2. Titrasi KompleksometriTitrasi Kompleksometri
Penetapan Kadar Logam:Penetapan Kadar Logam:
Mg, Zn, Mn, Cd, Hg, Pb, Cu,Mg, Zn, Mn, Cd, Hg, Pb, Cu,
Al, Fe, Co, Ca, Ni, Pt, dllAl, Fe, Co, Ca, Ni, Pt, dll
Berdasarkan pembentukan senyawa kompleksBerdasarkan pembentukan senyawa kompleks
3. KOMPLEKSOMETRIKOMPLEKSOMETRI33
Metoda analisis titrasi berdasarkan reaksiMetoda analisis titrasi berdasarkan reaksi
pembentukan kompleks dari ion logampembentukan kompleks dari ion logam
(Ca;Mg) dengan ligan multidentat (bergigi(Ca;Mg) dengan ligan multidentat (bergigi
banyak)banyak)
Ligan yang digunakan : asam etilenLigan yang digunakan : asam etilen
diamin tetra asetat (EDTA)diamin tetra asetat (EDTA)
Rumus umum = HRumus umum = H44YY
pKa = 2,0;2,7;6,2 dan 10,3pKa = 2,0;2,7;6,2 dan 10,3
5. Menurut G. N. LewisMenurut G. N. Lewis
Asam adalah suatu zat yang dapat menerima pasangan electron
Basa adalah suatu zat yang dapat memberikan pasangan electron
Senyawa kompleks : suatu proses netralisasi yang membentuk
ikatan koordinasi
Contoh :
1) H+
+ NH3
(H NH3
)+
H H+
7. Contoh pembentukan kompleksContoh pembentukan kompleks
HH22 O + HCl (HO + HCl (H22 O HCl)O HCl) HH33 OO++
+ Cl+ Cl––
basa asambasa asam
RR22 N + HCl (RN + HCl (R22 N HCl)N HCl) RR33 NH+ + ClNH+ + Cl––
basa asambasa asam
Reaksi kompleks = reaksi netralisasi asam-basa
8. Pembentukan kompleks dengan ion logamPembentukan kompleks dengan ion logam
AgAg++
+ NH+ NH33 (Ag NH(Ag NH33 ))++
Logam ligand seny. KompleksLogam ligand seny. Kompleks
Ligand = gugus molekul atau ion yang terikat
pada sentral ion logam
Tiap ion ligand mempunyai paling sedikit satu
pasangan pemberi elektron yang dengan logam
membentuk suatu ikatan koordinasi.
Asam
Lewis
Basa
Lewis
9. Logam harus mempunyai orbital-orbital sunyiLogam harus mempunyai orbital-orbital sunyi
yang memiliki energi yang dapat menerimayang memiliki energi yang dapat menerima
elektron.elektron.
unidentat (satu gigi)/sederhana
Polidentat (banyak gigi)
LIGAND
10. Khelat adalahKhelat adalah KOMPLEKSKOMPLEKS, tetapi, tetapi
kompleks belum tentukompleks belum tentu khelatkhelat. Hanya. Hanya
Ligand polidentat saja yang dapatLigand polidentat saja yang dapat
membentuk khelat.membentuk khelat.
Ligand + Logam transisi Seny.
KOMPLEKS
Ligand polidentat + Logam Seny.
KOMPLEKS
KHELAT
12. Teori Werner Tentang Senyawa KoordinasiTeori Werner Tentang Senyawa Koordinasi
Senyawa koordinasi mencakup suatu atom atauSenyawa koordinasi mencakup suatu atom atau
ion logam yang dikelilingi oleh ion-ion atauion logam yang dikelilingi oleh ion-ion atau
molekul netral yang diketahui sebagai ligand,molekul netral yang diketahui sebagai ligand,
dimana logam merupakan ion pusat.dimana logam merupakan ion pusat.
Bilangan WERNER yaitu jumlah ligand-ligand yang
dapat berikatan dengan ion logam.
