SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
LUKALUKANURUL SYUHFAL NINGSIH, S.ST, M.KESNURUL SYUHFAL NINGSIH, S.ST, M.KES
LUKA DAN PERAWATANNYALUKA DAN PERAWATANNYA
A. PengertianA. Pengertian
Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normalLuka adalah suatu gangguan dari kondisi normal
pada kulit ( Taylor, 1997). Luka adalahpada kulit ( Taylor, 1997). Luka adalah
kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membrankerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran
dan tulang atau organ tubuh laindan tulang atau organ tubuh lain
(Kozier, 1995).(Kozier, 1995).
Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul :Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul :
1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ
2. Respon stres simpatis2. Respon stres simpatis
3. Perdarahan dan pembekuan darah3. Perdarahan dan pembekuan darah
4. Kontaminasi bakteri4. Kontaminasi bakteri
5. Kematian sel5. Kematian sel
B. Jenis-Jenis LukaB. Jenis-Jenis Luka
1.1. Berdasarkan tingkat kontaminasiBerdasarkan tingkat kontaminasi
a.a. Clean Wounds (Luka bersih), yaitu luka bedahClean Wounds (Luka bersih), yaitu luka bedah
takterinfeksi yang mana tidak terjadi proses peradangantakterinfeksi yang mana tidak terjadi proses peradangan
(inflamasi) dan infeksi pada sistem pernafasan,(inflamasi) dan infeksi pada sistem pernafasan,
pencernaan, genital dan urinari tidak terjadi. Luka bersihpencernaan, genital dan urinari tidak terjadi. Luka bersih
biasanya menghasilkan luka yang tertutup; jikabiasanya menghasilkan luka yang tertutup; jika
diperlukan dimasukkan drainase tertutup. Kemungkinandiperlukan dimasukkan drainase tertutup. Kemungkinan
terjadinya infeksi luka sekitar 1% - 5%.terjadinya infeksi luka sekitar 1% - 5%.
b. Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi),b. Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi),
merupakan luka pembedahan dimana saluran respirasi,merupakan luka pembedahan dimana saluran respirasi,
pencernaan, genital atau perkemihan dalam kondisipencernaan, genital atau perkemihan dalam kondisi
terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi, kemungkinanterkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi, kemungkinan
timbulnya infeksi luka adalah 3% - 11%.timbulnya infeksi luka adalah 3% - 11%.
c. Contamined Wounds (Luka terkontaminasi), termasukc. Contamined Wounds (Luka terkontaminasi), termasuk
luka terbuka, luka akibat kecelakaan dan operasi denganluka terbuka, luka akibat kecelakaan dan operasi dengan
kerusakan besar dengan teknik aseptik atau kontaminasikerusakan besar dengan teknik aseptik atau kontaminasi
dari saluran cerna; pada kategori ini juga termasuk insisidari saluran cerna; pada kategori ini juga termasuk insisi
akut, inflamasi nonpurulen. Kemungkinan infeksi lukaakut, inflamasi nonpurulen. Kemungkinan infeksi luka
10% - 17%.10% - 17%.
d. Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi), yaitud. Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi), yaitu
terdapatnya mikroorganisme pada luka.terdapatnya mikroorganisme pada luka.
2. Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka2. Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka
a. Stadium I : Luka Superfisial (“Non-Blanching Erithema) :a. Stadium I : Luka Superfisial (“Non-Blanching Erithema) :
yaitu luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit.yaitu luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit.
b. Stadium II : Luka “Partial Thickness” : yaitu hilangnyab. Stadium II : Luka “Partial Thickness” : yaitu hilangnya
lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas darilapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas dari
dermis. Merupakan luka superficial dan adanya tandadermis. Merupakan luka superficial dan adanya tanda
klinis seperti abrasi, blister atau lubang yang dangkal.klinis seperti abrasi, blister atau lubang yang dangkal.
c. Stadium III : Luka “Full Thickness” : yaitu hilangnya kulitc. Stadium III : Luka “Full Thickness” : yaitu hilangnya kulit
keseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis jaringankeseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan
subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidaksubkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak
melewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya sampaimelewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya sampai
pada lapisan epidermis, dermis dan fasia tetapi tidakpada lapisan epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak
mengenai otot. Luka timbul secara klinis sebagai suatumengenai otot. Luka timbul secara klinis sebagai suatu
lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringanlubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan
sekitarnya.sekitarnya.
d. Stadium IV : Luka “Full Thickness” yang telah mencapaid. Stadium IV : Luka “Full Thickness” yang telah mencapai
lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanyalapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya
destruksi/kerusakan yang luas.destruksi/kerusakan yang luas.
3. Berdasarkan waktu penyembuhan3. Berdasarkan waktu penyembuhan
lukaluka
a. Luka akut : yaitu luka dengan masaa. Luka akut : yaitu luka dengan masa
penyembuhan sesuai dengan konseppenyembuhan sesuai dengan konsep
penyembuhan yang telah disepakati.penyembuhan yang telah disepakati.
b. Luka kronis yaitu luka yang mengalamib. Luka kronis yaitu luka yang mengalami
kegagalan dalam proses penyembuhan,kegagalan dalam proses penyembuhan,
dapat karena faktor eksogen dandapat karena faktor eksogen dan
endogen.endogen.
C. Mekanisme terjadinya luka :C. Mekanisme terjadinya luka :
1. Luka insisi (Incised wounds), terjadi karena teriris oleh1. Luka insisi (Incised wounds), terjadi karena teriris oleh
instrumen yang tajam. Misal yang terjadi akibatinstrumen yang tajam. Misal yang terjadi akibat
pembedahan. Luka bersih (aseptik) biasanya tertutuppembedahan. Luka bersih (aseptik) biasanya tertutup
oleh sutura seterah seluruh pembuluh darah yang lukaoleh sutura seterah seluruh pembuluh darah yang luka
diikat (Ligasi)diikat (Ligasi)
2. Luka memar (Contusion Wound), terjadi akibat benturan2. Luka memar (Contusion Wound), terjadi akibat benturan
oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cederaoleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera
pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak.pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak.
3. Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit3. Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit
bergesekan dengan benda lain yang biasanya denganbergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan
benda yang tidak tajam.benda yang tidak tajam.
4. Luka tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat adanya4. Luka tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat adanya
benda, seperti peluru atau pisau yang masuk kedalambenda, seperti peluru atau pisau yang masuk kedalam
kulit dengan diameter yang kecil.kulit dengan diameter yang kecil.
5. Luka gores (Lacerated Wound), terjadi akibat benda5. Luka gores (Lacerated Wound), terjadi akibat benda
yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat.yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat.
6. Luka tembus (Penetrating Wound), yaitu luka yang6. Luka tembus (Penetrating Wound), yaitu luka yang
menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal lukamenembus organ tubuh biasanya pada bagian awal luka
masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujungmasuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung
biasanya lukanya akan melebar.biasanya lukanya akan melebar.
7. Luka Bakar (Combustio)7. Luka Bakar (Combustio)
D. Penyembuhan LukaD. Penyembuhan Luka
1. Prinsip Penyembuhan Luka1. Prinsip Penyembuhan Luka
Ada beberapa prinsip dalam penyembuhan lukaAda beberapa prinsip dalam penyembuhan luka
menurut Taylor (1997) yaitu:menurut Taylor (1997) yaitu:
(1)(1)Kemampuan tubuh untuk menangani trauma jaringanKemampuan tubuh untuk menangani trauma jaringan
dipengaruhi oleh luasnya kerusakan dan keadaan umumdipengaruhi oleh luasnya kerusakan dan keadaan umum
kesehatan tiap orangkesehatan tiap orang
(2)(2)Respon tubuh pada luka lebih efektif jika nutrisi yangRespon tubuh pada luka lebih efektif jika nutrisi yang
tepat tetap dijagatepat tetap dijaga
(3)(3)Respon tubuh secara sistemik pada traumaRespon tubuh secara sistemik pada trauma
(4)(4)Aliran darah ke dan dari jaringan yang lukaAliran darah ke dan dari jaringan yang luka
(5)(5)Keutuhan kulit dan mukosa membran disiapkan sebagaiKeutuhan kulit dan mukosa membran disiapkan sebagai
