SlideShare a Scribd company logo
1 of 68
Resume teknologi pendidikan
Oleh : rinanti yuli permanasari
TEORI BELAJAR MENGAJAR
 Mengajar adalah sebuah cara dan sebuah proses
hubungan timbal balik antara guru dengan
siswa yang sama – sama aktif melakukan
kegiatan, dimana guru bertujuan membantu dan
memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan
belajar
Hasil Belajar
 Hasil belajar merupakan
kemampuan – kemampuan
yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajar.
 Kondisi Belajar yang Efekti
Pengelolaan Tempat Belajar
Pengelolaan Siswa
Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran
Pengelolaan isi/materi pembelajaran
Pengelolaan Sumber Belajar
Teori Belajar
Behaviourisme
Behavorisme merupakan pendekatan dalam
psikologi yang didasarkan atas proposisi
(gagasan awal) bahwa perilaku dapat dipelajari
dan dijelaskan secara ilmiah.
Tokoh dalam behavior
o Teori Pengkondisian Klasik Ivan Pavlov
o Teori Stimulus-Respons John Watson
o Hukum Efek dan Teori Koneksionisme Edward
Thorndike
o Pengkondisian Disadari B.F. Skinner
Kognitivisme
 Kognitivisme tidak seluruhnya menolak gagasan
behaviorisme, namun lebih cenderung
perluasannya, khususnya pada gagasan
eksistensi keadaan mental yang bisa
mempengaruhi proses belajar
 Tokoh-tokoh dalam Kognitivisme
Jerome Bruner
◦ Teori Noam Chomsky dalam Belajar Bahasa
◦ Teori Piaget
◦ Teori Vygotsky
Teori Humanisme “Kekuatan
Ketiga”
 Humanisme dipelopori oleh pakar psikologi Carl
Rogers dan Abraham Maslow.
 Menurut Rogers, semua manusia yang lahir
sudah membawa dorongan untuk meraih
sepenuhnya apa yang diinginkan dan
berperilaku dalam cara yang konsisten menurut
diri mereka sendiri.
Teori Belajar Sosial
 Yaitu bahwa manusia belajar melalui
pengamatannya terhadap perilaku orang lain.
 Pakar yang paling banyak melakukan riset teori
belajar sosial adalah Albert Bandura dan
Bernard Weiner.
ILMU TEKNOLOGI PENDIDIKAN
“ PROGRAM PENGAJARAN “
 Program Pengajaran adalah
perangkat kegiatan belajar
mengajar yang direncanakan untuk
mencapai tujuan
FUNGSI PROGRAM
PENGAJARAN
 Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang
dilakukan
 Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas
dan wewenang bagi setiap unsur yang
terlibat dalam kegiatan pembelajaran
 Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur,
baik guru maupun murid
 Sebagai alat ukur keefektifan suatu proses
pembelajaran sehingga setiap saat dapat
diketahui ketepatan dan kelambanan kerja
 Untuk bahan penyusunan data agar terjadi
keseimbangan kerja
PROSEDUR PENGEMBANGAN
SISTEM
INSTRUKSIONAL (PPSI)/ SAP
 Definisi
PPSI adalah sistem yang saling
berkaitan dari satu instruksi yang
terdiri atas urutan, desain tugas yang
progresif bagi individu dalam belajar.
Oemar Hamalik (2006) mendefinisikan
PPSI sebagai pedoman yang disusun
oleh guru dan berguna untuk
menyusun satuan pelajaran
Komponen-komponen yang terdapat dalam
PSSI adalah sebagai berikut:
Pedoman perumusan tujuan
Pedoman prosedur pengembangan
alat penilaian
Pedoman proses kegiatan belajar
siswa
Pedoman program kegiatan guru
Pedoman pelaksanaan program
Pedoman perbaikan atau revisi
Prinsip Dasar Pengembangan
Sistem Instruksional
B e r f o k u s p a d a
s i s w a
P e n d e k a t a n s i s t e m
P e ma n f a a t a n
s u mb e r b e l a j a r
s e c a r a ma k s i ma l
Kriteria Pembuatan Model
Satuan Pelajaran
K r i t e r i a i n i d i ma k s u d k a n
s e b a g a i p e d o ma n p e mb u a t a n d a n
p e n i l a i a n M o d e l S a t u a n
P e l a j a r a n , y a n g p e r l u
d i l a k u k a n o l e h s e t i a p c a l o n
g u r u / g u r u d a l a m r a n g k a
me l a k s a n a k a n P P S I .
K r i t e r i a n n y a s b b :
 A p a k a h p o k o k b a h a s a n d a n
s u b p o k o k b a h a s a n t e l a h
d i i d e n t i f i k a s i d a n d i j a d i k a n
d a s a r d a l a m me n e n t u k a n
“S a t u a n B a h a s a n ” y a n g a k a n
d i a j a r k a n ?
 K e l a s b e r a p a d a n b e r a p a l a ma
p e n g a j a r a n i t u a k a n
d i b e r i k a n ?
 A p a k a h t e l a h d i r u mu s k a n
t u j u a n i n s t r u k s i o n a l u mu m
(T I U ) y a n g b e r s u mb e r d a r i T I U
d a l a m G B H N ?
PELAKSANAAN PROGRAM PENGAJARAN
H a l Y a n g H a r u s D i p a h a m i
G u r u S e b e l u m P r o g r a m
P e n g a j a r a n S i a p k a n b a h a n
p e n g a j a r a n
 B u a t l a h b a h a n y a n g
s i s t e m a t i s .
 T e m u k a n l a h a n a l o g i a t a u
i l u s t r a s i u n t u k
m e m p e r m u d a h p e n j e l a s a n
f a k t a -f a k t a d a n p r i n s i p -
p r i n s i p y a n g s u l i t
d i m e n g e r t i o l e h s i s w a .
 K o n e k s i k a n /h u b u n g k a n
h a l y a n g d i a j a r k a n
d e n g a n k e n y a t a a n s e h a r i -
h a r i y a n g d i a l a m i s i s w a .
 G u n a k a n s e b a n y a k
m u n g k i n s u m b e r
r e f e r e n s i b e r u p a b u k u -
b u k u a t a u b a h a n -b a h a n
y a n g s e s u a i ,
P R I N S I P -P R I N S I P
P E N D I D I K A N
O R A N G D E WA S A Andragogi berasal dari bahasa Yunani
yakni andra yang berarti “orang dewasa”
dan agogos yang berarti “memimpin atau
membimbing”. Orang dewasa sendiri
dapat didefenisikan dalam tiga aspek
yaitu :
Biologis
Psikologis
Sosiologis
 Pendidikan orang dewasa adalah apa
yang dipelajari pelajar, bukan apa yang
diajarkan pengajar.
Prinsip Pendidikan Orang
Dewasa
 Orang dewasa mempunyai konsep diri
 Orang dewasa kaya akan pengalaman
 Orang dewasa memiliki masa
kesiapan untuk belajar
 Orang dewasa berpandangan untuk
segera mempraktekkan hasil
belajaranya
 Orang dewasa dapat belajar
 Belajar merupakan proses yang terjadi
pada diri sendiri
Tujuan Pendidikan Orang
Dewasa
 Membantu melakukan penyesuaian
psikologis dengan kondisi social.
 Melengkapi keterampilan yang
diperlukan untuk menemukan dan
memecahkan masalah yang
menekankan pemecahan dengan
keterampilan bukan isi.
 Menolong merubah kondisi sosial
orang dewasa.
 Memberi bantuan agar orang dewasa
menjadi individu bebas dan otonom.
Macam-macam Metode
Pembelajaran
 Metode Ceramah (Preaching Method)
 Metode demontrasi (Demonstration
method)
 Metode diskusi (Discussion method)
 Metode latihan keterampilan (Drill
method)
 Metode percobaan (Experimental
method)
 Metode pemecahan masalah (Problem
solving method)
 Metode Discovery
Strategi Pembelajaran Orang
Dewasa
 Melakukan asesment kebutuhan belajar,
merumuskan tujuan, mengidentifikasi
hambatan, dan menetapkan prioritas yang
akan digunakan untuk mengelola kegiatan
pembelajaran.
 Memilih pokok bahasan dan atau tugas yang
harus dilakukan dalam pembelajaran dan
menentuka indicator pencapaian tujuan
pembelajaran.
 Mengenai dan mengkaji karakteristik peserta
didik
 Mengidentifikasi materi atau bahan
pelajaran/rincian tugas pembelajaran
Lanjutan...
 Merumuskan tujuan pembelajaran
 Merancang kegiatan pembelajaran,
dengan memilih metode, media
pembelajaran yang digunakan secara
tepat dan pengelolaan waktu.
 Memilih fasilitas pembelajaran dan
sumber bahan yang mendukung proses
pembelajaran.
 Mempersiapkan sistem evaluasi proses
dan hasil kegiatan pembelajaran.
 Mempersiapkan tindak lanjut dari
kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
METODE INTERAKSI PEMBELAJARAN
UMUM
 Metode secara harfiah berarti “cara”.
Secara umum, metode diartikan
sebagai suatu cara atau prosedur yang
dipakai untuk mencapai tujuan
tertentu.
 Metode pembelajaran dapat diartikan
sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai
tujuan pembelajaran
MACAM – MACAM METODE
PEMBELAJARAN UMUM
Metode Ceramah
Adalah penerangan secara lisan atas bahan
pembelajaran kepada sekelompok pendengar
untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu
dalam jumlah yang relatif besar. Seperti
ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui
ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan
metode ceramah, guru dapat mendorong
timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.
