SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Perawatan Luka Pada
Korban Bencana
Oleh :
Rosliana Dewi, S.Kp., M.H.Kes., M.Kep.
Konsep Luka
 Definisi :
 Luka a/ terputusnya kontinuitas suatu jaringan oleh karena adanya cedera
atau proses pembedahan (Agustina, 2009).
 Etiologi :
1. Luka insisi, terjadi karena teriris oleh instrument yang tajam
2. Luka memar, terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan
dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan
bengkak.
3. Luka lecet, terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yg biasanya
dengan benda yg tidak tajam
4. Luka tusuk, terjadi akibat adanya benda seperti peluru atau pisau yg masuk
ke dlm kulit dgn diameter kecil
5. Luka gores, terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau kawat
6. Luka tembus, yaitu luka yg menembus organ tubuh biasanya pada bagian
awal masuk diameternya kecil tapi pada bagian ujung lukanya melebar
7. Luka bakar, yaitu luka yg diakibatkan oleh paparan panas, misal api dan
bahan kimia
8. Luka gigitan hewan, disebabkan adanya gigitan hewan liar atau piaraan.
Konsep Perawatan Luka
1. Pembersihan Luka
 Meningkatkan, memperbaiki dan mempercepat proses penyembuhan
luka.
 Menghindari terjadinya infeksi.
 Membuang jaringan nekrosis.
 Langkah-Langkah pembersihan luka yaitu :
a. Irigasi dengan sebanyak-banyaknya dengan tujuan utk membuang
jaringan mati dan benda asing.
b. Hilangkan semua benda asing dan eksisi semua jaringan mati.
c. Berikan antiseptic.
d. Bila diperlukan tindakan ini dapat dilakukan dengan pemberian
anastesi local.
e. Bila perlu lakukan penutupan luka.
Lanjutan………
2. Penutupan Luka
 Mengupayakan kondisi lingkungan bersih sehingga proses
penyembuhan berlangsung optimal.
 Hindari penutupan primer pada luka terinfeksi dan meradang, luka kotor.
3. Pembalutan
 Pertimbangan dlm menutup dan membalut luka sangat tergantung pada
penilaian kondisi luka.
 Memilih balutan :
A. Permukaan lembab yg sedang dan seimbang.
B. Sesuai dengan kondisi luka.
C. Manajemen luka yg benar.
Lanjutan……..
 Tujuan pembalutan :
a. Melindungi luka dari kontaminasi mikroorganisme.
b. Membantu hemostasis.
c. Mempercepat penyembuhan dengan cara menyerap drainase dan
untuk melakukan debridement luka.
d. Menyangga atau mengencangkan tepi luka.
e. Melindungi klien agar tdk melihat keadaan luka.
f. Meningkatkan isolasi suhu pada permukaan luka.
g. Sebagai fiksasi dan efek penekanan yg mencegah berkumpulnya
rembesan darah yang menyebabkan hematom.
h. Mempertahankan kelembaban yang tinggi diantara luka dengan
balutan.
Klasifikasi Luka Berdasarkan Sifatnya :
 Luka Akut :
 Luka baru terjadi dan pada penyembuhannya sesuai periode waktu yg
diharapkan atau sesuai konsep penyembuhan luka akut, dengan
kategori luka akut pembedahan dan luka akut bukan pembedahan.
 Prinsip manajemen luka akut :
1. Luka akut mrpkn luka trauma yg biasanya segera mendapat
penanganan dan dapat sembuh dengan baik.
2. Tdk terjadi komplikasi serta sembuh sesuai konsep proses
penyembuhan.
3. Re-Epitelisasi terjadi dalam 24-48 jam pertama.
4. Tdk melakukan penggantian balutan berulang-ulang.
5. Luka operasi dapat dianggap luka akut yang dibuat oleh ahli
bedah.
6. Contoh : luka sayat, luka bakar, luka tusuk, crush injury.
Lanjutan………….
 Luka kronis :
 Luka yg proses penyembuhannya mengalami keterlambatan atau
bahkan kegagalan.
 Prinsip perawatan luka kronik :
1. Pengkajian berkelanjutan.
2. Persiapan dasar luka.
3. Prinsip penanganan dengan steril dan bersih.
4. Peningkatan kualitas hidup pasien.
5. Pendidikan kesehatan pasien dan keluarga.
6. Perbaikan aktivitas kesehatan pasien sehari-hari hingga
kemampuan optimal.
Perawatan Luka Korban Bencana
Tsunami dan Gempa
 Jika seseorang mengalami luka akibat bencana, yang pertama harus
