1. POKOK BAHASAN 5
MATERI PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
PELAPORAN KLB
Ketika terjadi KLB, maka diperlukan adanya beberapa jenis laporan kepada Dinas
Kesehatan kabupaten/kota, dinas Kesehatan provinsi dan Pusat sesuai dengan
jenjangnya
1. Laporan KLB (Laporan W1)
Laporan ini dibuat Ketika mengetahui adanya KLB. Laporan berisi nama daerah
KLB (desa, kecamatan, kabupaten/kota dan nama puskemas), jumlah penderita
dan meninggal pada saat laporan, nama penyakit dan gejala-gejala umum yang
ditemukan diantara penderita, dan langkah-langkah yang sedang dilakukan.
Laporan ini dibuat berjenjang ke Dinas Kesehatan Kab/Kota tergantung kasusnya.
Laporan KLB (W1) dibuat oleh rumah sakit, Puskesmas sebagai laporan awal
kejadian atau dugaan terjadinya KLB penyekit menular tertentu
Contoh Formulir Pelaporan KLB dapat dilihat pada lampiran
2. 2. Laporan penyelidikan KLB
Penyelidikan KLB segera dilakukan setelah laporan KLB (W1) dibuat oleh
Puskesmas, dinas Kesehatan kabupaten/kota dan dinas Kesehatan provinsi.
Pada umumnya penyelidikan KLB ini bertujuan untuk
[1] memastikan adanya KLB,
[2] menentukan penyebab (etiologi(KLB,
[3] menentukan besar masalah KLB dan
[4] rekomendasi penanggulangan.
3. Laporan penyelidikan KLB lanjutan
Apabila terdapat indikasi peningkatan jumlah kasus KLB lagi pada wilayah
tertentu, dan atau penurunan jumlah kasus yang belum sifnifikan, maka perlu
dilakukan lagi penyelidikan lanjutan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi
dengan cara yang lebih teliti.
Penyelidikan ini juga wajib dilaporkan kepada pimpinan, dan diteruskan kepada
dinas Kesehatan kabupaten/kota, dinas kesehatan provinsi dan kepada Menteri
ub. Ditjen P2P
4. Laporan penanggulangan KLB
Laporan penanggulangan KLB juga dibuat secara periodik dan atau laporan
khusus karena kebutuhan khusus. Laporan penanggulangan KLB meliputi :
[1] Laporan upaya penanggulangan yang telah dilaksanakan
[2] Laporan hasil upaya penanggulangan berdasarkan laporan surveilans
[3] Laporan hasil penyeldikan KLB lanjutan
[4] Laporan perkembangan penyakit berdasarkan laporan rumah sakit dan atau
sumber daya lain yang diperlukan
5. Laporan Kewaspadaan
Merupakan laporan adanya dugaan penderita atau tersangka penderita penyakit
menular tertentu yang dapat menimbulkan KLB. Orang yang wajib
menyampaikan laporan kewaspadaan adalah :
3. [1] Orang tua penderita atau tersangka penderita, orang dewasa yang tinggal
serumah dengan penderita atau tersangka penderita, kepala keluarga, ketua
RT, RW, kepala dukuh, atau kepala kecamatan.
[2] Dokter, petugas kesehatan yang memeriksa penderita, dokter hewan yang
memeriksa hewan tersangka penderita.
[3] Kepala stasiun kereta, kepala terminal kendaraan bermotor, kepala asrama,
kepala sekolah, pimpinan perusahaan, kepala unit kesehatan pemerintah dan
swasta.
[4] Nakhoda kendaraan air dan udara.
Laporan kewaspadaan disampaikan kepada lurah atau kepala desa dan atau
fasilitas pelayanan kesehatan terdekat, selambat-lambatnya 24 jam sejak
mengetahui adanya penderita atau tersangka penderita (KLB), baik dengan cara
lisan, maupun tertulis. Penyampaian secara lisan dilakukan dengan tatap muka,
melalui telepon, radio, dan alat komunikasi lainnya. Laporan kewaspadaan
tersebut selanjutnya harus diteruskan kepada kepala puskesmas setempat.
Penyampaian secara tertulis dapat dilakukan dengan surat, faksimile, dan
sebagainya.
Isi laporan kewaspadaan antara lain :
[1] Nama penderita atau yang meninggal;
[2] Golongan umur;
[3] Tempat dan alamat kejadian;
[4] Waktu kejadian;
[5] Jumlah yang sakit dan meninggal.