SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Fakultas Psikologi
GAMBARAN KASUS KEKERASAN SEKSUAL DI DAERAH SERANG
BARU BERDASARKAN DATA POLSEK SERANG BARU, KABUPATEN
BEKASI PERIODE 2017-2022
Yolanda Dwi Setyorini, Afra Refancienna Subakuh, Allsyah, Syahdania Zahroo
Abstrak : Permerkosaan adalah bentuk kejahatan seksual yang dilakukan dengan tujuan
memenuhi kebutuhan biologis yaitu hubungan seksual. Bentuk tindakan pemerkosaan ini dapat
merugikan korbannya, merusak masa depan, dan menimbulkan efek yang sangat buruk bagi
korban bahkan sampai terjadinya kematian. Kasus Pelecehan Seksual dan Pemerkosaan Tahun
2017 sampai 2022 berdasarkan hasil pengambilan data pada Polsek Serang Baru, daerah,
kabupaten Bekasi hanya terjadi 2 kasus selama 5 tahun terakhir, yaitu 1 kasus pemerkosaan dan 1
kasus pelecehan seksual kepada Wanita.ini menyatakan pada daerah kecamatan Serang Baru
cukup jarang terjadi kasus Pelecehan Seksual dan Pemerkosaan.
Kata kunci : Pelecehan Seksual, Pemerkosaan, korban
PENDAHULUAN
Kekerasan seksual merupakan masalah serius yang terjadi di Indonesia, termasuk di daerah
Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Berdasarkan data dari Komnas Perempuan, terdapat beragam
spektrum kekerasan terhadap perempuan yang terjadi sepanjang tahun 2020, termasuk kekerasan
seksual. Studi lain juga menunjukkan bahwa kekerasan seksual terjadi pada perempuan dan anak-
anak di Indonesia, termasuk kekerasan fisik, psikis, dan pelecehan seksual.
Kekerasan seksual didefenisikan sebagai setiap tindakan seksual seperti usaha melakukan
perbuatan merendahkan, menghina, melecehkan, dan atau menyerang tubuh seseorang secara
seksual atau melontarkan komentar atau menyarankan untuk berperilaku seksual yang tidak
disengaja ataupun sebaliknya, tindakan pelanggaran untuk melakukan hubungan seksual dengan
paksaan kepada seseorang (WHO, 2017).
Permerkosaan dan Pelecehan Seksual merupakan bentuk kekerasan seksual yang termasuk
dalam bentuk tindak kriminal yang berat karena merugikan korbannya, merusak masa depan, dan
menimbulkan efek yang sangat buruk bagi korban bahkan sampai terjadinya kematian. Tindakan
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Fakultas Psikologi
pemerkosaan terjadi karena pada dasarnya individu memiliki rangsangan, dorongan dan tujuan
dalam memenuhi kebutuhan biologis yaitu hubungan seksual. Jelas bahwa hubungan seksual
adalah kebutuhan mendasar yang dimiliki oleh setiap individu namun hal tersebut tidak
diperbolehkan ketika subjek yang menjadi mitra hubungan seksual tersebut melakukan secara
terpaksa, karena ada unsur paksaan yang dilakukan oleh sebelah pihak dengan cara-cara melanggar
hukum, tidak atas persetujuan kedua belah pihak, bahkan dengan cara kekerasan.
Timbulnya rangsangan dan dorongan untuk berhubungan seksual muncul karena adanya
stimulus yang meningkatkan gairah seksual individu. Hal terjadi menjadikan subjek cenderung
tidak dapat mengendalikan hasrat untuk berhubungan seksual. Contohnya adanya unsur
kesempatan yaitu kondisi lingkungan yang sepi, dan korban yang memakai pakaian yang minim
sehingga memicu terjadinya tindakan perkosaan. Ditambah lagi keadaan yang tidak seutuhnya
sadar karena adanya pengaruh alkohol dan obat-obatan lainnya. Tindakan pemerkosaan selain
melanggar aturan-aturan Hak Asasi Manusia (HAM) juga menyebabkan penderitaan dalam jangka
panjang baik fisik, psikis, maupun sosial. Di Indonesia kasus pemerkosaan dapat dikatakan
merupakan salah satu tindakan kriminal yang masih berada pada tingkat tertinggi dari kejahatan-
kejahatan yang terjadi di Indonesia.
Kekerasan seksual dapat terjadi di berbagai tempat, baik di lingkungan kerja, rumah
tangga, maupun di tempat umum. Salah satu bentuk kekerasan seksual yang sering terjadi di
lingkungan kerja adalah pelecehan seksual. Pelecehan seksual di tempat kerja dapat berupa
komentar atau lelucon yang tidak pantas, sentuhan yang tidak diinginkan, atau permintaan untuk
melakukan hubungan seksual demi keuntungan tertentu.
Pada umumnya korban ataupun keluarga korban tidak berani atau malu untuk melaporkan
kepada pihak berwenang ataupun menceritakan kepada orang lain karena mereka berfikir bahwa
korban perkosaan sudah tidak suci lagi, tidak perawan, bekas orang, dan sebagainya. Kasus
pemerkosaan dapat dikatakan sebagai kasus kriminal yang tersembunyi, dampak dari keadaan ini
akhirnya kasus-kasus pemerkosaan yang nampak tidak merepresentasikan kasus pemerkosaan
yang sebenarnya terjadi (Sasongko, 2014). Hal yang khusus dari kasus pemerkosaan yaitu bukan
hanya sekedar hubungan seksual namun ada unsur kekerasan pada tindakan tersebut.
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Fakultas Psikologi
Kasus-kasus kekerasan seksual di Indonesia seringkali tidak dilaporkan ke pihak
berwenang karena berbagai alasan, seperti rasa malu, takut, atau merasa tidak ada yang akan
mempercayai. Hal ini menyebabkan angka kekerasan seksual di Indonesia sulit untuk diukur
secara akurat. Oleh karena itu, artikel jurnal ini bertujuan untuk memberikan gambaran kekerasan
seksual yang terjadi di daerah Serang Baru, Kabupaten Bekasi, berdasarkan data Polsek Serang
Baru selama periode 2017-2022.
Berdasarkan data dari Polsek Serang Baru, terdapat beberapa kasus kekerasan seksual yang
terjadi selama periode 2017-2022. Kasus-kasus tersebut meliputi pemerkosaan dan pelecehan
seksual, Data ini menunjukkan bahwa kekerasan seksual masih menjadi masalah serius di daerah
Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Dampak kekerasan seksual secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga yaitu dampak fisik,
dampak psikologis, dan dampak sosial. Dampak fisik akibat kekerasan seksual misalnya adanya
memar, luka, bahkan robek pada organ seksual. Pada perempuan dampak yang paling berat yaitu
kehamilan. Dampak tertular penyakit menular seksual juga dapat terjadi. Dampak psikologi antara
lain berupa kecurigaan dan ketakutan terhadap orang lain, serta ketakutan pada tempat atau
suasana tertentu. Dampak sosial yang dialami korban, terutama akibat stigma atau diskriminasi
dari orang lain mengakibatkan korban ingin mengasingkan diri dari pergaulan. Perasaan ini timbul
akibat adanya harga diri yang rendah karena ia menjadi korban pelecehan seksual, sehingga merasa
tidak berharga, tidak pantas dan juga merasa tidak layak untuk bergaul bersama teman – temannya
(UNESCO, 2018).
Dalam mengatasi kekerasan seksual, diperlukan upaya yang terintegrasi dari berbagai
pihak, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat luas. Upaya-upaya
tersebut dapat berupa kampanye kesadaran, pelatihan bagi korban dan pelaku, serta penegakan
hukum yang tegas bagi pelaku kekerasan seksual. Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan dapat
menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan seksual, terutama di daerah Serang
Baru, Kabupaten Bekasi.
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Fakultas Psikologi
Melalui artikel jurnal ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang kekerasan seksual yang terjadi di daerah Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Dengan
mengetahui gambaran kekerasan seksual yang terjadi, diharapkan dapat memicu tindakan
preventif dan intervensi yang lebih efektif untuk mengatasi masalah ini. Selain itu, artikel jurnal
ini juga dapat menjadi referensi bagi pihak-pihak terkait, seperti kepolisian, pemerintah, dan
masyarakat, untuk mengambil tindakan yang lebih konkret dalam mengatasi kekerasan seksual di
daerah Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
METODE
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2023 di Polsek Serang Baru yang berada di
alamat Kp. Pasirandu Rt. 05/03, Jl. Raya Cikarang - Cibarusah, Sukasari, Kec. Serang Baru,
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 17330. Jenis penelitian ini ialah kualitatif dengan teknik
pengambilan data berupa wawancara. Data setiap kasus disampaikan dalam bentuk deskripsi dari
hasil wawancara kami dengan pihak Polsek. Data yang akan disampaikan adalah data mentah yang
langsung dari narasumber. Variabel penelitian ini ialah jumlah kasus kejahatan seksual berupa
pelecehan dan pemerkosaan, usia korban dan jenis kelamin korban.
HASIL PENELITIAN
Hasil data yang diperoleh dari data Polsek Serang Baru, Kabupaten Bekasi yaitu bahwa
dalam rentang tahun 2017 sampai 2022 hanya terdapat dua kasus kriminal yang terjadi ditahun
2022, tepatnya dibulan Februari dan Juni lalu. Kedua kasus tersebut merupakan kasus Pelecehan
Seksual dan Pemerkosaan kepada wanita. Berdasarkan kedua kasus yang terjadi pada korban yaitu
wanita paruh baya berstatus ibu rumah tangga dan remaja putri yang sedang bekerja, tentunya
kedua kasus yang terjadi ini memperlihatkan bahwa kejahatan seksual tidak memandang umur
atau status korbannya.
Gambar 1 memperlihatkan jumlah keseluruhan kasus kejahatan seksual yang dilaporkan di
Polsek Serang Baru dalam 6 tahun terakhir yaitu 2 kasus. Kasus tersebut terdiri dari 1 kasus
pemerkosaan dan 1 kasus pelecehan seksual. Kasus kejahatan seksual terbanyak ialah tahun 2022
yaitu 2 kasus, kasus ini meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya yang tidak dilaporkan
adanya kasus kekerasan seksual yaitu tahun 2017-2021 dengan 0 kasus.
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Fakultas Psikologi
Gambar 1. Jumlah kasus kejahatan seksual berdasarkan wawancara dengan narasumber dari Polsek Serang
Baru, Bekasi
Tabel 1 memperlihatkan jumlah korban kejadian kasus kekerasan seksual terjadi pada masa
remaja akhir 17-25 tahun sebanyak 1 kasus, dan masa dewasa akhir sebanyak 1 kasus. Tidak
didapatkan kasus pada kategori usia balita 0-5 tahun, kanak-kanak 5-11 tahun, remaja awal 12-16
tahun, dewasa awal 26-35 tahun, lansia awal 46-55 tahun, lansia akhir 56-65 tahun dan manula
>65 tahun.
Tabel 1. Distrubusi usia korban kasus kejahatan seksual
Usia
Tahun
Jumlah
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Masa balita 0,5 tahun - - - - - - -
Masa kanak-kanak 5-11 tahun - - - - - - -
Masa remaja awal 12-16 tahun - - - - - - -
Masa remaja akhir 17-25 tahun - - - - - 1 1
Masa dewasa awal 26-35 tahun - - - - - - -
Masa dewasa akhir 36-45 tahun - - - - - 1 1
Masa lansia awal 46-55 tahun - - - - - - -
Masa lansia akhir 56-65 tahun - - - - - - -
Masa manula >65 tahun - - - - - - -
Total - - - - - 2 2
0
1
2
3
4
5
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Jumlah Kasus Pemerkosaan dan Pelecehan Seksual
di Polsek Serang Baru
(2017-2022)
Kasus Pemerkosaan Kasus Pelecehan Seksual
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Fakultas Psikologi
Tabel 2 memperlihatkan bahwa kasus kejahatan seksual menurut jenis kelamin perempuan
berjumlah 2 orang . dan tidak ada kasus kejahatan seksual kepada laki-laki.
Tabel 2. Jumlah kasus kejahatan seksual berdasarkan jenis kelamin korban
Jenis Kelamin
Tahun
Jumlah
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Perempuan - - - - - 2 2
Laki-laki - - - - - - -
Total - - - - - 2 2
PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini didapatkan 2 kasus kejahatan seksual selama 6 tahun berturut-turut
dengan rentang waktu 2017-2022, Jumlah kasus tertinggi didapatkan pada tahun 2022 yaitu
sebanyak 2 kasus, dengan 1 kasus pemerkosaan dan 1 kasus pelecehan seksual. Hasil penelitian
mendapatkan bahwa korban dari kasus kejahatan seksual di tahun 2022 terjadi pada masa remaja
akhir dan masa dewasa akhir.
Sementara itu, di Indonesia sendiri terjadi kekerasan seksual sebanyak 11.686 kasus pada
tahun 2022 yang dimana angka tertinggi korban kasus kekerasan sebanyak 9.962 korban adalah
anak berusia 13-17 tahun (Ayu, 2023). Kemudian tertinggi kedua sebanyak 6.896 korban adalah
orang dewasa berusia 25-44 tahun, dan yang tertinggi ketiga sebanyak 5.655 korban adalah anak
berusia 6-12 tahun (SIMFONI-PPA, 2023).
Hal ini cukup berbeda dengan data yang didapatkan dari Polsek Serang Baru, jika
disandingkan angka kasus kekerasan seksual yang terjadi didaerah serang baru termasuk rendah
karena hanya didapatkan 2 kasus selama 6 tahun. Dalam data yang didapatkan korban terbanyak
berjenis kelamin perempuan, hal ini sama dengan angka yang terdapat dalam SIMFONI-PPA
tahun 2023 sebanyak 12.026 kasus kekerasan seksual 10.794 kasusu diantaranya mejadikan
perempuan sebagai korbannya angka ini sangat tinggi jika dibandingkan dengan angka kasusu
korban kekerasan seksual pada laki-laki sebanyak 2.332 kasus.
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Fakultas Psikologi
Tingginya kasus-kasus ini mengindikasikan bahwa masih banyak masyarakat yang masih
belum teredukasi mengenai tindak kekerasan seksual. Rendahnya kesadaran dan pemahaman para
pelaku serta dorongan internal yang mereka rasakan menjadi faktor utama yang menyebabkan
tindak kekerasan seksual ini dapat terjadi.
Faktor Penyebab terjadinya Pelecehan dan Kekerasan seksual
Faktor Penyebab terjadinya Pelecehan dan Kekerasan seksual menurut Kayowuan Lewoleba &
Helmi Fahrozi (2020) yaitu :
1. Korban Mudah Ditaklukkan
Pria menganggap bahwa wanita lebih lemah, sehingga ditempatkan dalam posisi
subordinasi yang harus dikuasai. Meski tidak jarang pria juga dapat mengalami pelecehan seksual,
namun biasanya pelaku memiliki sifat yang lebih dominan sehingga berani melakukan tindakan
tersebut.
2. Hawa Nafsu
Hasrat seks yang tidak bisa disalurkan dapat menjadi faktor penyebab pelecehan seksual.
Pelaku menyalurkan nafsunya tersebut dengan melakukan pelecehan seksual. Bisa jadi yang
