SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
KOMPLEKSOMETRIKOMPLEKSOMETRI
Titrasi KompleksometriTitrasi Kompleksometri
Penetapan Kadar Logam:Penetapan Kadar Logam:
Mg, Zn, Mn, Cd, Hg, Pb, Cu,Mg, Zn, Mn, Cd, Hg, Pb, Cu,
Al, Fe, Co, Ca, Ni, Pt, dllAl, Fe, Co, Ca, Ni, Pt, dll
Berdasarkan pembentukan senyawa kompleksBerdasarkan pembentukan senyawa kompleks
KOMPLEKSOMETRIKOMPLEKSOMETRI33
Metoda analisis titrasi berdasarkan reaksiMetoda analisis titrasi berdasarkan reaksi
pembentukan kompleks dari ion logampembentukan kompleks dari ion logam
(Ca;Mg) dengan ligan multidentat (bergigi(Ca;Mg) dengan ligan multidentat (bergigi
banyak)banyak)
Ligan yang digunakan : asam etilenLigan yang digunakan : asam etilen
diamin tetra asetat (EDTA)diamin tetra asetat (EDTA)
Rumus umum = HRumus umum = H44YY
pKa = 2,0;2,7;6,2 dan 10,3pKa = 2,0;2,7;6,2 dan 10,3
SENYAWA KOMPLEKSSENYAWA KOMPLEKS
Teori Asam-Teori Asam-
BasaBasa LewisLewis
Teori SenyawaTeori Senyawa
koordinasi Wernerkoordinasi Werner
Menurut G. N. LewisMenurut G. N. Lewis
 Asam adalah suatu zat yang dapat menerima pasangan electron
  
