SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
TATA LAKSANA TERAPI
RASIONAL PADA KASUS
GOUT DAN HIPERURISEMIA
VINA MARIANA ULFAH
SF 20244
PENGERTIAN GOUT DAN HIPERURISEMIA
GOUT HIPERURISEMIA
penyakit progresif akibat deposisi kristal MSU
(Monosodium Urat) di persendian, ginjal, dan
jaringan ikat lain sebagai akibat
hiperurisemia yang telah berlangsung kronik
peningkatan kadar asam urat dalam darah
DIAGNOSIS
GOUT HIPERURISEMIA
Perjalanan alamiah gout terdiri dari tiga
fase, yaitu:
a) hiperurisemia tanpa gejala klinis,
b) artritis gout akut diselingi interval tanpa
gejala klinis (fase interkritikal),
c) artritis gout kronis
Hiperurisemia tanpa gejala klinis ditandai
dengan kadar asam urat serum >6.8 mg/dl,
yang berarti telah melewati batas
solubilitasnya di serum
DIAGNOSIS
• KRITERIA DIAGNOSIS ARTRITIS GOUT AKUT DAPAT MENGGUNAKAN KRITERIA
MENURUT AMERICAN COLLEGE OF RHEUMATOLOGY (ACR)/EUROPEAN LEAGUE
AGAINST RHEUMATISM (EULAR)
PRINSIP UMUM TATALAKSANA HIPERURISEMIA
DAN GOUT
Setiap pasien hiperurisemia dan gout harus mendapat
informasi yang memadai tentang penyakit gout dan
tatalaksana yang efektif termasuk tatalaksana
terhadap penyakit komorbid
Setiap pasien hiperurisemia dan gout harus diberi
nasehat mengenai modifikasi gaya hidup seperti
menurunkan berat badan hingga ideal, menghindari
alkohol, minuman yang mengandung gula pemanis
buatan, makanan berkalori tinggi serta daging merah
dan seafood berlebihan, serta dianjurkan untuk
mengonsumsi makanan rendah lemak, dan latihan
fisik teratur
Setiap pasien dengan gout secara sistematis harus
dilakukan anamnesis dan pemeriksaan penapisan
untuk penyakit komorbid terutama yang
berpengaruh terhadap terapi penyakit gout dan
faktor risiko kardiovaskular, termasuk gangguan
fungsi ginjal, penyakit jantung koroner, gagal
jantung, stroke, penyakit arteri perifer, obesitas,
hipertensi, diabetes, dan merokok.
TATALAKSANA HIPERURISEMIA DAN GOUT
FARMAKOLOGI NON FARMAKOLOGI
• Pasien yang overweight harus melakukan
modifikasi pola makan untuk memiliki
berat badan ideal
• Hindari makanan tinggi purin
• Pasien harus terhidrasi dengan baik
dengan minum air >2 liter per hari
• Latihan fisik
TATALAKSANA HIPERURISEMIA DAN GOUT
Hiperurisemia tanpa gejala klinis
gout akut
Fase Interkritikal dan Gout Kronis
Gout Pada Pasien Gangguan Fungsi Ginjal
TATALAKSANA HIPERURISEMIA TANPA GEJALA
KLINIS
Hiperurisemia
tanpa gejala
klinis
modifikasi
gaya hidup
Pemberian
obat
penurun
asam urat
TATALAKSANA GOUT AKUT
gout
akut
Serangan gout akut harus
ditangani secepatnya
Pilihan terapi gout akut dengan onset
<12 jam adalah kolkisin.Terapi pilihan
lain diantaranya: OAINS, kortikosteroid
oral dan/atau bila dibutuhkan aspirasi
sendi dilanjutkan injeksi kortikosteroid
Pemberian obat penurun asam
urat tidak dianjurkan pada
terapi serangan gout akut,
namun dilanjutkan pada pasien
yang sudah mengonsumsi obat
tersebut secara rutin
Pada penyakit komorbid
Hipertensi: pertimbangkan untuk
mengganti terapi antihipertensi
golongan thiazide atau loop diuretic
Dislipidemia: pertimbangkan untuk
memulai terapi statin atau fenofibrat
TATA LAKSANA INTERKRITIKAL DAN GOUT
AKUT
FASE INTERKRITIKAL MERUPAKAN PERIODE BEBAS GEJALA DIANTARA DUA
SERANGAN GOUT AKUT,
ALOPURINOL ADALAH OBAT PILIHAN PERTAMA UNTUK MENURUNKAN KADAR
ASAM URAT, DIBERIKAN MULAI DOSIS 100 MG/HARI DAN DAPAT DINAIKAN
SECARA BERTAHAP SAMPAI DOSIS MAKSIMAL 900 MG/HARI (JIKA FUNGSI GINJAL
BAIK Rekomendasi pengelolaan gout fase interkritikal dan gout kronis
1 Terapi pencegahan serangan gout akut diberikan selama 6 bulan sejak awal pemberian
terapi penurun kadar asam urat, dengan kolkisin 0.5−1 mg/hari atau OAINS dosis rendah
pada pasien yang mengalami intoleransi atau kontraindikasi kolkisin
2 Kadar asam urat serum harus dimonitor dan dijaga agar <6 mg/dL. Pada pasien
dengan gout berat target kadar asam urat serum diupayakan sampai <5 mg/dL untuk
melarutkan kristal monosodium urat
3 Semua pilihan obat untuk menurunkan kadar serum asam urat dimulai dengan dosis rendah
dan titrasi dosis meningkat sampai tercapai kadar asam urat <6 mg/dL dan bertahan
sepanjang hidup
4 Terapi penurun asam urat yang dapat diberikan yaitu alopurinol (100-900 mg/hari),
probenecid (1-2 g/hari), febuxostat (80-120 mg/hari).
5 Gout kronis dengan kualitas hidup buruk, bila terapi penurun kadar asam urat tidak
TATA LAKSANA GOUT PADA PASIEN
GANGGUAN FUNGSI GINJAL
Gout akut pada pasien dengan gangguan
fungsi ginjal
Gout kronis pada pasien gangguan fungsi
ginjal
Serangan gout akut pada pasien dengan
gangguan fungsi ginjal dapat diberikan
kortikosteroid oral atau injeksi intraartikular
Pada gangguan fungsi ginjal pemberian
alopurinol dimulai 100 mg/hari dan dosis
dititrasi sampai target kadar asam urat
serum <6 mg/dL. Pasien dengan penyakit
ginjal kronis stadium 3−5 dibutuhkan
penyesuaian dosis pemeliharaan alopurinol
Kolkisin dosis rendah (0.5 mg 1x/hari)
dapat dipertimbangkan bila bersihan
kreatinin masih >50 ml/menit
Pada gangguan fungsi ginjal dengan
bersihan kreatinin >30 ml/menit, pemberian
febuxostat tidak perlu penyesuaian dosis
Analgesia golongan opioid dapat
ditambahkan bila pasien masih nyeri
Pemberian profilaksis kolkisin pada pasien
yang memiliki bersihan kreatinin >60
ml/menit/1.73 m2 tidak perlu penyesuaian
dosis. Pada pasien dengan bersihan
kreatinin <60 ml/menit, dosis obat
diberikan sesuai dengan bersihan kreatinin
ALGORITME TATA LAKSANA GOUT AKUT
ALGORITME TATA LAKSANA HIPERURISEMIA PADA
PASIEN GOUT
JENIS-JENIS OBAT PENURUN KADAR SERUM
URAT
REKOMENDASI DOSIS ALOPURINOL
BERDASARKAN LAJU FILTRASI
GLOMERULUS
GUEDLINE
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