Contoh : Zn(NH3)4
2+
Bil. Werner = 4
Co(NH3)6
3+
Bil. Werner = 6
13. Ligand yang digunakan dalam titrasiLigand yang digunakan dalam titrasi
kompleksometri.kompleksometri.
KOMPLEKSONKOMPLEKSON : I: I
CH2
– COOH
N CH2
– COOH
CH2
– COOH
- Asam nitrilo tri asetat
- Trilon A.
- Sukar larut dalam air, maka
dipakai garam di-Na-nya.
- pKa1
= 1,79; pKa2
= 2,49;
pKa3
= 4,73
14. KOMPLEKSONKOMPLEKSON : II: II
Asam etilen diamin tetra asetat.
EDTA, Trilon B, Titriplex II.
Sukar larut dalam air, maka dipakai garam di-Na
nya
pKa1 = 2,0; pKa2 = 2,67; pKa3 = 6,16; pKa4 =
10,26.
HOOC – CH2 CH2 – COOH
N – CH2 – CH2 – N
HOOC – CH2 CH2 – COOH
15. KOMPLEKSONKOMPLEKSON : III: III
Merupakan garam di-Na- dari EDTA.Merupakan garam di-Na- dari EDTA.
Dibuat dari komplekson II.Dibuat dari komplekson II.
16. KOMPLEKSON : IVKOMPLEKSON : IV
asam 1,2 diamino siklo hexan N–N, N–N tetraasam 1,2 diamino siklo hexan N–N, N–N tetra
asetat.asetat.
sukar larut dalam air, maka dipakai garam di-Na-nya.sukar larut dalam air, maka dipakai garam di-Na-nya.
H2
C
CH2
– COOH
H2
C – CH – – N
CH2
– COOH
CH2
– COOH
H2
C – CH – – N
CH2
– COOH
C
H2
17. Reaksi yang Mendasari Titrasi KompleksometriReaksi yang Mendasari Titrasi Kompleksometri
Hasil reaksi:Hasil reaksi:
1 ion logam dengan 1 mol. Komplekson1 ion logam dengan 1 mol. Komplekson tidaktidak
tergantung dari valensi ion logam yang bereaksi.tergantung dari valensi ion logam yang bereaksi.
Misalnya :
a) L2+
+ HX= (Komplekson I) LX–
+ H+
L3+
+ HX= LX + H+
b) L2+
+ H2Y= (Komplekson III) LY=
+ 2H+
L3+
+ H2Y= LY–
+ 2H+
Reaksi Komplekson I selalu dihasilnya 1 ion H+
;
Reaksi Komplekson III selalu dihasilkan 2 ion H+
.
18. Reaksi pembentukan kompleksReaksi pembentukan kompleks
akan berjalan ke kanan apabila :akan berjalan ke kanan apabila :
H+ yang dihasilkan ada yang menerima (adanyaH+ yang dihasilkan ada yang menerima (adanya
proton akseptor).proton akseptor).
Senyawa kompleks yang terjadi cukup stabilSenyawa kompleks yang terjadi cukup stabil
atau ion logam terikat sempurna denganatau ion logam terikat sempurna dengan
molekul Komplekson.molekul Komplekson.
19. Kesempurnaan ikatan ion logam denganKesempurnaan ikatan ion logam dengan
molekul komplekson dipengaruhi olehmolekul komplekson dipengaruhi oleh
tetapan stabilita dari kompleks.tetapan stabilita dari kompleks.
pH larutanpH larutan
senyawa-senyawa lain yang dapat pulasenyawa-senyawa lain yang dapat pula
bersaingan untuk membentuk kompleksbersaingan untuk membentuk kompleks
dengan ion logamdengan ion logam
kestabilan seny. kompleks yang terbentukkestabilan seny. kompleks yang terbentuk
Makin besar tetapan stabilitas (K-stabilita),Makin besar tetapan stabilitas (K-stabilita),
makin stabil senyawa kompleks yangmakin stabil senyawa kompleks yang
terjadi.terjadi.
