SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Sintha Wijayanti
Akademi Kebidanan Assyifa Tangerang
Kebutuhan Dasar Ibu
Masa Nifas
Nutrisi dan cairan
Nutrisi yang baik dapat mempercepat penyembuhan ibu dan
sangat mempengaruhi susunan air susu. Nutrisi yang
diberikan harus bermutu, bergizi tinggi, cukup kalori, tinggi
protein, dan banyak mengandung cairan.
1. Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari.
2. Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein,
mineral dan vitamin yang cukup.
3. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari.
4. Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi,
setidaknya selama 40 hari pasca persalinan.
5. Minum kapsul vitamin A 200.000 unit agar dapat
memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASI.
Penambahan makanan pada wanita dewasa
sebelum hamil, hamil
Zat Makanan Wanita Dewasa Tidak
Hamil
Wanita Hamil
Kalori 2000 kalori 3000 kalori
Protein 47 gram 20 gram
Kalsium 0,6 gram 0,6 gram
Ferrum 12 mg 5 mg
Vitamin A 4000 iu 1000 iu
Thamin 0,7 mg 0,2 mg
Riboflavin 1,1 mg 0,2 mg
Niacin 12,2 mg 2 mg
Vitamin C 60 mg 30 mg
AMBULASI
Ambulasi dini (early ambulation) ialah kebijaksanaan agar
secepat mungkin bidan membimbing ibu post partum bangun dari
tempat tidurnya dan membimbing ibu secepat mungkin untuk
berjalan. Ibu post partum sudah diperbolehkan bangun dari
tempat tidur dalam 24-48 jam postpartum.
Tujuan dari ambulasi dini adalah untuk membantu
menguatkan otot-otot perut dan dengan demikian menghasilkan
bentuk tubuh yang baik, mengencangkan otot-otot dasar panggul
sehingga mencegah atau memperbaiki sirkulasi darah keseluruh
tubuh.
Early ambulation tentu tidak dianjurkan pada ibu
postpartum dengan penyulit, misalnya anemia, penyakit jantung,
penyakit paru-paru, demam.
ELIMINASI
a. Buang Air Kecil
Ibu diminta untuk buang air kecil (miksi) 6 jam
postpartum. Jika dalam 8 jam postpartum belum dapat
berkemih atau sekali berkemih belum melebihi 100 cc,
maka dilakukan kateterisasi. Akan tetapi, kalau ternyata
kandung kemih penuh, tidak menunggu 8 jam untuk
kateterisasi. Berikut ini sebab-sebab terjadinya kesulitan
berkemih (retensio urine) pada ibu postpartum.
1. Berkurangnya tekanan intraabdominal.
2. Otot-otot perut masih lemah.
3. Edema dan uretra.
4. Dinding kandung emih kurang sensitif.
LANJUTAN...
b. Buang Air Besar
Ibu postpartum diharapkan dapat buang air
besar (defekasi) setelah hari kedua
postpartum. Jika hari ketiga belum juga BAB,
maka perlu diberi obat pencahar per oral atau
per rektal. Jika setelah pemberian obat
pencahar masih belum bisa BAB, maka
dilakukan klisma (huknah)
KEBERSIHAN DIRI
Pada masa postpartum, seorang ibu sangat
rentan terhadap infeksi. Oleh karena itu, kebersihan
diri sangat penting untuk mencegah terjadinya
infeksi. Kebersihan tubuh, pakaian, tempat tidur,
dan lingkungan sangat penting untuk tetap dijaga.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk
menjaga kebersihan diri ibu postpartum adalah
sebagai berikut :
1. Anjurkan kebersihan seluruh tubuh, terutama perineum.
2. Menganjurkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin
dengan sabun dan air. Pastika ibu mengerti untuk
membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari
depan ke belakang, kemudian membersihkan daerah sekitar
anus.
3. Nasehati ibu untuk membersihkan daerah vulva setiap kali
selesai buang air kecil atau besar.
4. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut
setidaknya 3 kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah
dicuci dengan baik dan di keringkan dibawah matahari dan
disetrika.
5. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air
sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
6. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi sarankan
kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah tersebut.
ISTIRAHAT
Istirahat pada ibu selama masa nifas
beristirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang
berlebihan. Hal-hal yang bisa dilakukan pada ibu
untuk memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur
adalah berikut :
1. Anjurkan ibu agar istirahat cukup untuk
mencegah kelelahan yang berlebihan.
2. Sarankan ibu untuk kembali pada kegiatan-
kegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan,
serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi
bayi tidur.
3. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam
beberapa hal :
a. Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi
b. Memperlambat proses involusi uterus dan
mamperbanyak perdarahan
c. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan
untuk merawat bayi dan dirinya sendiri
SEKSUAL
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami
istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat
memasukkan satu atau dua jarinya kedalam
vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah
berhenti dan ibu tidak merasakan
ketidaknyamanan, aman untuk memulai
melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu
siap. Banyak budaya yang mempunyai tradisi
menunda hubungan suami istri sampai masa
waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6
minggu setelah persalinan.
METODE KONTRASEPSI
Idealnya pasangan menunggu sekurang-kurangnya 2
tahun sebelum ibu hamil kembali. Setiap pasangan harus
menentukan sendiri kapan dan bagaimana mereka ingin
merencanakan tentang keluarganya. Biasanya wanita tidak
akan menghasilkan telur (ovulasi) sebelum ia mendapatkan
lagi haidnya selama meneteki. Sebelum menggunakan metode
KB, hal-hal berikut sebaiknya dijelaskan dahulu kepada ibu :
1. Bagaimana metode ini dapat mencegah kehamilan dan
efektivitasnya
2. Kelebihan dan kekurangannya
3. Efek samping
4. Cara penggunaan
5. Indikasi dan kontra indikasi.
SENAM NIFAS
Selama kehamilan dan persalinan ibu banyak
mengalami perubahan fisik seperti dinding perut menjadi
kendor, longgarnya liang senggama dan otot dasar
panggul. Untuk mengembalikan keadaan normal senam
nifas sangat baik dilakukan pada ibu setelah melahirkan.
Senam nifas adalah senam yang dilakukan sejak hari
pertama melahirkan setiap hari sampai hari yang
kesepuluh, terdiri dari sederetan gerakan tubuh yang
dilakukan untuk mempercepat pemulihan keadaan ibu.
Senam nifas dilakukan pada saat ibu benar-benar pulih
dan tidak ada komplikasi obstetri atau penyulit masa
nifas
Tujuan senam nifas :
1. Membantu mempercepat pemulihan keadaan ibu
2. Mempercepat proses involusi dan pemulihan fungsi alat
kandungan
3. Membantu memulihkan kekuatan dan kekencangan otot-
otot panggul, perut dan perineum terutama otot yang
berkaitan dengan kehamilan dan persalinan.
4. Memperlancar pengeluaran lochea
5. Membantu mengurangi rasa sakit pada otot-otot setelah
melahirkan
6. Merelaksasikan otot-otot yang menunjang proses kehamilan
dan persalinan
7. Meminimalisir timbulnya kelainan dan komplikasi nifas,
misalnya emboli dan trombosia
Persiapan senam nifas :
1. Sebaiknya mengenakan baju yang
