Dokumen tersebut membahas tentang analisis rasio laporan keuangan perusahaan. Rasio keuangan merupakan alat untuk menilai kinerja perusahaan dengan membandingkan data keuangan. Terdapat berbagai jenis rasio seperti rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas. Namun, analisis rasio memiliki keterbatasan karena dipengaruhi oleh interpretasi akuntansi dan dapat dimanipulasi.
1. ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN
Kal ini saya akan membahas tentang analisis perusahaan, semoga bermanfaat :) :) :)
Dalam mengadakan interprestasi dan analisa laporan keuangan suatu perusahaan, seorang penganalisa
finansiil memerlukan adanya ukuran tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisa adalah
“rasio”. Rasio sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam “aritmatical terms” yang dapat
digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data finansiil.
Rasio finansial atau Rasio Keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai
kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan
keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran kas). Rasio menggambarkan suatu hubungan atau
perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain.
Fungsi analisis rasio adalah
1. Digunakan untuk membimbing investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan
tentang pencapaian perusahaan dan prospek pada masa datang.
2. Untuk menilai risiko dan peluang pada masa yang akan datang.
Dalam mengadakan analisa rasio pada dasarnya dapat melakukan dengan 2 macam cara
perbandingan, yaitu :
1. Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu-waktu yang lalu
(ratio historis)
2. Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan (company ratio) dengan rasio-rasio semacam
dari perusahaan lain yang sejenis atau industry untuk waktu yang sama.
MACAM-MACAM RATIO
Rasio-rasio dapat digolongan menjadi 3 golongan, yaitu :
1. Rasio-rasio Neraca (Balance sheet ratios) ialah rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal
dari neraca, misalnya current ratio.
2. Rasio-rasio Laporan Rugi & Laba (income statement ratios) ialah rasio-rasio yang disusun dari
data yang berasal dari income statement, misalnya gross profit margin.
3. Rasio-rasio antar-laporan (Inter-statement ratios) ialah rasio-rasio yang disusun dari data yang
berasal dari Neraca dan data lainnya berasal dari Income statement, misalnya assets turnover.
Sementara itu macam-macam rasio terbagi menjadi :
1. Rasio Likuiditas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur likuiditas perusahaan
2. Ratio Leverage adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh
aktiva perusahaan dibiayai dengan utang
3. Rasio-rasio Aktivitas yaitu rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa besar
efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya
4. Rasio-rasio Profitabilitas yaitu rasio-rasio yang menunjukkan hasil akhir dari sejumlah
kebijaksanaan dan keputusan-keputusan
2. RASIO METODE PERHITUNGAN INTERPRESTASI
RASIO LIKUIDITAS
1. Current ratio Aktiva Lancar : Utang Lancar
Kemampuan untuk membayar
utang yang segera harus
dipenuhi dengan aktiva lancar.
1. Cash ratio (Kas + Efek) : Utang Lancar
Kemampuan untuk membayar
utang yang segera harus
dipenuhi dengan kas yang
tersedia dalam perusahaan dan
efek yang dapat segera
diuangkan.
1. Quick ratio (Kas+Efek+Piutang) : Utang Lancar
Kemampuan untuk membayar
utang yang segera harus
dipenuhi dengan aktiva lancar
yang lebih likuid (quick assets).
1. Working capital to
total assets ratio
(Aktiva Lancar-Utang Lancar) :
Jumlah Aktiva
Likuiditas dari total aktiva dan
posisi modal kerja (neto).
RASIO LEVERAGE
1. Total debt to Equity
ratio
(Utang Lancar+Utang JK PJ) :
Jumlah Modal Sendiri
Bagian dari setiap rupiah modal
sendiri yang dijadikan jaminan
untuk keseluruhan utang.
1. Total debt to total
capital Assets
(Utang Lancar+Utang JK PJ) :
Jumlah Modal/Aktiva
Beberapa dari keseluruhan
kebutuhan dana yang dibelanjai
dengan utang.
Atau
Berapa bagian dari aktiva yang
digunakan untuk menjamin
utang.
1. Long term debt to
Equity ratio
Utang JK PJ : Modal Sendiri
Bagian dari setiap rupiah modal
sendiri yang dijadikan jaminan
untuk utang jangka panjang.
1. Tangible assets debt
coverage
(Jml Aktiva-Intangibles-Utang
Lancar) : Utang JK PJ
Besarnya aktiva tetap tangible
yang digunakan untuk menjamin
utang jangka panjang setiap
rupiahnya.
