4. A. Pengertian Eiminasi
• Menurut kamus Indonesia,eliminasi adalah
pengeluaran,penghilangan,penyingkiran,
penyisihan.Dalam bidang kesehatan,
Eliminasi adalah proses pembuangan sisa
metabolisme tubuh baik berupa urin atau
bowel (feses).
5. Eliminasi pada manusia
digolongkan menjadi 2 macam, yaitu:
• 1. Defekasi
• Buang air besar atau defekasi adalah suatu
tindakan atau proses makhluk hidup untuk
membuang kotoran atau tinja yang padat atau
setengah-padat yang berasal dari sistem
pencernaan (Dianawuri, 2009).
•
2. Miksi
•
Miksi adalah proses pengosongan
kandung kemih bila kandung kemih terisi. Miksi
ini sering disebut buang air kecil.
6. B.Kebutuhan Eliminasi Pada Masa
Nifas Dan Menyusui
• Buang Air Kecil/Miksi
• Biasanya dalam 6 jam pertama post partum,
pasien sudah dapat buang air kecil. Semakin lama
urine ditahan, maka dapat mengakibatkan
infeksi. Maka dari itu bidan harus dapat
meyakinkan ibu supaya segera buang air kecil,
karena biasany ibu malas buang air kecing karena
takut akan merasa sakit. Segera buang air kecil
setelah melahirkan dapat mengurangi
kemungkinan terjadinya komplikasi post partum.
7. LANJUT,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Buang Air Besar/Defekasi
Dalam 24 jam pertama , pasien juga sudah harus
dapat buang air besar. Buang air besar tidak akan
memperparah luka jalan lahir, maka dari itu buang air
besar tidak boleh ditahan-tahan. Untuk
memperlancar buang air besar, anjurkan ibu untuk
mengkonsumsi makanan tinggi serat dan minum air
putih; olahraga; berikan obat rangsangan per oral/per
rektal atau lakukan klisma bilamana perlu.
8. C. Fisiologi Dalam Eliminasi Pada Ibu
Nifas
• 1.Fisiologi Defekasi
• Rektum biasanya kosong sampai menjelang defekasi. Seorang
yang mempunyai kebiasaan teratur akan merasa kebutuhan
membung air besar kira-kira pada waktu yang sama setiap hari.
Hal ini disebabkan oleh refleks gastro-kolika yang biasanya bekerja
sesudah makan pagi. Setelah makanan ini mencapai lambung dan
setelah pencernaan dimulai maka peristaltik di dalam usus
terangsang, merambat ke kolon,dan sisa makanan dari hari
kemarinnya, yang waktu malam mencapai sekum mulai bergerak.
Isi kolon pelvis masuk ke dalam rektum, serentak peristaltik keras
terjadidi dalam kolon dan terjadi perasaan di daerah perineum.
Tekanan intra-abdominal bertambah dengan penutupan glottis
dan kontraksi diafragma dan otot abdominal,sfinkter anus
mengendor dan kerjanya berakhir .
•
9. Proses Defekasi
• Dalam proses Defekasi terjadi dalam 2 macam refleks
yaitu:
• 1. Refleks Defekasi Intrinsik.
•
Refleks ini berawal dari feses yang masuk ke rectum
sehingga terjadi distensi rectum, yang kemudian
menyebabkan rangsangan pada fleksus mesentrikus dan
terjadilah gerakan peristaltic. Setelah feses tiba di anus,
secara sistematis spinter interna relaksasi maka terjadilah
defekasi.
• 2. Reflek Defekasi Parasimpatis
•
Feses yang masuk akan merangsang saraf rektum yang
kemudian diteruskan ke spinal cord. Dari spindal cord
kemudian alikan ke colon desenden, sigmoid dan rektum
yang menyebabkan intesifnya peristaltik, relaksasi spinter
internal maka terjadilah defekasi.
10. Masalah Eleminasi defekasi Pada
Masa Nifas dan Menyusui.
•
•
•
•
•
•
1. Konstipasi
2. Fecal Infaction
3. Diare
4. Inkontinensia Alvi
5. Kembung
6. Hemorroid.
11. 2.Fisiologi Miksi Pada Masa Nifas dan
Menyusui
• Sistem tubuh yang berperan dalam terjadinya proses
eliminasi urine adalah ginjal,ureter, kandung kemih,
dan uretra. Proses ini terjadi dari dua langkah utama
yaitu :
• Kandung kemih secara progresif terisi sampai
tegangan di dindingnya meningkat diatas nilai
ambang, yang kemudian mencetuskan langkah kedua
yaitu timbul reflex saraf yang disebut refleks miksi
(refleks berkemih) yang berusaha mengosongkan
kandung kemih atau jika ini gagal, setidak-tidaknya
menimbulkan kesadaran akankeinginan untuk
berkemih.
12. D. Masalah-masalah Eleminasi Urine
Pada Ibu Nifas
• 1. Retensi Urine
•
Merupakan penumpukan urine dalam blabber dan
ketidakmampuan bladder untuk mengkosongkan kandung
kemih.
• 2. Inkontinensia Urine
•
Merupakan ketidakmampuan otot spinter eksternal
sementara atau menetap untuk mengontrol ekskesi
urine.
• 3. Enuresis
•
Merupakan ketidaksanggupan manahan kemih
(mengompol) yang diakibatkan ketidakmampuan untuk
mengendalikan spinter eksterna. Biasanya terjadi pada
anak-anak dan juga pada orang jompo.
13. E. Faktor-faktor yang mempengaruhi
eliminasi
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi defekasi antara lain:
1. UMUR
2. DIET
3. CAIRAN
4. TONUS OTOT
5. FAKTOR PSIKOLOGI
6. GAYA HIDUP
7. OBAT-OBATAN
8.AKTIVITAS
9. PROSEDUR DIAGNOSTIK
10. PENYAKIT
11. ANESTESI DAN PEMBEDAHAN.
12. NYERI
13. KERUSAKAN SENSORIK DAN MOTORIK
14. b.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Miksi Pada Ibu Nifas.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
1. Pertumbuhan dan Perkembanga
2. Sosiokultural
3. Psikologis
4. Kebiasaan seseorang
5. Tonus otot
6. Intake cairan dan makanan
7. Kondisi penyakit
8. Pembedahan
9. Pengobatan
10. Pemeriksaan Diagnostik
15. F.Tindakan dalam upaya pemenuhan
kebutuhan eliminasi
• Tindakan Mengatasi Masalah Eliminasi Alvi
(Buang Air Besar)
• 1. Menyiapkan feses untuk bahan pemeriksaan
• 2. Membantu pasien buang air besar dengan
pispot
• 3. Memberikan huknah rendah
• 4. Memberikan huknah tinggi
• 5. Memberikan gliserin
• 6. Mengeluarkan feses dengan jari.