nyaman untuk berolahraga
2. Persiapkan minum sebaiknya air putih
3. Bisa dilakukan dimatras atau tempat tidur
4. Ibu yang melakukan senam nifas dirumah
sebaiknya mengecek denyut nadinya
5. Boleh diiringi dengan musik yang
menyenangkan, jika menginginkan
1. Hari pertama
Posisi tubuh terlentang dan rileks, kemudian lakukan
pernafasan perut diawali dengan mengambil nafas melalui
hidung, kembungkan perut dan tahan hingga hitungan ke-5
kemudian keluarkan nafas pelan-pelan melalui mulut sambil
mengkontraksikan otot perut. Ulangi sebanyak 8 kali.
2. Hari kedua
Sikap tubuh terlentang kedua kaki lurus kedepan.
Angkat kedua tangan lurus ke atas sampai kedua telapak
tangan bertemu kemudian turunkan perlahan sampai
kedua tangan terbuka lebar hingga sejajar dengan bahu.
Lakukan gerakan dengan mantap hingga terasa otot
sekitar tangan dan bahu terasa kencang. Ulangi sebanyak
8 kali.
3. Hari ketiga
Berbaring relaks dengan posisi tangan di samping
badan dan lutut ditekuk. Angkat pantat perlahan kemudian
diturunkan kembali. Ingat jangan menghentakan ketika
menurunkan pantat. Gerakan dilakukan 8 kali.
4. Hari keempat
Posisi tubuh berbaring dengan tangan kiri disamping
badan, tangan kanan diatas perut dan lutut ditekuk, angkat
kepala sampai dagu menyentuh dada sambil mengerutkan
otot sekitar anus dan mengkontraksikan otot perut. Kepala
turun pelan-pelan ke posisi semula sambil mengendurkan
otot sekitar anus dan merelaksasikan otot perut. Jangan
lupa untuk mengatur pernafasan. Ulangi gerakan sebanyak
8 kali.
5. Hari kelima
Tubuh tidur terlentang, kaki lurus, bersama-sama
dengan mengangkat kepala sampai dagu menyentuh dada,
tangan kanan menjangkau lutut kiri yang ditekuk, diulang
sebaliknya. Kerutkan otot sekitar anus dan kontraksikan
perut ketika mengangkat kepala. Lakukan perlahan dan atur
pernafasan saat melakukan gerakan lakukan gerakan
sebanyak 8 kali.
6. Hari keenam
Posisi tidur terlentang, kaki lurus dan kedua tangan
disamping badan, kemudian lutut ditekuk ke arah perut 90
derajat secara bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan.
Jangan menghentak ketika menurunkan kaki, lakukan
perlahan tapi bertenaga. Lakukan gerakan sebanyak 8 kali.
7. Hari ketujuh
Tidur terlentang kaki lurus kedua tangan disamping
badan. Angkat kedua kaki secara bersamaan dalam
keadaan lurus sambil mengkontraksikan perut kemudian
turunkan perlahan. Atur pernafasan. Lakukan sesuai
kemampuan, tidak usah memaksakan diri. Gerakan dapat
diulang 8 kali
8. Hari kedelapan
Posisi nungging, nafas melalui pernafasan perut.
Kerutkan anus dan tahan 5-10 detik. Saat anus dikerutkan
ambil nafas kemudian keluarkan nafas pelan-pelan sambil
mengendurkan anus. Lakukan sebanyak 8 kali.
9. Hari kesembilan
Posisi berbaring kaki lurus kedua tangan disamping
badan, angkat ke dua kaki dalam keadaan lurus sampai 90
derajat kemudian turunkan kembali pelan-pelan/ jangan
menghentak ketika menurunkan kaki. Atur nafas saat
mengangkat dan menurunkan kaki. Gerakan dapat diulang
sebanyak 8 kali.
10. Hari kesepuluh
Tidur terlentang kaki lurus, kedua telapak tangan
diletakkan dibelakang kepala kemudian bangun sampai
posisi duduk kemudian perlahan-lahan posisi tidur
kembali (sit up). Lakukan gerakan sebanyak 8 kali. Ingat,
kekuatan bertumpu pada perut, jangan menggunakan
kedua tangan yang ditekuk di bela kang kepala untuk
mendorong tubuh untuk duduk karena akan berpotensi
menimbulkan nyeri leher. Lakukan perlahan, tidak
menghentak dan memaksakan.

