SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
Stoikiometri
Unsur, Senyawa dan Formula
Unsur
  Hanya terdiri dari atom tunggal

Molekul
 Merupakan kombinasi dua atau lebih unsur-
  unsur
 Suatu senyawa biasanya dituliskan dalam
  suatu Formula (Rumus Molekul).
 dan Rumus Empirik untuk senyawa-senyawa
  Ionik
Rumus Molekul dan Model
Penamaan Senyawa Molekul Biner

non-Logam + non-Logam
   Untuk senyawa yang terbentuk dari dua unsur non-
    Logam, maka unsur yang lebih bersifat logam
    dituliskan terlebih dahulu.
   Untuk menunjukkan jumlah suatu unsur pembentuk
    molekul, maka digunakan angka Yunani.
   Contoh,
     mono = 1 ; di = 2 ; tri = 3 ; tetra = 4
     penta = 5 ; heksa = 6 ; hepta = 7 ; okta = 8
Senyawa-Senyawa yang Umum
H2O                       SO3
      Air (water)               sulfur trioksida
NH3                       CCl4
      ammonia              karbon tetraklorida
N2O                       PCl5
 dinitrogen monoksida      fosfor pentaklorida
CO                        SF6
  karbon monoksida         sulfur heksaflorida
CS2
       karbon disulfida
Penamaan Senyawa Molekul Biner
Logam + non-Logam (Senyawa Ionik)

   Rumus senyawa : unsur LOGAM ditulis di depan
    Contoh : Natrium klorida ditulis NaCl, bukan ClNa
   Rumus senyawa ion ditentukan oleh perbandingan
    muatan kation dan anionnya, sehingga bersifat netral
    (muatan total = 0)
contoh:
          Cu2+ + S2-          CuS
         Al3+ + SO42-        Al2(SO4)3
Nama Senyawa : logam + nonlogam + ida
contoh : NaCl            : natrium klorida
         CaCl2           : kalsium klorida
         Na2SO4          : natrium sulfat
Note : jika logam memiliki lebih dari satu bilangan
  oksidasi, maka untuk membedakan bilangan oksi-
  dasinya, harus dituliskan dalam tanda kurung
  dengan angka romawi!!
Contoh : FeCl2      :    besi (II) klorida
         FeCl3      :    besi (III) klorida
         SnO        :    timah (II) oksida
         Sn2O        :   timah (I) oksida
Tata Nama

NaCl                       KI
 natrium klorida             kalium iodida

Fe2O3                      Mg3N2
  besi (III) oksida         magnesium (II) nitrida

N2O4                       SO3
  dinitrogen tetraoksida    sulfur trioksida
Tata Nama
NH4NO3
         ammonium nitrat
KClO4
         kalium perklorat
CaCO3
         kalsium karbonat
NaOH
         natrium hidroksida
Aturan Bilangan Oksidasi
 Bilangan oksidasi unsur-unsur golongan IA : +1
 Bilangan oksidasi unsur-unsur golongan II A : +2
 Bilangan oksidasi unsur-unsur golongan VII A : -1,
    kecuali jika berikatan dengan oksigen (Cl, Br, dan I)
   Bilangan oksidasi unsur H : +1, kecuali jika berikat-
    an dengan logam
   Bilangan oksidasi unsur O : -2, kecuali jika berikat-
    an dengan F atau membentuk senyawa peroksida
   Bilangan oksidasi total untuk suatu senyawa = nol
   Bilangan oksidasi total untuk    ion poliatom =
                                              muatannya
Muatan dari Beberapa Kation dan Anion
contoh:
NaCl                          O2F2
 BO Na = +1 (golongan IA)            BO F = -1
 BO Cl = -1 (golongan VIIA)          BO O = +1

MgO                           NaH
 BO Mg = +2 (golongan IIA)           BO Na = +1
 BO O = -2                           BO H = -1

HClO2
       BO H = +1
       BO O = -2
       BO Cl = +3
Contoh;
 Hitunglah bilangan oksidasi dari logam Cu dalam
 senyawa CuCl dan CuO!
 Cu di dalam CuCl dan CuO merupakan unsur
 logam yang bukan golongan IA atau IIA, maka
 untuk mencari bilangan oksidasi Cu digunakan
 bilangan oksidasi total untuk senyawa.

 CuCl                      CuO
 BO Cu + BO Cl = 0         BO Cu + BO O = 0
 BO Cu + (-1) = 0          BO Cu + (-2) = 0
 BO Cu = +1                BO Cu = +2
   Contoh; untuk ion poliatom.
   Hitunglah bilangan oksidasi unsur N pada ion
        NH4+.
   Karena dalam bentuk ion maka bilangan oksidasi
    total = muatannya.
    NH4+
    BO N + 4 BO H = +1 (muatan ionpoliatom)
    BO N + 4 (+1) = +1
    BO N = -3
                         PO43-
                         BO P + 4 BO O = -3
                         BO P + 4 (-2) = -3
                         BO P = + 5
Ion Poli atomik


Ammonium       NH4+      sulfat     SO42-
perklorat      ClO41-    sulfit     SO32-
cianida        CN1-      karbonat   CO32-
hidroksida     OH1-      Fosfat     PO43-
nitrat         NO31-     Fosfit     PO33-
nitrit         NO21-
PERSAMAAN REAKSI

   Menggambarkan reaksi kimia yang terdiri atas rumus
    kimia pereaksi dan hasil reaksi disertai koefisiennya
    masing-masing
PENTING!!!
 Reaksi kimia mengubah zat-zat asal (pereaksi/
  reaktan) menjadi zat baru (produk).
 Jenis dan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi
  tidak berubah.
 Ikatan kimianya yang berubah, dimana ikatan kimia
  pereaksi diputus dan terbentuk ikatan kimia baru
  dalam produknya.
PERSAMAAN REAKSI

Reaksi setara antara H2 dan O2
membentuk air.
     2 H2     + O2          2 H2O
Perhatikan:

                 2 H2O
          koefisien   angka indeks
PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI
    KIMIA
Contoh ;

   Langkah 1:   Al(s) + H2SO4(aq)

                                 Al2(SO4)3(aq) + H2(g)
                                            (belum setara)

   Langkah 2:   2Al(s) + 3 H2SO4(aq)

                               Al2(SO4)3(aq) + 3H2(g)
                                                  (setara)
PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI
  KIMIA

 LANGKAH-LANGKAH PENYETARAAN:

 Tetapkan koefisien salah satu zat (biasanya yang
  paling kompleks), sama dengan 1, dan zat lain
  dengan abjad.

 Setarakan lebih dahulu unsur yang berkaitan
  langsung dengan zat yang diberi koefisien 1.

 3. Setarakan unsur lain. Biasanya unsur O diseta-
  rakan paling akhir.
SETARAKAN REAKSI:
Gas metana (CH4) dengan gas oksigen (O2) membentuk gas
karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O).