Metode Pembelajaran Ceramah Plus
Adalah metode pengajaran yang
menggunakan lebih dari satu metode,
yakni metode ceramah yang
dikombinasikan dengan metode lainnya.
Ada tiga macam metode ceramah plus,
diantaranya yaitu:
1. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
2. Metode ceramah plus diskusi dan tugas
3. Metode ceramah plus demonstrasi dan
latihan (CPDL)
Metode Tanya Jawab
 Metode tanya jawab terkadang susah dibedakan
dengan metode diskusi. Akan tetapi jika dilhat
dari tujuannya, maka tanya jawab lebih bertujuan
untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa
mengenai fakta-fakta yang telah disampaikan
guru.
 Untuk mengukur sejauh mana pengetahuan itu,
maka guru memberikan pertanyaan kepada siswa,
kemudian muncul respon jawaban dari siswa.
Metode Diskusi
 Metode pembelajaran diskusi adalah proses melibatkan dua orang
peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat,
dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan
masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka.
Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan
pembelajaran yang bersifat interaktif
 Metode ini bertujuan untuk tukar menukar gagasan, pemikiran,
informasi/ pengalaman diantara peserta, sehingga dicapai
kesepakatan pokok-pokok pikiran (gagasan, kesimpulan). Untuk
mencapai kesepakatan tersebut, para peserta dapat saling
beradu argumentasi untuk meyakinkan peserta lainnya.
METODE PENUGASAN (
RESISTASI )
Menurut Mulyani Sumantri dkk (2001:130)
mengemukakan bahwa “Metode pemberian
tugas atau penugasan diartikan sebagai suatu
cara interaksi belajar mengajar yang ditandai
dengan adanya tugas dari guru untuk
dikerjakan peserta didik di sekolah ataupun di
rumah secara perorangan atau berkelompok”.
Metode pemberian tugas belajar dan resitasi
memiliki tiga unsur, yaitu:
1. Pemberian tugas
2. Belajar
3. Resitasi
Metode Karyawisata
Metode Karyawisata
Dengan metode ini, guru mengajak peserta didik kesuatu tempat
(objek) tertentu untuk mempelajari sesuatu dalam rangka suatu
pelajaran di sekolah. Di sini peserta didik sekedar pergi ke suatu
tempat untuk berekreasi. Metode karyawisata berguna untuk
membantu peserta didik dalam memahami kehidupan riil dalam
lingkungan dengan segala masalahnya.
Tujuan penggunaan metode karyawisata antara lain:
1. Untuk melengkapi pengetahuan yang diperoleh di sekolah
atau kelas
2. Untuk melihat, mengamati, menghayati secara langsung
dan nyata mengenai obyek tersebut
3. Untuk menanamkan nilai moral pada siswa
Metode Role Playing
Metode Role Playing
 Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan
bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan
imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan
imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan
memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati.
Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu
orang, hal itu bergantung kepada apa yang
diperankan.
Metode Pembelajaran
Brainstorming
Metode Pembelajaran Brainstorming
 Metode Brainstorming adalah suatu teknik atau
mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam
kelas.
 Metode sumbang saran (brainstorming) adalah
suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun
gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan,
pengalaman dari semua peserta.
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
CARA BELAJAR SISWA AKTIF
(CBSA)
 Definisi
pendekatan pengajaran yang
memberikan kesempatan kepada
siswa untuk aktif terlibat secar fisik,
mental, intelektual, dan emosional
dengan harapan siswa memperoleh
pengalaman belajar secara maksimal,
baik dalam ranah kognitif, afektif,
maupun psikomotor
CBSA dapat dilihat dari 2 segi yaitu :
 Siswa
◦ bahwa CBSA merupakan proses kegiatan
yang dilakukan siswa dalam rangka
belajar
 Guru
◦ merupakan suatu strategi yang dipilih
guru agar keaktifan siswa dalam kegiatan
belajar berlangsung secara optimal
Indikator CBSA
1. Aktivitas belajar anak didik
2. Aktivitas Guru Mengajar
3. Program Belajar
4. Suasana Belajar
5. Sarana Belajar
Prinsip-Prinsip CBSA
 Bahwa prinsip CBSA adalah tingkah
laku belajar yang mendasarkan pada
kegiatan-kegiatan yang nampak, yang
menggambarkan tingkat keterlibatan
siswa dalam proses belajar-mengajar
baik intelektual-emosional maupun
fisik
Prinsip-Prinsip CBSA yang
nampak pada 4 dimensi
sebagai berikut:
1. Dimensi subjek didik :
2. Dimensi Guru
3. Dimensi Program
4. Dimensi situasi belajar-mengajar
PENGELOLAAN KELAS
 Kegiatan untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi yang optimal
bagi terjadinya proses belajar
(pembinaan rapport, penghentian
perilaku siswa yang menyelewengkan
perhatian kelas, pemberian ganjaran,
penyelesaian tugas oleh siswa secara
tepat waktu, penetapan norma
kelompok yang produktif), didalamnya
mencakup pengaturan orang (siswa)
dan fasilitas.
PENDEKATAN PENGELOLAAN
KELAS
1. Behavior-Modification Approach
2. Socio-Emotional Climate Approach
3. Group Process Approach
Behavior-Modification
Approach
 Asumsi :
◦ bahwa perilaku “baik” dan “buruk” individu
merupakan hasil belajar.
 Teknik :
◦ Positive Reinforcement (untuk membina
perilaku positif)
◦ Negative Reinforcement (untuk
mengurangi perilaku negatif)
Socio-Emotional Climate
Approach
 bahwa proses belajar mengajar yang
baik didasari oleh adanya hubungan
interpersonal yang baik antara siswa -
guru dan atau siswa – siswa dan guru
menduduki posisi penting bagi
terbentuknya iklim, sosio-emosional
yang baik.
 Teknik
Carl A. Rogers :
 Sikap tulus dari Guru (realness,
genuiness, congruence)
 Menerima dan menghargai siswa
sebagai manusia (acceptance,
prizing, caring, trust)
 Mengerti dari sudut pandangan
siswa sendiri (Emphatic
understanding)
William Glasser :
 Guru membantu mengarahkan siswa
untuk mendeskripsikan masalah yang
dihadapi, menganalisis dan menilai
masalah, menyusun rencana
pemecahannya, mengarahkan siswa
agar committed terhadap rencana
yang telah dibuat, memupuk
keberanian menanggung akibat
“kurang menyenangkan”, serta
membantu siswa membuat rencana
penyelesaian baru yang lebih baik.
Group Process Approach
 pengalaman belajar berlangsung dalam
konteks kelompok sosial dan tugas guru
adalah membina dan memelihara
kelompok yang produktif dan kohesif.
Richard A. Schmuck & Patricia A.
Schmuck
◦ Mutual Expectations
◦ Leadership
◦ Attraction (pola persahabatan)
◦ Norm
◦ Communication
◦ Cohesiveness
RANCANGAN PEMBELAJARAN
PRAKTEK
 Desain bermakna adanya
keseluruhan, struktur, kerangka atau
outline, dan urutan atau sistematika
kegiatan (Gagnon dan Collay, 2001).
Selain itu, kata desain juga dapat
diartikan sebagai proses perencanaan
yang sistematika yang dilakukan
sebelum tindakan pengembangan
atau pelaksanaan sebuah kegiatan
(Smith dan Ragan, 1993, p. 4).
PENYUSUNAN
Kegiatan pertama dalam merancang
pembelajaran adalah menetapkan dan
memerinci tujuan pembelajaran.
Rancangan pembelajaran dimulai dan
berfokus
pada penetapan tujuan pembelajaran.
Langkah
berikutnya adalah menentukan pokok-
pokok
bahasan dan tugas ajaran yang harus
diberikan
Hal yang perlu diperhatikan
dalam penyusunan
1. Mengidentifikasi faktor pendukung dan
penghambat
2. Ketersediaan sumber belajar.
3. Merumuskan Tujuan pembelajaran
yang akan
dicapai.
4. Memilih dan menetapkan isi dan
muatan
(bahan ajar)
5. Merencanakan dan memperkirakan
kebutuhan
waktu yang sesuai.
Susunan langkah-langkah
pembelajaran
Langkah – langkah Pembelajaran
Pendahuluan
Awal
a. Orientasi
b. Apersepsi
c. Motivasi
d. Pemberian Acuan
e. Pembagian kelompok belajar dan
penjelasan mekanisme
pelaksanaan
pengalaman belajar
Tugas yang harus dilakukan
guru
dalam menyusun program
pembelajaran(1) menganalisis hari efektif,
(2) menyusun program tahunan,
(3) menyusun program semester,
(4) menyusun program tagihan,
(5) menyusun silabus
(6) menyusun rencana pembelajaran,
dan
(7) membuat rancangan penilaian hasil
belajar
siswa.
STRATEGI BELAJAR

