SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Download to read offline
TEORI
PEMBELAJARAN
JARAK JAUH
PEMBELAJARAN JARAK JAUH
Dr. Yamanto Isa, S. Ag., M. Pd
Teori Pembelajaran Jarak
Jauh:
Mengapa Teori Pembelajaran Jarak
Jauh Penting.
Apa teori itu.
Klasifikasi Teori Pembelajaran jarak
Jauh.
1.
2.
3.
Sebagian praktisi dalam berbagai bidang,
termasuk dalam PJJ, bekerja atas dasar intuisi.
Di sisi lain terdapat pula sebagian praktisi
yang bekerja atas dasar teori..
A. MENGAPA TEORI PEMBELAJARAN
JARAK JAUH PENTING
T e o r i d i p e r l u k a n k a r e n a p a r a p r a k t i s i
h a r u s m e n g a m b i l k e p u t u s a n s e c a r a
t e p a t , e f e k t i f , d a n e f i s i e n . D a l a m
p e n g a m b i l a n k e p u t u s a n a w a l u n t u k
m e m u l a i P J J , p e r e n c a n a a n p r o g r a m
y a n g a k a n d i t a w a r k a n , p e m i l i h a n
m e t o d e d a n m e d i a , p e m b i a y a a n y a n g
l e b i h e f i s i e n , d a n j e n i s l a y a n a n
p e s e r t a d i d i k h a r u s d i b u a t d e n g a n
c e r m a t .
W
Lebih dari itu bila
mengabaikan teori akan
membuat PJJ tidak mempunyai
jati diri, tidak unik, atau tidak
mempunyai bentuk yang
berbeda dari praktek
pendidikan tatap muka.
Di samping itu berdasarkan teori
dapat pula dikembangkan penelitian
ilmiah yang mampu menghasilkan
temuan-temuan baru atau
mendapatkan pemantapan teori yang
ada, dan memungkinkan tambahan
teori baru
Keegan (1988)
menyampaikan bahwa
lack of accepted theory
has weakened distance
education.
W
B. APA TEORI ITU
Yang dimaksud dengan teori seperti
yang disampaikan Holmberg (1995)
a systematic ordering of ideas about
the phenomenon of our field of
inquiry and an overarching logical
stucture of reasoned suppositions
which can generate intersubjectively
testable hypothesis
Jadi teori adalah suatu urutan sistematik
dari gagasan-gagasan tentang
fenomena bidang kajian kita dan
memayungi struktur logis dari perkiraan
yang masuk akal sehingga dapat
menciptakan secara intersubyektif
hipotesis yang dapat diuji
Definisi itu menunjukkan bahwa suatu teori
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
W
1.Berisi gagasan-gagasan
yang berurutan secara sistematik
tentang fenomena yang dikaji.
2.Memayungi struktur logis dari
perkiraan yang masuk akal.
3.Dapat menciptakan secara
intersubyektif hipotesis yang
dapat diuji
W
Berangkat dari keyakinan
tentang pentingnya suatu
teori, berbagai upaya
dilakukan oleh para pakar
pendidikan jarak jauh untuk
menyusun teori PJJ. Upaya
untuk menyusun teori PJJ itu
dilakukan sejak tahun 1970-
an dan sampai sekarang
masih terus digali,
diperdalam, diperluas, dan
diperkuat.
W
1.Teori- teori kemandirian dan otonomi,
2.Teori-teori industrialisasi pengajaran atau
pembelajaran.
3.Teori interaksi dan komunikasi.
Keegan (1996) dalam karyanya yang menjadi tonggak
teori PJJ mengklasifikasikan teori PJJ ke dalam tiga
kelompok sebagai berikut.
C. KLASIFIKASI TEORI PEMBELAJARAN JARAK JAUH
.
Di samping Keegan
beberapa pakar lain seperti
Charles Wedemeyer, Michael
Moore, Otto Peters, Borje
Holmberg, Malcolm Knowles,
Hillary Peraton,
menggunakan tambahan
teori yang memperkaya
khasanah PJJ. Berikut ini
akan disampaikan enam
teori PJJ yang dihimpun dari
berbagai pakar PJJ tersebut.
W
Teori-teori Kemandirian dan
Otonomi
1.
Pada dasarnya PJJ berintikan
kemandirian peserta didik
dalam menjalani proses
belajar. Studi mandiri ini
meninggalkan cara belajar
kuno yang membuat peserta
didik hanya belajar bila
diarahkan, dibimbing, dan
dikendalikan oleh pengajar.
P
Berdasarkan tugas dari
pengajar, peserta didik
mengunjungi
perpustakan, mencari
informasi dan referensi
melalui internet,
melakukan diskusi
dengan teman sejawat,
membuat laporan
dalam bentuk makalah,
karya teknologi atau
karya seni dan
sebagainya
W
Dalam sistem PJJ
semua tugas
diberikan kepada
peserta didik dan
dikerjakan secara
mandiri, dan acap
kali tanpa pernah
mendapat bantuan
langsung pengajar.
Mampu beroperasi
dimanapun terdapat
peserta didik, walau
hanya satu orang
tanpa tergantung
adanya guru di
tempat yang sama,
pada waktu
yang sama.