menjadi korban tidak berpotensi menjadi objek pelecehan, namun karena adanya hasrat seks yang
mendorong dari sisi pelaku sehingga terjadilah pelecehan seksual.
3. Pernah Menjadi Korban
Mempunyai riwayat kekerasan seksual saat masih kecil juga bisa menjadi penyebab.
Adanya trauma ini membuat pelaku ingin membalasnya ketika ia dewasa. Tanpa pandang bulu,
objeknya bisa siapa saja di sekitarnya. Umumnya yang membuat pelaku merasa lebih berkuasa.
4. Menjadi Saksi
Pada sebagian pelaku pelecehan seksual, mereka pernah menyaksikan kekerasan seksual
terhadap anggota keluarga lain saat masih kecil. Sama halnya dengan menjadi korban, menjadi
saksi kekerasan seksual dapat memicu trauma yang dibawa hingga dewasa.
5. Memiliki Kuasa
Pelaku memiliki otoritas atas korban. Misalnya, pelaku merupakan atasan korban. Terdapat
suatu penelitian yang menghubungkan seks dengan kekuasaan, sehingga pelaku merasa lebih
mudah untuk melakukan dominasi
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Fakultas Psikologi
6. Sistem Patriarki di Masyarakat yang Kuat
Penyebab terjadinya pelecehan seksual tidak lepas dari sistem patriarki dalam masyarakat
yang masih kuat. Sering kali budaya patriarki juga mewajarkan tindakan pelecehan seksual ini dan
justru menuduh korban atau victim blaming. Misalnya, dalam banyak kasus, seorang wanita
dianggap “mengundang” tindakan pelecehan karena ia memakai pakaian terbuka.
7. Ketergantungan
Ketergantungan obat-obatan terlarang dan minuman keras dapat memengaruhi seseorang
untuk melakukan pelecehan seksual. Hal ini bisa membuat seseorang melakukan tindakan tersebut
dalam kondisi tidak sadar karena pengaruh obat atau alkohol.
8. Fantasi Seksual
Ada beberapa orang yang memiliki fantasi seksual dengan unsur kekerasan atau
melecehkan. Misalnya, akan terangsang jika membayangkan mengikat pasangannya dan
memberikan rasa sakit. Preferensi satu orang dengan yang lain bisa berbeda, dan hal ini juga dapat
memicu terjadinya pelecehan atau kekerasan seksual.
9. Kebiasaan Menonton Konten Porno
Penyebab terjadinya pelecehan seksual dapat berhubungan dengan kebiasaan
mengonsumsi konten porno. Misal, sering membaca atau menonton konten-konten porno. Hal ini
memicu adanya fantasi seksual, dan apabila tidak disalurkan dengan baik maka bisa saja berujung
pada pelecehan seksual.
10. Hubungan Keluarga Renggang
Tidak dekat secara emosional dengan keluarga juga berpotensi menyebabkan adanya
tindakan pelecehan seksual, yang disebabkan kondisi emosional yang kurang stabil.
Mencegah Tindak Kejahatan Seksual
Menurut (WHO, 2017) cara untuk mencegah terjadinya kejahatan seksual, melalui:
A. Pendekatan Individu
1. Memberikan dukungan psikologi pada korban kekerasan seksual
2. Merancang program bagi pelaku kekerasan seksual dimana pelaku harus bertanggung
jawab terhadap perbuatannya seperti menetapkan hukuman yang pantas bagi pelaku
kekerasan seksual
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Fakultas Psikologi
3. Memberikan pendidikan untuk pencegahan kekerasan seksual seperti; Pendidikan
kesehatan reproduksi, Sosialisasi menganai penyakit menular seksual, dan Pendidikan
perlindungan diri dari kekerasan seksual.
B. Pendekatan Perkembangan
Pendekatan perkembangan yaitu mencegah kekerasan seksual dengan cara menanamkan
pendidikan pada anak-anak sejak usia dini, seperti :
1. Pendidikan mengenai gender
2. Memperkenalkan pada anak tentang pelecehan seksual dan risiko dari kekerasan
seksual
3. Mengajarkan anak cara untuk menghindari kekerasan seksual
4. Mengajarkan batasan untuk bagian tubuh yang bersifat pribadi pada anak
5. Mengajarkan batasan aktivitas seksual yang dilakukan pada masa perkembangan anak.
C. Pencegahan Sosial Komunitas
1. Mengadakan kampanye anti kekerasan seksual
2. Memberikan pendidikan seksual di lingkungan social
3. Mensosialisasikan pencegahan kekerasan seksual di lingkungan sosial.
D. Pendekatan Tenaga Kesehatan
1. Tenaga Kesehatan memberikan Layanan Dokumen Kesehatan yang mempunyai peran
sebagai alat bukti medis korban yang mengalami kekerasan seksual
2. Tenaga Kesehatan memberikan pelatihan kesehatan mengenai kekerasan seksual dalam
rangka mendeteksi secara dini kekerasan seksual
3. Tenaga Kesehatan memberikan perlindungan dan pencegahan terhadap penyakit HIV
4. Tenaga Kesehatan menyediakan tempat perawatan dan perlindungan terhadap korban
kekerasan seksual.
E. Pendekatan Hukum dan Kebijakan Mengenai Kekerasan Seksual
1. Menyediakan tempat pelaporan dan penanganan terhadap tindak kekerasan seksual
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Fakultas Psikologi
2. Menyediakan peraturan legal mengenai tindak kekerasan seksual dan hukuman bagi
pelaku sebagai perlindungan terhadap korban kekerasan seksual
3. Mengadakan perjanjian internasional untuk standar hukum terhadap tindak kekerasan
seksual
4. Mengadakan kampanye anti kekerasan seksual.
KESIMPULAN
Berdasarkan paparan diatas terdapat faktor penyebab terjadinya kejahatan seksual dapat
ditinjau dari beberapa sudut pandang meliputi, Faktor internal berkaitan dengan meningkatnya
dorongan dan minat seksual pelaku yang berada pada tahap perkembangan anak. Adapun faktor
eksternalnya meliputi pengaruh lingkungan (paparan materi pornografi, pengaruh teman),
kurangnya pengawasan orang tua dan tidak adanya pengetahuan/ pendidikan seks dari orang tua,
Dari hasil pengambilan data pada Polsek Serang Baru, daerah, kabupaten Bekasi hanya
terjadi 2 kasus selama 5 tahun terakhir, ini menyatakan pada daerah kecamatan Serang Baru cukup
jarang terjadi kasus Pelecehan Seksual dan Pemerkosaan. Tetapi tidak menutup kemungkinan
bahwa hal tersebut menunjukkan daerah kecamatan Serang Baru tidak ada kasus serupa.
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Fakultas Psikologi
DAFTAR PUSTAKA
Ayu, rizaty monavia. (2023). Kasus Kekerasan Perempuan di Indonesia pada 2022.
https://dataindonesia.id/ragam/detail/ada-25050-kasus-kekerasan-perempuan-di-
indonesia-pada-2022.
Kayowuan Lewoleba, K., & Helmi Fahrozi, M. (2020). Studi Faktor-Faktor Terjadinya Tindak
Kekerasan Seksual Pada Anak-Anak. Esensi Hukum, 2(1), 27–48.
https://doi.org/10.35586/esensihukum.v2i1.20
Sasongko, S. A. (2014). “Motivasi dalam Kasus Pemerkosaan (Perspektif Gender). Jurnal
Muwazah, 6(2).
SIMFONI-PPA. (2023). KEMENTRIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK. https://kekerasan.kemenpppa.go.id/ringkasan
UNESCO. (2018). International technical guidance on sexuality education: An evidence-informed
approach. the United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization. 33.
https://doi.org/10.1097/HCR.0b013e3 1827e14da
WHO. (2017). Sexual Violence. World Health Organization.
http://apps.who.int/violenceinfo/sexual-violence