Guru merupakan jabatan atau
profesi yang memerlukan keahlian
khusus sebagai guru.
Seorang guru banyak mempunyai
tugas baik yang terikat oleh dinas
atau di luar dinas, dalam bentuk
pengabdian.
Tugas Profesi
 Mendidik
 Mengajar
 Melatih
 Peran Guru
Demostrator
Pengelola Kelas
Mediator& Fasilisator
Evaluator
Memiliki semangat juang yang tinggi
Mampu mewujudkan dirinya dalam
keterkaitan perkembangan IPTEK
Mampu belajar dan bekerjasama
dengan profesi lain
Memiliki etos kerja yang kuat
Memiliki kejelasan dan kepastian
pengembangan karir
Berjiwa profesional tinggi
 Mengidentifikasi kualifikasi perubahan
kepribadian anak didik sebagaimana
yang diharapkan.
 Memilih sistem pendekatan belajar-
mengajar berdasarkan aspirasi dan
pandangan hidup masyarakat.
 Memilih dan menetapkan prosedur,
metode dan tehnik belajar mengajar
yang dianggap paling tepat dan efektif
 Menetapkan norma-norma dan batas-
batas keberhasilan serta standar
keberhasilan
 Hakikat belajar adalah perubahan yang terjadi
dalam diri seseorang setelah berakhirnya
melakukan proses belajar-mengajar

