SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
week-8 1
ekmakro08-ittelkom-mna
Ilmu Ekonomi
Pengangguran dan Inflasi
week-8 ekmakro08-ittelkom-mna 2
Pengangguran
 Salah satu ukuran keberhasilan pengelolaan
ekonomi suatu negara  tingkat pengangguran
 Pengangguran (unemployment), tidak berkaitan dengan
mereka yang tidak bekerja, tetapi dengan mereka yang
belum mendapatkan pekerjaan.
 Pengangguran: adalah mereka yang ingin bekerja,
sedang berusaha mendapatkan (mengembangkan)
pekerjaan tetapi belum berhasil mendapatkannya.
week-8 3
ekmakro08-ittelkom-mna
Penduduk, angkatan kerja, dan pengangguran
Uraian
Tahun
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Total penduduk (000)
Penduduk usia kerja (000)
Angkatan kerja (000)
Penduduk bekerja (000)
Penganggur (000)
Penganggur (%)
213.734
151.936
103.416
92.057
11.359
11,0 %
216.372
154.858
105.678
94.048
11.630
11,0 %
219.010
157.780
107.940
96.310
11.630
10,8 %
221.496
160.550
110.064
99.984
10.080
9,2 %
223.962
163.320
112.228
101.941
10.287
9,2 %
226.468
166.090
114.372
105.254
9.118
8,0 %
226.954
168.880
116.516
108.969
7.547
6,5 %
dikutip dari: Bramantyo Djohanputra, MBA, Ph.D.,
Prinsip-prinsip Ekonomi Makro, h.71
week-8 4
ekmakro08-ittelkom-mna
Kategori penganggur
Berdasar alasan mengapa menganggur.
1. Penganggur friksional  menganggur karena sedang dalam
proses peralihan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lainnya.
Alasan: pindah perusahaan, pindah lokasi/kota  penganggur
sukarela (voluntary unemployment).
2. Penganggur Struktural  belum bisa mendapatkan pekerjaan
karena ketidakcocokkan keahlian yang dimiliki dengan jenis
kebutuhan tenaga kerja yang dicari.  sarjana peternakan, tapi
lowongan yang tersedia bukan untuk sarjana peternakan.
3. Penganggur musiman  karena kondisi ekonomi sedang
mengalami resesi atau dalam kondisi menurun.
week-8 5
ekmakro08-ittelkom-mna
Berdasar seberapa intensif dia menganggur.
1. Penganggur penuh  tidak mendapatkan pekerjaan
sama sekali, (tidak melakukan aktivitas yang
menghasilkan)
2. Setengah Penganggur  bekerja kurang dari 35 jam
seminggu (tidak sepenuhnya menganggur).
3. Penganggur terselubung  seperti bekerja untuk
mendapatkan upah tapi pekerjaan yang dilakukannya
tidak produktif.
week-8 6
ekmakro08-ittelkom-mna
Bagaimana pengangguran diukur?
Bekerja
(131,5 juta)
Tidak Bekerja (6,2 jt)
Tidak berada dalam
angkatan kerja
(67,5 juta) (anak sekolah
Ibu RT, dll)
Populasi
Orang dewasa
(205,2 juta)
Angkatan kerja (umur 15-64)
(137,7)
Tingkat pengangguran
= (jumlah penganggur/angkatan kerja) x 100
= (6,2/137,7) x100 = 4,5 %
Tingkat partisipasi angkatan kerja
= (angkatan kerja/populasi orang dewasa) x 100
= (137,7/205,2) x100 = 67,1 %
week-8 7
ekmakro08-ittelkom-mna
 Mengapa setiap negara selalu ada pengangguran.
