 (Sembilan) kali lebih rentan untuk mengonsumsi narkoba, jika dibandingkan dengan seseorang yang tidak memiliki riwayat tersebut. Mencegah dan menanggulangi tindak KDRT merupakan hal yang harus dilakukan untuk melindungi diri sendiri dan orang lain, sehingga tidak menjadi korban dari KDRT atau bahkan menjadi pelaku KDRT. UPAYA UNTUK MENGHINDARI TERJADINYA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA Upaya untuk menanggulangi suatu permasalahan dilakukan secara preventif dan represif menurut Iskandar (2016) antara lain : 1. Penanggulangan secara preventif a. Bimbingan pra nikah
  • 5. Kementerian Agama mengadakan bimbingan pra nikah bagi pasangan calon pengantin untuk mengedukasi calon pengantin mengenai pengetahuan dan keterampilan dalam menjalani rumah tangga. b. Bimbingan konseling keluarga di KUA Konseling keluarga adalah upaya bantuan yang diberikan kepada individu anggota keluarga melalui system keluarga (pembenahan komunikasi keluarga) agar potensinya berkembang seoptimal mungkin dan masalahnya dapat diatasi atas dasar kemauan membantu dari semua anggota keluarga berdasarkan kerelaan dan kecintaan terhadap keluarga. 2. Penanggulangan secara represif a. Menjatuhkan sanksi pidana kepada pelaku kekerasan dalam rumah tangga sesuai dengan jenis dan tingkat berat atau ringannya kekerasan yang dilakukan. b. Memberikan tindakan kepada pelaku seperti konseling sehingga ia dapat memahami bahwa tindakan yang sudah ia lakukan merupakan kekerasan dalam rumah tangga dan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Sumber : Dadang Iskandar. (2016). Upaya Penanggulangan Terjadinya Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Yustisi, 3(2), 13–22. Dardiri Zubari. (2013). Rahasia perempuan Madura: esai-esai remeh seputar kebudayaan Madura. Al-Afkar Press. https://onesearch.id/Record/IOS3718.JAKPU000000000000424 Febriani, G. (2022). Kisah Lengkap Viral Dijodohin Ortu, Sebulan Nikah Masuk RS karena Suami KDRT. Detik.Com : Wolipop. https://wolipop.detik.com/wedding- news/d-5999929/kisah-lengkap-viral-dijodohin-ortu-sebulan-nikah-masuk-rs- karena-suami-kdrt HAM, K. (1999). Undang-Undang No . 39 Tahun 1999. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia, 39, 1–45. Indah, R. H. (2022). Perjodohan Adat: Dampak dan Implikasi Hukum UU No. 16 Tahun 2019 Tentang Perkawinan di Indonesia. AL-MANHAJ: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Islam, 4(2), 105–112. https://doi.org/10.37680/almanhaj.v4i1.1577 Kementerian Kesehatan Direktrorat Jendral Pelayanan Kesehatan. (2023). Pengaruh Korban KDRT Terhadap Kejiwaan. Kementerian Kesehatan Direktrorat Jendral Pelayanan Kesehatan. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2085/pengaruh- korban-kdrt-terhadap-kejiwaan Santoso, A. B. (2019). Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Terhadap Perempuan: Perspektif Pekerjaan Sosial. Komunitas, 10(1), 39–57. https://doi.org/10.20414/komunitas.v10i1.1072
  • 6. Tina Marlina, Montisa Mariana, & Irma Maulida. (2022). Sosialisasi Undang-Undang Nomer 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Abdimas Awang Long, 5(2), 67–73. https://doi.org/10.56301/awal.v5i1.442 Wahab, R. (2006). Kekerasan dalam Rumah Tangga: Perspektif Psikologis dan Edukatif. In Unisia (Vol. 29, Issue 61). https://doi.org/10.20885/unisia.vol29.iss61.art1