1) Memiliki tujuan
2) Ada suatu prosedur
3) Penggarapan materi yang khusus
4) Adanya aktifitas anak didik
5) Guru sebagai pembimbing
6) Disiplin
7) Ada batas waktu
8) Evaluasi
“MICROTEACHING”
Pengertian :
Pengajaran mikro (micro-
teaching) merupakan salah satu bentuk
model praktek kependidikan atau
pelatihan mengajar. Dalam konteks yang
sebenarnya, mengajar mengandung
banyak tindakan, baik mencakup teknis
penyampaian materi, penggunaan
metode, penggunaan media,
membimbing belajar, memberi motivasi,
mengelola kelas, memberikan penilaian
dan seterusnya.
tujuan operasional Microteaching
yaitu :
 Mengembangkan kemampuan mawas diri
dan menilai orang lain
 Memungkinkan adanya perbaikan dalam
waktu singkat.
 Menanamkan rasa percaya pada diri dan
bersifat terbuka dengan kritik orang lain
 Mengembangkan sikap kritis murobbi.
 Menanamkan kesadaran akan nilai
ketrampilan mngajar dan komponen-
komponenya.
 Mengenal kelemahan-kelemahan dan
keliruan –keliruan dalam penampilan
ketrampilan mengajar dan tahu penampilan
yang baik.
Ciri – ciri Microteaching
Ciri-ciri pokok Micro Teaching :
1. Jumlah subyek belajar sedikit
sekitar 5-10 orang
2. Waktu mengajar terbatas sekitar 10
menit
3. Komponen mengajar yang
dikembangkan terbatas
4. Sekadar real teaching.
Karakteristik Microteaching
 Microteaching is a real teaching
 Micro teaching lessons the
complexities of normal classroom
teaching
 Microteaching focuses on training for
the accomplishment of specific tasks
 Micro teaching allows for the
increased control of practice
 Micro teaching greatly expands the
normal knowledge of results or
feedback dimension in teaching
Manfaat Microteaching
 Korelasi antara pengajaran mikro (micro teaching) dan
praktik keguruan sangat tinggi.
 Praktikan yang lebih dulu menempuh program
pengajaran mikro (micro teaching) ternyata lebih
baik/lebih terampil dibandingkan praktikan yang tidak
mengikuti pengajaran mikro (micro teaching).
 Praktikan yang menempuh pengajaran mikro (micro
teaching) menunjukkan prestasi mengajar yang lebih
tinggi.
 Bagi praktikan yang telah memiliki kemampuan tinggi
dalam pengajaran, pengajaran mikro (micro teaching)
kurang bermanfaat.
 Setelah mengikuti pengajaran mikro (micro teaching),
praktikan dapat menciptakan interaksi dengan siswa
secara lebih baik.
 Penyajian model rekaman mengajar lebih baik daripada
model lisan sehingga lebih signifikan dengan
keterampilan mengajar
Keterampilan Dasar
Microteaching
1. Keterampilan dasar membuka dan menutup
pelajaran.
2. Keterampilan dasar menjelaskan ( explaining
skill).
3. Keterampilan dasar mengadakan variasi (
variations skill)
4. Keterampilan dasar memberikan penguatan
(reinforcement skill)
5. Keterampilan dasar bertanya (Questioning skill)
6. Keterampilan dasar mengelola kelas
7. Keterampilan dasar mengajar diskusi kelompok
kecil/perorangan
8. Keterampilan dasar membimbing diskusi
kelompok kecil.
PEMBUATAN DAN
PENGGUNAAN MEDIA DAN
ALAT PENGAJARAN”
 MEDIA PEMBELAJARAN
 ADALAH suatu yang dapat diinderai, khususnya
penglihatan dan pendengaran baik yang terdapat di
dalam maupun di luar kelas, yang digunakan sebagai
alat bantu penghubung (medium komunikasi) dalam
proses interaksi belajar-mengajar untuk
meningkatkan efektifitas hasil belajar siswa
MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN
Media Pembelajaran itu di bagi menjadi 2 bagian
1. Media Presentasi Pembelajaran disingkat MPP
2. Software Pembelajaran Mandiri (SPM) atau Media
Pembelajaran Mandiri
Media Presentasi Pembelajaran
 Media ini merupakan Alat bantu guru dalam proses
pembelajaran di kelas namun tidak menggantikan guru
secara keseluruhan. Berupa pointer-pointer materi yang
disajikan (explicit knowledge) dan bisa saja ditambahi
dengan multimedia linear berupa animasi dan video untuk
memperkuat pemahaman siswa. Media Jenis ini dapat
dibuat atau dikembangkan dengan software presentasi
seperti:, Microsoft PowerPoint, OpenOffice Impress
Software Pembelajaran Mandiri / Media
Pembelajaran Mandiri
Adalah Software pembelajaran yang dapat dimanfaatkan
oleh siswa secara mandiri atau tanpa bantuan guru.
Multimedia pembelajaran mandiri harus dapat
memadukan explicit knowledge (pengetahuan tertulis
yang ada di buku, artikel, dsb) dan tacit knowledge
(know how, rule of thumb, pengalaman guru).
Prinsip-Prinsip Pemilihan Media
Pembelajaran
• Efektivitas Media Pembelajaran
• Taraf Berpikir Siswa
• Interaktivitas Media Pembelajaran
• Ketersediaan Media Pembelajaran
• Minat Siswa Terhadap Media Pembelajaran
• Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran
• Alokasi Waktu
• Fleksibelitas (kelenturan) Media Pembelajaran
• Keamanan Penggunaan Media Pembelajaran
• Kualitas Teknis Media Pembelajaran
Sumber media dan alat
Pembelajaran
 Media pembelajaran merupakan alat
bantu yang berfungsi untuk
menjelaskan sebagian dari
keseluruhan program pembelajaran
yang sulit dijelaskan secara verbal.
 Ciri-ciri media
◦ fiksatif
◦ manipulatiif
◦ distributif
Esensi dari Sumber Belajar,
Media dan Alat Peraga
 Dimensi Daya Jangkau/Akses
Informasi
 Dimensi Kecepatan Informasi
 Dimensi Jumlah/ Kuantitas Informasi
 Dimensi Keefektifan Memperoleh
Pengetahuan
 Dimensi Kesesuaian Informasi
 Dimensi motivasi
Kriteria Pemilihan Sumber
Belajar, Media dan Alat Peraga
 Pemilihan Sumber Belajar
 Pemilihan Media Pembelajaran
 Pemilihan alat peraga
 Pemberdayaan Sumber Belajar,
Media dan Alat Peraga
◦ Barang Bekas
◦ Realitas
◦ Benda yang mempunyai nilai khusus
Produksi dan Pengembangan
Sumber Belajar, Media dan Alat
Peraga
 Terdapat beberapa media sederhana
yang dapat dikembangkan guru untuk
kepentingan yang segera dipenuhi,
misalnya membuat media-media
sederhana seperti poster, ceritera
bergambar dengan menggunakan
foto, OHT, rekaman cerita
(pembelajaran melalui audio), papan
planel dan sejenisnya
Resume teknologi pendidikan

