SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
1.Latar Belakang

         Dewasa ini perekonomian dunia mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan yang terjadi di antaranya adalah
kemajuan di bidang keuangan dan investasi. Dengan kemajuan tersebut perusahaan nasional dan multinasional kini memiliki
berbagai sumber pendanaan yang dapat membantu meningkatkan produksi mereka, yang mana salah satunya adalah melalui
penjualan saham dan investasi di pasar modal.

         Informasi dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh berbagai macam pihak yang
berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan, seperti kreditur, calon investor, kantor pajak, dan lainnya memerlukan informasi
ini kaitannya dengan kepentingan mereka. Informasi keuangan yang disajikan harus relevan dengan kebutuhan dari masing-
masing pemakai.

         Bagi peruahaan itu sendiri juga bermanfaat untuk mengetahui bagaimana perkembangan perusahaan yang telah
berjalan dan membantu memutuskan langkah apa yang perlu di ambil guna memajukan perusahaan di waktu yang akan datang.
Kesehatan keuangan perusahaan juga dapat dikontrol dengan meggunakan analisis keuangan. Analisis rasio keuangan dapat
menjadikan transparansi laporan keuangan sehingga dapat di ketahui dengan jelas keuangan perusahaan digunakan.

2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah di uraikan di atas dapat di rumuskan masalah:

“Apa analisis rasio keuangan itu?”

                                                            BAB II
                                             ANALISIS RASIO KEUANGAN
         Analisa terhadap laporan keuangan dimaksudkan agar data keuangan tersebut dapat lebih berarti dalam mendukung
keputusan yang akan diambil baik oleh manajemen maupun pihak ekstern yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan.

Beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk dapat mengetahui teknik analisa laporan keuangan, maka seorang analis harus
menguasai tentang:

·     Proses penyusunan laporan keuangan

·     Konsep, sifat dan karakteristik laporan keuangan

·     Teknik analisa laporan keuangan; dan

·     Segment dan lingkungan bisnis yang akan dianalisA




ANALISA RASIO KEUANGAN( Analisa Perbandingan)

Analisa perbandingan merupakan metode analisa terhadap laporan keuangan dengan cara memperbandingkan untuk dua periode
atau lebih, atau memperbandingkan laporan keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan lain.Tetapi pada umumnya dilakukan
untuk beberapa periode dari suatu perusahaan sehingga dapat diketahui sifat dan tendensi perubahan yang terjadi dalam
perusahaan tersebut, misalnya:
Laba/rugi yang sifatnya operasional maupun insidentil

Diperoleh aktiva baru/perubahan bentuk aktiva

Timbul/lunas/perubahan bentuk hutang

Penambahan/pengurangan modal dan lain-lain.

Dismaping analisa perbandingan, suatu teknik analisa yang sering digunakan juga adalah Analisa trend. Analisa trend dalam
prosentase (trend percentage analysis) merupakan metode analisa untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan perusahaan,
yaitu apakah menunjukan tendensi naik, tetap atau menurun.Syarat-syarat penerapan analisa trend adalah:

·        Prinsip-prinsip akuntansi diterapkan secara konsisten

·        Tidak terjadi perubahan nilai uang secara tajam

ANALISA RASIO

Analisa rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbngan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Rasio ini
akan lebih bermanfaat terutama apabila ratio tersebut dibandingkan dengan angka ratio yang digunakan sebagai standar.

1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
    A. Rasio Lancar (Current Ratio)
         Current Ratio = Aktiva Lancar
                             Hutang Lancar
         Rasio lancar sangat berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban-kewajiban jangka
    pendeknya, dimana dapat diketahui sampai seberapa jauh sebenarnya jumlah aktiva lancar perusahaan dapat menjamin
    hutang lancarnya. Semakin tinggi rasio berarti semakin terjamin hutang-hutang perusahaan kepada kreditor. Current ratio
    2.0 kadang-kadang sudah memuaskan bagi suatu perusahaan, tetapi jumlah modal kerja dan besarnya rasio tergantung pada
    beberapa faktor, suatu standard atau rasio yang umum tidak dapat ditentukan untuk seluruh perusahaan. Current ratio 2.0
    hanya merupakan kebiasaan dan akan digunakan sebagai titik tolak untuk mengadakan penelitian atau analisa lebih lanjut.
         Bagi perusahaan yang mempunyai hubungan baik dengan kreditor atau posisinya kuat terhadap pemasok, mungkin
    perusahaan tidak perlu memiliki rasio yang tinggi. Sebagai contoh supermarket. Posisi supermarket terhadap pemasok
    biasanya adalah cukup kuat. Dengan kondisi demikian maka supermarket dapat membayar hutangnya setelah 3 atau 4 bulan,
    sedangkan penjualan dilakukan secara tunai. Dalam kondisi demikian rasio lacar tidak perlu terlalu
         Rasio lancar mempunyai sifat tingginya berubah-ubah dari waktu ke waktu. Sebagai contoh, pada toko pakaian ketika
    menjelang hari-hari raya permintaan akan pakaian mulai meningkat, kemudian menurun mencapai titik terbawah lagi pada
    hari raya tersebut. Untuk menghadapi kenaikan permintaan tersebut toko pakaian harus menaikkan besarnya persediaan.
         Kalau peningkatan persediaan barang dagangan tersebut dibiayai dengan cara mengurangi uang tunai perusahaan, maka
    rasio lancar perusahaan tidak mengalami perubahan. Sebab pada transaksi seperti itu hanya struktur aktiva lancarnya saja
    yang mengalami perubahan, sedangkan nilai total aktiva lancar dan nilai total passiva lancarnya tidak mengalami perubahan,
    sehingga rasio lancar tidak mengalami perubahan.
         Akan tetapi jika penumpukan persediaan dilaksanakan dengan cara dibiayai dari pinjaman jangka pendek, maka ketika
    volume penjualan tinggi, rasio lancar perusahaan akan menurun. Oleh karena itu untuk mengukur tingginya likuiditas
    perusahaan lebih baik untuk mempergunakan angka perputaran modal kerja daripada mempergunakan rasio lancar. Adapun
pertimbangannya ialah karena angka perputaran modal kerja tidak banyak dipengaruhi oleh sifat musiman, relatif
dibandingkan dengan rasio lancar.




