SlideShare a Scribd company logo
1 of 71
Oleh : reta warindhy p
Pengertian mengajar
Mengajar adalah sebuah cara dan sebuah proses hubungan
timbal balik antara guru dengan siswa yang sama – sama aktif
melakukan kegiatan, dimana guru bertujuan membantu dan
memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar
Hasil belajar
Hasil belajar merupakan kemampuan –
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajar.
Teori-teori belajar
 Behaviourisme
 Kognitivisme
 Humanisme
 Kognitivisme
 Teori belajar sosial
RETA WARINDHY P
Defenisi
Program Pengajaran adalah perangkat
kegiatan belajar mengajar yang direncanakan
untuk mencapai tujuan
FUNGSI PROGRAM PENGAJARAN
 Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan pembelajaran
yang dilakukan
 Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap
unsur yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran
 Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru maupun murid
 Sebagai alat ukur keefektifan suatu proses pembelajaran sehingga
setiap saat dapat diketahui ketepatan dan kelambanan kerja
 Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja
PENGEMBANGAN SISTEM
INSTRUKSIONAL (PPSI)/ SAP
 Definisi
PPSI adalah sistem yang saling berkaitan dari satu
instruksi yang terdiri atas urutan, desain tugas yang
progresif bagi individu dalam belajar. Oemar Hamalik
(2006) mendefinisikan PPSI sebagai pedoman yang
disusun oleh guru dan berguna untuk menyusun satuan
pelajaran
Komponen
Komponen-komponen yang terdapat dalam PSSI adalah sebagai
berikut:
Pedoman perumusan tujuan
Pedoman prosedur pengembangan alat penilaian
Pedoman proses kegiatan belajar siswa
Pedoman program kegiatan guru
Pedoman pelaksanaan program
Pedoman perbaikan atau revisi
Model-model Pengembangan
Sistem Instruksional
 M o d e l P e n g e mb a n g a n
I n s t r u k s i o n a l B r i g g s
 M o d e l B e l a H . B a n a t h y
 M o d e l P P S I
 M o d e l K e mp
 M o d e l P e n g e mb a n g a n G e r l a c h
d a n E l y
 M o d e l I D I (I n s t r u c t i o n a l
D e v e l o p me n t I n s t i t u t e )
Prinsip Dasar Pengembangan Sistem
Instruksional
B e r f o k u s p a d a
s i s w a
P e n d e k a t a n
s i s t e m
P e ma n f a a t a n
s u mb e r b e l a j a r
s e c a r a ma k s i ma l
H a l Y a n g H a r u s D i p a h a m i
G u r u S e b e l u m P r o g r a m
P e n g a j a r a n
 S i a p k a n b a h a n p e n g a j a r a n
 B u a t l a h b a h a n y a n g s i s t e m a t i s .
 T e m u k a n l a h a n a l o g i a t a u
i l u s t r a s i u n t u k m e m p e r m u d a h
p e n j e l a s a n f a k t a -f a k t a d a n
p r i n s i p -p r i n s i p y a n g s u l i t
d i m e n g e r t i o l e h s i s w a .
 K o n e k s i k a n /h u b u n g k a n h a l y a n g
d i a j a r k a n d e n g a n k e n y a t a a n
s e h a r i -h a r i y a n g d i a l a m i s i s w a .
 G u n a k a n s e b a n y a k m u n g k i n s u m b e r
r e f e r e n s i b e r u p a b u k u -b u k u a t a u
b a h a n -b a h a n y a n g s e s u a i ,
 B e l a j a r s e d i k i t t e t a p i m e n d a l a m
j a u h l e b i h b a i k d a r i p a d a
b e l a j a r b a n y a k t e t a p i t a h u
Evaluasi Dalam Pengajaran
Perumusan tujuan evaluasi
Penetapan aspek-aspek yang akan diukur
Menetapkan metode dan bentuk tes
Merencanakan waktu evaluasi
Melakukan uji coba atau tes
Definisi
Media pembelajaran merupakan alat bantu yang
berfungsi untuk menjelaskan sebagian dari
keseluruhan program pembelajaran yang sulit
dijelaskan secara verbal.
Ciri-ciri media
fiksatif manipulatiif distributif
Fungsi media pembelajaran
Media telah menjadi bagian integral dalam
pembelajaran.
alat bantu visual dalam
pengajaran
-mendorong motivasi belajar
memperjelas dan mempermudah
konsep yang kompleks dan
abstrak menjadi lebih sederhana
Esensi dari Sumber Belajar, Media dan Alat Peraga
 Dimensi Daya Jangkau/Akses Informasi
 Dimensi Kecepatan Informasi
 Dimensi Jumlah/ Kuantitas Informasi
 Dimensi Keefektifan Memperoleh Pengetahuan
 Dimensi Kesesuaian Informasi
 Dimensi motivasi
Kriteria Pemilihan Sumber Belajar,
Media dan Alat Peraga
 Pemilihan Sumber Belajar
 Pemilihan Media Pembelajaran
 Pemilihan alat peraga
Pemberdayaan Sumber Belajar,
Media dan Alat Peraga
 Barang Bekas
 Realitas
 Benda yang mempunyai nilai khusus
Produksi dan Pengembangan Sumber Belajar, Media dan
Alat Peraga
 Terdapat beberapa media sederhana yang dapat
dikembangkan guru untuk kepentingan yang segera
dipenuhi, misalnya membuat media-media sederhana
seperti poster, ceritera bergambar dengan
menggunakan foto, OHT, rekaman cerita (pembelajaran
melalui audio), papan planel dan sejenisnya
PENGERTIAN METODE
PEMBELAJARAN
 Metode secara harfiah berarti “cara”. Secara
umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau
prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.
 Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara
yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran
MACAM-MACAM METODE
PEMBELAJARAN
Metode Ceramah
Adalah penerangan secara lisan atas bahan
pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah
yang relatif besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish
(1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapa
tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat
mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.
Metode Pembelajaran Ceramah Plus
Adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari
satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan
dengan metode lainnya.
Ada tiga macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu:
1. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
2. Metode ceramah plus diskusi dan tugas
3. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
Metode Tanya Jawab
 Metode tanya jawab terkadang susah dibedakan dengan
metode diskusi. Akan tetapi jika dilhat dari tujuannya,
maka tanya jawab lebih bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana pengetahuan siswa mengenai fakta-fakta
yang telah disampaikan guru.
 Untuk mengukur sejauh mana pengetahuan itu, maka
guru memberikan pertanyaan kepada siswa, kemudian
muncul respon jawaban dari siswa.
Metode Diskusi