More Related Content

What's hot

ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI (Bendungan ASI)
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI (Bendungan ASI) ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI (Bendungan ASI)
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI (Bendungan ASI) Rofiqoh Damayanti
 
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannya
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannyaKebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannya
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannyaLutfiana Puspita Sari
 
Perubahan fisiologis ibu nifas
Perubahan fisiologis ibu nifasPerubahan fisiologis ibu nifas
Perubahan fisiologis ibu nifasTriana Septianti
 
Kebutuhan Dasar Ibu Masa Nifas
Kebutuhan Dasar Ibu Masa NifasKebutuhan Dasar Ibu Masa Nifas
Kebutuhan Dasar Ibu Masa Nifaspjj_kemenkes
 
Asuhan kebidanan patologis pada ibu nifas engan bendungan asi terhadap ny
Asuhan kebidanan patologis pada ibu nifas engan bendungan asi terhadap nyAsuhan kebidanan patologis pada ibu nifas engan bendungan asi terhadap ny
Asuhan kebidanan patologis pada ibu nifas engan bendungan asi terhadap nyOperator Warnet Vast Raha
 
Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana ita
Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana itaMata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana ita
Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana itaOperator Warnet Vast Raha
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Arya Ningrat
 
Asuhan kebidanan patologis pada ibu nifas dengan bendungan asi terhadap ny
Asuhan kebidanan patologis pada ibu nifas dengan bendungan asi  terhadap nyAsuhan kebidanan patologis pada ibu nifas dengan bendungan asi  terhadap ny
Asuhan kebidanan patologis pada ibu nifas dengan bendungan asi terhadap nyOperator Warnet Vast Raha
 
Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
Kebutuhan Dasar Ibu HamilKebutuhan Dasar Ibu Hamil
Kebutuhan Dasar Ibu HamilBayu Fijrie
 

What's hot (20)

ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI (Bendungan ASI)
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI (Bendungan ASI) ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI (Bendungan ASI)
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI (Bendungan ASI)
 
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannya
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannyaKebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannya
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannya
 
Perkembangan dan pertumbuhan janin
Perkembangan dan pertumbuhan janinPerkembangan dan pertumbuhan janin
Perkembangan dan pertumbuhan janin
 
Perubahan fisiologis ibu nifas
Perubahan fisiologis ibu nifasPerubahan fisiologis ibu nifas
Perubahan fisiologis ibu nifas
 
Konsep dasar nifas
Konsep dasar nifasKonsep dasar nifas
Konsep dasar nifas
 
Proses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,pptProses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,ppt
 
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifasKebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
 
PP Konsep Dasar Bendungan ASI
PP Konsep Dasar Bendungan ASIPP Konsep Dasar Bendungan ASI
PP Konsep Dasar Bendungan ASI
 
Kebutuhan Dasar Ibu Masa Nifas
Kebutuhan Dasar Ibu Masa NifasKebutuhan Dasar Ibu Masa Nifas
Kebutuhan Dasar Ibu Masa Nifas
 
Asuhan kebidanan patologis pada ibu nifas engan bendungan asi terhadap ny
Asuhan kebidanan patologis pada ibu nifas engan bendungan asi terhadap nyAsuhan kebidanan patologis pada ibu nifas engan bendungan asi terhadap ny
Asuhan kebidanan patologis pada ibu nifas engan bendungan asi terhadap ny
 
Askeb i (kehamilan) 3
Askeb i (kehamilan) 3Askeb i (kehamilan) 3
Askeb i (kehamilan) 3
 
Totok payudara new
Totok payudara newTotok payudara new
Totok payudara new
 
Materi Nifas
Materi NifasMateri Nifas
Materi Nifas
 
Kebutuhan dasar pada ibu nifas
Kebutuhan dasar pada ibu nifasKebutuhan dasar pada ibu nifas
Kebutuhan dasar pada ibu nifas
 
Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana ita
Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana itaMata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana ita
Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana ita
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
 
Lab mandiri
Lab mandiriLab mandiri
Lab mandiri
 
Asuhan kebidanan patologis pada ibu nifas dengan bendungan asi terhadap ny
Asuhan kebidanan patologis pada ibu nifas dengan bendungan asi  terhadap nyAsuhan kebidanan patologis pada ibu nifas dengan bendungan asi  terhadap ny
Asuhan kebidanan patologis pada ibu nifas dengan bendungan asi terhadap ny
 
Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
Kebutuhan Dasar Ibu HamilKebutuhan Dasar Ibu Hamil
Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
 
