1. KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Dasar Kebersihan Diri atau
Personal Hygiene” yang telah disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah di AKPER
PEMKAB MUNA.
Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah membantu
terselesaikannya makalah ini,yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Untuk itu saya
menucapkan terima kasih atas semua bantuan yang telah diberikan dalam penyusunan makalah ini.
Pada makalah ini saya menyadari masih jauh dari kesempurnaan.Untuk itu,segala kritik dan
saran yang bersifat konstruktif saya terima dengan senang hati demi kesempurnaan Makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi siapa saja, khususnya para mahasiswa serta seluruh
pembaca.
Raha,08 November 2012
penulis
2. DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar………………………………………………...................................................
Daftar Isi………………………………………………............................................................
BAB I. PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah………………………………………………......................
B. Rumusan Masalah…………………………..............................................................
C. Tujuan………………………………………............................................................
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian…………………………………............................................................
B. Tujuan Perawatan Personal Hygiene……............................................................
C. Macam-Macam Personal Hygiene…………............................................................
D. Tanda dan Gejala Personal Hygiene………............................................................
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene.........................................
F. Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hygiene..........................
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………............................................................
B. Saran………………………………………............................................................
DAFTAR PUSTAKA ……………………………............................................................
3. BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemeliharaan kebersihan diri sangat menentukan status kesehatan, di mana individu
secara sadar dan atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya
penyakit. Upaya ini lebih menguntungkan bagi individu karena lebih hemat biaya, tenaga
dan waktu dalam mewujudkan kesejahteraan dan kesehatan. Upaya pemeliharaan
kebersihan diri mencakup tentang kebersihan rambut, mata, telinga, gigi, mulut, kulit,
kuku, serta kebersihan dalam berpakaian. Dalam upaya pemeliharaan kebersihan diri ini,
pengetahuan keluarga akan pentingnya kebersihan diri tersebut sangat diperlukan. Karena
pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk
tindakan seseorang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Personal Hygiene?
2. Apa tujuan dari Personal Hygiene?
3. Apa saja macam-macam dari Personal Hygiene?
4. Apa saja tanda dan gejala dari Personal Hygiene?
5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi Personal Hygiene?
6. Apa dampak yang sering timbul pada masalah Personal Hygiene?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi dari Personal Hygiene.
2. Untuk mengetahui tujuan dari Personal Hygiene.
4. 3. Untuk mengetahui macam-macam dari Personal Hygiene.
4. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari Personal Hygiene.
5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Personal Hygiene.
6. Untuk mengetahui dampak yang sering timbul pada masalah Personal Hygiene.
5. BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan bagian dari kehidupan kita
sehari-hari, oleh karena itu sudah seharusnya kita sebagai manusia untuk selalu memperhatikan
kebersihan diri dan lingkungan kita agar terhindar dari berbagai macam penyakit. Perawat
hendaknya mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai kebersihan diri dan lingkungan ini,
sebagai bekal untuk merawat dirinya sendiri juga untuk merawat orang lain dalam hal ini adalah
pasien, baik di Rumah Sakit, Keluarga maupun di masyarakat.
Perawatan diri atau kebersihan diri (personal hygiene) merupakan perawatan diri sendiri yang
dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun psikologis. Pemenuhan
perawatan diri dipengaruhi berbagai faktor, di antaranva: budaya, nilai sosial pada individu atau
keluarga, pengetahuan terhadap peerawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri.
Dalam kehidupan sehari – hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus
diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.Kebersihan
itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan.Hal –hal yang sangat berpengaruh
itu diantaranya kebudayaan, social, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan,
serta tingkat perkembangan. Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang
diperhatikan, hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele,
padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.(Tarwoto,
Watonah, 2006 :78).
B. Tujuan Perawatan Personal Hygiene
1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki Personal Hygiene yang kurang
4. Pencegahan penyakit
5. Meningkatkan percaya diri seseorang
6. Menciptakan keindahan
6. C. Macam-Macam Personal Hygiene
1. Perawatan Rambut
Penampilan dan kesejahteraan seseorang sering kali tergantung dari cara penampilan dan
perasaan mengenai rambutnya. Penyakit atau ketidakmampuan mencegah seseorang untuk
memelihara perawatan rambut sehari-sehari. Menyikat, menyisir dan bersampo adalah cara-cara
dasar hygienis untuk semua usia. Pertumbuhan, distribusi pola rambut dapat menjadi
indikator status kesehatan umum, perubahan hormonal, stress emosional maupun fisik,
penuaan, infeksi dan penyakit tertentu atau obat obatan dapat mempengaruhi karakteristik
rambut. Rambut normal adalah bersih, bercahaya, dan tidak Kusut, untuk kulit kepala harus
bebas dari lesi kehilangan disebabkan karena praktik perawatan yang tidak tepat atau
penggunaan medikasi kemoterapi. Potter dan Perri (2005), menjelaskan mengenai masalah
rambut dan kulit kepala yang sering terjadi yaitu:
1. Ketombe
2. Pediculosis (kutu)
3. pediculosis capitis (kutu kepala)
4. pediculosis corporis (kutu badan)
5. pediculosis pubis (kuku kepiting)
6. kehilangan rambut (alopesia)
2. Perawatan Mata, Telinga dan Hidung
Perhatian khusus diberikan untuk membersihkan mata, telinga dan hidung secara normal
tidak ada perawatan khusus yang diperlukan untuk mata karena secara terus-menerus
dibersihkan air mata, dan kelopak mata, dan bulu mata mencegah partikel asing. Seseorang
hanya memerlukan untuk memindahkan sekresi kering yang terkumpul kepada kantus
sebelah, dalam bulu mata hygiene telinga mempunyai implikasi ketajaman pendengaran
sebasea lilin atau benda asing berkumpul pada kanal telinga luar yang mengganggu
7. konduksi suara. Khususnya pada lansia rentan masalah. Hidung memberikan temperatur dan
kelembaban udara yang pernafasan dihirup serta mencegah masuknya partikel asing ke
dalam sistem kumulasi sekresi yang mengeras di dalam nares dapat merusak sensasi
olfaktori dan pernafasan (Potter dan Perry, 2005).