1. Pencarian kerja  proses yang dilakukan oleh pekerja
dalam rangka menemukan pekerjaan yang sesuai
dengan selera keahlian mereka
2. Peraturan upah minimum yang tdk bisa dipenuhi
3. Serikat pekerja dan tawar menawar kolektif 
tawar menawar menyangkut gaji dan kondisi kerja,
pemogokan
4. Teori upah efisiensi  upah diatas tingkat
ekuilibrium yang dibayarkan oleh perusahaan dalam
rangka menaikkan produktivitas pekerja.
 Kesehatan kerja
 Perputaran pekerja
 Kualitas pekerja
week-8 8
ekmakro08-ittelkom-mna
Peraturan upah minimum
Penawaran
Tenaga kerja
Kuantitas
tenaga kerja
Upah
minimum
LE
Permintaan
Tenaga kerja
Kelebihan Tenaga kerja
= pengangguran
LD LS
WE
0
Upah
Ld: Labor demand
Le: Labor equilibrium
Ls: Labor supply
week-8 9
ekmakro08-ittelkom-mna
Penyebab lain timbulnya pengangguran.
1. Pertumbuhan penduduk yang tinggi
2. Rendahnya laju investasi produktif
3. Siklus bisnis yang melemah
4. Rendahnya kualitas pendidikan masyarakat
5. Strategi industri yang labor saving
week-8 10
ekmakro08-ittelkom-mna
Pola perkembangan kependudukan.
tahap-I tahap-II tahap-III tahap-IV waktu
kelahiran
dan
kematian
per 1000
tahap-I tahap-II tahap-III tahap-IV
waktu
kenaikan
alamiah
per 1000
penduduk
Negara
miskin dan
berkembang
Transisi ke-
pendudukan
Negara maju Pertumbuhan
Penduduk nol
angka kelahiran
tingkat kematian
week-8 11
ekmakro08-ittelkom-mna
Hukum Okun.
Hukum Okun
Perubahan dalam GDP (%)
Perubahan
dalam tingkat
pengangguran
-2 0 2 4 6 8 10
-2
0
2
4
-4
Dikutip dari: Samuelson h.365
Untuk setiap penurunan 2 persen
GDP yang berhubungan dengan GDP
potensial, angka pengangguran
meningkat sekitar 1 persen
week-8 12
ekmakro08-ittelkom-mna
Penanggulangan Pengangguran.
 Setiap tahun sekitar 1,3 juta penduduk tamat
sekolah dan masuk ke bursa kerja.
 Untuk menyerap itu perlu pertumbuhan
ekonomi  1 % pertumbuhan ekonomi
diperkirakan hanya mampu menyerap 200 ribu
tenaga kerja.
 Untuk menyerap angkatan kerja baru setidaknya
diperlukan pertumbuhan ekonomi 6,5% per
tahun.
 Mendorong laju investasi  efek penggandaan
week-8 13
ekmakro08-ittelkom-mna
Alternatif strategi mengatasi Pengangguran.
1. Peningkatan investasi kerjasama dengan pihak swasta
 diperlukan kondisi lingkungan yang kondusif
untuk berusaha.
2. Peningkatan kualitas SDM, pembenahan sektor
pendidikan adanya kesesuaian dunia pendidikan
dengan kebutuhan dunia kerja.
3. Memotivasi masyarakat untuk berwiraswasta pada
berbagai bidang yang memiliki prosfek perkembangan.
4. Mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk
week-8 14
ekmakro08-ittelkom-mna
Seberapa jauh Pengangguran perlu ditekan.
 Penganggur friksional  tidak menjadi prioritas
bagi pemerintah
 Pada kondisi tingkat pengangguran maksimum
5% dari angkatan kerja, ekonomi sudah
dianggap dalam kondisi ekonomi penuh.
week-8 15
ekmakro08-ittelkom-mna
