3. Usia 45-59
Tahun
Usia ≥ 60
Tahun
Pra Lansia
Lansia
Mewujudkan
lansia yang
sehat dan
bahagia
diperlukan peran
caregiver
4. UHH DAN HALE DI INDONESIA TAHUN 2017
INDONESIA MENUJU STRUKTUR PENDUDUK TUA (PENUAAN POPULASI)
2019
UHH
SEHAT/
HALE: 62,7
UHH/LE: 71,5
PIRAMIDA PENDUDUK , 2015-2045
2025 2035 2045
5. Dengan meningkatnya usia harapan hidup (UHH), maka
jumlah lansia semakin lama semakin meningkat
Semakin besar kemungkinan seseorang mengalami
permasalahan fisik, fisiologis, mental, spiritual, ekonomi,
dan sosial
Kebutuhan akan perawatan jangka panjang (PJP) akibat
menurunnya tingkat kemandirian lansia yang
ditimbulkan oleh proses menua dan gangguan kesehatan
6. Menurut Riset Kesehatan Dasar 2018, masalah kesehatan terbanyak yang
dialami lansia adalah penyakit tidak menular. Diantaranya : Tekanan darah
tinggi (Hipertensi, Peradangan sendi (Osteoarthritis), Kencing manis
(Diabetes Melitus, Penyakit jantung, stroke, gagal ginjal menahun, dan
kanker
Masalah kesehatan tersebut dapat menyebabkan ketidakmampuan lansia
dalam melakukan kegiatan dan memenuhi kebutuhannya sehari-hari
sehingga membutuhkan perawatan jangka panjang melalui bimbingan
caregiver
Caregiver perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan
perawatan kepada lansia
7. CAREGIVER
Status Asal Peserta Uji
kompet
ensi
Sertifikat Lama
Pendidikan
Kewenangan
di Lingkup
Kemenkes
Caregiver adalah Anggota Tidak Sertifikat Pelatihan Direktorat
Lansia
Informal
layanan PJP
tidak
berbayar
keluarga,
kader,
relawan
perlu partisipasi
pelatihan
(lokal)
17-50 jam Kesehatan
Keluarga
Caregiver adalah Harus Perlu Sertifikat Pelatihan Badan
Formal
(level 1–5)
layanan PJP
berbayar
memiliki
tingkat
pendidikan
terakreditasi
BPPSDM Kes.
(Nasional)
minimal
300-600jam
s/d 4 thn
PPSDM
Kesehatan
tertentu
Tugas Caregiver :
“Memberikan bantuan
dalam aspek fisik,
mental, sosial budaya,
dan spiritual
Caregiver Informal adalah
orang yang berasal dari
keluarga, relawan, dan kader
yang memberikan bantuan dan
pendampingan kepada lansia
Peran Caregiver :
Mengurangi ketergantungan
Mengurangi keluhan lansia akibat penyakit
Mencegah komplikasi dan kecelakaan
Meningkatakan kualitas hidup yang optimal
dan bermartabat hingga akhir hayatnya
8. Caregiver memastikan agar seluruh proses yang dihadapi hingga
akhir kehidupan sesuai dengan pilihan lansia (hak otonomi). Lansia
berhak menyampaikan keinginannya kepada caregiver
Dalam melakukan perawatan lansia, caregiver tidak dapat bekerja
sendiri, namun perlu bekerjasama dengan anggota keluarga lainnya
Berkonsultasi dengan tenaga kesehatan
9. EMPATI
Ikut memahami apa yang dialami
oleh lansia atas dasar pengertian
yang dalam, tetapi tidak ikut larut
dalam kesedihan lansia
TIDAK
MERUGIKAN
Memberikan pelayanan yang
baik, menghindari tindakan yang
menambah penderitaan
OTONOMI
Menghargai keputusan lansia.