 Basa adalah suatu zat yang dapat memberikan pasangan electron
  
 Senyawa kompleks : suatu proses netralisasi yang membentuk
 ikatan koordinasi
Contoh :
1) H+
+ NH3
(H NH3
)+
H H+
N
H
H
HH NH3H( )
Ikatan
koordinasi
+
Senyawa
Kompleks
Atom N adalah basa Lewis karena dapat memberikan sepasang
elektron kepada H+
Contoh pembentukan kompleksContoh pembentukan kompleks
HH22 O + HCl (HO + HCl (H22 O HCl)O HCl) HH33 OO++
+ Cl+ Cl––
basa asambasa asam
RR22 N + HCl (RN + HCl (R22 N HCl)N HCl) RR33 NH+ + ClNH+ + Cl––
basa asambasa asam
Reaksi kompleks = reaksi netralisasi asam-basa
Pembentukan kompleks dengan ion logamPembentukan kompleks dengan ion logam
AgAg++
+ NH+ NH33 (Ag NH(Ag NH33 ))++
Logam ligand seny. KompleksLogam ligand seny. Kompleks
Ligand = gugus molekul atau ion yang terikat
pada sentral ion logam
Tiap ion ligand mempunyai paling sedikit satu
pasangan pemberi elektron yang dengan logam
membentuk suatu ikatan koordinasi.
Asam
Lewis
Basa
Lewis
 Logam harus mempunyai orbital-orbital sunyiLogam harus mempunyai orbital-orbital sunyi
yang memiliki energi yang dapat menerimayang memiliki energi yang dapat menerima
elektron.elektron.
unidentat (satu gigi)/sederhana
Polidentat (banyak gigi)
LIGAND
 Khelat adalahKhelat adalah KOMPLEKSKOMPLEKS, tetapi, tetapi
kompleks belum tentukompleks belum tentu khelatkhelat. Hanya. Hanya
Ligand polidentat saja yang dapatLigand polidentat saja yang dapat
membentuk khelat.membentuk khelat.
Ligand + Logam transisi Seny.
KOMPLEKS
Ligand polidentat + Logam Seny.
KOMPLEKS
KHELAT
Contoh ligand unidentat/sederhana:Contoh ligand unidentat/sederhana:
HH22 O, NHO, NH33 , CN, CN––
, Cl, Cl––
Contoh ligand polidentatContoh ligand polidentat ::
EDTA,EDTA, αα– nitroso,– nitroso, ββ–naftol,–naftol,
dimetil glioksim.dimetil glioksim.
Teori Werner Tentang Senyawa KoordinasiTeori Werner Tentang Senyawa Koordinasi
 Senyawa koordinasi mencakup suatu atom atauSenyawa koordinasi mencakup suatu atom atau
ion logam yang dikelilingi oleh ion-ion atauion logam yang dikelilingi oleh ion-ion atau
molekul netral yang diketahui sebagai ligand,molekul netral yang diketahui sebagai ligand,
dimana logam merupakan ion pusat.dimana logam merupakan ion pusat.
Bilangan WERNER yaitu jumlah ligand-ligand yang
dapat berikatan dengan ion logam.
Contoh : Zn(NH3)4
2+
Bil. Werner = 4
Co(NH3)6
3+
Bil. Werner = 6
Ligand yang digunakan dalam titrasiLigand yang digunakan dalam titrasi
kompleksometri.kompleksometri.
 KOMPLEKSONKOMPLEKSON : I: I
CH2
– COOH
N CH2
– COOH
CH2
– COOH
- Asam nitrilo tri asetat
- Trilon A.
- Sukar larut dalam air, maka
dipakai garam di-Na-nya.
- pKa1
= 1,79; pKa2
= 2,49;
pKa3
= 4,73
KOMPLEKSONKOMPLEKSON : II: II
Asam etilen diamin tetra asetat.
EDTA, Trilon B, Titriplex II.
Sukar larut dalam air, maka dipakai garam di-Na
nya
pKa1 = 2,0; pKa2 = 2,67; pKa3 = 6,16; pKa4 =
10,26.
HOOC – CH2 CH2 – COOH
N – CH2 – CH2 – N
HOOC – CH2 CH2 – COOH
KOMPLEKSONKOMPLEKSON : III: III
Merupakan garam di-Na- dari EDTA.Merupakan garam di-Na- dari EDTA.
Dibuat dari komplekson II.Dibuat dari komplekson II.
KOMPLEKSON : IVKOMPLEKSON : IV
 asam 1,2 diamino siklo hexan N–N, N–N tetraasam 1,2 diamino siklo hexan N–N, N–N tetra
asetat.asetat.
 sukar larut dalam air, maka dipakai garam di-Na-nya.sukar larut dalam air, maka dipakai garam di-Na-nya.
H2
C
CH2
– COOH
H2
C – CH – – N
CH2
– COOH
CH2
– COOH
H2
C – CH – – N
CH2
– COOH
C
H2
Reaksi yang Mendasari Titrasi KompleksometriReaksi yang Mendasari Titrasi Kompleksometri
Hasil reaksi:Hasil reaksi:
1 ion logam dengan 1 mol. Komplekson1 ion logam dengan 1 mol. Komplekson tidaktidak
tergantung dari valensi ion logam yang bereaksi.tergantung dari valensi ion logam yang bereaksi.
Misalnya :
a) L2+
+ HX= (Komplekson I) LX–
+ H+
L3+
+ HX= LX + H+
b) L2+
+ H2Y= (Komplekson III) LY=
+ 2H+
L3+
+ H2Y= LY–
+ 2H+
Reaksi Komplekson I selalu dihasilnya 1 ion H+
;
Reaksi Komplekson III selalu dihasilkan 2 ion H+
.
Reaksi pembentukan kompleksReaksi pembentukan kompleks
akan berjalan ke kanan apabila :akan berjalan ke kanan apabila :
 H+ yang dihasilkan ada yang menerima (adanyaH+ yang dihasilkan ada yang menerima (adanya
proton akseptor).proton akseptor).
 Senyawa kompleks yang terjadi cukup stabilSenyawa kompleks yang terjadi cukup stabil
atau ion logam terikat sempurna denganatau ion logam terikat sempurna dengan
molekul Komplekson.molekul Komplekson.
Kesempurnaan ikatan ion logam denganKesempurnaan ikatan ion logam dengan
molekul komplekson dipengaruhi olehmolekul komplekson dipengaruhi oleh
 tetapan stabilita dari kompleks.tetapan stabilita dari kompleks.
 pH larutanpH larutan
 senyawa-senyawa lain yang dapat pulasenyawa-senyawa lain yang dapat pula
bersaingan untuk membentuk kompleksbersaingan untuk membentuk kompleks
dengan ion logamdengan ion logam
 kestabilan seny. kompleks yang terbentukkestabilan seny. kompleks yang terbentuk
 Makin besar tetapan stabilitas (K-stabilita),Makin besar tetapan stabilitas (K-stabilita),
makin stabil senyawa kompleks yangmakin stabil senyawa kompleks yang
terjadi.terjadi.
Komplekson III membentuk kompleks yangKomplekson III membentuk kompleks yang
lebih stabil dari pada Komplekson I.lebih stabil dari pada Komplekson I.
Penggunaan Komplekson III dalam titrasiPenggunaan Komplekson III dalam titrasi
adalah lebih luas dari pada Kompleksonadalah lebih luas dari pada Komplekson
I.I.
Penetapan kadar ion logam dengan larutanPenetapan kadar ion logam dengan larutan
baku Kompleksonbaku Komplekson
1) Berdasarkan perubahan pH :1) Berdasarkan perubahan pH :
misalnyamisalnya
LL2+2+
+ H+ H22YY==
LYLY==
+ 2H+ 2H++
a) Asam yang dibebaskan langsung dititrasia) Asam yang dibebaskan langsung dititrasi
dengan NaOH dg indikator metil merahdengan NaOH dg indikator metil merah
(perubahan warna pada pH : 4.4 – 6.2).(perubahan warna pada pH : 4.4 – 6.2).
Komplekson I : 1 grl NaOH = 1 grion ion logam.
Komplekson III: 1grl NaOH = ¼ grion ion logam
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
 larutan baku tidak boleh Ba(OH)larutan baku tidak boleh Ba(OH)22 ..
 larutan baku basa bebas COlarutan baku basa bebas CO22 , sebab perubahan, sebab perubahan
pH terletak pada daerah pengaruh daparpH terletak pada daerah pengaruh dapar
dengan adanya Hdengan adanya H22 COCO33 ..
 Komplekson, logam maupun basa yangKomplekson, logam maupun basa yang
digunakan tidak boleh mengandung dapar.digunakan tidak boleh mengandung dapar.
 Penambahan larutan baku Komplekson yangPenambahan larutan baku Komplekson yang
berlebihan dapat menyebabkan perubahanberlebihan dapat menyebabkan perubahan
warna indikator menjadi kurang jelas.warna indikator menjadi kurang jelas.
b) Asam yg dihasilkan ditentukan scr Jodometri.b) Asam yg dihasilkan ditentukan scr Jodometri.
Prinsipnya :Prinsipnya :
II––
+ IO+ IO33
––
II22 + 3H+ 3H22 OO