Inflasi
 Inflasi: didefinisikan sebagai kecenderungan kenaikan
harga secara umum.
 Kecenderungan yang dimaksud bukan terjadi sesaat. (lebaran,
natal, tahun baru)
 Kenaikan harga secara umum  kenaikan harga hanya pada
salah atu jenis barang tidak termasuk kategori inflasi
 Penghitungan inflasi didasarkan pada sekelompok
barang dan jasa yang dikonsumsi sebagian besar
masyarakat.
 Di Indonesia, total produk yang disurvei sebanyak 744
komoditas, di 45 kota; Rata-rata tiap kota bervariasi
antara 283 s/p 399 komoditas.
week-8 16
ekmakro08-ittelkom-mna
Inflasi Indonesia dan beberapa negara
Negara
Tahun
2000 2001 2002 2003
2004 2005
Q1 Q4 Q1 Q2
Indonesia
Malaysia
Thailand
Filipina
Korea selatan
Hongkong
Taiwan
Singapura
9,35
1,5
1,5
4,3
2,2
-3,7
1,3
1,4
12,55
1,2
0,8
3,9
3,2
-1,2
-1,7
0,6
10,00
1,7
1,6
2,6
3,2
-1,5
0,8
0,4
5,1
1,2
1,8
3,1
3,4
-1,9
-0,1
0,7
5,1
1,0
2,3
3,8
3,1
-2,1
0,9
1,3
6,4
2,1
2,9
7,9
3,0
0,2
1,6
1,5
8,8
2,6
3,2
8,5
3,1
0,8
2,3
0,4
7,8
3,2
5,3
7,1
2,5
1,2
2,4
-0,2
dikutip dari: Bramantyo Djohanputra, MBA, Ph.D.,
Prinsip-prinsip Ekonomi Makro, h.149
week-8 17
ekmakro08-ittelkom-mna
Penghitungan Inflasi
 Penghitungan inflasi didasarkan atas perubahan
harga:
Inflasi = (P1 –P0)/P0
 P1 : harga barang atau jasa di akhir periode
 P0 : harga barang dan jasa di awal periode
 Penghitungan inflasi dengan barang dan jasa yang
banyak :
Inflasi = ( IHK 1Januari 2012 - IHK 1 Januari 2011 )/ IHK 1 Januari 2011
week-8 18
ekmakro08-ittelkom-mna
Jenis Inflasi:
 Menurut besarnya:
1. Inflasi ringan ( dibawah 10%)
2. Inflasi sedang ( antara 10% s/p 30%)
3. Inflasi berat ( 30% s/p 100%)
4. Hiperinflasi ( di atas 100%)
Samuelson dan Nordhaus mengkategorikan:
1. Low inflation (single digit inflation)di bawah 10%
2. Galloping inflation (double digit bahkan triple digit
inflation)  20% -- 200%
3. Hiperinflation  di atas 200%
week-8 19
ekmakro08-ittelkom-mna
 Berdasarkan sumber inflasi:
1. Demand pull inflation, inflasi karena tarikan
permintaan.
2. Cost push inflation, inflasi karena dorongan
biaya.
 Berdasarkan asal inflasi:
1. Domestic inflation
2. Foreign atau imported inflation
week-8 20
ekmakro08-ittelkom-mna
 Teori inflasi:
1. Inflasi Inersia kecenderungan bahwa setiap tahun (setiap
periode) orang percaya akan terjadi inflasi  disebut juga
inflasi harapan (expected inflation).
2. Inflasi menurut teori kuantitas  dua penyebab:
 jumlah uang yang beredar melebihi yang dibutuhkan masyarakat;
 harapan psikologis akan terjadinya kenaikan harga di masa yad
memperparah terjadinya inflasi.
3. Inflasi akibat perang dan ketidakstabilan politik.
4. Inflasi menurut teori Keynes  Inflasi terjadi karena
beberapa kelompok masyarakat ingin “hidup diluar batas
kemampuannya”.
Kelompok masyarakat:
 Pemerintah
 Pengusaha swasta
 Serikat pekerja