01
Memberikan atau
menyerahkan
tanggung jawab
yang lebih besar
untuk belajar
kepada peserta
didik
02
Membebaskan
pengajar dari jenis
tugas pengajaran
tatap muka
sehingga
mempunyai waktu
lebih banyak untuk
melakukan tugas-
tugas pendidikan
yang
sebenar-benarnya
P
03
Teori yang dikembangkan oleh Charles Wedemeyer
(1981) menyatakan bahwa studi mandiri dalam sistem PJJ haruslah menunjukkan
sepuluh karakteristik sebagai berikut:
Membebaskan
pengajar dari jenis
tugas pengajaran
tatap muka
sehingga
mempunyai waktu
lebih banyak untuk
melakukan tugas-
tugas pendidikan
yang
sebenar-benarnya.
04
Menawarkan
kepada peserta
pilihan yang
lebih luas dalam
mata kuliah
format dan
metodologi
pembelajaran.
05
Menggunakan
media
pembelajaran yang
telah terbukti efektif.
P
06
Menggunakan
kombinasi
media dan metode
yang tepat
sehingga setiap
materi
pembelajaran
dapat dipelajari
oleh peserta didik
dengan baik.
07
Melaksanakan
desain dan
pengembangan
bahan pembelajaran
yang
sesuai dengan
kemampuan
media dalam
mengungkapkan
isinya
08
Memelihara dengan
cermat dan
meningkatkan
kesempatan belajar
peserta didik
dengan
memperhitungkan
dan mengadaptasi
perbedaan-
perbedaan
individual.
09
Mengevaluasi hasil
belajar siswa secara
tepat tanpa
terpengaruh oleh
berbagai hambatan
yang
menyangkut tempat,
kecepatan, metode
atau urutan studi
peserta didik.
10
Mengijinkan peserta
didik untuk
memulai, berhenti,
dan belajar menurut
kecepatan masing-
masing.
11
2. Teori-teori
Industrialisasi
Pembelajaran
Teori industrialisasi
pembelajaran dikemukakan
Otto Peters (Jerman). Dia
berpandangan bahwa
PJJ adalah suatu bentuk
pengindustrialisasian
pengajaran dan belajar.
Dengan menggunakan teori
ekonomi dan industri dia
mengusulkan beberapa
terminologi untuk
menganalisis PJJ.
R a s i o n a l i s a s i y a n g
m e n g g u n a k a n u k u r a n
p e n g g u n a a n s u m b e r d a y a ,
w a k t u , d a n u a n g d a l a m
m e l a k s a n a k a n P J J .
P e m b a g i a n t e n a g a k e r j a s a m p a i
p a d a t i n g k a t p e l a k s a n a a n t u g a s
y a n g s p e s i f i k m e n y a n g k u t d a l a m
m e n y a m p a i k a n i n f o r m a s i ,
b i m b i n g a n , p e n i l a i a n , d a n
m e n c a t a t k i n e r j a d a r i s e t i a p
i n d i v i d u s e c a r a t e r p i s a h .
m e n j a d i p r a s y a r a t u n t u k
m e n j a m i n k e e f e k t i f a n P J J .
M e k a n i s a s i y a n g b e r a r t i
p e n g g u n a a n m e s i n d a l a m
1 .
2 .
3 .
p r o s e s k e r j a k a r e n a t a n p a m e s i n
P J J t a k m u n g k i n d a p a t b e r o p e r a s i .
4. Jalur perakitan yang menjadi metode kerja dalam
PJJ dimana para pekerja diam di tempat sedangkan
barang yang menjadi obyek kerja bergerak.
5. Produksi massal untuk bahan pembelajaran dalam
jumlah besar sehingga biayanya lebih murah, dapat
dilakukan dalam waktu lebih singkat, namun
kualitasnya terjamin.
6. Pekerjaan persiapan yang mendemonstrasikan
bagaimana pekerja yang berkualifikasi tinggi, mesin, dan
bahan berkaitan satu sama lain pada setiap fase
proses produksi.
7 Perencanaan secara rinci dan sangat cermat
menyangkut sistem pengambilan keputusan yang dibuat
sebelum pelaksanaan.
8. Organisasi yang
diciptakan untuk memungkinkan suatu
PJJ yang berorientasi pada tujuan dan kegiatan.
Organisasi itu harus mempertimbangkan hubungan
rasional antara keefektifan organisasi dengan metode
pembelajaran dalam PJJ.
9. Metode kendali kualitas yang
ilmiah digunakan sehingga
proses kerja dapat dianalisa secara sistematik,
khususnya analisis tentang waktu yang berkaitan
dengan hasil
yang dicapai melalui pengukuran dan
data empiris.
10Formalisasi proses
pada setiap siklus yang
melibatkan peserta didik, institusi penyelenggara, dan
tenaga akademik harus ditentukan secara pasti.
11. Standarisasi dalam
PJJ bukan hanya
menyangkut sistem penyelenggaraan tetapi juga ada
dokumen tertulis tentang sistem komunikasi antara
peserta didik dan pengajar, organisasi atau unit
pendukung, dan materi akademik.
.12. Perubahan fungsi atau peran dan
tugas dari pengajar
yang semula menjadi penyedia