More Related Content

What's hot

Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikanSejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikanمحمد خيرى
 
Makalah belajar pembelajaran
Makalah belajar pembelajaranMakalah belajar pembelajaran
Makalah belajar pembelajaranNaa Sadjo
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikanfitriantianna
 
Artikel psikologi pendidikan
Artikel psikologi pendidikanArtikel psikologi pendidikan
Artikel psikologi pendidikanElsina Sihombing
 
Ringkasan psikologi pendidikan Sejarah, pengertian, ruang lingkup psikologi p...
Ringkasan psikologi pendidikan Sejarah, pengertian, ruang lingkup psikologi p...Ringkasan psikologi pendidikan Sejarah, pengertian, ruang lingkup psikologi p...
Ringkasan psikologi pendidikan Sejarah, pengertian, ruang lingkup psikologi p...rissashahtyca
 
Pengantar psikologi pendidikan
Pengantar psikologi pendidikanPengantar psikologi pendidikan
Pengantar psikologi pendidikanaiieriie
 
teknologi pembelajaran Jabal ahsan
teknologi pembelajaran Jabal ahsanteknologi pembelajaran Jabal ahsan
teknologi pembelajaran Jabal ahsanJB Ahsan El Kariem
 
1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan
1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan
1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikanDevia Titania
 
4 9 Psikologi Belajar Model Model Pembelajaran
4 9 Psikologi Belajar Model Model Pembelajaran4 9 Psikologi Belajar Model Model Pembelajaran
4 9 Psikologi Belajar Model Model PembelajaranHaris Mansah ARH
 
Materi Psikologi Pembelajaran prof. Rudy Sumiharsono
Materi Psikologi Pembelajaran prof. Rudy SumiharsonoMateri Psikologi Pembelajaran prof. Rudy Sumiharsono
Materi Psikologi Pembelajaran prof. Rudy SumiharsonoPipit Wijaya
 
Psikologi Pembelajaran
Psikologi PembelajaranPsikologi Pembelajaran
Psikologi PembelajaranRinisutopo
 
7 teori pengajaran kaedah pengajaran
7 teori pengajaran  kaedah pengajaran 7 teori pengajaran  kaedah pengajaran
7 teori pengajaran kaedah pengajaran Universiti selangor
 
Nota Psikologi Pembelajaran
Nota Psikologi PembelajaranNota Psikologi Pembelajaran
Nota Psikologi Pembelajaranadeendra
 

What's hot (19)

Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikanSejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
 
Makalah belajar pembelajaran
Makalah belajar pembelajaranMakalah belajar pembelajaran
Makalah belajar pembelajaran
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
 
Artikel psikologi pendidikan
Artikel psikologi pendidikanArtikel psikologi pendidikan
Artikel psikologi pendidikan
 
KBAT
KBATKBAT
KBAT
 
Makalah Teori belajar
Makalah Teori belajarMakalah Teori belajar
Makalah Teori belajar
 
Ringkasan psikologi pendidikan Sejarah, pengertian, ruang lingkup psikologi p...
Ringkasan psikologi pendidikan Sejarah, pengertian, ruang lingkup psikologi p...Ringkasan psikologi pendidikan Sejarah, pengertian, ruang lingkup psikologi p...
Ringkasan psikologi pendidikan Sejarah, pengertian, ruang lingkup psikologi p...
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKANPSIKOLOGI PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
 
