Idealnya untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa (learning skill) dituntut aktif dalam pembelajaran. Terdapat perbedaan keaktifan siswa pada penerapan pembelajaran Problem Based Learning dan Guided Discovery di SMAN 1 Ngawi.
2. LATAR BELAKANG MASALAH
Harapan
Idealnya untuk memenuhi
learning skill, maka siswa
dituntut aktif dalam proses
pembelajaran. Harapannya
dengan adanya tuntutan
tersebut, mampu
memberdayakan siswa
untuk aktif
Adanya tuntutan agar
siswa memiliki kemampuan
learning skill supaya siswa
mampu menghadapi era
modern dan tidak
ketinggalan zaman.
Learning skill yang
dibutuhkan seperti
kemampuan penyelesaian
masalah, berfikir kritis dan
literasi informasi pada
abad 21 .
Kenyataan
3. • Keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran
khususnya IPA sangat penting, karena dalam IPA
banyak kegiatan penyelesaian masalah yang
menuntut keaktifan siswa. Siswa dalam
pembelajaran adalah sebagai subjek didik yang
merencanakan dan siswa sendiri yang melaksanakan
belajar.
Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar perlu
adanya model pembelajaran yang tepat, mampu
melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran
4. MODEL PEMBELAJARAN
Problem Based Learning
I. Meeting the problems
II. Problem analysis dan
learning issues
III. Discovery and
reporting
IV. Solution presentation
and reflection
V. Overview, integration
and evaluation
Guided discovery
learning
I. Orientation
II. Hypothesis
generation
III. Hypothesis
testing
IV. Conclusion
V. regulation
5. JUDUL PENELITIAN
Perbandingan Model Pembelajaran
Problem Based Learning Dan
Guided Discovery Terhadap
Keaktifan Siswa Sma Negeri 1
Ngawi Tahun Pelajaran 2013/2014
6. Rumusan masalah
Apakah ada perbedaan pembelajaran Problem
based learning dan pembelajaran Guided
discovery terhadap keaktifan?
7. Tujuan
•Untuk mengetahui adanya perbedaan
pengaruh model problem based learning
dan Model guided discovery terhadap
keaktifan SMA Negeri 1 Ngawi.
9. keaktifan
• Keaktifan belajar menurut
Sardiman (2001) adalah
kegiatan yang bersifat fisik
maupun mental, yaitu
berbuat dan berpikir
sebagai suatu rangkaian
yang tidak dapat
dipisahkan
10. Menurut
sudjana(2009)
turut serta dalam melaksanakan tugas
belajarnya,
terlibat dalam pemecahan permasalahan,
bertanya kepada siswa lain atau kepada guru
apabila tidak memahami persoalan yang
dihadapinya,
berusaha mencari berbagai informasi yang
diperlukan untuk pemecahan masalah,
melaksanakan diskusi kelompok sesuai
dengan petunjuk guru,
menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil
yang diperolehnya,
melatih diri dalam memecahkan soal atau
masalah sejenis,
kesempatan menggunakan atau menerapkan
apa yang telah diperolehnya dalam
menyelesaikan tugas atau persoalan yang
dihadapinya
Indikator keaktifan
11. PROBLEM
BASED
LEARNING
Mengembangk
an keaktifan
siswa
I. Meeting the problems
II. Problem analysis dan
learning issues
III. Discovery and reporting
IV. Solution presentation
and reflection
V. Overview, integration and
evaluation
(tan, 2004)
Fase pembelajaran
Problem Based Learning
12. Mengembangkan
keaktifan siswa
I. Orientation
II. Hypothesis
generation
III. Hypothesis
testing
IV. Conclusion
V. Regulation
Fase
pembelajaran
Guided discovery
learning
Guided discovery learning
13. Terdapat Perbedaan Keaktifan Siswa
Dengan Penerapan Menggunakan Model
Pembelajaran Problem Based Learning
Dan Guided Discovery Pada Siswa Kelas X
SMA Negeri 1 Ngawi Tahun Pelajaran
2013/2014.
.
Hipotesis
14. Idealnya untuk
meningkatkan learning
skill siswa dituntut aktif
dalam pembelajaran.
Tuntutan learning skill
abad 21
kemampuan penyelesaian
masalah, berfikir kritis dan
literasi informasi
Terdapat perbedaan keaktifan siswa pada
penerapan pembelajaran Problem Based
Learning dan Pembelajaran Guided Discovery
Guided discovery learningProblem Based Learning
I. Orientation
II. Hypothesis generation
III. Hypothesis testing
IV. Conclusion
V. regulation
I. Meeting the problem
II. Problem analysis dan learning issues
III. Discovery and reporting
IV. Solusion presentation and reflection
V. Overview, integration and
evaluation
Model
Pembelajaran
15. TEMPAT
PENELITIAN
• SMAN 1 NGAWI
WAKTU
PENELITIAN
• Semester genap
tahun pelajaran
2013/2014.
METODOLOGI
PENELITIAN
17. Paradigma penelitian
X
X1 Y1
X2 Y2
Keterangan:
X : Model pembelajaran.
X1 : Model pembelajaran Problem Based Learning
X2 : Model pembelajaran discovery learning
Y1 : keaktifan siswa
18. Sampel
Populasi
Teknik Pengambilan Sampel :
Cluster Sampling
2 kelas sebagai kelas
eksperimen 1 dan
eksperimen 2
Kelas X SMA Negeri 1
ngawi tahun pelajaran
2013/2014