pengetahuan menjadi pengarang bahan
pembelajaran dan penilai hasil pekerjaan
peserta didik.
13. Obyektifikasi dalam PJJ terjadi melalui
bahan pembelajaran yang
memenuhi standar tertentu dan
penggunaan peralatan atau mesin.
14. Sentralisasi dalam
PJJ digunakan untuk memproduksi
massal bahan
pembelajaran dan bahan ujian, konsentrasi
modal atau keuangan, dan sentralisasi
administrasi.
W3. Teori Interaksi
dan Komunikasi
Teori lain
dikemukakan oleh Borje
Holmberg (1985)
mengemukakan teori
interaksi dan komunikasi
yang menjelaskan tentang
hubungan efektivitas
pembelajaran terhadap
dampak perasaan memiliki
dan kerja sama serta
pertukaran tanya jawab dan
argumentasi dalam
komunikasi melalui
media.
a.Inti dari mengajar
adalah interaksi antara
pihak yang mengajar dan
yang diajar.
b.Keterlibatan emosional
dalam studi dan
perasaan hubungan
pribadi antara pihak-
pihak yang mengajar dan
belajar dengan peserta
didik.
c.Kesenangan belajar
mendukung motivasi
peserta didik untuk
belajar lebih tekun dan
minimalisasikan drop
out..
W
4. Teori
Belajar Orang
Dewasa
Ahli pendidikan andragogi,
Malcolm Knowles dalam
Homberg, B. (1985)
mengemukakan teori untuk
belajar orang dewasa yang
dianggap relevan dengan
PJJ. Ia mengusulkan tujuh
contoh karakteristik yang
diperlukan sistem PJJ
yang diperuntukkan bagi
orang dewasa.
W
a.Lingkungan fisik dari ruang kelas televisi yang
digunakan oleh
orang dewasa harus didesain sedemikian rupa
sehingga peserta didik dapat melihat apa yang
sedang terjadi, bukan hanya mendengarkannya.
b.Lingkungan tersebut haruslah yang
meningkatkan respek dan martabat bagi peserta
didik dewasa.
c.Peserta didik dewasa harus merasa didukung
dan pada saat kritik menjadi bagian dari diskusi
atau presentasi yang dilakukan oleh orang
dewasa diperlukan aturan main yang jelas
sehingga komentar tidak diarahkan pada pribadi
tetapi terkonsentrasi pada materi atau ide.
d.Yang penting dalam bahan pembelajaran
adalah memenuhi kebutuhan dan minat dari
orang dewasa.
W
5. Sintesa Teori PJJ
Hilary Perraton (1988)
mensintesa teori-teori
yang sudah ada untuk
menyatakan tentang
bagaimana PJJ dapat
memaksimalkan pendidikan.
a.Anda dapat menggunakan media apa saja untuk
mengajarkan apa saja.
b.PJJ dapat memecahkan rasio staf yang
menyebabkan keterbatasan ekspansi pendidikan
pada saat pengajar dan peserta didik harus berada di
suatu tempat pada saat yang bersamaan.
c.Dalam banyak hal PJJ dapat lebih murah dari pada
pendidikan tatap muka baik diukur dari jumlah
peserta didik yang dapat dijangkau maupun dari
hasil belajar.
d.Capaian ekonomis melalui PJJ merupakan
fungsi dari tingkatan pendidikan, jumlah peserta
didik, pemilihan media, dan kecanggihan produksi.
W
e. PJJ dapat menjangkau peserta
didik yang tidak bisa dijangkau oleh
cara-cara biasa.
f. Di samping itu Perraton
menyampaikan pula empat hal
tentang perlunya meningkatkan
dialog antara peserta didik dengan
sumber belajar dan penyelenggara
PJJ.
6. Teori
Equivalency
Teori lain tentang PJJ adalah
teori equivalency yang
disebut sebagai suatu teori
PJJ pandangan Amerika.
Desmon Keegan (1995)
berpendapat bahwa
keterhubungan secara
elektronik antara instruktur
dan peserta didik di
berbagai lokasi
menciptakan suatu kelas
virtual (maya). Ia
menyatakan bahwa kelas
virtual merupakan bagian
dari PJJ.
Kelas virtual tersebut menciptakan teori
equivalency yang berarti bahwa peserta
didik mempunyai kesempatan yang
sama untuk mendapatkan hasil belajar
yang sama pula.
W
.
individual yang berbeda dengan resep
untuk peserta didik yang lain. Bila bahan
pembelajaran PJJ didesain secara efektif
dan pengalaman belajar yang setara
tersedia maka para peserta didik yang
potensial akan mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan.
W
.
Schlosser dan Simonson (2009) berteori
bahwa bagi PJJ untuk sukses di Amerika
Serikat haruslah berdasarkan
pendekatan dimana peserta didik perlu
mempunyai kesempatan yang setara.
“the more equivalent the learning
experiences of distant student are to
that of local students, the more
equivalent will be the outcomes of the
learning experience”.
TERIMA
KASIH
Teknologi Pendidikan