 Metode pembelajaran diskusi adalah proses melibatkan dua orang
peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau
saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga
didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang
menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat
interaktif
 Metode ini bertujuan untuk tukar menukar gagasan, pemikiran,
informasi/ pengalaman diantara peserta, sehingga dicapai kesepakatan
pokok-pokok pikiran (gagasan, kesimpulan). Untuk mencapai kesepakatan
tersebut, para peserta dapat saling beradu argumentasi untuk
meyakinkan peserta lainnya.
Menurut Mulyani Sumantri dkk (2001:130) mengemukakan bahwa
“Metode pemberian tugas atau penugasan diartikan sebagai suatu
cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya
tugas dari guru untuk dikerjakan peserta didik di sekolah ataupun
di rumah secara perorangan atau berkelompok”.
Metode pemberian tugas belajar dan resitasi memiliki tiga unsur,
yaitu:
1. Pemberian tugas
2. Belajar
3. Resitasi
Metode Karyawisata
Dengan metode ini, guru mengajak peserta didik kesuatu tempat (objek)
tertentu untuk mempelajari sesuatu dalam rangka suatu pelajaran di
sekolah. Di sini peserta didik sekedar pergi ke suatu tempat untuk
berekreasi. Metode karyawisata berguna untuk membantu peserta didik
dalam memahami kehidupan riil dalam lingkungan dengan segala
masalahnya.
Tujuan penggunaan metode karyawisata antara lain:
1. Untuk melengkapi pengetahuan yang diperoleh di sekolah
atau kelas
2. Untuk melihat, mengamati, menghayati secara langsung
dan nyata mengenai obyek tersebut
3. Untuk menanamkan nilai moral pada siswa
Metode Role Playing
 Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-
bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan
penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan
penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya
sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada
umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung
kepada apa yang diperankan.
BRAINSTORMING
Metode Pembelajaran Brainstorming
 Metode Brainstorming adalah suatu teknik atau
mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas.
 Metode sumbang saran (brainstorming) adalah suatu
bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan,
pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari
semua peserta.
RETA WARINDHY P
PENGERTIAN
Kegiatan untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi yang optimal bagi
terjadinya proses belajar (pembinaan rapport,
penghentian perilaku siswa yang menyelewengkan
perhatian kelas, pemberian ganjaran, penyelesaian
tugas oleh siswa secara tepat waktu, penetapan norma
kelompok yang produktif), didalamnya mencakup
pengaturan orang (siswa) dan fasilitas.
MASALAH PENGELOLAHAN
KELAS
 INDIVIDUAL
 KELOMPOK
Masalah individual
a. Attention Getting Behaviors
b. Power Seeking Behaviors
c. Revenge Seeking Behaviors
d. Peragaan Ketidakmampuan
Masalah kelompok
 Kelas kurang kohesif, karena alasan jenis kelamin, suku,
tingkatan sosial ekonomi, dsb.
 Penyimpangan dari norma-norma tingkah laku yang telah
disepakati sebelumnya.
 Kelas mereaksi secara negatif terhadap salah seorang
anggotanya.
 “Membombong” anggota kelas yang justru melanggar
norma kelompok.
 Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari
tugas yang tengah digarap.
 Semangat kerja rendah atau semacam aksi protes kepada
guru, karena menganggap tugas yang diberikan kurang fair.
 Kelas kurang mampu menyesuakan diri dengan keadaan
baru.
Pendekatan pengelolahan
kelas
1. Behavior-Modification Approach
2. Socio-Emotional Climate Approach
3. Group Process Approach
RANCANGAN PEMBELAJARAN
PRAKTEK
Desain bermakna adanya keseluruhan,
struktur, kerangka atau outline, dan urutan
atau sistematika kegiatan (Gagnon dan
Collay, 2001). Selain itu, kata desain juga
dapat diartikan sebagai proses
perencanaan yang sistematika yang
dilakukan sebelum tindakan
pengembangan atau pelaksanaan sebuah
kegiatan (Smith dan Ragan, 1993, p. 4).
Sedangkan, Desain pembelajaran
adalah suatu prosedur yang terdiri
dari langkah-langkah,dimana
langkah-langkah tersebut di
dalamnya terdiri dari analisis,
merancang,mengembangkan,
menerapkan dan menilai hasil
belajar (Seels & Richey, AECT
1994).
PENYUSUNAN
Kegiatan pertama dalam merancang
pembelajaran adalah menetapkan dan
memerinci tujuan pembelajaran.
Rancangan pembelajaran dimulai dan berfokus
pada penetapan tujuan pembelajaran. Langkah
berikutnya adalah menentukan pokok-pokok
bahasan dan tugas ajaran yang harus diberikan
pada siswa agar tujuan pembelajaran tersebut
tercapai
Tujuan Instruksinal Umum ( TIU ) merupakan
bagian tidak terpisahkan dari tujuan yang lebih
tinggi (tujuan Kurikuler, Institusional,
Nasional).
Tujuan Instruksional Khusus ( TIK ), sasaran
belajar merupakan pernyataan tujuan
pembelajaran yang sangat rinci.
Melalui TIK dapat diketahui macam isi ajaran
dan tingkat perubahan prilaku yang
diharapkan. Untuk itu TIK harus menyatakan
sesuatu yang teramati, terukur, dan
operasional.
Hal yang perlu diperhatikan
dalam penyusunan
1. Mengidentifikasi faktor pendukung dan
penghambat
2. Ketersediaan sumber belajar.
3. Merumuskan Tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
4. Memilih dan menetapkan isi dan muatan
(bahan ajar)
5. Merencanakan dan memperkirakan kebutuhan
waktu yang sesuai.
Tugas yang harus dilakukan guru
dalam menyusun program
pembelajaran
(1) menganalisis hari efektif,
(2) menyusun program tahunan,
(3) menyusun program semester,
(4) menyusun program tagihan,
(5) menyusun silabus
(6) menyusun rencana pembelajaran, dan
(7) membuat rancangan penilaian hasil belajar
siswa.
Guru merupakan jabatan atau profesi yang
memerlukan keahlian khusus sebagai guru.
Seorang guru banyak mempunyai tugas baik yang
terikat oleh dinas atau di luar dinas, dalam bentuk
pengabdian.
 Profesional, jelas berkaitan dengan kemampuan
fungsional seorang guru untuk memahami,
bersikap, menilai, memutuskan, atau bertindak di
dalam kaitan tugasnya.
Memiliki semangat juang yang tinggi
Mampu mewujudkan dirinya dalam keterkaitan
perkembangan IPTEK
Mampu belajar dan bekerjasama dengan
profesi lain
Memiliki etos kerja yang kuat