garis pertama untuk mempertahankan diri darigaris pertama untuk mempertahankan diri dari
mikroorganisme, danmikroorganisme, dan
(6)Penyembuhan normal ditingkatkan ketika luka bebas(6)Penyembuhan normal ditingkatkan ketika luka bebas
dari benda asing tubuh termasuk bakteri.dari benda asing tubuh termasuk bakteri.
2. Fase Penyembuhan Luka2. Fase Penyembuhan Luka
Menurut Taylor (1997):Menurut Taylor (1997):
a. Fase Inflamatorya. Fase Inflamatory
Fase inflammatory dimulai setelah pembedahan danFase inflammatory dimulai setelah pembedahan dan
berakhir hari ke 3 – 4 pasca operasi. Dua tahap dalamberakhir hari ke 3 – 4 pasca operasi. Dua tahap dalam
fase ini adalah Hemostasis dan Pagositosis. Sebagaifase ini adalah Hemostasis dan Pagositosis. Sebagai
tekanan yang besar, luka menimbulkan lokal adaptasitekanan yang besar, luka menimbulkan lokal adaptasi
sindrom.sindrom.
b. Fase Proliferativeb. Fase Proliferative
Dimulai pada hari ke 3 atau 4 dan berakhir pada hari ke-Dimulai pada hari ke 3 atau 4 dan berakhir pada hari ke-
21. Fibroblast secara cepat mensintesis kolagen dan21. Fibroblast secara cepat mensintesis kolagen dan
substansi dasar. Dua substansi ini membentuk lapis-substansi dasar. Dua substansi ini membentuk lapis-
lapis perbaikan luka. Jaringan baru ini disebut granulasilapis perbaikan luka. Jaringan baru ini disebut granulasi
jaringan.jaringan.
c. Fase Maturasic. Fase Maturasi
Fase akhir dari penyembuhan, dimulai hari ke-21 danFase akhir dari penyembuhan, dimulai hari ke-21 dan
dapat berlanjut selama 1 – 2 tahun setelah luka.dapat berlanjut selama 1 – 2 tahun setelah luka.
E. Faktor yang Mempengaruhi LukaE. Faktor yang Mempengaruhi Luka
1. Usia1. Usia
Anak dan dewasa penyembuhannya lebih cepatAnak dan dewasa penyembuhannya lebih cepat
daripada orang tua.daripada orang tua.
2. Nutrisi2. Nutrisi
Penyembuhan menempatkan penambahan pemakaianPenyembuhan menempatkan penambahan pemakaian
pada tubuh. Klien memerlukan diit kaya protein,pada tubuh. Klien memerlukan diit kaya protein,
karbohidrat, lemak, vitamin C dan A, dan mineral sepertikarbohidrat, lemak, vitamin C dan A, dan mineral seperti
Fe, Zn.Fe, Zn.
3. Infeksi3. Infeksi
Infeksi luka menghambat penyembuhan. BakteriInfeksi luka menghambat penyembuhan. Bakteri
sumber penyebab infeksi.sumber penyebab infeksi.
4. Sirkulasi (hipovolemia) dan Oksigenasi4. Sirkulasi (hipovolemia) dan Oksigenasi
Sejumlah kondisi fisik dapat mempengaruhiSejumlah kondisi fisik dapat mempengaruhi
penyembuhan luka. Adanya sejumlah besar lemakpenyembuhan luka. Adanya sejumlah besar lemak
subkutan dan jaringan lemak (yang memiliki sedikitsubkutan dan jaringan lemak (yang memiliki sedikit
pembuluh darah). Pada orang-orang yang gemukpembuluh darah). Pada orang-orang yang gemuk
penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebihpenyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih
sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuksulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk
sembuh. Kurangnya volume darah akan mengakibatkansembuh. Kurangnya volume darah akan mengakibatkan
vasokonstriksi dan menurunnya ketersediaan oksigenvasokonstriksi dan menurunnya ketersediaan oksigen
dan nutrisi untuk penyembuhan luka.dan nutrisi untuk penyembuhan luka.
5. Hematoma5. Hematoma
Hematoma merupakan bekuan darah. Seringkali darahHematoma merupakan bekuan darah. Seringkali darah
pada luka secara bertahap diabsorbsi oleh tubuh masukpada luka secara bertahap diabsorbsi oleh tubuh masuk
kedalam sirkulasi. Tetapi jika terdapat bekuan yangkedalam sirkulasi. Tetapi jika terdapat bekuan yang
besar hal tersebut memerlukan waktu untuk dapatbesar hal tersebut memerlukan waktu untuk dapat
diabsorbsi tubuh, sehingga menghambat prosesdiabsorbsi tubuh, sehingga menghambat proses
penyembuhan luka.penyembuhan luka.
6. Benda asing6. Benda asing
Benda asing seperti pasir atau mikroorganisme akanBenda asing seperti pasir atau mikroorganisme akan
menyebabkan terbentuknya suatu abses sebelum bendamenyebabkan terbentuknya suatu abses sebelum benda
tersebut diangkat. Abses ini timbul dari serum, fibrin,tersebut diangkat. Abses ini timbul dari serum, fibrin,
jaringan sel mati dan lekosit (sel darah merah), yangjaringan sel mati dan lekosit (sel darah merah), yang
membentuk suatu cairan yang kental yang disebutmembentuk suatu cairan yang kental yang disebut
dengan nanah (“Pus”).dengan nanah (“Pus”).
7. Iskemia7. Iskemia
Iskemia merupakan suatu keadaan dimana terdapatIskemia merupakan suatu keadaan dimana terdapat
penurunan suplai darah pada bagian tubuh akibat daripenurunan suplai darah pada bagian tubuh akibat dari
obstruksi dari aliran darah. Hal ini dapat terjadi akibatobstruksi dari aliran darah. Hal ini dapat terjadi akibat
dari balutan pada luka terlalu ketat.dari balutan pada luka terlalu ketat.
8. Diabetes8. Diabetes
Hambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkanHambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkan
peningkatan gula darah, nutrisi tidak dapat masuk kepeningkatan gula darah, nutrisi tidak dapat masuk ke
dalam sel.dalam sel.
9. Keadaan Luka9. Keadaan Luka
Keadaan khusus dari luka mempengaruhi kecepatan danKeadaan khusus dari luka mempengaruhi kecepatan dan
efektifitas penyembuhan luka.efektifitas penyembuhan luka.
10. Obat10. Obat
Obat anti inflamasi (seperti steroid dan aspirin), heparinObat anti inflamasi (seperti steroid dan aspirin), heparin
dan anti neoplasmik mempengaruhi penyembuhan luka.dan anti neoplasmik mempengaruhi penyembuhan luka.
Penggunaan antibiotik yang lama dapat membuatPenggunaan antibiotik yang lama dapat membuat
seseorang rentan terhadap infeksi luka.seseorang rentan terhadap infeksi luka.
a. Steroid : akan menurunkan mekanisme peradangana. Steroid : akan menurunkan mekanisme peradangan
normal tubuh terhadap cederanormal tubuh terhadap cedera
b. Antikoagulan : mengakibatkan perdarahanb. Antikoagulan : mengakibatkan perdarahan
c. Antibiotik : efektif diberikan segera sebelumc. Antibiotik : efektif diberikan segera sebelum
pembedahan untuk bakteri penyebab kontaminasi yangpembedahan untuk bakteri penyebab kontaminasi yang
spesifik.spesifik.
F. Komplikasi Penyembuhan LukaF. Komplikasi Penyembuhan Luka
1. Infeksi1. Infeksi
Invasi bakteri pada luka dapat terjadi pada saat trauma,Invasi bakteri pada luka dapat terjadi pada saat trauma,
selama pembedahan atau setelah pembedahan. Gejalaselama pembedahan atau setelah pembedahan. Gejala
dari infeksi sering muncul dalam 2 – 7 hari setelahdari infeksi sering muncul dalam 2 – 7 hari setelah
pembedahan.pembedahan.
2. Perdarahan2. Perdarahan
Perdarahan dapat menunjukkan suatu pelepasan jahitan,Perdarahan dapat menunjukkan suatu pelepasan jahitan,
sulit membeku pada garis jahitan, infeksi, atau erosi darisulit membeku pada garis jahitan, infeksi, atau erosi dari
pembuluh darah oleh benda asing (seperti drain).pembuluh darah oleh benda asing (seperti drain).
3. Dehiscence dan Eviscerasi3. Dehiscence dan Eviscerasi
Dehiscence dan eviscerasi adalah komplikasi operasi yangDehiscence dan eviscerasi adalah komplikasi operasi yang
paling serius. Dehiscence adalah terbukanya lapisan lukapaling serius. Dehiscence adalah terbukanya lapisan luka
partial atau total. Eviscerasi adalah keluarnya pembuluhpartial atau total. Eviscerasi adalah keluarnya pembuluh
melalui daerah irisan. Sejumlah faktor meliputi,melalui daerah irisan. Sejumlah faktor meliputi,
kegemukan, kurang nutrisi, multiple trauma, gagal untukkegemukan, kurang nutrisi, multiple trauma, gagal untuk
menyatu, batuk yang berlebihan, muntah, dan dehidrasi,menyatu, batuk yang berlebihan, muntah, dan dehidrasi,
mempertinggi resiko klien mengalami dehiscence luka.mempertinggi resiko klien mengalami dehiscence luka.
Tanda dari penyembuhan luka bedah insisi :Tanda dari penyembuhan luka bedah insisi :
1. Tidak ada perdarahan dan munculnya tepi bekuan di tepi1. Tidak ada perdarahan dan munculnya tepi bekuan di tepi
luka.luka.
2. Tepi luka akan didekatkan dan dijepit oleh fibrin dalam2. Tepi luka akan didekatkan dan dijepit oleh fibrin dalam
bekuan selama satu atau beberapa jam setelahbekuan selama satu atau beberapa jam setelah
pembedahan ditutup.pembedahan ditutup.
3. Inflamasi (kemerahan dan bengkak) pada tepi luka3. Inflamasi (kemerahan dan bengkak) pada tepi luka
selama 1 – 3 hari.selama 1 – 3 hari.
4. Penurunan inflamasi ketika bekuan mengecil.4. Penurunan inflamasi ketika bekuan mengecil.
5. Jaringan granulasi mulai mempertemukan daerah luka.5. Jaringan granulasi mulai mempertemukan daerah luka.