B. Rasio Uji Cair (Acid Test Ratio)
                                    Aktiva Lancar - Persediaan
    Acid test ratio =
                                             Hutang Lancar
         Rasio ini sering juga disebut sebagai Quick ratio, dimana rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan memerlukan
waktu yang relatif lama untuk direalisir menjadi uang kas, walaupun kenyataannya mungkin persediaan lebih likuid
daripada piutang. Jika current ratio tinggi tapi quick rationya rendah menunjukkan adanya investasi yang sangat besar dalam
persediaan.
    Sebagai pegangan kasar biasanya angka 1.0 untuk rasio uji cair merupakan angka minimum yang perlu
dipertahankan oleh perusahaan agar perusahaan tidak mengalami ketidakmampuan dalam membayar hutang-hutang
jangka pendeknya.
C. Rasio Kas (Cash Ratio)
Rasio ini untuk mengukur jumlah kas tersedia dibanding dengan hutang lancar. Pengertian kas kadang-kadang diperluas
dengan setara kas (cash equivalent) meliputi surat berharga yang mudah diperjualbelikan. Rumus perhitungannya adalah :
                                    Kas + Surat Berharga
                                                                           =X
                                    Hutang Lancar
D. Perputaran Piutang (Turn Over Receivable)
                                                       Hasil Penjualan Kredit
    Turn Over Receivable =
                                                       Rata-rata Piutang
Rasio perputaran piutang memberikan analisa mengenai beberapa kali tiap tahunnya dana yang tertanam dalam piutang
berputar dari bentuk piutang kebentuk uang tunai, kemudian kembali kebentuk piutang lagi. Rata-rata piutang kalau
memungkinkan dapat dihitung secara bulanan (saldo tiap-tiap akhir bulan dibagi tigabelas) atau tahunan yaitu saldo awal
tahun ditambah saldo akhir tahun dibagi dua.
    Makin tinggi rasio (turn over) menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah, sebaliknya kalau rasio
semakin rendah berarti ada over investment dalam piutang, mungkin karena bagian kredit dan penagihan bekerja tidak
efektif, dll. Kalau tujuannya hanya sekedar untuk menilai tingginya likuiditas aktiva lancar jangka pendek, andaikan masa
penagihan rata-rata angkanya sudah tersedia, maka rasio perputaran piutang tidak diperlukan lagi. Apabila masa penagihan
rata-ratanya rendah, maka rasio perputaran piutang mempunyai nilai yang tinggi.
E. Lama Penagihan Rata-rata (Average Collection Period)


        Piutang Usaha
                                             X 365 hari = …… hari
    Penjualan Kredit
Atau
                   365 hari
                                                 = …… hari
         Perputaran Piutang
         Rasio ini biasanya dipergunakan sebagai tolak ukur untuk menilai tingkat likuiditas aktiva lancar yang berbentuk
    piutang jangka pendek.
         Dalam menginterprestasikan rasio lama penagihan rata-rata ini, dasar perbandingan yang paling tepat dipergunakan
    ialah jangka waktu kredit penjualan. Misalkan jangka waktu kredit penjualan yang dipergunakan oleh perusahaan adalah dua
    bulan (60 hari), dan masa penagihan rata-rata sebesar 49 hari, maka dapat diinterprestasikan bahwa tingkat likuiditas sangat
    tinggi. Sedangkan apabila jangka waktu kredit penjualan yang dipergunakan satu bulan, maka berarti sekitar 19% dari
    piutang telah mengalami keterlambatan pembayaran selama rata-rata 19 hari.


    F. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)
                                                           Harga Pokok Penjualan
         Turn Over Persediaan =
                                                 Persediaan Barang Dagangan Rata-rata
    Turn over ini menunjukkan berapa kali jumlah persediaan barang dagangan diganti atau dijual dalam satu tahun. Perputaran
yang tinggi menunjukkan tingkat persediaan yang ada cukup baik.
         Untuk perusahaan dagang, perputaran persediaannya disebut merchandise turnover. Sedangkan untuk perusahaan
    pabrik, perputaran persediaan bisa dalam bentuk perputaran bahan baku, bahan pembantu, suku cadang, barang setengah
    jadi atau perputaran persediaan dalam proses.
         Rasio perputaran persediaan hanya perlu dihitung pada perusahaan yang keberadaan persediaan cukup penting, baik
    dalam menunjang kegiatan usaha maupun sebagai barang yang dijual.


2. Rasio Solvabilitas
    A. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva (Ratio of Owner’s Equity to Total Assets)
         Rasio ini menunjukan pentingnya sumber modal pinjaman dan tingkat keamanan yang dimiliki oleh kreditor. Semakin
    tinggi rasio ini berarti semakin kecil jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan.
              Rasio ini disebut juga proprietory ratio yang menunjukan tingkat solvabilitas perusahaan dengan anggapan bahwa
    semua aktiva dapat direalisir sesuai dengan yang dilaporkan dalam neraca.
    Rumus perhitungannya adalah :
                   Modal Sendiri
                                                 =X
                   Total Aktiva
    B. Rasio Modal Sendiri dengan Aktiva Tetap (Ratio of Owner’s Equity to Fixed Assets)
              Jika rasio ini lebih dari 100 % berarti modal sendiri melebihi total aktiva tetap dan menunjukan aktiva tetap
    seluruhnya dibiayai oleh pemilik perusahaan dan sebagian dari aktiva lancar juga dibiayai oleh pemilik perusahaan.
    Sebaliknya jika rasio dibawah 100 %berarti sebagian aktiva tetapnya dibiayai dengan modal pinjaman jangka pendek /
    jangka panjang sedang aktiva lancarnya seluruhnya dibiayai dengan modal pinjaman.
    Rumus perhitungannya :
Modal Sendiri
                                        =X
         Aktiva Tetap


    C. Rasio Aktiva Tetap dengan Hutang Jangka Panjang
         Rasio ini mengukur tingkat keamanan yang dimiliki oleh kreditor jangka panjang . Disamping itu juga menunjukkan
    kemampuan perusahaan untuk memperoleh pinjaman baru dengan jaminan aktiva tetap.
         Semakin tinggi rasio ini semakin besar jaminan dan kreditor jangka panjang semakin aman atau terjamin dan semakin
    besar kemampuan perusahaan untuk mencari pinjaman. Rumus perhitungannya :
                   Total Aktiva Tetap
                                                          =X
         Total Hutang Jangka Panjang
    D. Nilai Buku Saham
        Nilai buku per lembar saham menunjukkan jumlah rupiah yang akan dibayarkan kepada setiap lembar saham apabila
   perusahaan pada saat itu dibubarkan dengan anggapan bahwa semua aktiva dapat direalisir atau dijual dengan harga yang
   sama dengan nilai bukunya.
       Dalam penghitungannya nilai buku saham jika ada saham yang sudah dipesan (subscribed) walaupun saham tersebut
   belum diserahkan kepada pemesan, maka jumlah tersebut harus ditambahkan pada jumlah modal yang sudah beredar.
   Sebaliknya bila ada saham yang dibeli kembali oleh perusahaan (treasury stock) maka harus dikurangkan terhadap jumlah
   modal saham yang beredar.
   Rumus ratio ini adalah sebagai berikut:
                            Modal Saham
                                                                   =X
                            Jumlah lembar saham
    E. Rasio Total Hutang terhadap Total Aktiva (Total Debt to Total Assets Ratio)
         Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi resiko keuangan perusahaan. Dalam batas tertentu bank akan sulit untuk
    mengabulkan permohonan kredit. Hanya saja setiap bank batasnya berbeda. Rumus perhitungannya adalah :
                   Total Hutang
                                                = ……. %
                   Total Aktiva
3. Rasio Rentabilitas
    A. Rasio Laba Usaha dengan Aktiva Usaha (Ratio Operating Income dengan Operating Assets)
         Profitability suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan antara keuntungan atau laba yang diperoleh dari
    kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan atau assets yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut
    (operating assets). Yang dimaksud dengan operating assets adalah semua aktiva kecuali investasi jangka panjang dan aktiva-
    aktiva lain yang tidak digunakan dalam kegiatan atau usaha memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha pokok
    perusahaan.
         Rumus perhitungannya adalah :