Memiliki kejelasan dan kepastian
pengembangan karir
Berjiwa profesional tinggi
 Mengidentifikasi kualifikasi perubahan
kepribadian anak didik sebagaimana yang
diharapkan.
 Memilih sistem pendekatan belajar-mengajar
berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup
masyarakat.
 Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan
tehnik belajar mengajar yang dianggap paling
tepat dan efektif
 Menetapkan norma-norma dan batas-batas
keberhasilan serta standar keberhasilan
Klasifikasi Strategi Belajar
Mengajar
Konsep dasar
strategi belajar-
mengajar
Sasaran kegiatan
belajar-mengajar
Hakikat belajar adalah perubahan yang terjadi
dalam diri seseorang setelah berakhirnya
melakukan proses belajar-mengajar.
1) Memiliki tujuan
2) Ada suatu prosedur
3) Penggarapan materi yang khusus
4) Adanya aktifitas anak didik
5) Guru sebagai pembimbing
6) Disiplin
7) Ada batas waktu
8) Evaluasi
Reta warindhy p
Microteaching
Pengertian :
Pengajaran mikro (micro-teaching) merupakan
salah satu bentuk model praktek kependidikan atau
pelatihan mengajar. Dalam konteks yang sebenarnya,
mengajar mengandung banyak tindakan, baik mencakup
teknis penyampaian materi, penggunaan metode,
penggunaan media, membimbing belajar, memberi
motivasi, mengelola kelas, memberikan penilaian dan
seterusnya.
Tujuan operasional
microteaching
 Mengembangkan kemampuan mawas diri dan menilai orang
lain
 Memungkinkan adanya perbaikan dalam waktu singkat.
 Menanamkan rasa percaya pada diri dan bersifat terbuka dengan
kritik orang lain
 Mengembangkan sikap kritis murobbi.
 Menanamkan kesadaran akan nilai ketrampilan mngajar dan
komponen-komponenya.
 Mengenal kelemahan-kelemahan dan keliruan –keliruan dalam
penampilan ketrampilan mengajar dan tahu penampilan yang
baik.
Ciri microteaching
Ciri-ciri pokok Micro Teaching :
1. Jumlah subyek belajar sedikit sekitar 5-10
orang
2. Waktu mengajar terbatas sekitar 10 menit
3. Komponen mengajar yang dikembangkan
terbatas
4. Sekadar real teaching.
Karakteristik microteaching
 Microteaching is a real teaching
 Micro teaching lessons the complexities of normal
classroom teaching
 Microteaching focuses on training for the accomplishment
of specific tasks
 Micro teaching allows for the increased control of practice
 Micro teaching greatly expands the normal knowledge of
results or feedback dimension in teaching
Manfaat microteaching
 Korelasi antara pengajaran mikro (micro teaching) dan praktik keguruan
sangat tinggi.
 Praktikan yang lebih dulu menempuh program pengajaran mikro (micro
teaching) ternyata lebih baik/lebih terampil dibandingkan praktikan yang
tidak mengikuti pengajaran mikro (micro teaching).
 Praktikan yang menempuh pengajaran mikro (micro teaching) menunjukkan
prestasi mengajar yang lebih tinggi.
 Bagi praktikan yang telah memiliki kemampuan tinggi dalam pengajaran,
pengajaran mikro (micro teaching) kurang bermanfaat.
 Setelah mengikuti pengajaran mikro (micro teaching), praktikan dapat
menciptakan interaksi dengan siswa secara lebih baik.
 Penyajian model rekaman mengajar lebih baik daripada model lisan sehingga
lebih signifikan dengan keterampilan mengajar.
Keterampilan dasar
microteaching
1. Keterampilan dasar membuka dan menutup pelajaran.
2. Keterampilan dasar menjelaskan ( explaining skill).
3. Keterampilan dasar mengadakan variasi ( variations skill)
4. Keterampilan dasar memberikan penguatan
(reinforcement skill)
5. Keterampilan dasar bertanya (Questioning skill)
6. Keterampilan dasar mengelola kelas
7. Keterampilan dasar mengajar diskusi kelompok kecil/perorangan
8. Keterampilan dasar membimbing diskusi kelompok kecil.
Media pembelajaran
ADALAH suatu yang dapat diinderai, khususnya penglihatan dan
pendengaran baik yang terdapat di dalam maupun di luar kelas, yang
digunakan sebagai alat bantu penghubung (medium komunikasi) dalam
proses interaksi belajar-mengajar untuk meningkatkan efektifitas hasil
belajar siswa
Fungsi media pembelajaran
 Fungsi pembelajaran
 Fungsi ekonomis
 Fungsi sosial budaya
 Fungsi sosial
Pembuatan media
pembelajaran
Media Pembelajaran itu di bagi menjadi 2 bagian
1. Media Presentasi Pembelajaran disingkat MPP
2. Software Pembelajaran Mandiri (SPM) atau Media Pembelajaran Mandiri
.
Software Pembelajaran Mandiri / Media
Pembelajaran Mandiri
Adalah Software pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh siswa
secara mandiri atau tanpa bantuan guru. Multimedia pembelajaran mandiri
harus dapat memadukan explicit knowledge (pengetahuan tertulis yang
ada di buku, artikel, dsb) dan tacit knowledge (know how, rule of
thumb, pengalaman guru).
Prinsip pemilihan media
pembelajaran
• Efektivitas Media Pembelajaran
• Taraf Berpikir Siswa
• Interaktivitas Media Pembelajaran
• Ketersediaan Media Pembelajaran
• Minat Siswa Terhadap Media Pembelajaran
• Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran
• Alokasi Waktu
• Fleksibelitas (kelenturan) Media Pembelajaran
• Keamanan Penggunaan Media Pembelajaran
• Kualitas Teknis Media Pembelajaran
Indikator CBSA
1. Aktivitas belajar anak didik
2. Aktivitas Guru Mengajar
3. Program Belajar
4. Suasana Belajar
5. Sarana Belajar
PRINSIP-PRINSIP CBSA
Bahwa prinsip CBSA adalah tingkah laku belajar yang
mendasarkan pada kegiatan-kegiatan yang nampak,
yang menggambarkan tingkat keterlibatan siswa
dalam proses belajar-mengajar baik intelektual-
emosional maupun fisik
PRINSIP SECARA UMUM
1. Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus
mempelajari sendiri tidak ada seorang pun
dapat melakukan kegiatan belajar tersebut.
2. Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatannya
sendiri dan untuk tiap kelompok umum terdapat
variasi kecepatan belajar).
Lnjutan.....
4. Seorang murid belajar lebih banyak bila pada setiap
langkah segare diberikan penguatan (reinforcement)
5. Penguasaan secara penuh dari setiap langkah
memungkinkan belajar secara keseluruhan lebih
berarti.
6. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
belajar menururt irama, cara dan kemampuannya.
Prinsip-Prinsip CBSA yang nampak
pada 4 dimensi sebagai berikut:
1. Dimensi subjek didik :
2. Dimensi Guru
3. Dimensi Program
4. Dimensi situasi belajar-mengajar