Luka bertemu dan menutup selama 7 – 10 hari.Luka bertemu dan menutup selama 7 – 10 hari.
Peningkatan inflamasi digabungkan dengan panas danPeningkatan inflamasi digabungkan dengan panas dan
drainase mengindikasikan infeksi luka. Tepi luka tampakdrainase mengindikasikan infeksi luka. Tepi luka tampak
meradang dan bengkak.meradang dan bengkak.
6. Pembentukan bekas luka.6. Pembentukan bekas luka.
7. Pembentukan kollagen mulai 4 hari setelah perlukan dan7. Pembentukan kollagen mulai 4 hari setelah perlukan dan
berlanjut sampai 6 bulan atau lebih.berlanjut sampai 6 bulan atau lebih.
8. Pengecilan ukuran bekas luka lebih satu periode atau8. Pengecilan ukuran bekas luka lebih satu periode atau
setahun. Peningkatan ukuran bekas luka menunjukkansetahun. Peningkatan ukuran bekas luka menunjukkan
pembentukan kelloid.pembentukan kelloid.
Tujuan Perawatan LukaTujuan Perawatan Luka
1. Memberikan lingkungan yang memadai untuk1. Memberikan lingkungan yang memadai untuk
penyembuhan lukapenyembuhan luka
2. Absorbsi drainase2. Absorbsi drainase
3. Menekan dan imobilisasi luka3. Menekan dan imobilisasi luka
4. Mencegah luka dan jaringan epitel baru dari cedera4. Mencegah luka dan jaringan epitel baru dari cedera
mekanismekanis
5. Mencegah luka dari kontaminasi bakteri5. Mencegah luka dari kontaminasi bakteri
6. Meningkatkan hemostasis dengan menekan dressing6. Meningkatkan hemostasis dengan menekan dressing
7. Memberikan rasa nyaman mental dan fisik pada pasien7. Memberikan rasa nyaman mental dan fisik pada pasien
MERAWAT LUKAMERAWAT LUKA
A. PengertianA. Pengertian
Merawat luka untuk mencegah trauma (injury) pada kulit,Merawat luka untuk mencegah trauma (injury) pada kulit,
membran mukosa atau jaringan lain yang disebabkanmembran mukosa atau jaringan lain yang disebabkan
oleh adanya trauma, fraktur, luka operasi yang dapatoleh adanya trauma, fraktur, luka operasi yang dapat
merusak permukaan kulitmerusak permukaan kulit
B. TujuanB. Tujuan
1. Mencegah infeksi dari masuknya mikroorganisme ke1. Mencegah infeksi dari masuknya mikroorganisme ke
dalam kulit dan membran mukosadalam kulit dan membran mukosa
2. Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan2. Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan
3. Mempercepat penyembuhan3. Mempercepat penyembuhan
4. Membersihkan luka dari benda asing atau debris4. Membersihkan luka dari benda asing atau debris
5. Drainase untuk memudahkan pengeluaran eksudat5. Drainase untuk memudahkan pengeluaran eksudat
6. Mencegah perdarahan6. Mencegah perdarahan
7. Mencegah excoriasi kulit sekitar drain.7. Mencegah excoriasi kulit sekitar drain.
C. Persiapan alatC. Persiapan alat
1. Set steril yang terdiri atas :1. Set steril yang terdiri atas :
a. Pembungkusa. Pembungkus
b. Kapas atau kasa untuk membersihkan lukab. Kapas atau kasa untuk membersihkan luka
c. Tempat untuk larutanc. Tempat untuk larutan
d. Larutan anti septicd. Larutan anti septic
e. 2 pasang pinsete. 2 pasang pinset
f. Gaas untuk menutup luka.f. Gaas untuk menutup luka.
2. Alat-alat yang diperlukan lainnya seperti : extra balutan2. Alat-alat yang diperlukan lainnya seperti : extra balutan
dan zalfdan zalf
3. Gunting3. Gunting
4. Kantong tahan air untuk tempat balutan lama4. Kantong tahan air untuk tempat balutan lama
5. Plester atau alat pengaman balutan5. Plester atau alat pengaman balutan
6. Selimut mandi jika perlu, untuk menutup pasien6. Selimut mandi jika perlu, untuk menutup pasien
7. Bensin untuk mengeluarkan bekas plester7. Bensin untuk mengeluarkan bekas plester
D. Cara kerjaD. Cara kerja
1. Jelaskan kepada pasien tentang apa yang akan dilakukan.1. Jelaskan kepada pasien tentang apa yang akan dilakukan.
Jawab pertanyaan pasien.Jawab pertanyaan pasien.
2. Minta bantuan untuk mengganti balutan pada bayi dan anak2. Minta bantuan untuk mengganti balutan pada bayi dan anak
kecilkecil
3. Jaga privasi dan tutup jendela/pintu kamar3. Jaga privasi dan tutup jendela/pintu kamar
4. Bantu pasien untuk mendapatkan posisi yang4. Bantu pasien untuk mendapatkan posisi yang
menyenangkan. Bukan hanya pada daerah luka, gunakanmenyenangkan. Bukan hanya pada daerah luka, gunakan
selimut mandi untuk menutup pasien jika perlu.selimut mandi untuk menutup pasien jika perlu.
5. Tempatkan tempat sampah pada tempat yang dapat5. Tempatkan tempat sampah pada tempat yang dapat
dijangkau. Bisa dipasang pada sisi tempat tidur.dijangkau. Bisa dipasang pada sisi tempat tidur.
6. Angkat plester atau pembalut.6. Angkat plester atau pembalut.
7. Jika menggunakan plester angkat dengan cara menarik dari7. Jika menggunakan plester angkat dengan cara menarik dari
kulit dengan hati-hati kearah luka. Gunakan bensin untukkulit dengan hati-hati kearah luka. Gunakan bensin untuk
melepaskan jika perlu.melepaskan jika perlu.
8. Keluarkan balutan atau surgipad dengan tangan jika8. Keluarkan balutan atau surgipad dengan tangan jika
balutan kering atau menggunakan sarung tangan jikabalutan kering atau menggunakan sarung tangan jika
balutan lembab. Angkat balutan menjauhi pasien.balutan lembab. Angkat balutan menjauhi pasien.
9. Tempatkan balutan yang kotor dalam kantong plastik.9. Tempatkan balutan yang kotor dalam kantong plastik.
10. Buka set steril10. Buka set steril
11. Tempatkan pembungkus steril di samping luka11. Tempatkan pembungkus steril di samping luka
12. Angkat balutan paling dalam dengan pinset dan12. Angkat balutan paling dalam dengan pinset dan
perhatikan jangan sampai mengeluarkan drain atauperhatikan jangan sampai mengeluarkan drain atau
mengenai luka insisi. Jika gaas dililitkan pada drainmengenai luka insisi. Jika gaas dililitkan pada drain
gunakan 2 pasang pinset, satu untuk mengangkat gaasgunakan 2 pasang pinset, satu untuk mengangkat gaas
dan satu untuk memegang drain.dan satu untuk memegang drain.
13. Catat jenis drainnya bila ada, banyaknya jahitan dan13. Catat jenis drainnya bila ada, banyaknya jahitan dan
keadaan luka.keadaan luka.
14. Buang kantong plastik. Untuk menghindari dari14. Buang kantong plastik. Untuk menghindari dari
kontaminasi ujung pinset dimasukkan dalam kantongkontaminasi ujung pinset dimasukkan dalam kantong
kertas, sesudah memasang balutan pinset dijauhkankertas, sesudah memasang balutan pinset dijauhkan
dari daerah steril.dari daerah steril.
15. Membersihkan luka menggunakan pinset jaringan atau15. Membersihkan luka menggunakan pinset jaringan atau
arteri dan kapas dilembabkan dengan anti septik, laluarteri dan kapas dilembabkan dengan anti septik, lalu
letakkan pinset ujungnya labih rendah daripadaletakkan pinset ujungnya labih rendah daripada
pegangannya. Gunakan satu kapas satu kalipegangannya. Gunakan satu kapas satu kali
mengoles, bersihkan dari insisi kearah drain :mengoles, bersihkan dari insisi kearah drain :
a. Bersihkan dari atas ke bawah daripada insisi dan daria. Bersihkan dari atas ke bawah daripada insisi dan dari
tengah keluartengah keluar
b. Jika ada drain bersihakan sesudah insisib. Jika ada drain bersihakan sesudah insisi
c. Untuk luka yang tidak teratur seperti dekubitus ulcer,c. Untuk luka yang tidak teratur seperti dekubitus ulcer,
bersihkan dari tengah luka kearah luar, gunakanbersihkan dari tengah luka kearah luar, gunakan
pergerakan melingkar.pergerakan melingkar.
16. Ulangi pembersihan sampai semua drainage16. Ulangi pembersihan sampai semua drainage
terangkat.terangkat.
17. Olesi zalf atau powder. Ratakan powder diatas luka17. Olesi zalf atau powder. Ratakan powder diatas luka
dan gunakan alat steridan gunakan alat steri
16. Ulangi pembersihan sampai semua drainage16. Ulangi pembersihan sampai semua drainage
terangkat.terangkat.
17. Olesi zalf. Ratakan powder diatas luka17. Olesi zalf. Ratakan powder diatas luka
dan gunakan alat steril.dan gunakan alat steril.
18. Gunakan satu balutan dengan plester atau pembalut18. Gunakan satu balutan dengan plester atau pembalut
19. Amankan balutan dengan plester atau pembalut19. Amankan balutan dengan plester atau pembalut
20. Bantu pasien dalam pemberian posisi yang20. Bantu pasien dalam pemberian posisi yang
menyenangkan.menyenangkan.
21. Angkat peralatan dan kantong plastik yang berisi21. Angkat peralatan dan kantong plastik yang berisi
balutan kotor. Bersihkan alat dan buang sampahbalutan kotor. Bersihkan alat dan buang sampah
dengan baik.dengan baik.
22. Cuci tangan22. Cuci tangan
23. Laporkan adanya perubahan pada luka atau drainage23. Laporkan adanya perubahan pada luka atau drainage
kepada bidan yang bertanggung jawab. Catatkepada bidan yang bertanggung jawab. Catat
penggantian balutan, kaji keadaan luka dan responpenggantian balutan, kaji keadaan luka dan respon
pasien.pasien.
Terima KasihTerima Kasih