Pengantar psikologi pendidikan
Pengantar psikologi pendidikanPengantar psikologi pendidikan
Pengantar psikologi pendidikan
 
teknologi pembelajaran Jabal ahsan
teknologi pembelajaran Jabal ahsanteknologi pembelajaran Jabal ahsan
teknologi pembelajaran Jabal ahsan
 
Makalah inquiry
Makalah inquiryMakalah inquiry
Makalah inquiry
 
Asas Psikologi
Asas PsikologiAsas Psikologi
Asas Psikologi
 
1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan
1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan
1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan
 
4 9 Psikologi Belajar Model Model Pembelajaran
4 9 Psikologi Belajar Model Model Pembelajaran4 9 Psikologi Belajar Model Model Pembelajaran
4 9 Psikologi Belajar Model Model Pembelajaran
 
Materi Psikologi Pembelajaran prof. Rudy Sumiharsono
Materi Psikologi Pembelajaran prof. Rudy SumiharsonoMateri Psikologi Pembelajaran prof. Rudy Sumiharsono
Materi Psikologi Pembelajaran prof. Rudy Sumiharsono
 
Psikologi Pembelajaran
Psikologi PembelajaranPsikologi Pembelajaran
Psikologi Pembelajaran
 
Teori2011
Teori2011Teori2011
Teori2011
 
7 teori pengajaran kaedah pengajaran
7 teori pengajaran  kaedah pengajaran 7 teori pengajaran  kaedah pengajaran
7 teori pengajaran kaedah pengajaran
 
Nota Psikologi Pembelajaran
Nota Psikologi PembelajaranNota Psikologi Pembelajaran
Nota Psikologi Pembelajaran
 

Similar to Resume teknologi pendidikan

Resume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikanResume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikanrinanti permana
 
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty) copy
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty)   copyTugas uas teknologi pendidikan (prapty)   copy
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty) copySUPRAPTININGSIH
 
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty) copy
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty)   copyTugas uas teknologi pendidikan (prapty)   copy
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty) copysatunahponanda
 
Tugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikanTugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikansatunahponanda
 
Tugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikanTugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikanNana Ponanda
 
Tugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikanTugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikanNana Ponanda
 
Tugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikanTugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikansatunahpnanda
 
Pengembangan ku-WPS Office (1).pptx
Pengembangan ku-WPS Office (1).pptxPengembangan ku-WPS Office (1).pptx
Pengembangan ku-WPS Office (1).pptxAhmadHadi63
 
DUAL_MODE_PGSD.ppt
DUAL_MODE_PGSD.pptDUAL_MODE_PGSD.ppt
DUAL_MODE_PGSD.pptsyamsuarni
 
Tugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikanTugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikanNana Ponanda
 
Hsp pj kbsm
Hsp pj kbsmHsp pj kbsm
Hsp pj kbsmNas Lin
 
Hsp pj kbsm
Hsp pj kbsmHsp pj kbsm
Hsp pj kbsmNas Lin
 
Hsp pj kbsm 2016
Hsp pj kbsm 2016Hsp pj kbsm 2016
Hsp pj kbsm 2016watinida
 
Hsp pj kbsm_mdepan
Hsp pj kbsm_mdepanHsp pj kbsm_mdepan
Hsp pj kbsm_mdepanAfzan Razali
 
Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)
Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)
Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)Nur aini
 
Model islam dan barat 3.
Model islam dan barat 3.Model islam dan barat 3.
Model islam dan barat 3.Razimi Husin
 
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)satunahponanda
 
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)RENIMAHANANI
 
Makalah Teori Belajar dan Pembelajaran.docx
Makalah Teori Belajar dan Pembelajaran.docxMakalah Teori Belajar dan Pembelajaran.docx
Makalah Teori Belajar dan Pembelajaran.docxZuketCreationOfficia
 

Similar to Resume teknologi pendidikan (20)

Resume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikanResume teknologi pendidikan
Resume teknologi pendidikan
 
Uas tekno retha
Uas tekno rethaUas tekno retha
Uas tekno retha
 
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty) copy
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty)   copyTugas uas teknologi pendidikan (prapty)   copy
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty) copy
 
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty) copy
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty)   copyTugas uas teknologi pendidikan (prapty)   copy
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty) copy
 
Tugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikanTugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikan
 
Tugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikanTugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikan
 
Tugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikanTugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikan
 
Tugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikanTugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikan
 
Pengembangan ku-WPS Office (1).pptx
Pengembangan ku-WPS Office (1).pptxPengembangan ku-WPS Office (1).pptx
Pengembangan ku-WPS Office (1).pptx
 
DUAL_MODE_PGSD.ppt
DUAL_MODE_PGSD.pptDUAL_MODE_PGSD.ppt
DUAL_MODE_PGSD.ppt
 
Tugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikanTugas uas teknologi pendidikan
Tugas uas teknologi pendidikan
 
Hsp pj kbsm
Hsp pj kbsmHsp pj kbsm
Hsp pj kbsm
 
Hsp pj kbsm
Hsp pj kbsmHsp pj kbsm
Hsp pj kbsm
 
Hsp pj kbsm 2016
Hsp pj kbsm 2016Hsp pj kbsm 2016
Hsp pj kbsm 2016
 
Hsp pj kbsm_mdepan
Hsp pj kbsm_mdepanHsp pj kbsm_mdepan
Hsp pj kbsm_mdepan
 
Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)
Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)
Ujian tengah semester filsafat pendidikan (nuraini 07)
 
Model islam dan barat 3.
Model islam dan barat 3.Model islam dan barat 3.
Model islam dan barat 3.
 
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
 
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
 
Makalah Teori Belajar dan Pembelajaran.docx
Makalah Teori Belajar dan Pembelajaran.docxMakalah Teori Belajar dan Pembelajaran.docx
Makalah Teori Belajar dan Pembelajaran.docx
 

