1. Nama : Tubagus Angga Dheviests
NIM : 55117110070
Dosen : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA
Mata Kuliah : Business Ethic and Good Governance
FORUM BE & GG 10
Manajemen Risiko pada PT Garuda Indonesia, Tbk.
PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta No.
137 tanggal 31 Maret 1950. Maksud dan tujuan Perusahaan adalah melakukan usaha dibidang jasa
angkutan udara niaga, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perusahaan untuk
menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk
mendapatkan/mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perusahaan dengan dengan
menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
PT. Garuda Indonesia merupakan perusahaan yang berkiprah tidak hanya di Indonesia namun juga luar
negeri sehingga berkaitan erat dengan nilai kurs yang bergerak secara fluktuatif. Dalam hal ini tentu saja
risiko suku bunga sangat berkaitan erat dengan perusahaan ini, selain itu bencana alam juga
berkontribusi dalam hal ini yakni apabila kondisi cuaca tidak menentu sehingga perusahaan harus
mengantisipasi risiko – risiko yang akan dihadapi perusahaan.Perbaikan pesawat terbang merupakan
agenda rutin dan telah terdapat dana yang disediakan guna mengantisipasi hal ini, namun apabila
perbaikan pesawat secara tiba-tiba juga merupakan risiko yang harus diwaspadai.
Identifikasi Risiko
Adapun hasil identifikasi risiko yang terdapat pada perusahaan PT. Garuda Indonesia Airlines :
1. Risiko Harga Bahan bakar pesawat = Komposisi biaya bahan bakar untuk saat ini di kisaran 20% -
32% dari rata-rata biaya operasional Perusahaan.
2. Risiko Nilai tukar mata uang asing (Kurs) = Pergerakan nilai tukar Rupiah
terhadap mata uang lainnya sangat mempengaruhi laporan keuangan perusahaan dan entitas anak.
3. Risiko Suku Bunga = Pergerakan tingkat suku bunga sangat berpengaruh
terhadap beban biaya bunga yang harus dibayar oleh Perusahaan dan entitas anak
4. Risiko Liquiditas Perusahaan = Perusahaan dan entitas anak tidak dapat memanfaatkan peluang
investasi atau tidak dapat memenuhi liabilitas keuangan jangka pendek yang
pada akhirnya mengakibatkan default, peminjaman yang berlebihan atau tingkat suku bunga yang
buruk.
5. Risiko Kredit = ketidakmampuan dari pihak-pihak yang
berhutang (debitur) untuk memenuhi liabilitas keuangan mereka sesuai dengan persyaratan-
persyaratan yang telah disepakati bersama.
6. Risiko Properti / perbaikan pesawat = Kerusakan pada pesawat memberikan kontribusi risiko yang terjadi
pada perusahaan.
7. Risiko Bencana alam = Kondisi cuaca yang kadang berubah – ubah merupakan risiko yang bisa saja
terjadi pada perusahaan ini.
Hasil Pengukuran
2. No Risiko Nilai Klasifikasi Risiko
1. Liquiditas 9 Risiko Rendah
2. Perbaikan 12 Risiko Rendah
3. Kredit 12 Risiko Rendah
4. Harga Bahan Bakar 32 Risiko Sedang
5. Suku Bunga 32 Risiko Sedang
6. Nilai Tukar 50 Risiko Tinggi
7. Bencana Alam 50 Risiko Tinggi
Alternative dan Strategi Penanggulangan
1.Strategi untuk meminimalisir risiko fluktuasi kenaikan harga yang dilakukan oleh
perusahaan pada saat ini adalah dengan melakukan lindung nilai arus kas dengan instrument
lindung nilai call option, khusus untuk penerbangan haji. Dan melakukakan
Pengelolaan pemakaian bahan bakar secara operasional,
2.Strategi Risiko Suku bunga, dengan mengelola eksposur pada pinjaman
bersuku bunga mengambang dengan strategi lindung nilai tingkat suku bunga,
3 3.Strategi Risiko liquiditas, menjaga tingkat kas dan setara kas
yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan entitas anak dan untuk
mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas,
4.Strategi Risiko Perbaikan Pesawat, dengan melakukan perawatan secara rutin terhadap pesawat–
pesawat yang lama mengudara sehingga kondisi pesawat dapat terjaga dan kerusakan yang dimiliki tidak
terlalu membengkakan biaya,
5.Strategi Risiko Bencana Alam, dengan bekerjasama dengan BMKG sehingga mengetahui Report cuaca
terkini, dan
6.Strategi Nilai Tukar Mata uang, Perusahaan dan entitas anak memanfaatkan peluang harga pasar nilai
tukar mata uang lainnya (multi currency) untuk menutup kemungkinan risiko
melemahnya nilai tukar Rupiah dan begitu sebaliknya, sehingga secara
natural risiko adanya pergerakan nilai tukar mata uang asing bisa saling menghilangkan.
Kesimpulan
Oleh sebab itu, Risiko yang dihadapi oleh PT. Garuda Indonesia tertinggi dalam Bencana Alam
dan nilai kurs namun tidak menutup kemungkinan risiko – risiko yang lain juga sangat berpengaruh
terhadap kinerja perusahaan. Oleh karena itu, Manajemen Risiko dilakukan guna untuk menanggulangi
Probabilitas yang akan terjadi sehingga perusahaan dapat mengantisipasi agar risiko yang didapat
minim.