More Related Content

What's hot

Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikaniirstanty
 
Strategi metakognitif
Strategi metakognitifStrategi metakognitif
Strategi metakognitifWelly Andrei
 
Bab i v daftar pustaka
Bab i v  daftar pustakaBab i v  daftar pustaka
Bab i v daftar pustakaAbdul Majid
 
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)Lutfi Koto
 
Metakognitif dalam pembelajaran
Metakognitif dalam pembelajaranMetakognitif dalam pembelajaran
Metakognitif dalam pembelajaranZulrahmat Togala
 
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPratiwiKartikaSari
 
MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY (CRH)
MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY (CRH) MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY (CRH)
MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY (CRH) REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
Pembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discoveryPembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discoveryDewi Fitri
 
Refleksi Proses Metakognitif
Refleksi Proses MetakognitifRefleksi Proses Metakognitif
Refleksi Proses MetakognitifBudak Baik
 
Metakognitif dan refleksi
Metakognitif dan refleksiMetakognitif dan refleksi
Metakognitif dan refleksiIzzat Najmi
 
Draf proposal tesis ahmad budi
Draf proposal tesis ahmad budiDraf proposal tesis ahmad budi
Draf proposal tesis ahmad budiAbdul Majid
 

What's hot (19)

Desain pesan pembelajaran
Desain pesan pembelajaranDesain pesan pembelajaran
Desain pesan pembelajaran
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Strategi metakognitif
Strategi metakognitifStrategi metakognitif
Strategi metakognitif
 
Metakognisi
MetakognisiMetakognisi
Metakognisi
 
Bab i v daftar pustaka
Bab i v  daftar pustakaBab i v  daftar pustaka
Bab i v daftar pustaka
 
Desain pesan
Desain pesanDesain pesan
Desain pesan
 
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
 
Metakognitif dalam pembelajaran
Metakognitif dalam pembelajaranMetakognitif dalam pembelajaran
Metakognitif dalam pembelajaran
 
Ppt tekhno ramadanti
Ppt tekhno ramadantiPpt tekhno ramadanti
Ppt tekhno ramadanti
 
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
 
MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY (CRH)
MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY (CRH) MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY (CRH)
MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY (CRH)
 
Metakognitif
MetakognitifMetakognitif
Metakognitif
 
Desain pesan
Desain pesanDesain pesan
Desain pesan
 
Pembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discoveryPembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discovery
 
Refleksi Proses Metakognitif
Refleksi Proses MetakognitifRefleksi Proses Metakognitif
Refleksi Proses Metakognitif
 
Landasan teori
Landasan teoriLandasan teori
Landasan teori
 
04410084
0441008404410084
04410084
 
Metakognitif dan refleksi
Metakognitif dan refleksiMetakognitif dan refleksi
Metakognitif dan refleksi
 
Draf proposal tesis ahmad budi
Draf proposal tesis ahmad budiDraf proposal tesis ahmad budi
Draf proposal tesis ahmad budi
 

Viewers also liked

Getting children to love vegetables
Getting children to love vegetablesGetting children to love vegetables
Getting children to love vegetablesSarah Britton
 
Registro de pagina web
Registro de pagina webRegistro de pagina web
Registro de pagina webrscc2811
 
Jeff listing presentation
Jeff listing presentationJeff listing presentation
Jeff listing presentationJimmy McKenzie
 
Gerencia industrial
Gerencia industrialGerencia industrial
Gerencia industrialrscc2811
 
BRAND MANAGEMENT (POWDERED FRUIT JUICE CATEGORY IN THE PHILIPPINES)
BRAND MANAGEMENT (POWDERED FRUIT JUICE CATEGORY IN THE PHILIPPINES)BRAND MANAGEMENT (POWDERED FRUIT JUICE CATEGORY IN THE PHILIPPINES)
BRAND MANAGEMENT (POWDERED FRUIT JUICE CATEGORY IN THE PHILIPPINES)Jocel Salvador
 