  CH4(g)     +    O2(g)           CO2(g)   +     H2O(g)

1. Tetapkan koefisien CH4 = 1, yang lain dengan abjad.

  1 CH4(g)       + a O2(g)         b CO2(g)     + c H2O(g)

2. buat data jenis unsur dan banyak unsur, lalu setarakan
   (kiri = kanan)
              atom         kiri        kanan
               C           1              b
               H           4            2c
                  O          2a               2b + c
3. setarakan!!
     b=1         2c = 4   2a = 2b + c
                  c=2     2a = 2 (1) + 2
                           a=2
Maka,
1 CH4(g) + 2 O2(g)         1 CO2(g) + 2H2O(g)



SOAL LATIHAN :
 C2H2(g) + O2(g)          CO2(g) + H2O(l)

 Al2(CO3)3(s) + H2O(l)       Al(OH)3(s) + CO2(g)
Stoikiometri

stoi·kio·metri (Yunani, stoicheion : unsur atau
   bagian dan metron ; mengukur)
1.   Perhitungan jumlah (kuantitas) dari
     reaktan dan produk di dalam suatu reaksi
     kimia.

2. Hubungan jumlah (kuantitas) antara
   reaktan dan produk di dalam suatu reaksi
   kimia.
Konsep Mol
Chemist menggunakan suatu unit yang disebut
  mol untuk menghitung zat kimia dengan
  menimbangnya
Mol : jumlah dari suatu zat dengan kandungan
  entitas yang sama dengan jumlah atom pada 12
  g karbon-12
  1 mol mengandung 6,022 x 1023 entitas
  (bilangan Avogadro, NA)
Jadi 1 mol karbon-12 mengandung 6,022 x 1023
  atom-atom karbon
Atau 1 mol molekul H2O mengandung 6,022 x 1023
  molekul-molekul H2O
Konsep Mol
1 mol partikel suatu zat memiliki massa total yang tetap
Analogi : gundu merah dan kuning memiliki massa yang fix
masing-masing sebesar 7 gram dan 4 gram
                   = 7 gram           = 4 gram
Karena massanya fix, kita dapat menghitung jumlahnya dengan
menimbangnya. Contoh : bila ditimbang 84 gram gundu merah
dan 48 gram gundu kuning artinya kita punya 12 buah gundu
merah dan 4 buah gundu kuning. Atau dengan komposisi massa
seperti itu kita memiliki rasio massa gundu merah : gundu kuning
sebesar 7:4
Massa atom : merupakan harga rata-rata massa seluruh
                isotop-isotopnya
Massa atom S selalu 32,07 amu (atomic mass unit)
Massa atom Fe selalu 55,85 amu
Konsep Mol
Bagaimana hubungan antara massa dalam amu dengan massa
dalam gram?
Massa sebuah unsur tertentu dalam amu secara numerik
sama dengan massa satu mol unsur tersebut dalam gram
Artinya massa satu atom S = 32,07 amu dan massa 1 mol atom
S = 32,07 gram.
Hubungan serupa berlaku untuk suatu molekul

Massa sebuah molekul tertentu dalam amu secara numerik
sama dengan massa satu mol molekul tersebut dalam gram
Massa Molar
  Massa Molar adalah merupakan jumlah seluruh
  massa atom pembentuk molekul.
atau
  Jumlah seluruh massa atom yang tertulis dalam
  formula (rumus molekul).
          massa molar = Σ massa atom
Contoh,
HNO3
massa molar = massa atom H + massa atom N + 3
                     massa atom O
          = 1,008 + 14,0067 + 3 (15,9994)
Konsep Mol

                       MOL


     X Ar atau Mr                       / NA
                                 X NA
              / Ar atau Mr




   MASSA            / Ar (Mr) X NA      S ENTITAS

                    / NA X Ar (Mr)
Satu Mol dari Beberapa Molekul Ionik




                K2Cr2O7
       CrCl3              CoCl2




                              KI
               CuSO4
Contoh
 Berapa jumlah mol molekul karbon dioksida yang
 terdapat dalam 10,00 g karbon dioksida?
 Masa Molar CO2 = 1 (BA. C) + 2 (BA. O)
                = 1 (12,011) + 2 (15,9997)
                = 44,01 g/mol

Jumlah mol CO2 adalah ;
     mol CO2   = 10,00 g
               = (10,00 g)(1 mol/44,01 g)
               = (10,00)(1 mol/44,01)
               = 0,2272 mol
Persen Komposisi
   Selain dengan melihat jumlah atom, rumus
    molekul juga dapat dinyatakan dengan
    persentase atom-atom penyusunnya

            massa atom A dalam senyawa
% massa A =                              X 100%
            Total massa molar senyawa


   Dalam CO2 terdapat 27,3 % atom karbon dan
    72,7 % atom oksigen
Persen Komposisi
  Persen Komposisi adalah, penggambaran sua-
  tu senyawa berdasarkan jumlah relatif semua
  unsur yang terdapat di dalam senyawa
  tersebut.

Contoh: Berapa % komposisi dari kloroform, CHCl3,
 yang merupakan zat anestesi (anesthetic) dalam
 bidang Kedokteran?

Masa Molar CHCl3 = 1 (BA C) + 1 (BA H) + 3 (BA Cl)
              = 1 (12,011) + 1 (1,00797) + 3 (35,453)
              = 119,377 sma
BA.C                      BA.H
%C            x100       %H             x100
         MM                          MM

                      BA.Cl
            %Cl              x100
                      MM


% C = 12,011/119,377 x 100 = 10,061 % C

% H = 1,00797/119,377 x 100 = 0,844359 % H

% Cl = 3 x 35,453/119,377 x 100 = 89,095 % Cl
Hukum Perbandingan Berganda

   Jika dua jenis unsur dapat membentuk dua jenis
    atau lebih senyawa, maka perbandingan massa
    unsur yang terikat, merupakan bilangan bulat dan
    sederhana.
Catatan : massa unsur lainnya pada ke dua atau lebih
         molekul harus sama.
Contoh,
    N dengan O dapat membentuk lebih dari dua
    senyawa, antara lain NO dan NO2.
    apabila massa N pada ke dua senyawa itu sama
    maka perbandingan massa O dari ke dua senyawa
    tersebut adalah;
                     ONO : ONO2 = 1 : 2
RUMUS KIMIA



RUMUS MOLEKUL            RUMUS EMPIRIS
Menyatakan jenis dan     Menyatakan perban-
jumlah atom tiap mole-   dingan jenis dan jum-
kul.                     lah paling sederhana
CH3COOH                  dari senyawa.
C2H6                     CH2O
H2O                      CH3
                         H2O
                         NaCl
Rumus Empiris (Formula Empirik)
  Rumus Empiris adalah suatu rumus kimia
  yang menyatakan perbandingan jenis dan
  jumlah atom yang paling kecil.