More Related Content

What's hot

Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaran
Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaranPeta konsep buku kurikulum dan pembelajaran
Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaranIlham Setiawan
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikLSP3I
 
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloomKata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloomSukayono Fawwaz
 
(RPP) Rencana Aksi 1 - Aisyah Safitri.pdf
(RPP) Rencana Aksi 1 - Aisyah Safitri.pdf(RPP) Rencana Aksi 1 - Aisyah Safitri.pdf
(RPP) Rencana Aksi 1 - Aisyah Safitri.pdfAisyah Safitri Hayati
 
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasialvinnoor
 
Teori belajar vygotsky
Teori belajar vygotskyTeori belajar vygotsky
Teori belajar vygotskyhasanah sn
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdShinta Nz
 
Contoh proposal-skripsi
Contoh proposal-skripsiContoh proposal-skripsi
Contoh proposal-skripsiWira Sudewa
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)vina serevina
 
Pembelajaran efektif
Pembelajaran efektifPembelajaran efektif
Pembelajaran efektifJULIO_MARKOTO
 
Keterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarKeterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarLutfi Isni
 
Seminar proposal penelitian
Seminar proposal penelitianSeminar proposal penelitian
Seminar proposal penelitianRizka Rakhmah
 
Alat dan media pembelajaran
Alat dan media pembelajaranAlat dan media pembelajaran
Alat dan media pembelajaranHumairahnia12
 
Pengelolaan Pusat Sumber Belajar
Pengelolaan Pusat Sumber BelajarPengelolaan Pusat Sumber Belajar
Pengelolaan Pusat Sumber Belajarchaya pebiyana
 

What's hot (20)

Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaran
Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaranPeta konsep buku kurikulum dan pembelajaran
Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaran
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan Holistik
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloomKata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
 
(RPP) Rencana Aksi 1 - Aisyah Safitri.pdf
(RPP) Rencana Aksi 1 - Aisyah Safitri.pdf(RPP) Rencana Aksi 1 - Aisyah Safitri.pdf
(RPP) Rencana Aksi 1 - Aisyah Safitri.pdf
 
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
 
Diferensiasi .ppt
Diferensiasi .pptDiferensiasi .ppt
Diferensiasi .ppt
 
Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelasPengelolaan kelas
Pengelolaan kelas
 
Media pembelajaran berbasis internet
Media pembelajaran berbasis internet Media pembelajaran berbasis internet
Media pembelajaran berbasis internet
 
Perkembangan tp
Perkembangan tpPerkembangan tp
Perkembangan tp
 
Teori belajar vygotsky
Teori belajar vygotskyTeori belajar vygotsky
Teori belajar vygotsky
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sd
 
Penilaian Kompetensi Sikap pada Kurikulum 2013
Penilaian Kompetensi Sikap pada Kurikulum 2013Penilaian Kompetensi Sikap pada Kurikulum 2013
Penilaian Kompetensi Sikap pada Kurikulum 2013
 
Contoh proposal-skripsi
Contoh proposal-skripsiContoh proposal-skripsi
Contoh proposal-skripsi
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
Pembelajaran efektif
Pembelajaran efektifPembelajaran efektif
Pembelajaran efektif
 
Keterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarKeterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajar
 
Seminar proposal penelitian
Seminar proposal penelitianSeminar proposal penelitian
Seminar proposal penelitian
 
Alat dan media pembelajaran
Alat dan media pembelajaranAlat dan media pembelajaran
Alat dan media pembelajaran
 
Pengelolaan Pusat Sumber Belajar
Pengelolaan Pusat Sumber BelajarPengelolaan Pusat Sumber Belajar
Pengelolaan Pusat Sumber Belajar
 

Similar to TEORI PEMBELAJARAN JARAK JAUH

Resume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikanResume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikanrinanti permana
 
Resume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikanResume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikanrinanti permana
 
Resume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikanResume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikanrinanti permana
 
Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)
Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)
Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)Nur aini
 
Uas tekno retha
Uas tekno rethaUas tekno retha
Uas tekno retha030391
 
Tugas kelompok 3 motorik
Tugas kelompok 3 motorikTugas kelompok 3 motorik
Tugas kelompok 3 motorikporja_b
 
786-Article Text-1807-1-10-20200619.pdf
786-Article Text-1807-1-10-20200619.pdf786-Article Text-1807-1-10-20200619.pdf
786-Article Text-1807-1-10-20200619.pdfMukhlisKaloy
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifPriyaRav
 
Ppt teori belajar sibernetik
Ppt teori belajar sibernetikPpt teori belajar sibernetik
Ppt teori belajar sibernetikCiliburempatAsyik
 
Artikel psikologi pendidikan
Artikel psikologi pendidikanArtikel psikologi pendidikan
Artikel psikologi pendidikanElsina Sihombing
 
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIFTEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIFkhairunnisa mulyana
 
220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx
220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx
220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptxCecanKuyy
 
Teori Kognitivistik
Teori KognitivistikTeori Kognitivistik
Teori Kognitivistik3ry21
 
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn KognitifMakalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn KognitifFAJAR MENTARI
 
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismeTeori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismePratiwiKartikaSari
 
Learning theory kognitif
Learning theory kognitifLearning theory kognitif
Learning theory kognitifJeny Hardiah
 
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaranMakalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaransundelubek1
 

Similar to TEORI PEMBELAJARAN JARAK JAUH (20)

Resume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikanResume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikan
 
Resume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikanResume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikan
 
Resume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikanResume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikan
 
Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)
Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)
Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)
 