More Related Content

What's hot (20)

12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
 
Perawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotorPerawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotor
 
Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Kuliah aseptik-dan-antiseptik
Kuliah aseptik-dan-antiseptikKuliah aseptik-dan-antiseptik
Kuliah aseptik-dan-antiseptik
 
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
 
Tindakan pemasangan ett
Tindakan pemasangan ettTindakan pemasangan ett
Tindakan pemasangan ett
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Pemilihan balutan
Pemilihan balutanPemilihan balutan
Pemilihan balutan
 
Konsep dan prinsip gawat darurat
Konsep dan prinsip gawat darurat Konsep dan prinsip gawat darurat
Konsep dan prinsip gawat darurat
 
Airway breathingmanagement
Airway breathingmanagementAirway breathingmanagement
Airway breathingmanagement
 
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratPembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
 
Form askep JIWA
Form askep JIWAForm askep JIWA
Form askep JIWA
 
Warna dasar luka 2
Warna dasar luka 2Warna dasar luka 2
Warna dasar luka 2
 
Proses Penyembuhan luka
Proses Penyembuhan lukaProses Penyembuhan luka
Proses Penyembuhan luka
 
Menjahit luka
Menjahit lukaMenjahit luka
Menjahit luka
 
Askep Labiopalatoskisis
Askep LabiopalatoskisisAskep Labiopalatoskisis
Askep Labiopalatoskisis
 
Askep glukoma
Askep glukomaAskep glukoma
Askep glukoma
 

Similar to Luka dan perawatan nya

Similar to Luka dan perawatan nya (20)

Perawatan luka dalam praktik kebidanan
Perawatan luka dalam praktik kebidananPerawatan luka dalam praktik kebidanan
Perawatan luka dalam praktik kebidanan
 
Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi
 
Merawat luka
Merawat lukaMerawat luka
Merawat luka
 
Gangguan integritas kulit dan luka
Gangguan integritas kulit dan lukaGangguan integritas kulit dan luka
Gangguan integritas kulit dan luka
 
INTEGRITAS KULIT.pdf
INTEGRITAS KULIT.pdfINTEGRITAS KULIT.pdf
INTEGRITAS KULIT.pdf
 
Perawatan luka dasar
Perawatan luka dasarPerawatan luka dasar
Perawatan luka dasar
 
Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348
 
Perawatan Luka
Perawatan LukaPerawatan Luka
Perawatan Luka
 
Luka dan penyembuhan AKPER PEMKAB MUNA
Luka dan penyembuhan  AKPER PEMKAB MUNA Luka dan penyembuhan  AKPER PEMKAB MUNA
Luka dan penyembuhan AKPER PEMKAB MUNA
 
Luka dan penyembuhan
Luka dan penyembuhanLuka dan penyembuhan
Luka dan penyembuhan
 
WOUND_LUKA.pptx
WOUND_LUKA.pptxWOUND_LUKA.pptx
WOUND_LUKA.pptx
 
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANANPENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
 
Materi Luka Dasar.docx
Materi Luka Dasar.docxMateri Luka Dasar.docx
Materi Luka Dasar.docx
 
PPT PERAWATAN LUKA. IRA ANGGRIANI.pdf
PPT PERAWATAN LUKA. IRA ANGGRIANI.pdfPPT PERAWATAN LUKA. IRA ANGGRIANI.pdf
PPT PERAWATAN LUKA. IRA ANGGRIANI.pdf
 
Perawatan luka
Perawatan luka Perawatan luka
Perawatan luka
 
Teknik perawatan luka
Teknik perawatan lukaTeknik perawatan luka
Teknik perawatan luka
 
Konsep luka traumatic
Konsep luka traumaticKonsep luka traumatic
Konsep luka traumatic
 
Konsep luka traumatic
Konsep luka traumaticKonsep luka traumatic
Konsep luka traumatic
 
Perawatan luka bencana
Perawatan luka bencanaPerawatan luka bencana
Perawatan luka bencana
 
11. Perawatan Luka power point Ns.Heny-1.pptx
11. Perawatan Luka  power point Ns.Heny-1.pptx11. Perawatan Luka  power point Ns.Heny-1.pptx
11. Perawatan Luka power point Ns.Heny-1.pptx
 