mekanisme pembentukan bilirubin
mekanisme pembentukan bilirubinmekanisme pembentukan bilirubin
mekanisme pembentukan bilirubin
hanarisha
 
Anemia Defisiensi Besi
Anemia Defisiensi BesiAnemia Defisiensi Besi
Anemia Defisiensi Besi
Imron Rosyadi
 
Penyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroidPenyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroid
fikri asyura
 
Pneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpointPneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpoint
Dwika Marbun
 

What's hot (20)

PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
 
Diagnosa dan Manajemen Nyeri Abdomen Akut
Diagnosa dan Manajemen Nyeri Abdomen Akut Diagnosa dan Manajemen Nyeri Abdomen Akut
Diagnosa dan Manajemen Nyeri Abdomen Akut
 
keseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darahkeseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darah
 
mekanisme pembentukan bilirubin
mekanisme pembentukan bilirubinmekanisme pembentukan bilirubin
mekanisme pembentukan bilirubin
 
Anemia Defisiensi Besi
Anemia Defisiensi BesiAnemia Defisiensi Besi
Anemia Defisiensi Besi
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
Meningoensefalitis: minireview
Meningoensefalitis: minireviewMeningoensefalitis: minireview
Meningoensefalitis: minireview
 
Forensik - Pembunuhan Anak Sendiri
Forensik - Pembunuhan Anak SendiriForensik - Pembunuhan Anak Sendiri
Forensik - Pembunuhan Anak Sendiri
 