diperhatikan adalah melihat jenis lukanya.
 Selain itu perlu juga menentukan apakah luka tersebut membutuhkan
pengobatan khusus dari tenaga medis atau tidak.
 Jika luka yang dialami adalah luka tertutup berupa luka lecet atau gores,
bagian tubuh yang luka dapat digerakkan seperti biasa, dan tidak ada
nyeri hebat pada luka, kemungkinan besar luka tersebut dapat diobati
sendiri.
 Meski begitu, luka seperti itu tak boleh dianggap sepele. Perawatan
lukanya harus sangat diperhatikan agar tak terjadi infeksi.
Lanjutan…………
 Berikut ini yang harus dilakukan segera bila ada luka korban tsunami:
1. Hindarkan luka terkena air dari tsunami. Kondisi air yang kotor sisa tsunami
rentan membawa kuman yang bisa mengakibatkan infeksi.
2. Sebisa mungkin, segera cari air mengalir yang bersih (misalnya air minum
dalam botol) dan sabun. Lalu cuci luka dengan air mengalir dan sabun.
Bersihkan luka dari pasir atau kotoran lainnya. Bila perlu, gunakan sikat
gigi yang lembut untuk membantu membersihkan luka.
3. Jika berada dalam lingkungan yang aman dan bersih, luka boleh dibiarkan
terbuka dan sembuh dengan sendirinya.
Lanjutan………….
 Jenis luka berikut ini membutuhan pertolongan khusus tenaga medis:
1. Luka terbuka (terlihat jaringan lunak, otot, atau banyak darah di daerah
luka).
2. Terdapat kemerahan, bengkak, atau nanah di bagian tubuh yang
mengalami luka.
3. Bagian tubuh yang mengalami luka sulit digerakkan karena amat nyeri.
4. Luka disertai adanya demam tinggi.
5. Luka disertai adanya kaku otot atau kejang otot.
6. Terdapat sesak napas, berdebar-debar, atau gangguan kesadaran.
Lanjutan………….
 Pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah:
 Cegah infeksi pada luka
 Untuk mencegah infeksi pada luka, orang yang akan merawat luka harus mencuci tangannya dengan air bersih
dan sabun terlebih dahulu. Jika tak ada air bersih, Anda bisa menggunakan hand sanitizer. Sebisa mungkin,
hindari menyentuh luka terbuka dengan tangan.
 Hentikan perdarahan pada luka
 Lihat dengan saksama, apakah darah terus menerus mengalir pada luka tersebut. Jika ya, carilah kain pembalut
luka (perban) atau kain bersih lainnya. Selanjutnya, letakkan perban pada daerah luka dan tekan bagian
tersebut dengan tangan selama setidaknya 3-5 menit terus menerus untuk menghentikan perdarahan. Setelah
itu, amati apakah perdarahannya sudah berhenti. Jika belum, lakukan hal yang sama selama lima menit lagi.
Begitu seterusnya.
 Cegah tetanus
 Untuk mencegah tetanus, nantinya tim medis akan memberikan vaksinasi dan imunoglobulin antitetanus.
Namun sebelum itu dilakukan, hal yang tak kalah penting untuk mencegah tetanus adalah dengan mencuci luka
dengan air mengalir dan sabun. Alirkan air (misalnya air minum) ke daerah luka, lalu secara lembut dan
perlahan, gosok luka dengan air dan sabun hingga tak ada kotoran menempel pada luka.
 Tutup luka dengan perban tahan air (waterproof)
 Jika yakin bahwa luka bisa dibersihkan dengan optimal, maka luka sebaiknya ditutup setelah pencucian luka
selesai. Idealnya, luka ditutup dengan perban tahan air. Namun jika ini tak tersedia, sementara waktu bisa juga
luka ditutup dengan plastik yang bersih. Namun demikian, jika tak semua kotoran di daerah luka bisa
dibersihkan, justru sebaiknya luka tak ditutup. Penutupan luka justru akan ”menjebak” bakteri untuk berkembang
biak di daerah luka.
 Konsumsi obat anti nyeri
 Jika rasa nyeri pada luka mulai terasa mengganggu, boleh mengonsumsi untuk membantu meredakan nyeri.
Obat antinyeri yang dijual bebas - misalnya parasetamol – bisa menjadi pilihan.
Penangan luka pada situasi Bencana
 Pencegahan Risiko Situasi Darurat – Risk Emergency Situation (A)
 Rencana persiapan dan manajemen perawatan luka (B), (C), (D), (E)
 Langkah Evaluasi (F)
 Kolaborasi multidisiplin (G)
Lanjutan……….