More Related Content

Similar to 6.-Pengangguran-dan-Inflasi dalam masyarakat.ppt

Ekonomi makro 1 ruang lingkup
Ekonomi makro 1 ruang lingkupEkonomi makro 1 ruang lingkup
Ekonomi makro 1 ruang lingkupmuktarif
 
Mikro dan-makro
Mikro dan-makroMikro dan-makro
Mikro dan-makroArul Jhaya
 
Pengantar makroekonomi
Pengantar makroekonomiPengantar makroekonomi
Pengantar makroekonomivadilla mutia
 
Aplikasi teori inflasi dalam bisnis
Aplikasi teori inflasi dalam bisnisAplikasi teori inflasi dalam bisnis
Aplikasi teori inflasi dalam bisnisWahono Diphayana
 
HUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURAN
HUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURANHUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURAN
HUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURANVisky Thesophomore
 
Ekonomi makro dan mikro
Ekonomi makro dan mikroEkonomi makro dan mikro
Ekonomi makro dan mikroJohanez Diaz
 
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103dengkol
 
9 kitaran perniagaan, pengangguran dan inflasi
9  kitaran perniagaan, pengangguran dan inflasi9  kitaran perniagaan, pengangguran dan inflasi
9 kitaran perniagaan, pengangguran dan inflasiNur Az
 
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 4
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 4Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 4
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 4Rostiawati Hasan
 
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdfMATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdfHeruSuharyadi1
 
INFLASI & PENGANGGURAN.pptx
INFLASI & PENGANGGURAN.pptxINFLASI & PENGANGGURAN.pptx
INFLASI & PENGANGGURAN.pptxDimasMegarianto
 

Similar to 6.-Pengangguran-dan-Inflasi dalam masyarakat.ppt (20)

Inflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranInflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguran
 
Ekonomi makro
Ekonomi makroEkonomi makro
Ekonomi makro
 
Ekonomi makro 1 ruang lingkup
Ekonomi makro 1 ruang lingkupEkonomi makro 1 ruang lingkup
Ekonomi makro 1 ruang lingkup
 
Mikro dan-makro
Mikro dan-makroMikro dan-makro
Mikro dan-makro
 
Makalah pertumbuhan ekonimi STIP WUNA
Makalah pertumbuhan ekonimi STIP WUNA Makalah pertumbuhan ekonimi STIP WUNA
Makalah pertumbuhan ekonimi STIP WUNA
 
Makalah pertumbuhan ekonimi
Makalah pertumbuhan ekonimiMakalah pertumbuhan ekonimi
Makalah pertumbuhan ekonimi
 
Ass ekonomi
Ass ekonomiAss ekonomi
Ass ekonomi
 
Pengantar makroekonomi
Pengantar makroekonomiPengantar makroekonomi
Pengantar makroekonomi
 
Aplikasi teori inflasi dalam bisnis
Aplikasi teori inflasi dalam bisnisAplikasi teori inflasi dalam bisnis
Aplikasi teori inflasi dalam bisnis
 
Bab I ekonomi makro pendahuluan
Bab I ekonomi makro pendahuluanBab I ekonomi makro pendahuluan
Bab I ekonomi makro pendahuluan
 
HUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURAN
HUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURANHUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURAN
HUBUNGAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURAN
 
Ekonomi makro dan mikro
Ekonomi makro dan mikroEkonomi makro dan mikro
Ekonomi makro dan mikro
 
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
 
Ekonomi
EkonomiEkonomi
Ekonomi
 
Perbedaan makro dan mikro ekonomi
Perbedaan makro dan mikro ekonomi Perbedaan makro dan mikro ekonomi
Perbedaan makro dan mikro ekonomi
 
9 kitaran perniagaan, pengangguran dan inflasi
9  kitaran perniagaan, pengangguran dan inflasi9  kitaran perniagaan, pengangguran dan inflasi
9 kitaran perniagaan, pengangguran dan inflasi
 
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 4
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 4Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 4
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 4
 
Makalah pertumbuhan ekonimi
Makalah pertumbuhan ekonimiMakalah pertumbuhan ekonimi
Makalah pertumbuhan ekonimi
 
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdfMATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
 
INFLASI & PENGANGGURAN.pptx
INFLASI & PENGANGGURAN.pptxINFLASI & PENGANGGURAN.pptx
INFLASI & PENGANGGURAN.pptx
 

Recently uploaded

undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorritch4
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanaNhasrul
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAmasqiqu340
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptxjannenapitupulu18
 