More from Valny Majid

KONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptx
KONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptxKONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptx
KONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptxValny Majid
 
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptx
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptxMENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptx
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptxValny Majid
 
KONSEP PERSONAL HJIGIENE IBU DAN BAYI.pptx
KONSEP PERSONAL HJIGIENE IBU DAN BAYI.pptxKONSEP PERSONAL HJIGIENE IBU DAN BAYI.pptx
KONSEP PERSONAL HJIGIENE IBU DAN BAYI.pptxValny Majid
 
KONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptx
KONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptxKONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptx
KONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptxValny Majid
 
KEBUTUHAN-NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN-NUTRISI.pptKEBUTUHAN-NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN-NUTRISI.pptValny Majid
 
KONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptx
KONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptxKONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptx
KONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptxValny Majid
 
Keterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidananKeterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidananValny Majid
 
Komunikasi interpersonal dalam oraktik Kebidanan
Komunikasi interpersonal dalam oraktik KebidananKomunikasi interpersonal dalam oraktik Kebidanan
Komunikasi interpersonal dalam oraktik KebidananValny Majid
 
Hubungan antar manusia
Hubungan antar manusiaHubungan antar manusia
Hubungan antar manusiaValny Majid
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikValny Majid
 
Bentuk bentuk komunikasi
Bentuk bentuk komunikasiBentuk bentuk komunikasi
Bentuk bentuk komunikasiValny Majid
 
Konsep umum komunikasi
Konsep umum komunikasiKonsep umum komunikasi
Konsep umum komunikasiValny Majid
 
Konsep dokumentasi
Konsep dokumentasi Konsep dokumentasi
Konsep dokumentasi Valny Majid
 
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan kopingKebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan kopingValny Majid
 
Prosedur asuhan tndkn pemnuhan kebuthn eliminasi
Prosedur asuhan tndkn pemnuhan kebuthn eliminasiProsedur asuhan tndkn pemnuhan kebuthn eliminasi
Prosedur asuhan tndkn pemnuhan kebuthn eliminasiValny Majid
 
Personal higiene
Personal higienePersonal higiene
Personal higieneValny Majid
 
Konsep dasar eliminasi urine
Konsep dasar eliminasi urineKonsep dasar eliminasi urine
Konsep dasar eliminasi urineValny Majid
 
Konsep dasar kebutuhan manusia
Konsep dasar kebutuhan manusiaKonsep dasar kebutuhan manusia
Konsep dasar kebutuhan manusiaValny Majid
 
Kebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolitKebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolitValny Majid
 
Gangguan oksigenasi
Gangguan oksigenasiGangguan oksigenasi
Gangguan oksigenasiValny Majid
 

More from Valny Majid (20)

KONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptx
KONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptxKONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptx
KONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptx
 
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptx
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptxMENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptx
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptx
 
KONSEP PERSONAL HJIGIENE IBU DAN BAYI.pptx
KONSEP PERSONAL HJIGIENE IBU DAN BAYI.pptxKONSEP PERSONAL HJIGIENE IBU DAN BAYI.pptx
KONSEP PERSONAL HJIGIENE IBU DAN BAYI.pptx
 
KONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptx
KONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptxKONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptx
KONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptx
 
KEBUTUHAN-NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN-NUTRISI.pptKEBUTUHAN-NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN-NUTRISI.ppt
 
KONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptx
KONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptxKONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptx
KONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptx
 
Keterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidananKeterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidanan
 
Komunikasi interpersonal dalam oraktik Kebidanan
Komunikasi interpersonal dalam oraktik KebidananKomunikasi interpersonal dalam oraktik Kebidanan
Komunikasi interpersonal dalam oraktik Kebidanan
 
Hubungan antar manusia
Hubungan antar manusiaHubungan antar manusia
Hubungan antar manusia
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Bentuk bentuk komunikasi
Bentuk bentuk komunikasiBentuk bentuk komunikasi
Bentuk bentuk komunikasi
 
Konsep umum komunikasi
Konsep umum komunikasiKonsep umum komunikasi
Konsep umum komunikasi
 
Konsep dokumentasi
Konsep dokumentasi Konsep dokumentasi
Konsep dokumentasi
 
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan kopingKebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
 
Prosedur asuhan tndkn pemnuhan kebuthn eliminasi
Prosedur asuhan tndkn pemnuhan kebuthn eliminasiProsedur asuhan tndkn pemnuhan kebuthn eliminasi
Prosedur asuhan tndkn pemnuhan kebuthn eliminasi
 
Personal higiene
Personal higienePersonal higiene
Personal higiene
 
Konsep dasar eliminasi urine
Konsep dasar eliminasi urineKonsep dasar eliminasi urine
Konsep dasar eliminasi urine
 
Konsep dasar kebutuhan manusia
Konsep dasar kebutuhan manusiaKonsep dasar kebutuhan manusia
Konsep dasar kebutuhan manusia
 
Kebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolitKebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Gangguan oksigenasi
Gangguan oksigenasiGangguan oksigenasi
Gangguan oksigenasi
 

Recently uploaded

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 

Recently uploaded (18)