dimana Idimana I22 yang terjadi dititrasi dengan larutanyang terjadi dititrasi dengan larutan
baku Thiosulfat :baku Thiosulfat :
2I2I22 + 2Na+ 2Na22 SS22 OO33 SS44 OO66
==
+ 4NaI.+ 4NaI.
dapat dilakukan untuk penetapan kadar logamdapat dilakukan untuk penetapan kadar logam
: Co, Ni, Zn, Pb.: Co, Ni, Zn, Pb.
Hal-hal yang perlu diperhatikanHal-hal yang perlu diperhatikan
::
 larutan logam sebelum ditambahkanlarutan logam sebelum ditambahkan
Komplekson mempunyai pH:6-7 (netral).Komplekson mempunyai pH:6-7 (netral).
 Larutan logam yang akan ditentukan kadarnyaLarutan logam yang akan ditentukan kadarnya
+ I+ I––
+ IO+ IO33
––
ada kemungkinan sudah timbul Iada kemungkinan sudah timbul I22 ,, 
dilakukan titrasi terlebih dahulu dengan larutandilakukan titrasi terlebih dahulu dengan larutan
baku thiosulfat, baru sesudah Ibaku thiosulfat, baru sesudah I22 yang terjadiyang terjadi
habis dititrasi dilakukan penambahanhabis dititrasi dilakukan penambahan
Komplekson.Komplekson.
 Dengan demikian IDengan demikian I22 yang terjadi memang benar-yang terjadi memang benar-
benar disebabkan oleh adanya penambahanbenar disebabkan oleh adanya penambahan
larutan baku Komplekson.larutan baku Komplekson.
Jika terdapat logam Pb,Jika terdapat logam Pb,  diendapkandiendapkan
dahulu sebagai PbSOdahulu sebagai PbSO44 ,,  titrasi.titrasi.
karena :karena :
 PbPb2+2+
+ I+ I––
+ IO+ IO33
––
PbIPbI22
 Mengganggu R/ PbMengganggu R/ Pb2+2+
dengan Komplekson.dengan Komplekson.
2. Pemakaian indikator2. Pemakaian indikator
logamlogam
 Indikator logamIndikator logam  seperti ind. asam-basa.seperti ind. asam-basa.
 disebut juga sbg “disebut juga sbg “ metallo chromic indicatormetallo chromic indicator ”,”,
suatu zat warna yang mempunyai gugussuatu zat warna yang mempunyai gugus
Chromofor yang bertindak sebagai chelatingChromofor yang bertindak sebagai chelating
agent.agent.
 Indikator logam mengalami perubahan warnaIndikator logam mengalami perubahan warna
bila molekul zat warna tersebutbila molekul zat warna tersebut menerimamenerima
atauatau melepasmelepas proton.proton.
Warna indikatorWarna indikator
warna Ind bebas = warna Ind. kompleks dgn logam.warna Ind bebas = warna Ind. kompleks dgn logam.
L + Ind.(bebas) L–Ind. (kompleks khelat).L + Ind.(bebas) L–Ind. (kompleks khelat).
mis. warna biru warna merahmis. warna biru warna merah
Pada akhir titrasi.Pada akhir titrasi.
L – Ind. LnL – Ind. Ln++
+ Ind. K–stabilita =+ Ind. K–stabilita =
(Ln(Ln++
) =) =
(Ln(Ln++
) sebanding dg (L-Ind)) sebanding dg (L-Ind)
* Titrasi kompleksometri selalu dihasilkan H* Titrasi kompleksometri selalu dihasilkan H++
 perluperlu
buferbufer
(L – Ind.)(L – Ind.)
(Ln(Ln++
) (Ind.)) (Ind.)
(L – Ind.)(L – Ind.)
K-stab. (Ind.)K-stab. (Ind.)
Erichrom Black T (EBT)Erichrom Black T (EBT)
pH < 6,3pH < 6,3 : warna merah: warna merah
pH 6,3 – 11,5 : warna birupH 6,3 – 11,5 : warna biru
pH > 11,5pH > 11,5 : warna orange: warna orange
pH : 6,3pH : 6,3 pH : 11,5pH : 11,5
HH22 DD––
HDHD==
DD++
merahmerah birubiru orangeorange
Beberapa indikator logam yang dipakai padaBeberapa indikator logam yang dipakai pada
titrasi kompleksometri :titrasi kompleksometri :
 EBT : Eriochrom Black TEBT : Eriochrom Black T
 XYLENOL ORANGEXYLENOL ORANGE
 PYROCATECHOL VIOLETPYROCATECHOL VIOLET
 MUREXIDEMUREXIDE
 PATTON and REEDER’S INDICATORPATTON and REEDER’S INDICATOR
 CALCON atau SOLOCHROM DARK BLUECALCON atau SOLOCHROM DARK BLUE
 LAIN-LAIN, diantaranya : Calmagite, sepertiLAIN-LAIN, diantaranya : Calmagite, seperti
EBT untuk titrasi Ca dan Mg; Fast SulphonEBT untuk titrasi Ca dan Mg; Fast Sulphon
Black F:untuk titrasi Cu; Bromopyrogellol-RedBlack F:untuk titrasi Cu; Bromopyrogellol-Red
untuk Bi;Erichrome Red B, Thymolphtalexone,untuk Bi;Erichrome Red B, Thymolphtalexone,
Variamine-blue B dan sebagainya.Variamine-blue B dan sebagainya.
Cara-cara kompleksometriCara-cara kompleksometri
dengan indikator logamdengan indikator logam
Titrasi langsung :Titrasi langsung :
Larutan logam dibufer pada pH = 10 dgn bufferLarutan logam dibufer pada pH = 10 dgn buffer
salmiak kemudian dititrasi langsung dengansalmiak kemudian dititrasi langsung dengan
larutan baku EDTA.larutan baku EDTA.
Titrasi tidak langsung (titrasi kembali) :Titrasi tidak langsung (titrasi kembali) :
Larutan logam, + lar. baku EDTA jumlah tertentu,Larutan logam, + lar. baku EDTA jumlah tertentu,
dibufer pada pH tertentu + indikator logamnya,dibufer pada pH tertentu + indikator logamnya,
kemudian kelebihan lar. baku EDTA dititrasikemudian kelebihan lar. baku EDTA dititrasi
kembali dengan larutan baku, misalnya : ZnSOkembali dengan larutan baku, misalnya : ZnSO44,,
MgSOMgSO44 ataupun CaClataupun CaCl22..
Titrasi tidak langsung ini dilakukan karena beberapaTitrasi tidak langsung ini dilakukan karena beberapa
sebab :sebab :
 membentuk kompleks khelat sempurna pada pH > 6, baikmembentuk kompleks khelat sempurna pada pH > 6, baik
dengan Komplekson maupun Indikator logam.dengan Komplekson maupun Indikator logam.
 Pembentukan kompleks dengan komplekson (EDTA) sangatPembentukan kompleks dengan komplekson (EDTA) sangat
lambat.lambat.
 Untuk logam-logam yang membentuk hydroksida yangUntuk logam-logam yang membentuk hydroksida yang
sukar larut pada pH tinggi;sukar larut pada pH tinggi;  + larutan baku Komplekson+ larutan baku Komplekson
berlebih dalam jumlah tertentu pada pH rendah, baru pHberlebih dalam jumlah tertentu pada pH rendah, baru pH
larutan dinetralkan dan ditambahkan larutan buffer pHlarutan dinetralkan dan ditambahkan larutan buffer pH
tertentu kemudian dilakukan titrasi kembali dengan lerutantertentu kemudian dilakukan titrasi kembali dengan lerutan
baku misalnya : ZnSO4 dengan indikator logam EBT.baku misalnya : ZnSO4 dengan indikator logam EBT.
 tidak didapat indikator logam yang sesuai untuk titrasitidak didapat indikator logam yang sesuai untuk titrasi
langsung.langsung.
TitrasiTitrasi pengusiranpengusiran
Titrasi dilakukan apabila:Titrasi dilakukan apabila:
pada titrasi langsung atau titrasi kembali tidak diperolehpada titrasi langsung atau titrasi kembali tidak diperoleh
titik akhir titrasi yang tajam.titik akhir titrasi yang tajam.
Ion logam yang membentuk kompleks dengan KompleksonIon logam yang membentuk kompleks dengan Komplekson
lebih stabil dari pada kompleks logam tertentu (larutanlebih stabil dari pada kompleks logam tertentu (larutan
baku)–Komplekson.baku)–Komplekson.
Misalnya :Misalnya :
HgHg2+2+
+ MgY+ MgY==
HgYHgY==
+ Mg+ Mg2+2+
samplesample
berlebihberlebih
MgMg2+2+
yang dibebaskan dititrasi dgn EDTA,yang dibebaskan dititrasi dgn EDTA,
indikator EBT pada pH = 10 (buffer Salmiak); jumlah Mgindikator EBT pada pH = 10 (buffer Salmiak); jumlah Mg 2+2+
yang dibebaskan adalah ekivalen dengan konsentrasiyang dibebaskan adalah ekivalen dengan konsentrasi
sample (Hgsample (Hg2+2+
).).
KOMPLEKSOMETRI