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )masqiqu340
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptDIGGIVIO2
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...buktifisikskp23
 
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.pptsarassasha
 
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxZullaiqahNurhali2
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdfsonyaawitan
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFFPMJ604FIKRIRIANDRA
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfPemdes Wonoyoso
 
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfInnesKana26
 
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptxPPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptxAhmadArul1
 
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptxPPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptxAprianiMy
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshDosenBernard
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaIniiiHeru
 
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FDigital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FSMKTarunaJaya
 
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSSMenganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSStakasli
 

Recently uploaded (20)

Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
 
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
 
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
 
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
 
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptxPPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
 
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptxPPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
 
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FDigital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
 
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSSMenganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
 

6.-Pengangguran-dan-Inflasi dalam masyarakat.ppt

  • 2. week-8 ekmakro08-ittelkom-mna 2 Pengangguran  Salah satu ukuran keberhasilan pengelolaan ekonomi suatu negara  tingkat pengangguran  Pengangguran (unemployment), tidak berkaitan dengan mereka yang tidak bekerja, tetapi dengan mereka yang belum mendapatkan pekerjaan.  Pengangguran: adalah mereka yang ingin bekerja, sedang berusaha mendapatkan (mengembangkan) pekerjaan tetapi belum berhasil mendapatkannya.
  • 3. week-8 3 ekmakro08-ittelkom-mna Penduduk, angkatan kerja, dan pengangguran Uraian Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Total penduduk (000) Penduduk usia kerja (000) Angkatan kerja (000) Penduduk bekerja (000) Penganggur (000) Penganggur (%) 213.734 151.936 103.416 92.057 11.359 11,0 % 216.372 154.858 105.678 94.048 11.630 11,0 % 219.010 157.780 107.940 96.310 11.630 10,8 % 221.496 160.550 110.064 99.984 10.080 9,2 % 223.962 163.320 112.228 101.941 10.287 9,2 % 226.468 166.090 114.372 105.254 9.118 8,0 % 226.954 168.880 116.516 108.969 7.547 6,5 % dikutip dari: Bramantyo Djohanputra, MBA, Ph.D., Prinsip-prinsip Ekonomi Makro, h.71
  • 4. week-8 4 ekmakro08-ittelkom-mna Kategori penganggur Berdasar alasan mengapa menganggur. 1. Penganggur friksional  menganggur karena sedang dalam proses peralihan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lainnya. Alasan: pindah perusahaan, pindah lokasi/kota  penganggur sukarela (voluntary unemployment). 2. Penganggur Struktural  belum bisa mendapatkan pekerjaan karena ketidakcocokkan keahlian yang dimiliki dengan jenis kebutuhan tenaga kerja yang dicari.  sarjana peternakan, tapi lowongan yang tersedia bukan untuk sarjana peternakan. 3. Penganggur musiman  karena kondisi ekonomi sedang mengalami resesi atau dalam kondisi menurun.