 Pencegahan Risiko Situasi Darurat
 Fase pertama difokuskan pada pencegahan risiko situasi darurat
sebelum melakukan manajemen perawatan luka.
 Kode A – Airway and Manajement (Bersihkan jalan napas dan
manajemen ABC – Airway Breathing Circulasi).
 Lakukan Survey Primer.
 Apabila Kode A selesai, lanjutkan pengkajian sekunder.
Lanjutan……….
 Persiapan perencanaan dan manajemen perawatan luka.
 Tahap kedua a/ rencana persiapan dan prosedur perawatan luka yg
memiliki 4 tahap tugas, yaitu Kode B, C, D dan E yg efisien dan
bermanfaat utk mengukur kondisi luka dan proses penyembuhan luka,
serta utk meminimalkan risiko infeksi.
 Kode B – base line wound assessment (pengkajian luka utama),
 Dalam kondisi bencana luka akut setidaknya harus dikaji setiap 48
jam utk melihat perkembangan penyembuhan luka dan
mengevaluasi hasil dari dressing yang digunakan.
 Hasil pengkajian harus dilaporkan dan didokumentasikan meliputi
karakteristik luka, termasuk lokasi, bentuk, ukuran, kedalaman, tepi,
undermining (destruksi jaringan yg terjadi dibawah kulit) dan
tunneling (saluran dari suatu luka yg menghubungkan subcutan atau
otot), karakteristik jaringan nekrotik, karakteristik drainase atau
eksudat, warna kulit disekitarnya, edema jaringan perifer dan
indurasi dan adanya jaringan granulasi dan epitelisasi.
Lanjutan………..
 Kode C – Cleaning - Pembersihan Luka
 Irigasi yg tepat (menuangkan cairan ke luka) dapat secara signifikan
menurunkan risiko infeksi.
 Cairan pembersih haruskan cairan mudah digunakan dan non sitotoksik
seperti normal saline atau air keran. Membuang jaringan mati atau
benda asing, jika tdk dpt menghindari infeksi maka harus lakukan
debridement.
 Kode D - Dressing dan Dokumentasi
 Luka yg dirawat dengan dressing modern dan aplikasi penyerap cairan
dari penyerapan moderate sampai banyak seperti hidrokoloid, calcium
alginate, zinc cream, foam.
 Dokumentasi utk penilaian luka harus menjadi bagian dari kebijakan
dan prosedur.
Lanjutan………..
 Kode E - Evaluasi dan Transfer
 Fase ini adalah kondisi unik tentang evakuasi, transfer antra triase
dan mengirim pasien setelah luka dibalut.
 Pasien akan dikirim ke 3 pilihan yaitu antara basecamp, posko
rumah sakit atau RSUD.
 Manajemen ABC harus dilakukan sebelum transport pasien.
Lanjutan………
 Evaluasi
 Evaluasi penggantian balutan luka atau perawatan lanjutan adalah fase
yang sangat penting antara 3 hingga 5 hari karena merupakan
pergantian dari proses inflamasi ke tahap proliferasi.
 Kode F - Follow Up.
 Follow up care atau re evaluasi adalah proses utk melihat
perkembangan atau dampak dari balutan topical yang diberikan.
 Perawat luka menggunakan skor indicator performance utk
mengevaluasi dan menilai perkembangan pasien terhadap outcame
pasien dalam kerangka tujuan.
 Pengkajian ulang luka dan pengkajian adanya inflamasi atau infeksi
yg persistent adalah focus dari evaluasi yang menunjukkan bahwa
luka membaik atau memburuk.
 Jika infeksi terjadi dan penggunaan balutan topical tdk tepat
diiindikasikan dengan adanya kegagalan perkembangan
penyembuhan luka, maka rujuk pasien ke rumah sakit.
Lanjutan…………..
 Kolaborasi
 Pendekatan kolaborasi interprofesional atau multidisipin selama
perawatan sejak awal hingga fase rehabilitasi yg kurang lebih akan
membutuhkan waktu 0-3 minggu akan membantu utk menyelamatkan
nyawa pasien dan mencegah dari kerusakan atau cidera lebih lanjut.
 Pasien luka akan dikirim ke RS utk memperoleh perawatan intensif.
 Kode G - Kolaborasi dan Pendekatan Multidisiplin.
 Jika luka bertambah buruk dan terinfeksi, surgical debridement dan
antibiotic sistemik sangat dibutuhkan utk mengatasi infeksi secara
signifikan.
 Buatlah rujukan segera apabila menemukan luka yg membutuhkan
perawatan lebih kepada praktisi yg lebih terampil dan memiliki
pengetahuan lebih.