Jeje creature (jejemon)
Jeje creature (jejemon)Jeje creature (jejemon)
Jeje creature (jejemon)Jocel Salvador
 
العمل النطوعى فى المستشفيات الفرص و النحديات 2014
العمل النطوعى فى المستشفيات الفرص و النحديات 2014العمل النطوعى فى المستشفيات الفرص و النحديات 2014
العمل النطوعى فى المستشفيات الفرص و النحديات 2014Faculty Of Medicine, Assiut University
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan085231792514
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan085231792514
 

Viewers also liked (16)

Getting children to love vegetables
Getting children to love vegetablesGetting children to love vegetables
Getting children to love vegetables
 
Registro de pagina web
Registro de pagina webRegistro de pagina web
Registro de pagina web
 
Rawa rontek
Rawa rontekRawa rontek
Rawa rontek
 
Ppt teknology uas
Ppt teknology uasPpt teknology uas
Ppt teknology uas
 
Dilema Arjuna
Dilema ArjunaDilema Arjuna
Dilema Arjuna
 
Our Classroom
Our ClassroomOur Classroom
Our Classroom
 
Jeff listing presentation
Jeff listing presentationJeff listing presentation
Jeff listing presentation
 
Gerencia industrial
Gerencia industrialGerencia industrial
Gerencia industrial
 
BRAND MANAGEMENT (POWDERED FRUIT JUICE CATEGORY IN THE PHILIPPINES)
BRAND MANAGEMENT (POWDERED FRUIT JUICE CATEGORY IN THE PHILIPPINES)BRAND MANAGEMENT (POWDERED FRUIT JUICE CATEGORY IN THE PHILIPPINES)
BRAND MANAGEMENT (POWDERED FRUIT JUICE CATEGORY IN THE PHILIPPINES)
 
Teaser
TeaserTeaser
Teaser
 
Cadbury
CadburyCadbury
Cadbury
 
BA Resume
BA  ResumeBA  Resume
BA Resume
 
Jeje creature (jejemon)
Jeje creature (jejemon)Jeje creature (jejemon)
Jeje creature (jejemon)
 
العمل النطوعى فى المستشفيات الفرص و النحديات 2014
العمل النطوعى فى المستشفيات الفرص و النحديات 2014العمل النطوعى فى المستشفيات الفرص و النحديات 2014
العمل النطوعى فى المستشفيات الفرص و النحديات 2014
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan
 

Similar to MENGAJAR SECARA EFEKTIF

Resume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikanResume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikanrinanti permana
 
Resume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikanResume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikanrinanti permana
 
Resume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikanResume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikanrinanti permana
 
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)satunahponanda
 
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)RENIMAHANANI
 
Ppt uas resume ida
Ppt uas resume idaPpt uas resume ida
Ppt uas resume idaqiararisty
 
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)RENYMAHANANI
 
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty) copy
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty)   copyTugas uas teknologi pendidikan (prapty)   copy
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty) copysatunahponanda
 
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty) copy
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty)   copyTugas uas teknologi pendidikan (prapty)   copy
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty) copySUPRAPTININGSIH
 
Tugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikanTugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikansatunahponanda
 
Tugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikanTugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikanNana Ponanda
 
Tugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikanTugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikanNana Ponanda
 
Tugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikanTugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikansatunahpnanda
 
Tugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikanTugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikanNana Ponanda
 
Tugas uas teknologi pendidikan nika
Tugas uas teknologi pendidikan nikaTugas uas teknologi pendidikan nika
Tugas uas teknologi pendidikan nikaNIKAPUTRIMUSTIKADEVI
 
Uas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyahUas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyahRara Gndutzz
 
Uas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyahUas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyahfatleo
 
Uas teknologi pendidikan
Uas teknologi pendidikanUas teknologi pendidikan
Uas teknologi pendidikan082338252674
 
Uas teknologi pendidikan
Uas teknologi pendidikanUas teknologi pendidikan
Uas teknologi pendidikan087856372744
 

Similar to MENGAJAR SECARA EFEKTIF (20)

Resume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikanResume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikan
 
Resume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikanResume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikan
 
Resume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikanResume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikan
 
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
 
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
 
Ppt uas resume ida
Ppt uas resume idaPpt uas resume ida
Ppt uas resume ida
 
Ppt uas resume ida
Ppt uas resume idaPpt uas resume ida
Ppt uas resume ida
 
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
 
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty) copy
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty)   copyTugas uas teknologi pendidikan (prapty)   copy
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty) copy
 
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty) copy
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty)   copyTugas uas teknologi pendidikan (prapty)   copy
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty) copy
 
Tugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikanTugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikan
 
Tugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikanTugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikan
 
Tugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikanTugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikan
 
Tugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikanTugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikan
 
Tugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikanTugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikan
 
Tugas uas teknologi pendidikan nika
Tugas uas teknologi pendidikan nikaTugas uas teknologi pendidikan nika
Tugas uas teknologi pendidikan nika
 
Uas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyahUas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyah
 
Uas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyahUas tekhnologi pendidikan dhiyah
Uas tekhnologi pendidikan dhiyah
 
Uas teknologi pendidikan
Uas teknologi pendidikanUas teknologi pendidikan
Uas teknologi pendidikan
 
Uas teknologi pendidikan
Uas teknologi pendidikanUas teknologi pendidikan
Uas teknologi pendidikan
 