  • 5. week-8 5 ekmakro08-ittelkom-mna Berdasar seberapa intensif dia menganggur. 1. Penganggur penuh  tidak mendapatkan pekerjaan sama sekali, (tidak melakukan aktivitas yang menghasilkan) 2. Setengah Penganggur  bekerja kurang dari 35 jam seminggu (tidak sepenuhnya menganggur). 3. Penganggur terselubung  seperti bekerja untuk mendapatkan upah tapi pekerjaan yang dilakukannya tidak produktif.
  • 6. week-8 6 ekmakro08-ittelkom-mna Bagaimana pengangguran diukur? Bekerja (131,5 juta) Tidak Bekerja (6,2 jt) Tidak berada dalam angkatan kerja (67,5 juta) (anak sekolah Ibu RT, dll) Populasi Orang dewasa (205,2 juta) Angkatan kerja (umur 15-64) (137,7) Tingkat pengangguran = (jumlah penganggur/angkatan kerja) x 100 = (6,2/137,7) x100 = 4,5 % Tingkat partisipasi angkatan kerja = (angkatan kerja/populasi orang dewasa) x 100 = (137,7/205,2) x100 = 67,1 %
  • 7. week-8 7 ekmakro08-ittelkom-mna  Mengapa setiap negara selalu ada pengangguran. 1. Pencarian kerja  proses yang dilakukan oleh pekerja dalam rangka menemukan pekerjaan yang sesuai dengan selera keahlian mereka 2. Peraturan upah minimum yang tdk bisa dipenuhi 3. Serikat pekerja dan tawar menawar kolektif  tawar menawar menyangkut gaji dan kondisi kerja, pemogokan 4. Teori upah efisiensi  upah diatas tingkat ekuilibrium yang dibayarkan oleh perusahaan dalam rangka menaikkan produktivitas pekerja.  Kesehatan kerja  Perputaran pekerja  Kualitas pekerja
  • 8. week-8 8 ekmakro08-ittelkom-mna Peraturan upah minimum Penawaran Tenaga kerja Kuantitas tenaga kerja Upah minimum LE Permintaan Tenaga kerja Kelebihan Tenaga kerja = pengangguran LD LS WE 0 Upah Ld: Labor demand Le: Labor equilibrium Ls: Labor supply
  • 9. week-8 9 ekmakro08-ittelkom-mna Penyebab lain timbulnya pengangguran. 1. Pertumbuhan penduduk yang tinggi 2. Rendahnya laju investasi produktif 3. Siklus bisnis yang melemah 4. Rendahnya kualitas pendidikan masyarakat 5. Strategi industri yang labor saving
  • 10. week-8 10 ekmakro08-ittelkom-mna Pola perkembangan kependudukan. tahap-I tahap-II tahap-III tahap-IV waktu kelahiran dan kematian per 1000 tahap-I tahap-II tahap-III tahap-IV waktu kenaikan alamiah per 1000 penduduk Negara miskin dan berkembang Transisi ke- pendudukan Negara maju Pertumbuhan Penduduk nol angka kelahiran tingkat kematian
  • 11. week-8 11 ekmakro08-ittelkom-mna Hukum Okun. Hukum Okun Perubahan dalam GDP (%) Perubahan dalam tingkat pengangguran -2 0 2 4 6 8 10 -2 0 2 4 -4 Dikutip dari: Samuelson h.365 Untuk setiap penurunan 2 persen GDP yang berhubungan dengan GDP potensial, angka pengangguran meningkat sekitar 1 persen
  • 12. week-8 12 ekmakro08-ittelkom-mna Penanggulangan Pengangguran.  Setiap tahun sekitar 1,3 juta penduduk tamat sekolah dan masuk ke bursa kerja.  Untuk menyerap itu perlu pertumbuhan ekonomi  1 % pertumbuhan ekonomi diperkirakan hanya mampu menyerap 200 ribu tenaga kerja.  Untuk menyerap angkatan kerja baru setidaknya diperlukan pertumbuhan ekonomi 6,5% per tahun.  Mendorong laju investasi  efek penggandaan