Uas tekno retha
Uas tekno rethaUas tekno retha
Uas tekno retha
 
Uas tekno retha
Uas tekno rethaUas tekno retha
Uas tekno retha
 
Tugas kelompok 3 motorik
Tugas kelompok 3 motorikTugas kelompok 3 motorik
Tugas kelompok 3 motorik
 
786-Article Text-1807-1-10-20200619.pdf
786-Article Text-1807-1-10-20200619.pdf786-Article Text-1807-1-10-20200619.pdf
786-Article Text-1807-1-10-20200619.pdf
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
 
Teori kognitif
Teori kognitif  Teori kognitif
Teori kognitif
 
Ppt teori belajar sibernetik
Ppt teori belajar sibernetikPpt teori belajar sibernetik
Ppt teori belajar sibernetik
 
Artikel psikologi pendidikan
Artikel psikologi pendidikanArtikel psikologi pendidikan
Artikel psikologi pendidikan
 
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIFTEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
 
220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx
220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx
220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx
 
Teori Kognitivistik
Teori KognitivistikTeori Kognitivistik
Teori Kognitivistik
 
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn KognitifMakalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
 
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismeTeori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
 
PSV 3107
PSV 3107PSV 3107
PSV 3107
 
Learning theory kognitif
Learning theory kognitifLearning theory kognitif
Learning theory kognitif
 
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaranMakalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
 

More from Yamanto Isa

Media sosial sebagai sarana pembelajaran
Media sosial sebagai sarana pembelajaranMedia sosial sebagai sarana pembelajaran
Media sosial sebagai sarana pembelajaranYamanto Isa
 
Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh  (PJJ)Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh  (PJJ)
Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)Yamanto Isa
 
Konsep Dasar Inovasi Pendidikan
Konsep Dasar  Inovasi Pendidikan Konsep Dasar  Inovasi Pendidikan
Konsep Dasar Inovasi Pendidikan Yamanto Isa
 
Landasan, Jenis dan Kerangka Pembelajaran Jarak Jauh
Landasan, Jenis dan Kerangka Pembelajaran Jarak Jauh Landasan, Jenis dan Kerangka Pembelajaran Jarak Jauh
Landasan, Jenis dan Kerangka Pembelajaran Jarak Jauh Yamanto Isa
 
Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh
Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh
Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh Yamanto Isa
 
Konsep dasar pembelajaran jarak jauh (pertama)
Konsep dasar pembelajaran jarak jauh (pertama)Konsep dasar pembelajaran jarak jauh (pertama)
Konsep dasar pembelajaran jarak jauh (pertama)Yamanto Isa
 
Pandangan filsafat tentang Hakekat Manusia
Pandangan filsafat tentang Hakekat Manusia Pandangan filsafat tentang Hakekat Manusia
Pandangan filsafat tentang Hakekat Manusia Yamanto Isa
 
Filsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan Pancasila Filsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan Pancasila Yamanto Isa
 
Hubungan antara Filsafat, Manusia dan Pendidikan
Hubungan  antara Filsafat, Manusia dan Pendidikan  Hubungan  antara Filsafat, Manusia dan Pendidikan
Hubungan antara Filsafat, Manusia dan Pendidikan Yamanto Isa
 
Ontologi, Efistimologi dan Aksiologi Filsafat Pendidikan
Ontologi, Efistimologi dan Aksiologi Filsafat Pendidikan Ontologi, Efistimologi dan Aksiologi Filsafat Pendidikan
Ontologi, Efistimologi dan Aksiologi Filsafat Pendidikan Yamanto Isa
 
Latar Belakang Munculnya Filsafat Pendidikan
Latar Belakang Munculnya Filsafat Pendidikan Latar Belakang Munculnya Filsafat Pendidikan
Latar Belakang Munculnya Filsafat Pendidikan Yamanto Isa
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Yamanto Isa
 
Konsep Dasar Filsafat
Konsep Dasar  Filsafat Konsep Dasar  Filsafat
Konsep Dasar Filsafat Yamanto Isa
 

More from Yamanto Isa (14)

Media sosial sebagai sarana pembelajaran
Media sosial sebagai sarana pembelajaranMedia sosial sebagai sarana pembelajaran
Media sosial sebagai sarana pembelajaran
 
Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh  (PJJ)Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh  (PJJ)
Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
 
Konsep Dasar Inovasi Pendidikan
Konsep Dasar  Inovasi Pendidikan Konsep Dasar  Inovasi Pendidikan
Konsep Dasar Inovasi Pendidikan
 
Landasan, Jenis dan Kerangka Pembelajaran Jarak Jauh
Landasan, Jenis dan Kerangka Pembelajaran Jarak Jauh Landasan, Jenis dan Kerangka Pembelajaran Jarak Jauh
Landasan, Jenis dan Kerangka Pembelajaran Jarak Jauh
 
Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh
Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh
Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh
 
Konsep dasar pembelajaran jarak jauh (pertama)
Konsep dasar pembelajaran jarak jauh (pertama)Konsep dasar pembelajaran jarak jauh (pertama)
Konsep dasar pembelajaran jarak jauh (pertama)
 
Pandangan filsafat tentang Hakekat Manusia
Pandangan filsafat tentang Hakekat Manusia Pandangan filsafat tentang Hakekat Manusia
Pandangan filsafat tentang Hakekat Manusia
 
Filsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan Pancasila Filsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan Pancasila
 
Hubungan antara Filsafat, Manusia dan Pendidikan
Hubungan  antara Filsafat, Manusia dan Pendidikan  Hubungan  antara Filsafat, Manusia dan Pendidikan
Hubungan antara Filsafat, Manusia dan Pendidikan
 
Ontologi, Efistimologi dan Aksiologi Filsafat Pendidikan
Ontologi, Efistimologi dan Aksiologi Filsafat Pendidikan Ontologi, Efistimologi dan Aksiologi Filsafat Pendidikan
Ontologi, Efistimologi dan Aksiologi Filsafat Pendidikan
 
Latar Belakang Munculnya Filsafat Pendidikan
Latar Belakang Munculnya Filsafat Pendidikan Latar Belakang Munculnya Filsafat Pendidikan
Latar Belakang Munculnya Filsafat Pendidikan
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
 
Konsep Dasar Filsafat
Konsep Dasar  Filsafat Konsep Dasar  Filsafat
Konsep Dasar Filsafat
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

TEORI PEMBELAJARAN JARAK JAUH

  • 1. TEORI PEMBELAJARAN JARAK JAUH PEMBELAJARAN JARAK JAUH Dr. Yamanto Isa, S. Ag., M. Pd
  • 2. Teori Pembelajaran Jarak Jauh: Mengapa Teori Pembelajaran Jarak Jauh Penting. Apa teori itu. Klasifikasi Teori Pembelajaran jarak Jauh. 1. 2. 3.
  • 3. Sebagian praktisi dalam berbagai bidang, termasuk dalam PJJ, bekerja atas dasar intuisi. Di sisi lain terdapat pula sebagian praktisi yang bekerja atas dasar teori.. A. MENGAPA TEORI PEMBELAJARAN JARAK JAUH PENTING
  • 4. T e o r i d i p e r l u k a n k a r e n a p a r a p r a k t i s i h a r u s m e n g a m b i l k e p u t u s a n s e c a r a t e p a t , e f e k t i f , d a n e f i s i e n . D a l a m p e n g a m b i l a n k e p u t u s a n a w a l u n t u k m e m u l a i P J J , p e r e n c a n a a n p r o g r a m y a n g a k a n d i t a w a r k a n , p e m i l i h a n m e t o d e d a n m e d i a , p e m b i a y a a n y a n g l e b i h e f i s i e n , d a n j e n i s l a y a n a n p e s e r t a d i d i k h a r u s d i b u a t d e n g a n c e r m a t .
  • 5. W Lebih dari itu bila mengabaikan teori akan membuat PJJ tidak mempunyai jati diri, tidak unik, atau tidak mempunyai bentuk yang berbeda dari praktek pendidikan tatap muka. Di samping itu berdasarkan teori dapat pula dikembangkan penelitian ilmiah yang mampu menghasilkan temuan-temuan baru atau mendapatkan pemantapan teori yang ada, dan memungkinkan tambahan teori baru Keegan (1988) menyampaikan bahwa lack of accepted theory has weakened distance education.
  • 6. W B. APA TEORI ITU Yang dimaksud dengan teori seperti yang disampaikan Holmberg (1995) a systematic ordering of ideas about the phenomenon of our field of inquiry and an overarching logical stucture of reasoned suppositions which can generate intersubjectively testable hypothesis
  • 7. Jadi teori adalah suatu urutan sistematik dari gagasan-gagasan tentang fenomena bidang kajian kita dan memayungi struktur logis dari perkiraan yang masuk akal sehingga dapat menciptakan secara intersubyektif hipotesis yang dapat diuji Definisi itu menunjukkan bahwa suatu teori mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
  • 8. W 1.Berisi gagasan-gagasan yang berurutan secara sistematik tentang fenomena yang dikaji. 2.Memayungi struktur logis dari perkiraan yang masuk akal. 3.Dapat menciptakan secara intersubyektif hipotesis yang dapat diuji
  • 9. W Berangkat dari keyakinan tentang pentingnya suatu teori, berbagai upaya dilakukan oleh para pakar pendidikan jarak jauh untuk menyusun teori PJJ. Upaya untuk menyusun teori PJJ itu dilakukan sejak tahun 1970- an dan sampai sekarang masih terus digali, diperdalam, diperluas, dan diperkuat.
  • 10. W 1.Teori- teori kemandirian dan otonomi, 2.Teori-teori industrialisasi pengajaran atau pembelajaran. 3.Teori interaksi dan komunikasi. Keegan (1996) dalam karyanya yang menjadi tonggak teori PJJ mengklasifikasikan teori PJJ ke dalam tiga kelompok sebagai berikut. C. KLASIFIKASI TEORI PEMBELAJARAN JARAK JAUH
  • 11. . Di samping Keegan beberapa pakar lain seperti Charles Wedemeyer, Michael Moore, Otto Peters, Borje Holmberg, Malcolm Knowles, Hillary Peraton, menggunakan tambahan teori yang memperkaya khasanah PJJ. Berikut ini akan disampaikan enam teori PJJ yang dihimpun dari berbagai pakar PJJ tersebut.
  • 12. W Teori-teori Kemandirian dan Otonomi 1. Pada dasarnya PJJ berintikan kemandirian peserta didik dalam menjalani proses belajar. Studi mandiri ini meninggalkan cara belajar kuno yang membuat peserta didik hanya belajar bila diarahkan, dibimbing, dan dikendalikan oleh pengajar.