Contoh ;
            CH2O
            C 3H 8
            H 2O
contoh;
Asetilena, C2H2, and benzena, C6H6,
 memiliki rumus empiris yang sama,
 yaitu :
Asetilena      C2H2
Benzena        C 6H 6

    Rumus empiris CH
Contoh Rumus Empirik


Rumus Molekul   Rumus Empirik Faktor Perkalian
C2H6                  CH3
                                       2

H2O2                  HO
                                       2

C6H6                  CH
                                       6

S8                    S
                                       8

C2H6O                C2H6O
                                       1
Perhitungan Stoikiometri dari Reaksi Pembakaran
Contoh.
  Asam Askorbat (Vitamin-C) terdiri dari 40,92 % C,
  4,58 % H dan 54,50 % O (persen berat). Hasil analisa
  berat molekul vitamin C adalah 176 amu. Apa rumus
  empirik dan rumus molekul vitamin C tersebut?
Jawab.
  Jika diumpamakan berat vitamin C adalah 100 g maka
  dalam vitamin C terdapat,
      atom C = 40,92 % x 100 g = 40,92 g
      atom H = 4,58 % x 100 g     = 4,58 g
      atom O = 54,50 % x 100 g = 54,50 g
Sehingga jumlah mol masing-masing unsur adalah,
  atom C = 40,92 g x (1 mol/12,011 g) = 3,407 mol C
  atom H = 4,58 g x (1 mol/1,008 g) = 4,544 mol H
  atom O = 54,50 g x (1 mol/15,9997 g = 3,406 mol O

Berdasarkan jumlah mol masing-masing unsur, maka
  didapat rumus empirik seperti,
          C3,407H4,544O3,406
Kemudian rumus empirik tersebut disederhanakan
  dengan cara membagi angka-angka tersebut
  dengan angka yang terkecil (yaitu, 3,406) dan
  didapat.
C = 3,407 mol : 3,406 mol = 1,0
     H = 4,544 mol : 3,406 mol = 1,333
     O = 3,406 mol : 3,406 mol = 1,0

Sehingga didapat rumus empirik,
                C1,0H1,333O1,0
Namun karena rumus empirik tidak boleh terdapat
 bilangan pecahan, maka angka tersebut harus di-
 jadikan bilangan bulat dengan mengkalikannya
 dengan angka 3. Sehingga rumus empirik vitamin C
 tersebut menjadi,

                C3H4O3
Perhitungan Rumus Molekul Vitamin C,
Diketahui pada soal ; Berat Molekul asam askorbat
  (vitamin C) adalah sebesar 176,0 sma.
Berdasarkan rumus empirik vitamin C yang didapat
  yaitu, C3H4O3 maka Berat molekul nya adalah,
(3 x BA C) + (4 x BA H) + (3 x BA O) =
(3 x 12,011) + (4 x 1,008) + (3 x 15,9997) = 88,062 sma
Berat molekul rumus empirik terlihat lebih kecil diban-
  dingkan berat molekul hasil analisa (diketahui 176
  sma). Perbandingannya adalah,
           176,0 sma/88,062 sma = 2,0
Berarti rumus empirik yang didapat adalah sete-
 ngah dari berat molekul sebenarnya, sehingga
 rumus empirik harus dikalikan 2 (dua) untuk
 mendapatkan rumus molekul yang sebenarnya,
 sehingga didapatkan,

Rumus Molekul Asam Askorbat (Vitamin C) adalah,


          2 x C3H4O3 =         C6H8O6
Alur Perhitungan
Rumus Empirik dan Rumus Molekul

 % Berat Unsur-Unsur
 Umpamakan 100 gram
 Hitung Berat Setiap Unsur (gram)
 Gunakan Berat Atom
 Hitung Jumlah mol Setiap Unsur
 Hitung Perbandingan Setiap mol Unsur
 Rumus Empirik
 Samakan Berat Molekul Rumus Empirik dengan
  Berat Molekul yang Diketahui
 Rumus Molekul
Alat Analisa Pembakaran
Perhitungan Stoikiometri dari Reaksi
                Pembakaran
contoh
 Asam askorbat (vitamin C) diketahui
 mengandung unsur C, H, dan O. Sebanyak
 6,49 mg sampel asam askorbat dibakar di
 dalam analyzer C-H. Kenaikan masa dari
 tiap tabung absorpsi menunjukan terbentuk-
 nya 9,74 mg CO2 dan 2,64 mg H2O.
 Tentukanlah rumus empiris senyawa asam
 askorbat?
Reaksi persamaan pembakaran:
            Sampel + O2              CO2 + H2O
Diketahui :
    Sampel = 6,49 mg
      CO2 = 9,74 mg
      H2O = 2,64 mg

Unsur C dibakar membentuk CO2, maka massa unsur C :

             (9,74 mg CO2)(12,01 g/mol C)
   mg C =                                  = 2,66 mg C
                 (44,01 g/mol CO2)

             2,66-mg C
   %C =                    x 100 = 41,0 % C
           6,49 mg sampel
Unsur H dibakar akan membentuk H2O, maka massa
    unsur H:
             (2,64 mg H2O)(2,016 g/mol H)
   mg H =                                  = 0,295 mg H
             (18,016 g/mol H2O)
         0,295 mg H
   %H=                     x 100 = 4,55% H
        6,49 mg sampel

 Unsur O di dalam sampel adalah:
  Sampel = massa C + massa H + massa O
  6,49    = 2,66     + 0,295 + massa O
Massa O = 6,49 – (2,66 + 0,295)
         = 3,535 mg
atau dihitung dengan cara:
            C = 41,0 %          H = 4,55%
% O = (100 - (41,0% C + 4,55% H) = 54,5% O
Rumus empiris : perbandingan mol masing-masing
                unsur dalam senyawa ( baik dari
                masa maupun persentase).
Maka:
      %        (%/Ar)            disederhanakan
   C   41,0   41,0/12,01   = 3,41   1,00 x 3 = 3
   H   4,55   4,55/1,008   = 4,51   1,32 x 3 = 4
   O   54,5   54,5/15,9994 = 3,40   1,00 x 3 = 3
Atau dengan menggunakan perbandingan mol

      masa        mol                penyederhanaan
   C 2,66    2,66/12,01    = 0,22   1,00   1,00 x 3 = 3
   H 0,295   0,295/1,008   = 0,29   1,32   1,32 x 3 = 4
   O 3,535   3,535/15,9994 = 0,22   1,00   1,00 x 3 = 3


Maka diperoleh:
                    C3H4O3
CONTOH
 Pada  pembakaran 9 gram senyawa
  karbon (CxHyOz) dihasilkan 13,2 gram
  gas CO2 dan 5,4 gram H2O.
 Tentukan rumus empiris senyawa
  tersebut!
 Tentukan rumus kimianya jika Mrnya
  180!
Hubungan Stoikiometri dalam Reaksi Kimia
Reaksi Pembatas
   Pada reaksi yang sempurna umumnya seluruh pere-
    aksi akan habis bereaksi tanpa sisa dan semuanya
    berubah menjadi produk.
   Namun ada beberapa reaksi yang menggunakan
    salah satu pereaksi berlebih. Sehingga pada akhir
    reaksi akan dihasilkan suatu produk yang bercampur
    dengan salah satu pereaksi yang sisa.
   Reaksi ini disebut “Reaksi Pembatas” atau
                                   “Limiting Reagent”
   Reaksi atau produk yang terbentuk ditentukan oleh
    pereaksi yang berjumlah sedikit.
Contoh Reaksi Pembatas
   Untuk menghilangkan uap air di dalam pesawat ulang-
    alik, maka digunakan LiO untuk menyerap uap air
    tersebut.
            Li2O(s) + H2O(g)      2 LiOH(s)