                   Laba Usaha
                                                =X
                   Aktiva Usaha
Rasio ini akan mencerminkan keuntungan yang diperoleh tanpa mengingat dari mana sumber modal dan menunjukkan
         tingkat efisiensi perusahaan dalam melaksanakan operasi sehari-hari.
    B. Perputaran Aktiva Usaha ( Operating Assets Turnover)
         Rumus ratio Perputaran Aktiva Usaha:
                   Penjualan
                                         =X
             Aktiva Usaha
      Rasio ini menunjukkan seberapa jauh aktiva telah dipergunakan di dalam kegiatan perusahaan atau menunjukkan berapa
   kali operating assets berputar dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun.
      Turnover yang tinggi menunjukkan management yang efektif tetapi dapat juga turnover yang tinggi disebabkan aktiva
   perusahaan yang sudah tua dan sudah habis disusut, jadi turnover yang tinggi ini karena keadaan perusahaan.
    C. Rasio Laba Kotor atas Penjualan (Gross Profit Margin on Sales)
         Rasio ini mengukur tingkat profitabilitas produk sebelum dibebani oleh biaya-biaya yang lain. Perubahan rasio laba
    kotor bisa saja terjadi karena perubahan dalam kebijaksanaan penjualan, misalnya tingkat potongan atau adanya produk
    baru.
         Rumus perhitungannya :
             Laba Kotor
                                                    = ……… %
             Penjualan
    D. Rasio Laba Usaha atas Penjualan (Operating Margin Ratio)
         Laba usaha (laba operasi) adalah laba dari kegiatan utama perusahaan. Oleh karena itu sudah seharusnya laba ini
    memberikan hasil lebih besar dibanding dari laba yang bukan utama. Rumus perhitungannya :
                   Laba Usaha
                                                    = ……… %
                   Penjualan
    E. Rasio Laba Bersih atas Penjualan (Net Margin Ratio)
         Rasio ini mengukur hasil akhir dari kegiatan operasi perusahaan. Selisih laba bersih dengan rasio laba usaha dapat
    mencerminkan berapa beban yan ditanggung perusahaan untuk biaya-biaya non operasional.
    Rumus perhitungannya :
                                        Laba Bersih
                                                                      = ……… %
                                        Penjualan
    F. Operating Ratio
         Operating ratio mencerminkan tingkat efisiensi perusahaan, sehingga rasio yang tinggi menunjukkan keadaan yang
    kurang baik karena berarti bahwa setiap rupiah penjualan yang terserap dalam biaya juga tinggi, dan yang tersedia untuk
    laba kecil. Tetapi rasio yang tinggi mungkin tidak hanya disebabkan oleh faktor intern yang dapat dikendalikan oleh
    manajemen, tetapi juga faktor ekstern misalnya faktor harga yang sulit dikendalikan oleh manajemen. Rumus
    perhitungannya :
                               Harga Pokok + Biaya Operasi
                                                                                 = ……… %
                                        Penjualan
G. Rasio Tingkat Pengembalian Investasi (Return on Investment, ROI)
Tujuan perhitungan rasio ini adalah untuk mengetahui sampai seberapa jauh aset yang digunakan dapat menghasilkan
   laba. Laba usaha berarti laba dari kegiatan utama perusahaan. Aktiva operasi adalah aktiva yang dipakai untuk menghasilkan
   laba usaha tersebut. Dengan kata lain, aset yang dihitung disini hanya aset yang memberikan konstribusi terhadap
   pencapaian laba usaha. Penyertaan yang biasanya menghasilkan pendapatan lain (di luar laba usaha) tidak dihitung.
   Demikian halnya dengan aktiva lain-lain. Aktiva lain-lain ada yang berupa aktiva belum selesai atau aktiva tidak
   operasional. Oleh karena itu juga tidak diikutsertakan dalam pengertian aktiva operasi. Rumus perhitungannya adalah :
                              Laba Usaha
                                                               = ……… %
                        Aktiva Operasi
                                   atau


        Laba Usaha                        Penjualan
                                          X
 Penjualan Aktiva             Operasi
   H. Rasio Tingkat Pengembalian Aset (Return on Assets, ROA)
        Dengan rasio akan nampak seberapa besar tingkat produktifitas seluruh aset. Perbedaan hasil perhitungan antara ROI
   dengan ROA akan diketahui sampai seberapa jauh tingkat aset penunjang atau tidak produktif dan hasil sampingan
   perusahaan. Rumus perhitungannya adalah : Laba Bersih
                                                               = ……… %
                    Total Aktiva
   I. Rasio Laba Bersih atas Modal (Return on Equity)
   Rasio ini berguna untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang diperoleh dari penanam modal. Pengertian modal disini adalah
   semua modal yang tertanam di perusahaan, termasuk di dalamnya saldo laba (laba ditahan). Rumus perhitungannya :
                              Laba Bersih
                                                               = ……… %
                              Modal Sendiri
   J. Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share, EPS)
   Rasio ini untuk mengukur laba bersih per lembar saham (maksimum) yang mungkin diperoleh pemegang saham. Dikatakan maksimum,
   karena yang dibagi biasanya adalah kurang dari EPS. Rasio ini adalah satu-satunya rasio yang muncul di laporan keuangan, bisanya
   dicantumkan di bawah laba bersih. Rumus perhitungannya adalah :
                              Laba Bersih
                                                               = ……… %
                    Jumlah Lembar Saham

Keunggulan dan Kelemahan Analisis Rasio Keuangan
   1.   Keunggulan Analisis Rasio Keuangan.
        Analisis keuangan, yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang finansial akan
        sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen dimasa lalu dan prospeknya dimasa mendatang. Dengan analisis
        keuangan ini dapat diketahui kekuatan serta kelemahan yang dimiliki oleh seorang busines enterprise. Rasio tersebut
        dapat memberikan indikasi apakah perusahaan memiliki kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban finansialnya,
        besarnya piutang yang cukup rasional, efisiensi manajemen persediaan, perencanaan pengeluaran investasi yang baik,
        dan struktur modal yang sehat sehingga tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat tercapai.
        Dengan menganalisis prestasi keuangan, seorang analis keuangan akan dapat menilai apakah manajer keuangan dapat
merencanakan dan mengimplementasikan kedalam setiap tindakan secara konsisten dengan tujuan memaksimumkan
         kemakmuran pemegang saham. Disamping itu analisis semacam ini juga dapat dipergunakan oleh pihak lain seperti
         bank, untuk menilai apakah cukup beralasan(layak) untuk memberikan tambahan dana atau kredit baru, calon investor
         untuk memproyeksikan prospek perusahaan dimasa datang(R. Agus Sartono, 1994 : 119 – 120).