More Related Content

What's hot

Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Dokter Tekno
 
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClLaporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
yassintaeka
 
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
Yaumil Fajri
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
wd_amaliah
 
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangNukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
reza_kaligis
 

What's hot (20)

Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClLaporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
 
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
 
Spektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer Serapan AtomSpektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer Serapan Atom
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis Gravimetri
 
Analisa anion
Analisa anion Analisa anion
Analisa anion
 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
 
Volumetri
VolumetriVolumetri
Volumetri
 
Amina
AminaAmina
Amina
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid keton
 
Poliketida
PoliketidaPoliketida
Poliketida
 
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangNukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
 
Uji lipid 1
Uji lipid 1Uji lipid 1
Uji lipid 1
 

Similar to KOMPLEKSOMETRI

Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Rifki Ristiovan
 
Reduksi oksidasi dan elektrokimia
Reduksi   oksidasi dan elektrokimiaReduksi   oksidasi dan elektrokimia
Reduksi oksidasi dan elektrokimia
Arul Gdg
 
Reduksi oksidasi dan elektrokimia
Reduksi   oksidasi dan elektrokimiaReduksi   oksidasi dan elektrokimia
Reduksi oksidasi dan elektrokimia
Arul Gdg
 
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fixReaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Silvia Marceliana
 
Analisis titrimetri (1)
Analisis titrimetri (1)Analisis titrimetri (1)
Analisis titrimetri (1)
GeriSetiawan2
 
Konsep mol dan stoikiometri by dede tk nii
Konsep mol dan stoikiometri by dede tk niiKonsep mol dan stoikiometri by dede tk nii
Konsep mol dan stoikiometri by dede tk nii
Sil Si Tanjung
 
Penyetaraan reaksi redoks dan Elektrokimia
Penyetaraan reaksi redoks dan ElektrokimiaPenyetaraan reaksi redoks dan Elektrokimia
Penyetaraan reaksi redoks dan Elektrokimia
DerlyAlways
 
Titrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dllTitrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dll
Ikhsan Bz
 

Similar to KOMPLEKSOMETRI (20)

Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
 
KIMIA ANALISIS DASAR
KIMIA ANALISIS DASARKIMIA ANALISIS DASAR
KIMIA ANALISIS DASAR
 
Reduksi oksidasi dan elektrokimia
Reduksi   oksidasi dan elektrokimiaReduksi   oksidasi dan elektrokimia
Reduksi oksidasi dan elektrokimia
 
Modul Penyetaraan reaksi redoks dan elektrokimia
Modul Penyetaraan reaksi redoks dan elektrokimiaModul Penyetaraan reaksi redoks dan elektrokimia
Modul Penyetaraan reaksi redoks dan elektrokimia
 
Reduksi oksidasi dan elektrokimia
Reduksi   oksidasi dan elektrokimiaReduksi   oksidasi dan elektrokimia
Reduksi oksidasi dan elektrokimia
 
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fixReaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
Reaksi dan-pembuatan-senyawa-kompleks fix
 
Analisis titrimetri (1)
Analisis titrimetri (1)Analisis titrimetri (1)
Analisis titrimetri (1)
 
Stoikiometri 1
Stoikiometri 1Stoikiometri 1
Stoikiometri 1
 
titrasi asidimetri
titrasi asidimetrititrasi asidimetri
titrasi asidimetri
 
Kd meeting 6
Kd meeting 6Kd meeting 6
Kd meeting 6
 
Reaksi reduksi dan oksidasi
Reaksi reduksi dan oksidasiReaksi reduksi dan oksidasi
Reaksi reduksi dan oksidasi
 
redoks penyetaran reaksi metode setengah reaksi .ppt
redoks penyetaran reaksi metode setengah reaksi  .pptredoks penyetaran reaksi metode setengah reaksi  .ppt
redoks penyetaran reaksi metode setengah reaksi .ppt
 
Reaksi penggaraman II
Reaksi penggaraman IIReaksi penggaraman II
Reaksi penggaraman II
 
Konsep mol dan stoikiometri by dede tk nii
Konsep mol dan stoikiometri by dede tk niiKonsep mol dan stoikiometri by dede tk nii
Konsep mol dan stoikiometri by dede tk nii
 
Kimia Alkali
Kimia AlkaliKimia Alkali
Kimia Alkali
 
Penyetaraan reaksi redoks dan Elektrokimia
Penyetaraan reaksi redoks dan ElektrokimiaPenyetaraan reaksi redoks dan Elektrokimia
Penyetaraan reaksi redoks dan Elektrokimia
 
Kelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehi
Kelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehiKelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehi
Kelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehi
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
 
Titrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dllTitrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dll
 
Jurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksJurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoks
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 

Recently uploaded (20)

Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 

KOMPLEKSOMETRI

  • 2. Titrasi KompleksometriTitrasi Kompleksometri Penetapan Kadar Logam:Penetapan Kadar Logam: Mg, Zn, Mn, Cd, Hg, Pb, Cu,Mg, Zn, Mn, Cd, Hg, Pb, Cu, Al, Fe, Co, Ca, Ni, Pt, dllAl, Fe, Co, Ca, Ni, Pt, dll Berdasarkan pembentukan senyawa kompleksBerdasarkan pembentukan senyawa kompleks
  • 3. KOMPLEKSOMETRIKOMPLEKSOMETRI33 Metoda analisis titrasi berdasarkan reaksiMetoda analisis titrasi berdasarkan reaksi pembentukan kompleks dari ion logampembentukan kompleks dari ion logam (Ca;Mg) dengan ligan multidentat (bergigi(Ca;Mg) dengan ligan multidentat (bergigi banyak)banyak) Ligan yang digunakan : asam etilenLigan yang digunakan : asam etilen diamin tetra asetat (EDTA)diamin tetra asetat (EDTA) Rumus umum = HRumus umum = H44YY pKa = 2,0;2,7;6,2 dan 10,3pKa = 2,0;2,7;6,2 dan 10,3
  • 4. SENYAWA KOMPLEKSSENYAWA KOMPLEKS Teori Asam-Teori Asam- BasaBasa LewisLewis Teori SenyawaTeori Senyawa koordinasi Wernerkoordinasi Werner
  • 5. Menurut G. N. LewisMenurut G. N. Lewis  Asam adalah suatu zat yang dapat menerima pasangan electron     Basa adalah suatu zat yang dapat memberikan pasangan electron     Senyawa kompleks : suatu proses netralisasi yang membentuk  ikatan koordinasi Contoh : 1) H+ + NH3 (H NH3 )+ H H+
  • 6. N H H HH NH3H( ) Ikatan koordinasi + Senyawa Kompleks Atom N adalah basa Lewis karena dapat memberikan sepasang elektron kepada H+
  • 7. Contoh pembentukan kompleksContoh pembentukan kompleks HH22 O + HCl (HO + HCl (H22 O HCl)O HCl) HH33 OO++ + Cl+ Cl–– basa asambasa asam RR22 N + HCl (RN + HCl (R22 N HCl)N HCl) RR33 NH+ + ClNH+ + Cl–– basa asambasa asam Reaksi kompleks = reaksi netralisasi asam-basa
  • 8. Pembentukan kompleks dengan ion logamPembentukan kompleks dengan ion logam AgAg++ + NH+ NH33 (Ag NH(Ag NH33 ))++ Logam ligand seny. KompleksLogam ligand seny. Kompleks Ligand = gugus molekul atau ion yang terikat pada sentral ion logam Tiap ion ligand mempunyai paling sedikit satu pasangan pemberi elektron yang dengan logam membentuk suatu ikatan koordinasi. Asam Lewis Basa Lewis
  • 9.  Logam harus mempunyai orbital-orbital sunyiLogam harus mempunyai orbital-orbital sunyi yang memiliki energi yang dapat menerimayang memiliki energi yang dapat menerima elektron.elektron. unidentat (satu gigi)/sederhana Polidentat (banyak gigi) LIGAND
  • 10.  Khelat adalahKhelat adalah KOMPLEKSKOMPLEKS, tetapi, tetapi kompleks belum tentukompleks belum tentu khelatkhelat. Hanya. Hanya Ligand polidentat saja yang dapatLigand polidentat saja yang dapat membentuk khelat.membentuk khelat. Ligand + Logam transisi Seny. KOMPLEKS Ligand polidentat + Logam Seny. KOMPLEKS KHELAT
  • 11. Contoh ligand unidentat/sederhana:Contoh ligand unidentat/sederhana: HH22 O, NHO, NH33 , CN, CN–– , Cl, Cl–– Contoh ligand polidentatContoh ligand polidentat :: EDTA,EDTA, αα– nitroso,– nitroso, ββ–naftol,–naftol, dimetil glioksim.dimetil glioksim.
  • 12. Teori Werner Tentang Senyawa KoordinasiTeori Werner Tentang Senyawa Koordinasi  Senyawa koordinasi mencakup suatu atom atauSenyawa koordinasi mencakup suatu atom atau ion logam yang dikelilingi oleh ion-ion atauion logam yang dikelilingi oleh ion-ion atau molekul netral yang diketahui sebagai ligand,molekul netral yang diketahui sebagai ligand, dimana logam merupakan ion pusat.dimana logam merupakan ion pusat. Bilangan WERNER yaitu jumlah ligand-ligand yang dapat berikatan dengan ion logam. Contoh : Zn(NH3)4 2+ Bil. Werner = 4 Co(NH3)6 3+ Bil. Werner = 6
  • 13. Ligand yang digunakan dalam titrasiLigand yang digunakan dalam titrasi kompleksometri.kompleksometri.  KOMPLEKSONKOMPLEKSON : I: I CH2 – COOH N CH2 – COOH CH2 – COOH - Asam nitrilo tri asetat - Trilon A. - Sukar larut dalam air, maka dipakai garam di-Na-nya. - pKa1 = 1,79; pKa2 = 2,49; pKa3 = 4,73
  • 14. KOMPLEKSONKOMPLEKSON : II: II Asam etilen diamin tetra asetat. EDTA, Trilon B, Titriplex II. Sukar larut dalam air, maka dipakai garam di-Na nya pKa1 = 2,0; pKa2 = 2,67; pKa3 = 6,16; pKa4 = 10,26. HOOC – CH2 CH2 – COOH N – CH2 – CH2 – N HOOC – CH2 CH2 – COOH
  • 15. KOMPLEKSONKOMPLEKSON : III: III Merupakan garam di-Na- dari EDTA.Merupakan garam di-Na- dari EDTA. Dibuat dari komplekson II.Dibuat dari komplekson II.
  • 16. KOMPLEKSON : IVKOMPLEKSON : IV  asam 1,2 diamino siklo hexan N–N, N–N tetraasam 1,2 diamino siklo hexan N–N, N–N tetra asetat.asetat.  sukar larut dalam air, maka dipakai garam di-Na-nya.sukar larut dalam air, maka dipakai garam di-Na-nya. H2 C CH2 – COOH H2 C – CH – – N CH2 – COOH CH2 – COOH H2 C – CH – – N CH2 – COOH C H2
  • 17. Reaksi yang Mendasari Titrasi KompleksometriReaksi yang Mendasari Titrasi Kompleksometri Hasil reaksi:Hasil reaksi: 1 ion logam dengan 1 mol. Komplekson1 ion logam dengan 1 mol. Komplekson tidaktidak tergantung dari valensi ion logam yang bereaksi.tergantung dari valensi ion logam yang bereaksi. Misalnya : a) L2+ + HX= (Komplekson I) LX– + H+ L3+ + HX= LX + H+ b) L2+ + H2Y= (Komplekson III) LY= + 2H+ L3+ + H2Y= LY– + 2H+ Reaksi Komplekson I selalu dihasilnya 1 ion H+ ; Reaksi Komplekson III selalu dihasilkan 2 ion H+ .