   Untuk menghilangkan semua uap air maka digunakan
    Li2O yang lebih banyak dari jumlah uap air.
   Sehingga jumlah H2O menjadi pereaksi pembatas un-
    tuk menghasilkan LiOH.
   Jika untuk menghilangkan H2O sebanyak 9 mL, digu-
    nakan Li2O sebanyak 57,35 gram, maka LiOH yang
    terbentuk adalah,
Li2O(s) + H2O(g)          2 LiOH(s)
   Jumlah uap air = 9 mL = 9 mL x 1,0 g/mL = 9 gram
                   = 9 g : 18 g/mol = 0,5 mol
 Jumlah Li2O = 57,35 g : 29,881 g/mol
               = 1,92 mol
 Dari persamaan reaksi diketahui bahwa ;

1 mol Li2O bereaksi dengan 1 mol H2O membentuk 2 mol LiOH

   Jika seluruh Li2O (1,92 mol) yang disediakan habis semuanya
    bereaksi dengan H2O, maka H2O yang dibutuhkan juga sebe-
    sar 1,92 mol.
   Namun H2O yang tersedia hanya 0,5 mol (tidak cukup).
   Untuk itu tidak mungkin Li2O habis semuanya bereaksi.
   Kemungkinan terbesar H2O (0,5 mol) yang habis
    bereaksi semuanya.
   Karena jika H2O yang habis bereaksi, maka jumlah
    Li2O yang dibutuhkan, tersedia dalam jumlah yang
    cukup banyak (1,92 mol).
   Jumlah Li2O yang bereaksi adalah sebesar 0,5 mol.
   Sisa Li2O adalah ; 1,92 mol – 0,5 mol = 1,42 mol
   Jumlah LiOH yang terbentuk adalah,
    (1 mol Li2O bereaksi dengan 1 mol H2O membentuk 2 mol LiOH)

              = 2 x 0,5 mol = 1,0 mol
              = 1,0 mol x 23,94 g/mol = 23,94 gram
Persen Hasil (Percent Yield)

   Hasil (produk) dari suatu reaksi kimia, dapat dihitung
    secara teoritis.
   Namun terkadang reaksi kimia tersebut tidak mengha-
    silkan jumlah produk seperti yang diharapkan.
   Untuk itu perlu dihitung persentase produk yang diha-
    silkan dari reaksi kimia tersebut.
   Perhitungan tersebut dinamakan “Persen Hasil”


                       Hasil Sebenarnya
     Persen Hasil                           x 100 %
                          Hasil Teoritis
Contoh Perhitungan Persen Hasil
   Dari reaksi 6,02 g etana dengan khlorin, dihasilkan etil-
    khlorida sebanyak 8,2 g. Hitung persen hasil etil khlorida.

              C2H6 + Cl2           C2H5Cl + HCl
   Jumlah C2H6 = 6,02 g = 6,02 g : 30,1 g/mol = 0,2 mol
   Sesuai persamaan reaksi 1 mol C2H6 akan menghasil-
    kan 1 mol C2H5Cl.
   Jika C2H6 yang bereaksi adalah sebesar 0,2 mol, maka
    C2H5Cl yang dihasilkan juga sebesar 0,2 mol.
   Hasil C2H5Cl secara teoritis = 0,2 mol x 64,5 g/mol
                                 = 12,9 g
   Persen Hasil = 8,2 g / 12,9 g X 100 % = 63,57 %
Kadar Zat Dalam Campuran
Satuan yang umum digunakan untuk menyatakan
kadar salah satu zat yang terdapat di dalam suatu
campuran adalah,


                          massa zat
      % Massa zat A                     X 100 %
                        massa campuran


                         volume zat A
 % Volum Zat A                            X 100 %
                        volume campuran
Contoh :
   Kandungan Oksigen di dalam udara adalah 20 %. Hitunglah
    volume udara dalam liter yang mengandung 10 liter oksigen.


                           volume O 2
       % Volume O 2                     X 100 %
                         volume udara

                       10 L
       20 %                        X 100 %
                 volume udara


       Volume Udara = 50 L

More Related Content

What's hot

Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-iNurwidayanti1212
 
PPt ASAM DAN BASA
PPt ASAM DAN BASAPPt ASAM DAN BASA
PPt ASAM DAN BASAevyns
 
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpointMastudiar Daryus
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaErnalia Rosita
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 
PPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTAN
PPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTANPPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTAN
PPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTANAdam Budiman
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri Afif Randika
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gasRfebiola
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiawd_amaliah
 

What's hot (20)

Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
PPt ASAM DAN BASA
PPt ASAM DAN BASAPPt ASAM DAN BASA
PPt ASAM DAN BASA
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint
 
Kimia fisika
Kimia fisikaKimia fisika
Kimia fisika
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
PPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTAN
PPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTANPPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTAN
PPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTAN
 
Titrasi redoks 2
Titrasi redoks 2Titrasi redoks 2
Titrasi redoks 2
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri
 
ppt kesetimbangan kimia
 ppt kesetimbangan kimia ppt kesetimbangan kimia
ppt kesetimbangan kimia
 
Simetry
SimetrySimetry
Simetry
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
Potensial Sel
Potensial SelPotensial Sel
Potensial Sel
 
5. permanganometri
5. permanganometri5. permanganometri
5. permanganometri
 
4.konsentrasi larutan
4.konsentrasi larutan4.konsentrasi larutan
4.konsentrasi larutan
 
Kesetimbangan asam basa KLP.8
Kesetimbangan asam basa KLP.8Kesetimbangan asam basa KLP.8
Kesetimbangan asam basa KLP.8
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 

Similar to STOIKIOMETRI

Konsep mol dan stoikiometri by dede tk nii
Konsep mol dan stoikiometri by dede tk niiKonsep mol dan stoikiometri by dede tk nii
Konsep mol dan stoikiometri by dede tk niiSil Si Tanjung
 
Konsep mol dan stoikiometri
Konsep mol dan stoikiometriKonsep mol dan stoikiometri
Konsep mol dan stoikiometriYuliana
 
5.reaksi reaksi kimia
5.reaksi reaksi kimia5.reaksi reaksi kimia
5.reaksi reaksi kimiaAsep Suryatna
 
Bab 4 kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
Bab 4  kd 2.1 (lamb & pers reaksi) Bab 4  kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
Bab 4 kd 2.1 (lamb & pers reaksi) Resma Puspitasari
 
Reaksi reduksi dan oksidasi
Reaksi reduksi dan oksidasiReaksi reduksi dan oksidasi
Reaksi reduksi dan oksidasitrisucihandayani
 
Reduksioksidasi redoks-olan
Reduksioksidasi redoks-olanReduksioksidasi redoks-olan
Reduksioksidasi redoks-olanolanascorepta
 
stoikiometri
 stoikiometri stoikiometri
stoikiometrimfebri26
 
Bab 5 stoikiometri kelas x
Bab 5 stoikiometri kelas xBab 5 stoikiometri kelas x
Bab 5 stoikiometri kelas xSinta Sry
 