More Related Content

Similar to Gambaran Kasus Kekerasan Seksual Di Daerah Serang Baru Berdasarkan Data Polsek Serang Baru, Kabupaten Bekasi Periode 2017-2022.pdf

Seminar Proposal Skripsi.pptx
Seminar Proposal Skripsi.pptxSeminar Proposal Skripsi.pptx
Seminar Proposal Skripsi.pptxLadyelda
 
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMATugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMAAgnes Yodo
 
contoh Kritikan jurnal
contoh Kritikan jurnalcontoh Kritikan jurnal
contoh Kritikan jurnalRohana Hamid
 
Kajian ke atas mangsa dan pelaku di sekitar jb
Kajian ke atas mangsa dan pelaku di sekitar jbKajian ke atas mangsa dan pelaku di sekitar jb
Kajian ke atas mangsa dan pelaku di sekitar jbskhariv
 
Kajian ke atas mangsa dan pelaku di sekitar jb
Kajian ke atas mangsa dan pelaku di sekitar jbKajian ke atas mangsa dan pelaku di sekitar jb
Kajian ke atas mangsa dan pelaku di sekitar jbssuser3df8ad
 
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdfEdukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdfIrawan Setyabudi
 
Presentation psk ppt
Presentation psk pptPresentation psk ppt
Presentation psk pptsu pardi
 
KTI BK SMP Perilaku Seks Pranikah
KTI BK SMP Perilaku Seks PranikahKTI BK SMP Perilaku Seks Pranikah
KTI BK SMP Perilaku Seks PranikahLidya Ardiyan
 
Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...
Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...
Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...Operator Warnet Vast Raha
 
Perlindungan dan penegakan hukum terhadap kasus kekerasan seksual pada anak
Perlindungan dan penegakan hukum terhadap kasus kekerasan seksual pada anakPerlindungan dan penegakan hukum terhadap kasus kekerasan seksual pada anak
Perlindungan dan penegakan hukum terhadap kasus kekerasan seksual pada anakTrini Handayani
 
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptxMENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptxDESIWILDAYANI1
 
Korupsi, Religiusitas dan Intoleransi
Korupsi, Religiusitas dan Intoleransi  Korupsi, Religiusitas dan Intoleransi
Korupsi, Religiusitas dan Intoleransi Ridho Fitrah Hyzkia
 
Deteksi masalah anak sd
Deteksi masalah anak sdDeteksi masalah anak sd
Deteksi masalah anak sdningrumintan
 
Ppt ujian proposal
Ppt ujian proposalPpt ujian proposal
Ppt ujian proposalArmy Of God
 

Similar to Gambaran Kasus Kekerasan Seksual Di Daerah Serang Baru Berdasarkan Data Polsek Serang Baru, Kabupaten Bekasi Periode 2017-2022.pdf (20)

Seminar Proposal Skripsi.pptx
Seminar Proposal Skripsi.pptxSeminar Proposal Skripsi.pptx
Seminar Proposal Skripsi.pptx
 
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMATugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
 
contoh Kritikan jurnal
contoh Kritikan jurnalcontoh Kritikan jurnal
contoh Kritikan jurnal
 
Kajian ke atas mangsa dan pelaku di sekitar jb
Kajian ke atas mangsa dan pelaku di sekitar jbKajian ke atas mangsa dan pelaku di sekitar jb
Kajian ke atas mangsa dan pelaku di sekitar jb
 
Kajian ke atas mangsa dan pelaku di sekitar jb
Kajian ke atas mangsa dan pelaku di sekitar jbKajian ke atas mangsa dan pelaku di sekitar jb
Kajian ke atas mangsa dan pelaku di sekitar jb
 
Gangguan seksual
Gangguan seksualGangguan seksual
Gangguan seksual
 
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdfEdukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
 
878 1631-1-sm (1)
878 1631-1-sm (1)878 1631-1-sm (1)
878 1631-1-sm (1)
 
Presentation psk ppt
Presentation psk pptPresentation psk ppt
Presentation psk ppt
 
KTI BK SMP Perilaku Seks Pranikah
KTI BK SMP Perilaku Seks PranikahKTI BK SMP Perilaku Seks Pranikah
KTI BK SMP Perilaku Seks Pranikah
 
Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...
Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...
Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...
 
10178 27513-1-sm
10178 27513-1-sm10178 27513-1-sm
10178 27513-1-sm
 
Perlindungan dan penegakan hukum terhadap kasus kekerasan seksual pada anak
Perlindungan dan penegakan hukum terhadap kasus kekerasan seksual pada anakPerlindungan dan penegakan hukum terhadap kasus kekerasan seksual pada anak
Perlindungan dan penegakan hukum terhadap kasus kekerasan seksual pada anak
 
Bullying pornografi
Bullying pornografiBullying pornografi
Bullying pornografi
 
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptxMENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
 
Korupsi, Religiusitas dan Intoleransi
Korupsi, Religiusitas dan Intoleransi  Korupsi, Religiusitas dan Intoleransi
Korupsi, Religiusitas dan Intoleransi
 
Deteksi masalah anak sd
Deteksi masalah anak sdDeteksi masalah anak sd
Deteksi masalah anak sd
 
Ppt ujian proposal
Ppt ujian proposalPpt ujian proposal
Ppt ujian proposal
 
Kekerasan remaja
Kekerasan remajaKekerasan remaja
Kekerasan remaja
 
Kekerasan
KekerasanKekerasan
Kekerasan
 

More from YolandadwiSetyorini

metode pengumpulan data melalui pengamatan dalam psikologi klinis.pptx
metode pengumpulan data melalui pengamatan dalam psikologi klinis.pptxmetode pengumpulan data melalui pengamatan dalam psikologi klinis.pptx
metode pengumpulan data melalui pengamatan dalam psikologi klinis.pptxYolandadwiSetyorini
 
Pelatihan dan Pengembangan SDM.pptx
Pelatihan dan Pengembangan SDM.pptxPelatihan dan Pengembangan SDM.pptx
Pelatihan dan Pengembangan SDM.pptxYolandadwiSetyorini
 
Kompensasi dan UU ketenagakerjaan.pptx
Kompensasi dan UU ketenagakerjaan.pptxKompensasi dan UU ketenagakerjaan.pptx
Kompensasi dan UU ketenagakerjaan.pptxYolandadwiSetyorini
 
anak-anak rentan menjadi korban eksploitasi seksual.pdf
anak-anak rentan menjadi korban eksploitasi seksual.pdfanak-anak rentan menjadi korban eksploitasi seksual.pdf
anak-anak rentan menjadi korban eksploitasi seksual.pdfYolandadwiSetyorini
 
Berawal dari Perjodohan Berakhir Mengalami KDRT.pdf
Berawal dari Perjodohan Berakhir Mengalami KDRT.pdfBerawal dari Perjodohan Berakhir Mengalami KDRT.pdf
Berawal dari Perjodohan Berakhir Mengalami KDRT.pdfYolandadwiSetyorini
 
Analisis film In The Middle Of The Blackhole.pptx
Analisis film In The Middle Of The Blackhole.pptxAnalisis film In The Middle Of The Blackhole.pptx
Analisis film In The Middle Of The Blackhole.pptxYolandadwiSetyorini
 
Analisis Film I,Tonya berdasarkan teori kepribadian H.S Sullivan.pptx
Analisis Film I,Tonya berdasarkan teori kepribadian H.S Sullivan.pptxAnalisis Film I,Tonya berdasarkan teori kepribadian H.S Sullivan.pptx
Analisis Film I,Tonya berdasarkan teori kepribadian H.S Sullivan.pptxYolandadwiSetyorini
 
budaya globalisasi pada Kesehatan mental
budaya globalisasi pada Kesehatan mental budaya globalisasi pada Kesehatan mental
budaya globalisasi pada Kesehatan mental YolandadwiSetyorini
 
Macam-macam budaya yang dapat meningkatkan Kesehatan mental
Macam-macam budaya yang dapat meningkatkan Kesehatan mentalMacam-macam budaya yang dapat meningkatkan Kesehatan mental
Macam-macam budaya yang dapat meningkatkan Kesehatan mentalYolandadwiSetyorini
 
mari mengenal budaya dan psikopatologis.pdf
mari mengenal budaya dan psikopatologis.pdfmari mengenal budaya dan psikopatologis.pdf
mari mengenal budaya dan psikopatologis.pdfYolandadwiSetyorini
 
Kenali apa itu Abuse and Trauma .pdf
Kenali apa itu Abuse and Trauma .pdfKenali apa itu Abuse and Trauma .pdf
Kenali apa itu Abuse and Trauma .pdfYolandadwiSetyorini
 
ARTIKEL KEKERASAN DUNIA PENDIDIKAN FULL.pdf
ARTIKEL KEKERASAN DUNIA PENDIDIKAN FULL.pdfARTIKEL KEKERASAN DUNIA PENDIDIKAN FULL.pdf
ARTIKEL KEKERASAN DUNIA PENDIDIKAN FULL.pdfYolandadwiSetyorini
 
ARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdf
ARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdfARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdf
ARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdfYolandadwiSetyorini
 
ANALISIS BUKU BERJUDUL KERUMUNAN TERAKHIR.pptx
ANALISIS BUKU BERJUDUL KERUMUNAN TERAKHIR.pptxANALISIS BUKU BERJUDUL KERUMUNAN TERAKHIR.pptx
ANALISIS BUKU BERJUDUL KERUMUNAN TERAKHIR.pptxYolandadwiSetyorini
 

More from YolandadwiSetyorini (20)

metode pengumpulan data melalui pengamatan dalam psikologi klinis.pptx
metode pengumpulan data melalui pengamatan dalam psikologi klinis.pptxmetode pengumpulan data melalui pengamatan dalam psikologi klinis.pptx
metode pengumpulan data melalui pengamatan dalam psikologi klinis.pptx
 
Pelatihan dan Pengembangan SDM.pptx
Pelatihan dan Pengembangan SDM.pptxPelatihan dan Pengembangan SDM.pptx
Pelatihan dan Pengembangan SDM.pptx
 
Kompensasi dan UU ketenagakerjaan.pptx
Kompensasi dan UU ketenagakerjaan.pptxKompensasi dan UU ketenagakerjaan.pptx
Kompensasi dan UU ketenagakerjaan.pptx
 
ARTIKEL CYBERBULLYING FULL.pdf
ARTIKEL CYBERBULLYING FULL.pdfARTIKEL CYBERBULLYING FULL.pdf
ARTIKEL CYBERBULLYING FULL.pdf
 
anak-anak rentan menjadi korban eksploitasi seksual.pdf
anak-anak rentan menjadi korban eksploitasi seksual.pdfanak-anak rentan menjadi korban eksploitasi seksual.pdf
anak-anak rentan menjadi korban eksploitasi seksual.pdf
 
Berawal dari Perjodohan Berakhir Mengalami KDRT.pdf
Berawal dari Perjodohan Berakhir Mengalami KDRT.pdfBerawal dari Perjodohan Berakhir Mengalami KDRT.pdf
Berawal dari Perjodohan Berakhir Mengalami KDRT.pdf
 
Tindak Kriminal.pptx
Tindak Kriminal.pptxTindak Kriminal.pptx
Tindak Kriminal.pptx
 
Analisis film In The Middle Of The Blackhole.pptx
Analisis film In The Middle Of The Blackhole.pptxAnalisis film In The Middle Of The Blackhole.pptx
Analisis film In The Middle Of The Blackhole.pptx
 
Analisis Film I,Tonya berdasarkan teori kepribadian H.S Sullivan.pptx
Analisis Film I,Tonya berdasarkan teori kepribadian H.S Sullivan.pptxAnalisis Film I,Tonya berdasarkan teori kepribadian H.S Sullivan.pptx
Analisis Film I,Tonya berdasarkan teori kepribadian H.S Sullivan.pptx
 
budaya globalisasi pada Kesehatan mental
budaya globalisasi pada Kesehatan mental budaya globalisasi pada Kesehatan mental
budaya globalisasi pada Kesehatan mental
 
Macam-macam budaya yang dapat meningkatkan Kesehatan mental
Macam-macam budaya yang dapat meningkatkan Kesehatan mentalMacam-macam budaya yang dapat meningkatkan Kesehatan mental
Macam-macam budaya yang dapat meningkatkan Kesehatan mental
 
mari mengenal budaya dan psikopatologis.pdf
mari mengenal budaya dan psikopatologis.pdfmari mengenal budaya dan psikopatologis.pdf
mari mengenal budaya dan psikopatologis.pdf
 
Kenali apa itu Abuse and Trauma .pdf
Kenali apa itu Abuse and Trauma .pdfKenali apa itu Abuse and Trauma .pdf
Kenali apa itu Abuse and Trauma .pdf
 
hyperactivity.pdf
hyperactivity.pdfhyperactivity.pdf
hyperactivity.pdf
 
Self Love Mind Map.pdf
Self Love Mind Map.pdfSelf Love Mind Map.pdf
Self Love Mind Map.pdf
 
ARTIKEL KEKERASAN DUNIA PENDIDIKAN FULL.pdf
ARTIKEL KEKERASAN DUNIA PENDIDIKAN FULL.pdfARTIKEL KEKERASAN DUNIA PENDIDIKAN FULL.pdf
ARTIKEL KEKERASAN DUNIA PENDIDIKAN FULL.pdf
 
ARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdf
ARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdfARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdf
ARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdf
 
ANALISIS BUKU BERJUDUL KERUMUNAN TERAKHIR.pptx
ANALISIS BUKU BERJUDUL KERUMUNAN TERAKHIR.pptxANALISIS BUKU BERJUDUL KERUMUNAN TERAKHIR.pptx
ANALISIS BUKU BERJUDUL KERUMUNAN TERAKHIR.pptx
 
MENGHORMATI LINGKUNGAN.pptx
MENGHORMATI LINGKUNGAN.pptxMENGHORMATI LINGKUNGAN.pptx
MENGHORMATI LINGKUNGAN.pptx
 
DEMOKRASI INDONESIA.pptx
DEMOKRASI INDONESIA.pptxDEMOKRASI INDONESIA.pptx
DEMOKRASI INDONESIA.pptx
 

Recently uploaded

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 

Recently uploaded (20)

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 

Gambaran Kasus Kekerasan Seksual Di Daerah Serang Baru Berdasarkan Data Polsek Serang Baru, Kabupaten Bekasi Periode 2017-2022.pdf