More Related Content

What's hot

Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coliArini Utami
 
Tugas patofisiologi pada kulit maranata
Tugas patofisiologi pada kulit maranataTugas patofisiologi pada kulit maranata
Tugas patofisiologi pada kulit maranataMaranata Gultom
 
Konsep Luka
Konsep LukaKonsep Luka
Konsep LukaReza J
 
Makalah sistem imun
Makalah  sistem imunMakalah  sistem imun
Makalah sistem imunWarnet Raha
 
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)Soga Biliyan Jaya
 
Kasus sistem-triage
Kasus sistem-triageKasus sistem-triage
Kasus sistem-triagejohanadi2
 
Radang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses InfeksiRadang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses Infeksipjj_kemenkes
 
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralisPPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralisRiskymessyana99
 
Konsep perawatan luka bersih dan angkat jahitan
Konsep perawatan luka bersih dan angkat jahitanKonsep perawatan luka bersih dan angkat jahitan
Konsep perawatan luka bersih dan angkat jahitanSulistia Rini
 
Melepaskan Keteter
Melepaskan KeteterMelepaskan Keteter
Melepaskan Keteterpjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi,
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi,
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, pjj_kemenkes
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa  Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa pjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Perawatan Luka
Perawatan LukaPerawatan Luka
Perawatan Luka
 
Soal dan Jawaban Bakteriologi
Soal dan Jawaban BakteriologiSoal dan Jawaban Bakteriologi
Soal dan Jawaban Bakteriologi
 
Makalah pemberian obat melalui anus
Makalah pemberian obat melalui anusMakalah pemberian obat melalui anus
Makalah pemberian obat melalui anus
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coli
 
Tugas patofisiologi pada kulit maranata
Tugas patofisiologi pada kulit maranataTugas patofisiologi pada kulit maranata
Tugas patofisiologi pada kulit maranata
 
Konsep Luka
Konsep LukaKonsep Luka
Konsep Luka
 
Makalah sistem imun
Makalah  sistem imunMakalah  sistem imun
Makalah sistem imun
 
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
 
Kasus sistem-triage
Kasus sistem-triageKasus sistem-triage
Kasus sistem-triage
 
Askep pada otitis eksterna atau furunkel
Askep pada otitis eksterna atau furunkelAskep pada otitis eksterna atau furunkel
Askep pada otitis eksterna atau furunkel
 
Radang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses InfeksiRadang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses Infeksi
 
Ppt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka otPpt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka ot
 
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralisPPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
 
Konsep Mikologi: Fungi
Konsep Mikologi: FungiKonsep Mikologi: Fungi
Konsep Mikologi: Fungi
 
Konsep perawatan luka bersih dan angkat jahitan
Konsep perawatan luka bersih dan angkat jahitanKonsep perawatan luka bersih dan angkat jahitan
Konsep perawatan luka bersih dan angkat jahitan
 
Presentasi bakte
Presentasi baktePresentasi bakte
Presentasi bakte
 
Melepaskan Keteter
Melepaskan KeteterMelepaskan Keteter
Melepaskan Keteter
 
Makalah sterilisasi dan desinfeksi
Makalah sterilisasi dan desinfeksiMakalah sterilisasi dan desinfeksi
Makalah sterilisasi dan desinfeksi
 
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi,
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi,
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi,
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa  Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
 

Similar to PERAWATAN LUKA KORBAN BENCANA

Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348job Titri company
 
11. Perawatan Luka power point Ns.Heny-1.pptx
11. Perawatan Luka  power point Ns.Heny-1.pptx11. Perawatan Luka  power point Ns.Heny-1.pptx
11. Perawatan Luka power point Ns.Heny-1.pptxfernaldoworiwun
 
Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2Army Of God
 
Perawatan luka 2
Perawatan luka 2Perawatan luka 2
Perawatan luka 2IwanHamzah1
 
PERAWATAN LUKA POST OPERATIVE KEBIDANAN
PERAWATAN LUKA POST OPERATIVE KEBIDANANPERAWATAN LUKA POST OPERATIVE KEBIDANAN
PERAWATAN LUKA POST OPERATIVE KEBIDANANAstriYuliaSariLubis1
 