MENGAJAR SECARA EFEKTIF

  • 1. Oleh : reta warindhy p
  • 2. Pengertian mengajar Mengajar adalah sebuah cara dan sebuah proses hubungan timbal balik antara guru dengan siswa yang sama – sama aktif melakukan kegiatan, dimana guru bertujuan membantu dan memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar
  • 3. Hasil belajar Hasil belajar merupakan kemampuan – kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.
  • 4. Teori-teori belajar  Behaviourisme  Kognitivisme  Humanisme  Kognitivisme  Teori belajar sosial
  • 6. Defenisi Program Pengajaran adalah perangkat kegiatan belajar mengajar yang direncanakan untuk mencapai tujuan
  • 7. FUNGSI PROGRAM PENGAJARAN  Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dilakukan  Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran  Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru maupun murid  Sebagai alat ukur keefektifan suatu proses pembelajaran sehingga setiap saat dapat diketahui ketepatan dan kelambanan kerja  Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja
  • 8. PENGEMBANGAN SISTEM INSTRUKSIONAL (PPSI)/ SAP  Definisi PPSI adalah sistem yang saling berkaitan dari satu instruksi yang terdiri atas urutan, desain tugas yang progresif bagi individu dalam belajar. Oemar Hamalik (2006) mendefinisikan PPSI sebagai pedoman yang disusun oleh guru dan berguna untuk menyusun satuan pelajaran
  • 9. Komponen Komponen-komponen yang terdapat dalam PSSI adalah sebagai berikut: Pedoman perumusan tujuan Pedoman prosedur pengembangan alat penilaian Pedoman proses kegiatan belajar siswa Pedoman program kegiatan guru Pedoman pelaksanaan program Pedoman perbaikan atau revisi
  • 10. Model-model Pengembangan Sistem Instruksional  M o d e l P e n g e mb a n g a n I n s t r u k s i o n a l B r i g g s  M o d e l B e l a H . B a n a t h y  M o d e l P P S I  M o d e l K e mp  M o d e l P e n g e mb a n g a n G e r l a c h d a n E l y  M o d e l I D I (I n s t r u c t i o n a l D e v e l o p me n t I n s t i t u t e )
  • 11. Prinsip Dasar Pengembangan Sistem Instruksional B e r f o k u s p a d a s i s w a P e n d e k a t a n s i s t e m P e ma n f a a t a n s u mb e r b e l a j a r s e c a r a ma k s i ma l
  • 12. H a l Y a n g H a r u s D i p a h a m i G u r u S e b e l u m P r o g r a m P e n g a j a r a n  S i a p k a n b a h a n p e n g a j a r a n  B u a t l a h b a h a n y a n g s i s t e m a t i s .  T e m u k a n l a h a n a l o g i a t a u i l u s t r a s i u n t u k m e m p e r m u d a h p e n j e l a s a n f a k t a -f a k t a d a n p r i n s i p -p r i n s i p y a n g s u l i t d i m e n g e r t i o l e h s i s w a .  K o n e k s i k a n /h u b u n g k a n h a l y a n g d i a j a r k a n d e n g a n k e n y a t a a n s e h a r i -h a r i y a n g d i a l a m i s i s w a .  G u n a k a n s e b a n y a k m u n g k i n s u m b e r r e f e r e n s i b e r u p a b u k u -b u k u a t a u b a h a n -b a h a n y a n g s e s u a i ,  B e l a j a r s e d i k i t t e t a p i m e n d a l a m j a u h l e b i h b a i k d a r i p a d a b e l a j a r b a n y a k t e t a p i t a h u
  • 13. Evaluasi Dalam Pengajaran Perumusan tujuan evaluasi Penetapan aspek-aspek yang akan diukur Menetapkan metode dan bentuk tes Merencanakan waktu evaluasi Melakukan uji coba atau tes
  • 14.
  • 15. Definisi Media pembelajaran merupakan alat bantu yang berfungsi untuk menjelaskan sebagian dari keseluruhan program pembelajaran yang sulit dijelaskan secara verbal.
  • 17. Fungsi media pembelajaran Media telah menjadi bagian integral dalam pembelajaran. alat bantu visual dalam pengajaran -mendorong motivasi belajar memperjelas dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana
  • 18. Esensi dari Sumber Belajar, Media dan Alat Peraga  Dimensi Daya Jangkau/Akses Informasi  Dimensi Kecepatan Informasi  Dimensi Jumlah/ Kuantitas Informasi  Dimensi Keefektifan Memperoleh Pengetahuan  Dimensi Kesesuaian Informasi  Dimensi motivasi
  • 19. Kriteria Pemilihan Sumber Belajar, Media dan Alat Peraga  Pemilihan Sumber Belajar  Pemilihan Media Pembelajaran  Pemilihan alat peraga
  • 20. Pemberdayaan Sumber Belajar, Media dan Alat Peraga  Barang Bekas  Realitas  Benda yang mempunyai nilai khusus
  • 21. Produksi dan Pengembangan Sumber Belajar, Media dan Alat Peraga  Terdapat beberapa media sederhana yang dapat dikembangkan guru untuk kepentingan yang segera dipenuhi, misalnya membuat media-media sederhana seperti poster, ceritera bergambar dengan menggunakan foto, OHT, rekaman cerita (pembelajaran melalui audio), papan planel dan sejenisnya
  • 22.
  • 23. PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN  Metode secara harfiah berarti “cara”. Secara umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.  Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran
  • 24. MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN Metode Ceramah Adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.
  • 25. Metode Pembelajaran Ceramah Plus Adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu: 1. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas 2. Metode ceramah plus diskusi dan tugas 3. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
  • 26. Metode Tanya Jawab  Metode tanya jawab terkadang susah dibedakan dengan metode diskusi. Akan tetapi jika dilhat dari tujuannya, maka tanya jawab lebih bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa mengenai fakta-fakta yang telah disampaikan guru.  Untuk mengukur sejauh mana pengetahuan itu, maka guru memberikan pertanyaan kepada siswa, kemudian muncul respon jawaban dari siswa.
  • 27. Metode Diskusi  Metode pembelajaran diskusi adalah proses melibatkan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif  Metode ini bertujuan untuk tukar menukar gagasan, pemikiran, informasi/ pengalaman diantara peserta, sehingga dicapai kesepakatan pokok-pokok pikiran (gagasan, kesimpulan). Untuk mencapai kesepakatan tersebut, para peserta dapat saling beradu argumentasi untuk meyakinkan peserta lainnya.
