Manajemen risiko penting untuk menghindari kerugian bisnis dan merupakan proses identifikasi, evaluasi, dan pengendalian risiko untuk mencapai tujuan perusahaan secara berkelanjutan. Pelatihan manajemen risiko membantu mengidentifikasi dan mengelola risiko secara efektif.
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perus...
Manajemen Resiko untuk Perbaikan
1. Management Resiko untuk Perbaikan Berkelanjutan
Manajemen risiko merupakan salah satu elemen penting dalam mengelola
sebuah bisnis, dengan pengelolaan resiko yang baik maka sebuah lembaga bisnis dapat
terhindar dari kerugian ataupun kebangkrutan. Risiko yang ditimbulkan perlu dikelola
agar tidak menimbulkan kerugian, baik finansial maupun reputasi, hal ini dilakukan
untuk mengurangi resiko merugikan nama perusahaan. Terhindar dari resiko yang
merugikan merupakan tujuan hampir semua orang, baik itu kerugian harta milik pribadi
ataupun kerugian aset milik lembaga usaha. Banyak yang tidak menyadari pentingnya
manajemen atau pengelolaan resiko bagi sebuah lembaga usaha, padahal ada banyak
manfaat yang menguntungkan dan memudahkan proses manajemen lembaga usaha
secara keseluruhan jika pihak pengelola sudah mampu melakukan identifikasi dan
pengendalian dari resiko – resiko yang mungkin dialami oleh sebuah lembaga usaha.
Manajemen risiko merupakan salah satu cara untuk mengatasi hal itu. Karena manajemen
resiko merupakan proses pengukuran atau penilaian serta memerlukan seni untuk
mengembangkan strategi pengelolaannya, misalnya risiko itu dipindahkan kepada pihak
lain, mengurangi efek negatif dari risiko, dan lain-lain.
Resiko menurut Sadikin (2002:30) adalah tanggungan atau efek yang
ditimbulkan dalam suatu kegiatan yang bersifat personal yang timbul baik dengan adanya
pengaruh dari luar maupun dari dalam kegiatan tersebut. Beberapa perusahaan
menghadapi risiko-risiko strategis dalam hal kurangnya persiapan untuk suksesi
(pergantian pimpinan). Perusahaan keluarga kadang-kadang sulit untuk menentukan
bagaimana mengendalikan perusahaan di masa depan karena sulit untuk memilih siapa
yang akan memimpin perusahaan. Pilihannya apakah pada seorang anggota keluarga
yang profesional tetapi masih berusia muda, atau mereka yang sudah cukup dewasa tetapi
amatir, atau diserahkan kepada orang luar yang profesional dan matang usianya.
Manajemen resiko sendiri merupakan upaya pencegahan terhadap terjadinya kerugian /
2. accident agar tidak terjadi efek dominonya sehingga dapat terus dilakukan perbaikan
berkelanjutan dan juga nantinya dijadikan acuan untuk proses pengambilan resiko.
Untuk mendukung pelaksanaan manajemen resiko yang efektif dan efisien,
perusahaan perlu menyusun Kebijakan Manajemen Risiko, Pedoman Manajemen risiko
dan Pedoman Pelaksanaan Manajemen Risiko dengan tujuan sebagai berikut (Anonim,
2017):
1. Melindungi perusahaan dari risiko signifikan yang dapat menghambat
pencapaian tujuan perusahaan.
2. Memberikan kerangka kerja manajemen risiko yang konsisten atas risiko yang
ada pada proses bisnis dan fungsi-fungsi dalam perusahaan.
3. Mendorong menajemen untuk bertindak proaktif mengurangi risiko kerugian,
menjadikan pengelolaan risiko sebagai sumber keunggulan bersaing, dan
keunggulan kinerja perusahaan.
4. Mendorong setiap insan perusahaan untuk bertindak hati-hati dalam
menghadapi risiko perusahaan, sebagai upaya untuk memaksimalkan nilai
perusahaan.
5. Membangun kemampuan mensosialisasikan pemahaman mengenai risiko dan
pentingnya pengelolaan risiko.
6. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui penyediaan informasi tingkat risiko
yang dituangkan dalam peta risiko (risk map) yang berguna bagi manajemen
dalam pengembangan strategi dan perbaikan proses manajemen risiko secara
terus menerus dan berkesinambungan.