Bab5stoikiometrikelasx 141109050149-conversion-gate01
Bab5stoikiometrikelasx 141109050149-conversion-gate01Bab5stoikiometrikelasx 141109050149-conversion-gate01
Bab5stoikiometrikelasx 141109050149-conversion-gate01sanoptri
 
Reaksi reduksi oksidasi (melani punya)
Reaksi reduksi oksidasi (melani punya)Reaksi reduksi oksidasi (melani punya)
Reaksi reduksi oksidasi (melani punya)wahyu321
 
redoksdanelektrokimia-230103004706-ef85153e.pptx
redoksdanelektrokimia-230103004706-ef85153e.pptxredoksdanelektrokimia-230103004706-ef85153e.pptx
redoksdanelektrokimia-230103004706-ef85153e.pptxseptinarestu1
 
STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516
STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516
STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516deboraperdya
 
Kumpulan materi un sma kimia versi 1 [edukasicampus.net]
Kumpulan materi un sma kimia versi 1 [edukasicampus.net]Kumpulan materi un sma kimia versi 1 [edukasicampus.net]
Kumpulan materi un sma kimia versi 1 [edukasicampus.net]DionPratama5
 
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
Bab2  pers.kimia & rumus kimiaBab2  pers.kimia & rumus kimia
Bab2 pers.kimia & rumus kimiaedo_swimcts
 

Similar to STOIKIOMETRI (20)

Konsep mol dan stoikiometri by dede tk nii
Konsep mol dan stoikiometri by dede tk niiKonsep mol dan stoikiometri by dede tk nii
Konsep mol dan stoikiometri by dede tk nii
 
Konsep mol dan stoikiometri
Konsep mol dan stoikiometriKonsep mol dan stoikiometri
Konsep mol dan stoikiometri
 
5.reaksi reaksi kimia
5.reaksi reaksi kimia5.reaksi reaksi kimia
5.reaksi reaksi kimia
 
Reduksi oksidasi
Reduksi oksidasiReduksi oksidasi
Reduksi oksidasi
 
Bab 4 kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
Bab 4  kd 2.1 (lamb & pers reaksi) Bab 4  kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
Bab 4 kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
 
Reaksi reduksi dan oksidasi
Reaksi reduksi dan oksidasiReaksi reduksi dan oksidasi
Reaksi reduksi dan oksidasi
 
Reduksioksidasi redoks-olan
Reduksioksidasi redoks-olanReduksioksidasi redoks-olan
Reduksioksidasi redoks-olan
 
stoikiometri
 stoikiometri stoikiometri
stoikiometri
 
Bab 5 stoikiometri kelas x
Bab 5 stoikiometri kelas xBab 5 stoikiometri kelas x
Bab 5 stoikiometri kelas x
 
Bab5 stoi
Bab5 stoiBab5 stoi
Bab5 stoi
 
Bab5 stoikiometri | Kimia X
Bab5 stoikiometri | Kimia XBab5 stoikiometri | Kimia X
Bab5 stoikiometri | Kimia X
 
Bab5stoikiometrikelasx 141109050149-conversion-gate01
Bab5stoikiometrikelasx 141109050149-conversion-gate01Bab5stoikiometrikelasx 141109050149-conversion-gate01
Bab5stoikiometrikelasx 141109050149-conversion-gate01
 
Bab5 stoi
Bab5 stoiBab5 stoi
Bab5 stoi
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
Reaksi reduksi oksidasi (melani punya)
Reaksi reduksi oksidasi (melani punya)Reaksi reduksi oksidasi (melani punya)
Reaksi reduksi oksidasi (melani punya)
 
Reaksi redoks
Reaksi redoksReaksi redoks
Reaksi redoks
 
redoksdanelektrokimia-230103004706-ef85153e.pptx
redoksdanelektrokimia-230103004706-ef85153e.pptxredoksdanelektrokimia-230103004706-ef85153e.pptx
redoksdanelektrokimia-230103004706-ef85153e.pptx
 
STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516
STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516
STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516
 
Kumpulan materi un sma kimia versi 1 [edukasicampus.net]
Kumpulan materi un sma kimia versi 1 [edukasicampus.net]Kumpulan materi un sma kimia versi 1 [edukasicampus.net]
Kumpulan materi un sma kimia versi 1 [edukasicampus.net]
 
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
Bab2  pers.kimia & rumus kimiaBab2  pers.kimia & rumus kimia
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
 