  • 1. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Fakultas Psikologi GAMBARAN KASUS KEKERASAN SEKSUAL DI DAERAH SERANG BARU BERDASARKAN DATA POLSEK SERANG BARU, KABUPATEN BEKASI PERIODE 2017-2022 Yolanda Dwi Setyorini, Afra Refancienna Subakuh, Allsyah, Syahdania Zahroo Abstrak : Permerkosaan adalah bentuk kejahatan seksual yang dilakukan dengan tujuan memenuhi kebutuhan biologis yaitu hubungan seksual. Bentuk tindakan pemerkosaan ini dapat merugikan korbannya, merusak masa depan, dan menimbulkan efek yang sangat buruk bagi korban bahkan sampai terjadinya kematian. Kasus Pelecehan Seksual dan Pemerkosaan Tahun 2017 sampai 2022 berdasarkan hasil pengambilan data pada Polsek Serang Baru, daerah, kabupaten Bekasi hanya terjadi 2 kasus selama 5 tahun terakhir, yaitu 1 kasus pemerkosaan dan 1 kasus pelecehan seksual kepada Wanita.ini menyatakan pada daerah kecamatan Serang Baru cukup jarang terjadi kasus Pelecehan Seksual dan Pemerkosaan. Kata kunci : Pelecehan Seksual, Pemerkosaan, korban PENDAHULUAN Kekerasan seksual merupakan masalah serius yang terjadi di Indonesia, termasuk di daerah Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Berdasarkan data dari Komnas Perempuan, terdapat beragam spektrum kekerasan terhadap perempuan yang terjadi sepanjang tahun 2020, termasuk kekerasan seksual. Studi lain juga menunjukkan bahwa kekerasan seksual terjadi pada perempuan dan anak- anak di Indonesia, termasuk kekerasan fisik, psikis, dan pelecehan seksual. Kekerasan seksual didefenisikan sebagai setiap tindakan seksual seperti usaha melakukan perbuatan merendahkan, menghina, melecehkan, dan atau menyerang tubuh seseorang secara seksual atau melontarkan komentar atau menyarankan untuk berperilaku seksual yang tidak disengaja ataupun sebaliknya, tindakan pelanggaran untuk melakukan hubungan seksual dengan paksaan kepada seseorang (WHO, 2017). Permerkosaan dan Pelecehan Seksual merupakan bentuk kekerasan seksual yang termasuk dalam bentuk tindak kriminal yang berat karena merugikan korbannya, merusak masa depan, dan menimbulkan efek yang sangat buruk bagi korban bahkan sampai terjadinya kematian. Tindakan
  • 2. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Fakultas Psikologi pemerkosaan terjadi karena pada dasarnya individu memiliki rangsangan, dorongan dan tujuan dalam memenuhi kebutuhan biologis yaitu hubungan seksual. Jelas bahwa hubungan seksual adalah kebutuhan mendasar yang dimiliki oleh setiap individu namun hal tersebut tidak diperbolehkan ketika subjek yang menjadi mitra hubungan seksual tersebut melakukan secara terpaksa, karena ada unsur paksaan yang dilakukan oleh sebelah pihak dengan cara-cara melanggar hukum, tidak atas persetujuan kedua belah pihak, bahkan dengan cara kekerasan. Timbulnya rangsangan dan dorongan untuk berhubungan seksual muncul karena adanya stimulus yang meningkatkan gairah seksual individu. Hal terjadi menjadikan subjek cenderung tidak dapat mengendalikan hasrat untuk berhubungan seksual. Contohnya adanya unsur kesempatan yaitu kondisi lingkungan yang sepi, dan korban yang memakai pakaian yang minim sehingga memicu terjadinya tindakan perkosaan. Ditambah lagi keadaan yang tidak seutuhnya sadar karena adanya pengaruh alkohol dan obat-obatan lainnya. Tindakan pemerkosaan selain melanggar aturan-aturan Hak Asasi Manusia (HAM) juga menyebabkan penderitaan dalam jangka panjang baik fisik, psikis, maupun sosial. Di Indonesia kasus pemerkosaan dapat dikatakan merupakan salah satu tindakan kriminal yang masih berada pada tingkat tertinggi dari kejahatan- kejahatan yang terjadi di Indonesia. Kekerasan seksual dapat terjadi di berbagai tempat, baik di lingkungan kerja, rumah tangga, maupun di tempat umum. Salah satu bentuk kekerasan seksual yang sering terjadi di lingkungan kerja adalah pelecehan seksual. Pelecehan seksual di tempat kerja dapat berupa komentar atau lelucon yang tidak pantas, sentuhan yang tidak diinginkan, atau permintaan untuk melakukan hubungan seksual demi keuntungan tertentu. Pada umumnya korban ataupun keluarga korban tidak berani atau malu untuk melaporkan kepada pihak berwenang ataupun menceritakan kepada orang lain karena mereka berfikir bahwa korban perkosaan sudah tidak suci lagi, tidak perawan, bekas orang, dan sebagainya. Kasus pemerkosaan dapat dikatakan sebagai kasus kriminal yang tersembunyi, dampak dari keadaan ini akhirnya kasus-kasus pemerkosaan yang nampak tidak merepresentasikan kasus pemerkosaan yang sebenarnya terjadi (Sasongko, 2014). Hal yang khusus dari kasus pemerkosaan yaitu bukan hanya sekedar hubungan seksual namun ada unsur kekerasan pada tindakan tersebut.
  • 3. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Fakultas Psikologi Kasus-kasus kekerasan seksual di Indonesia seringkali tidak dilaporkan ke pihak berwenang karena berbagai alasan, seperti rasa malu, takut, atau merasa tidak ada yang akan mempercayai. Hal ini menyebabkan angka kekerasan seksual di Indonesia sulit untuk diukur secara akurat. Oleh karena itu, artikel jurnal ini bertujuan untuk memberikan gambaran kekerasan seksual yang terjadi di daerah Serang Baru, Kabupaten Bekasi, berdasarkan data Polsek Serang Baru selama periode 2017-2022. Berdasarkan data dari Polsek Serang Baru, terdapat beberapa kasus kekerasan seksual yang terjadi selama periode 2017-2022. Kasus-kasus tersebut meliputi pemerkosaan dan pelecehan seksual, Data ini menunjukkan bahwa kekerasan seksual masih menjadi masalah serius di daerah Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Dampak kekerasan seksual secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga yaitu dampak fisik, dampak psikologis, dan dampak sosial. Dampak fisik akibat kekerasan seksual misalnya adanya memar, luka, bahkan robek pada organ seksual. Pada perempuan dampak yang paling berat yaitu kehamilan. Dampak tertular penyakit menular seksual juga dapat terjadi. Dampak psikologi antara lain berupa kecurigaan dan ketakutan terhadap orang lain, serta ketakutan pada tempat atau suasana tertentu. Dampak sosial yang dialami korban, terutama akibat stigma atau diskriminasi dari orang lain mengakibatkan korban ingin mengasingkan diri dari pergaulan. Perasaan ini timbul akibat adanya harga diri yang rendah karena ia menjadi korban pelecehan seksual, sehingga merasa tidak berharga, tidak pantas dan juga merasa tidak layak untuk bergaul bersama teman – temannya (UNESCO, 2018). Dalam mengatasi kekerasan seksual, diperlukan upaya yang terintegrasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat luas. Upaya-upaya tersebut dapat berupa kampanye kesadaran, pelatihan bagi korban dan pelaku, serta penegakan hukum yang tegas bagi pelaku kekerasan seksual. Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan seksual, terutama di daerah Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