Resume teknologi pendidikan

  • 1. Resume teknologi pendidikan Oleh : rinanti yuli permanasari
  • 2. TEORI BELAJAR MENGAJAR  Mengajar adalah sebuah cara dan sebuah proses hubungan timbal balik antara guru dengan siswa yang sama – sama aktif melakukan kegiatan, dimana guru bertujuan membantu dan memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar
  • 3. Hasil Belajar  Hasil belajar merupakan kemampuan – kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.  Kondisi Belajar yang Efekti Pengelolaan Tempat Belajar Pengelolaan Siswa Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran Pengelolaan isi/materi pembelajaran Pengelolaan Sumber Belajar
  • 4. Teori Belajar Behaviourisme Behavorisme merupakan pendekatan dalam psikologi yang didasarkan atas proposisi (gagasan awal) bahwa perilaku dapat dipelajari dan dijelaskan secara ilmiah.
  • 5. Tokoh dalam behavior o Teori Pengkondisian Klasik Ivan Pavlov o Teori Stimulus-Respons John Watson o Hukum Efek dan Teori Koneksionisme Edward Thorndike o Pengkondisian Disadari B.F. Skinner
  • 6. Kognitivisme  Kognitivisme tidak seluruhnya menolak gagasan behaviorisme, namun lebih cenderung perluasannya, khususnya pada gagasan eksistensi keadaan mental yang bisa mempengaruhi proses belajar  Tokoh-tokoh dalam Kognitivisme Jerome Bruner ◦ Teori Noam Chomsky dalam Belajar Bahasa ◦ Teori Piaget ◦ Teori Vygotsky
  • 7. Teori Humanisme “Kekuatan Ketiga”  Humanisme dipelopori oleh pakar psikologi Carl Rogers dan Abraham Maslow.  Menurut Rogers, semua manusia yang lahir sudah membawa dorongan untuk meraih sepenuhnya apa yang diinginkan dan berperilaku dalam cara yang konsisten menurut diri mereka sendiri.
  • 8. Teori Belajar Sosial  Yaitu bahwa manusia belajar melalui pengamatannya terhadap perilaku orang lain.  Pakar yang paling banyak melakukan riset teori belajar sosial adalah Albert Bandura dan Bernard Weiner.
  • 9. ILMU TEKNOLOGI PENDIDIKAN “ PROGRAM PENGAJARAN “  Program Pengajaran adalah perangkat kegiatan belajar mengajar yang direncanakan untuk mencapai tujuan
  • 10. FUNGSI PROGRAM PENGAJARAN  Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dilakukan  Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran  Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru maupun murid  Sebagai alat ukur keefektifan suatu proses pembelajaran sehingga setiap saat dapat diketahui ketepatan dan kelambanan kerja  Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja
  • 11. PROSEDUR PENGEMBANGAN SISTEM INSTRUKSIONAL (PPSI)/ SAP  Definisi PPSI adalah sistem yang saling berkaitan dari satu instruksi yang terdiri atas urutan, desain tugas yang progresif bagi individu dalam belajar. Oemar Hamalik (2006) mendefinisikan PPSI sebagai pedoman yang disusun oleh guru dan berguna untuk menyusun satuan pelajaran
  • 12. Komponen-komponen yang terdapat dalam PSSI adalah sebagai berikut: Pedoman perumusan tujuan Pedoman prosedur pengembangan alat penilaian Pedoman proses kegiatan belajar siswa Pedoman program kegiatan guru Pedoman pelaksanaan program Pedoman perbaikan atau revisi
  • 13. Prinsip Dasar Pengembangan Sistem Instruksional B e r f o k u s p a d a s i s w a P e n d e k a t a n s i s t e m P e ma n f a a t a n s u mb e r b e l a j a r s e c a r a ma k s i ma l
  • 14. Kriteria Pembuatan Model Satuan Pelajaran K r i t e r i a i n i d i ma k s u d k a n s e b a g a i p e d o ma n p e mb u a t a n d a n p e n i l a i a n M o d e l S a t u a n P e l a j a r a n , y a n g p e r l u d i l a k u k a n o l e h s e t i a p c a l o n g u r u / g u r u d a l a m r a n g k a me l a k s a n a k a n P P S I . K r i t e r i a n n y a s b b :  A p a k a h p o k o k b a h a s a n d a n s u b p o k o k b a h a s a n t e l a h d i i d e n t i f i k a s i d a n d i j a d i k a n d a s a r d a l a m me n e n t u k a n “S a t u a n B a h a s a n ” y a n g a k a n d i a j a r k a n ?  K e l a s b e r a p a d a n b e r a p a l a ma p e n g a j a r a n i t u a k a n d i b e r i k a n ?  A p a k a h t e l a h d i r u mu s k a n t u j u a n i n s t r u k s i o n a l u mu m (T I U ) y a n g b e r s u mb e r d a r i T I U d a l a m G B H N ?
  • 15. PELAKSANAAN PROGRAM PENGAJARAN H a l Y a n g H a r u s D i p a h a m i G u r u S e b e l u m P r o g r a m P e n g a j a r a n S i a p k a n b a h a n p e n g a j a r a n  B u a t l a h b a h a n y a n g s i s t e m a t i s .  T e m u k a n l a h a n a l o g i a t a u i l u s t r a s i u n t u k m e m p e r m u d a h p e n j e l a s a n f a k t a -f a k t a d a n p r i n s i p - p r i n s i p y a n g s u l i t d i m e n g e r t i o l e h s i s w a .  K o n e k s i k a n /h u b u n g k a n h a l y a n g d i a j a r k a n d e n g a n k e n y a t a a n s e h a r i - h a r i y a n g d i a l a m i s i s w a .  G u n a k a n s e b a n y a k m u n g k i n s u m b e r r e f e r e n s i b e r u p a b u k u - b u k u a t a u b a h a n -b a h a n y a n g s e s u a i ,
  • 16. P R I N S I P -P R I N S I P P E N D I D I K A N O R A N G D E WA S A Andragogi berasal dari bahasa Yunani yakni andra yang berarti “orang dewasa” dan agogos yang berarti “memimpin atau membimbing”. Orang dewasa sendiri dapat didefenisikan dalam tiga aspek yaitu : Biologis Psikologis Sosiologis  Pendidikan orang dewasa adalah apa yang dipelajari pelajar, bukan apa yang diajarkan pengajar.
  • 17. Prinsip Pendidikan Orang Dewasa  Orang dewasa mempunyai konsep diri  Orang dewasa kaya akan pengalaman  Orang dewasa memiliki masa kesiapan untuk belajar  Orang dewasa berpandangan untuk segera mempraktekkan hasil belajaranya  Orang dewasa dapat belajar  Belajar merupakan proses yang terjadi pada diri sendiri
  • 18. Tujuan Pendidikan Orang Dewasa  Membantu melakukan penyesuaian psikologis dengan kondisi social.  Melengkapi keterampilan yang diperlukan untuk menemukan dan memecahkan masalah yang menekankan pemecahan dengan keterampilan bukan isi.  Menolong merubah kondisi sosial orang dewasa.  Memberi bantuan agar orang dewasa menjadi individu bebas dan otonom.
  • 19. Macam-macam Metode Pembelajaran  Metode Ceramah (Preaching Method)  Metode demontrasi (Demonstration method)  Metode diskusi (Discussion method)  Metode latihan keterampilan (Drill method)  Metode percobaan (Experimental method)  Metode pemecahan masalah (Problem solving method)  Metode Discovery
  • 20. Strategi Pembelajaran Orang Dewasa  Melakukan asesment kebutuhan belajar, merumuskan tujuan, mengidentifikasi hambatan, dan menetapkan prioritas yang akan digunakan untuk mengelola kegiatan pembelajaran.  Memilih pokok bahasan dan atau tugas yang harus dilakukan dalam pembelajaran dan menentuka indicator pencapaian tujuan pembelajaran.  Mengenai dan mengkaji karakteristik peserta didik  Mengidentifikasi materi atau bahan pelajaran/rincian tugas pembelajaran
  • 21. Lanjutan...  Merumuskan tujuan pembelajaran  Merancang kegiatan pembelajaran, dengan memilih metode, media pembelajaran yang digunakan secara tepat dan pengelolaan waktu.  Memilih fasilitas pembelajaran dan sumber bahan yang mendukung proses pembelajaran.  Mempersiapkan sistem evaluasi proses dan hasil kegiatan pembelajaran.  Mempersiapkan tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
  • 22. METODE INTERAKSI PEMBELAJARAN UMUM  Metode secara harfiah berarti “cara”. Secara umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.  Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran
  • 23. MACAM – MACAM METODE PEMBELAJARAN UMUM Metode Ceramah Adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.
  • 24. Metode Pembelajaran Ceramah Plus Adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu: 1. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas 2. Metode ceramah plus diskusi dan tugas 3. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
  • 25. Metode Tanya Jawab  Metode tanya jawab terkadang susah dibedakan dengan metode diskusi. Akan tetapi jika dilhat dari tujuannya, maka tanya jawab lebih bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa mengenai fakta-fakta yang telah disampaikan guru.  Untuk mengukur sejauh mana pengetahuan itu, maka guru memberikan pertanyaan kepada siswa, kemudian muncul respon jawaban dari siswa.
  • 26. Metode Diskusi  Metode pembelajaran diskusi adalah proses melibatkan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif  Metode ini bertujuan untuk tukar menukar gagasan, pemikiran, informasi/ pengalaman diantara peserta, sehingga dicapai kesepakatan pokok-pokok pikiran (gagasan, kesimpulan). Untuk mencapai kesepakatan tersebut, para peserta dapat saling beradu argumentasi untuk meyakinkan peserta lainnya.
  • 27. METODE PENUGASAN ( RESISTASI ) Menurut Mulyani Sumantri dkk (2001:130) mengemukakan bahwa “Metode pemberian tugas atau penugasan diartikan sebagai suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan peserta didik di sekolah ataupun di rumah secara perorangan atau berkelompok”. Metode pemberian tugas belajar dan resitasi memiliki tiga unsur, yaitu: 1. Pemberian tugas 2. Belajar 3. Resitasi
  • 28. Metode Karyawisata Metode Karyawisata Dengan metode ini, guru mengajak peserta didik kesuatu tempat (objek) tertentu untuk mempelajari sesuatu dalam rangka suatu pelajaran di sekolah. Di sini peserta didik sekedar pergi ke suatu tempat untuk berekreasi. Metode karyawisata berguna untuk membantu peserta didik dalam memahami kehidupan riil dalam lingkungan dengan segala masalahnya. Tujuan penggunaan metode karyawisata antara lain: 1. Untuk melengkapi pengetahuan yang diperoleh di sekolah atau kelas 2. Untuk melihat, mengamati, menghayati secara langsung dan nyata mengenai obyek tersebut 3. Untuk menanamkan nilai moral pada siswa
  • 29. Metode Role Playing Metode Role Playing  Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan.
  • 30. Metode Pembelajaran Brainstorming Metode Pembelajaran Brainstorming  Metode Brainstorming adalah suatu teknik atau mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas.  Metode sumbang saran (brainstorming) adalah suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari semua peserta.
  • 31. TEKNOLOGI PENDIDIKAN CARA BELAJAR SISWA AKTIF (CBSA)  Definisi pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secar fisik, mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor
  • 32. CBSA dapat dilihat dari 2 segi yaitu :  Siswa ◦ bahwa CBSA merupakan proses kegiatan yang dilakukan siswa dalam rangka belajar  Guru ◦ merupakan suatu strategi yang dipilih guru agar keaktifan siswa dalam kegiatan belajar berlangsung secara optimal
  • 33. Indikator CBSA 1. Aktivitas belajar anak didik 2. Aktivitas Guru Mengajar 3. Program Belajar 4. Suasana Belajar 5. Sarana Belajar
  • 34. Prinsip-Prinsip CBSA  Bahwa prinsip CBSA adalah tingkah laku belajar yang mendasarkan pada kegiatan-kegiatan yang nampak, yang menggambarkan tingkat keterlibatan siswa dalam proses belajar-mengajar baik intelektual-emosional maupun fisik
