SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
PANDANGAN FILSAFAT TENTANG
HAKEKAT MANUSIA
Dr. Yamanto Isa, S. Ag.,M. Pd
OUT LINE
A. PANDANGAN ILMU PENGETAHUAN
TENTANG MANUSIA.
B. MASALAH ROKHANI DAN JASMANI.
C. PANDANGAN ANTROPOLOGI
METAFISIKA
D. KEPRIBADIAN MANUSIA DAN
PENDIDIKAN
Manusia adalah subyek pendidikan, sekaligus
juga sebagai obyek pendidikan. Manusia
berkebudayaan adalah subyek pendidikan
dalam arti yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pendidikan. Mereka
berkewajiban secara moral atas
perkembangan pribadi anak-anak mereka,
generasi penerus mereka. Manusia dewasa
yang berkebudayaan, terutama yang
berprofesi keguruan (pendidikan) bertanggung
jawab formal untuk melaksanakan misi
pendidikan sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai
yang di kehendaki masyarakat bangsa ini.
Manusia yang belum dewasa, dalam proses
perkembangan maupun proses kematangan
dan integritas, adalah “obyek” pendidikan.
Artinya mereka adalah sasaran atau “bahan”
yang dibina. Meskipun kita sadari bahwa
perkembangan kepribadian adalah self-
development melalui self-activities; jadi
sebagai obyek yang sadar mengembangkan
diri sendiri
Manusia adalah makhluk misterius yang unik
dan penuh rahasia. Manusia adalah
Mikrokosmos dari makrokosmos. Artinya
manusia lebih dulu mengerti atau menganggap
mengerti makrokosmos, berulah manusia
mengerti mikrokosmos. Manusia aktif dan
gandrung untuk mengembara “menjelajahi”
alam yang asing dilingkungan hidupnya,
benda-benda alami sebagai obyek
“pertanyaan” dan “obyek penelitiannya”.
A. PANDANGAN ILMU PENGETAHUAN TENTANG
MANUSIA
Ilmu pengetahuan yang khusus
menyelidiki manusia sebenarnya cukup
banyak. Ada ilmu pendidikan, ilmu
sosiologi, ilmu kesehatan, genetika,
bahkan ilmu ekonomi, ilmu politik; ada
ilmu jiwa yang akhir-akhir ini makin
berkembang.
Ilmu-ilmu sosial dasar (basicsocial-sciences)
dan Humanities ialah ilmu yang mengarahkan
pusat perhatian dan orientasinya demi
pengertian yang lebih baik tentang manusia
dan “dunia”nya. Ilmu-ilmu itu meliputi: Sejarah,
ilmu bumi, ekonomi, politik, kenegaraan
negara, sasra dan filsafat. Basic social
Sciences dan humanities selanjutnya kita
terjemahkan ilmu pengetahuan sosial
(Humanitas bidang yang menyelidi secara
khusus dan mendalam kehidupan budaya
manusia).
Pandangan Freud tentang struktur jiwa
(kepribadian) merupakan kesimpulan ilmu
pengetahuan (psikologi dalam) yang ada
persamaan dengan kesimpulan filsafat
manusia (antrofologia metafisika).
Pokok-pokok pandangan Freud itu ialah
1.Das Es atau bagian dasar (the Id). Bagian
das Es ialah bagian a-sadar yang amat
berperan di dalam tingkah laku manusia.
Sesuai dengan letaknya yang paling dasar,
das Es ini merupakan sumber napsu
kehidupan, yaitu hasrat-hasrat biologis
(libido-sexualitas)
2. Das Ich (Aku, Ego). Bagian ini terletak
diantara das Es dengan das Uber Ich, jadi
ditengah-tengah. Letaknya ini paralel pula
dengan sifatnya, yakni menjadi penengah
antara kepentingan das es dan tujuan-tujuan
das Uber Ich
3. Bagian atas atau das Uber Ich (superego).
Bagian ini merupakan bagian jiwa yang
paling tinggi (atas) letaknya. Demikian pula
sifatnya, paling sadar norma, paling luhur.
B. MASALAH ROKHANI DAN JASMANI (Mind – Body
Problem)
Penyelidikan tentang hakekat manusia
(human nature) adalah bagian filsafat
yang disebut ontologi atau metefisika.
Makhluk manusia yang disebut dengan