Rinitis
RinitisRinitis
Rinitis
 
Penyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroidPenyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroid
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Osteoarthritis
OsteoarthritisOsteoarthritis
Osteoarthritis
 
gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)
 
Gagal nafas akut
Gagal nafas akutGagal nafas akut
Gagal nafas akut
 
Tumor parotis ppt
Tumor parotis pptTumor parotis ppt
Tumor parotis ppt
 
Migrain
MigrainMigrain
Migrain
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
Pneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpointPneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpoint
 
DIARE.pptx
DIARE.pptxDIARE.pptx
DIARE.pptx
 
Penyakit batu empedu
Penyakit batu empeduPenyakit batu empedu
Penyakit batu empedu
 

Similar to GOUTHIPERURISEMIA.pptx

Pertimbangan anestesi pada pasien diabetes mellitus (1) (2).pptx
Pertimbangan anestesi pada pasien diabetes mellitus (1) (2).pptxPertimbangan anestesi pada pasien diabetes mellitus (1) (2).pptx
Pertimbangan anestesi pada pasien diabetes mellitus (1) (2).pptx
TaraManurung
 
Gagal ginjal kronis 2(1)
Gagal ginjal kronis 2(1)Gagal ginjal kronis 2(1)
Gagal ginjal kronis 2(1)
Khusny Kamal
 
Diit ginjal dan saluran kemih
Diit ginjal dan saluran kemihDiit ginjal dan saluran kemih
Diit ginjal dan saluran kemih
Cahya
 
Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptx
Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptxNama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptx
Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptx
BAksaSonita062
 

Similar to GOUTHIPERURISEMIA.pptx (20)

Gout hiperurisemia rosyid.pptx
Gout hiperurisemia rosyid.pptxGout hiperurisemia rosyid.pptx
Gout hiperurisemia rosyid.pptx
 
Yoga setiawan Tugas GOUT (hiperurisemia).ppt
Yoga setiawan Tugas GOUT (hiperurisemia).pptYoga setiawan Tugas GOUT (hiperurisemia).ppt
Yoga setiawan Tugas GOUT (hiperurisemia).ppt
 
Pedoman Diagnosis dan Pengelolaan Gout.pptx
Pedoman Diagnosis dan Pengelolaan Gout.pptxPedoman Diagnosis dan Pengelolaan Gout.pptx
Pedoman Diagnosis dan Pengelolaan Gout.pptx
 
CHRONIC KIDNEY DISEASE
CHRONIC KIDNEY DISEASECHRONIC KIDNEY DISEASE
CHRONIC KIDNEY DISEASE
 
kmb 2 bph DEBBY.pptx
kmb 2 bph DEBBY.pptxkmb 2 bph DEBBY.pptx
kmb 2 bph DEBBY.pptx
 
Penyakit Ginjal Kronik di Bulan Suci Ramadhan
Penyakit Ginjal Kronik di Bulan Suci RamadhanPenyakit Ginjal Kronik di Bulan Suci Ramadhan
Penyakit Ginjal Kronik di Bulan Suci Ramadhan
 
Pertimbangan anestesi pada pasien diabetes mellitus (1) (2).pptx
Pertimbangan anestesi pada pasien diabetes mellitus (1) (2).pptxPertimbangan anestesi pada pasien diabetes mellitus (1) (2).pptx
Pertimbangan anestesi pada pasien diabetes mellitus (1) (2).pptx
 
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik
 
Gagal ginjal kronis 2(1)
Gagal ginjal kronis 2(1)Gagal ginjal kronis 2(1)
Gagal ginjal kronis 2(1)
 
ppt seminar rs gm fix.pptx
ppt seminar rs gm fix.pptxppt seminar rs gm fix.pptx
ppt seminar rs gm fix.pptx
 
Online Class - Gout Arthritis (Done).pptx
Online Class - Gout Arthritis (Done).pptxOnline Class - Gout Arthritis (Done).pptx
Online Class - Gout Arthritis (Done).pptx
 
treatment of dhiarrea MHS.pptx
treatment of dhiarrea MHS.pptxtreatment of dhiarrea MHS.pptx
treatment of dhiarrea MHS.pptx
 
BUK 1.pptx
BUK 1.pptxBUK 1.pptx
BUK 1.pptx
 
Asam urat
Asam uratAsam urat
Asam urat
 
Tugas diet pada gagal ginjal.pptx
Tugas diet pada gagal ginjal.pptxTugas diet pada gagal ginjal.pptx
Tugas diet pada gagal ginjal.pptx
 
FARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSIFARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSI
 
64 193-1-pb
64 193-1-pb64 193-1-pb
64 193-1-pb
 
Diit ginjal dan saluran kemih
Diit ginjal dan saluran kemihDiit ginjal dan saluran kemih
Diit ginjal dan saluran kemih
 
Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptx
Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptxNama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptx
Nama_NIM_Kelas_Kelompok 1 AC_Tugas Kasus Farter 2.pptx
 
Ppt gout
Ppt goutPpt gout
Ppt gout
 

More from Vina Mariana Ulfah (8)

OSTEOMALASIA.pptx
OSTEOMALASIA.pptxOSTEOMALASIA.pptx
OSTEOMALASIA.pptx
 
GANGGUAN SIRKULASI.pptx
GANGGUAN SIRKULASI.pptxGANGGUAN SIRKULASI.pptx
GANGGUAN SIRKULASI.pptx
 
SKIZOPRENIA.pptx
SKIZOPRENIA.pptxSKIZOPRENIA.pptx
SKIZOPRENIA.pptx
 
DVT_RABDOMYOLISIS.pptx
DVT_RABDOMYOLISIS.pptxDVT_RABDOMYOLISIS.pptx
DVT_RABDOMYOLISIS.pptx
 
INKONTENESIA URINE.pptx
INKONTENESIA URINE.pptxINKONTENESIA URINE.pptx
INKONTENESIA URINE.pptx
 
EPILEPSI.pptx
EPILEPSI.pptxEPILEPSI.pptx
EPILEPSI.pptx
 
DIABETES MELITUS VINA MARIANA ULFAH.pptx
DIABETES MELITUS VINA MARIANA ULFAH.pptxDIABETES MELITUS VINA MARIANA ULFAH.pptx
DIABETES MELITUS VINA MARIANA ULFAH.pptx
 
PELAYANAN KESEHATAN.ppt
PELAYANAN KESEHATAN.pptPELAYANAN KESEHATAN.ppt
PELAYANAN KESEHATAN.ppt
 

Recently uploaded

399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
AGHNIA17
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 

Recently uploaded (20)

399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOASCATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 

