7. KEKERASAN
Adalah perilaku melanggar hukum. Secara umum,
kekerasan adalah penggunaan kekuatan fisik atau
kekuasaan, yang dilakukan secara sengaja, terhadap
individu ataupun kelompok, yang menyebabkan luka
fisik, kematian, luka psikologis, terganggunya
perkembangan, dan kerugian materi.
8. “Setiap perbuatan terhadap Anak yang berakibat
timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara
fisik, psikis, seksual, dan/atau penelantaran,
termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan,
pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan
secara melawan hukum”
(pasal 1 ayat 16 UU PA)
8
9. Mengapa Anak
Memerlukan
Perlindungan?
• Anak adalah kelompok rentan
terhadap kekerasan
• Kekerasan terhadap anak adalah
pelanggaran Hak Asasi Manusia.
• Dampak kekerasan sangat berat,
baik fisik maupun psikis.
10. Mengapa Anak
Memerlukan
Perlindungan?
“Setiap Anak BERHAK mendapatkan
perlindungan di satuan pendidikan
dari kejahatan seksual dan
Kekerasan yang dilakukan oleh
pendidik, tenaga kependidikan,
sesama peserta didik, dan/atau
pihak lain”.
(Pasal 9 Ayat 1 (a) UU PA)
11. • Anak di dalam dan di lingkungan
satuan pendidikan WAJIB mendapatkan
perlindungan dari tindak Kekerasan
fisik, psikis, kejahatan seksual, dan
kejahatan lainnya yang dilakukan oleh
pendidik, tenaga kependidikan, sesama
peserta didik, dan/atau pihak lain.
• Perlindungan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan oleh pendidik,
tenaga kependidikan, aparat
pemerintah, dan/atau Masyarakat.”
(Pasal 54 UU PA)
12. • SEKOLAH Mempunyai peran strategis
mencegah terjadinya kekerasan
terhadap Anak.
• Guru, Komite Sekolah dan semua orang
dalam lingkup sekolah harus mampu
melindungi anak dari kekerasan.
13. MENGAPA KEKERASAN TERJADI?
Pengasuhan
Keluarga menjadi
model perilaku
Komunitas
Lingkungan sosial
dan teman sebaya
Biologis
Perilaku dikontrol
oleh otak dan
emosi
Media
Pemaparan
terhadap konten
tertentu
Perilaku
kekerasan
adalah perilaku
yang kompleks
Penggunaan NAPZA dan
alkohol memperparah
14. KEKERASAN
TERHADAP
ANAK
Pelaku Sesama Anak
Pada remaja, salah satu KtA yang khas adalah
kekerasan dalam pertemanan (bullying atau
perundungan) serta pacaran (KDP)
Mengenai toleransi, perilaku kekerasan, dan
kesehatan reproduksi membuat anak rentan
menjadi korban maupun pelaku
Dunia maya menjadi sarana, tempat terjadi,
atau pemicu terjadinya KTA
Media Menjadi Sarana
Minim Informasi
Pelaku Orang Terdekat
Sebagian besar pelaku kekerasan terhadap remaja
adalah orang yang dikenal
15. KEKERASAN PADA ANAK
SECARA UMUM
Segala bentuk
perilaku yang
menimbulkan
penderitaan dan
kesengsaraan pada
anak baik secara
fisik, psikis,
seksual, maupun
penelantaran
RUMAH TANGGA
Kekerasan yang terjadi
dalam lingkup rumah
tangga, bisa dilakukan
oleh orang tua atau
anggota keluarga lain
yang serumah
PERUNDUNGAN
Kekerasan yang
dilakukan oleh
teman sebaya.
Terjadi di sekolah,
lingkungan rumah,
dunia maya, dll.