STOIKIOMETRI

  • 2. Unsur, Senyawa dan Formula Unsur Hanya terdiri dari atom tunggal Molekul  Merupakan kombinasi dua atau lebih unsur- unsur  Suatu senyawa biasanya dituliskan dalam suatu Formula (Rumus Molekul).  dan Rumus Empirik untuk senyawa-senyawa Ionik
  • 4. Penamaan Senyawa Molekul Biner non-Logam + non-Logam  Untuk senyawa yang terbentuk dari dua unsur non- Logam, maka unsur yang lebih bersifat logam dituliskan terlebih dahulu.  Untuk menunjukkan jumlah suatu unsur pembentuk molekul, maka digunakan angka Yunani.  Contoh, mono = 1 ; di = 2 ; tri = 3 ; tetra = 4 penta = 5 ; heksa = 6 ; hepta = 7 ; okta = 8
  • 5. Senyawa-Senyawa yang Umum H2O SO3 Air (water) sulfur trioksida NH3 CCl4 ammonia karbon tetraklorida N2O PCl5 dinitrogen monoksida fosfor pentaklorida CO SF6 karbon monoksida sulfur heksaflorida CS2 karbon disulfida
  • 6. Penamaan Senyawa Molekul Biner Logam + non-Logam (Senyawa Ionik)  Rumus senyawa : unsur LOGAM ditulis di depan Contoh : Natrium klorida ditulis NaCl, bukan ClNa  Rumus senyawa ion ditentukan oleh perbandingan muatan kation dan anionnya, sehingga bersifat netral (muatan total = 0) contoh: Cu2+ + S2- CuS  Al3+ + SO42- Al2(SO4)3
  • 7. Nama Senyawa : logam + nonlogam + ida contoh : NaCl : natrium klorida CaCl2 : kalsium klorida Na2SO4 : natrium sulfat Note : jika logam memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi, maka untuk membedakan bilangan oksi- dasinya, harus dituliskan dalam tanda kurung dengan angka romawi!! Contoh : FeCl2 : besi (II) klorida FeCl3 : besi (III) klorida SnO : timah (II) oksida Sn2O : timah (I) oksida
  • 8. Tata Nama NaCl KI natrium klorida kalium iodida Fe2O3 Mg3N2 besi (III) oksida magnesium (II) nitrida N2O4 SO3 dinitrogen tetraoksida sulfur trioksida
  • 9. Tata Nama NH4NO3 ammonium nitrat KClO4 kalium perklorat CaCO3 kalsium karbonat NaOH natrium hidroksida
  • 10. Aturan Bilangan Oksidasi  Bilangan oksidasi unsur-unsur golongan IA : +1  Bilangan oksidasi unsur-unsur golongan II A : +2  Bilangan oksidasi unsur-unsur golongan VII A : -1, kecuali jika berikatan dengan oksigen (Cl, Br, dan I)  Bilangan oksidasi unsur H : +1, kecuali jika berikat- an dengan logam  Bilangan oksidasi unsur O : -2, kecuali jika berikat- an dengan F atau membentuk senyawa peroksida  Bilangan oksidasi total untuk suatu senyawa = nol  Bilangan oksidasi total untuk ion poliatom = muatannya
  • 11. Muatan dari Beberapa Kation dan Anion
  • 12. contoh: NaCl O2F2 BO Na = +1 (golongan IA) BO F = -1 BO Cl = -1 (golongan VIIA) BO O = +1 MgO NaH BO Mg = +2 (golongan IIA) BO Na = +1 BO O = -2 BO H = -1 HClO2 BO H = +1 BO O = -2 BO Cl = +3
  • 13. Contoh; Hitunglah bilangan oksidasi dari logam Cu dalam senyawa CuCl dan CuO! Cu di dalam CuCl dan CuO merupakan unsur logam yang bukan golongan IA atau IIA, maka untuk mencari bilangan oksidasi Cu digunakan bilangan oksidasi total untuk senyawa. CuCl CuO BO Cu + BO Cl = 0 BO Cu + BO O = 0 BO Cu + (-1) = 0 BO Cu + (-2) = 0 BO Cu = +1 BO Cu = +2
  • 14. Contoh; untuk ion poliatom.  Hitunglah bilangan oksidasi unsur N pada ion NH4+.  Karena dalam bentuk ion maka bilangan oksidasi total = muatannya. NH4+ BO N + 4 BO H = +1 (muatan ionpoliatom) BO N + 4 (+1) = +1 BO N = -3 PO43- BO P + 4 BO O = -3 BO P + 4 (-2) = -3 BO P = + 5
  • 15. Ion Poli atomik Ammonium NH4+ sulfat SO42- perklorat ClO41- sulfit SO32- cianida CN1- karbonat CO32- hidroksida OH1- Fosfat PO43- nitrat NO31- Fosfit PO33- nitrit NO21-
  • 16. PERSAMAAN REAKSI  Menggambarkan reaksi kimia yang terdiri atas rumus kimia pereaksi dan hasil reaksi disertai koefisiennya masing-masing PENTING!!!  Reaksi kimia mengubah zat-zat asal (pereaksi/ reaktan) menjadi zat baru (produk).  Jenis dan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi tidak berubah.  Ikatan kimianya yang berubah, dimana ikatan kimia pereaksi diputus dan terbentuk ikatan kimia baru dalam produknya.
  • 17. PERSAMAAN REAKSI Reaksi setara antara H2 dan O2 membentuk air. 2 H2 + O2 2 H2O Perhatikan: 2 H2O koefisien angka indeks
  • 18. PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI KIMIA Contoh ;  Langkah 1: Al(s) + H2SO4(aq) Al2(SO4)3(aq) + H2(g) (belum setara)  Langkah 2: 2Al(s) + 3 H2SO4(aq) Al2(SO4)3(aq) + 3H2(g) (setara)
  • 19. PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI KIMIA  LANGKAH-LANGKAH PENYETARAAN:  Tetapkan koefisien salah satu zat (biasanya yang paling kompleks), sama dengan 1, dan zat lain dengan abjad.  Setarakan lebih dahulu unsur yang berkaitan langsung dengan zat yang diberi koefisien 1.  3. Setarakan unsur lain. Biasanya unsur O diseta- rakan paling akhir.
  • 20.
  • 21. SETARAKAN REAKSI: Gas metana (CH4) dengan gas oksigen (O2) membentuk gas karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). CH4(g) + O2(g) CO2(g) + H2O(g) 1. Tetapkan koefisien CH4 = 1, yang lain dengan abjad. 1 CH4(g) + a O2(g) b CO2(g) + c H2O(g) 2. buat data jenis unsur dan banyak unsur, lalu setarakan (kiri = kanan) atom kiri kanan C 1 b H 4 2c O 2a 2b + c
  • 22. 3. setarakan!! b=1 2c = 4 2a = 2b + c c=2 2a = 2 (1) + 2 a=2 Maka, 1 CH4(g) + 2 O2(g) 1 CO2(g) + 2H2O(g) SOAL LATIHAN : C2H2(g) + O2(g) CO2(g) + H2O(l) Al2(CO3)3(s) + H2O(l) Al(OH)3(s) + CO2(g)
  • 23. Stoikiometri stoi·kio·metri (Yunani, stoicheion : unsur atau bagian dan metron ; mengukur) 1. Perhitungan jumlah (kuantitas) dari reaktan dan produk di dalam suatu reaksi kimia. 2. Hubungan jumlah (kuantitas) antara reaktan dan produk di dalam suatu reaksi kimia.
  • 24. Konsep Mol Chemist menggunakan suatu unit yang disebut mol untuk menghitung zat kimia dengan menimbangnya Mol : jumlah dari suatu zat dengan kandungan entitas yang sama dengan jumlah atom pada 12 g karbon-12 1 mol mengandung 6,022 x 1023 entitas (bilangan Avogadro, NA) Jadi 1 mol karbon-12 mengandung 6,022 x 1023 atom-atom karbon Atau 1 mol molekul H2O mengandung 6,022 x 1023 molekul-molekul H2O