  • 13. P Berdasarkan tugas dari pengajar, peserta didik mengunjungi perpustakan, mencari informasi dan referensi melalui internet, melakukan diskusi dengan teman sejawat, membuat laporan dalam bentuk makalah, karya teknologi atau karya seni dan sebagainya
  • 14. W Dalam sistem PJJ semua tugas diberikan kepada peserta didik dan dikerjakan secara mandiri, dan acap kali tanpa pernah mendapat bantuan langsung pengajar.
  • 15. Mampu beroperasi dimanapun terdapat peserta didik, walau hanya satu orang tanpa tergantung adanya guru di tempat yang sama, pada waktu yang sama. 01 Memberikan atau menyerahkan tanggung jawab yang lebih besar untuk belajar kepada peserta didik 02 Membebaskan pengajar dari jenis tugas pengajaran tatap muka sehingga mempunyai waktu lebih banyak untuk melakukan tugas- tugas pendidikan yang sebenar-benarnya P 03 Teori yang dikembangkan oleh Charles Wedemeyer (1981) menyatakan bahwa studi mandiri dalam sistem PJJ haruslah menunjukkan sepuluh karakteristik sebagai berikut:
  • 16. Membebaskan pengajar dari jenis tugas pengajaran tatap muka sehingga mempunyai waktu lebih banyak untuk melakukan tugas- tugas pendidikan yang sebenar-benarnya. 04 Menawarkan kepada peserta pilihan yang lebih luas dalam mata kuliah format dan metodologi pembelajaran. 05 Menggunakan media pembelajaran yang telah terbukti efektif. P 06
  • 17. Menggunakan kombinasi media dan metode yang tepat sehingga setiap materi pembelajaran dapat dipelajari oleh peserta didik dengan baik. 07 Melaksanakan desain dan pengembangan bahan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan media dalam mengungkapkan isinya 08 Memelihara dengan cermat dan meningkatkan kesempatan belajar peserta didik dengan memperhitungkan dan mengadaptasi perbedaan- perbedaan individual. 09
  • 18. Mengevaluasi hasil belajar siswa secara tepat tanpa terpengaruh oleh berbagai hambatan yang menyangkut tempat, kecepatan, metode atau urutan studi peserta didik. 10 Mengijinkan peserta didik untuk memulai, berhenti, dan belajar menurut kecepatan masing- masing. 11
  • 19. 2. Teori-teori Industrialisasi Pembelajaran Teori industrialisasi pembelajaran dikemukakan Otto Peters (Jerman). Dia berpandangan bahwa PJJ adalah suatu bentuk pengindustrialisasian pengajaran dan belajar. Dengan menggunakan teori ekonomi dan industri dia mengusulkan beberapa terminologi untuk menganalisis PJJ.
  • 20. R a s i o n a l i s a s i y a n g m e n g g u n a k a n u k u r a n p e n g g u n a a n s u m b e r d a y a , w a k t u , d a n u a n g d a l a m m e l a k s a n a k a n P J J . P e m b a g i a n t e n a g a k e r j a s a m p a i p a d a t i n g k a t p e l a k s a n a a n t u g a s y a n g s p e s i f i k m e n y a n g k u t d a l a m m e n y a m p a i k a n i n f o r m a s i , b i m b i n g a n , p e n i l a i a n , d a n m e n c a t a t k i n e r j a d a r i s e t i a p i n d i v i d u s e c a r a t e r p i s a h . m e n j a d i p r a s y a r a t u n t u k m e n j a m i n k e e f e k t i f a n P J J . M e k a n i s a s i y a n g b e r a r t i p e n g g u n a a n m e s i n d a l a m 1 . 2 . 3 . p r o s e s k e r j a k a r e n a t a n p a m e s i n P J J t a k m u n g k i n d a p a t b e r o p e r a s i .
  • 21. 4. Jalur perakitan yang menjadi metode kerja dalam PJJ dimana para pekerja diam di tempat sedangkan barang yang menjadi obyek kerja bergerak. 5. Produksi massal untuk bahan pembelajaran dalam jumlah besar sehingga biayanya lebih murah, dapat dilakukan dalam waktu lebih singkat, namun kualitasnya terjamin. 6. Pekerjaan persiapan yang mendemonstrasikan bagaimana pekerja yang berkualifikasi tinggi, mesin, dan bahan berkaitan satu sama lain pada setiap fase proses produksi. 7 Perencanaan secara rinci dan sangat cermat menyangkut sistem pengambilan keputusan yang dibuat sebelum pelaksanaan.
  • 22. 8. Organisasi yang diciptakan untuk memungkinkan suatu PJJ yang berorientasi pada tujuan dan kegiatan. Organisasi itu harus mempertimbangkan hubungan rasional antara keefektifan organisasi dengan metode pembelajaran dalam PJJ. 9. Metode kendali kualitas yang ilmiah digunakan sehingga proses kerja dapat dianalisa secara sistematik, khususnya analisis tentang waktu yang berkaitan dengan hasil yang dicapai melalui pengukuran dan data empiris. 10Formalisasi proses pada setiap siklus yang melibatkan peserta didik, institusi penyelenggara, dan tenaga akademik harus ditentukan secara pasti. 11. Standarisasi dalam PJJ bukan hanya menyangkut sistem penyelenggaraan tetapi juga ada dokumen tertulis tentang sistem komunikasi antara peserta didik dan pengajar, organisasi atau unit pendukung, dan materi akademik.