Hak untuk menentukan
nasibnya dan mengemukakan
keinginannya sendiri
KEADILAN
Memberikan perlakukan
yang sama terhadap
semua lansia
KESUNGGUHAN
HATI
Suatu sikap dan perilaku yang didasari
dengan kasih saying dan keikhlasan
terhadap lansia yang dilayani
PRINSIP – PRINSIP
DALAM PERAWATAN LANSIA
13. PERHATIKAN
- Lansia kotor segera bersihkan dan keringkan bagian yang
kotor tanpa menunggu jadwal mandi rutin
- Selalu jaga agar baju lansia tetap kering
- Pilih baju berbahan katun, lembut dan mudah menyerap keringat
- Gunakan air hangat untuk mandi
PHBS CAREGIVER DALAM MEMBANTU LANSIA MERAWAT
KEBERSIHAN DIRI :
- Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah membantu lansia
- Gunakan masker/penutup hidung dan mulut
- Gunakan ikat rambut/ penutup kepala
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI
14. PERALATAN UNTUK
MENJAGA KEBERSIHAN DIRI LANSIA
Sabun yg mengandung pelembab/
sabun bayi
Shampo bayi
Krim/ losion pelembab
Sikat dan pasta gigi
Baskom : 2 buah
Washlap : 2 buah
Handuk besar : 2 buah
Kassa
Tisu basah
Sisir
Gunting kuku
Deodoran
Penutup kepala
Alas mandi anti air
Handuk kecil
Sampiran / penghalang ruangan
Sprei pengganti bila lansia mandi
di k. tidur
Keranjang baju kotor
Kantong sampah
15. 2.Bantu lansia menggeser badannya ke tepi tempat
tidur
3.Angkat sedikit bagian kepala tempat tidur dan
singkirkan semua bantal yang ada
4. Bersihkan muka, telinga, dan leher.
Gunakan washlap yang terpisah untuk masing-
masing mata atau bilas terlebih dahulu washlap/
sebelum digunakan untuk mengusap bagian
mata lainnya
PERAWATAN KULIT
1. Atur peralatan sesuai urutan
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI
Perawatan Mata Pada Lansia
1. Basahkan handuk kecil dengan air
suam kuku
2. Seka mata dari bagian dalam ke luar
3. Keringkan dengan handuk kering
4. Apabila terjadi iritasi/ infeksi
konsultasi ke nakes
Lansia dengan kacamata :
1. Bersihkan kacamata dengan air
hangat dan kain lembut
2. Bersihkan rangka kacamata
3. Keringkan kacamata dengan kain
lembut yang bersih dan lunak
16. 4. Bersihkan muka, telinga, dan leher.
Gunakan washlap yang terpisah untuk
masing-masing mata atau bilas terlebih
dahulu washlap/ sebelum digunakan
untuk mengusap bagian mata lainnya
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI
PERAWATAN KULIT Perawatan Telinga
1. Bersihkan daun telinga dengan air hangat
2. Keringkan dengan handuk bersih dan
lembut
3. Jangan membersihkan telinga dengan
peniti atau jepit rambut
4. Untuk kasus tertentu, apabila kotoran
susah dikeluarkan, hindari menggunakan
alat bantu rujuk ke tenkes
Perawatan Hidung
1. Denguskan udara keluar lubang hidung pelan-pelan
2. Waktu mendenguskan hidung, kedua lubang hidung harus terbuka
3. Jangan memasukkan air dan benda apapun ke lubang hidung
4. Segera lap dengan air dan kemudian keringkan dengan tisu wajah
17. Perawatan mulut dan gigi pada
lansia dengan gigi
Cara menyikat gigi yang benar :
a. Menyikat gigi mulai dari bagian atas dan
bawah Gigi dengan cara memutar
b. Bagian dalam dan bagian belakang gigi
c. Bagian dalam dan bagian luar gigi
d. Bagian geraham (gigi paling belakang)
e. Bagian lidah dari dalam ke luar (pangkal
ke ujung)
f. Minimal sikat gigi sehari dua kali, yaitu
setelah makan pagi dan sebelum tidur.
