3. Pengertian Manajemen SDM
Gerry Dessler (2011:31)
MSDM adalah proses memperoleh, melatih, menilai,
dan memberikan kompensasi kepada karyawan,
memperhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan,
keamanan dan masalah keadilan.
Mathis & Jackson (2012:5) dan Hasibuan (2012:3)
Ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan
tenaga kerja agar efektif dan efisien dalam
penggunaan kemampuan manusia agar dapat
mencapai tujuan di setiap perusahaan.
4. Bohlander dan Snell (2010:4)
Suatu ilmu yang mempelajari bagaimana
memberdayakan karyawan dalam perusahaan,
membuat pekerjaan, kelompok kerja,
mengembangkan para karyawan yang
mempunyai kemampuan, mengidentifikasikan
suatu pendekatan untuk dapat mengembangkan
kinerja karyawan dan memberikan imbalan
kepada mereka atas usahanya dalam bekerja
Cushway
Bagian dari proses organisasi dalam mencapai
tujuan.
5. Peranan Manajemen SDM
1. Menetapkan jumlah, kualitas, dan penempatan
tenaga kerja yang efektif, sesuai dengan kebutuhan
perusahaan berdasarkan Job description, Job
spesification, dan job evaluation.
2. Menetapkan penarikan, seleksi dan penempatan
karyawan berdasarkan the right man in the right job.
3. Menetapkan program kesejahteraan,
pengembangan, promosi dan pemberhentian
4. Meramalkan penawaran dan permintaan sumber
daya manusia pada masa yang akan datang
5. Memperkirakan keadaan perekonomian pada
umumnya dan perkembangan perusahaan pada
khususnya
6. 6. Memonitor dengan cermat undang – undang
perburuhan dan kebijaksanaan pemberian
balas jasa perusahaan – perusahaan
sejenis
7. Memonitor kemajuan teknik dan
perkebangan serikat buruh
8. Melaksanakan diklat dan penilaian prestasi
karyawan
9. Mengatur mutasi karyawan baik vertikal
maupun horisontal
10. Mengatur pensiun, pemberhentian dan
pesangon
8. Tujuan yang berorientasi pada
kepentingan sosial
Tujuan yang diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan dan tuntutan masyarakat dengan
tetap menjaga dampak negatif yang
seminimum mungkin terhadap organisasi.
Untuk memenuhi harus memperhatikan aspek
hukum yang berlaku, kebutuhan sosial
masyarakat dan hubungan yang baik dengan
serikat buruh.
9. Tujuan yang berorientasi memenuhi
kebutuhan organisasi
Tujuan yang diarahkan untuk meningkatkan
efektivitas organisasi.
MSDM merupakan alat untuk membantu
tercapainya tujuan organisasi
MSDM harus mencakup perencanaan SDM,
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan pelayanan
organisasi, penyeleksi SDM, pelatihan dan
pengembangan SDM, penilaian dan penempatan
SDM, dan kegiatan pengawasan dan
pengendalian SDM.
10. Tujuan yang berorientasi pada
kepentingan fungsional Manajemen
SDM
Tujuan yang diarahkan untuk menjamin fungsi
utama SDM dapat berjalan secara efektif dengan
menyadari bahwa tingkat pelayanan dan fasilitas
yang diberikan kepada bagian SDM adalah
sekadar agar ia dapat berfungsi dengan baik,
tidak berlebihan daripada yang semestinya.
11. Tujuan yang berorientasi pada
kepentingan individu
Tujuan yang diarahkan untuk membantu karyawan
mencapai tujuan pribadinya sesuai dengan
sumbangan terhadap organisasi.
Mencakup kegiatan pelatihan dan pengembangan,
penilaian, penempatan, kompensasi dan
pengawasan serta pengendalian.
12. Manajemen SDM sebagai Proses
INPUT
Manusia, Material,
Metode, Peralatan
Manajemen
Produksi
Manajemen
Pemasaran
Manajemen
Keuangan
Manajemen SDM
OUT PUT
Produk
(Barang dan Jasa)
13. Fungsi-
Fungsi
Manajemen
SDM
Pengadaan SDM
- Analisa Pekerjaan
- Perencanaan SDM
- Rekrutmen SDM
- Seleksi dan penempatan SDM
Pengembangan
- Pengembangan SDM
- Pengembangan Karir
- Pengembangan
Organisasi
- Manajmen dan penilaian
kinerja
Kompensasi
- Kompensasi
Finansial
- Kompensasi Non
Finansial
Pengintegrasian
- Motivasi Kerja
- Kepuasan Kerja
- Kepemimpinan
Pemeliharaan SDM
- Komunikasi
- Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
17. Pendekatan Mekanis
Mekanisasi (otomatisasi) adalah mengganti
peranan tenaga kerja manusia dengan tenaga
mesin untuk melakukan pekerjaan.