         2. Kelemahan Analisis Rasio Keuangan.
         Menurut Teuku Mirza dan Imbuh S(1999), ada beberapa kelemahan dari rasio keuangan :
         (1) Adanya distorsi karena laba yang dimasukkan tidak memasukkan unsur biaya modal ekuitas.
         (2) Laporan keuangan dari suatu perusahaan yang memiliki sejumlah divisi dari industri yang berlainan akan sulit
         dibandingkan dengan perusahaan lain atau dengan data suatu industri.
         (3) Terjadinya distorsi karena pengaruh inflasi dan penggunaan data historis dalam akuntansi.
         (4) Laporan keuangan tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus didukung oleh catatan atas laporan keuangan. Informasi
         ini harus dicermati karena mungkin memuat potensi masalah yang dapat sangat mempengaruhi kondisi keuangan suatu
         perusahaan.
         (5) Kesulitan dalam menginterpretasikan hasil analisa. Misalkan, quick rqtio yang tinggi apakah bagus karena kuatnya
         likuiditas perusahaan. Atau, justru jelek karena perusahaan memegang kas yang berlebih yang justru tidak produktif.
         (6) Perbedaan dalam perlakuan akuntansi dapat menimbulkan distorsi dalam membandingkan rasio.
         (7) Adanya praktek window dressing tentunya membuat laporan keuangan terlihat bagus.



                                                            Bab III

                                                          PENUTUP


Kesimpulan

         Analisis rasio keuangan yang telah di jalaskan membuktikan bahwa analisis keuangan di dalam perusahaan sangat
penting karena ini sangat membantu kemajuan perusahaan. Perusahaan yang analisis keuangannya sehat akan mudah pula
mendapatkan bantuan keuangan dari pihak luar,karena mereka akan mempertimbangkan keadaan laporan keuangan yang ada
dalam perusahaan. Tidak hanya itu perusahaan yang jelas laporan keuangannya akan mempermudah memutuskan maslah
keuangan yang timbul di masa datang.

More Related Content

What's hot

Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan
Analisis laporan keuangan
Imam Makmum
 
analisis laporan keuangan
analisis laporan keuangananalisis laporan keuangan
analisis laporan keuangan
Amrul Rizal
 
3 analisa laporan keuangan
3 analisa laporan keuangan3 analisa laporan keuangan
3 analisa laporan keuangan
Sidik Abdullah
 
Pengertian analisis laporan keuangan
Pengertian analisis laporan keuanganPengertian analisis laporan keuangan
Pengertian analisis laporan keuangan
Fidhin Cilick
 
Analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur kinerja perusahaanAnalisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur kinerja perusahaan
rinaldopattinasarany
 
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaanAnalisis laporan keuangan kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaan
Ansello Ari Making
 
Pengantar Analisis Laporan Keuangan
Pengantar Analisis Laporan KeuanganPengantar Analisis Laporan Keuangan
Pengantar Analisis Laporan Keuangan
rizky nurul chasanah
 

What's hot (20)

Analisis Ratio - Analisis Laporan Keuangan
Analisis Ratio - Analisis Laporan KeuanganAnalisis Ratio - Analisis Laporan Keuangan
Analisis Ratio - Analisis Laporan Keuangan
 
Analisis Rasio Keuangan
Analisis Rasio KeuanganAnalisis Rasio Keuangan
Analisis Rasio Keuangan
 
Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan
Analisis laporan keuangan
 
analisis laporan keuangan
analisis laporan keuangananalisis laporan keuangan
analisis laporan keuangan
 
3 analisa laporan keuangan
3 analisa laporan keuangan3 analisa laporan keuangan
3 analisa laporan keuangan
 
Analisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasi
Analisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasiAnalisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasi
Analisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasi
 
Pengertian analisis laporan keuangan
Pengertian analisis laporan keuanganPengertian analisis laporan keuangan
Pengertian analisis laporan keuangan
 
analisa-laporan-keuangan
analisa-laporan-keuangananalisa-laporan-keuangan
analisa-laporan-keuangan
 
Analisa Laporan Keuangan
Analisa Laporan KeuanganAnalisa Laporan Keuangan
Analisa Laporan Keuangan
 
Analisa informasi keuangan (2)
Analisa informasi keuangan (2)Analisa informasi keuangan (2)
Analisa informasi keuangan (2)
 
Analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur kinerja perusahaanAnalisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur kinerja perusahaan
 
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
 
Analisa Rasio Keuangan Konvensional
Analisa Rasio Keuangan KonvensionalAnalisa Rasio Keuangan Konvensional
Analisa Rasio Keuangan Konvensional
 
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaanAnalisis laporan keuangan kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaan
 
analisis laporan keuangan
analisis laporan keuangananalisis laporan keuangan
analisis laporan keuangan
 
Analisis Laporan Keuangan Chapter 13 Laporan Keungan Pribadi, Akuntansi Pemer...
Analisis Laporan Keuangan Chapter 13 Laporan Keungan Pribadi, Akuntansi Pemer...Analisis Laporan Keuangan Chapter 13 Laporan Keungan Pribadi, Akuntansi Pemer...
Analisis Laporan Keuangan Chapter 13 Laporan Keungan Pribadi, Akuntansi Pemer...
 
rasio-profitabilitas
rasio-profitabilitasrasio-profitabilitas
rasio-profitabilitas
 
Pengantar Analisis Laporan Keuangan
Pengantar Analisis Laporan KeuanganPengantar Analisis Laporan Keuangan
Pengantar Analisis Laporan Keuangan
 
Rasio Finansial
Rasio FinansialRasio Finansial
Rasio Finansial
 
Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan
Analisis laporan keuangan
 

Viewers also liked

Penawaran worksite dana pensiun karyawan+
Penawaran worksite dana pensiun karyawan+Penawaran worksite dana pensiun karyawan+
Penawaran worksite dana pensiun karyawan+
Teguh Handoko
 
Tingkat kesehatan bank
Tingkat kesehatan bankTingkat kesehatan bank
Tingkat kesehatan bank
Asep Sahwani
 
Surat permohonan ijin
Surat permohonan ijinSurat permohonan ijin
Surat permohonan ijin
Gathot Msp
 
1. analisis penggunaan rasio keuangan edit
1. analisis penggunaan rasio keuangan edit1. analisis penggunaan rasio keuangan edit
1. analisis penggunaan rasio keuangan edit
SEPTIANA RAHAYUNINGTIAS
 
Analisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja BankAnalisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja Bank
Eko Mardianto
 
Skripsi analisis kinerja keuangan pada bank syariah
Skripsi analisis kinerja keuangan pada bank syariahSkripsi analisis kinerja keuangan pada bank syariah
Skripsi analisis kinerja keuangan pada bank syariah
yogieardhensa
 

Viewers also liked (20)

Penawaran worksite dana pensiun karyawan+
Penawaran worksite dana pensiun karyawan+Penawaran worksite dana pensiun karyawan+
Penawaran worksite dana pensiun karyawan+
 
Presentasi Analisa Laporan Keuangan
Presentasi Analisa Laporan KeuanganPresentasi Analisa Laporan Keuangan
Presentasi Analisa Laporan Keuangan
 
Analisis rasio 1
Analisis rasio 1Analisis rasio 1
Analisis rasio 1
 
Tingkat kesehatan bank
Tingkat kesehatan bankTingkat kesehatan bank
Tingkat kesehatan bank
 
Presentasi likuiditas
Presentasi likuiditasPresentasi likuiditas
Presentasi likuiditas
 
Analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur
Analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukurAnalisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur
Analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur
 
Surat permohonan ijin
Surat permohonan ijinSurat permohonan ijin
Surat permohonan ijin
 
Ingestion file copy using apex
Ingestion   file copy using apexIngestion   file copy using apex
Ingestion file copy using apex
 
Analisis Rasio
Analisis RasioAnalisis Rasio
Analisis Rasio
 
1. analisis penggunaan rasio keuangan edit
1. analisis penggunaan rasio keuangan edit1. analisis penggunaan rasio keuangan edit
1. analisis penggunaan rasio keuangan edit
 
Analisis Kinerja Keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Kente...
Analisis Kinerja Keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Kente...Analisis Kinerja Keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Kente...
Analisis Kinerja Keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Kente...
 
Analisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja BankAnalisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja Bank
 
Lap keuangan
Lap keuanganLap keuangan
Lap keuangan
 
Rasio Keuangan
Rasio KeuanganRasio Keuangan
Rasio Keuangan
 
Analisa keuangan perbankan
Analisa keuangan perbankanAnalisa keuangan perbankan
Analisa keuangan perbankan
 
Collection Secrets Presentation
Collection Secrets PresentationCollection Secrets Presentation
Collection Secrets Presentation
 
Surat masuk
Surat masukSurat masuk
Surat masuk
 
Cara Menilai Kinerja Keuangan Bank
Cara Menilai Kinerja Keuangan BankCara Menilai Kinerja Keuangan Bank
Cara Menilai Kinerja Keuangan Bank
 
Skripsi analisis kinerja keuangan pada bank syariah
Skripsi analisis kinerja keuangan pada bank syariahSkripsi analisis kinerja keuangan pada bank syariah
Skripsi analisis kinerja keuangan pada bank syariah
 
Soal jawaban-bab-1-17
Soal jawaban-bab-1-17Soal jawaban-bab-1-17
Soal jawaban-bab-1-17
 

Similar to Presentasi

Rasio_Likuiditas-12345678910111213141516
Rasio_Likuiditas-12345678910111213141516Rasio_Likuiditas-12345678910111213141516
Rasio_Likuiditas-12345678910111213141516
RazaTristanDeca
 
manajemen keuangan perbandingan laporan keuangan
manajemen keuangan perbandingan laporan keuanganmanajemen keuangan perbandingan laporan keuangan
manajemen keuangan perbandingan laporan keuangan
Indri Gandrik
 
Bab ii. analisa perbandingan lap.keu
Bab ii. analisa perbandingan lap.keuBab ii. analisa perbandingan lap.keu
Bab ii. analisa perbandingan lap.keu
kridoeko
 
Analisis-Laporan-Keuangan sesi 3.pptx
Analisis-Laporan-Keuangan sesi 3.pptxAnalisis-Laporan-Keuangan sesi 3.pptx
Analisis-Laporan-Keuangan sesi 3.pptx
SafaBian
 

Similar to Presentasi (20)

Rasio_Likuiditas-12345678910111213141516
Rasio_Likuiditas-12345678910111213141516Rasio_Likuiditas-12345678910111213141516
Rasio_Likuiditas-12345678910111213141516
 
PPT KEL.1 ANALISA LIKUIDITAS RASIO.pptx
PPT KEL.1 ANALISA LIKUIDITAS RASIO.pptxPPT KEL.1 ANALISA LIKUIDITAS RASIO.pptx
PPT KEL.1 ANALISA LIKUIDITAS RASIO.pptx
 
K6 RASIO AKTIVITAS & SOLVAeeBILITAS.pptx
K6 RASIO AKTIVITAS & SOLVAeeBILITAS.pptxK6 RASIO AKTIVITAS & SOLVAeeBILITAS.pptx
K6 RASIO AKTIVITAS & SOLVAeeBILITAS.pptx
 
PPT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KELOMPOK 10.pptx
PPT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN  KELOMPOK 10.pptxPPT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN  KELOMPOK 10.pptx
PPT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KELOMPOK 10.pptx
 
Bab 5 - Analisa Rasio Likuiditas
Bab 5 - Analisa Rasio LikuiditasBab 5 - Analisa Rasio Likuiditas
Bab 5 - Analisa Rasio Likuiditas
 
KELOMPOK 6 (RASIO LIKUIDITAS).pptx
KELOMPOK 6 (RASIO LIKUIDITAS).pptxKELOMPOK 6 (RASIO LIKUIDITAS).pptx
KELOMPOK 6 (RASIO LIKUIDITAS).pptx
 
manajemen keuangan perbandingan laporan keuangan
manajemen keuangan perbandingan laporan keuanganmanajemen keuangan perbandingan laporan keuangan
manajemen keuangan perbandingan laporan keuangan
 
RASIO AKTIVITAS & SOLVABILITAS KEL 6_120158.pptx
RASIO AKTIVITAS & SOLVABILITAS KEL 6_120158.pptxRASIO AKTIVITAS & SOLVABILITAS KEL 6_120158.pptx
RASIO AKTIVITAS & SOLVABILITAS KEL 6_120158.pptx
 
Ning
NingNing
Ning
 
ANALISISIS RASIO Lap.Keu.ppt
ANALISISIS RASIO Lap.Keu.pptANALISISIS RASIO Lap.Keu.ppt
ANALISISIS RASIO Lap.Keu.ppt
 
Bab ii. analisa perbandingan lap.keu
Bab ii. analisa perbandingan lap.keuBab ii. analisa perbandingan lap.keu
Bab ii. analisa perbandingan lap.keu
 
Analisa terhadap LAPORAN KEUANGAN Perusahaan _Training "FINANCE For NONFINANCE".
Analisa terhadap LAPORAN KEUANGAN Perusahaan _Training "FINANCE For NONFINANCE".Analisa terhadap LAPORAN KEUANGAN Perusahaan _Training "FINANCE For NONFINANCE".
Analisa terhadap LAPORAN KEUANGAN Perusahaan _Training "FINANCE For NONFINANCE".
 