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 

Luka dan perawatan nya

  • 1. LUKALUKANURUL SYUHFAL NINGSIH, S.ST, M.KESNURUL SYUHFAL NINGSIH, S.ST, M.KES
  • 2. LUKA DAN PERAWATANNYALUKA DAN PERAWATANNYA A. PengertianA. Pengertian Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normalLuka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit ( Taylor, 1997). Luka adalahpada kulit ( Taylor, 1997). Luka adalah kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membrankerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh laindan tulang atau organ tubuh lain (Kozier, 1995).(Kozier, 1995). Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul :Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul : 1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ 2. Respon stres simpatis2. Respon stres simpatis 3. Perdarahan dan pembekuan darah3. Perdarahan dan pembekuan darah 4. Kontaminasi bakteri4. Kontaminasi bakteri 5. Kematian sel5. Kematian sel
  • 3. B. Jenis-Jenis LukaB. Jenis-Jenis Luka 1.1. Berdasarkan tingkat kontaminasiBerdasarkan tingkat kontaminasi a.a. Clean Wounds (Luka bersih), yaitu luka bedahClean Wounds (Luka bersih), yaitu luka bedah takterinfeksi yang mana tidak terjadi proses peradangantakterinfeksi yang mana tidak terjadi proses peradangan (inflamasi) dan infeksi pada sistem pernafasan,(inflamasi) dan infeksi pada sistem pernafasan, pencernaan, genital dan urinari tidak terjadi. Luka bersihpencernaan, genital dan urinari tidak terjadi. Luka bersih biasanya menghasilkan luka yang tertutup; jikabiasanya menghasilkan luka yang tertutup; jika diperlukan dimasukkan drainase tertutup. Kemungkinandiperlukan dimasukkan drainase tertutup. Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% - 5%.terjadinya infeksi luka sekitar 1% - 5%. b. Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi),b. Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi), merupakan luka pembedahan dimana saluran respirasi,merupakan luka pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaan, genital atau perkemihan dalam kondisipencernaan, genital atau perkemihan dalam kondisi terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi, kemungkinanterkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi, kemungkinan timbulnya infeksi luka adalah 3% - 11%.timbulnya infeksi luka adalah 3% - 11%.
  • 4. c. Contamined Wounds (Luka terkontaminasi), termasukc. Contamined Wounds (Luka terkontaminasi), termasuk luka terbuka, luka akibat kecelakaan dan operasi denganluka terbuka, luka akibat kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar dengan teknik aseptik atau kontaminasikerusakan besar dengan teknik aseptik atau kontaminasi dari saluran cerna; pada kategori ini juga termasuk insisidari saluran cerna; pada kategori ini juga termasuk insisi akut, inflamasi nonpurulen. Kemungkinan infeksi lukaakut, inflamasi nonpurulen. Kemungkinan infeksi luka 10% - 17%.10% - 17%. d. Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi), yaitud. Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi), yaitu terdapatnya mikroorganisme pada luka.terdapatnya mikroorganisme pada luka.
  • 5. 2. Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka2. Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka a. Stadium I : Luka Superfisial (“Non-Blanching Erithema) :a. Stadium I : Luka Superfisial (“Non-Blanching Erithema) : yaitu luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit.yaitu luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit. b. Stadium II : Luka “Partial Thickness” : yaitu hilangnyab. Stadium II : Luka “Partial Thickness” : yaitu hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas darilapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka superficial dan adanya tandadermis. Merupakan luka superficial dan adanya tanda klinis seperti abrasi, blister atau lubang yang dangkal.klinis seperti abrasi, blister atau lubang yang dangkal. c. Stadium III : Luka “Full Thickness” : yaitu hilangnya kulitc. Stadium III : Luka “Full Thickness” : yaitu hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis jaringankeseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidaksubkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya sampaimelewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya sampai pada lapisan epidermis, dermis dan fasia tetapi tidakpada lapisan epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot. Luka timbul secara klinis sebagai suatumengenai otot. Luka timbul secara klinis sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringanlubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan sekitarnya.sekitarnya. d. Stadium IV : Luka “Full Thickness” yang telah mencapaid. Stadium IV : Luka “Full Thickness” yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanyalapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya destruksi/kerusakan yang luas.destruksi/kerusakan yang luas.
  • 6. 3. Berdasarkan waktu penyembuhan3. Berdasarkan waktu penyembuhan lukaluka a. Luka akut : yaitu luka dengan masaa. Luka akut : yaitu luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan konseppenyembuhan sesuai dengan konsep penyembuhan yang telah disepakati.penyembuhan yang telah disepakati.
  • 7. b. Luka kronis yaitu luka yang mengalamib. Luka kronis yaitu luka yang mengalami kegagalan dalam proses penyembuhan,kegagalan dalam proses penyembuhan, dapat karena faktor eksogen dandapat karena faktor eksogen dan endogen.endogen.
  • 8. C. Mekanisme terjadinya luka :C. Mekanisme terjadinya luka : 1. Luka insisi (Incised wounds), terjadi karena teriris oleh1. Luka insisi (Incised wounds), terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam. Misal yang terjadi akibatinstrumen yang tajam. Misal yang terjadi akibat pembedahan. Luka bersih (aseptik) biasanya tertutuppembedahan. Luka bersih (aseptik) biasanya tertutup oleh sutura seterah seluruh pembuluh darah yang lukaoleh sutura seterah seluruh pembuluh darah yang luka diikat (Ligasi)diikat (Ligasi) 2. Luka memar (Contusion Wound), terjadi akibat benturan2. Luka memar (Contusion Wound), terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cederaoleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak.pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak. 3. Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit3. Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya denganbergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam.benda yang tidak tajam. 4. Luka tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat adanya4. Luka tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau pisau yang masuk kedalambenda, seperti peluru atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil.kulit dengan diameter yang kecil.
  • 9. 5. Luka gores (Lacerated Wound), terjadi akibat benda5. Luka gores (Lacerated Wound), terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat.yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat. 6. Luka tembus (Penetrating Wound), yaitu luka yang6. Luka tembus (Penetrating Wound), yaitu luka yang menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal lukamenembus organ tubuh biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujungmasuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung biasanya lukanya akan melebar.biasanya lukanya akan melebar. 7. Luka Bakar (Combustio)7. Luka Bakar (Combustio)
  • 10. D. Penyembuhan LukaD. Penyembuhan Luka 1. Prinsip Penyembuhan Luka1. Prinsip Penyembuhan Luka Ada beberapa prinsip dalam penyembuhan lukaAda beberapa prinsip dalam penyembuhan luka menurut Taylor (1997) yaitu:menurut Taylor (1997) yaitu: (1)(1)Kemampuan tubuh untuk menangani trauma jaringanKemampuan tubuh untuk menangani trauma jaringan dipengaruhi oleh luasnya kerusakan dan keadaan umumdipengaruhi oleh luasnya kerusakan dan keadaan umum kesehatan tiap orangkesehatan tiap orang (2)(2)Respon tubuh pada luka lebih efektif jika nutrisi yangRespon tubuh pada luka lebih efektif jika nutrisi yang tepat tetap dijagatepat tetap dijaga (3)(3)Respon tubuh secara sistemik pada traumaRespon tubuh secara sistemik pada trauma (4)(4)Aliran darah ke dan dari jaringan yang lukaAliran darah ke dan dari jaringan yang luka (5)(5)Keutuhan kulit dan mukosa membran disiapkan sebagaiKeutuhan kulit dan mukosa membran disiapkan sebagai garis pertama untuk mempertahankan diri darigaris pertama untuk mempertahankan diri dari mikroorganisme, danmikroorganisme, dan (6)Penyembuhan normal ditingkatkan ketika luka bebas(6)Penyembuhan normal ditingkatkan ketika luka bebas dari benda asing tubuh termasuk bakteri.dari benda asing tubuh termasuk bakteri.