  • 4. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Fakultas Psikologi Melalui artikel jurnal ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kekerasan seksual yang terjadi di daerah Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Dengan mengetahui gambaran kekerasan seksual yang terjadi, diharapkan dapat memicu tindakan preventif dan intervensi yang lebih efektif untuk mengatasi masalah ini. Selain itu, artikel jurnal ini juga dapat menjadi referensi bagi pihak-pihak terkait, seperti kepolisian, pemerintah, dan masyarakat, untuk mengambil tindakan yang lebih konkret dalam mengatasi kekerasan seksual di daerah Serang Baru, Kabupaten Bekasi. METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2023 di Polsek Serang Baru yang berada di alamat Kp. Pasirandu Rt. 05/03, Jl. Raya Cikarang - Cibarusah, Sukasari, Kec. Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 17330. Jenis penelitian ini ialah kualitatif dengan teknik pengambilan data berupa wawancara. Data setiap kasus disampaikan dalam bentuk deskripsi dari hasil wawancara kami dengan pihak Polsek. Data yang akan disampaikan adalah data mentah yang langsung dari narasumber. Variabel penelitian ini ialah jumlah kasus kejahatan seksual berupa pelecehan dan pemerkosaan, usia korban dan jenis kelamin korban. HASIL PENELITIAN Hasil data yang diperoleh dari data Polsek Serang Baru, Kabupaten Bekasi yaitu bahwa dalam rentang tahun 2017 sampai 2022 hanya terdapat dua kasus kriminal yang terjadi ditahun 2022, tepatnya dibulan Februari dan Juni lalu. Kedua kasus tersebut merupakan kasus Pelecehan Seksual dan Pemerkosaan kepada wanita. Berdasarkan kedua kasus yang terjadi pada korban yaitu wanita paruh baya berstatus ibu rumah tangga dan remaja putri yang sedang bekerja, tentunya kedua kasus yang terjadi ini memperlihatkan bahwa kejahatan seksual tidak memandang umur atau status korbannya. Gambar 1 memperlihatkan jumlah keseluruhan kasus kejahatan seksual yang dilaporkan di Polsek Serang Baru dalam 6 tahun terakhir yaitu 2 kasus. Kasus tersebut terdiri dari 1 kasus pemerkosaan dan 1 kasus pelecehan seksual. Kasus kejahatan seksual terbanyak ialah tahun 2022 yaitu 2 kasus, kasus ini meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya yang tidak dilaporkan adanya kasus kekerasan seksual yaitu tahun 2017-2021 dengan 0 kasus.
  • 5. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Fakultas Psikologi Gambar 1. Jumlah kasus kejahatan seksual berdasarkan wawancara dengan narasumber dari Polsek Serang Baru, Bekasi Tabel 1 memperlihatkan jumlah korban kejadian kasus kekerasan seksual terjadi pada masa remaja akhir 17-25 tahun sebanyak 1 kasus, dan masa dewasa akhir sebanyak 1 kasus. Tidak didapatkan kasus pada kategori usia balita 0-5 tahun, kanak-kanak 5-11 tahun, remaja awal 12-16 tahun, dewasa awal 26-35 tahun, lansia awal 46-55 tahun, lansia akhir 56-65 tahun dan manula >65 tahun. Tabel 1. Distrubusi usia korban kasus kejahatan seksual Usia Tahun Jumlah 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Masa balita 0,5 tahun - - - - - - - Masa kanak-kanak 5-11 tahun - - - - - - - Masa remaja awal 12-16 tahun - - - - - - - Masa remaja akhir 17-25 tahun - - - - - 1 1 Masa dewasa awal 26-35 tahun - - - - - - - Masa dewasa akhir 36-45 tahun - - - - - 1 1 Masa lansia awal 46-55 tahun - - - - - - - Masa lansia akhir 56-65 tahun - - - - - - - Masa manula >65 tahun - - - - - - - Total - - - - - 2 2 0 1 2 3 4 5 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Jumlah Kasus Pemerkosaan dan Pelecehan Seksual di Polsek Serang Baru (2017-2022) Kasus Pemerkosaan Kasus Pelecehan Seksual
  • 6. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Fakultas Psikologi Tabel 2 memperlihatkan bahwa kasus kejahatan seksual menurut jenis kelamin perempuan berjumlah 2 orang . dan tidak ada kasus kejahatan seksual kepada laki-laki. Tabel 2. Jumlah kasus kejahatan seksual berdasarkan jenis kelamin korban Jenis Kelamin Tahun Jumlah 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Perempuan - - - - - 2 2 Laki-laki - - - - - - - Total - - - - - 2 2 PEMBAHASAN Dalam penelitian ini didapatkan 2 kasus kejahatan seksual selama 6 tahun berturut-turut dengan rentang waktu 2017-2022, Jumlah kasus tertinggi didapatkan pada tahun 2022 yaitu sebanyak 2 kasus, dengan 1 kasus pemerkosaan dan 1 kasus pelecehan seksual. Hasil penelitian mendapatkan bahwa korban dari kasus kejahatan seksual di tahun 2022 terjadi pada masa remaja akhir dan masa dewasa akhir. Sementara itu, di Indonesia sendiri terjadi kekerasan seksual sebanyak 11.686 kasus pada tahun 2022 yang dimana angka tertinggi korban kasus kekerasan sebanyak 9.962 korban adalah anak berusia 13-17 tahun (Ayu, 2023). Kemudian tertinggi kedua sebanyak 6.896 korban adalah orang dewasa berusia 25-44 tahun, dan yang tertinggi ketiga sebanyak 5.655 korban adalah anak berusia 6-12 tahun (SIMFONI-PPA, 2023). Hal ini cukup berbeda dengan data yang didapatkan dari Polsek Serang Baru, jika disandingkan angka kasus kekerasan seksual yang terjadi didaerah serang baru termasuk rendah karena hanya didapatkan 2 kasus selama 6 tahun. Dalam data yang didapatkan korban terbanyak berjenis kelamin perempuan, hal ini sama dengan angka yang terdapat dalam SIMFONI-PPA tahun 2023 sebanyak 12.026 kasus kekerasan seksual 10.794 kasusu diantaranya mejadikan perempuan sebagai korbannya angka ini sangat tinggi jika dibandingkan dengan angka kasusu korban kekerasan seksual pada laki-laki sebanyak 2.332 kasus.
  • 7. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Fakultas Psikologi Tingginya kasus-kasus ini mengindikasikan bahwa masih banyak masyarakat yang masih belum teredukasi mengenai tindak kekerasan seksual. Rendahnya kesadaran dan pemahaman para pelaku serta dorongan internal yang mereka rasakan menjadi faktor utama yang menyebabkan tindak kekerasan seksual ini dapat terjadi. Faktor Penyebab terjadinya Pelecehan dan Kekerasan seksual Faktor Penyebab terjadinya Pelecehan dan Kekerasan seksual menurut Kayowuan Lewoleba & Helmi Fahrozi (2020) yaitu : 1. Korban Mudah Ditaklukkan Pria menganggap bahwa wanita lebih lemah, sehingga ditempatkan dalam posisi subordinasi yang harus dikuasai. Meski tidak jarang pria juga dapat mengalami pelecehan seksual, namun biasanya pelaku memiliki sifat yang lebih dominan sehingga berani melakukan tindakan tersebut. 2. Hawa Nafsu Hasrat seks yang tidak bisa disalurkan dapat menjadi faktor penyebab pelecehan seksual. Pelaku menyalurkan nafsunya tersebut dengan melakukan pelecehan seksual. Bisa jadi yang menjadi korban tidak berpotensi menjadi objek pelecehan, namun karena adanya hasrat seks yang mendorong dari sisi pelaku sehingga terjadilah pelecehan seksual. 3. Pernah Menjadi Korban Mempunyai riwayat kekerasan seksual saat masih kecil juga bisa menjadi penyebab. Adanya trauma ini membuat pelaku ingin membalasnya ketika ia dewasa. Tanpa pandang bulu, objeknya bisa siapa saja di sekitarnya. Umumnya yang membuat pelaku merasa lebih berkuasa. 4. Menjadi Saksi Pada sebagian pelaku pelecehan seksual, mereka pernah menyaksikan kekerasan seksual terhadap anggota keluarga lain saat masih kecil. Sama halnya dengan menjadi korban, menjadi saksi kekerasan seksual dapat memicu trauma yang dibawa hingga dewasa. 5. Memiliki Kuasa Pelaku memiliki otoritas atas korban. Misalnya, pelaku merupakan atasan korban. Terdapat suatu penelitian yang menghubungkan seks dengan kekuasaan, sehingga pelaku merasa lebih mudah untuk melakukan dominasi