17. Ragam Perundungan
Gosip atau berita bohong
Fisik
Pengucilan
Verbal
Pengambilan atau perusakan
uang/barang Diancam atau dipaksa untuk
melakukan sesuatu
Ras
Seksual
Cyberbullying
19. PENDIDIKAN
FISIK
PERILAKU
Menyendiri,
menutup diri,
perilaku menyakiti
diri
INTERAKSI SOSIAL
Kehilangan minat
bergaul,
menghindari
aktivitas sosial
Luka, kecacatan,
kondisi kesehatan
menurun, bahkan
kematian
POLA PIKIR
Sulit konsentrasi,
menyalahkan diri
sendiri, menilai diri
negatif
EMOSI
Menghayati
beragam emosi
negatif yang
meruntuhkan
Menurunnya
prestasi belajar,
tidak mau sekolah
BAGI YANG MENGALAMI
20. BAGI YANG MELIHAT
Merasa bersalah karena
tidak dapat berbuat sesuatu
TAKUT
Merasa tidak nyaman,
khawatir, dan takut terkait
perundungan yang terjadi
TIDAK BERDAYA
Tidak tahu dan tidak berani
melakukan sesuatu untuk
membantu
RASA BERSALAH TERGODA
MERUNDUNG
Terprovokasi sehingga
melakukan tindakan-tindakan
yang mendukung perundungan
21. BAGI YANG MELAKUKAN
EMOSI
Rasa bersalah dan
Empati terkikis
STIGMA
Anak ‘nakal’
‘bermasalah’
‘Pansos’
INTERAKSI SOSIAL
‘POPULER’; Dijauhi rekan
sebaya dan makin
terjebak dalam relasi
negatif
HUKUM
Mendapatkan
konsekuensi hukum
PENDIDIKAN
Sanksi disiplin dari sekolah,
kehilangan beasiswa, dll
23. UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DAN
PERUNDUNGAN
MENJALIN RELASI SETARA
MENCINTAI DIRI
KOMUNIKASI ASERTIF
Sehingga kita dapat memahami perilaku mana yang masuk
dalam perundungan, dampaknya dan menghindar dari
perundungan
Menumbuhkan pikiran setara membuat kita
menghargai orang lain dan mencegah terjadinya
perundungan
Mencintai diri membuat kita memahami batasan
diri sendiri dan orang lain
Interaksi dan komunikasi adalah keterampilan
yang perlu diasah dan terus dikembangkan
PAHAMI APA ITU PERUNDUNGAN
24. Apa yang dibutuhkan oleh
mereka yang mengalami
kekerasan dan perundungan?
Dari pengalaman pribadi selama
menangani kasus perundungan, satu hal
yang sangat dibutuhkan oleh mereka yang
mengalami perundungan adalah TEMAN
UNTUK BERCERITA, BERBAGI, DAN
MENGUATKAN
Bahkan kebanyakan mereka yang
mengalami perundungan mengatakan
bahwa mereka tidak memerlukan banyak
teman, cukup satu orang saja yang dapat
mereka percaya
25. Kebanyakan orang yang melihat
kekerasan dan perundungan memilih
untuk diam atau tidak mengambil
tindakan karena menganggap apa yang
dialami adalah sesuatu yang benar,
tidak ingin ikut campur, korban harus
bisa melawan sendiri, atau bahkan
tidak tahu harus berbuat apa untuk
membantu korban.
MENJADI TEMAN BAGI YANG MENGALAMI
26. dari MELIHAT menjadi PEMBELA
MENJAGA
Rahasia yang
disampaikan oleh teman
HINDARI
Memberikan komentar-
komentar negatif
MENDENGAR
Dengan empatik,
memperlihatkan
kepedulian
MENCARI
Informasi bersama
dengan korban dan
mendampingi
MENJAGA
Kesehatan mental diri
sendiri dan memahami
keterbatasan
MEMBANTU
Mendokumentasikan
bukti dan mendukung
keputusan korban
27. JIKA MENGALAMI
PERUNDUNGAN
KEAMANAN
Pastikan keamanan dan
kesehatan setelah
peristiwa
JANGAN RAGU
Untuk menceritakan
kepada orang yang
dapat dipercaya
MEMAHAMI
Bahwa kekerasan
disebabkan karena
pelaku!
CARI INFORMASI
Lembaga yang dapat
memberikan bantuan
MELAPORKAN
Kepada lembaga yang
menangani kekerasan
DOKUMENTASI
Simpan bukti dan cari
bantuan dengan cara
yang tepat
29. PPPA Prov. DKI Jakarta
29
PUSAT PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK DKI JAKARTA
merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di bawah Dinas Pemberdayaan,
Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP) yang menyediakan layanan
bagi perempuan dan anak korban kekerasan di DKI Jakarta
30. Siapa saja yang dapat menjadi klien PPPA DKI
Jakarta?
