3. Suatu hubungan antara seseorang dgn org lain, dimana
seseorang berusaha keras utk membantu org lain agar
memahami masalah dan dapat memecahkan masalahnya
dalam rangka penyesuaian diri (English & English, 1958)
Mortensen & Schmuller : Proses seseorang membantu org
lain meningkatkan pemahaman dan kemampuannya
mengatasi masalah
E.L. Tolbert : Hubungan personal empat mata antara dua
individu, yakni antara konselor yg memiliki kompetensi
khusus dan telah membangun hubungan utk
mengembangkan situasi pembelajaran dng konseli
Definisi Konseling
4. Gustad : Proses berorientasi pembelajaran dlm hubungan
perorangan konselor yg memiliki kompetensi keterampilan
(skill) dan pengetahuan, membantu klien untuk memenuhi
kebutuhannya dgn menggunakan metode yg tepat melalui
program personal yg menyeluruh
Konseling keperawatan merupakan bagian dari peran dan
tanggung jawab perawat kpd klien dlm memberikan pelayanan
yg optimal.
Cont ...............
5. Konseling dlm Keperawatan : bantuan yg diberikan perawat
melalui interaksi yg mendalam, dlm bentuk kesiapan perawat utk
menampung ungkapan perasaan dan permasalahan klien
(meliputi aspek kognitif, afeketif, behavioral, sosial, emosional,
dan religius) kemudian perawat sebagai konselor berusahan keras
utk memberikan alternatif pemecahan masalah utk menjaga
kestabilan emosi dan motivasi klien (konseli) dlm menghadapi
masalah kesehatan.
Cont.......
6. Bersifat pedagogis. Layanan yg diberikan perawat mrpkn sarana utk
meningkatkan pengetahuan & pendidikan klien terutama ttg masalah-
masalah kesehatan
Melihat potensi klien bukan kelemahan. Dalam hal ini konselor dpt
membantu membangkitkan dan mengembangkan potensi klien.
Menggembirakan klien. Dapat dilakukan dengan cara : acceptance
(sikap terbuka dan menerima), congruence (konsisten ucapan &
perbuatan, tulus dan apa adanya), understanding (paham dengan
masalah yg dihadapi), nonjudgmental (tidak membuat vonis atau
menghakimi terhadap permasalahan klien), humor, dan memuji hal
positif yg dimiliki konseli
Karakteristik Konseling Dalam Keperawatan
7. Bersifat humanistik – religius. Konselor hrs memandang
interaksi yg dilaksanakan merupakan tindakan yg harus
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan , saling menghormati
dan menghargai, menjaga privasi klien, serta memperhatikan
nilai-nilai moral dan keagamaan sbg solusi utk permasalahan
klien
Klien sebagai subjek yang mempunyai wewenang utk
mengambil keputusan.
Cont................
8. Self – actualization (Aktualisasi diri). Bisa dicapai apabila
perawat tidak membatasi atau tidak memberi kesempatan
kepada klien untuk menunjukan potensi yg dimilikinya.
Personal growth and personal development (Pertumbuhan dan
Perkembangan individu). Dengan adanya konseling diharapkan
klien atau keluarganya menjadi kooperatif, dewasa, lebih
tenang dan matang dalam menghadapi masalah.
Okaynes (Keharmonisan). Sinergitas antara hak dan kewaiban
perawat dan klien.
Effectiveness (keefektifan)
Competent (bertambahnya kemampuan)
Tujuan Konseling Sebagai Aplikasi Perawat
Dalam Melaksanakan Peran dan Fungsinya
9. Promoting – wellness (meningkatkan kesejahteraan)
Preventing – illness (mencegah penyakit)
Restoring – health (memulihkan kesehatan)
Facilitating coping (memfasilitasi koping)
Mengenal masalah
Merumuskan alternatif-alternatif pemecahan masalah
Memilih alternatif pemecahan masalah dng tepat dan akurat
Membangkitkan dan mengembangkan potensi diri yg dimiliki
Cont..........
10. Prinsip-prinsip dasar yang harus dimiliki oleh seorang Konselor
dalam membantu penyelesaian masalah yang dihadapi klien :
Pengajaran. Didasari pd kemampuan konselor dalam mengkaji,
menganalisis dan menentukan masalah klien serta menyusun
alternatif pemecahan masalah
Nasihat dan bimbingan
Pengambilan tindakan langsung (responsif). Pada tahapan ini
wawasan, pengetahuan mempunyai pengaruh yang sangat besar
Pengelolaan
Konseling. Pemberian bantuan harus dilaksanakan secara
sistematis, dan konseling dilaksanakan dalam suasana yg penuh
keterbukaan
Prinsip Dasar Keterampilan Konseling
11. Authoritarian atau Directive. Suatu tehnik dimana dalam proses
konseling berpusat pada konselor. Konselor dominan pada saat
proses konseling berlangsung
Non-directive atau conseli centered. Suatu pendekatan dimana
konseli diberi kesempatan lebih banyak untuk memimpin
wawancara dan mempunyai tanggung jawab atas pemecahan
masalahnya sendiri
Tehnik edetic. Tehnik yg proporsional dimana konselor
menggunakan cara yg tepat sesuai dengan kondisi konseli dan
masalahnya
Tehnik/Pendekatan Dalam Konseling
12. Menyimak. memperhatikan, memahami dan memastikan
masalah konseli agar terjadi persamaan persepsi antara
konselor dan konseli. Jenis perilaku dlm menyimak :
menunjukan perhatian, memparafrasekan, clarifying, perception
checking.
Memberi arah. Memberi kesempatan pd klien utk memberi
tanggapan thd umpan balik yg diberikan konselor slm proses
konseling. Jenis keterampilan : eksplorasi perasaan, memberi
penjelasan, memberi kesempatan klien utk menyampaikan
tanggapan
Keterampilan yang Harus dimiliki Konselor
dalam melaksanakan konseling
13. Memantulkan. Merupakan cara utk menyatakan pd klien bahwa
konselor berada dlm penghayatan dan menyadari hal-hal yg
menjadi perhatian konseli baik berupa perasaan, pengalaman
maupun isi materi/permasalahan.
Merangkum. Kegiatan memberi perhatian thd hal-hal yg
dianggap penting dlm upaya pemecahan masalah konseli. Hal-
hal yg biasa dirangkum : penyebab timbulnya masalah, respon
konseli, dampak yg ditimbulkan, rencana tindakan yg akan
dilakukan
Cont ..............
14. Tahap awal konseling. Awal hubungan antar perawat
(konselor) dng klien (konseli). Kegiatan pada tahap ini :
perkenalan, menanamkan sikap keterbukaan, memperjelas dan
mendefinidikan masalah bersama, membuat penaksiran dan
penyampaian masalah, menyampaikan kontrak dng klien
Tahap kerja. Kegiatan : mengeksplorasi masalah klien, menjaga
hubungan tetap harmonis, menentukan masalah bersama dan
membahas alternatif pemecahan masalah, memberi
kesempatan kepada klien untuk menilai proses konseling yg
berlangsung
Proses Konseling
15. Tahap akhir. Membuat kesimpulan dari materi konseling,
konselor mengevaluasi keberhasilan konseling dng melihat
tanda-tanda konseli sbb : menurunnya kecamasan, adanya
perubahan perilaku kearah yg lebih positif, dan mempunyai
rencana masa depan yg lebih baik. Membuat perjanjian
pertemuan berikutnya.
Cont ..........