Daftar Pustaka :
madiarockabill.blogspot.co.id/2016/08/manajemen-resiko-pada-perusahaan-garuda
www.garuda-indonesia.com
http://www.suarapembaruan.com
3. QUIS BE & GG 10:
Pengertian dari Risk Management / Manajemen Resiko.
Saya akan membahas pengertian dari Risiko terlebih dahulu, Risiko menurut Arthur & Richard,
MH adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu dan Risiko yang timbul
dikarenakan ketidakpastian. Kondisi disebabkan karena beberapa sebab :
· - Tenggang waktu antara perencanaan suatu kegiatan sampai akhir kegiatan,
· - Keterbatasan informasi, dan
· - Keterbatasan pengetahuan/kemampuan/teknik pengambilan keputusan.
Maka, pengertian dari manajemen risiko adalah sebuah cara yang sistematis dalam memandang sebuah
resiko dan menentukan dengan tepat penanganan resiko tersebut. Ini merupakan sebuah sarana untuk
mengidentifikasi sumber dari resiko, ketidakpastian, dan memperkirakan dampak yang ditimbulkan dan
mengembangkan respon yang harus dilakukan untuk menanggapi resiko.
Risiko dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk :
1. Risiko Spekulatif (Business Risk) :
Yaitu suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat
memberikan kerugian. Seseorang yang menginvestasikan dananya disuatu tempat menghadapi dua
kemungkinan. Kemungkinan pertama investasinya menguntungkan atau malah investasinya merugikan.
Risiko yang dihadapi seperti ini adalah risiko spekulatif.
2. Risiko Murni (Pure Risk) :
Yaitu sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin
menguntungkan. Salah satu contoh adalah kebakaran, apabila perusahaan menderita kebakaran,maka
perusahaan tersebut akan menderita kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran.
Dengan demikian, kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan, kecuali
ada kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud tertentu.
Fungsi Risk Management / Manajemen Risiko bagi Perusahaan.
Fungsi manajemen resiko mencakup, menemukan kerugian potensial dan mengevaluasi kerugian
potensial. Menemukan kerugian potensial, yaitu berupaya menemukan atau mengidentifikasi seluruh
resiko murni yang dihadapi oleh perusahaan sedangkan mengevaluasi kerugian potensial, yaitu
melakukan penilaian terhadap semua kerugian potensial yang dihadapi oleh perusahaan.
1. Menemukan Kerugian Potensial, artinya berupaya untuk menemukan/mengidentifikasi seluruh risiko yang
dihadapi oleh perusahaan
2. Mengevaluasi Kerugian Potensial, artinya melakukan evaluasi dan penilaian terhadap semua kerugian
potensial yang dihadapi oleh perusahaan
3. Memilih Teknik/Cara yang Tepat atau Menentukan suatu kombinasi dari Teknik-teknik
yang tepat guna Menanggulangi Kerugian, pada pokoknya ada 4 (empat) cara yang dapat dipakai
untuk menanggulangi risiko, yaitu mengurangi kesempatan terjadinya kerugian, meretensi,
4. mengasuransikan dan menghindari. Dimana tugas dari Manajer Risiko adalah memilih salah satu cara
yang paling tepat untuk menanggulangi suatu risiko atau memilih suatu kombinasi dari cara-cara yang
paling tepat untuk menanggulangi risiko.
Manfaat Manajemen Resiko
Terdapat beberapa manfaat dari manajemen resiko, antara lain :
• Berguna untuk mengambil keputusan dalam menangani masalah-masalah yang rumit,
• Memudahkan estimasi biaya,
• Memberikan pendapat dan intuisi dalam pembuatan keputusan yang dihasilkan dalam cara yang
benar,
• Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk menghadapi resiko dan ketidakpastian
dalam keadaan yang nyata,
• Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk memutuskan berapa banyak informasi yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah,
• Meningkatkan pendekatan sistematis dan logika untuk membuat keputusan,
• Menyediakan pedoman untuk membantu perumusan masalah, dan
• Memungkinkan analisa yang cermat dari pilihan-pilihan alternatif.
Manfaat Manajemen Resiko yang diberikan terhadap perusahaan dibagi dalam 5 kategori utama yaitu :
• Manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari kegagalan,
• Manajemen risiko menunjang secara langsung peningkatan laba,
• Manajemen risiko dapat memberikan laba secara tidak langsung,
• Adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh adanya perlindungan terhadap
risiko murni, merupakan harta non material bagi perusahaan itu,
• Manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko murni, dan karena kreditur pelanggan dan
pemasok lebih menyukai perusahaan yang dilindungi maka secara tidak langsung menolong
meningkatkan public image.
Sasaran yang akan dicapai Manajemen Resiko antara lain :
• Survival
• Kedamaian pikiran
• Memperkecil biaya
• Menstabilkan pendapatan perusahaan
• Memperkecil atau meniadakan gangguan operasi perusahaan
• Melanjutkan pertumbuhan perusahaan
• Merumuskan tanggung jawab social perusahaan terhadap karyawan dan masyarakat.
Daftar Pustaka :
Hapzi Ali, Slide Risk Management.
nightshin12.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-risk-management.html
mochyusuf13.blogspot.co.id/2013/11/fungsi-manajemen-resiko.html