  • 23. .12. Perubahan fungsi atau peran dan tugas dari pengajar yang semula menjadi penyedia pengetahuan menjadi pengarang bahan pembelajaran dan penilai hasil pekerjaan peserta didik. 13. Obyektifikasi dalam PJJ terjadi melalui bahan pembelajaran yang memenuhi standar tertentu dan penggunaan peralatan atau mesin. 14. Sentralisasi dalam PJJ digunakan untuk memproduksi massal bahan pembelajaran dan bahan ujian, konsentrasi modal atau keuangan, dan sentralisasi administrasi.
  • 24. W3. Teori Interaksi dan Komunikasi Teori lain dikemukakan oleh Borje Holmberg (1985) mengemukakan teori interaksi dan komunikasi yang menjelaskan tentang hubungan efektivitas pembelajaran terhadap dampak perasaan memiliki dan kerja sama serta pertukaran tanya jawab dan argumentasi dalam komunikasi melalui media.
  • 25. a.Inti dari mengajar adalah interaksi antara pihak yang mengajar dan yang diajar. b.Keterlibatan emosional dalam studi dan perasaan hubungan pribadi antara pihak- pihak yang mengajar dan belajar dengan peserta didik. c.Kesenangan belajar mendukung motivasi peserta didik untuk belajar lebih tekun dan minimalisasikan drop out..
  • 26. W 4. Teori Belajar Orang Dewasa Ahli pendidikan andragogi, Malcolm Knowles dalam Homberg, B. (1985) mengemukakan teori untuk belajar orang dewasa yang dianggap relevan dengan PJJ. Ia mengusulkan tujuh contoh karakteristik yang diperlukan sistem PJJ yang diperuntukkan bagi orang dewasa.
  • 27. W a.Lingkungan fisik dari ruang kelas televisi yang digunakan oleh orang dewasa harus didesain sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat melihat apa yang sedang terjadi, bukan hanya mendengarkannya. b.Lingkungan tersebut haruslah yang meningkatkan respek dan martabat bagi peserta didik dewasa. c.Peserta didik dewasa harus merasa didukung dan pada saat kritik menjadi bagian dari diskusi atau presentasi yang dilakukan oleh orang dewasa diperlukan aturan main yang jelas sehingga komentar tidak diarahkan pada pribadi tetapi terkonsentrasi pada materi atau ide. d.Yang penting dalam bahan pembelajaran adalah memenuhi kebutuhan dan minat dari orang dewasa.
  • 28. W 5. Sintesa Teori PJJ Hilary Perraton (1988) mensintesa teori-teori yang sudah ada untuk menyatakan tentang bagaimana PJJ dapat memaksimalkan pendidikan.
  • 29. a.Anda dapat menggunakan media apa saja untuk mengajarkan apa saja. b.PJJ dapat memecahkan rasio staf yang menyebabkan keterbatasan ekspansi pendidikan pada saat pengajar dan peserta didik harus berada di suatu tempat pada saat yang bersamaan. c.Dalam banyak hal PJJ dapat lebih murah dari pada pendidikan tatap muka baik diukur dari jumlah peserta didik yang dapat dijangkau maupun dari hasil belajar. d.Capaian ekonomis melalui PJJ merupakan fungsi dari tingkatan pendidikan, jumlah peserta didik, pemilihan media, dan kecanggihan produksi.
  • 30. W e. PJJ dapat menjangkau peserta didik yang tidak bisa dijangkau oleh cara-cara biasa. f. Di samping itu Perraton menyampaikan pula empat hal tentang perlunya meningkatkan dialog antara peserta didik dengan sumber belajar dan penyelenggara PJJ.
  • 31. 6. Teori Equivalency Teori lain tentang PJJ adalah teori equivalency yang disebut sebagai suatu teori PJJ pandangan Amerika. Desmon Keegan (1995) berpendapat bahwa keterhubungan secara elektronik antara instruktur dan peserta didik di berbagai lokasi menciptakan suatu kelas virtual (maya). Ia menyatakan bahwa kelas virtual merupakan bagian dari PJJ.
  • 32. Kelas virtual tersebut menciptakan teori equivalency yang berarti bahwa peserta didik mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapatkan hasil belajar yang sama pula. W .
  • 33. individual yang berbeda dengan resep untuk peserta didik yang lain. Bila bahan pembelajaran PJJ didesain secara efektif dan pengalaman belajar yang setara tersedia maka para peserta didik yang potensial akan mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. W .
  • 34. Schlosser dan Simonson (2009) berteori bahwa bagi PJJ untuk sukses di Amerika Serikat haruslah berdasarkan pendekatan dimana peserta didik perlu mempunyai kesempatan yang setara.
  • 35. “the more equivalent the learning experiences of distant student are to that of local students, the more equivalent will be the outcomes of the learning experience”.