Ppt nifas 10132027
Ppt nifas 10132027Ppt nifas 10132027
Ppt nifas 10132027
 

Similar to Kebutuhan dasar ibu masa nifas

9..kebtuhan fisik ibu hamil -
9..kebtuhan fisik ibu hamil -9..kebtuhan fisik ibu hamil -
9..kebtuhan fisik ibu hamil -Devi Narti
 
askeb nifas (kebutuhan dasar masa nifas)
askeb nifas (kebutuhan dasar masa nifas) askeb nifas (kebutuhan dasar masa nifas)
askeb nifas (kebutuhan dasar masa nifas) KamilatulKhuriyah
 
Hasriantirisna_Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan.pptx
Hasriantirisna_Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan.pptxHasriantirisna_Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan.pptx
Hasriantirisna_Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan.pptxAAsmaSaad1
 
KELAS DAN SENAM IBU HAMIL.pptx
KELAS DAN SENAM IBU HAMIL.pptxKELAS DAN SENAM IBU HAMIL.pptx
KELAS DAN SENAM IBU HAMIL.pptxdwis33
 
FISIOLOGI PNC.pptx.............. ..................
FISIOLOGI PNC.pptx.............. ..................FISIOLOGI PNC.pptx.............. ..................
FISIOLOGI PNC.pptx.............. ..................ErnawatiSKepNsMKep
 
Asbid nifas ( e'en)
Asbid nifas ( e'en)Asbid nifas ( e'en)
Asbid nifas ( e'en)cinta04
 
Pelaksanaan asuhan Kebidanan ibu nifas
Pelaksanaan asuhan Kebidanan ibu nifas Pelaksanaan asuhan Kebidanan ibu nifas
Pelaksanaan asuhan Kebidanan ibu nifas pjj_kemenkes
 
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluargaPemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluargaRahayu Pratiwi
 
Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamilKelas ibu hamil
Kelas ibu hamilGepy Gbu
 
Kelas Ibu Hamil pertemuan ke 1.pptx
Kelas Ibu Hamil pertemuan ke 1.pptxKelas Ibu Hamil pertemuan ke 1.pptx
Kelas Ibu Hamil pertemuan ke 1.pptxRustianDaud2
 
ppt KIH BOZS.pptx
ppt KIH BOZS.pptxppt KIH BOZS.pptx
ppt KIH BOZS.pptxbozsorie
 
Materi-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docx
Materi-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docxMateri-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docx
Materi-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docxDarrenOlshopp
 

Similar to Kebutuhan dasar ibu masa nifas (20)

9..kebtuhan fisik ibu hamil -
9..kebtuhan fisik ibu hamil -9..kebtuhan fisik ibu hamil -
9..kebtuhan fisik ibu hamil -
 
Lochea
LocheaLochea
Lochea
 
askeb nifas (kebutuhan dasar masa nifas)
askeb nifas (kebutuhan dasar masa nifas) askeb nifas (kebutuhan dasar masa nifas)
askeb nifas (kebutuhan dasar masa nifas)
 
Hasriantirisna_Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan.pptx
Hasriantirisna_Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan.pptxHasriantirisna_Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan.pptx
Hasriantirisna_Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan.pptx
 
KELAS DAN SENAM IBU HAMIL.pptx
KELAS DAN SENAM IBU HAMIL.pptxKELAS DAN SENAM IBU HAMIL.pptx
KELAS DAN SENAM IBU HAMIL.pptx
 
FISIOLOGI PNC.pptx.............. ..................
FISIOLOGI PNC.pptx.............. ..................FISIOLOGI PNC.pptx.............. ..................
FISIOLOGI PNC.pptx.............. ..................
 