Modern Dressing........................pdf
Modern Dressing........................pdfModern Dressing........................pdf
Modern Dressing........................pdficha582186
 
perawatan-luka dan tindakan asepsis1.ppt
perawatan-luka dan tindakan asepsis1.pptperawatan-luka dan tindakan asepsis1.ppt
perawatan-luka dan tindakan asepsis1.pptFadiljen
 
Perawatan luka 2016
Perawatan luka 2016Perawatan luka 2016
Perawatan luka 2016IwanHamzah1
 
Perawatan luka 2020
Perawatan luka 2020Perawatan luka 2020
Perawatan luka 2020IwanHamzah1
 
pertolongan-pertama-p3k.pptx
pertolongan-pertama-p3k.pptxpertolongan-pertama-p3k.pptx
pertolongan-pertama-p3k.pptxrhamset
 
Perawatan luka dasar
Perawatan luka dasarPerawatan luka dasar
Perawatan luka dasaricha582186
 
Konsep luka traumatic
Konsep luka traumaticKonsep luka traumatic
Konsep luka traumaticArmy Of God
 
Konsep luka traumatic
Konsep luka traumaticKonsep luka traumatic
Konsep luka traumaticArmy Of God
 
Pertolongan Pertama (P3K)
Pertolongan Pertama (P3K)Pertolongan Pertama (P3K)
Pertolongan Pertama (P3K)Aji Suprianto
 
Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi Alif Kartono
 
Seminar wound revise
Seminar wound reviseSeminar wound revise
Seminar wound reviseyudhasetya01
 

Similar to PERAWATAN LUKA KORBAN BENCANA (20)

Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348
 
Penyembuhan luka part 1
Penyembuhan luka part 1Penyembuhan luka part 1
Penyembuhan luka part 1
 
11. Perawatan Luka power point Ns.Heny-1.pptx
11. Perawatan Luka  power point Ns.Heny-1.pptx11. Perawatan Luka  power point Ns.Heny-1.pptx
11. Perawatan Luka power point Ns.Heny-1.pptx
 
Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2
 
Perawatan luka 2
Perawatan luka 2Perawatan luka 2
Perawatan luka 2
 
Pp perawatan luka
Pp perawatan lukaPp perawatan luka
Pp perawatan luka
 
PERAWATAN LUKA POST OPERATIVE KEBIDANAN
PERAWATAN LUKA POST OPERATIVE KEBIDANANPERAWATAN LUKA POST OPERATIVE KEBIDANAN
PERAWATAN LUKA POST OPERATIVE KEBIDANAN
 
Modern Dressing........................pdf
Modern Dressing........................pdfModern Dressing........................pdf
Modern Dressing........................pdf
 
perawatan-luka dan tindakan asepsis1.ppt
perawatan-luka dan tindakan asepsis1.pptperawatan-luka dan tindakan asepsis1.ppt
perawatan-luka dan tindakan asepsis1.ppt
 
Teknik perawatan luka
Teknik perawatan lukaTeknik perawatan luka
Teknik perawatan luka
 
Perawatan luka 2016
Perawatan luka 2016Perawatan luka 2016
Perawatan luka 2016
 
Perawatan luka 2020
Perawatan luka 2020Perawatan luka 2020
Perawatan luka 2020
 
pertolongan-pertama-p3k.pptx
pertolongan-pertama-p3k.pptxpertolongan-pertama-p3k.pptx
pertolongan-pertama-p3k.pptx
 
Perawatan luka dasar
Perawatan luka dasarPerawatan luka dasar
Perawatan luka dasar
 
WOUND_LUKA.pptx
WOUND_LUKA.pptxWOUND_LUKA.pptx
WOUND_LUKA.pptx
 
Konsep luka traumatic
Konsep luka traumaticKonsep luka traumatic
Konsep luka traumatic
 
Konsep luka traumatic
Konsep luka traumaticKonsep luka traumatic
Konsep luka traumatic
 
Pertolongan Pertama (P3K)
Pertolongan Pertama (P3K)Pertolongan Pertama (P3K)
Pertolongan Pertama (P3K)
 
Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi
 
Seminar wound revise
Seminar wound reviseSeminar wound revise
Seminar wound revise
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