20. Komplekson III membentuk kompleks yangKomplekson III membentuk kompleks yang
lebih stabil dari pada Komplekson I.lebih stabil dari pada Komplekson I.
Penggunaan Komplekson III dalam titrasiPenggunaan Komplekson III dalam titrasi
adalah lebih luas dari pada Kompleksonadalah lebih luas dari pada Komplekson
I.I.
21. Penetapan kadar ion logam dengan larutanPenetapan kadar ion logam dengan larutan
baku Kompleksonbaku Komplekson
1) Berdasarkan perubahan pH :1) Berdasarkan perubahan pH :
misalnyamisalnya
LL2+2+
+ H+ H22YY==
LYLY==
+ 2H+ 2H++
a) Asam yang dibebaskan langsung dititrasia) Asam yang dibebaskan langsung dititrasi
dengan NaOH dg indikator metil merahdengan NaOH dg indikator metil merah
(perubahan warna pada pH : 4.4 – 6.2).(perubahan warna pada pH : 4.4 – 6.2).
Komplekson I : 1 grl NaOH = 1 grion ion logam.
Komplekson III: 1grl NaOH = ¼ grion ion logam
22. Beberapa hal yang perlu diperhatikan :Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
larutan baku tidak boleh Ba(OH)larutan baku tidak boleh Ba(OH)22 ..
larutan baku basa bebas COlarutan baku basa bebas CO22 , sebab perubahan, sebab perubahan
pH terletak pada daerah pengaruh daparpH terletak pada daerah pengaruh dapar
dengan adanya Hdengan adanya H22 COCO33 ..
Komplekson, logam maupun basa yangKomplekson, logam maupun basa yang
digunakan tidak boleh mengandung dapar.digunakan tidak boleh mengandung dapar.
Penambahan larutan baku Komplekson yangPenambahan larutan baku Komplekson yang
berlebihan dapat menyebabkan perubahanberlebihan dapat menyebabkan perubahan
warna indikator menjadi kurang jelas.warna indikator menjadi kurang jelas.
23. b) Asam yg dihasilkan ditentukan scr Jodometri.b) Asam yg dihasilkan ditentukan scr Jodometri.
Prinsipnya :Prinsipnya :
II––
+ IO+ IO33
––
II22 + 3H+ 3H22 OO
dimana Idimana I22 yang terjadi dititrasi dengan larutanyang terjadi dititrasi dengan larutan
baku Thiosulfat :baku Thiosulfat :
2I2I22 + 2Na+ 2Na22 SS22 OO33 SS44 OO66
==
+ 4NaI.+ 4NaI.
dapat dilakukan untuk penetapan kadar logamdapat dilakukan untuk penetapan kadar logam
: Co, Ni, Zn, Pb.: Co, Ni, Zn, Pb.
24. Hal-hal yang perlu diperhatikanHal-hal yang perlu diperhatikan
::
larutan logam sebelum ditambahkanlarutan logam sebelum ditambahkan
Komplekson mempunyai pH:6-7 (netral).Komplekson mempunyai pH:6-7 (netral).
Larutan logam yang akan ditentukan kadarnyaLarutan logam yang akan ditentukan kadarnya
+ I+ I––
+ IO+ IO33
––
ada kemungkinan sudah timbul Iada kemungkinan sudah timbul I22 ,,
dilakukan titrasi terlebih dahulu dengan larutandilakukan titrasi terlebih dahulu dengan larutan
baku thiosulfat, baru sesudah Ibaku thiosulfat, baru sesudah I22 yang terjadiyang terjadi
habis dititrasi dilakukan penambahanhabis dititrasi dilakukan penambahan
Komplekson.Komplekson.