Asbid nifas ( e'en)
Asbid nifas ( e'en)Asbid nifas ( e'en)
Asbid nifas ( e'en)
 
Asuhan nifas normal
Asuhan nifas normalAsuhan nifas normal
Asuhan nifas normal
 
Hand out
Hand outHand out
Hand out
 
kelasibuhamil
kelasibuhamilkelasibuhamil
kelasibuhamil
 
Pelaksanaan asuhan Kebidanan ibu nifas
Pelaksanaan asuhan Kebidanan ibu nifas Pelaksanaan asuhan Kebidanan ibu nifas
Pelaksanaan asuhan Kebidanan ibu nifas
 
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluargaPemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
 
Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamilKelas ibu hamil
Kelas ibu hamil
 
Kelas Ibu Hamil pertemuan ke 1.pptx
Kelas Ibu Hamil pertemuan ke 1.pptxKelas Ibu Hamil pertemuan ke 1.pptx
Kelas Ibu Hamil pertemuan ke 1.pptx
 
ppt KIH BOZS.pptx
ppt KIH BOZS.pptxppt KIH BOZS.pptx
ppt KIH BOZS.pptx
 
Materi-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docx
Materi-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docxMateri-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docx
Materi-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docx
 
Ppt nifas
Ppt nifasPpt nifas
Ppt nifas
 
PERAWATAN PAYUDARA
PERAWATAN PAYUDARAPERAWATAN PAYUDARA
PERAWATAN PAYUDARA
 
Maaasiihhhhh
MaaasiihhhhhMaaasiihhhhh
Maaasiihhhhh
 
Adaptasi post partum
Adaptasi post partumAdaptasi post partum
Adaptasi post partum
 

Recently uploaded

PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 

Recently uploaded (19)

PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 

Kebutuhan dasar ibu masa nifas

  • 1. Sintha Wijayanti Akademi Kebidanan Assyifa Tangerang Kebutuhan Dasar Ibu Masa Nifas
  • 2. Nutrisi dan cairan Nutrisi yang baik dapat mempercepat penyembuhan ibu dan sangat mempengaruhi susunan air susu. Nutrisi yang diberikan harus bermutu, bergizi tinggi, cukup kalori, tinggi protein, dan banyak mengandung cairan. 1. Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari. 2. Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup. 3. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari. 4. Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi, setidaknya selama 40 hari pasca persalinan. 5. Minum kapsul vitamin A 200.000 unit agar dapat memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASI.
  • 3. Penambahan makanan pada wanita dewasa sebelum hamil, hamil Zat Makanan Wanita Dewasa Tidak Hamil Wanita Hamil Kalori 2000 kalori 3000 kalori Protein 47 gram 20 gram Kalsium 0,6 gram 0,6 gram Ferrum 12 mg 5 mg Vitamin A 4000 iu 1000 iu Thamin 0,7 mg 0,2 mg Riboflavin 1,1 mg 0,2 mg Niacin 12,2 mg 2 mg Vitamin C 60 mg 30 mg
  • 4. AMBULASI Ambulasi dini (early ambulation) ialah kebijaksanaan agar secepat mungkin bidan membimbing ibu post partum bangun dari tempat tidurnya dan membimbing ibu secepat mungkin untuk berjalan. Ibu post partum sudah diperbolehkan bangun dari tempat tidur dalam 24-48 jam postpartum. Tujuan dari ambulasi dini adalah untuk membantu menguatkan otot-otot perut dan dengan demikian menghasilkan bentuk tubuh yang baik, mengencangkan otot-otot dasar panggul sehingga mencegah atau memperbaiki sirkulasi darah keseluruh tubuh. Early ambulation tentu tidak dianjurkan pada ibu postpartum dengan penyulit, misalnya anemia, penyakit jantung, penyakit paru-paru, demam.
  • 5. ELIMINASI a. Buang Air Kecil Ibu diminta untuk buang air kecil (miksi) 6 jam postpartum. Jika dalam 8 jam postpartum belum dapat berkemih atau sekali berkemih belum melebihi 100 cc, maka dilakukan kateterisasi. Akan tetapi, kalau ternyata kandung kemih penuh, tidak menunggu 8 jam untuk kateterisasi. Berikut ini sebab-sebab terjadinya kesulitan berkemih (retensio urine) pada ibu postpartum. 1. Berkurangnya tekanan intraabdominal. 2. Otot-otot perut masih lemah. 3. Edema dan uretra. 4. Dinding kandung emih kurang sensitif.
  • 6. LANJUTAN... b. Buang Air Besar Ibu postpartum diharapkan dapat buang air besar (defekasi) setelah hari kedua postpartum. Jika hari ketiga belum juga BAB, maka perlu diberi obat pencahar per oral atau per rektal. Jika setelah pemberian obat pencahar masih belum bisa BAB, maka dilakukan klisma (huknah)
  • 7. KEBERSIHAN DIRI Pada masa postpartum, seorang ibu sangat rentan terhadap infeksi. Oleh karena itu, kebersihan diri sangat penting untuk mencegah terjadinya infeksi. Kebersihan tubuh, pakaian, tempat tidur, dan lingkungan sangat penting untuk tetap dijaga. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan diri ibu postpartum adalah sebagai berikut :
  • 8. 1. Anjurkan kebersihan seluruh tubuh, terutama perineum. 2. Menganjurkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Pastika ibu mengerti untuk membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, kemudian membersihkan daerah sekitar anus. 3. Nasehati ibu untuk membersihkan daerah vulva setiap kali selesai buang air kecil atau besar. 4. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya 3 kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan di keringkan dibawah matahari dan disetrika. 5. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya. 6. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah tersebut.
  • 9. ISTIRAHAT Istirahat pada ibu selama masa nifas beristirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan. Hal-hal yang bisa dilakukan pada ibu untuk memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur adalah berikut : 1. Anjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan. 2. Sarankan ibu untuk kembali pada kegiatan- kegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan, serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.
  • 10. 3. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal : a. Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi b. Memperlambat proses involusi uterus dan mamperbanyak perdarahan c. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri
  • 11. SEKSUAL Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan ibu tidak merasakan ketidaknyamanan, aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap. Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan.
  • 12. METODE KONTRASEPSI Idealnya pasangan menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali. Setiap pasangan harus menentukan sendiri kapan dan bagaimana mereka ingin merencanakan tentang keluarganya. Biasanya wanita tidak akan menghasilkan telur (ovulasi) sebelum ia mendapatkan lagi haidnya selama meneteki. Sebelum menggunakan metode KB, hal-hal berikut sebaiknya dijelaskan dahulu kepada ibu : 1. Bagaimana metode ini dapat mencegah kehamilan dan efektivitasnya 2. Kelebihan dan kekurangannya 3. Efek samping 4. Cara penggunaan 5. Indikasi dan kontra indikasi.