Pada Lansia Tanpa Gigi
Bersihkan gusi dan rongga
mulut dengan kassa yang
sudah dibasahi oleh air
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI
18. 4. Bersihkan muka, telinga, dan leher.
Gunakan washlap yang terpisah untuk
masing-masing mata atau bilas terlebih
dahulu washlap/ sebelum digunakan
untuk mengusap bagian mata lainnya
Cara membersihkan gigi palsu :
1. Cuci gigi palsu pada air mengalir atau air
baskom
2. Gunakan sikat dgn pasta gigi untuk
membersihkan gigi palsu
3. Rendam dalam wadah bersih berisi air
seteleh dibersihkan
4. Bilas saat akan digunakan kembali
5. Berkumur sebelum memakai gigi palsu
6. Lepaskan gigi palsu sebelum tidur
7. Letakkan gigi palsu ditempat yg aman
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI
19. Cara mencuci rambut di tempat tidur
adalah sebagai berikut:
Posisikan kepala lansia berada pada
sisi atas atau pinggir tempat tidur,
ganjal bagian bawah bahu lansia
dengan bantal
Gulung perlak anti air membentuk
setengah lingkaran dengan ujung
menjuntai ke ember yang telah
disiapkan di sisi tempat tidur
Tempatkan gulungan perlak dibawah
leher lansia
Sisirlah rambut terlebih dahulu,
Keramas dengan menggunakan air
hangat dan shampo bayi,
Pijit-pijit secara lembut kepala dengan
jarijari tangan pada saat meratakan
shampo,
Bilas dan keringkan rambut secepat
mungkin dengan handuk kering,
Sisir rambut dengan rapi,
Jika lansia menggunakan penutup kepala,
pastikan rambut sudah kering sebelum
menggunakan penutup kepala.
Tahap mencuci rambut:
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI
20. PERAWATAN KULIT
5. Bersihkan dan keringkan lengan, ketiak, dan tangan
menggunakan handuk kering, dahulukan sisi yang jauh
dari caregiver
6. Bersihkan dada dan perut termasuk daerah paha, tekuk
lutut dan bersihkan tungkai bawah dengan sabun
berpelembab dan washlap basah kemudian keringkan
dengan handuk kering
7. Untuk membersihkan kaki dan sela-sela jari kaki
gunakan washlap basah atau untuk lansia yang
masih bisa duduk, kaki dimasukkan ke dalam
baskom dengan hati-hati kemudian kaki
dibersihkan dan keringkan dengan handuk
kering
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI
Perawatan Kaki Pada Lansia
Hal yang perlu diperhatikan :
Jaga tingkat kekeringan pada kaki
yang suka berkeringat
Gunakan ukuran sepatu yg sesuai,
sol sepatu yg lentur dan tidak licin
terutama pada pasien Diabetes
Kaos kaki berbahan katun
Selalu gunakan alas kaki yg tertutup
terutama lansia dengan Diabetes
21. Cara memotong kuku yang baik:
Rendam kaki dan tangan dengan air hangat agar kuku lebih lunak
dan mudah dipotong,
Memotong kuku jangan terlalu pendek dan jangan terlalu
melengkung ke dalam terutama untuk penderita kencing manis
Bila kuku retak atau terkelupas oleskan krim/ losion berpelembab.
PERAWATAN KULIT
7. Untuk membersihkan kaki dan sela-sela jari kaki
gunakan washlap basah atau untuk lansia yang
masih bisa duduk, kaki dimasukkan ke dalam
baskom dengan hati-hati kemudian kaki dibersihkan
dan keringkan dengan handuk kering
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI
22. 8. Miringkan lansia dan geser ke tepi tempat
tidur
9. Letakkan handuk di sisi punggung dan
buka selimut mandi hingga punggung
terbuka, bersihkan tengkuk, bahu,
punggung, pantat dan bagian atas paha,
10. Telentangkan kembali
11. Bersihkan daerah kemaluan. Jika lansia
dapat melakukan sendiri, sediakan air,
sabun, dan handuk di tempat yang mudah
dijangkau,
PERAWATAN KULIT
Cara membersihkan alat kelamin:
Siapkan sabun berpelembab dan air hangat,
Pasang pispot senyaman mungkin,
Siram dengan air dan cuci daerah alat kelamin dan
sekitarnya dengan sabun kemudian bilas dengan air,
Arah membersihkan alat kelamin:
• Laki-laki: dari ujung kemaluan ke arah pangkal
kemaluan hingga anus,
• Wanita: dari arah atas ke bawah, meliputi bibir
dalam dan luar kemaluan hingga anus.