  • 11. 2. Fase Penyembuhan Luka2. Fase Penyembuhan Luka Menurut Taylor (1997):Menurut Taylor (1997): a. Fase Inflamatorya. Fase Inflamatory Fase inflammatory dimulai setelah pembedahan danFase inflammatory dimulai setelah pembedahan dan berakhir hari ke 3 – 4 pasca operasi. Dua tahap dalamberakhir hari ke 3 – 4 pasca operasi. Dua tahap dalam fase ini adalah Hemostasis dan Pagositosis. Sebagaifase ini adalah Hemostasis dan Pagositosis. Sebagai tekanan yang besar, luka menimbulkan lokal adaptasitekanan yang besar, luka menimbulkan lokal adaptasi sindrom.sindrom. b. Fase Proliferativeb. Fase Proliferative Dimulai pada hari ke 3 atau 4 dan berakhir pada hari ke-Dimulai pada hari ke 3 atau 4 dan berakhir pada hari ke- 21. Fibroblast secara cepat mensintesis kolagen dan21. Fibroblast secara cepat mensintesis kolagen dan substansi dasar. Dua substansi ini membentuk lapis-substansi dasar. Dua substansi ini membentuk lapis- lapis perbaikan luka. Jaringan baru ini disebut granulasilapis perbaikan luka. Jaringan baru ini disebut granulasi jaringan.jaringan. c. Fase Maturasic. Fase Maturasi Fase akhir dari penyembuhan, dimulai hari ke-21 danFase akhir dari penyembuhan, dimulai hari ke-21 dan dapat berlanjut selama 1 – 2 tahun setelah luka.dapat berlanjut selama 1 – 2 tahun setelah luka.
  • 12. E. Faktor yang Mempengaruhi LukaE. Faktor yang Mempengaruhi Luka 1. Usia1. Usia Anak dan dewasa penyembuhannya lebih cepatAnak dan dewasa penyembuhannya lebih cepat daripada orang tua.daripada orang tua. 2. Nutrisi2. Nutrisi Penyembuhan menempatkan penambahan pemakaianPenyembuhan menempatkan penambahan pemakaian pada tubuh. Klien memerlukan diit kaya protein,pada tubuh. Klien memerlukan diit kaya protein, karbohidrat, lemak, vitamin C dan A, dan mineral sepertikarbohidrat, lemak, vitamin C dan A, dan mineral seperti Fe, Zn.Fe, Zn. 3. Infeksi3. Infeksi Infeksi luka menghambat penyembuhan. BakteriInfeksi luka menghambat penyembuhan. Bakteri sumber penyebab infeksi.sumber penyebab infeksi.
  • 13. 4. Sirkulasi (hipovolemia) dan Oksigenasi4. Sirkulasi (hipovolemia) dan Oksigenasi Sejumlah kondisi fisik dapat mempengaruhiSejumlah kondisi fisik dapat mempengaruhi penyembuhan luka. Adanya sejumlah besar lemakpenyembuhan luka. Adanya sejumlah besar lemak subkutan dan jaringan lemak (yang memiliki sedikitsubkutan dan jaringan lemak (yang memiliki sedikit pembuluh darah). Pada orang-orang yang gemukpembuluh darah). Pada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebihpenyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuksulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Kurangnya volume darah akan mengakibatkansembuh. Kurangnya volume darah akan mengakibatkan vasokonstriksi dan menurunnya ketersediaan oksigenvasokonstriksi dan menurunnya ketersediaan oksigen dan nutrisi untuk penyembuhan luka.dan nutrisi untuk penyembuhan luka. 5. Hematoma5. Hematoma Hematoma merupakan bekuan darah. Seringkali darahHematoma merupakan bekuan darah. Seringkali darah pada luka secara bertahap diabsorbsi oleh tubuh masukpada luka secara bertahap diabsorbsi oleh tubuh masuk kedalam sirkulasi. Tetapi jika terdapat bekuan yangkedalam sirkulasi. Tetapi jika terdapat bekuan yang besar hal tersebut memerlukan waktu untuk dapatbesar hal tersebut memerlukan waktu untuk dapat diabsorbsi tubuh, sehingga menghambat prosesdiabsorbsi tubuh, sehingga menghambat proses penyembuhan luka.penyembuhan luka.
  • 14. 6. Benda asing6. Benda asing Benda asing seperti pasir atau mikroorganisme akanBenda asing seperti pasir atau mikroorganisme akan menyebabkan terbentuknya suatu abses sebelum bendamenyebabkan terbentuknya suatu abses sebelum benda tersebut diangkat. Abses ini timbul dari serum, fibrin,tersebut diangkat. Abses ini timbul dari serum, fibrin, jaringan sel mati dan lekosit (sel darah merah), yangjaringan sel mati dan lekosit (sel darah merah), yang membentuk suatu cairan yang kental yang disebutmembentuk suatu cairan yang kental yang disebut dengan nanah (“Pus”).dengan nanah (“Pus”). 7. Iskemia7. Iskemia Iskemia merupakan suatu keadaan dimana terdapatIskemia merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan suplai darah pada bagian tubuh akibat daripenurunan suplai darah pada bagian tubuh akibat dari obstruksi dari aliran darah. Hal ini dapat terjadi akibatobstruksi dari aliran darah. Hal ini dapat terjadi akibat dari balutan pada luka terlalu ketat.dari balutan pada luka terlalu ketat. 8. Diabetes8. Diabetes Hambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkanHambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkan peningkatan gula darah, nutrisi tidak dapat masuk kepeningkatan gula darah, nutrisi tidak dapat masuk ke dalam sel.dalam sel.
  • 15. 9. Keadaan Luka9. Keadaan Luka Keadaan khusus dari luka mempengaruhi kecepatan danKeadaan khusus dari luka mempengaruhi kecepatan dan efektifitas penyembuhan luka.efektifitas penyembuhan luka. 10. Obat10. Obat Obat anti inflamasi (seperti steroid dan aspirin), heparinObat anti inflamasi (seperti steroid dan aspirin), heparin dan anti neoplasmik mempengaruhi penyembuhan luka.dan anti neoplasmik mempengaruhi penyembuhan luka. Penggunaan antibiotik yang lama dapat membuatPenggunaan antibiotik yang lama dapat membuat seseorang rentan terhadap infeksi luka.seseorang rentan terhadap infeksi luka. a. Steroid : akan menurunkan mekanisme peradangana. Steroid : akan menurunkan mekanisme peradangan normal tubuh terhadap cederanormal tubuh terhadap cedera b. Antikoagulan : mengakibatkan perdarahanb. Antikoagulan : mengakibatkan perdarahan c. Antibiotik : efektif diberikan segera sebelumc. Antibiotik : efektif diberikan segera sebelum pembedahan untuk bakteri penyebab kontaminasi yangpembedahan untuk bakteri penyebab kontaminasi yang spesifik.spesifik.
  • 16. F. Komplikasi Penyembuhan LukaF. Komplikasi Penyembuhan Luka 1. Infeksi1. Infeksi Invasi bakteri pada luka dapat terjadi pada saat trauma,Invasi bakteri pada luka dapat terjadi pada saat trauma, selama pembedahan atau setelah pembedahan. Gejalaselama pembedahan atau setelah pembedahan. Gejala dari infeksi sering muncul dalam 2 – 7 hari setelahdari infeksi sering muncul dalam 2 – 7 hari setelah pembedahan.pembedahan. 2. Perdarahan2. Perdarahan Perdarahan dapat menunjukkan suatu pelepasan jahitan,Perdarahan dapat menunjukkan suatu pelepasan jahitan, sulit membeku pada garis jahitan, infeksi, atau erosi darisulit membeku pada garis jahitan, infeksi, atau erosi dari pembuluh darah oleh benda asing (seperti drain).pembuluh darah oleh benda asing (seperti drain). 3. Dehiscence dan Eviscerasi3. Dehiscence dan Eviscerasi Dehiscence dan eviscerasi adalah komplikasi operasi yangDehiscence dan eviscerasi adalah komplikasi operasi yang paling serius. Dehiscence adalah terbukanya lapisan lukapaling serius. Dehiscence adalah terbukanya lapisan luka partial atau total. Eviscerasi adalah keluarnya pembuluhpartial atau total. Eviscerasi adalah keluarnya pembuluh melalui daerah irisan. Sejumlah faktor meliputi,melalui daerah irisan. Sejumlah faktor meliputi, kegemukan, kurang nutrisi, multiple trauma, gagal untukkegemukan, kurang nutrisi, multiple trauma, gagal untuk menyatu, batuk yang berlebihan, muntah, dan dehidrasi,menyatu, batuk yang berlebihan, muntah, dan dehidrasi, mempertinggi resiko klien mengalami dehiscence luka.mempertinggi resiko klien mengalami dehiscence luka.
  • 17. Tanda dari penyembuhan luka bedah insisi :Tanda dari penyembuhan luka bedah insisi : 1. Tidak ada perdarahan dan munculnya tepi bekuan di tepi1. Tidak ada perdarahan dan munculnya tepi bekuan di tepi luka.luka. 2. Tepi luka akan didekatkan dan dijepit oleh fibrin dalam2. Tepi luka akan didekatkan dan dijepit oleh fibrin dalam bekuan selama satu atau beberapa jam setelahbekuan selama satu atau beberapa jam setelah pembedahan ditutup.pembedahan ditutup. 3. Inflamasi (kemerahan dan bengkak) pada tepi luka3. Inflamasi (kemerahan dan bengkak) pada tepi luka selama 1 – 3 hari.selama 1 – 3 hari. 4. Penurunan inflamasi ketika bekuan mengecil.4. Penurunan inflamasi ketika bekuan mengecil.