  • 25. Konsep Mol 1 mol partikel suatu zat memiliki massa total yang tetap Analogi : gundu merah dan kuning memiliki massa yang fix masing-masing sebesar 7 gram dan 4 gram = 7 gram = 4 gram Karena massanya fix, kita dapat menghitung jumlahnya dengan menimbangnya. Contoh : bila ditimbang 84 gram gundu merah dan 48 gram gundu kuning artinya kita punya 12 buah gundu merah dan 4 buah gundu kuning. Atau dengan komposisi massa seperti itu kita memiliki rasio massa gundu merah : gundu kuning sebesar 7:4 Massa atom : merupakan harga rata-rata massa seluruh isotop-isotopnya Massa atom S selalu 32,07 amu (atomic mass unit) Massa atom Fe selalu 55,85 amu
  • 26. Konsep Mol Bagaimana hubungan antara massa dalam amu dengan massa dalam gram? Massa sebuah unsur tertentu dalam amu secara numerik sama dengan massa satu mol unsur tersebut dalam gram Artinya massa satu atom S = 32,07 amu dan massa 1 mol atom S = 32,07 gram. Hubungan serupa berlaku untuk suatu molekul Massa sebuah molekul tertentu dalam amu secara numerik sama dengan massa satu mol molekul tersebut dalam gram
  • 27. Massa Molar Massa Molar adalah merupakan jumlah seluruh massa atom pembentuk molekul. atau Jumlah seluruh massa atom yang tertulis dalam formula (rumus molekul). massa molar = Σ massa atom Contoh, HNO3 massa molar = massa atom H + massa atom N + 3 massa atom O = 1,008 + 14,0067 + 3 (15,9994)
  • 28. Konsep Mol MOL X Ar atau Mr / NA X NA / Ar atau Mr MASSA / Ar (Mr) X NA S ENTITAS / NA X Ar (Mr)
  • 29. Satu Mol dari Beberapa Molekul Ionik K2Cr2O7 CrCl3 CoCl2 KI CuSO4
  • 30. Contoh Berapa jumlah mol molekul karbon dioksida yang terdapat dalam 10,00 g karbon dioksida? Masa Molar CO2 = 1 (BA. C) + 2 (BA. O) = 1 (12,011) + 2 (15,9997) = 44,01 g/mol Jumlah mol CO2 adalah ; mol CO2 = 10,00 g = (10,00 g)(1 mol/44,01 g) = (10,00)(1 mol/44,01) = 0,2272 mol
  • 31. Persen Komposisi  Selain dengan melihat jumlah atom, rumus molekul juga dapat dinyatakan dengan persentase atom-atom penyusunnya massa atom A dalam senyawa % massa A = X 100% Total massa molar senyawa  Dalam CO2 terdapat 27,3 % atom karbon dan 72,7 % atom oksigen
  • 32. Persen Komposisi Persen Komposisi adalah, penggambaran sua- tu senyawa berdasarkan jumlah relatif semua unsur yang terdapat di dalam senyawa tersebut. Contoh: Berapa % komposisi dari kloroform, CHCl3, yang merupakan zat anestesi (anesthetic) dalam bidang Kedokteran? Masa Molar CHCl3 = 1 (BA C) + 1 (BA H) + 3 (BA Cl) = 1 (12,011) + 1 (1,00797) + 3 (35,453) = 119,377 sma
  • 33. BA.C BA.H %C  x100 %H  x100 MM MM BA.Cl %Cl  x100 MM % C = 12,011/119,377 x 100 = 10,061 % C % H = 1,00797/119,377 x 100 = 0,844359 % H % Cl = 3 x 35,453/119,377 x 100 = 89,095 % Cl
  • 34. Hukum Perbandingan Berganda  Jika dua jenis unsur dapat membentuk dua jenis atau lebih senyawa, maka perbandingan massa unsur yang terikat, merupakan bilangan bulat dan sederhana. Catatan : massa unsur lainnya pada ke dua atau lebih molekul harus sama. Contoh, N dengan O dapat membentuk lebih dari dua senyawa, antara lain NO dan NO2. apabila massa N pada ke dua senyawa itu sama maka perbandingan massa O dari ke dua senyawa tersebut adalah; ONO : ONO2 = 1 : 2
  • 35. RUMUS KIMIA RUMUS MOLEKUL RUMUS EMPIRIS Menyatakan jenis dan Menyatakan perban- jumlah atom tiap mole- dingan jenis dan jum- kul. lah paling sederhana CH3COOH dari senyawa. C2H6 CH2O H2O CH3 H2O NaCl
  • 36. Rumus Empiris (Formula Empirik) Rumus Empiris adalah suatu rumus kimia yang menyatakan perbandingan jenis dan jumlah atom yang paling kecil. Contoh ;  CH2O  C 3H 8  H 2O
  • 37. contoh; Asetilena, C2H2, and benzena, C6H6, memiliki rumus empiris yang sama, yaitu : Asetilena C2H2 Benzena C 6H 6 Rumus empiris CH
  • 38. Contoh Rumus Empirik Rumus Molekul Rumus Empirik Faktor Perkalian C2H6 CH3 2 H2O2 HO 2 C6H6 CH 6 S8 S 8 C2H6O C2H6O 1
  • 39. Perhitungan Stoikiometri dari Reaksi Pembakaran Contoh. Asam Askorbat (Vitamin-C) terdiri dari 40,92 % C, 4,58 % H dan 54,50 % O (persen berat). Hasil analisa berat molekul vitamin C adalah 176 amu. Apa rumus empirik dan rumus molekul vitamin C tersebut? Jawab. Jika diumpamakan berat vitamin C adalah 100 g maka dalam vitamin C terdapat, atom C = 40,92 % x 100 g = 40,92 g atom H = 4,58 % x 100 g = 4,58 g atom O = 54,50 % x 100 g = 54,50 g
  • 40. Sehingga jumlah mol masing-masing unsur adalah, atom C = 40,92 g x (1 mol/12,011 g) = 3,407 mol C atom H = 4,58 g x (1 mol/1,008 g) = 4,544 mol H atom O = 54,50 g x (1 mol/15,9997 g = 3,406 mol O Berdasarkan jumlah mol masing-masing unsur, maka didapat rumus empirik seperti, C3,407H4,544O3,406 Kemudian rumus empirik tersebut disederhanakan dengan cara membagi angka-angka tersebut dengan angka yang terkecil (yaitu, 3,406) dan didapat.
  • 41. C = 3,407 mol : 3,406 mol = 1,0 H = 4,544 mol : 3,406 mol = 1,333 O = 3,406 mol : 3,406 mol = 1,0 Sehingga didapat rumus empirik, C1,0H1,333O1,0 Namun karena rumus empirik tidak boleh terdapat bilangan pecahan, maka angka tersebut harus di- jadikan bilangan bulat dengan mengkalikannya dengan angka 3. Sehingga rumus empirik vitamin C tersebut menjadi, C3H4O3
  • 42. Perhitungan Rumus Molekul Vitamin C, Diketahui pada soal ; Berat Molekul asam askorbat (vitamin C) adalah sebesar 176,0 sma. Berdasarkan rumus empirik vitamin C yang didapat yaitu, C3H4O3 maka Berat molekul nya adalah, (3 x BA C) + (4 x BA H) + (3 x BA O) = (3 x 12,011) + (4 x 1,008) + (3 x 15,9997) = 88,062 sma Berat molekul rumus empirik terlihat lebih kecil diban- dingkan berat molekul hasil analisa (diketahui 176 sma). Perbandingannya adalah, 176,0 sma/88,062 sma = 2,0