Keringkan dengan handuk bersih
Apabila lansia masih mampu dan berkeinginan untuk
membersihkan alat kelamin dan sekitarnya secara
mandiri, dapat diberikan dengan air, sabun, dan
washlap basah.
Ganti celana dalam setiap selesai mandi dan setiap
kali jika terkena kotoran/basah.
Hindari penggunaan tisu basah agar tidak terjadi
iritasi.
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI
23. PERAWATAN KULIT
12. Setelah selesai dimandikan dan dikeringkan oleskan krim/ losion
berpelembab ke seluruh tubuh.
13. Tunggu beberapa saat, kemudian bantu mengenakan pakaian
kembali
14. Sisir rambut dan rapihkan tempat tidur
15 Ajaklah lansia bekerjasama pada setiap tahapan sesuai dengan
kondisinya.
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI
24. Kamar lansia : di lantai
dasar dan mudah dijangkau,
ventilasi dan sinar UV
cukup baik, tidak banyak
perabotan
Tempat tidur : ketinggian
tempat tidur, pembatas di
sisi tempat tidur
Dinding : Handrail sesuai
dgn tinggi lansia
Lantai : rata, mudah
dibersihkan, tidak licin,
undakan diberi warna
mencolok
Pencahayaan : terang
terutama di jalur yg sering
dilewati lansia
Tangga : tersedia handrail,
lansia didampingi saat naik
turun tangga
WC : Lantai tidak licin,
tidak ada genangan, kloset
duduk, terdapat pegangan
di dinding, terdapat bel,
pintu membuka kearah luar
atau pintu geser,
ada tempat duduk
Alat yang berbahaya : kabel
listrik ditata rapi,
perlengkapan dapur
disimpan di tempat tertutup
PEMELIHARAAN KEAMANAN LINGKUNGAN
25. PAJANAN SINAR MATAHARI
Tehnik memberikan pajanan sinar matahari bagi lansia :
Berjemur sekitar 15-30 menit pada jam 07.00-10.00
26. PEMANTAUAN
PENGGUNAAN OBAT
Yang perlu diperhatikan oleh Caregiver :
1. Pastikan obat yg dikonsumsi sesuai instruksi tenkes
2. Pisahkan obat yg sudah tidak digunakan
3. Buang obat yg kadaluarsa
4. Pelajari petunjuk penggunaan obat : dosis, waktu dan cara pemberian
27. MENDUKUNG LANSIA MEMPERTAHANKAN
AIKS / IADL
Cara
caregiver
mendukung
lansia
mempertah
ankan
AIKS/IADL
Berkomunikasi menggunakan telepon
Berbelanja
Menyiapkan makanan
Mengurus Rumah
Mencuci dan mengurus pakaian
Menggunakan transportasi
Menyiapkan dan meminum obat
Mengatur keuangan
29. PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KEADAAN DARURAT
1. Penurunan
Kesadaran
2. Luka Bakar 3. Patah Tulang
4. Perdarahan 5. Syok 6. Tersedak
Caregiver perlu memahami pertolongan pertama pada keadaan tersebut
30. 1. PENURUNAN KESADARAN
Baringkan Lansia
Nilai kesadaran Lansia :
“pak..pak..”
