1. Oleh:
1. Nadhira Risyifa
2. Nurul fadilah
3. Indri Mumtazatun Camelia
4. Dwi Tyasnita
Kelas : X4
SMA NEGERI 1 MERAWANG
2. Menurut PKBI (1981) pperilaku seksual adalah segala
bentuk kegiatan yang dapat memberikan penyaluran
pada dorongan seksual yang dilakukan oleh dua orang
yang berjenis kelamin berbedamulai dari bermesraan,
bercumbu, sampai dengan berhubungan kelamin
Sarwono (2000) mengatakan bahwa perilaku seksual
adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat
seksual dengan lawan jenis mulai dari perasaan tertarik
sampai dengan tingkah laku berkencan,bercumbu
sampai bersenggama
3. Menurut Kartono (1992) perilaku seksual pranikah
adalah perilaku seksual yang dilakukan sebelum
adanya ikatan perkawinan yang sah.
Perilaku seksual pranikah (seks bebas) adalah
suatu perbuatan yang dapat diobservasi baik secara
lansung maupun tidak langsung, yang dilakukan oleh
dua individu berjenis kelamin berbeda, mulai dari
berkencan, bercumbu sampai bersenggama, tetapi
belum ada ikatan yang sah menurut norma, hukum,
ataupun agama.
7. Depresi, memengaruhi perkembangan
karakter, selalu marah dan agresif, merasa
menyesal dan bersalah, munculnya
kekhwatiran akan kehamilan dan penyakit
seksual, kehamilan di usia muda.
8. Kebebasan dalam berhubungan seksual ini
membuat seseorang yang melakukannya
rentan alami penyakit, salah satunya adalah
infeksi menular seksual. Seseorang dapat
mengalami masalah ini melalui semua aktivitas
seks.
9. 1. Sifilis
Sifilis, atau penyakit raja singa, adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri.
Penularan dari gangguan ini aktif dari 10 hingga 90 hari setelah terjangkit.
Gejala dari sifilis adalah timbul luka kecil di tempat bakteri menyerang dan ruam.
Penyakit ini harus segera diatasi, sebab dapat menyebabkan kebutaan, tuli,
kerusakan hati, dan lainnya.
2. Klamidia
Dampak seks bebas lainnya adalah klamidia. Saat terjadi pada pria, gangguan ini
dapat menimbulkan gejala berupa peradangan pada saluran kencing, mengeluarkan
cairan dari Mr.P, hingga penis terasa sakit.
Jika terjadi pada wanita, klamidia dapat menimbulkan gejala, seperti infeksi pada
saluran kemih, serviks, dan bahkan rahim, keluar cairan yang tidak normal dari Ms.V,
hingga terasa panas saat buang air kecil. Gangguan ini perlu diatasi segera agar
tidak menular pada pasangan seksual.
3. Gonore
Penyakit kencing bernanah ini terjadi disebabkan infeksi bakteri. Seseorang yang
mengalaminya dapat merasakan gejala berupa sakit saat buang air kecil, keluar
nanah pada ujung Mr.P atau Ms.V, hingga terasa nyeri pada area kelamin.
10. Bukan hanya kesehatan fisik yang terpengaruh,
seks bebas juga dapat mengganggu kesehatan
mental. Nah, beberapa masalah mental yang bisa
terjadi, antara lain:
1. Perasaan bersalah.
2. Gangguan kecemasan.
3. Depresi.
4. Obsessive-compulsive disorder (OCD).
Selain itu, melakukan seks bebas juga dapat
meningkatkan risiko untuk hamil di luar nikah.
Tentu hal ini dapat mengganggu kesehatan mental
karena adanya tekanan sosial dan tidak siapnya
diri untuk berumah tangga.
11. Pendidikan terhambat
Dampak pergaulan bebas yang keempat adalah pendidikan yang
terhambat. Padahal sudah kewajiban anak usia sekolah untuk
belajar dan menuntut ilmu. Apabila anak terjerumus pergaulan
bebas akan berpengaruh pada pendidikan dan prestasi belajarnya.
Mulai dari keinginan belajar yang turun, malas belajar, bolos
sekolah, hingga yang paling parah adalah mengakibatkan putus
sekolah.
Renggangnya hubungan dengan keluarga
Pergaulan bebas juga menyebabkan hubungan anak dengan
orangtua menjadi renggang. Anak-anak biasanya membutuhkan
pengakuan, perhatian, dan eksistensi di tengah keluarga. Namun
jika anak sudah terjerumus dalam pergaulan bebas, maka dia akan
menjadi pembangkang, tidak menuruti orangtua. Dengan
memberikan perhatian yang diinginkan, diharapkan anak tidak
terjerumus ke dalam pergaulan bebas.
12. Kehamilan di usia muda
Jika tidak dilakukan dengan menggunakan pengaman, seks
bebas bisa menyebabkan kehamilan di usia muda.
Kehamilan di usia muda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk
mengalami tekanan darah tinggi, anemia, kelahiran prematur,
berat badan lahir rendah, dan mengalami depresi
pascapersalinan.
Semua dampak buruk di atas dapat dicegah dengan sebisa
mungkin menghindari seks bebas atau hanya dengan satu
pasangan saja.
Selain itu, selalu utamakan keamanan dalam hubungan seks,
seperti setia pada satu pasangan, menggunakan kondom untuk
mencegah risiko penularan infeksi menular seksual dan
kehamilan yang tidak diinginkan, serta hindari konsumsi
alkohol dan narkoba dalam hubungan seksual.
13. Orangtua sebagai penanggung jawab utama terhadap
perilaku anak, harus menciptakan lingkungan keluarga
yang harmonis dalam keluarganya. Remaja akan merasa
damai di rumah yang terbangun dari keterbukaan, cinta
kasih, saling memahami di antara sesama keluarga.
Pengawasan dan bimbingan dari orang tua dan pendidik
akan menghindarkan dari pergaulan bebas. Orang tua
harus terus mengawasi dan mengontrol perkembangan
perilaku remaja.
14. Pendidikan seks harus diberikan sejak dini agar
mereka sadar bagaimana menjaga supaya organ-
organ reproduksinya tetap sehat.Dalam upaya
pemberian informasi mengenai masalah reproduksi
bagi remaja, khususnya di sekolah, perlu peran guru
ditingkatkan. Untuk itu ingin diketahui seberapa jauh
pengetahuan guru, khususnya guru bimbingan dan
konseling. Serta diadakan konseling seksualitas
remaja.