Manajemen resiko yang dilaksanakan secara efektif dan wajar dapat
memberikan benefit bagi perusahaan (Muhtar, 2011) , yaitu:
1. Membantu pencapaian tujuan perusahaan
2. Mencapai kesinambungan pemberian pelayanan kepada stakeholders, sehingga
meningkatkan kualitas dan nilai perusahaan
3. Mencapai hasil yang lebih baik berupa efisiensi dan efektivitas pelayanan, seperti:
meningkatkan pelayanan kepada publik dan atau meningkatkan penggunaan
sumber daya yang lebih baik (masyarakat, informasi, dana, dan peralatan)
4. Memberikan dasar penyusunan rencana strategi sebagai hasil dari pertimbangan
yang terstruktur terhadap elemen kunci risiko
3. 5. Menghindari biaya-biaya yang mengejutkan, karena perusahaan mengidentifikasi
dan mengelola risiko yang tidak diperlukan, termasuk menghindari biaya dan
waktu yang dihabiskan dalam suatu perkara
6. Menghindari pemborosan, dan membuka peluang bagi perusahaan untuk
memberikan pelayanan yang terbaik
7. Mencapai pengambilan keputusan yang terbuka dan berjalannya proses
manajemen
8. Meningkatkan akuntabilitas dan corporate governance
9. Mengubah pandangan terhadap risiko menjadi lebih terbuka, ada toleransi
terhadap mistakes tapi tidak terhadap hiding errors. Perubahan pandangan ini
memungkinkan perusahaan belajar dari kesalahan masa lalunya untuk terus
memperbaiki kinerjanya
10. Perusahaan akan lebih focus dalam melaksanakan kebijakan-kebijakannya
sehingga dapat meminimalkan ‘gangguan-gangguan’ yang tidak dikehendaki.
Ada beberapa proses penting dalam manajemen risiko agar dapat memberi
manfaat sebesar mungkin bagi sebuah lembaga usaha. Bagian pertama dari pengelolaan
resiko adalah melakukan identifikasi atas resiko – resiko yang mungkin dialami oleh
sebuah lembaga usaha. Selanjutnya dilakukan evaluasi terkait dengan pengelolaan
lembaga usaha pada saat tersebut terkait dengan resiko – resiko yang mungkin terjadi.
Dari hasil evaluasi akan ditemukan strategi dan metode mengendalikan resiko serta
sistem pengawasan resiko untuk menghindarkan sebuah lembaga usaha mengalami resiko
– resiko yang sudah diidentifikasi sehingga mengalami kerugian. Dibutuhkan ketrampilan
dan kemampuan analisis yang baik bagi siapapun untuk melakukan identifikasi resiko
hingga membuat sistem pengawasan dan strategi pengendalian resiko yang mungkin
dialami sebuah lembaga usaha. Pengalaman juga akan berguna bagi siapapun yang harus
menjalani proses analisis resiko dan merancang sistem pengawasan serta menyusun
strategi pengendalian resiko ( Anonim, 2017 ).
Salah satu cara untuk memiliki ketrampilan dan kemampuan identifikasi,
evaluasi dan menyusun sistem pengawasan resiko adalah dengan mengikuti pelatihan
tentang manajemen risiko dan pengendalian resiko. Dibutuhkan dasar ilmu dan juga
4. keterampilan untuk dapat menjalani proses identifikasi hingga seorang pengelola
lembaga usaha mampu melakukan pengendalian resiko dan memanfaatkannya untuk
keuntungan lembaga usaha. Sebuah strategi manajemen lembaga usaha yang baik pasti
meliputi penerapan sistem pengawasan resiko dan strategi pengendaliannya. Tanpa dua
elemen tersebut, maka kerugian dapat terjadi akibat terlambatnya merespon kondisi
beresiko yang gagal diidentifikasi dan dikelola sehingga berdampak seminimal mungkin
bagi lembaga usaha. Pelatihan tersebut sama halnya dengan yang dilakukan oleh PT
Surya Siam Keramik ( SCG Group ).
Implementasi Risk Management di PT Surya Siam Keramik ( SCG Group )
yaitu selalu diadakannya training risk management setiap tahun, selain itu juga adanya
pelatihan mengenai Quality Management System. Jadi ketika akan menganalisis resiko di
dalam perusahaan, maka yang paling utama yaitu mengetahui tujuan perusahaan yang
dipaparkan di Quality Management System, selanjutnya jika sudah mengetahui tujuan,
visi, misi prusahaan barulah menganalisis resikonya. Untuk analisis resiko sendiri di tiap
department ada, antara lain marketing, accountan, warehouse, purchasing, R&D,
production, human resource, dan top management. Analisis resiko harusnya sejalan
dengan tujuan perusahaan, dan kriterianya adalah yang menjadikan tujuan perusahaan
tidak tercapai. Didalam menganalisis resiko ada resiko internal yaitu resiko yang terjadi
di depatmen itu dan di perusahaan dan resiko ekstenal yaitu yang berhubungan dengan
luar seperti supplier, selanjutnya menentukan konsekuensi dan perkiraan tingkat resiko
dengan matriks probabilitas dan matriks dampak nya. Analisa resiko tersebut akan di
audit setiap tahunnya oleh auditor internal sehingga dapat dilihat perkembangan resiko
apakah dapat menurun resikonya bahkan menghilang, dan sebagai dasar untuk perbaikan
berkelanjutan guna meningkatkan mutu perusahaan.
5. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2017. http://www.gcg.ptpn12.com/index.php/manajemen-risiko-2/tujuan-dan-
sasaran-manajemen-risiko. Diakses tanggal 16 Mei 2017
Anonim. 2017. http://direktoritraining.com/pentingnya-manajemen-risiko-dalam-
mengelola-lembaga-usaha/ Diakses tanggal 16 Mei 2017
Muhtar, Daud. 2011. http://mukhtardaud.blogspot.co.id/2011/08/manfaat-manajemen-
risiko.html Diakses tanggal 16 Mei 2017
Sadikin, 2002. Pengantar Bisnis, Edisi 1. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.