istilah yang bermacam-macam seperti
homo faber, homo sapiens, homo
rationale, animale social, yang
mencerminkan gambaran apa yang
terkandung sebagai sifat asasi manusia.
Sejalan dengan problema klasik yang
dinyatakan di atas, of what is man made, maka
lahirlah berbagai aliran, pendapat, aliran
filsafat.
Akan tetapi aliran-aliran tersebut bersumber
dari approach pemikiran yang sama, yaitu
berpangkal pada pertanyaan: dari bahan
apakah manusia itu berasal
C. PANDANGAN ANTROPOLOGI METAFISIKA
Apakah yang dimaksud dengan “dunia
manusia” dalam makna mencakup scope
sperti diatas. Dalam rangka itulah kita
perlu mengadakan reorientasi atas
dimensi-dimensi ruang lingkup kesadaran
manusia. Hal ini menjadi lebih jelas dalam
uraian antropologis metafisika tentang
hakekat manusia.
Anthropologia Metafisika berkesimpulan
bahwa hakekat manusia integritas antara
kesadaran-kesadaran.
1. Manusia sebagai makhluk individu
2. Manusia sebagai makhluk sosial
3. Manusia sebagai makhluk susila.
Inilah dimensi kesadaran manusia; atau ketiga
kesadaran ini merupakan essentia martabat
manusia (the essence of human dignity)
Pandangan anthropologia metafisika di atas
dapat kita jelaskan secara ringkas sebagai
berikut:
1. Manusia sebagai makhluk Individu
(individual being).
Manusia sebagai individu, sebagai pribadi
adalah satu kenyataan yang paling riel dalam
kesadaran manusia. Manusai sebagai makhluk
individu, dalam bahasa Indonesia dapat
diterjemahkan manusia sebagai makhluk
pribadi. Dalam bahasa Inggris kedua istilah itu
dibedakan, yakni sebagai individuality dan
personality.
2. Manusia sebagai makhluk sosial (social
being).
Perwujudan manusia sebagai makhluk sosial
terutama nampak dalam kenyataan bahwa tak
pernah ada manusia yang mampu hidup (lahir
dan proses dibesarkan) tanpa bantuan orang
lain. Manusia sebagai makhluk sosial di
samping berarti bahwa manusia hidup
bersama.
3. Manusia sebagai makhluk susila (moral
being)
Azas pandangan bahwa manusia sebagai
makhluk susila bersumber pada kepercayaan
bahwa budi nurani manusia secara a priori
adalah sadar nilai dan pengabdi norma-norma.
D. KEPRIBADIAN MANUSIA DAN
PENDIDIKAN
Apapun dan bagaimanapun kesimpulan
ilmu pengetahuan dan filsafat tentang
hakekat manusia, namun pengertian
(kesimpulan) dimaksud dijadikan dasar
untuk pembinaan kepribadian manusia.
Peranan pendidikan dalam pembinaan
kepribadian terutama tersimpul dalam
usahanya merealisasi tujuan pendidikan.
Tujuan pendidikan secara umum,
terutama untuk membina kepribadian
manusia yang sempurna.
Pengertian dan kreteria sempurna itu
ditentukan oleh dasar pandangan masing-
masing pribadi, masyarakat, bangsa, pada
suatu tempat dan waktu.
Pendidikan yang terutama dianggap sebagai
proses pengoperasian kebudayaan,
pengembangan ilmu pengetahuan berarti
membina pribadi manusia untuk mengerti,
berpengetahuan dalam arti seluas-luasnya.
Pendidikandalam wujudnya selalu bertujuan
membina kepribadian manusia, baik demi
ultimate-goal maupun bagi tujuan-tujuan dekat.
Tujuan akhir pendidikan adalah kesempurnaan
pribadi.
Dalam membina kepribadian, pendidikan
mematangkan kepribadian yang tersimpul
dalam derajat integritas dan kebijaksanaan
sebagai tingkat ideal. Ilmu pengetahuan
mempercepat proses itu. Akhirnya, semua
yang ada, yakni kebudayaan, adalah kreasi
manusia yang sedikit banyak terdidik menurut
kreteria zamannya.
Pandangan filsafat tentang Hakekat Manusia