  • 8. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Fakultas Psikologi 6. Sistem Patriarki di Masyarakat yang Kuat Penyebab terjadinya pelecehan seksual tidak lepas dari sistem patriarki dalam masyarakat yang masih kuat. Sering kali budaya patriarki juga mewajarkan tindakan pelecehan seksual ini dan justru menuduh korban atau victim blaming. Misalnya, dalam banyak kasus, seorang wanita dianggap “mengundang” tindakan pelecehan karena ia memakai pakaian terbuka. 7. Ketergantungan Ketergantungan obat-obatan terlarang dan minuman keras dapat memengaruhi seseorang untuk melakukan pelecehan seksual. Hal ini bisa membuat seseorang melakukan tindakan tersebut dalam kondisi tidak sadar karena pengaruh obat atau alkohol. 8. Fantasi Seksual Ada beberapa orang yang memiliki fantasi seksual dengan unsur kekerasan atau melecehkan. Misalnya, akan terangsang jika membayangkan mengikat pasangannya dan memberikan rasa sakit. Preferensi satu orang dengan yang lain bisa berbeda, dan hal ini juga dapat memicu terjadinya pelecehan atau kekerasan seksual. 9. Kebiasaan Menonton Konten Porno Penyebab terjadinya pelecehan seksual dapat berhubungan dengan kebiasaan mengonsumsi konten porno. Misal, sering membaca atau menonton konten-konten porno. Hal ini memicu adanya fantasi seksual, dan apabila tidak disalurkan dengan baik maka bisa saja berujung pada pelecehan seksual. 10. Hubungan Keluarga Renggang Tidak dekat secara emosional dengan keluarga juga berpotensi menyebabkan adanya tindakan pelecehan seksual, yang disebabkan kondisi emosional yang kurang stabil. Mencegah Tindak Kejahatan Seksual Menurut (WHO, 2017) cara untuk mencegah terjadinya kejahatan seksual, melalui: A. Pendekatan Individu 1. Memberikan dukungan psikologi pada korban kekerasan seksual 2. Merancang program bagi pelaku kekerasan seksual dimana pelaku harus bertanggung jawab terhadap perbuatannya seperti menetapkan hukuman yang pantas bagi pelaku kekerasan seksual
  • 9. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Fakultas Psikologi 3. Memberikan pendidikan untuk pencegahan kekerasan seksual seperti; Pendidikan kesehatan reproduksi, Sosialisasi menganai penyakit menular seksual, dan Pendidikan perlindungan diri dari kekerasan seksual. B. Pendekatan Perkembangan Pendekatan perkembangan yaitu mencegah kekerasan seksual dengan cara menanamkan pendidikan pada anak-anak sejak usia dini, seperti : 1. Pendidikan mengenai gender 2. Memperkenalkan pada anak tentang pelecehan seksual dan risiko dari kekerasan seksual 3. Mengajarkan anak cara untuk menghindari kekerasan seksual 4. Mengajarkan batasan untuk bagian tubuh yang bersifat pribadi pada anak 5. Mengajarkan batasan aktivitas seksual yang dilakukan pada masa perkembangan anak. C. Pencegahan Sosial Komunitas 1. Mengadakan kampanye anti kekerasan seksual 2. Memberikan pendidikan seksual di lingkungan social 3. Mensosialisasikan pencegahan kekerasan seksual di lingkungan sosial. D. Pendekatan Tenaga Kesehatan 1. Tenaga Kesehatan memberikan Layanan Dokumen Kesehatan yang mempunyai peran sebagai alat bukti medis korban yang mengalami kekerasan seksual 2. Tenaga Kesehatan memberikan pelatihan kesehatan mengenai kekerasan seksual dalam rangka mendeteksi secara dini kekerasan seksual 3. Tenaga Kesehatan memberikan perlindungan dan pencegahan terhadap penyakit HIV 4. Tenaga Kesehatan menyediakan tempat perawatan dan perlindungan terhadap korban kekerasan seksual. E. Pendekatan Hukum dan Kebijakan Mengenai Kekerasan Seksual 1. Menyediakan tempat pelaporan dan penanganan terhadap tindak kekerasan seksual
  • 10. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Fakultas Psikologi 2. Menyediakan peraturan legal mengenai tindak kekerasan seksual dan hukuman bagi pelaku sebagai perlindungan terhadap korban kekerasan seksual 3. Mengadakan perjanjian internasional untuk standar hukum terhadap tindak kekerasan seksual 4. Mengadakan kampanye anti kekerasan seksual. KESIMPULAN Berdasarkan paparan diatas terdapat faktor penyebab terjadinya kejahatan seksual dapat ditinjau dari beberapa sudut pandang meliputi, Faktor internal berkaitan dengan meningkatnya dorongan dan minat seksual pelaku yang berada pada tahap perkembangan anak. Adapun faktor eksternalnya meliputi pengaruh lingkungan (paparan materi pornografi, pengaruh teman), kurangnya pengawasan orang tua dan tidak adanya pengetahuan/ pendidikan seks dari orang tua, Dari hasil pengambilan data pada Polsek Serang Baru, daerah, kabupaten Bekasi hanya terjadi 2 kasus selama 5 tahun terakhir, ini menyatakan pada daerah kecamatan Serang Baru cukup jarang terjadi kasus Pelecehan Seksual dan Pemerkosaan. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa hal tersebut menunjukkan daerah kecamatan Serang Baru tidak ada kasus serupa.
  • 11. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Fakultas Psikologi DAFTAR PUSTAKA Ayu, rizaty monavia. (2023). Kasus Kekerasan Perempuan di Indonesia pada 2022. https://dataindonesia.id/ragam/detail/ada-25050-kasus-kekerasan-perempuan-di- indonesia-pada-2022. Kayowuan Lewoleba, K., & Helmi Fahrozi, M. (2020). Studi Faktor-Faktor Terjadinya Tindak Kekerasan Seksual Pada Anak-Anak. Esensi Hukum, 2(1), 27–48. https://doi.org/10.35586/esensihukum.v2i1.20 Sasongko, S. A. (2014). “Motivasi dalam Kasus Pemerkosaan (Perspektif Gender). Jurnal Muwazah, 6(2). SIMFONI-PPA. (2023). KEMENTRIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK. https://kekerasan.kemenpppa.go.id/ringkasan UNESCO. (2018). International technical guidance on sexuality education: An evidence-informed approach. the United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization. 33. https://doi.org/10.1097/HCR.0b013e3 1827e14da WHO. (2017). Sexual Violence. World Health Organization. http://apps.who.int/violenceinfo/sexual-violence