Perempuan dan Anak (baik laki-laki maupun perempuan di bawah
usia 18 tahun) yang mengalami kekerasan berbasis gender seperti:
• Kekerasan dalam Rumah Tangga,
• Kekerasan dalam relasi,
• Kekerasan terhadap anak,
• Tindak Pidana Perdagangan Orang
• Eksploitasi Seksual,
• Perundungan atau Bullying
31. Bentuk Layanan yang dapat Diakses Korban di
PPPA DKI Jakarta
1. Pengukuran Awal
2. Psikososial/ Psikoedukasi
3. Pendampingan Psikologis
4. Asesmen Risiko
5. Saksi ahli di Kepolisian dan
Pengadilan
6. Pemeriksaan Psikologis
7. Konseling Psikologis
LAYANAN
PSIKOLOGIS
1. Konsultasi Hukum
2. Pendampingan Hukum di
Kepolisian
3. Pendampingan Hukum di
Kejaksaan & Pengadilan
4. Mediasi
5. Kuasa Hukum Korban KDRT
6. Penjangkauan URC
LAYANAN
HUKUM
1. Penerimaan Pengaduan
2. Assesment
3. Visitasi ke Rumah, Sekolah, RS
4. Rujukan ke Rumah Aman/shelter
5. Rujukan ke layanan medis
6. Penjangkauan dan Pendampingan
7. Pemulangan dan Reintegrasi Sosial
LAYANAN
PENERIMAAN
PENGADUAN DAN
PENDAMPING
KORBAN
32. Bagaimana cara melapor ke PPPA DKI Jakarta ?
112
Jakarta Siaga 24 Jam
(Bebas Pulsa)
Datang Langsung
ke Kantor P2TP2A DKI Jakarta
(Senin s.d Jumat)
Pukul 08.00 – 16.00 / 16.30 WIB
Hotline 24 Jam
0813 176 176 22
(Whatsapp, Telepon, SMS)
Datang Langsung
ke 19 Pos Pengaduan
(Senin s.d Jumat)
Pukul 08.00 – 16.00/16.30 WIB
33. Dimana saja Pos Pengaduan Berada?
SUMBER:
Peta: DEVINFO Dinas PPAPP
Data P2TP2A Korban S.D Agustus
U
Batas Wilayah
Utara : Laut Jawa
Barat : Prov. Banten
Selatan : Prov. Banten & Jabar
Timur : Prov. Jawa Barat
JAKARTA UTARA
1. Pos Rusunawa Marunda
2. Pos Rusun Muara Baru
3. Pos RPTRA Rawa Badak Utara
4. Pos RPTRA Nirmala
5. Pos RPTRA Tanjung Elang (Kepulauan
Seribu)
JAKARTA PUSAT
1. Pos Pulo Gundul
2. Pos Harapan Mulya
3. Pos RPTRA Madusela
4. Pos RPTRA Kebon Melati
JAKARTA TIMUR
1. Pos Rusun Cibesel
2. Pos Rusunawa Pulo Gebang
3. Pos Rusun Griya Tipar Cakung
4. Pos Ciracas Prima
5. Pos Kampung Pulo Asri
JAKARTA SELATAN
1. Pos Kemandoran
2. Pos Flamboyan
3. Pos Kemuning
4. Pos Ciganjur Berseri
5. Pos RPTRA Taman Sawo
JAKARTA BARAT
1. Pos Kali Jodoh
2. Pos Rusunawa Pesakih
3. Pos Utama
4. Pos Jatpulo Akur
5. Pos Alur Kemuning
6. Pos Kembangan Utara
34. MARI HENTIKAN
BULLYING dan
KEKERASAN
Dengan membangun relasi setara,
menjunjung toleransi, terbuka
terhadap perbedaan, dan
mengembangkan kesadaran akan
perilaku berkekerasan
35. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.
Terima Kasih
Apakah ada pertanyaan?
pppa@Jakarta.go.id
081317617622
https://dppapp.jakarta.go.id
Editor's Notes
Child sexual abuse is evidenced by this activity between a child and an adult or another child who by age or development is in a relationship of responsibility, trust or power, the activity being intended to gratify or satisfy the needs of the other person. This may include but is not limited to:
— the inducement or coercion of a child to engage in any unlawful sexual activity;
— the exploitative use of a child in prostitution or other unlawful sexual practices;
— the exploitative use of children in pornographic performance and materials”.