Bab 8 - Analisa Rasio Aktivitas
Bab 8 - Analisa Rasio AktivitasBab 8 - Analisa Rasio Aktivitas
Bab 8 - Analisa Rasio Aktivitas
 
Analisis-Laporan-Keuangan sesi 3.pptx
Analisis-Laporan-Keuangan sesi 3.pptxAnalisis-Laporan-Keuangan sesi 3.pptx
Analisis-Laporan-Keuangan sesi 3.pptx
 
analisis rasio.pptx
analisis rasio.pptxanalisis rasio.pptx
analisis rasio.pptx
 
Bab 2 analisa rasio keuangan
Bab 2 analisa rasio keuanganBab 2 analisa rasio keuangan
Bab 2 analisa rasio keuangan
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
 
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
 

Presentasi

  • 1. 1.Latar Belakang Dewasa ini perekonomian dunia mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan yang terjadi di antaranya adalah kemajuan di bidang keuangan dan investasi. Dengan kemajuan tersebut perusahaan nasional dan multinasional kini memiliki berbagai sumber pendanaan yang dapat membantu meningkatkan produksi mereka, yang mana salah satunya adalah melalui penjualan saham dan investasi di pasar modal. Informasi dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan, seperti kreditur, calon investor, kantor pajak, dan lainnya memerlukan informasi ini kaitannya dengan kepentingan mereka. Informasi keuangan yang disajikan harus relevan dengan kebutuhan dari masing- masing pemakai. Bagi peruahaan itu sendiri juga bermanfaat untuk mengetahui bagaimana perkembangan perusahaan yang telah berjalan dan membantu memutuskan langkah apa yang perlu di ambil guna memajukan perusahaan di waktu yang akan datang. Kesehatan keuangan perusahaan juga dapat dikontrol dengan meggunakan analisis keuangan. Analisis rasio keuangan dapat menjadikan transparansi laporan keuangan sehingga dapat di ketahui dengan jelas keuangan perusahaan digunakan. 2. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah di uraikan di atas dapat di rumuskan masalah: “Apa analisis rasio keuangan itu?” BAB II ANALISIS RASIO KEUANGAN Analisa terhadap laporan keuangan dimaksudkan agar data keuangan tersebut dapat lebih berarti dalam mendukung keputusan yang akan diambil baik oleh manajemen maupun pihak ekstern yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan. Beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk dapat mengetahui teknik analisa laporan keuangan, maka seorang analis harus menguasai tentang: · Proses penyusunan laporan keuangan · Konsep, sifat dan karakteristik laporan keuangan · Teknik analisa laporan keuangan; dan · Segment dan lingkungan bisnis yang akan dianalisA ANALISA RASIO KEUANGAN( Analisa Perbandingan) Analisa perbandingan merupakan metode analisa terhadap laporan keuangan dengan cara memperbandingkan untuk dua periode atau lebih, atau memperbandingkan laporan keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan lain.Tetapi pada umumnya dilakukan untuk beberapa periode dari suatu perusahaan sehingga dapat diketahui sifat dan tendensi perubahan yang terjadi dalam perusahaan tersebut, misalnya:
  • 2. Laba/rugi yang sifatnya operasional maupun insidentil Diperoleh aktiva baru/perubahan bentuk aktiva Timbul/lunas/perubahan bentuk hutang Penambahan/pengurangan modal dan lain-lain. Dismaping analisa perbandingan, suatu teknik analisa yang sering digunakan juga adalah Analisa trend. Analisa trend dalam prosentase (trend percentage analysis) merupakan metode analisa untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan perusahaan, yaitu apakah menunjukan tendensi naik, tetap atau menurun.Syarat-syarat penerapan analisa trend adalah: · Prinsip-prinsip akuntansi diterapkan secara konsisten · Tidak terjadi perubahan nilai uang secara tajam ANALISA RASIO Analisa rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbngan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Rasio ini akan lebih bermanfaat terutama apabila ratio tersebut dibandingkan dengan angka ratio yang digunakan sebagai standar. 1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) A. Rasio Lancar (Current Ratio) Current Ratio = Aktiva Lancar Hutang Lancar Rasio lancar sangat berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, dimana dapat diketahui sampai seberapa jauh sebenarnya jumlah aktiva lancar perusahaan dapat menjamin hutang lancarnya. Semakin tinggi rasio berarti semakin terjamin hutang-hutang perusahaan kepada kreditor. Current ratio 2.0 kadang-kadang sudah memuaskan bagi suatu perusahaan, tetapi jumlah modal kerja dan besarnya rasio tergantung pada beberapa faktor, suatu standard atau rasio yang umum tidak dapat ditentukan untuk seluruh perusahaan. Current ratio 2.0 hanya merupakan kebiasaan dan akan digunakan sebagai titik tolak untuk mengadakan penelitian atau analisa lebih lanjut. Bagi perusahaan yang mempunyai hubungan baik dengan kreditor atau posisinya kuat terhadap pemasok, mungkin perusahaan tidak perlu memiliki rasio yang tinggi. Sebagai contoh supermarket. Posisi supermarket terhadap pemasok biasanya adalah cukup kuat. Dengan kondisi demikian maka supermarket dapat membayar hutangnya setelah 3 atau 4 bulan, sedangkan penjualan dilakukan secara tunai. Dalam kondisi demikian rasio lacar tidak perlu terlalu Rasio lancar mempunyai sifat tingginya berubah-ubah dari waktu ke waktu. Sebagai contoh, pada toko pakaian ketika menjelang hari-hari raya permintaan akan pakaian mulai meningkat, kemudian menurun mencapai titik terbawah lagi pada hari raya tersebut. Untuk menghadapi kenaikan permintaan tersebut toko pakaian harus menaikkan besarnya persediaan. Kalau peningkatan persediaan barang dagangan tersebut dibiayai dengan cara mengurangi uang tunai perusahaan, maka rasio lancar perusahaan tidak mengalami perubahan. Sebab pada transaksi seperti itu hanya struktur aktiva lancarnya saja yang mengalami perubahan, sedangkan nilai total aktiva lancar dan nilai total passiva lancarnya tidak mengalami perubahan, sehingga rasio lancar tidak mengalami perubahan. Akan tetapi jika penumpukan persediaan dilaksanakan dengan cara dibiayai dari pinjaman jangka pendek, maka ketika volume penjualan tinggi, rasio lancar perusahaan akan menurun. Oleh karena itu untuk mengukur tingginya likuiditas perusahaan lebih baik untuk mempergunakan angka perputaran modal kerja daripada mempergunakan rasio lancar. Adapun