Dengan demikian IDengan demikian I22 yang terjadi memang benar-yang terjadi memang benar-
benar disebabkan oleh adanya penambahanbenar disebabkan oleh adanya penambahan
larutan baku Komplekson.larutan baku Komplekson.
25. Jika terdapat logam Pb,Jika terdapat logam Pb, diendapkandiendapkan
dahulu sebagai PbSOdahulu sebagai PbSO44 ,, titrasi.titrasi.
karena :karena :
PbPb2+2+
+ I+ I––
+ IO+ IO33
––
PbIPbI22
Mengganggu R/ PbMengganggu R/ Pb2+2+
dengan Komplekson.dengan Komplekson.
26. 2. Pemakaian indikator2. Pemakaian indikator
logamlogam
Indikator logamIndikator logam seperti ind. asam-basa.seperti ind. asam-basa.
disebut juga sbg “disebut juga sbg “ metallo chromic indicatormetallo chromic indicator ”,”,
suatu zat warna yang mempunyai gugussuatu zat warna yang mempunyai gugus
Chromofor yang bertindak sebagai chelatingChromofor yang bertindak sebagai chelating
agent.agent.
Indikator logam mengalami perubahan warnaIndikator logam mengalami perubahan warna
bila molekul zat warna tersebutbila molekul zat warna tersebut menerimamenerima
atauatau melepasmelepas proton.proton.
27. Warna indikatorWarna indikator
warna Ind bebas = warna Ind. kompleks dgn logam.warna Ind bebas = warna Ind. kompleks dgn logam.
L + Ind.(bebas) L–Ind. (kompleks khelat).L + Ind.(bebas) L–Ind. (kompleks khelat).
mis. warna biru warna merahmis. warna biru warna merah
Pada akhir titrasi.Pada akhir titrasi.
L – Ind. LnL – Ind. Ln++
+ Ind. K–stabilita =+ Ind. K–stabilita =
(Ln(Ln++
) =) =
(Ln(Ln++
) sebanding dg (L-Ind)) sebanding dg (L-Ind)
* Titrasi kompleksometri selalu dihasilkan H* Titrasi kompleksometri selalu dihasilkan H++
perluperlu
buferbufer
(L – Ind.)(L – Ind.)
(Ln(Ln++
) (Ind.)) (Ind.)
(L – Ind.)(L – Ind.)
K-stab. (Ind.)K-stab. (Ind.)
28. Erichrom Black T (EBT)Erichrom Black T (EBT)
pH < 6,3pH < 6,3 : warna merah: warna merah
pH 6,3 – 11,5 : warna birupH 6,3 – 11,5 : warna biru
pH > 11,5pH > 11,5 : warna orange: warna orange
pH : 6,3pH : 6,3 pH : 11,5pH : 11,5
HH22 DD––
HDHD==
DD++
merahmerah birubiru orangeorange
29. Beberapa indikator logam yang dipakai padaBeberapa indikator logam yang dipakai pada
titrasi kompleksometri :titrasi kompleksometri :
EBT : Eriochrom Black TEBT : Eriochrom Black T
XYLENOL ORANGEXYLENOL ORANGE
PYROCATECHOL VIOLETPYROCATECHOL VIOLET
MUREXIDEMUREXIDE
PATTON and REEDER’S INDICATORPATTON and REEDER’S INDICATOR
CALCON atau SOLOCHROM DARK BLUECALCON atau SOLOCHROM DARK BLUE
LAIN-LAIN, diantaranya : Calmagite, sepertiLAIN-LAIN, diantaranya : Calmagite, seperti
EBT untuk titrasi Ca dan Mg; Fast SulphonEBT untuk titrasi Ca dan Mg; Fast Sulphon
Black F:untuk titrasi Cu; Bromopyrogellol-RedBlack F:untuk titrasi Cu; Bromopyrogellol-Red
untuk Bi;Erichrome Red B, Thymolphtalexone,untuk Bi;Erichrome Red B, Thymolphtalexone,
Variamine-blue B dan sebagainya.Variamine-blue B dan sebagainya.