  • 18. 5. Jaringan granulasi mulai mempertemukan daerah luka.5. Jaringan granulasi mulai mempertemukan daerah luka. Luka bertemu dan menutup selama 7 – 10 hari.Luka bertemu dan menutup selama 7 – 10 hari. Peningkatan inflamasi digabungkan dengan panas danPeningkatan inflamasi digabungkan dengan panas dan drainase mengindikasikan infeksi luka. Tepi luka tampakdrainase mengindikasikan infeksi luka. Tepi luka tampak meradang dan bengkak.meradang dan bengkak. 6. Pembentukan bekas luka.6. Pembentukan bekas luka. 7. Pembentukan kollagen mulai 4 hari setelah perlukan dan7. Pembentukan kollagen mulai 4 hari setelah perlukan dan berlanjut sampai 6 bulan atau lebih.berlanjut sampai 6 bulan atau lebih. 8. Pengecilan ukuran bekas luka lebih satu periode atau8. Pengecilan ukuran bekas luka lebih satu periode atau setahun. Peningkatan ukuran bekas luka menunjukkansetahun. Peningkatan ukuran bekas luka menunjukkan pembentukan kelloid.pembentukan kelloid.
  • 19. Tujuan Perawatan LukaTujuan Perawatan Luka 1. Memberikan lingkungan yang memadai untuk1. Memberikan lingkungan yang memadai untuk penyembuhan lukapenyembuhan luka 2. Absorbsi drainase2. Absorbsi drainase 3. Menekan dan imobilisasi luka3. Menekan dan imobilisasi luka 4. Mencegah luka dan jaringan epitel baru dari cedera4. Mencegah luka dan jaringan epitel baru dari cedera mekanismekanis 5. Mencegah luka dari kontaminasi bakteri5. Mencegah luka dari kontaminasi bakteri 6. Meningkatkan hemostasis dengan menekan dressing6. Meningkatkan hemostasis dengan menekan dressing 7. Memberikan rasa nyaman mental dan fisik pada pasien7. Memberikan rasa nyaman mental dan fisik pada pasien
  • 20. MERAWAT LUKAMERAWAT LUKA A. PengertianA. Pengertian Merawat luka untuk mencegah trauma (injury) pada kulit,Merawat luka untuk mencegah trauma (injury) pada kulit, membran mukosa atau jaringan lain yang disebabkanmembran mukosa atau jaringan lain yang disebabkan oleh adanya trauma, fraktur, luka operasi yang dapatoleh adanya trauma, fraktur, luka operasi yang dapat merusak permukaan kulitmerusak permukaan kulit B. TujuanB. Tujuan 1. Mencegah infeksi dari masuknya mikroorganisme ke1. Mencegah infeksi dari masuknya mikroorganisme ke dalam kulit dan membran mukosadalam kulit dan membran mukosa 2. Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan2. Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan 3. Mempercepat penyembuhan3. Mempercepat penyembuhan 4. Membersihkan luka dari benda asing atau debris4. Membersihkan luka dari benda asing atau debris 5. Drainase untuk memudahkan pengeluaran eksudat5. Drainase untuk memudahkan pengeluaran eksudat 6. Mencegah perdarahan6. Mencegah perdarahan 7. Mencegah excoriasi kulit sekitar drain.7. Mencegah excoriasi kulit sekitar drain.
  • 21. C. Persiapan alatC. Persiapan alat 1. Set steril yang terdiri atas :1. Set steril yang terdiri atas : a. Pembungkusa. Pembungkus b. Kapas atau kasa untuk membersihkan lukab. Kapas atau kasa untuk membersihkan luka c. Tempat untuk larutanc. Tempat untuk larutan d. Larutan anti septicd. Larutan anti septic e. 2 pasang pinsete. 2 pasang pinset f. Gaas untuk menutup luka.f. Gaas untuk menutup luka. 2. Alat-alat yang diperlukan lainnya seperti : extra balutan2. Alat-alat yang diperlukan lainnya seperti : extra balutan dan zalfdan zalf 3. Gunting3. Gunting 4. Kantong tahan air untuk tempat balutan lama4. Kantong tahan air untuk tempat balutan lama 5. Plester atau alat pengaman balutan5. Plester atau alat pengaman balutan 6. Selimut mandi jika perlu, untuk menutup pasien6. Selimut mandi jika perlu, untuk menutup pasien 7. Bensin untuk mengeluarkan bekas plester7. Bensin untuk mengeluarkan bekas plester
  • 22. D. Cara kerjaD. Cara kerja 1. Jelaskan kepada pasien tentang apa yang akan dilakukan.1. Jelaskan kepada pasien tentang apa yang akan dilakukan. Jawab pertanyaan pasien.Jawab pertanyaan pasien. 2. Minta bantuan untuk mengganti balutan pada bayi dan anak2. Minta bantuan untuk mengganti balutan pada bayi dan anak kecilkecil 3. Jaga privasi dan tutup jendela/pintu kamar3. Jaga privasi dan tutup jendela/pintu kamar 4. Bantu pasien untuk mendapatkan posisi yang4. Bantu pasien untuk mendapatkan posisi yang menyenangkan. Bukan hanya pada daerah luka, gunakanmenyenangkan. Bukan hanya pada daerah luka, gunakan selimut mandi untuk menutup pasien jika perlu.selimut mandi untuk menutup pasien jika perlu. 5. Tempatkan tempat sampah pada tempat yang dapat5. Tempatkan tempat sampah pada tempat yang dapat dijangkau. Bisa dipasang pada sisi tempat tidur.dijangkau. Bisa dipasang pada sisi tempat tidur. 6. Angkat plester atau pembalut.6. Angkat plester atau pembalut. 7. Jika menggunakan plester angkat dengan cara menarik dari7. Jika menggunakan plester angkat dengan cara menarik dari kulit dengan hati-hati kearah luka. Gunakan bensin untukkulit dengan hati-hati kearah luka. Gunakan bensin untuk melepaskan jika perlu.melepaskan jika perlu. 8. Keluarkan balutan atau surgipad dengan tangan jika8. Keluarkan balutan atau surgipad dengan tangan jika balutan kering atau menggunakan sarung tangan jikabalutan kering atau menggunakan sarung tangan jika balutan lembab. Angkat balutan menjauhi pasien.balutan lembab. Angkat balutan menjauhi pasien.
  • 23. 9. Tempatkan balutan yang kotor dalam kantong plastik.9. Tempatkan balutan yang kotor dalam kantong plastik. 10. Buka set steril10. Buka set steril 11. Tempatkan pembungkus steril di samping luka11. Tempatkan pembungkus steril di samping luka 12. Angkat balutan paling dalam dengan pinset dan12. Angkat balutan paling dalam dengan pinset dan perhatikan jangan sampai mengeluarkan drain atauperhatikan jangan sampai mengeluarkan drain atau mengenai luka insisi. Jika gaas dililitkan pada drainmengenai luka insisi. Jika gaas dililitkan pada drain gunakan 2 pasang pinset, satu untuk mengangkat gaasgunakan 2 pasang pinset, satu untuk mengangkat gaas dan satu untuk memegang drain.dan satu untuk memegang drain. 13. Catat jenis drainnya bila ada, banyaknya jahitan dan13. Catat jenis drainnya bila ada, banyaknya jahitan dan keadaan luka.keadaan luka. 14. Buang kantong plastik. Untuk menghindari dari14. Buang kantong plastik. Untuk menghindari dari kontaminasi ujung pinset dimasukkan dalam kantongkontaminasi ujung pinset dimasukkan dalam kantong kertas, sesudah memasang balutan pinset dijauhkankertas, sesudah memasang balutan pinset dijauhkan dari daerah steril.dari daerah steril.
  • 24. 15. Membersihkan luka menggunakan pinset jaringan atau15. Membersihkan luka menggunakan pinset jaringan atau arteri dan kapas dilembabkan dengan anti septik, laluarteri dan kapas dilembabkan dengan anti septik, lalu letakkan pinset ujungnya labih rendah daripadaletakkan pinset ujungnya labih rendah daripada pegangannya. Gunakan satu kapas satu kalipegangannya. Gunakan satu kapas satu kali mengoles, bersihkan dari insisi kearah drain :mengoles, bersihkan dari insisi kearah drain : a. Bersihkan dari atas ke bawah daripada insisi dan daria. Bersihkan dari atas ke bawah daripada insisi dan dari tengah keluartengah keluar b. Jika ada drain bersihakan sesudah insisib. Jika ada drain bersihakan sesudah insisi c. Untuk luka yang tidak teratur seperti dekubitus ulcer,c. Untuk luka yang tidak teratur seperti dekubitus ulcer, bersihkan dari tengah luka kearah luar, gunakanbersihkan dari tengah luka kearah luar, gunakan pergerakan melingkar.pergerakan melingkar. 16. Ulangi pembersihan sampai semua drainage16. Ulangi pembersihan sampai semua drainage terangkat.terangkat. 17. Olesi zalf atau powder. Ratakan powder diatas luka17. Olesi zalf atau powder. Ratakan powder diatas luka dan gunakan alat steridan gunakan alat steri
  • 25. 16. Ulangi pembersihan sampai semua drainage16. Ulangi pembersihan sampai semua drainage terangkat.terangkat. 17. Olesi zalf. Ratakan powder diatas luka17. Olesi zalf. Ratakan powder diatas luka dan gunakan alat steril.dan gunakan alat steril. 18. Gunakan satu balutan dengan plester atau pembalut18. Gunakan satu balutan dengan plester atau pembalut 19. Amankan balutan dengan plester atau pembalut19. Amankan balutan dengan plester atau pembalut 20. Bantu pasien dalam pemberian posisi yang20. Bantu pasien dalam pemberian posisi yang menyenangkan.menyenangkan. 21. Angkat peralatan dan kantong plastik yang berisi21. Angkat peralatan dan kantong plastik yang berisi balutan kotor. Bersihkan alat dan buang sampahbalutan kotor. Bersihkan alat dan buang sampah dengan baik.dengan baik. 22. Cuci tangan22. Cuci tangan 23. Laporkan adanya perubahan pada luka atau drainage23. Laporkan adanya perubahan pada luka atau drainage kepada bidan yang bertanggung jawab. Catatkepada bidan yang bertanggung jawab. Catat penggantian balutan, kaji keadaan luka dan responpenggantian balutan, kaji keadaan luka dan respon pasien.pasien.