  • 3. pertimbangannya ialah karena angka perputaran modal kerja tidak banyak dipengaruhi oleh sifat musiman, relatif dibandingkan dengan rasio lancar. B. Rasio Uji Cair (Acid Test Ratio) Aktiva Lancar - Persediaan Acid test ratio = Hutang Lancar Rasio ini sering juga disebut sebagai Quick ratio, dimana rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisir menjadi uang kas, walaupun kenyataannya mungkin persediaan lebih likuid daripada piutang. Jika current ratio tinggi tapi quick rationya rendah menunjukkan adanya investasi yang sangat besar dalam persediaan. Sebagai pegangan kasar biasanya angka 1.0 untuk rasio uji cair merupakan angka minimum yang perlu dipertahankan oleh perusahaan agar perusahaan tidak mengalami ketidakmampuan dalam membayar hutang-hutang jangka pendeknya. C. Rasio Kas (Cash Ratio) Rasio ini untuk mengukur jumlah kas tersedia dibanding dengan hutang lancar. Pengertian kas kadang-kadang diperluas dengan setara kas (cash equivalent) meliputi surat berharga yang mudah diperjualbelikan. Rumus perhitungannya adalah : Kas + Surat Berharga =X Hutang Lancar D. Perputaran Piutang (Turn Over Receivable) Hasil Penjualan Kredit Turn Over Receivable = Rata-rata Piutang Rasio perputaran piutang memberikan analisa mengenai beberapa kali tiap tahunnya dana yang tertanam dalam piutang berputar dari bentuk piutang kebentuk uang tunai, kemudian kembali kebentuk piutang lagi. Rata-rata piutang kalau memungkinkan dapat dihitung secara bulanan (saldo tiap-tiap akhir bulan dibagi tigabelas) atau tahunan yaitu saldo awal tahun ditambah saldo akhir tahun dibagi dua. Makin tinggi rasio (turn over) menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah, sebaliknya kalau rasio semakin rendah berarti ada over investment dalam piutang, mungkin karena bagian kredit dan penagihan bekerja tidak efektif, dll. Kalau tujuannya hanya sekedar untuk menilai tingginya likuiditas aktiva lancar jangka pendek, andaikan masa penagihan rata-rata angkanya sudah tersedia, maka rasio perputaran piutang tidak diperlukan lagi. Apabila masa penagihan rata-ratanya rendah, maka rasio perputaran piutang mempunyai nilai yang tinggi. E. Lama Penagihan Rata-rata (Average Collection Period) Piutang Usaha X 365 hari = …… hari Penjualan Kredit
  • 4. Atau 365 hari = …… hari Perputaran Piutang Rasio ini biasanya dipergunakan sebagai tolak ukur untuk menilai tingkat likuiditas aktiva lancar yang berbentuk piutang jangka pendek. Dalam menginterprestasikan rasio lama penagihan rata-rata ini, dasar perbandingan yang paling tepat dipergunakan ialah jangka waktu kredit penjualan. Misalkan jangka waktu kredit penjualan yang dipergunakan oleh perusahaan adalah dua bulan (60 hari), dan masa penagihan rata-rata sebesar 49 hari, maka dapat diinterprestasikan bahwa tingkat likuiditas sangat tinggi. Sedangkan apabila jangka waktu kredit penjualan yang dipergunakan satu bulan, maka berarti sekitar 19% dari piutang telah mengalami keterlambatan pembayaran selama rata-rata 19 hari. F. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Harga Pokok Penjualan Turn Over Persediaan = Persediaan Barang Dagangan Rata-rata Turn over ini menunjukkan berapa kali jumlah persediaan barang dagangan diganti atau dijual dalam satu tahun. Perputaran yang tinggi menunjukkan tingkat persediaan yang ada cukup baik. Untuk perusahaan dagang, perputaran persediaannya disebut merchandise turnover. Sedangkan untuk perusahaan pabrik, perputaran persediaan bisa dalam bentuk perputaran bahan baku, bahan pembantu, suku cadang, barang setengah jadi atau perputaran persediaan dalam proses. Rasio perputaran persediaan hanya perlu dihitung pada perusahaan yang keberadaan persediaan cukup penting, baik dalam menunjang kegiatan usaha maupun sebagai barang yang dijual. 2. Rasio Solvabilitas A. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva (Ratio of Owner’s Equity to Total Assets) Rasio ini menunjukan pentingnya sumber modal pinjaman dan tingkat keamanan yang dimiliki oleh kreditor. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin kecil jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan. Rasio ini disebut juga proprietory ratio yang menunjukan tingkat solvabilitas perusahaan dengan anggapan bahwa semua aktiva dapat direalisir sesuai dengan yang dilaporkan dalam neraca. Rumus perhitungannya adalah : Modal Sendiri =X Total Aktiva B. Rasio Modal Sendiri dengan Aktiva Tetap (Ratio of Owner’s Equity to Fixed Assets) Jika rasio ini lebih dari 100 % berarti modal sendiri melebihi total aktiva tetap dan menunjukan aktiva tetap seluruhnya dibiayai oleh pemilik perusahaan dan sebagian dari aktiva lancar juga dibiayai oleh pemilik perusahaan. Sebaliknya jika rasio dibawah 100 %berarti sebagian aktiva tetapnya dibiayai dengan modal pinjaman jangka pendek / jangka panjang sedang aktiva lancarnya seluruhnya dibiayai dengan modal pinjaman. Rumus perhitungannya :
  • 5. Modal Sendiri =X Aktiva Tetap C. Rasio Aktiva Tetap dengan Hutang Jangka Panjang Rasio ini mengukur tingkat keamanan yang dimiliki oleh kreditor jangka panjang . Disamping itu juga menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh pinjaman baru dengan jaminan aktiva tetap. Semakin tinggi rasio ini semakin besar jaminan dan kreditor jangka panjang semakin aman atau terjamin dan semakin besar kemampuan perusahaan untuk mencari pinjaman. Rumus perhitungannya : Total Aktiva Tetap =X Total Hutang Jangka Panjang D. Nilai Buku Saham Nilai buku per lembar saham menunjukkan jumlah rupiah yang akan dibayarkan kepada setiap lembar saham apabila perusahaan pada saat itu dibubarkan dengan anggapan bahwa semua aktiva dapat direalisir atau dijual dengan harga yang sama dengan nilai bukunya. Dalam penghitungannya nilai buku saham jika ada saham yang sudah dipesan (subscribed) walaupun saham tersebut belum diserahkan kepada pemesan, maka jumlah tersebut harus ditambahkan pada jumlah modal yang sudah beredar. Sebaliknya bila ada saham yang dibeli kembali oleh perusahaan (treasury stock) maka harus dikurangkan terhadap jumlah modal saham yang beredar. Rumus ratio ini adalah sebagai berikut: Modal Saham =X Jumlah lembar saham E. Rasio Total Hutang terhadap Total Aktiva (Total Debt to Total Assets Ratio) Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi resiko keuangan perusahaan. Dalam batas tertentu bank akan sulit untuk mengabulkan permohonan kredit. Hanya saja setiap bank batasnya berbeda. Rumus perhitungannya adalah : Total Hutang = ……. % Total Aktiva 3. Rasio Rentabilitas A. Rasio Laba Usaha dengan Aktiva Usaha (Ratio Operating Income dengan Operating Assets) Profitability suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan antara keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan atau assets yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut (operating assets). Yang dimaksud dengan operating assets adalah semua aktiva kecuali investasi jangka panjang dan aktiva- aktiva lain yang tidak digunakan dalam kegiatan atau usaha memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha pokok perusahaan. Rumus perhitungannya adalah : Laba Usaha =X Aktiva Usaha