3. Perawatan Kulit
Kondisi kulit tergantung pada praktek hygiene dan paparan iritan lingkungan, sejalan
dengan usia, kulit kehilangan layak kenyal dan kelembaban, pada kelenjar sebasea dan
keringat menjadi kurang aktif. Epitalium menipis dan serabut kolagen elastik, menyusut
sehingga kulit mudah pecah. Perubahan ini merupakan peringatan ketika bergerak dan
mengatur posisi pada lansia. Khas kulit lansia adalah kering dan berkerut, masalah kulit
yang umum yaitu kulit kering, jerawat, hirsutisme dan suam. Kulit tujuan dari
membersihkan kulit dengan mandi yaitu; membersihkan kulit, stimulasi sirkulasi, citra diri,
pengurangan bau badan dan peningkatan rentang gerak. Tipe mandi yang terapeutik terdiri
dari mandi bak mandi air panas, mandi bak air hangat, mandi bak air dingin, berendam dan
rendam duduk (Potter dan Perry, 2005).
4. Perawatan Kaki, Tangan dan Kuku
Kaki dan kuku sering kali memerlukan perawatan khusus untuk mencegah infeksi, bau dan
cedera pada jaringan. Perawatan dapat digabungkan pada saat mandi atau pada waktu yang
terpisah. Masalah yang timbul bukan karena perawatan yang salah atau kurang terhadap
kaki dan tangan seperti menggigit kuku atau memotong yang tidak tepat. Pemaparan dengan
zat-zat kimia yang tajam dan pemakaian sepatu yang tidak pas. Ketidaknyamanan dapat
mengarah pada stres fisik dan emosional (Potter dan Perry, 2005).
D.Tanda dan Gejala Personal Hygiene
Menurut Depkes (2000: 20) Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri adalah:
8. a) Fisik
Badan bau, pakaian kotor, Rambut dan kulit kotor, Kuku panjang dan kotor, Gigi kotor
disertai mulut bau, Penampilan tidak rapi
b) Psikologis
Malas, tidak ada inisiatif, Menarik diri, isolasi diri, Merasa tak berdaya, rendah diri dan
merasa hina.
c) Sosial
Interaksi kurang,Kegiatan kurang, Tidak mampu berperilaku sesuai norma, Cara makan
tidak teratur, BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan mandi tidak mampu
mandiri.
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene
a. Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya
karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya.
b. Praktik social
Pada anak – anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi
perubahan pola personal hygiene.
c. Status Sosial Ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo,
alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
9. d. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat
meningkatkan kesehatan, misalnya pada pasien penderita Diabetes Melitus ia harus selalu
menjaga kebersihan kakinya
F. Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hygiene
1. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan
perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit,
gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
2. Dampak Psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa
nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan
interaksi sosial.
10. BAB III. PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari pembahasan di atas kami dapat menyimpulkan bahwa kebersihan diri adalah upaya
individu dalam memelihara kebersihan diri yang meliputi kebersihan rambut, gigi dan
mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan kebersihan dalam berpakaian dalam meningkatkan
kesehatan yang optimal (Effendy, 1997).
Tujuan dari personal hygiene adalah (Tarwoto, 2004):Meningkatkan derajat kesehatan
seseorang, Memelihara kebersihan diri seseorang, Memperbaiki personal hygiene yang
kurang, Mencegah penyakit, Menciptakan keindahan, Meningkatkan rasa percaya diri.
B.Saran
Kami membutuhkan saran maupun kritikan dari pembaca yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan makalah yang kami buat ini.
12. MAKALAH
“KONSEP DASAR KEBERSIHAN DIRI atau PERSONAL HYGIENE”
OLEH
NAMA : SYAHRUL
NIM : 12.12.989
TINGKAT : IA
DOSEN :
AKADEMI KEPERAWATAN PEMKAB MUNA
RAHA
2012/2013