More Related Content

What's hot

Implikasi dan implementasi Filsafat Ilmu
Implikasi dan implementasi Filsafat IlmuImplikasi dan implementasi Filsafat Ilmu
Implikasi dan implementasi Filsafat Ilmusayid bukhari
 
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina Amril
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina AmrilMakalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina Amril
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina AmrilHidayat Amin
 
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...Rostina Tina
 
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKANLATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKANRostina Tina
 
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusiaPengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusiaRisa Octaviani
 
Landasan filsafat
Landasan filsafatLandasan filsafat
Landasan filsafatnefi_23
 
Aliran aliran filsafat pendidikan
Aliran aliran filsafat pendidikanAliran aliran filsafat pendidikan
Aliran aliran filsafat pendidikanReni Nazta
 
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalah
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalahPendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalah
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalahryanz ozuro
 

What's hot (16)

Implikasi dan implementasi Filsafat Ilmu
Implikasi dan implementasi Filsafat IlmuImplikasi dan implementasi Filsafat Ilmu
Implikasi dan implementasi Filsafat Ilmu
 
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina Amril
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina AmrilMakalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina Amril
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina Amril
 
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...
 
Landasan Filosofis Pendidikan
Landasan Filosofis PendidikanLandasan Filosofis Pendidikan
Landasan Filosofis Pendidikan
 
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKANLATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
 
Power point filsafat
Power point filsafatPower point filsafat
Power point filsafat
 
Problema Pokok Fisafat Pendidikan
Problema Pokok Fisafat PendidikanProblema Pokok Fisafat Pendidikan
Problema Pokok Fisafat Pendidikan
 
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusiaPengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
 
Landasan filsafat
Landasan filsafatLandasan filsafat
Landasan filsafat
 
Aliran aliran filsafat pendidikan
Aliran aliran filsafat pendidikanAliran aliran filsafat pendidikan
Aliran aliran filsafat pendidikan
 
Power point filsafat tp
Power point filsafat tpPower point filsafat tp
Power point filsafat tp
 
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalah
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalahPendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalah
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalah
 
Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikan
 
FILSAFAT PENDIDIKAN
FILSAFAT PENDIDIKANFILSAFAT PENDIDIKAN
FILSAFAT PENDIDIKAN
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikan
 

Similar to Pandangan filsafat tentang Hakekat Manusia

Manusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikanManusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikanWali Min
 
Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"
Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"
Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"KeyshaWahono
 
Bab iv filsafat
Bab iv filsafatBab iv filsafat
Bab iv filsafatMask Kur
 
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas JambiHakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas JambiNabilaMaulinanm
 
Tugas psikologi pendidikan dan defenisi psikologi
Tugas psikologi pendidikan dan defenisi psikologiTugas psikologi pendidikan dan defenisi psikologi
Tugas psikologi pendidikan dan defenisi psikologiEcho Bengong Pedidi
 
Manusia homo educandum
Manusia homo educandumManusia homo educandum
Manusia homo educandumPotpotya Fitri
 
148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalismeWarnet Raha
 
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptxKONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptxFaisalFaiz19
 
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptxKONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptxFaisalFaiz19
 
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikanSejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikanمحمد خيرى
 

Similar to Pandangan filsafat tentang Hakekat Manusia (20)

Manusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikanManusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikan
 
Hakikat anak didik
Hakikat anak didikHakikat anak didik
Hakikat anak didik
 
Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"
Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"
Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"
 
Bab iv filsafat
Bab iv filsafatBab iv filsafat
Bab iv filsafat
 
Makalah pak fatah
Makalah pak fatahMakalah pak fatah
Makalah pak fatah
 
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas JambiHakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
 