1. Times interest earned
raatio
EBIT : Bunga Utang JK PJ
Besarnya jaminan keuntungan
untuk membayar bunga utang
jangka panjang.
RASIO AKTIVITAS
1. Total assets turnover Penjualan Netto : Jumlah Aktiva
Kemampuan dana yang tertanan
dalam keseluruhan aktiva
berputer dalam suatu periode
tertentu atau kemampuan modal
3. yang diinvestasikan untuk
menghasilkan “revenue”.
1. Receivable turnover Penjualan Kredit : Piutang Rata-rata
Kemampuan dana yang tertanam
dalam piutang berputar dalam
suatu periode tertentu.
1. Average collection
periode
(Piutang Rata-rata X 360) : Penjualan
Kredit
Periode rata-rata yang
diperlukan untuk mengumpulkan
piutang.
1. Inventory turnover HPP : Inventory Rata-rata
Kemampuan dana yang tertanam
dalam inventory berputar dalam
suatu periode tertentu, atau
likuiditas dari inventory dan
tendensi untuk adanya
“overstock”
1. Average day’s
inventory
(Inventory Rata-rata X 360) : HPP
Periode menahan persediaan
rata-rata atau periode rata-rata
persediaan barang berada di
gudang.
1. Working capital
turnover
Penjualan Netto : (Aktiva Lancar –
Utang Lancar)
Kemampuan modal kerja(neto)
berputar dalam suatu periode
siklus kas (cash cycle) dari
perusahaan.
RASIO KEUNTUNGAN/PROFITABILITAS
1. Gross profit margin
(Penjualan Netto – HPP) : Penjualan
Netto Laba bruto per rupiah penjualan.
1. Operating income
ratio
(Penjualan Netto – HPP – Biaya
Adm, Penjualan, Umum) : Penjualan
Netto
Laba operasi sebelum bunga dan
pajak yang dihasilkan oleh setiap
rupiah penjualan.
1. Operating ratio
(HPP + Biaya adm, Penjualan,
Umum) : Penjualan Netto
Biaya operasi per rupiah
penjualan.
1. Net profit margin
Laba Netto sesudah pajak : Penjualan
Netto
Keuntungan netto per rupiah
penjualan.
1. Earning power of total
investment
EBIT : Jumlah Aktiva
Kemampuan dari modal yang
diinvestasikan dalam
keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan bagi
semua investor.
1. Net earning power
ratio
Laba Netto sesudah pajak : Jumlah
Aktiva
Kemampuan dari modal yang
diinvestasikan dalam
keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan netto.
1. Rate or return for the
owners
Laba Netto sesudah pajak : Jumlah
Modal Sendiri
Kemampuan dari modal sendiri
untuk menghasilkan keuntungan
4. bagi pemegang saham preferen
dan saham biasa.
KETERBATASAN ANALISIS RASIO KEUANGAN
1. Rasio tersebut dibentuk dari data akuntansi dan data ini dipengaruhi oleh cara penafsirannya dan
bahkan dapat dimanipulasi.
2. Seorang manajer keuangan harus berhati – hati dalam penilaian apakah suatu rasio tertentu baik
atau buruk dalam penilaian gabungan tentang sebuah perusahaan, berdasarkan suatu kumpulan
rasio – rasio.
3. Kecocokan dengan rasio gabungan industri bukan suatu jaminan bahwa perusahaan tersebut
sedang berjalan normal dan dipimpin dengan baik.
4. Dalam menganalisis setiap rasio, angka – angka yang diperoleh dan perhitungan tidak dapat
berdiri sendiri. Rasio tersebut akan berarti bila setidaknya satu dari dua hal ini dipenuhi 1)Adanya
perbandingan dengan perusahaan sejenis yang mempunyai tingkat risiko yang hampir sama;
2)Adanya analisis kecenderungan (trend) dari setiap rasio pada tahun – tahun sebelumnya.
5. Pencapaian target sesuai dengan rata rata industri tidak menunjukkan kinerja perusahaan yang
baik. Kebanyakan perusahaan justru menginginkan tingkat yang lebih baik dari rata – rata industri.
Oleh karena itu lebih tepat jika difokuskan pada industry leader’s ratios..
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Rasio_finansial
buku dasar-dasar pembelanjaan perusahaan, Prof. Dr. Bambang Riyanto