PERAWATAN LUKA KORBAN BENCANA

  • 1. Perawatan Luka Pada Korban Bencana Oleh : Rosliana Dewi, S.Kp., M.H.Kes., M.Kep.
  • 2. Konsep Luka  Definisi :  Luka a/ terputusnya kontinuitas suatu jaringan oleh karena adanya cedera atau proses pembedahan (Agustina, 2009).  Etiologi : 1. Luka insisi, terjadi karena teriris oleh instrument yang tajam 2. Luka memar, terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak. 3. Luka lecet, terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yg biasanya dengan benda yg tidak tajam 4. Luka tusuk, terjadi akibat adanya benda seperti peluru atau pisau yg masuk ke dlm kulit dgn diameter kecil 5. Luka gores, terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau kawat 6. Luka tembus, yaitu luka yg menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal masuk diameternya kecil tapi pada bagian ujung lukanya melebar 7. Luka bakar, yaitu luka yg diakibatkan oleh paparan panas, misal api dan bahan kimia 8. Luka gigitan hewan, disebabkan adanya gigitan hewan liar atau piaraan.
  • 3. Konsep Perawatan Luka 1. Pembersihan Luka  Meningkatkan, memperbaiki dan mempercepat proses penyembuhan luka.  Menghindari terjadinya infeksi.  Membuang jaringan nekrosis.  Langkah-Langkah pembersihan luka yaitu : a. Irigasi dengan sebanyak-banyaknya dengan tujuan utk membuang jaringan mati dan benda asing. b. Hilangkan semua benda asing dan eksisi semua jaringan mati. c. Berikan antiseptic. d. Bila diperlukan tindakan ini dapat dilakukan dengan pemberian anastesi local. e. Bila perlu lakukan penutupan luka.
  • 4. Lanjutan……… 2. Penutupan Luka  Mengupayakan kondisi lingkungan bersih sehingga proses penyembuhan berlangsung optimal.  Hindari penutupan primer pada luka terinfeksi dan meradang, luka kotor. 3. Pembalutan  Pertimbangan dlm menutup dan membalut luka sangat tergantung pada penilaian kondisi luka.  Memilih balutan : A. Permukaan lembab yg sedang dan seimbang. B. Sesuai dengan kondisi luka. C. Manajemen luka yg benar.
  • 5. Lanjutan……..  Tujuan pembalutan : a. Melindungi luka dari kontaminasi mikroorganisme. b. Membantu hemostasis. c. Mempercepat penyembuhan dengan cara menyerap drainase dan untuk melakukan debridement luka. d. Menyangga atau mengencangkan tepi luka. e. Melindungi klien agar tdk melihat keadaan luka. f. Meningkatkan isolasi suhu pada permukaan luka. g. Sebagai fiksasi dan efek penekanan yg mencegah berkumpulnya rembesan darah yang menyebabkan hematom. h. Mempertahankan kelembaban yang tinggi diantara luka dengan balutan.
  • 6. Klasifikasi Luka Berdasarkan Sifatnya :  Luka Akut :  Luka baru terjadi dan pada penyembuhannya sesuai periode waktu yg diharapkan atau sesuai konsep penyembuhan luka akut, dengan kategori luka akut pembedahan dan luka akut bukan pembedahan.  Prinsip manajemen luka akut : 1. Luka akut mrpkn luka trauma yg biasanya segera mendapat penanganan dan dapat sembuh dengan baik. 2. Tdk terjadi komplikasi serta sembuh sesuai konsep proses penyembuhan. 3. Re-Epitelisasi terjadi dalam 24-48 jam pertama. 4. Tdk melakukan penggantian balutan berulang-ulang. 5. Luka operasi dapat dianggap luka akut yang dibuat oleh ahli bedah. 6. Contoh : luka sayat, luka bakar, luka tusuk, crush injury.
  • 7. Lanjutan………….  Luka kronis :  Luka yg proses penyembuhannya mengalami keterlambatan atau bahkan kegagalan.  Prinsip perawatan luka kronik : 1. Pengkajian berkelanjutan. 2. Persiapan dasar luka. 3. Prinsip penanganan dengan steril dan bersih. 4. Peningkatan kualitas hidup pasien. 5. Pendidikan kesehatan pasien dan keluarga. 6. Perbaikan aktivitas kesehatan pasien sehari-hari hingga kemampuan optimal.