Tugas psikologi pendidikan dan defenisi psikologi
Tugas psikologi pendidikan dan defenisi psikologiTugas psikologi pendidikan dan defenisi psikologi
Tugas psikologi pendidikan dan defenisi psikologi
 
Manusia homo educandum
Manusia homo educandumManusia homo educandum
Manusia homo educandum
 
Tugas word
Tugas wordTugas word
Tugas word
 
148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme
 
148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Afdha hidayat pp
Afdha hidayat ppAfdha hidayat pp
Afdha hidayat pp
 
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptxKONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
 
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptxKONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
 
148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme148147943 makalah-naturalisme
148147943 makalah-naturalisme
 
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikanSejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
 
Makalah filsafat 4 (2)
Makalah filsafat 4 (2)Makalah filsafat 4 (2)
Makalah filsafat 4 (2)
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 

More from Yamanto Isa

Media sosial sebagai sarana pembelajaran
Media sosial sebagai sarana pembelajaranMedia sosial sebagai sarana pembelajaran
Media sosial sebagai sarana pembelajaranYamanto Isa
 
Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh  (PJJ)Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh  (PJJ)
Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)Yamanto Isa
 
Konsep Dasar Inovasi Pendidikan
Konsep Dasar  Inovasi Pendidikan Konsep Dasar  Inovasi Pendidikan
Konsep Dasar Inovasi Pendidikan Yamanto Isa
 
Teori Pembelajaran Jarak Jauh
Teori Pembelajaran Jarak Jauh Teori Pembelajaran Jarak Jauh
Teori Pembelajaran Jarak Jauh Yamanto Isa
 
Landasan, Jenis dan Kerangka Pembelajaran Jarak Jauh
Landasan, Jenis dan Kerangka Pembelajaran Jarak Jauh Landasan, Jenis dan Kerangka Pembelajaran Jarak Jauh
Landasan, Jenis dan Kerangka Pembelajaran Jarak Jauh Yamanto Isa
 
Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh
Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh
Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh Yamanto Isa
 
Konsep dasar pembelajaran jarak jauh (pertama)
Konsep dasar pembelajaran jarak jauh (pertama)Konsep dasar pembelajaran jarak jauh (pertama)
Konsep dasar pembelajaran jarak jauh (pertama)Yamanto Isa
 

More from Yamanto Isa (7)

Media sosial sebagai sarana pembelajaran
Media sosial sebagai sarana pembelajaranMedia sosial sebagai sarana pembelajaran
Media sosial sebagai sarana pembelajaran
 
Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh  (PJJ)Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh  (PJJ)
Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
 
Konsep Dasar Inovasi Pendidikan
Konsep Dasar  Inovasi Pendidikan Konsep Dasar  Inovasi Pendidikan
Konsep Dasar Inovasi Pendidikan
 
Teori Pembelajaran Jarak Jauh
Teori Pembelajaran Jarak Jauh Teori Pembelajaran Jarak Jauh
Teori Pembelajaran Jarak Jauh
 
Landasan, Jenis dan Kerangka Pembelajaran Jarak Jauh
Landasan, Jenis dan Kerangka Pembelajaran Jarak Jauh Landasan, Jenis dan Kerangka Pembelajaran Jarak Jauh
Landasan, Jenis dan Kerangka Pembelajaran Jarak Jauh
 
Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh
Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh
Konsep Dasar Pembelajaran Jarak Jauh
 
Konsep dasar pembelajaran jarak jauh (pertama)
Konsep dasar pembelajaran jarak jauh (pertama)Konsep dasar pembelajaran jarak jauh (pertama)
Konsep dasar pembelajaran jarak jauh (pertama)
 

Recently uploaded

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 

Recently uploaded (20)