  • 13. week-8 13 ekmakro08-ittelkom-mna Alternatif strategi mengatasi Pengangguran. 1. Peningkatan investasi kerjasama dengan pihak swasta  diperlukan kondisi lingkungan yang kondusif untuk berusaha. 2. Peningkatan kualitas SDM, pembenahan sektor pendidikan adanya kesesuaian dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja. 3. Memotivasi masyarakat untuk berwiraswasta pada berbagai bidang yang memiliki prosfek perkembangan. 4. Mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk
  • 14. week-8 14 ekmakro08-ittelkom-mna Seberapa jauh Pengangguran perlu ditekan.  Penganggur friksional  tidak menjadi prioritas bagi pemerintah  Pada kondisi tingkat pengangguran maksimum 5% dari angkatan kerja, ekonomi sudah dianggap dalam kondisi ekonomi penuh.
  • 15. week-8 15 ekmakro08-ittelkom-mna Inflasi  Inflasi: didefinisikan sebagai kecenderungan kenaikan harga secara umum.  Kecenderungan yang dimaksud bukan terjadi sesaat. (lebaran, natal, tahun baru)  Kenaikan harga secara umum  kenaikan harga hanya pada salah atu jenis barang tidak termasuk kategori inflasi  Penghitungan inflasi didasarkan pada sekelompok barang dan jasa yang dikonsumsi sebagian besar masyarakat.  Di Indonesia, total produk yang disurvei sebanyak 744 komoditas, di 45 kota; Rata-rata tiap kota bervariasi antara 283 s/p 399 komoditas.
  • 16. week-8 16 ekmakro08-ittelkom-mna Inflasi Indonesia dan beberapa negara Negara Tahun 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Q1 Q4 Q1 Q2 Indonesia Malaysia Thailand Filipina Korea selatan Hongkong Taiwan Singapura 9,35 1,5 1,5 4,3 2,2 -3,7 1,3 1,4 12,55 1,2 0,8 3,9 3,2 -1,2 -1,7 0,6 10,00 1,7 1,6 2,6 3,2 -1,5 0,8 0,4 5,1 1,2 1,8 3,1 3,4 -1,9 -0,1 0,7 5,1 1,0 2,3 3,8 3,1 -2,1 0,9 1,3 6,4 2,1 2,9 7,9 3,0 0,2 1,6 1,5 8,8 2,6 3,2 8,5 3,1 0,8 2,3 0,4 7,8 3,2 5,3 7,1 2,5 1,2 2,4 -0,2 dikutip dari: Bramantyo Djohanputra, MBA, Ph.D., Prinsip-prinsip Ekonomi Makro, h.149
  • 17. week-8 17 ekmakro08-ittelkom-mna Penghitungan Inflasi  Penghitungan inflasi didasarkan atas perubahan harga: Inflasi = (P1 –P0)/P0  P1 : harga barang atau jasa di akhir periode  P0 : harga barang dan jasa di awal periode  Penghitungan inflasi dengan barang dan jasa yang banyak : Inflasi = ( IHK 1Januari 2012 - IHK 1 Januari 2011 )/ IHK 1 Januari 2011
  • 18. week-8 18 ekmakro08-ittelkom-mna Jenis Inflasi:  Menurut besarnya: 1. Inflasi ringan ( dibawah 10%) 2. Inflasi sedang ( antara 10% s/p 30%) 3. Inflasi berat ( 30% s/p 100%) 4. Hiperinflasi ( di atas 100%) Samuelson dan Nordhaus mengkategorikan: 1. Low inflation (single digit inflation)di bawah 10% 2. Galloping inflation (double digit bahkan triple digit inflation)  20% -- 200% 3. Hiperinflation  di atas 200%
  • 19. week-8 19 ekmakro08-ittelkom-mna  Berdasarkan sumber inflasi: 1. Demand pull inflation, inflasi karena tarikan permintaan. 2. Cost push inflation, inflasi karena dorongan biaya.  Berdasarkan asal inflasi: 1. Domestic inflation 2. Foreign atau imported inflation
  • 20. week-8 20 ekmakro08-ittelkom-mna  Teori inflasi: 1. Inflasi Inersia kecenderungan bahwa setiap tahun (setiap periode) orang percaya akan terjadi inflasi  disebut juga inflasi harapan (expected inflation). 2. Inflasi menurut teori kuantitas  dua penyebab:  jumlah uang yang beredar melebihi yang dibutuhkan masyarakat;  harapan psikologis akan terjadinya kenaikan harga di masa yad memperparah terjadinya inflasi. 3. Inflasi akibat perang dan ketidakstabilan politik. 4. Inflasi menurut teori Keynes  Inflasi terjadi karena beberapa kelompok masyarakat ingin “hidup diluar batas kemampuannya”. Kelompok masyarakat:  Pemerintah  Pengusaha swasta  Serikat pekerja