  • 13. SENAM NIFAS Selama kehamilan dan persalinan ibu banyak mengalami perubahan fisik seperti dinding perut menjadi kendor, longgarnya liang senggama dan otot dasar panggul. Untuk mengembalikan keadaan normal senam nifas sangat baik dilakukan pada ibu setelah melahirkan. Senam nifas adalah senam yang dilakukan sejak hari pertama melahirkan setiap hari sampai hari yang kesepuluh, terdiri dari sederetan gerakan tubuh yang dilakukan untuk mempercepat pemulihan keadaan ibu. Senam nifas dilakukan pada saat ibu benar-benar pulih dan tidak ada komplikasi obstetri atau penyulit masa nifas
  • 14. Tujuan senam nifas : 1. Membantu mempercepat pemulihan keadaan ibu 2. Mempercepat proses involusi dan pemulihan fungsi alat kandungan 3. Membantu memulihkan kekuatan dan kekencangan otot- otot panggul, perut dan perineum terutama otot yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan. 4. Memperlancar pengeluaran lochea 5. Membantu mengurangi rasa sakit pada otot-otot setelah melahirkan 6. Merelaksasikan otot-otot yang menunjang proses kehamilan dan persalinan 7. Meminimalisir timbulnya kelainan dan komplikasi nifas, misalnya emboli dan trombosia
  • 15. Persiapan senam nifas : 1. Sebaiknya mengenakan baju yang nyaman untuk berolahraga 2. Persiapkan minum sebaiknya air putih 3. Bisa dilakukan dimatras atau tempat tidur 4. Ibu yang melakukan senam nifas dirumah sebaiknya mengecek denyut nadinya 5. Boleh diiringi dengan musik yang menyenangkan, jika menginginkan
  • 16. 1. Hari pertama Posisi tubuh terlentang dan rileks, kemudian lakukan pernafasan perut diawali dengan mengambil nafas melalui hidung, kembungkan perut dan tahan hingga hitungan ke-5 kemudian keluarkan nafas pelan-pelan melalui mulut sambil mengkontraksikan otot perut. Ulangi sebanyak 8 kali.
  • 17. 2. Hari kedua Sikap tubuh terlentang kedua kaki lurus kedepan. Angkat kedua tangan lurus ke atas sampai kedua telapak tangan bertemu kemudian turunkan perlahan sampai kedua tangan terbuka lebar hingga sejajar dengan bahu. Lakukan gerakan dengan mantap hingga terasa otot sekitar tangan dan bahu terasa kencang. Ulangi sebanyak 8 kali.
  • 18. 3. Hari ketiga Berbaring relaks dengan posisi tangan di samping badan dan lutut ditekuk. Angkat pantat perlahan kemudian diturunkan kembali. Ingat jangan menghentakan ketika menurunkan pantat. Gerakan dilakukan 8 kali.
  • 19. 4. Hari keempat Posisi tubuh berbaring dengan tangan kiri disamping badan, tangan kanan diatas perut dan lutut ditekuk, angkat kepala sampai dagu menyentuh dada sambil mengerutkan otot sekitar anus dan mengkontraksikan otot perut. Kepala turun pelan-pelan ke posisi semula sambil mengendurkan otot sekitar anus dan merelaksasikan otot perut. Jangan lupa untuk mengatur pernafasan. Ulangi gerakan sebanyak 8 kali.
  • 20. 5. Hari kelima Tubuh tidur terlentang, kaki lurus, bersama-sama dengan mengangkat kepala sampai dagu menyentuh dada, tangan kanan menjangkau lutut kiri yang ditekuk, diulang sebaliknya. Kerutkan otot sekitar anus dan kontraksikan perut ketika mengangkat kepala. Lakukan perlahan dan atur pernafasan saat melakukan gerakan lakukan gerakan sebanyak 8 kali.
  • 21. 6. Hari keenam Posisi tidur terlentang, kaki lurus dan kedua tangan disamping badan, kemudian lutut ditekuk ke arah perut 90 derajat secara bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan. Jangan menghentak ketika menurunkan kaki, lakukan perlahan tapi bertenaga. Lakukan gerakan sebanyak 8 kali.
  • 22. 7. Hari ketujuh Tidur terlentang kaki lurus kedua tangan disamping badan. Angkat kedua kaki secara bersamaan dalam keadaan lurus sambil mengkontraksikan perut kemudian turunkan perlahan. Atur pernafasan. Lakukan sesuai kemampuan, tidak usah memaksakan diri. Gerakan dapat diulang 8 kali
  • 23. 8. Hari kedelapan Posisi nungging, nafas melalui pernafasan perut. Kerutkan anus dan tahan 5-10 detik. Saat anus dikerutkan ambil nafas kemudian keluarkan nafas pelan-pelan sambil mengendurkan anus. Lakukan sebanyak 8 kali.
  • 24. 9. Hari kesembilan Posisi berbaring kaki lurus kedua tangan disamping badan, angkat ke dua kaki dalam keadaan lurus sampai 90 derajat kemudian turunkan kembali pelan-pelan/ jangan menghentak ketika menurunkan kaki. Atur nafas saat mengangkat dan menurunkan kaki. Gerakan dapat diulang sebanyak 8 kali.
  • 25. 10. Hari kesepuluh Tidur terlentang kaki lurus, kedua telapak tangan diletakkan dibelakang kepala kemudian bangun sampai posisi duduk kemudian perlahan-lahan posisi tidur kembali (sit up). Lakukan gerakan sebanyak 8 kali. Ingat, kekuatan bertumpu pada perut, jangan menggunakan kedua tangan yang ditekuk di bela kang kepala untuk mendorong tubuh untuk duduk karena akan berpotensi menimbulkan nyeri leher. Lakukan perlahan, tidak menghentak dan memaksakan.