  • 35. Prinsip-Prinsip CBSA yang nampak pada 4 dimensi sebagai berikut: 1. Dimensi subjek didik : 2. Dimensi Guru 3. Dimensi Program 4. Dimensi situasi belajar-mengajar
  • 36. PENGELOLAAN KELAS  Kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan rapport, penghentian perilaku siswa yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran, penyelesaian tugas oleh siswa secara tepat waktu, penetapan norma kelompok yang produktif), didalamnya mencakup pengaturan orang (siswa) dan fasilitas.
  • 37. PENDEKATAN PENGELOLAAN KELAS 1. Behavior-Modification Approach 2. Socio-Emotional Climate Approach 3. Group Process Approach
  • 38. Behavior-Modification Approach  Asumsi : ◦ bahwa perilaku “baik” dan “buruk” individu merupakan hasil belajar.  Teknik : ◦ Positive Reinforcement (untuk membina perilaku positif) ◦ Negative Reinforcement (untuk mengurangi perilaku negatif)
  • 39. Socio-Emotional Climate Approach  bahwa proses belajar mengajar yang baik didasari oleh adanya hubungan interpersonal yang baik antara siswa - guru dan atau siswa – siswa dan guru menduduki posisi penting bagi terbentuknya iklim, sosio-emosional yang baik.
  • 40.  Teknik Carl A. Rogers :  Sikap tulus dari Guru (realness, genuiness, congruence)  Menerima dan menghargai siswa sebagai manusia (acceptance, prizing, caring, trust)  Mengerti dari sudut pandangan siswa sendiri (Emphatic understanding)
  • 41. William Glasser :  Guru membantu mengarahkan siswa untuk mendeskripsikan masalah yang dihadapi, menganalisis dan menilai masalah, menyusun rencana pemecahannya, mengarahkan siswa agar committed terhadap rencana yang telah dibuat, memupuk keberanian menanggung akibat “kurang menyenangkan”, serta membantu siswa membuat rencana penyelesaian baru yang lebih baik.
  • 42. Group Process Approach  pengalaman belajar berlangsung dalam konteks kelompok sosial dan tugas guru adalah membina dan memelihara kelompok yang produktif dan kohesif. Richard A. Schmuck & Patricia A. Schmuck ◦ Mutual Expectations ◦ Leadership ◦ Attraction (pola persahabatan) ◦ Norm ◦ Communication ◦ Cohesiveness
  • 43. RANCANGAN PEMBELAJARAN PRAKTEK  Desain bermakna adanya keseluruhan, struktur, kerangka atau outline, dan urutan atau sistematika kegiatan (Gagnon dan Collay, 2001). Selain itu, kata desain juga dapat diartikan sebagai proses perencanaan yang sistematika yang dilakukan sebelum tindakan pengembangan atau pelaksanaan sebuah kegiatan (Smith dan Ragan, 1993, p. 4).
  • 44. PENYUSUNAN Kegiatan pertama dalam merancang pembelajaran adalah menetapkan dan memerinci tujuan pembelajaran. Rancangan pembelajaran dimulai dan berfokus pada penetapan tujuan pembelajaran. Langkah berikutnya adalah menentukan pokok- pokok bahasan dan tugas ajaran yang harus diberikan
  • 45. Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan 1. Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat 2. Ketersediaan sumber belajar. 3. Merumuskan Tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 4. Memilih dan menetapkan isi dan muatan (bahan ajar) 5. Merencanakan dan memperkirakan kebutuhan waktu yang sesuai.
  • 46. Susunan langkah-langkah pembelajaran Langkah – langkah Pembelajaran Pendahuluan Awal a. Orientasi b. Apersepsi c. Motivasi d. Pemberian Acuan e. Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar
  • 47. Tugas yang harus dilakukan guru dalam menyusun program pembelajaran(1) menganalisis hari efektif, (2) menyusun program tahunan, (3) menyusun program semester, (4) menyusun program tagihan, (5) menyusun silabus (6) menyusun rencana pembelajaran, dan (7) membuat rancangan penilaian hasil belajar siswa.
  • 48. STRATEGI BELAJAR  Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Seorang guru banyak mempunyai tugas baik yang terikat oleh dinas atau di luar dinas, dalam bentuk pengabdian.
  • 49. Tugas Profesi  Mendidik  Mengajar  Melatih  Peran Guru Demostrator Pengelola Kelas Mediator& Fasilisator Evaluator
  • 50. Memiliki semangat juang yang tinggi Mampu mewujudkan dirinya dalam keterkaitan perkembangan IPTEK Mampu belajar dan bekerjasama dengan profesi lain Memiliki etos kerja yang kuat Memiliki kejelasan dan kepastian pengembangan karir Berjiwa profesional tinggi
  • 51.  Mengidentifikasi kualifikasi perubahan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.  Memilih sistem pendekatan belajar- mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.  Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan tehnik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif  Menetapkan norma-norma dan batas- batas keberhasilan serta standar keberhasilan
  • 52.  Hakikat belajar adalah perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan proses belajar-mengajar  1) Memiliki tujuan 2) Ada suatu prosedur 3) Penggarapan materi yang khusus 4) Adanya aktifitas anak didik 5) Guru sebagai pembimbing 6) Disiplin 7) Ada batas waktu 8) Evaluasi
  • 53. “MICROTEACHING” Pengertian : Pengajaran mikro (micro- teaching) merupakan salah satu bentuk model praktek kependidikan atau pelatihan mengajar. Dalam konteks yang sebenarnya, mengajar mengandung banyak tindakan, baik mencakup teknis penyampaian materi, penggunaan metode, penggunaan media, membimbing belajar, memberi motivasi, mengelola kelas, memberikan penilaian dan seterusnya.
  • 54. tujuan operasional Microteaching yaitu :  Mengembangkan kemampuan mawas diri dan menilai orang lain  Memungkinkan adanya perbaikan dalam waktu singkat.  Menanamkan rasa percaya pada diri dan bersifat terbuka dengan kritik orang lain  Mengembangkan sikap kritis murobbi.  Menanamkan kesadaran akan nilai ketrampilan mngajar dan komponen- komponenya.  Mengenal kelemahan-kelemahan dan keliruan –keliruan dalam penampilan ketrampilan mengajar dan tahu penampilan yang baik.
  • 55. Ciri – ciri Microteaching Ciri-ciri pokok Micro Teaching : 1. Jumlah subyek belajar sedikit sekitar 5-10 orang 2. Waktu mengajar terbatas sekitar 10 menit 3. Komponen mengajar yang dikembangkan terbatas 4. Sekadar real teaching.
  • 56. Karakteristik Microteaching  Microteaching is a real teaching  Micro teaching lessons the complexities of normal classroom teaching  Microteaching focuses on training for the accomplishment of specific tasks  Micro teaching allows for the increased control of practice  Micro teaching greatly expands the normal knowledge of results or feedback dimension in teaching
  • 57. Manfaat Microteaching  Korelasi antara pengajaran mikro (micro teaching) dan praktik keguruan sangat tinggi.  Praktikan yang lebih dulu menempuh program pengajaran mikro (micro teaching) ternyata lebih baik/lebih terampil dibandingkan praktikan yang tidak mengikuti pengajaran mikro (micro teaching).  Praktikan yang menempuh pengajaran mikro (micro teaching) menunjukkan prestasi mengajar yang lebih tinggi.  Bagi praktikan yang telah memiliki kemampuan tinggi dalam pengajaran, pengajaran mikro (micro teaching) kurang bermanfaat.  Setelah mengikuti pengajaran mikro (micro teaching), praktikan dapat menciptakan interaksi dengan siswa secara lebih baik.  Penyajian model rekaman mengajar lebih baik daripada model lisan sehingga lebih signifikan dengan keterampilan mengajar
  • 58. Keterampilan Dasar Microteaching 1. Keterampilan dasar membuka dan menutup pelajaran. 2. Keterampilan dasar menjelaskan ( explaining skill). 3. Keterampilan dasar mengadakan variasi ( variations skill) 4. Keterampilan dasar memberikan penguatan (reinforcement skill) 5. Keterampilan dasar bertanya (Questioning skill) 6. Keterampilan dasar mengelola kelas 7. Keterampilan dasar mengajar diskusi kelompok kecil/perorangan 8. Keterampilan dasar membimbing diskusi kelompok kecil.
  • 59. PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN MEDIA DAN ALAT PENGAJARAN”  MEDIA PEMBELAJARAN  ADALAH suatu yang dapat diinderai, khususnya penglihatan dan pendengaran baik yang terdapat di dalam maupun di luar kelas, yang digunakan sebagai alat bantu penghubung (medium komunikasi) dalam proses interaksi belajar-mengajar untuk meningkatkan efektifitas hasil belajar siswa
  • 60. MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN Media Pembelajaran itu di bagi menjadi 2 bagian 1. Media Presentasi Pembelajaran disingkat MPP 2. Software Pembelajaran Mandiri (SPM) atau Media Pembelajaran Mandiri
  • 61. Media Presentasi Pembelajaran  Media ini merupakan Alat bantu guru dalam proses pembelajaran di kelas namun tidak menggantikan guru secara keseluruhan. Berupa pointer-pointer materi yang disajikan (explicit knowledge) dan bisa saja ditambahi dengan multimedia linear berupa animasi dan video untuk memperkuat pemahaman siswa. Media Jenis ini dapat dibuat atau dikembangkan dengan software presentasi seperti:, Microsoft PowerPoint, OpenOffice Impress
  • 62. Software Pembelajaran Mandiri / Media Pembelajaran Mandiri Adalah Software pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri atau tanpa bantuan guru. Multimedia pembelajaran mandiri harus dapat memadukan explicit knowledge (pengetahuan tertulis yang ada di buku, artikel, dsb) dan tacit knowledge (know how, rule of thumb, pengalaman guru).
  • 63. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran • Efektivitas Media Pembelajaran • Taraf Berpikir Siswa • Interaktivitas Media Pembelajaran • Ketersediaan Media Pembelajaran • Minat Siswa Terhadap Media Pembelajaran • Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran • Alokasi Waktu • Fleksibelitas (kelenturan) Media Pembelajaran • Keamanan Penggunaan Media Pembelajaran • Kualitas Teknis Media Pembelajaran
  • 64. Sumber media dan alat Pembelajaran  Media pembelajaran merupakan alat bantu yang berfungsi untuk menjelaskan sebagian dari keseluruhan program pembelajaran yang sulit dijelaskan secara verbal.  Ciri-ciri media ◦ fiksatif ◦ manipulatiif ◦ distributif
  • 65. Esensi dari Sumber Belajar, Media dan Alat Peraga  Dimensi Daya Jangkau/Akses Informasi  Dimensi Kecepatan Informasi  Dimensi Jumlah/ Kuantitas Informasi  Dimensi Keefektifan Memperoleh Pengetahuan  Dimensi Kesesuaian Informasi  Dimensi motivasi
  • 66. Kriteria Pemilihan Sumber Belajar, Media dan Alat Peraga  Pemilihan Sumber Belajar  Pemilihan Media Pembelajaran  Pemilihan alat peraga  Pemberdayaan Sumber Belajar, Media dan Alat Peraga ◦ Barang Bekas ◦ Realitas ◦ Benda yang mempunyai nilai khusus
  • 67. Produksi dan Pengembangan Sumber Belajar, Media dan Alat Peraga  Terdapat beberapa media sederhana yang dapat dikembangkan guru untuk kepentingan yang segera dipenuhi, misalnya membuat media-media sederhana seperti poster, ceritera bergambar dengan menggunakan foto, OHT, rekaman cerita (pembelajaran melalui audio), papan planel dan sejenisnya