  • 28. Menurut Mulyani Sumantri dkk (2001:130) mengemukakan bahwa “Metode pemberian tugas atau penugasan diartikan sebagai suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan peserta didik di sekolah ataupun di rumah secara perorangan atau berkelompok”. Metode pemberian tugas belajar dan resitasi memiliki tiga unsur, yaitu: 1. Pemberian tugas 2. Belajar 3. Resitasi
  • 29. Metode Karyawisata Dengan metode ini, guru mengajak peserta didik kesuatu tempat (objek) tertentu untuk mempelajari sesuatu dalam rangka suatu pelajaran di sekolah. Di sini peserta didik sekedar pergi ke suatu tempat untuk berekreasi. Metode karyawisata berguna untuk membantu peserta didik dalam memahami kehidupan riil dalam lingkungan dengan segala masalahnya. Tujuan penggunaan metode karyawisata antara lain: 1. Untuk melengkapi pengetahuan yang diperoleh di sekolah atau kelas 2. Untuk melihat, mengamati, menghayati secara langsung dan nyata mengenai obyek tersebut 3. Untuk menanamkan nilai moral pada siswa
  • 30. Metode Role Playing  Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan- bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan.
  • 31. BRAINSTORMING Metode Pembelajaran Brainstorming  Metode Brainstorming adalah suatu teknik atau mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas.  Metode sumbang saran (brainstorming) adalah suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari semua peserta.
  • 33. PENGERTIAN Kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan rapport, penghentian perilaku siswa yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran, penyelesaian tugas oleh siswa secara tepat waktu, penetapan norma kelompok yang produktif), didalamnya mencakup pengaturan orang (siswa) dan fasilitas.
  • 35. Masalah individual a. Attention Getting Behaviors b. Power Seeking Behaviors c. Revenge Seeking Behaviors d. Peragaan Ketidakmampuan
  • 36. Masalah kelompok  Kelas kurang kohesif, karena alasan jenis kelamin, suku, tingkatan sosial ekonomi, dsb.  Penyimpangan dari norma-norma tingkah laku yang telah disepakati sebelumnya.  Kelas mereaksi secara negatif terhadap salah seorang anggotanya.  “Membombong” anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok.  Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas yang tengah digarap.  Semangat kerja rendah atau semacam aksi protes kepada guru, karena menganggap tugas yang diberikan kurang fair.  Kelas kurang mampu menyesuakan diri dengan keadaan baru.
  • 37. Pendekatan pengelolahan kelas 1. Behavior-Modification Approach 2. Socio-Emotional Climate Approach 3. Group Process Approach
  • 39. Desain bermakna adanya keseluruhan, struktur, kerangka atau outline, dan urutan atau sistematika kegiatan (Gagnon dan Collay, 2001). Selain itu, kata desain juga dapat diartikan sebagai proses perencanaan yang sistematika yang dilakukan sebelum tindakan pengembangan atau pelaksanaan sebuah kegiatan (Smith dan Ragan, 1993, p. 4).
  • 40. Sedangkan, Desain pembelajaran adalah suatu prosedur yang terdiri dari langkah-langkah,dimana langkah-langkah tersebut di dalamnya terdiri dari analisis, merancang,mengembangkan, menerapkan dan menilai hasil belajar (Seels & Richey, AECT 1994).
  • 41. PENYUSUNAN Kegiatan pertama dalam merancang pembelajaran adalah menetapkan dan memerinci tujuan pembelajaran. Rancangan pembelajaran dimulai dan berfokus pada penetapan tujuan pembelajaran. Langkah berikutnya adalah menentukan pokok-pokok bahasan dan tugas ajaran yang harus diberikan pada siswa agar tujuan pembelajaran tersebut tercapai
  • 42. Tujuan Instruksinal Umum ( TIU ) merupakan bagian tidak terpisahkan dari tujuan yang lebih tinggi (tujuan Kurikuler, Institusional, Nasional). Tujuan Instruksional Khusus ( TIK ), sasaran belajar merupakan pernyataan tujuan pembelajaran yang sangat rinci. Melalui TIK dapat diketahui macam isi ajaran dan tingkat perubahan prilaku yang diharapkan. Untuk itu TIK harus menyatakan sesuatu yang teramati, terukur, dan operasional.
  • 43. Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan 1. Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat 2. Ketersediaan sumber belajar. 3. Merumuskan Tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 4. Memilih dan menetapkan isi dan muatan (bahan ajar) 5. Merencanakan dan memperkirakan kebutuhan waktu yang sesuai.
  • 44. Tugas yang harus dilakukan guru dalam menyusun program pembelajaran (1) menganalisis hari efektif, (2) menyusun program tahunan, (3) menyusun program semester, (4) menyusun program tagihan, (5) menyusun silabus (6) menyusun rencana pembelajaran, dan (7) membuat rancangan penilaian hasil belajar siswa.
  • 45.
  • 46. Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Seorang guru banyak mempunyai tugas baik yang terikat oleh dinas atau di luar dinas, dalam bentuk pengabdian.
  • 47.  Profesional, jelas berkaitan dengan kemampuan fungsional seorang guru untuk memahami, bersikap, menilai, memutuskan, atau bertindak di dalam kaitan tugasnya.
  • 48. Memiliki semangat juang yang tinggi Mampu mewujudkan dirinya dalam keterkaitan perkembangan IPTEK Mampu belajar dan bekerjasama dengan profesi lain Memiliki etos kerja yang kuat Memiliki kejelasan dan kepastian pengembangan karir Berjiwa profesional tinggi
  • 49.  Mengidentifikasi kualifikasi perubahan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.  Memilih sistem pendekatan belajar-mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.  Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan tehnik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif  Menetapkan norma-norma dan batas-batas keberhasilan serta standar keberhasilan