  • 43. Berarti rumus empirik yang didapat adalah sete- ngah dari berat molekul sebenarnya, sehingga rumus empirik harus dikalikan 2 (dua) untuk mendapatkan rumus molekul yang sebenarnya, sehingga didapatkan, Rumus Molekul Asam Askorbat (Vitamin C) adalah, 2 x C3H4O3 = C6H8O6
  • 44. Alur Perhitungan Rumus Empirik dan Rumus Molekul  % Berat Unsur-Unsur  Umpamakan 100 gram  Hitung Berat Setiap Unsur (gram)  Gunakan Berat Atom  Hitung Jumlah mol Setiap Unsur  Hitung Perbandingan Setiap mol Unsur  Rumus Empirik  Samakan Berat Molekul Rumus Empirik dengan Berat Molekul yang Diketahui  Rumus Molekul
  • 46. Perhitungan Stoikiometri dari Reaksi Pembakaran contoh Asam askorbat (vitamin C) diketahui mengandung unsur C, H, dan O. Sebanyak 6,49 mg sampel asam askorbat dibakar di dalam analyzer C-H. Kenaikan masa dari tiap tabung absorpsi menunjukan terbentuk- nya 9,74 mg CO2 dan 2,64 mg H2O. Tentukanlah rumus empiris senyawa asam askorbat?
  • 47. Reaksi persamaan pembakaran: Sampel + O2 CO2 + H2O Diketahui : Sampel = 6,49 mg CO2 = 9,74 mg H2O = 2,64 mg Unsur C dibakar membentuk CO2, maka massa unsur C : (9,74 mg CO2)(12,01 g/mol C)  mg C = = 2,66 mg C (44,01 g/mol CO2) 2,66-mg C  %C = x 100 = 41,0 % C 6,49 mg sampel
  • 48. Unsur H dibakar akan membentuk H2O, maka massa unsur H: (2,64 mg H2O)(2,016 g/mol H)  mg H = = 0,295 mg H (18,016 g/mol H2O) 0,295 mg H  %H= x 100 = 4,55% H 6,49 mg sampel  Unsur O di dalam sampel adalah: Sampel = massa C + massa H + massa O 6,49 = 2,66 + 0,295 + massa O Massa O = 6,49 – (2,66 + 0,295)  = 3,535 mg
  • 49. atau dihitung dengan cara: C = 41,0 % H = 4,55% % O = (100 - (41,0% C + 4,55% H) = 54,5% O Rumus empiris : perbandingan mol masing-masing unsur dalam senyawa ( baik dari masa maupun persentase). Maka: % (%/Ar) disederhanakan  C 41,0 41,0/12,01 = 3,41 1,00 x 3 = 3  H 4,55 4,55/1,008 = 4,51 1,32 x 3 = 4  O 54,5 54,5/15,9994 = 3,40 1,00 x 3 = 3
  • 50. Atau dengan menggunakan perbandingan mol masa mol penyederhanaan  C 2,66 2,66/12,01 = 0,22 1,00 1,00 x 3 = 3  H 0,295 0,295/1,008 = 0,29 1,32 1,32 x 3 = 4  O 3,535 3,535/15,9994 = 0,22 1,00 1,00 x 3 = 3 Maka diperoleh: C3H4O3
  • 51. CONTOH  Pada pembakaran 9 gram senyawa karbon (CxHyOz) dihasilkan 13,2 gram gas CO2 dan 5,4 gram H2O.  Tentukan rumus empiris senyawa tersebut!  Tentukan rumus kimianya jika Mrnya 180!
  • 53. Reaksi Pembatas  Pada reaksi yang sempurna umumnya seluruh pere- aksi akan habis bereaksi tanpa sisa dan semuanya berubah menjadi produk.  Namun ada beberapa reaksi yang menggunakan salah satu pereaksi berlebih. Sehingga pada akhir reaksi akan dihasilkan suatu produk yang bercampur dengan salah satu pereaksi yang sisa.  Reaksi ini disebut “Reaksi Pembatas” atau “Limiting Reagent”  Reaksi atau produk yang terbentuk ditentukan oleh pereaksi yang berjumlah sedikit.
  • 54. Contoh Reaksi Pembatas  Untuk menghilangkan uap air di dalam pesawat ulang- alik, maka digunakan LiO untuk menyerap uap air tersebut. Li2O(s) + H2O(g) 2 LiOH(s)  Untuk menghilangkan semua uap air maka digunakan Li2O yang lebih banyak dari jumlah uap air.  Sehingga jumlah H2O menjadi pereaksi pembatas un- tuk menghasilkan LiOH.  Jika untuk menghilangkan H2O sebanyak 9 mL, digu- nakan Li2O sebanyak 57,35 gram, maka LiOH yang terbentuk adalah,
  • 55. Li2O(s) + H2O(g) 2 LiOH(s)  Jumlah uap air = 9 mL = 9 mL x 1,0 g/mL = 9 gram = 9 g : 18 g/mol = 0,5 mol  Jumlah Li2O = 57,35 g : 29,881 g/mol = 1,92 mol  Dari persamaan reaksi diketahui bahwa ; 1 mol Li2O bereaksi dengan 1 mol H2O membentuk 2 mol LiOH  Jika seluruh Li2O (1,92 mol) yang disediakan habis semuanya bereaksi dengan H2O, maka H2O yang dibutuhkan juga sebe- sar 1,92 mol.  Namun H2O yang tersedia hanya 0,5 mol (tidak cukup).  Untuk itu tidak mungkin Li2O habis semuanya bereaksi.
  • 56. Kemungkinan terbesar H2O (0,5 mol) yang habis bereaksi semuanya.  Karena jika H2O yang habis bereaksi, maka jumlah Li2O yang dibutuhkan, tersedia dalam jumlah yang cukup banyak (1,92 mol).  Jumlah Li2O yang bereaksi adalah sebesar 0,5 mol.  Sisa Li2O adalah ; 1,92 mol – 0,5 mol = 1,42 mol  Jumlah LiOH yang terbentuk adalah, (1 mol Li2O bereaksi dengan 1 mol H2O membentuk 2 mol LiOH) = 2 x 0,5 mol = 1,0 mol = 1,0 mol x 23,94 g/mol = 23,94 gram
  • 57. Persen Hasil (Percent Yield)  Hasil (produk) dari suatu reaksi kimia, dapat dihitung secara teoritis.  Namun terkadang reaksi kimia tersebut tidak mengha- silkan jumlah produk seperti yang diharapkan.  Untuk itu perlu dihitung persentase produk yang diha- silkan dari reaksi kimia tersebut.  Perhitungan tersebut dinamakan “Persen Hasil” Hasil Sebenarnya Persen Hasil  x 100 % Hasil Teoritis
  • 58. Contoh Perhitungan Persen Hasil  Dari reaksi 6,02 g etana dengan khlorin, dihasilkan etil- khlorida sebanyak 8,2 g. Hitung persen hasil etil khlorida. C2H6 + Cl2 C2H5Cl + HCl  Jumlah C2H6 = 6,02 g = 6,02 g : 30,1 g/mol = 0,2 mol  Sesuai persamaan reaksi 1 mol C2H6 akan menghasil- kan 1 mol C2H5Cl.  Jika C2H6 yang bereaksi adalah sebesar 0,2 mol, maka C2H5Cl yang dihasilkan juga sebesar 0,2 mol.  Hasil C2H5Cl secara teoritis = 0,2 mol x 64,5 g/mol = 12,9 g  Persen Hasil = 8,2 g / 12,9 g X 100 % = 63,57 %
  • 59. Kadar Zat Dalam Campuran Satuan yang umum digunakan untuk menyatakan kadar salah satu zat yang terdapat di dalam suatu campuran adalah, massa zat % Massa zat A  X 100 % massa campuran volume zat A % Volum Zat A  X 100 % volume campuran
  • 60. Contoh :  Kandungan Oksigen di dalam udara adalah 20 %. Hitunglah volume udara dalam liter yang mengandung 10 liter oksigen. volume O 2 % Volume O 2  X 100 % volume udara 10 L 20 %  X 100 % volume udara Volume Udara = 50 L