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 

Pandangan filsafat tentang Hakekat Manusia

  • 1. PANDANGAN FILSAFAT TENTANG HAKEKAT MANUSIA Dr. Yamanto Isa, S. Ag.,M. Pd
  • 2. OUT LINE A. PANDANGAN ILMU PENGETAHUAN TENTANG MANUSIA. B. MASALAH ROKHANI DAN JASMANI. C. PANDANGAN ANTROPOLOGI METAFISIKA D. KEPRIBADIAN MANUSIA DAN PENDIDIKAN
  • 3. Manusia adalah subyek pendidikan, sekaligus juga sebagai obyek pendidikan. Manusia berkebudayaan adalah subyek pendidikan dalam arti yang bertanggung jawab menyelenggarakan pendidikan. Mereka berkewajiban secara moral atas perkembangan pribadi anak-anak mereka, generasi penerus mereka. Manusia dewasa yang berkebudayaan, terutama yang berprofesi keguruan (pendidikan) bertanggung jawab formal untuk melaksanakan misi pendidikan sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai yang di kehendaki masyarakat bangsa ini.
  • 4. Manusia yang belum dewasa, dalam proses perkembangan maupun proses kematangan dan integritas, adalah “obyek” pendidikan. Artinya mereka adalah sasaran atau “bahan” yang dibina. Meskipun kita sadari bahwa perkembangan kepribadian adalah self- development melalui self-activities; jadi sebagai obyek yang sadar mengembangkan diri sendiri
  • 5. Manusia adalah makhluk misterius yang unik dan penuh rahasia. Manusia adalah Mikrokosmos dari makrokosmos. Artinya manusia lebih dulu mengerti atau menganggap mengerti makrokosmos, berulah manusia mengerti mikrokosmos. Manusia aktif dan gandrung untuk mengembara “menjelajahi” alam yang asing dilingkungan hidupnya, benda-benda alami sebagai obyek “pertanyaan” dan “obyek penelitiannya”.
  • 6. A. PANDANGAN ILMU PENGETAHUAN TENTANG MANUSIA Ilmu pengetahuan yang khusus menyelidiki manusia sebenarnya cukup banyak. Ada ilmu pendidikan, ilmu sosiologi, ilmu kesehatan, genetika, bahkan ilmu ekonomi, ilmu politik; ada ilmu jiwa yang akhir-akhir ini makin berkembang.
  • 7. Ilmu-ilmu sosial dasar (basicsocial-sciences) dan Humanities ialah ilmu yang mengarahkan pusat perhatian dan orientasinya demi pengertian yang lebih baik tentang manusia dan “dunia”nya. Ilmu-ilmu itu meliputi: Sejarah, ilmu bumi, ekonomi, politik, kenegaraan negara, sasra dan filsafat. Basic social Sciences dan humanities selanjutnya kita terjemahkan ilmu pengetahuan sosial (Humanitas bidang yang menyelidi secara khusus dan mendalam kehidupan budaya manusia).
  • 8. Pandangan Freud tentang struktur jiwa (kepribadian) merupakan kesimpulan ilmu pengetahuan (psikologi dalam) yang ada persamaan dengan kesimpulan filsafat manusia (antrofologia metafisika). Pokok-pokok pandangan Freud itu ialah
  • 9. 1.Das Es atau bagian dasar (the Id). Bagian das Es ialah bagian a-sadar yang amat berperan di dalam tingkah laku manusia. Sesuai dengan letaknya yang paling dasar, das Es ini merupakan sumber napsu kehidupan, yaitu hasrat-hasrat biologis (libido-sexualitas)
  • 10. 2. Das Ich (Aku, Ego). Bagian ini terletak diantara das Es dengan das Uber Ich, jadi ditengah-tengah. Letaknya ini paralel pula dengan sifatnya, yakni menjadi penengah antara kepentingan das es dan tujuan-tujuan das Uber Ich
  • 11. 3. Bagian atas atau das Uber Ich (superego). Bagian ini merupakan bagian jiwa yang paling tinggi (atas) letaknya. Demikian pula sifatnya, paling sadar norma, paling luhur.
  • 12. B. MASALAH ROKHANI DAN JASMANI (Mind – Body Problem) Penyelidikan tentang hakekat manusia (human nature) adalah bagian filsafat yang disebut ontologi atau metefisika. Makhluk manusia yang disebut dengan istilah yang bermacam-macam seperti homo faber, homo sapiens, homo rationale, animale social, yang mencerminkan gambaran apa yang terkandung sebagai sifat asasi manusia.