  • 8. Perawatan Luka Korban Bencana Tsunami dan Gempa  Jika seseorang mengalami luka akibat bencana, yang pertama harus diperhatikan adalah melihat jenis lukanya.  Selain itu perlu juga menentukan apakah luka tersebut membutuhkan pengobatan khusus dari tenaga medis atau tidak.  Jika luka yang dialami adalah luka tertutup berupa luka lecet atau gores, bagian tubuh yang luka dapat digerakkan seperti biasa, dan tidak ada nyeri hebat pada luka, kemungkinan besar luka tersebut dapat diobati sendiri.  Meski begitu, luka seperti itu tak boleh dianggap sepele. Perawatan lukanya harus sangat diperhatikan agar tak terjadi infeksi.
  • 9. Lanjutan…………  Berikut ini yang harus dilakukan segera bila ada luka korban tsunami: 1. Hindarkan luka terkena air dari tsunami. Kondisi air yang kotor sisa tsunami rentan membawa kuman yang bisa mengakibatkan infeksi. 2. Sebisa mungkin, segera cari air mengalir yang bersih (misalnya air minum dalam botol) dan sabun. Lalu cuci luka dengan air mengalir dan sabun. Bersihkan luka dari pasir atau kotoran lainnya. Bila perlu, gunakan sikat gigi yang lembut untuk membantu membersihkan luka. 3. Jika berada dalam lingkungan yang aman dan bersih, luka boleh dibiarkan terbuka dan sembuh dengan sendirinya.
  • 10. Lanjutan………….  Jenis luka berikut ini membutuhan pertolongan khusus tenaga medis: 1. Luka terbuka (terlihat jaringan lunak, otot, atau banyak darah di daerah luka). 2. Terdapat kemerahan, bengkak, atau nanah di bagian tubuh yang mengalami luka. 3. Bagian tubuh yang mengalami luka sulit digerakkan karena amat nyeri. 4. Luka disertai adanya demam tinggi. 5. Luka disertai adanya kaku otot atau kejang otot. 6. Terdapat sesak napas, berdebar-debar, atau gangguan kesadaran.
  • 11. Lanjutan………….  Pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah:  Cegah infeksi pada luka  Untuk mencegah infeksi pada luka, orang yang akan merawat luka harus mencuci tangannya dengan air bersih dan sabun terlebih dahulu. Jika tak ada air bersih, Anda bisa menggunakan hand sanitizer. Sebisa mungkin, hindari menyentuh luka terbuka dengan tangan.  Hentikan perdarahan pada luka  Lihat dengan saksama, apakah darah terus menerus mengalir pada luka tersebut. Jika ya, carilah kain pembalut luka (perban) atau kain bersih lainnya. Selanjutnya, letakkan perban pada daerah luka dan tekan bagian tersebut dengan tangan selama setidaknya 3-5 menit terus menerus untuk menghentikan perdarahan. Setelah itu, amati apakah perdarahannya sudah berhenti. Jika belum, lakukan hal yang sama selama lima menit lagi. Begitu seterusnya.  Cegah tetanus  Untuk mencegah tetanus, nantinya tim medis akan memberikan vaksinasi dan imunoglobulin antitetanus. Namun sebelum itu dilakukan, hal yang tak kalah penting untuk mencegah tetanus adalah dengan mencuci luka dengan air mengalir dan sabun. Alirkan air (misalnya air minum) ke daerah luka, lalu secara lembut dan perlahan, gosok luka dengan air dan sabun hingga tak ada kotoran menempel pada luka.  Tutup luka dengan perban tahan air (waterproof)  Jika yakin bahwa luka bisa dibersihkan dengan optimal, maka luka sebaiknya ditutup setelah pencucian luka selesai. Idealnya, luka ditutup dengan perban tahan air. Namun jika ini tak tersedia, sementara waktu bisa juga luka ditutup dengan plastik yang bersih. Namun demikian, jika tak semua kotoran di daerah luka bisa dibersihkan, justru sebaiknya luka tak ditutup. Penutupan luka justru akan ”menjebak” bakteri untuk berkembang biak di daerah luka.  Konsumsi obat anti nyeri  Jika rasa nyeri pada luka mulai terasa mengganggu, boleh mengonsumsi untuk membantu meredakan nyeri. Obat antinyeri yang dijual bebas - misalnya parasetamol – bisa menjadi pilihan.
  • 12. Penangan luka pada situasi Bencana  Pencegahan Risiko Situasi Darurat – Risk Emergency Situation (A)  Rencana persiapan dan manajemen perawatan luka (B), (C), (D), (E)  Langkah Evaluasi (F)  Kolaborasi multidisiplin (G)