Penggantian ini didasarkan kepada
pertimbangan ekonomis, kemanusiaan,
efektivitas, dan kemampuan yang lebih besar
Menimbulkan masalah baru
19. Pendekatan Paternalisme
Pada pendekatan paternalis, manajer untuk
pengarahan bawahannya bertindak seperti bapak
terhadap anak – anaknya. Para bawahan
diperlakukan dengan baik, fasilitas - faslitas
diberikan, bawahan dianggap sebagai anak –
anaknya. Misalnya diberikan pinjaman uang serta
didirikan toko sehingga karyawan dapat membeli
keperluannya secara kredit.
Mengakibatkan karyawan menjadi manja, malas
dan kurang produktif.
20. Pendekatan Sistem Sosial
Pendekatan sosial mengutamakan kepada
hubungan harmonis, interaksi yang baik,
saling menghargai, saling membutuhkan dan
saling mengisi sehingga terdapat suaatu total
sistem yang baik
22. Tantangan Lingkungan
Perubahan-perubahan di segala bidang yang
bergerak dengan cepat
Perkembangan teknologi informasi yang pesat
Semakin beragamnya tenaga kerja
Dampak globalisasi
Ekonomi
Peraturan dan perundangan yang semakin banyak
dan ketat
Perkembangan pekerjaan yang semakin kompleks
Perubahan peranan keluarga
Kelangkaan keahlian tertentu
23. Tantangan Organisasi
Memilih posisi yang kompetitif
Tuntutan akan keluwesan
Penghematan personil
Restrukturisasi organisasi
Menciptakan tim yang lebih mandiri
Bertambahnya perusahaan-perusahaan kecil
Perubahan budaya organisasi
Teknologi yang semakin maju
Tuntutan serikat
24. Tantangan Individu
Menempatkan orang pada jabatan yang tepat
Memperlakukan orang secara lebih etis
Perhatian yang lebih besar dalam hubungan dan
tanggungjawab sosial
Meningkatkan produktivitas personel
Menentukan perlu tidaknya memberdayakan
personel
Mengambil langkah yang tepat untuk mengatasi
brain drain.
26. 1. Tahap Pengrajin (1600 – 1700an)
Dibawah sistem ini produksi barang dan jasa
dihasilkan oleh sekelompok pekerja di dalam
sebuah ruang kerja yang sempit, seperti kepala
rumah tangga setiap kepala pengrajin mempunyai
beberapa pemegang (apprencites) dan nomaden
(journeyman) untuk melakukan pekerjaannya.
27. 2. Tahap Manajemen Ilmiah
(Survival) 1900an
o Mulai memperkenalkan mesin dan metode
pabrik untuk meningkatkan produksi
o Manajer ilmiah berusaha mengangkat efisiensi
kerja dengan langkah : desain pabrik, tata letak
pabrik, dan penelitian gerak dan waktu.
o Sistem gaji tarif per satuan yang berbeda.
28. 2. Tahap Hubungan Antarmanusia (1920
– 1930an)
o Perhatian pada karyawan untuk meningkatkan
produktivitas kerja
o Produktivitas karyawan dipengaruhi oleh faktor
sosial dan psikologis
29. 4. Tahap Behavioralisme (Sains Perlaku)
o Era sains perilaku muncul sebagai dampak dari
meluasnya beragam temuan akademik dari
berbagai disiplin ilmu, seperti psikologi, ilmu
politik, sosiologi dan biologi.
o Sains perilaku mengkaji lingkungan tempat kerja
yang mempengaruhi individu, karyawan, dan
sebaliknya.
30. 4. Tahap Fungsi Sumber Daya Manusia
Menurut L. James Harvey ada 9 trend utama :
1. Meningkatnya bobot fungsi sumber daya manusia
2. Perubahan ke arah pengawasan dan kebijaksanaan
yang tersentralisasi dan pelaksanaan-pelaksanaan
yang terdesentralisasi
3. Pengembangan manajemen yang meningkat
4. Peningkatan otomatisasi dan pengembangan sistem
informasi sumber daya manusia
31. Lanjutan
5. Integrasi program sumber daya manusia
6. Perubahan kearah sistem akuntabilitas
7. Peningkatan perhatian terhadap sikap-sikap dari
para pekerja
8. Peningkatan terhadap budaya dan nilai-nilai
organisasi
9. Peningkatan dan perluasan program-program
perbaikan produktivitas