30. Cara-cara kompleksometriCara-cara kompleksometri
dengan indikator logamdengan indikator logam
Titrasi langsung :Titrasi langsung :
Larutan logam dibufer pada pH = 10 dgn bufferLarutan logam dibufer pada pH = 10 dgn buffer
salmiak kemudian dititrasi langsung dengansalmiak kemudian dititrasi langsung dengan
larutan baku EDTA.larutan baku EDTA.
Titrasi tidak langsung (titrasi kembali) :Titrasi tidak langsung (titrasi kembali) :
Larutan logam, + lar. baku EDTA jumlah tertentu,Larutan logam, + lar. baku EDTA jumlah tertentu,
dibufer pada pH tertentu + indikator logamnya,dibufer pada pH tertentu + indikator logamnya,
kemudian kelebihan lar. baku EDTA dititrasikemudian kelebihan lar. baku EDTA dititrasi
kembali dengan larutan baku, misalnya : ZnSOkembali dengan larutan baku, misalnya : ZnSO44,,
MgSOMgSO44 ataupun CaClataupun CaCl22..
31. Titrasi tidak langsung ini dilakukan karena beberapaTitrasi tidak langsung ini dilakukan karena beberapa
sebab :sebab :
membentuk kompleks khelat sempurna pada pH > 6, baikmembentuk kompleks khelat sempurna pada pH > 6, baik
dengan Komplekson maupun Indikator logam.dengan Komplekson maupun Indikator logam.
Pembentukan kompleks dengan komplekson (EDTA) sangatPembentukan kompleks dengan komplekson (EDTA) sangat
lambat.lambat.
Untuk logam-logam yang membentuk hydroksida yangUntuk logam-logam yang membentuk hydroksida yang
sukar larut pada pH tinggi;sukar larut pada pH tinggi; + larutan baku Komplekson+ larutan baku Komplekson
berlebih dalam jumlah tertentu pada pH rendah, baru pHberlebih dalam jumlah tertentu pada pH rendah, baru pH
larutan dinetralkan dan ditambahkan larutan buffer pHlarutan dinetralkan dan ditambahkan larutan buffer pH
tertentu kemudian dilakukan titrasi kembali dengan lerutantertentu kemudian dilakukan titrasi kembali dengan lerutan
baku misalnya : ZnSO4 dengan indikator logam EBT.baku misalnya : ZnSO4 dengan indikator logam EBT.
tidak didapat indikator logam yang sesuai untuk titrasitidak didapat indikator logam yang sesuai untuk titrasi
langsung.langsung.
32. TitrasiTitrasi pengusiranpengusiran
Titrasi dilakukan apabila:Titrasi dilakukan apabila:
pada titrasi langsung atau titrasi kembali tidak diperolehpada titrasi langsung atau titrasi kembali tidak diperoleh
titik akhir titrasi yang tajam.titik akhir titrasi yang tajam.
Ion logam yang membentuk kompleks dengan KompleksonIon logam yang membentuk kompleks dengan Komplekson
lebih stabil dari pada kompleks logam tertentu (larutanlebih stabil dari pada kompleks logam tertentu (larutan
baku)–Komplekson.baku)–Komplekson.
Misalnya :Misalnya :
HgHg2+2+
+ MgY+ MgY==
HgYHgY==
+ Mg+ Mg2+2+
samplesample
berlebihberlebih
MgMg2+2+
yang dibebaskan dititrasi dgn EDTA,yang dibebaskan dititrasi dgn EDTA,
indikator EBT pada pH = 10 (buffer Salmiak); jumlah Mgindikator EBT pada pH = 10 (buffer Salmiak); jumlah Mg 2+2+
yang dibebaskan adalah ekivalen dengan konsentrasiyang dibebaskan adalah ekivalen dengan konsentrasi
sample (Hgsample (Hg2+2+
).).