  • 13. Sejalan dengan problema klasik yang dinyatakan di atas, of what is man made, maka lahirlah berbagai aliran, pendapat, aliran filsafat.
  • 14. Akan tetapi aliran-aliran tersebut bersumber dari approach pemikiran yang sama, yaitu berpangkal pada pertanyaan: dari bahan apakah manusia itu berasal
  • 15. C. PANDANGAN ANTROPOLOGI METAFISIKA Apakah yang dimaksud dengan “dunia manusia” dalam makna mencakup scope sperti diatas. Dalam rangka itulah kita perlu mengadakan reorientasi atas dimensi-dimensi ruang lingkup kesadaran manusia. Hal ini menjadi lebih jelas dalam uraian antropologis metafisika tentang hakekat manusia. Anthropologia Metafisika berkesimpulan bahwa hakekat manusia integritas antara kesadaran-kesadaran.
  • 16. 1. Manusia sebagai makhluk individu 2. Manusia sebagai makhluk sosial 3. Manusia sebagai makhluk susila. Inilah dimensi kesadaran manusia; atau ketiga kesadaran ini merupakan essentia martabat manusia (the essence of human dignity) Pandangan anthropologia metafisika di atas dapat kita jelaskan secara ringkas sebagai berikut:
  • 17. 1. Manusia sebagai makhluk Individu (individual being). Manusia sebagai individu, sebagai pribadi adalah satu kenyataan yang paling riel dalam kesadaran manusia. Manusai sebagai makhluk individu, dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan manusia sebagai makhluk pribadi. Dalam bahasa Inggris kedua istilah itu dibedakan, yakni sebagai individuality dan personality.
  • 18. 2. Manusia sebagai makhluk sosial (social being). Perwujudan manusia sebagai makhluk sosial terutama nampak dalam kenyataan bahwa tak pernah ada manusia yang mampu hidup (lahir dan proses dibesarkan) tanpa bantuan orang lain. Manusia sebagai makhluk sosial di samping berarti bahwa manusia hidup bersama.
  • 19. 3. Manusia sebagai makhluk susila (moral being) Azas pandangan bahwa manusia sebagai makhluk susila bersumber pada kepercayaan bahwa budi nurani manusia secara a priori adalah sadar nilai dan pengabdi norma-norma.
  • 20. D. KEPRIBADIAN MANUSIA DAN PENDIDIKAN Apapun dan bagaimanapun kesimpulan ilmu pengetahuan dan filsafat tentang hakekat manusia, namun pengertian (kesimpulan) dimaksud dijadikan dasar untuk pembinaan kepribadian manusia. Peranan pendidikan dalam pembinaan kepribadian terutama tersimpul dalam usahanya merealisasi tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan secara umum, terutama untuk membina kepribadian manusia yang sempurna.
  • 21. Pengertian dan kreteria sempurna itu ditentukan oleh dasar pandangan masing- masing pribadi, masyarakat, bangsa, pada suatu tempat dan waktu. Pendidikan yang terutama dianggap sebagai proses pengoperasian kebudayaan, pengembangan ilmu pengetahuan berarti membina pribadi manusia untuk mengerti, berpengetahuan dalam arti seluas-luasnya.
  • 22. Pendidikandalam wujudnya selalu bertujuan membina kepribadian manusia, baik demi ultimate-goal maupun bagi tujuan-tujuan dekat. Tujuan akhir pendidikan adalah kesempurnaan pribadi.
  • 23. Dalam membina kepribadian, pendidikan mematangkan kepribadian yang tersimpul dalam derajat integritas dan kebijaksanaan sebagai tingkat ideal. Ilmu pengetahuan mempercepat proses itu. Akhirnya, semua yang ada, yakni kebudayaan, adalah kreasi manusia yang sedikit banyak terdidik menurut kreteria zamannya.