  • 50. Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar Konsep dasar strategi belajar- mengajar Sasaran kegiatan belajar-mengajar
  • 51. Hakikat belajar adalah perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan proses belajar-mengajar.
  • 52. 1) Memiliki tujuan 2) Ada suatu prosedur 3) Penggarapan materi yang khusus 4) Adanya aktifitas anak didik 5) Guru sebagai pembimbing 6) Disiplin 7) Ada batas waktu 8) Evaluasi
  • 54. Microteaching Pengertian : Pengajaran mikro (micro-teaching) merupakan salah satu bentuk model praktek kependidikan atau pelatihan mengajar. Dalam konteks yang sebenarnya, mengajar mengandung banyak tindakan, baik mencakup teknis penyampaian materi, penggunaan metode, penggunaan media, membimbing belajar, memberi motivasi, mengelola kelas, memberikan penilaian dan seterusnya.
  • 55. Tujuan operasional microteaching  Mengembangkan kemampuan mawas diri dan menilai orang lain  Memungkinkan adanya perbaikan dalam waktu singkat.  Menanamkan rasa percaya pada diri dan bersifat terbuka dengan kritik orang lain  Mengembangkan sikap kritis murobbi.  Menanamkan kesadaran akan nilai ketrampilan mngajar dan komponen-komponenya.  Mengenal kelemahan-kelemahan dan keliruan –keliruan dalam penampilan ketrampilan mengajar dan tahu penampilan yang baik.
  • 56. Ciri microteaching Ciri-ciri pokok Micro Teaching : 1. Jumlah subyek belajar sedikit sekitar 5-10 orang 2. Waktu mengajar terbatas sekitar 10 menit 3. Komponen mengajar yang dikembangkan terbatas 4. Sekadar real teaching.
  • 57. Karakteristik microteaching  Microteaching is a real teaching  Micro teaching lessons the complexities of normal classroom teaching  Microteaching focuses on training for the accomplishment of specific tasks  Micro teaching allows for the increased control of practice  Micro teaching greatly expands the normal knowledge of results or feedback dimension in teaching
  • 58. Manfaat microteaching  Korelasi antara pengajaran mikro (micro teaching) dan praktik keguruan sangat tinggi.  Praktikan yang lebih dulu menempuh program pengajaran mikro (micro teaching) ternyata lebih baik/lebih terampil dibandingkan praktikan yang tidak mengikuti pengajaran mikro (micro teaching).  Praktikan yang menempuh pengajaran mikro (micro teaching) menunjukkan prestasi mengajar yang lebih tinggi.  Bagi praktikan yang telah memiliki kemampuan tinggi dalam pengajaran, pengajaran mikro (micro teaching) kurang bermanfaat.  Setelah mengikuti pengajaran mikro (micro teaching), praktikan dapat menciptakan interaksi dengan siswa secara lebih baik.  Penyajian model rekaman mengajar lebih baik daripada model lisan sehingga lebih signifikan dengan keterampilan mengajar.
  • 59. Keterampilan dasar microteaching 1. Keterampilan dasar membuka dan menutup pelajaran. 2. Keterampilan dasar menjelaskan ( explaining skill). 3. Keterampilan dasar mengadakan variasi ( variations skill) 4. Keterampilan dasar memberikan penguatan (reinforcement skill) 5. Keterampilan dasar bertanya (Questioning skill) 6. Keterampilan dasar mengelola kelas 7. Keterampilan dasar mengajar diskusi kelompok kecil/perorangan 8. Keterampilan dasar membimbing diskusi kelompok kecil.
  • 60.
  • 61. Media pembelajaran ADALAH suatu yang dapat diinderai, khususnya penglihatan dan pendengaran baik yang terdapat di dalam maupun di luar kelas, yang digunakan sebagai alat bantu penghubung (medium komunikasi) dalam proses interaksi belajar-mengajar untuk meningkatkan efektifitas hasil belajar siswa
  • 62. Fungsi media pembelajaran  Fungsi pembelajaran  Fungsi ekonomis  Fungsi sosial budaya  Fungsi sosial
  • 63. Pembuatan media pembelajaran Media Pembelajaran itu di bagi menjadi 2 bagian 1. Media Presentasi Pembelajaran disingkat MPP 2. Software Pembelajaran Mandiri (SPM) atau Media Pembelajaran Mandiri .
  • 64. Software Pembelajaran Mandiri / Media Pembelajaran Mandiri Adalah Software pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri atau tanpa bantuan guru. Multimedia pembelajaran mandiri harus dapat memadukan explicit knowledge (pengetahuan tertulis yang ada di buku, artikel, dsb) dan tacit knowledge (know how, rule of thumb, pengalaman guru).
  • 65. Prinsip pemilihan media pembelajaran • Efektivitas Media Pembelajaran • Taraf Berpikir Siswa • Interaktivitas Media Pembelajaran • Ketersediaan Media Pembelajaran • Minat Siswa Terhadap Media Pembelajaran • Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran • Alokasi Waktu • Fleksibelitas (kelenturan) Media Pembelajaran • Keamanan Penggunaan Media Pembelajaran • Kualitas Teknis Media Pembelajaran
  • 66.
  • 67. Indikator CBSA 1. Aktivitas belajar anak didik 2. Aktivitas Guru Mengajar 3. Program Belajar 4. Suasana Belajar 5. Sarana Belajar
  • 68. PRINSIP-PRINSIP CBSA Bahwa prinsip CBSA adalah tingkah laku belajar yang mendasarkan pada kegiatan-kegiatan yang nampak, yang menggambarkan tingkat keterlibatan siswa dalam proses belajar-mengajar baik intelektual- emosional maupun fisik
  • 69. PRINSIP SECARA UMUM 1. Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus mempelajari sendiri tidak ada seorang pun dapat melakukan kegiatan belajar tersebut. 2. Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatannya sendiri dan untuk tiap kelompok umum terdapat variasi kecepatan belajar).
  • 70. Lnjutan..... 4. Seorang murid belajar lebih banyak bila pada setiap langkah segare diberikan penguatan (reinforcement) 5. Penguasaan secara penuh dari setiap langkah memungkinkan belajar secara keseluruhan lebih berarti. 6. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar menururt irama, cara dan kemampuannya.
  • 71. Prinsip-Prinsip CBSA yang nampak pada 4 dimensi sebagai berikut: 1. Dimensi subjek didik : 2. Dimensi Guru 3. Dimensi Program 4. Dimensi situasi belajar-mengajar