Cari bantuan
C A B
Cek nadi dan napas
lansia tiap 5 siklus CAB
Bila paska siklus CAB dicek
nadi dan napasnya
kembali muncul lansia
selamat baringkan
miring, salah satu posisi kaki
ditekuk (posisi recovery),
sambil menunggu bantuan
datang
Compression 30x
Breathing 2x
32. 2. LUKA BAKAR
Penanganan luka bakar :
1. Hentikan sumber pembakaran, contoh
matikan api, cabut arus listrik
2. Dinginkan area luka bakar selama 2-3
menit dibawah air mengalir atau
rendam dalam air dingin
3. Tutup dgn kassa steril atau kain bersih
yang basah
4. Bawa ke fasilitas kesehatan
33. 3. Patah Tulang
Tanda patah tulang :
terlihat
a. Nyeri
b. Bengkak atau benjolan
c. Memar
d. Bentuk tubuh tidak
normal
e. Patah tulang terbuka
f. Fungsiolesa
g. Timbul tanda shock (berdebar,
pucat, pingsan)
Penanganan lansia curiga patah
tulang :
1. Mencari pertolongan (nakes, anggota
keluarga)
2. Sambil menunggu bantuan :
a. Fiksasi bagian tubuh yg terluka
(gulungan selimut, bantal, bidai)
b. Tutupi luka terbuka (bila ada) dgn kassa
steril/kain bersih
c. Perhatikan adanya tanda penurunan
kesadaran
34. 4. PERDARAHAN
Penanganan perdarahan kecil
dan luka tdk dalam :
1. Cuci tangan caregiver, keringkan,
pakai sarung tangan
2. Debridement lalu keringkan dgn
kassa steril
3. Oleskan antiseptik, letakkan kassa
steril diatas luka
4. Balut luka dgn kassa steril,
gunakan yang steril
Penanganan perdarahan hebat: :
tapi
1. Cuci tangan caregiver, keringkan, pakai
sarung tangan
2. Bebat perdarahan dgn tekanan selama
10 menit
3. Angkat anggota badan yg terluka
4. Balut dgn perban diatas kain
tdk
pembebat, beri tekanan
terlalu ketat
5. Rujuk ke fasilitas kesehatan
6. Apabila
ambil
tertusuk
bendanya.
benda,
Cukup
JANGAN
berikan
pengganjal di kanan kiri benda untuk
fiksasi
35. 5. SYOK
Penanganan Syok:
1. Baringkan lansia, posisi mata kaki
lebih tinggi daripada posisi kepala
2. Longgarkan pakaian lansia
3. Pastikan sirkulasi udara baik
4. Jaga kehangatan lansia
5. Jangan beri makan/minum
6. Periksa denyut nadi dan
pernapasan secara teratur
7. Beri kenyamanan
8. Konsultasi ke tenaga kesehatan
lansia syok biasanya dehidrasi,
jantung, perdarahan. Tanda lansia
Penyebab
penyakit
syok :
a. Pucat
b. Kulit dingin, lembab
c. Denyut nadi cepat dan lemah
d. Kadang-kadang kesadaran menurun
36. 6. TERSEDAK
Penyebab lansia tersedak : saat
pemberian makan, minum obat
bentuk pil/tablet
Tanda lansia tersedak :
- Kesulitan bernafas/ berbicara
- Kulit wajah memerah sampai dgn
kebiruan
- Lansia memegang lehernya karena
sulit bernapas
Penanganan lansia tersedak :
a. Tenangkan lansia minta lansia mendehem
atau batuk
b. Jika sumbatan adalah padat lakukan
Manuver Heimlich :
1. Caregiver berdiri dibelakang lansia. Posisikan
kepalan tangan pada perut lansia bagian atas
2. Pegang kepalan tangan pertama dengan tangan
kedua
3. Lakukan hentakan pada perut lansia
menggunakan kedua tangan kearah dalam dan
keatas
4. Ulangi hingga jalan napas bebas dari sumbatan
dan lansia dapat batuk atau bernapas
5. Jika lansia tdk sadarkan diri, cari tenaga
kesehatan