  • 18. Reaksi pembentukan kompleksReaksi pembentukan kompleks akan berjalan ke kanan apabila :akan berjalan ke kanan apabila :  H+ yang dihasilkan ada yang menerima (adanyaH+ yang dihasilkan ada yang menerima (adanya proton akseptor).proton akseptor).  Senyawa kompleks yang terjadi cukup stabilSenyawa kompleks yang terjadi cukup stabil atau ion logam terikat sempurna denganatau ion logam terikat sempurna dengan molekul Komplekson.molekul Komplekson.
  • 19. Kesempurnaan ikatan ion logam denganKesempurnaan ikatan ion logam dengan molekul komplekson dipengaruhi olehmolekul komplekson dipengaruhi oleh  tetapan stabilita dari kompleks.tetapan stabilita dari kompleks.  pH larutanpH larutan  senyawa-senyawa lain yang dapat pulasenyawa-senyawa lain yang dapat pula bersaingan untuk membentuk kompleksbersaingan untuk membentuk kompleks dengan ion logamdengan ion logam  kestabilan seny. kompleks yang terbentukkestabilan seny. kompleks yang terbentuk  Makin besar tetapan stabilitas (K-stabilita),Makin besar tetapan stabilitas (K-stabilita), makin stabil senyawa kompleks yangmakin stabil senyawa kompleks yang terjadi.terjadi.
  • 20. Komplekson III membentuk kompleks yangKomplekson III membentuk kompleks yang lebih stabil dari pada Komplekson I.lebih stabil dari pada Komplekson I. Penggunaan Komplekson III dalam titrasiPenggunaan Komplekson III dalam titrasi adalah lebih luas dari pada Kompleksonadalah lebih luas dari pada Komplekson I.I.
  • 21. Penetapan kadar ion logam dengan larutanPenetapan kadar ion logam dengan larutan baku Kompleksonbaku Komplekson 1) Berdasarkan perubahan pH :1) Berdasarkan perubahan pH : misalnyamisalnya LL2+2+ + H+ H22YY== LYLY== + 2H+ 2H++ a) Asam yang dibebaskan langsung dititrasia) Asam yang dibebaskan langsung dititrasi dengan NaOH dg indikator metil merahdengan NaOH dg indikator metil merah (perubahan warna pada pH : 4.4 – 6.2).(perubahan warna pada pH : 4.4 – 6.2). Komplekson I : 1 grl NaOH = 1 grion ion logam. Komplekson III: 1grl NaOH = ¼ grion ion logam
  • 22. Beberapa hal yang perlu diperhatikan :Beberapa hal yang perlu diperhatikan :  larutan baku tidak boleh Ba(OH)larutan baku tidak boleh Ba(OH)22 ..  larutan baku basa bebas COlarutan baku basa bebas CO22 , sebab perubahan, sebab perubahan pH terletak pada daerah pengaruh daparpH terletak pada daerah pengaruh dapar dengan adanya Hdengan adanya H22 COCO33 ..  Komplekson, logam maupun basa yangKomplekson, logam maupun basa yang digunakan tidak boleh mengandung dapar.digunakan tidak boleh mengandung dapar.  Penambahan larutan baku Komplekson yangPenambahan larutan baku Komplekson yang berlebihan dapat menyebabkan perubahanberlebihan dapat menyebabkan perubahan warna indikator menjadi kurang jelas.warna indikator menjadi kurang jelas.
  • 23. b) Asam yg dihasilkan ditentukan scr Jodometri.b) Asam yg dihasilkan ditentukan scr Jodometri. Prinsipnya :Prinsipnya : II–– + IO+ IO33 –– II22 + 3H+ 3H22 OO dimana Idimana I22 yang terjadi dititrasi dengan larutanyang terjadi dititrasi dengan larutan baku Thiosulfat :baku Thiosulfat : 2I2I22 + 2Na+ 2Na22 SS22 OO33 SS44 OO66 == + 4NaI.+ 4NaI. dapat dilakukan untuk penetapan kadar logamdapat dilakukan untuk penetapan kadar logam : Co, Ni, Zn, Pb.: Co, Ni, Zn, Pb.
  • 24. Hal-hal yang perlu diperhatikanHal-hal yang perlu diperhatikan ::  larutan logam sebelum ditambahkanlarutan logam sebelum ditambahkan Komplekson mempunyai pH:6-7 (netral).Komplekson mempunyai pH:6-7 (netral).  Larutan logam yang akan ditentukan kadarnyaLarutan logam yang akan ditentukan kadarnya + I+ I–– + IO+ IO33 –– ada kemungkinan sudah timbul Iada kemungkinan sudah timbul I22 ,,  dilakukan titrasi terlebih dahulu dengan larutandilakukan titrasi terlebih dahulu dengan larutan baku thiosulfat, baru sesudah Ibaku thiosulfat, baru sesudah I22 yang terjadiyang terjadi habis dititrasi dilakukan penambahanhabis dititrasi dilakukan penambahan Komplekson.Komplekson.  Dengan demikian IDengan demikian I22 yang terjadi memang benar-yang terjadi memang benar- benar disebabkan oleh adanya penambahanbenar disebabkan oleh adanya penambahan larutan baku Komplekson.larutan baku Komplekson.
  • 25. Jika terdapat logam Pb,Jika terdapat logam Pb,  diendapkandiendapkan dahulu sebagai PbSOdahulu sebagai PbSO44 ,,  titrasi.titrasi. karena :karena :  PbPb2+2+ + I+ I–– + IO+ IO33 –– PbIPbI22  Mengganggu R/ PbMengganggu R/ Pb2+2+ dengan Komplekson.dengan Komplekson.
  • 26. 2. Pemakaian indikator2. Pemakaian indikator logamlogam  Indikator logamIndikator logam  seperti ind. asam-basa.seperti ind. asam-basa.  disebut juga sbg “disebut juga sbg “ metallo chromic indicatormetallo chromic indicator ”,”, suatu zat warna yang mempunyai gugussuatu zat warna yang mempunyai gugus Chromofor yang bertindak sebagai chelatingChromofor yang bertindak sebagai chelating agent.agent.  Indikator logam mengalami perubahan warnaIndikator logam mengalami perubahan warna bila molekul zat warna tersebutbila molekul zat warna tersebut menerimamenerima atauatau melepasmelepas proton.proton.