  • 13. Lanjutan……….  Pencegahan Risiko Situasi Darurat  Fase pertama difokuskan pada pencegahan risiko situasi darurat sebelum melakukan manajemen perawatan luka.  Kode A – Airway and Manajement (Bersihkan jalan napas dan manajemen ABC – Airway Breathing Circulasi).  Lakukan Survey Primer.  Apabila Kode A selesai, lanjutkan pengkajian sekunder.
  • 14. Lanjutan……….  Persiapan perencanaan dan manajemen perawatan luka.  Tahap kedua a/ rencana persiapan dan prosedur perawatan luka yg memiliki 4 tahap tugas, yaitu Kode B, C, D dan E yg efisien dan bermanfaat utk mengukur kondisi luka dan proses penyembuhan luka, serta utk meminimalkan risiko infeksi.  Kode B – base line wound assessment (pengkajian luka utama),  Dalam kondisi bencana luka akut setidaknya harus dikaji setiap 48 jam utk melihat perkembangan penyembuhan luka dan mengevaluasi hasil dari dressing yang digunakan.  Hasil pengkajian harus dilaporkan dan didokumentasikan meliputi karakteristik luka, termasuk lokasi, bentuk, ukuran, kedalaman, tepi, undermining (destruksi jaringan yg terjadi dibawah kulit) dan tunneling (saluran dari suatu luka yg menghubungkan subcutan atau otot), karakteristik jaringan nekrotik, karakteristik drainase atau eksudat, warna kulit disekitarnya, edema jaringan perifer dan indurasi dan adanya jaringan granulasi dan epitelisasi.
  • 15. Lanjutan………..  Kode C – Cleaning - Pembersihan Luka  Irigasi yg tepat (menuangkan cairan ke luka) dapat secara signifikan menurunkan risiko infeksi.  Cairan pembersih haruskan cairan mudah digunakan dan non sitotoksik seperti normal saline atau air keran. Membuang jaringan mati atau benda asing, jika tdk dpt menghindari infeksi maka harus lakukan debridement.  Kode D - Dressing dan Dokumentasi  Luka yg dirawat dengan dressing modern dan aplikasi penyerap cairan dari penyerapan moderate sampai banyak seperti hidrokoloid, calcium alginate, zinc cream, foam.  Dokumentasi utk penilaian luka harus menjadi bagian dari kebijakan dan prosedur.
  • 16. Lanjutan………..  Kode E - Evaluasi dan Transfer  Fase ini adalah kondisi unik tentang evakuasi, transfer antra triase dan mengirim pasien setelah luka dibalut.  Pasien akan dikirim ke 3 pilihan yaitu antara basecamp, posko rumah sakit atau RSUD.  Manajemen ABC harus dilakukan sebelum transport pasien.
  • 17. Lanjutan………  Evaluasi  Evaluasi penggantian balutan luka atau perawatan lanjutan adalah fase yang sangat penting antara 3 hingga 5 hari karena merupakan pergantian dari proses inflamasi ke tahap proliferasi.  Kode F - Follow Up.  Follow up care atau re evaluasi adalah proses utk melihat perkembangan atau dampak dari balutan topical yang diberikan.  Perawat luka menggunakan skor indicator performance utk mengevaluasi dan menilai perkembangan pasien terhadap outcame pasien dalam kerangka tujuan.  Pengkajian ulang luka dan pengkajian adanya inflamasi atau infeksi yg persistent adalah focus dari evaluasi yang menunjukkan bahwa luka membaik atau memburuk.  Jika infeksi terjadi dan penggunaan balutan topical tdk tepat diiindikasikan dengan adanya kegagalan perkembangan penyembuhan luka, maka rujuk pasien ke rumah sakit.
  • 18. Lanjutan…………..  Kolaborasi  Pendekatan kolaborasi interprofesional atau multidisipin selama perawatan sejak awal hingga fase rehabilitasi yg kurang lebih akan membutuhkan waktu 0-3 minggu akan membantu utk menyelamatkan nyawa pasien dan mencegah dari kerusakan atau cidera lebih lanjut.  Pasien luka akan dikirim ke RS utk memperoleh perawatan intensif.  Kode G - Kolaborasi dan Pendekatan Multidisiplin.  Jika luka bertambah buruk dan terinfeksi, surgical debridement dan antibiotic sistemik sangat dibutuhkan utk mengatasi infeksi secara signifikan.  Buatlah rujukan segera apabila menemukan luka yg membutuhkan perawatan lebih kepada praktisi yg lebih terampil dan memiliki pengetahuan lebih.