  • 6. Rasio ini akan mencerminkan keuntungan yang diperoleh tanpa mengingat dari mana sumber modal dan menunjukkan tingkat efisiensi perusahaan dalam melaksanakan operasi sehari-hari. B. Perputaran Aktiva Usaha ( Operating Assets Turnover) Rumus ratio Perputaran Aktiva Usaha: Penjualan =X Aktiva Usaha Rasio ini menunjukkan seberapa jauh aktiva telah dipergunakan di dalam kegiatan perusahaan atau menunjukkan berapa kali operating assets berputar dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Turnover yang tinggi menunjukkan management yang efektif tetapi dapat juga turnover yang tinggi disebabkan aktiva perusahaan yang sudah tua dan sudah habis disusut, jadi turnover yang tinggi ini karena keadaan perusahaan. C. Rasio Laba Kotor atas Penjualan (Gross Profit Margin on Sales) Rasio ini mengukur tingkat profitabilitas produk sebelum dibebani oleh biaya-biaya yang lain. Perubahan rasio laba kotor bisa saja terjadi karena perubahan dalam kebijaksanaan penjualan, misalnya tingkat potongan atau adanya produk baru. Rumus perhitungannya : Laba Kotor = ……… % Penjualan D. Rasio Laba Usaha atas Penjualan (Operating Margin Ratio) Laba usaha (laba operasi) adalah laba dari kegiatan utama perusahaan. Oleh karena itu sudah seharusnya laba ini memberikan hasil lebih besar dibanding dari laba yang bukan utama. Rumus perhitungannya : Laba Usaha = ……… % Penjualan E. Rasio Laba Bersih atas Penjualan (Net Margin Ratio) Rasio ini mengukur hasil akhir dari kegiatan operasi perusahaan. Selisih laba bersih dengan rasio laba usaha dapat mencerminkan berapa beban yan ditanggung perusahaan untuk biaya-biaya non operasional. Rumus perhitungannya : Laba Bersih = ……… % Penjualan F. Operating Ratio Operating ratio mencerminkan tingkat efisiensi perusahaan, sehingga rasio yang tinggi menunjukkan keadaan yang kurang baik karena berarti bahwa setiap rupiah penjualan yang terserap dalam biaya juga tinggi, dan yang tersedia untuk laba kecil. Tetapi rasio yang tinggi mungkin tidak hanya disebabkan oleh faktor intern yang dapat dikendalikan oleh manajemen, tetapi juga faktor ekstern misalnya faktor harga yang sulit dikendalikan oleh manajemen. Rumus perhitungannya : Harga Pokok + Biaya Operasi = ……… % Penjualan G. Rasio Tingkat Pengembalian Investasi (Return on Investment, ROI)
  • 7. Tujuan perhitungan rasio ini adalah untuk mengetahui sampai seberapa jauh aset yang digunakan dapat menghasilkan laba. Laba usaha berarti laba dari kegiatan utama perusahaan. Aktiva operasi adalah aktiva yang dipakai untuk menghasilkan laba usaha tersebut. Dengan kata lain, aset yang dihitung disini hanya aset yang memberikan konstribusi terhadap pencapaian laba usaha. Penyertaan yang biasanya menghasilkan pendapatan lain (di luar laba usaha) tidak dihitung. Demikian halnya dengan aktiva lain-lain. Aktiva lain-lain ada yang berupa aktiva belum selesai atau aktiva tidak operasional. Oleh karena itu juga tidak diikutsertakan dalam pengertian aktiva operasi. Rumus perhitungannya adalah : Laba Usaha = ……… % Aktiva Operasi atau Laba Usaha Penjualan X Penjualan Aktiva Operasi H. Rasio Tingkat Pengembalian Aset (Return on Assets, ROA) Dengan rasio akan nampak seberapa besar tingkat produktifitas seluruh aset. Perbedaan hasil perhitungan antara ROI dengan ROA akan diketahui sampai seberapa jauh tingkat aset penunjang atau tidak produktif dan hasil sampingan perusahaan. Rumus perhitungannya adalah : Laba Bersih = ……… % Total Aktiva I. Rasio Laba Bersih atas Modal (Return on Equity) Rasio ini berguna untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang diperoleh dari penanam modal. Pengertian modal disini adalah semua modal yang tertanam di perusahaan, termasuk di dalamnya saldo laba (laba ditahan). Rumus perhitungannya : Laba Bersih = ……… % Modal Sendiri J. Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share, EPS) Rasio ini untuk mengukur laba bersih per lembar saham (maksimum) yang mungkin diperoleh pemegang saham. Dikatakan maksimum, karena yang dibagi biasanya adalah kurang dari EPS. Rasio ini adalah satu-satunya rasio yang muncul di laporan keuangan, bisanya dicantumkan di bawah laba bersih. Rumus perhitungannya adalah : Laba Bersih = ……… % Jumlah Lembar Saham Keunggulan dan Kelemahan Analisis Rasio Keuangan 1. Keunggulan Analisis Rasio Keuangan. Analisis keuangan, yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen dimasa lalu dan prospeknya dimasa mendatang. Dengan analisis keuangan ini dapat diketahui kekuatan serta kelemahan yang dimiliki oleh seorang busines enterprise. Rasio tersebut dapat memberikan indikasi apakah perusahaan memiliki kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban finansialnya, besarnya piutang yang cukup rasional, efisiensi manajemen persediaan, perencanaan pengeluaran investasi yang baik, dan struktur modal yang sehat sehingga tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat tercapai. Dengan menganalisis prestasi keuangan, seorang analis keuangan akan dapat menilai apakah manajer keuangan dapat
  • 8. merencanakan dan mengimplementasikan kedalam setiap tindakan secara konsisten dengan tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Disamping itu analisis semacam ini juga dapat dipergunakan oleh pihak lain seperti bank, untuk menilai apakah cukup beralasan(layak) untuk memberikan tambahan dana atau kredit baru, calon investor untuk memproyeksikan prospek perusahaan dimasa datang(R. Agus Sartono, 1994 : 119 – 120). 2. Kelemahan Analisis Rasio Keuangan. Menurut Teuku Mirza dan Imbuh S(1999), ada beberapa kelemahan dari rasio keuangan : (1) Adanya distorsi karena laba yang dimasukkan tidak memasukkan unsur biaya modal ekuitas. (2) Laporan keuangan dari suatu perusahaan yang memiliki sejumlah divisi dari industri yang berlainan akan sulit dibandingkan dengan perusahaan lain atau dengan data suatu industri. (3) Terjadinya distorsi karena pengaruh inflasi dan penggunaan data historis dalam akuntansi. (4) Laporan keuangan tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus didukung oleh catatan atas laporan keuangan. Informasi ini harus dicermati karena mungkin memuat potensi masalah yang dapat sangat mempengaruhi kondisi keuangan suatu perusahaan. (5) Kesulitan dalam menginterpretasikan hasil analisa. Misalkan, quick rqtio yang tinggi apakah bagus karena kuatnya likuiditas perusahaan. Atau, justru jelek karena perusahaan memegang kas yang berlebih yang justru tidak produktif. (6) Perbedaan dalam perlakuan akuntansi dapat menimbulkan distorsi dalam membandingkan rasio. (7) Adanya praktek window dressing tentunya membuat laporan keuangan terlihat bagus. Bab III PENUTUP Kesimpulan Analisis rasio keuangan yang telah di jalaskan membuktikan bahwa analisis keuangan di dalam perusahaan sangat penting karena ini sangat membantu kemajuan perusahaan. Perusahaan yang analisis keuangannya sehat akan mudah pula mendapatkan bantuan keuangan dari pihak luar,karena mereka akan mempertimbangkan keadaan laporan keuangan yang ada dalam perusahaan. Tidak hanya itu perusahaan yang jelas laporan keuangannya akan mempermudah memutuskan maslah keuangan yang timbul di masa datang.