  • 27. Warna indikatorWarna indikator warna Ind bebas = warna Ind. kompleks dgn logam.warna Ind bebas = warna Ind. kompleks dgn logam. L + Ind.(bebas) L–Ind. (kompleks khelat).L + Ind.(bebas) L–Ind. (kompleks khelat). mis. warna biru warna merahmis. warna biru warna merah Pada akhir titrasi.Pada akhir titrasi. L – Ind. LnL – Ind. Ln++ + Ind. K–stabilita =+ Ind. K–stabilita = (Ln(Ln++ ) =) = (Ln(Ln++ ) sebanding dg (L-Ind)) sebanding dg (L-Ind) * Titrasi kompleksometri selalu dihasilkan H* Titrasi kompleksometri selalu dihasilkan H++  perluperlu buferbufer (L – Ind.)(L – Ind.) (Ln(Ln++ ) (Ind.)) (Ind.) (L – Ind.)(L – Ind.) K-stab. (Ind.)K-stab. (Ind.)
  • 28. Erichrom Black T (EBT)Erichrom Black T (EBT) pH < 6,3pH < 6,3 : warna merah: warna merah pH 6,3 – 11,5 : warna birupH 6,3 – 11,5 : warna biru pH > 11,5pH > 11,5 : warna orange: warna orange pH : 6,3pH : 6,3 pH : 11,5pH : 11,5 HH22 DD–– HDHD== DD++ merahmerah birubiru orangeorange
  • 29. Beberapa indikator logam yang dipakai padaBeberapa indikator logam yang dipakai pada titrasi kompleksometri :titrasi kompleksometri :  EBT : Eriochrom Black TEBT : Eriochrom Black T  XYLENOL ORANGEXYLENOL ORANGE  PYROCATECHOL VIOLETPYROCATECHOL VIOLET  MUREXIDEMUREXIDE  PATTON and REEDER’S INDICATORPATTON and REEDER’S INDICATOR  CALCON atau SOLOCHROM DARK BLUECALCON atau SOLOCHROM DARK BLUE  LAIN-LAIN, diantaranya : Calmagite, sepertiLAIN-LAIN, diantaranya : Calmagite, seperti EBT untuk titrasi Ca dan Mg; Fast SulphonEBT untuk titrasi Ca dan Mg; Fast Sulphon Black F:untuk titrasi Cu; Bromopyrogellol-RedBlack F:untuk titrasi Cu; Bromopyrogellol-Red untuk Bi;Erichrome Red B, Thymolphtalexone,untuk Bi;Erichrome Red B, Thymolphtalexone, Variamine-blue B dan sebagainya.Variamine-blue B dan sebagainya.
  • 30. Cara-cara kompleksometriCara-cara kompleksometri dengan indikator logamdengan indikator logam Titrasi langsung :Titrasi langsung : Larutan logam dibufer pada pH = 10 dgn bufferLarutan logam dibufer pada pH = 10 dgn buffer salmiak kemudian dititrasi langsung dengansalmiak kemudian dititrasi langsung dengan larutan baku EDTA.larutan baku EDTA. Titrasi tidak langsung (titrasi kembali) :Titrasi tidak langsung (titrasi kembali) : Larutan logam, + lar. baku EDTA jumlah tertentu,Larutan logam, + lar. baku EDTA jumlah tertentu, dibufer pada pH tertentu + indikator logamnya,dibufer pada pH tertentu + indikator logamnya, kemudian kelebihan lar. baku EDTA dititrasikemudian kelebihan lar. baku EDTA dititrasi kembali dengan larutan baku, misalnya : ZnSOkembali dengan larutan baku, misalnya : ZnSO44,, MgSOMgSO44 ataupun CaClataupun CaCl22..
  • 31. Titrasi tidak langsung ini dilakukan karena beberapaTitrasi tidak langsung ini dilakukan karena beberapa sebab :sebab :  membentuk kompleks khelat sempurna pada pH > 6, baikmembentuk kompleks khelat sempurna pada pH > 6, baik dengan Komplekson maupun Indikator logam.dengan Komplekson maupun Indikator logam.  Pembentukan kompleks dengan komplekson (EDTA) sangatPembentukan kompleks dengan komplekson (EDTA) sangat lambat.lambat.  Untuk logam-logam yang membentuk hydroksida yangUntuk logam-logam yang membentuk hydroksida yang sukar larut pada pH tinggi;sukar larut pada pH tinggi;  + larutan baku Komplekson+ larutan baku Komplekson berlebih dalam jumlah tertentu pada pH rendah, baru pHberlebih dalam jumlah tertentu pada pH rendah, baru pH larutan dinetralkan dan ditambahkan larutan buffer pHlarutan dinetralkan dan ditambahkan larutan buffer pH tertentu kemudian dilakukan titrasi kembali dengan lerutantertentu kemudian dilakukan titrasi kembali dengan lerutan baku misalnya : ZnSO4 dengan indikator logam EBT.baku misalnya : ZnSO4 dengan indikator logam EBT.  tidak didapat indikator logam yang sesuai untuk titrasitidak didapat indikator logam yang sesuai untuk titrasi langsung.langsung.
  • 32. TitrasiTitrasi pengusiranpengusiran Titrasi dilakukan apabila:Titrasi dilakukan apabila: pada titrasi langsung atau titrasi kembali tidak diperolehpada titrasi langsung atau titrasi kembali tidak diperoleh titik akhir titrasi yang tajam.titik akhir titrasi yang tajam. Ion logam yang membentuk kompleks dengan KompleksonIon logam yang membentuk kompleks dengan Komplekson lebih stabil dari pada kompleks logam tertentu (larutanlebih stabil dari pada kompleks logam tertentu (larutan baku)–Komplekson.baku)–Komplekson. Misalnya :Misalnya : HgHg2+2+ + MgY+ MgY== HgYHgY== + Mg+ Mg2+2+ samplesample berlebihberlebih MgMg2+2+ yang dibebaskan dititrasi dgn EDTA,yang dibebaskan dititrasi dgn EDTA, indikator EBT pada pH = 10 (buffer Salmiak); jumlah Mgindikator EBT pada pH = 10 (buffer Salmiak); jumlah Mg 2+2+ yang dibebaskan adalah ekivalen dengan konsentrasiyang dibebaskan adalah ekivalen dengan konsentrasi sample (Hgsample (Hg2+2+ ).).