GOUTHIPERURISEMIA.pptx

  • 1. TATA LAKSANA TERAPI RASIONAL PADA KASUS GOUT DAN HIPERURISEMIA VINA MARIANA ULFAH SF 20244
  • 2. PENGERTIAN GOUT DAN HIPERURISEMIA GOUT HIPERURISEMIA penyakit progresif akibat deposisi kristal MSU (Monosodium Urat) di persendian, ginjal, dan jaringan ikat lain sebagai akibat hiperurisemia yang telah berlangsung kronik peningkatan kadar asam urat dalam darah
  • 3. DIAGNOSIS GOUT HIPERURISEMIA Perjalanan alamiah gout terdiri dari tiga fase, yaitu: a) hiperurisemia tanpa gejala klinis, b) artritis gout akut diselingi interval tanpa gejala klinis (fase interkritikal), c) artritis gout kronis Hiperurisemia tanpa gejala klinis ditandai dengan kadar asam urat serum >6.8 mg/dl, yang berarti telah melewati batas solubilitasnya di serum
  • 4. DIAGNOSIS • KRITERIA DIAGNOSIS ARTRITIS GOUT AKUT DAPAT MENGGUNAKAN KRITERIA MENURUT AMERICAN COLLEGE OF RHEUMATOLOGY (ACR)/EUROPEAN LEAGUE AGAINST RHEUMATISM (EULAR)
  • 5. PRINSIP UMUM TATALAKSANA HIPERURISEMIA DAN GOUT Setiap pasien hiperurisemia dan gout harus mendapat informasi yang memadai tentang penyakit gout dan tatalaksana yang efektif termasuk tatalaksana terhadap penyakit komorbid Setiap pasien hiperurisemia dan gout harus diberi nasehat mengenai modifikasi gaya hidup seperti menurunkan berat badan hingga ideal, menghindari alkohol, minuman yang mengandung gula pemanis buatan, makanan berkalori tinggi serta daging merah dan seafood berlebihan, serta dianjurkan untuk mengonsumsi makanan rendah lemak, dan latihan fisik teratur Setiap pasien dengan gout secara sistematis harus dilakukan anamnesis dan pemeriksaan penapisan untuk penyakit komorbid terutama yang berpengaruh terhadap terapi penyakit gout dan faktor risiko kardiovaskular, termasuk gangguan fungsi ginjal, penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, penyakit arteri perifer, obesitas, hipertensi, diabetes, dan merokok.
  • 6. TATALAKSANA HIPERURISEMIA DAN GOUT FARMAKOLOGI NON FARMAKOLOGI • Pasien yang overweight harus melakukan modifikasi pola makan untuk memiliki berat badan ideal • Hindari makanan tinggi purin • Pasien harus terhidrasi dengan baik dengan minum air >2 liter per hari • Latihan fisik
  • 7. TATALAKSANA HIPERURISEMIA DAN GOUT Hiperurisemia tanpa gejala klinis gout akut Fase Interkritikal dan Gout Kronis Gout Pada Pasien Gangguan Fungsi Ginjal
  • 8. TATALAKSANA HIPERURISEMIA TANPA GEJALA KLINIS Hiperurisemia tanpa gejala klinis modifikasi gaya hidup Pemberian obat penurun asam urat
  • 9. TATALAKSANA GOUT AKUT gout akut Serangan gout akut harus ditangani secepatnya Pilihan terapi gout akut dengan onset <12 jam adalah kolkisin.Terapi pilihan lain diantaranya: OAINS, kortikosteroid oral dan/atau bila dibutuhkan aspirasi sendi dilanjutkan injeksi kortikosteroid Pemberian obat penurun asam urat tidak dianjurkan pada terapi serangan gout akut, namun dilanjutkan pada pasien yang sudah mengonsumsi obat tersebut secara rutin Pada penyakit komorbid Hipertensi: pertimbangkan untuk mengganti terapi antihipertensi golongan thiazide atau loop diuretic Dislipidemia: pertimbangkan untuk memulai terapi statin atau fenofibrat
  • 10. TATA LAKSANA INTERKRITIKAL DAN GOUT AKUT FASE INTERKRITIKAL MERUPAKAN PERIODE BEBAS GEJALA DIANTARA DUA SERANGAN GOUT AKUT, ALOPURINOL ADALAH OBAT PILIHAN PERTAMA UNTUK MENURUNKAN KADAR ASAM URAT, DIBERIKAN MULAI DOSIS 100 MG/HARI DAN DAPAT DINAIKAN SECARA BERTAHAP SAMPAI DOSIS MAKSIMAL 900 MG/HARI (JIKA FUNGSI GINJAL BAIK Rekomendasi pengelolaan gout fase interkritikal dan gout kronis 1 Terapi pencegahan serangan gout akut diberikan selama 6 bulan sejak awal pemberian terapi penurun kadar asam urat, dengan kolkisin 0.5−1 mg/hari atau OAINS dosis rendah pada pasien yang mengalami intoleransi atau kontraindikasi kolkisin 2 Kadar asam urat serum harus dimonitor dan dijaga agar <6 mg/dL. Pada pasien dengan gout berat target kadar asam urat serum diupayakan sampai <5 mg/dL untuk melarutkan kristal monosodium urat 3 Semua pilihan obat untuk menurunkan kadar serum asam urat dimulai dengan dosis rendah dan titrasi dosis meningkat sampai tercapai kadar asam urat <6 mg/dL dan bertahan sepanjang hidup 4 Terapi penurun asam urat yang dapat diberikan yaitu alopurinol (100-900 mg/hari), probenecid (1-2 g/hari), febuxostat (80-120 mg/hari). 5 Gout kronis dengan kualitas hidup buruk, bila terapi penurun kadar asam urat tidak
  • 11. TATA LAKSANA GOUT PADA PASIEN GANGGUAN FUNGSI GINJAL Gout akut pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal Gout kronis pada pasien gangguan fungsi ginjal Serangan gout akut pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dapat diberikan kortikosteroid oral atau injeksi intraartikular Pada gangguan fungsi ginjal pemberian alopurinol dimulai 100 mg/hari dan dosis dititrasi sampai target kadar asam urat serum <6 mg/dL. Pasien dengan penyakit ginjal kronis stadium 3−5 dibutuhkan penyesuaian dosis pemeliharaan alopurinol Kolkisin dosis rendah (0.5 mg 1x/hari) dapat dipertimbangkan bila bersihan kreatinin masih >50 ml/menit Pada gangguan fungsi ginjal dengan bersihan kreatinin >30 ml/menit, pemberian febuxostat tidak perlu penyesuaian dosis Analgesia golongan opioid dapat ditambahkan bila pasien masih nyeri Pemberian profilaksis kolkisin pada pasien yang memiliki bersihan kreatinin >60 ml/menit/1.73 m2 tidak perlu penyesuaian dosis. Pada pasien dengan bersihan kreatinin <60 ml/menit, dosis obat diberikan sesuai dengan bersihan kreatinin
  • 13. ALGORITME TATA LAKSANA HIPERURISEMIA PADA PASIEN GOUT
  • 14. JENIS-JENIS OBAT PENURUN KADAR SERUM URAT
  • 15. REKOMENDASI DOSIS ALOPURINOL BERDASARKAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS