Beberapa faktor yang mempengaruhi viskositas antara lain:1. SuhuViskositas zat cair umumnya akan berkurang jika suhu meningkat. Peningkatan suhu akan menambah energi kinetik molekul sehingga interaksi antar molekul berkurang dan memudahkan aliran. Contohnya, oli mesin akan lebih encer pada suhu yang lebih tinggi.2. KonsentrasiSemakin tinggi konsentrasi zat terlarut, maka visk
Makalah ini membahas tentang viskometer cone and plate (viskometer Brookfield) yang digunakan untuk mengukur viskositas suatu cairan. Dibahas mengenai definisi, bagian-bagian, prinsip kerja, kelebihan dan kekurangan viskometer ini. Juga dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas dan konsep fisika terkait viskometer Brookfield.
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Similar to Beberapa faktor yang mempengaruhi viskositas antara lain:1. SuhuViskositas zat cair umumnya akan berkurang jika suhu meningkat. Peningkatan suhu akan menambah energi kinetik molekul sehingga interaksi antar molekul berkurang dan memudahkan aliran. Contohnya, oli mesin akan lebih encer pada suhu yang lebih tinggi.2. KonsentrasiSemakin tinggi konsentrasi zat terlarut, maka visk
Similar to Beberapa faktor yang mempengaruhi viskositas antara lain:1. SuhuViskositas zat cair umumnya akan berkurang jika suhu meningkat. Peningkatan suhu akan menambah energi kinetik molekul sehingga interaksi antar molekul berkurang dan memudahkan aliran. Contohnya, oli mesin akan lebih encer pada suhu yang lebih tinggi.2. KonsentrasiSemakin tinggi konsentrasi zat terlarut, maka visk (20)
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Beberapa faktor yang mempengaruhi viskositas antara lain:1. SuhuViskositas zat cair umumnya akan berkurang jika suhu meningkat. Peningkatan suhu akan menambah energi kinetik molekul sehingga interaksi antar molekul berkurang dan memudahkan aliran. Contohnya, oli mesin akan lebih encer pada suhu yang lebih tinggi.2. KonsentrasiSemakin tinggi konsentrasi zat terlarut, maka visk
1. MAKALAH
PRAKTIKUM SIMULASI INDUSTRI
“VISKOMETER CONE AND PLATE
(VISKOMETER BROOKFIELD)”
Disusun Oleh :
KELOMPOK III
1. Dessy Kurnia Risma ( 3105015 )
2. Sofia Nofianti ( 3105065 )
3. Durrotul Nisa Rani ( 3105047 )
4. Hayatul Fisilmi Khaffah ( 3105055 )
5. Gheny Selwitra Insani ( 3105077 )
6. Frandika Tri Wahyudi ( 3105019 )
7. Rahmat Hidayat ( 3105071 )
Kelas : A
Dosen Pengampu :
Apt. Elmitra, M. Farm
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER (PSPA)
ANGKATAN 27
UNIVERSITAS PERINTIS (UPERTIS) PADANG
2020/2021
2. i
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya yang telah diberikan sehingga tugas makalah mata kuliah Praktek
Simulasi Industri yang berjudul “Viskometer Cone and Plate (Brookfield)” dapat
terselesaikan dengan baik.
Pembuatan makalah ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu dalam kesempatan ini, izinkan lah penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Praktek Simulasi Industri yang sudah
memberikan arahan dalam proses pembuatan makalah serta teman-teman anggota
kelompok 3 yang telah membantu dan bekerja sama dalam penyelesaian makalah ini
sesuai waktu yang telah dtentukan.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan atau jauh dari kata sempurna
dalam penulisan makalah ini.Penulis berharap kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata penulis berharap makalah ini bermanfaat
bagi pembaca dan peneliti selanjutnya.
Padang, 28 Juli 2020
Penulis
3. ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................i
Daftar Isi ................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ...........................................................................................2
1.3.Tujuan ...............................................................................................................3
1.4.Manfaat Makalah ..............................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 5
2.1. Definisi Viskositas ...........................................................................................5
2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Viskositas ................................................7
2.3. Macam-macam viskometer ............................................................................11
2.4. Viskometer Cone and Plate (Brookfield) ......................................................12
2.4.1 Definisi Viskometer Cone and Plate (Brookfield) ..........................12
2.4.2 Bagian-bagian Viskometer Cone and Plate (Brookfield) ................16
2.4.3 Fungsi Viskometer Cone and Plate (Brookfield) ............................17
2.4.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi akurasi ......................................18
2.4.5 Prosedur Kalibrasi Viskometer Cone and Plate (Brookfield) ...........18
2.4.6 Prinsip kerja dari Viskometer Cone and Plate (Brookfield) .............19
2.4.7 Kelebihan dan Kekurangan Viskometer Brookfield .........................21
2.4.8 Kajian Konsep Fisika berkaitan Viskometer Brookfield.................21
BAB IIIPENUTUP...............................................................................................22
3.1. Kesimpulan ....................................................................................................22
3.2 Saran...............................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................24
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap zat cair mempunyai karakteristik yang khas, berbeda satu zat cair dengan
zat cair yang lain. Oli mobil sebagai salah satu contoh zat cair dapat kita lihat lebih
kental daripada minyak kelapa. Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai
peristiwa gesekan antara satu bagian dan bagian yang lain dalam fluida.
Viskometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur viskositas suatu
cairan. Semakin majunya perkembangan zaman dan teknologi, jenis-jenis viskometer
pun bervariasi yang berguna untuk menunjang kehidupan manusia, khususnya di
bidang industri.
Viskositas adalah suatu cara untuk menyatakan berapa daya tahan dari aliran
yang diberikan oleh suatu cairan. Kebanyakan viskometer mengukur kecepatan dari
suatu cairan mengalir melalui pipa gelas (gelas kapiler), bila cairan itu mengalir cepat
maka berarti viskositas dari cairan itu rendah (misalnya air).Dan bila cairan itu
mengalir lambat, maka dikatakan cairan itu viskositas tinggi.Viskositas dapat diukur
dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung silinder. Cara ini merupakan
salah satu cara yang paling mudah dan dapat digunakan baik untuk cairan maupun
gas. Menurut poiseulle, jumlah volume cairan yang mengalir melalui pipa per satuan
waktu (Dudgale.1986).
5. 2
Viskositas biasanya diterima sebagai “kekentalan” atau penolakan terhadap
penuangan. Viskositas menggambarkan penolakan dalam fluid kepada aliran dapat
dipikir sebagai cara untuk mengukur gesekan fluid. Prinsip dasar penerapan
viskositas digunakan dalama sifat alir zat cair atau rheologi.Rheologi merupakan ilmu
tentang sifat alir suatu zat. Rheologi terlibat dalam pembuatan, pengemasan atau
pemakaian, konsistensi, stabilitas dan ketersediaan hayati sediaan (Moechtar,1990).
Viscometer Brookfield merupakan salah satu viscometer yang menggunakan
gasing atau7 kumparan yang dicelupkan kedalam zat uji dan mengukur tekanan gerak
dari bagian yang berputar. Terrsedia kumparan yang berbeda untuk rentang
kekientalan tertentu, dan umumnya dilengkapi dengan kecepatan rotasio. Prinsip
kerja dari viscometer Brookfield ini adalah Semakin kuat putaran semakin tinggi
viskositasnya sehingga hambatannya semakin besar (FI Ed IV, 1995).
Oleh karena itu, dari pemaparan diatas penulis membuat pembahasan yang
berkenaan dengan jenis-jenis viskometer untuk memberikan informasi yang lebih
kepada para pembaca. Oleh karena itu, dalam pembahasan ini penulis mengangkat
judul “Visometer Cone and Plate.”
1.2 Rumusan Masalah
Dalam menyusun makalah ini penulis mempunyai beberapa rumusan masalah
yaitu :
1. Apa pengertian Viskometer Cone and Plate (Brookfield)?
6. 3
2. Apa saja bagian-bagian alat Viskometer Cone and Plate (Brookfield)?
3. Apa fungsi bagian-bagian Viskometer Cone and Plate (Brookfield)?
4. Bagaimana prinsip kerja Viskometer Cone and Plate (Brookfield)?
5. Bagaimana kajian konsep fisika yang berkaitan dengan Viskometer Cone and
Plate (Brookfield)?
6. Apa saja kelebihan dan kekurangan Viskometer Cone and Plate (Brookfield)?
1.3 Tujuan
Dalam menyusun makalah ini penulis mempunyai beberapa tujuan yaitu :
1. Penulis ingin mengetahui pengertian Viskometer Cone and Plate (Brookfield)
2. Penulis ingin mengetahui bagian-bagian alat Viskometer Cone and Plate
(Brookfield)
3. Penulis ingin mengetahui prinsip kerja Viskometer Cone and Plate
(Brookfield)
4. Penulis ingin mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan pada penerapan
voltametri dengan Viskometer Cone and Plate (Brookfield)
5. Penulis ingin mengetahui kajian konsep fisika yang berkaitan dengan
Viskometer Cone and Plate (Brookfield)
6. Penulis ingin mengetahui kelebihan dan kekurangan Viskometer Cone and
Plate (Brookfield)
7. 4
1.4 Manfaat Makalah
Dalam menyusun makalah ini penulis mempunyai beberapa manfaat yaitu :
1. Makalah ini diharapkan dapat mengetahui pengertian Viskometer Cone and
Plate (Brookfield)
2. Untuk mengetahui informasi bagian–bagian dari Viskometer Cone and Plate
(Brookfield)
3. Untuk memberikan informasi terkait prinsip kerja dari Viskometer Cone and
Plate (Brookfield)
4. Untuk memberikan informasi terkait kelebihan dan kekurangan dari
Viskometer Cone and Plate (Brookfield)
5. Mengetahui dan memahami cara pepnentuan jenis aliran dari sampel dengan
menggunakan viskometer Brookfield.
8. 5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Viskositas
Viskositas merupakan ukuran kekentalan zat cair.Penentuan nilai viskositas
sangat diperlukan dalam penentuan sifat fisik cairan. Pengukuran viskositas secara
umum menggunakan hubungan antara viskositas dengan kecepatan aliran fluida
dalam kapiler, kecepatan bola di dalam fluida, dan kecepatan gerak rotary di dalam
fluida, sehingga muncul beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur
viskositas cairan yaitu metode bola jatuh, pipa kapiler, dan rotasi (Wilke, 1953).
Viskositas adalah karakteristik dasar dari suatu larutan.Saat suatu larutan
mengalir, larutan itu mempunyai hambatan internal untuk mengalir. Viskositas juga
diistilahkan sebagai sebuah gaya friksi dari suatu larutan. Viskositas ini
merupakansebuah fungsi suhu dan tekanan.Viskositas dapat dibedakan menjadi dua
bentuk, yaitu viskositas absolut atau dinamik dan viskositas kinematik. Viskositas
dinamik adalah gaya tangensial per satuan luas yang dibutuhkan untuk bergeser dari
satu lapisan (A) berlawanan dengan lapisan lain (B) dengan jarak tertentu. Gaya F
menyebabkan lapisan A dan B bergeser dengan kecepatan v1 dan v2.
9. 6
Viskositas dinamik dapat dirumuskan dengan persamaan :
Viskositas kinematik (v) didefinisikan dalam persamaan :
Unit satuan umum yang digunakan untuk viskositas adalah poise (P) untuk
viskositas dinamik, Stokes (St) untuk viskositas kinematik. Dalam SI, satuan
viskositas dinamik adalah N.s/m2, Pa.s atau kg/m.s dimana N adalah Newton, Pa
adalah Pascal, dan 1Pa.s =1 N.s/m2=1 kg/m.s (Viswanath et al, 2007).
η=σ
x
v
η =Viskositasdinamik
σ = tegangan geser
x = panjang
v = kecepatan
v
=
η
ρ ρ =massa jenis larutan (Viswanath et al, 2007)
10. 7
2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Viskositas
Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas adalah sebagai berikut (Rana, 2015):
Tekanan
Viskositas suatu zat cair akan naik jika dipengaruhi oleh tekanan, sedangkan
viskositas gas tidak dipengaruhi oleh tekanan.
Temperatur
Viskositas akan turun dengan naiknya suhu, sedangkan viskositas gas akan naik
dengan naiknya suhu. Pemanasan zat cair menyebabkan molekul-molekulnya
memperoleh energi. Molekul-molekul cairan bergerak sehingga menimbulkan gaya
interaksi antar molekul menjadi melemah. Dengan demikian viskositas suatu zat cair
akan turun dengan naiknya temperatur.
Kehadiran zat lain
Penambahan gula tebu dapat mengakibatkan meningkatkan viskositas air. Adanya
bahan tambah seperti bahan suspensi akan menaikkan viskositas air. Pada minyak
ataupun gliserin, adanya penambahan air akan menyebabkan viskositasnya menurun
karena gliserin maupun minyak akan semakin encer pada waktu alirannya cepat.
Ukuran dan berat molekul
Viskositas akan naik bersamaan dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju
aliran alkohol cepat, larutan minyak laju alirannya lambat dan kekentalannya tinggi
sehingga viskositasnya juga tinggi.
11. 8
Berat molekul
Viskositas akan naik jika ikatan rangkap antar molekul semakin banyak.
Kekuatan antar molekul
Viskositas air akan naik dengan adanya ikatan molekul hidrogen, viskositas
molekul CPO dengan gugus OH pada trigliserida naik dalam keadaan sama.
Konsentrasi larutan
Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan
konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena konsentrasi
larutan menyatakan bahwa banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan volume.
Semakin banyak pula partikel yang terlarut, gesekan antar partikel semakin tinggi dan
viskositasnya semakin tinggi pula.
Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus
dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa. Beberapa faktor yang
mempengaruhi stabilitas suspensi ialah:
Ukuran partikel
Semakin besar ukuran partikel semakin kecil luas penampangnya (dalam
volume yang sama). Sedangkan semakin besar luas penampang partikel daya tekan
keatas cairan akan semakin memperlambat gerakan partikel untuk mengendap,
sehingga untuk memperlambat gerakan tersebut dapat dilakukan dengan
memperkecil ukuran partikel.
12. 9
Kekentalan (viskositas)
Dengan menambah viscositas cairan maka gerakan turun dari partikel yang
dikandungnya akan diperlambat. Tatapi perlu diingat bahwa kekentalan suspensi
tidak boleh terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok dan dituang.
Jumlah partikel (konsentrasi)
Makin besar konsentrasi pertikel, makin besar kemungkinan terjadi endapan
partikel dalam waktu yang singkat.
Sifat / muatan partikel
Dalam suatu suspensi kemungkinan besar terdiri dari babarapa macam
campuran bahan yang sifatnya tidak selalu sama. Dengan demikian ada
kemungkinan terjadi interaksi antar bahan tersebut yang menghasilkan bahan yang
sukar larut dalam cairan tersebut. Karena sifat bahan tersebut sudah merupakan
sifat alam, maka kita tidak dapat mempengaruhinya ( Anonim, 2010).
Kerugian bentuk suspensi antara lain sebagai berikut :
Rasa obat dalam larutan lebih jelas.
Tidak praktis bila dibandingkan dalam bentuk sediaan lain, misalnya pulveres,
tablet, dan kapsul.
Rentan terhadap degradasi dan kemungkinan terjadinya reaksi kimia antar
kandungan dalam larutan di mana terdapat air sebagai katalisator (Anief, M.,
1987). Berikut adalah contoh dari suspesi :
13. 10
Pemerian Gom Arab (PGA)
Pemerian tidak berbau. Kelarutan larut hampir sempurna dalam 2 bagian bobot
air, tetapi sangat lambat, meninggalkan sisa bagian tanaman dalam jumlah yang
sangat sedikit; praktis tidak larut dalam etanol dan dalam eter.Penyimpanan dalam
wadah tertutup baik.Kegunaan peningkatan viskositas.
Carboxy Methyl Celluloce (CMC)
Pemerian serbuk atau butiran; puih atau putih kuning gading; tidak berbau atau
hamper tidak berbau; higroskopis.Kelarutan praktis tidak larut dalam aseton,
etanol, eter, dan toluene.Mudah terdispersi dalam air pada seluruh temperatur,
membentuk larutan kolloidal bersih.Penyimpanan disimpan pada wadah tertutup
rapat, terlindung cahaya, pada tempat yang sejuk dan kering. Kegunaannya
Peningkat viskositas
Sirup Simpleks
Pemerian cairan jernih tidak berwarna. Pembuatan larutkan 65 bagian sakarosa
dalam larutan metal paraben 0,25% b/v secukupnya sehingga diperoleh 100 bagian
sirup. Kegunaannya pemanis, zat tambahan.Konsentrasinya 20-
60%.Penyimpanannya wadah tertutup rapat, ditempat sejuk (Farmakope Indonesia
3edisi III, 1997 halaman 567).
14. 11
2.3 Macam-Macam Viskometer
Viskometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan viskositas suatu fluida.
Viskositas adalah suatu cara untuk menyatakan berapa daya tahan dari aliran yang
diberikan oleh suatu cairan. Menurut lewis (1987), macam-macam viskometer yaitu
sebagai berikut :
1. Viskometer satu titik
Viskometer ini bekerja pada titik kecepatan geser, sehingga hanya dihasilkan satu
titik pada rheogram.Ekstrapolasi dari titik tersebut ke titik nol akan menghasilkan
garis lurus. Alat ini hanya dapat digunakan untuk menentukan viskositas cairan
Newton.Yang termasuk dalam jenis ini misalnya viskometer kapiler, bola jatuh,
penetrometer, plastometer ,dll.
2. Viskometer Banyak titik
Dengan viskometer ini dapat dilakukan pengukuran pada beberapa harga
kecepatan geser sehingga diperoleh rheogram yang sempurna.Viskometer jenis ini
dapat juga digunakan baik untuk menentukan viskositas dan rheologi cairan Newton
maupun nonNewton. Yang termasuk ke dalam jenis viskometer ini adalah viskometer
rotasi tipe stormer, Brookfield, Rotovico, dll (Viswanath et al, 2007).
3. Viskositas dinamik, yaitu rasio antara shear, stress, dan shear rate. Disebut juga
koefisien viskositas.
4. Viskositas kinematic, yaitu viskositas dinamik dibagi dengan densitasnya,
dinyartakan dalam satuan stoke (st) pada cgs dam m2/s pada SI.
15. 12
5. Viskositas relative dan spesifik, pada pengukurannya suatu emulsi atau suspense
biasanya dilakukan dengan cara membandingkannya dengan larutan murni. (Atkins,
1994).
2.4 Viskometer Cone and Plate (Brookfield)
2.4.1 Definisi Viskometer Cone and Plate (Brookfield)
Untuk menentukan besaran viskositas yaitu menggunakan viknometer. Salah
satu dari berbagai tipe viscometer menurut Bourne (1982) adalah viscometer
Brookfield.
Viskometer Cone and Plate atau Brookfield merupakan alat ukur kekentalan
untuk menentukan viskositas absolut cairan dalam volume sampel kecil. Cone dan
plate memberikan ketelitian yang diperlukan untuk pengembangan data rheologi
lengkap.
Viskometer Brookfield adalah jenis viskometer putar (rotasi) terdapat dalam
berbagai model berdasarkan rentang viskositasnya yaitu model : LV, RV, HA, dan
HB. Viskometer ini mengukur tenaga putaran (torque) yang diperlukan untuk
memutarkan (spindle) yang dicelupkan dalam cairan. Spindle digerakan oleh motor
sinkron melalui pegas yang terkalibrasi; refleksi pegas di tunjukan jarum penunjuk
atau angka (peragaan digital). Viskositas berbanding lurus dengan kecepatan spindle
berotasi dan berkaitan dengan ukuran dan bentuk (geometri) dari spindle. (Martin,
1993).
Pada viskometer ini nilai viskositas didapat dengan mengukur gaya pinter
sebuah rotor silinder (spindel) yang dicelupkan kedalam sample. Alat ukur kekentalan
16. 13
(yang juga disebut viskometer) dapat mengukur viskositas melalui kondisi aliran
berbagai bahan sampel uji. Pada metode ini sebuah spindel di celupkan kedalam
cairan yang akan diukur viskositasnya. Gaya gesek antara permukaan spindel dengan
cara akan menentukan tingkat viskositas cairan. Viskmoter Brookfield
memungkinkan untuk mengukur viskositas dengan menggunakan teknik dalam
viscometry. Dapat mengukur viskositas melalui kondisi aliran berbagai bahan sampel
yang diuji. Bahan harus diam dalam wadah sementara poros bergerak sambil
direndam cair.
Gambar 2. Viskometer Cone and Plate (Brookfield)
17. 14
Viscometer Brookfield merupakan salah satu viscometer yang menggunakan
gasing atau7 kumparan yang dicelupkan kedalam zat uji dan mengukur tekanan gerak
dari bagian yang berputar. Terrsedia kumparan yang berbeda untuk rentang
kekientalan tertentu, dan umumnya dilengkapi dengan kecepatan rotasio (FI IV,
1038). Prinsip kerja dari viscometer Brookfield ini adalah Semakin kuat putaran
semakin tinggi viskositasnya sehingga hambatannya semakin besar.
Viskometer Cone and Plate atau Brookfield merupakan alat ukur kekentalan
untuk menentukan viskositas absolut cairan dalam volume sampel kecil. Cone dan
plate memberikan ketelitian yang diperlukan untuk pengembangan data rheologi
lengkap. Kegunaan Viskometer Cone and Plate (Brookfield) Viskometer Cone and
Plate digunakan untuk menentukan viskositas absolut cairan dalam volume sampel
kecil.Dapat menentukan laju geser (Shear Rate) dan tekanan geser (Shear stress).
Viskometer Brookfield merupakan salah satu viscometer yang menggunakan
gasing atau kumparan yang dicelupkan kedalam zat uji dan mengukur tahanan gerak
dari bagian yang berputar.Tersedia kumparan yang berbeda untuk rentang kekentalan
tertentu, dan umumnya dilengkapi dengan kecepatan rotasi. (FI IV,1038). Prinsip
kerja dari viscometer Brookfield ini adalah semakin kuat putaran semakin tinggi
viskositasnya sehingga hambatannya semakin besar(Moechtar,1990).
Pada viskometer ini nilai viskositas didapatkan dengan mengukur gaya puntir
sebuah rotor silinder (spindle) yang dicelupkan ke dalam sample. Viskometer
Brookfield memungkinkan untuk mengukur viskositas dengan menggunakan teknik
dalam viscometry.Alat ukur kekentalan (yang juga dapat disebut viscosimeters)
18. 15
dapatmengukur viskositas melalui kondisi aliran berbagai bahan sampel yang
diuji.Untuk dapat mengukur viskositas sampel dalam viskometer Brookfield, bahan
harus diam didalam wadah sementara poros bergerak sambil direndam dalam cairan.
(Atkins 1994).
Pada metode ini sebuah spindle dicelupkan ke dalam cairan yang akan diukur
viskositasnya. Gaya gesek antara permukaan spindle dengan cairan akan menentukan
tingkat viskositas cairan. Sebuah spindle dimasukkan ke dalam cairan dan diputar
dengan kecepatan tertentu. Bentuk dari spindle dan kecepatan putarnya inilah yang
menentukan Shear Rate. Oleh karena itu untuk membuat sebuah hasil viskositas
dengan metode pengukuran Rotational harus dipenuhi beberapa hal sebagai berikut:
Jenis Spindle
Kecepatan putar Spindle
Type Viscometer
Suhu sample
Shear Rate (bila diketahui)
Lama waktu pengukuran (bila jenis sample-nya Time Dependent)(Sukardjo.
1997).
20. 17
Bagian-bagian dan Fungsi dari Viskometer Cone and Plate (Brookfield) sebagai
berikut:
a. Layar : Untuk menampilkan hasil pembacaan alat
b. Handle :Untuk menurunkan dan menaikkan alat
c. Guard Leg : Sebagai pelindung pengaduk
d. Spindle : Sebagai pengaduk sampel
e. Button :
Print : Untuk mencetak hasil pembacaan
Set Spindle : Untuk mengatur pengaduk
Enter and Auto Range : Pengukuran otomatis
Select Display : Untuk memilih tampilan
Set Speed : Untuk mengatur kecepatan
(rpm)
On and Off :Untuk mengaktifkan dan
menonaktifkan alat
Option and Tab : Pengaturan viscometer
Cross Up and Down : Tombol atas dan bawah
2.4.3 Fungsi Viskometer Cone and Plate (Brookfield)
Viskometer Cone and Plate (Brookfield) digunakan untuk mengukur tingkat
viscositas dalam zat cair yang memiliki volume kecil. Hanya dengan menggunakan
sedikit sampel kecil, Dapat menentukan laju geser (Shear Rate) dan tekanan geser
21. 18
(Shear stress). Viscometer Brookefield dapat memberi hasil yang sangat presisi pada
zat cair yang diuji. Hal ini yang menjadikan Viscometer Brookefield sangat banyak
dipakai di laboratorium kimia. Selain itu, Viscometer Brookefield juga dapat
menghemat waktu ketika proses mengisinya selama rentang masa percobaan. Alat ini
juga memiliki temperatur yang lebih stabil dibandingkan alat lainnya.
2.4.4 Faktor-faktor Mempengaruhi Akurasi Viskometer Cone and Plate
(Brookfield)
Ada beberapa hal yang mempengaruhi akurasi dari alat ini yaitu sebagai berikut:
1. ukuran sample yang digunakan
2. ukuran partikel, jenis bahan, dan juga tinggi rendahnya tingkat viskositas
3. durasi waktu yang dibutuhkan untuk sampel untuk menstabilkan pada pelat
sebelum terbaca
4. kebersihan kerucut dan plat
5. Dipakai pada cone dan plate
6. tipe cone supaya hasilnya lebih akurat, (cone rentang yang lebih rendah
memberikan akurasi yang lebih tinggi).
7. Rate pada sampel
2.4.5 Prosedur Kalibrasi Viskometer Cone and Plate (Brookfield)
Prosedur Kalibrasi untuk Cone/Plate Viscometer:
22. 19
1. Atur jarak antara cone spindle dengan plate sesuai dengan Instruction Manual
2. Pilih standar viskositas yang akan memberikan nilai pembacaan antara 10%
hingga 100% dari Full Scale Range (FSR). Sebaiknya pilih standard dengan
nilai mendekati 10% dari Full Scale Range (FSR).
3. Masukkan sample ke dalam cup dan biarkan selama 15 menit untuk mencapai
suhu yang sudah diatur.
4. Lakukan pengukuran dan catat hasilnya muncul mulai dari cP dan % Torque.
Catatan :
Spindle harus berputar minimum 5 putaran sebelum pengukuran
diambil.
Penggunaan standard pada rentang 5 cP s.d 5.000 cP dianjurkan untuk
instrument cone/plate. Jangan gunakan viscsity standard diatas 5.000
cP.
2.4.6 Prinsip kerja dari Viskometer Cone and Plate (Brookfield)
Cara menggunakannya adalah :
Sampel ditempatkan pada wadah (sampel container)
Kemudian dinaikkan hingga posisi dibawah kerucut / pengaduk.
Kerucut / pengaduk digerakkan oleh motor dengan bermacam kecepatan
dan sampelnya digeser didalam ruang semit antara papan yang diam dan
kemudian kerucut yang berputar.
Prinsip kerja dari viscometer Brookfield ini adalah semakin kuat putaran
semakin tinggi viskositasnya sehingga hambatannya semakin besar.
23. 20
Berdasarkan pada penghambatan aliran cairan oleh sifat kekentalan (viskositas)
yang dimiliki cairan, dimana cairan yang memiliki kekentalan yang berbeda, maka
akan memiliki resistensi alir yang berbeda pula. Penentuan kecepatan aliran suatu zat
cair dengan menggunakan viskometer Brookfield dan faktor-faktor yang
mempengaruhi kecepatan aliran suatu zat cair.
Pengukuran viskometer ini menggunakan pengukuran gayapunter sebuah rotor
silinder yang dicelupkan kedalam fluida. Bahan fluida ini diletakkan di dalam wadah
sembari poros yang direndam dalam fluida tersebut bergerak dan melakukan
pengukuran viskositas. Selain itu, ada pula jenis viskometer brookfield dengan
sampel yang diletakkan diatas piringan papan dan disesuaikan dengan posisi kerucut
dibawah rotor.Rotor ini kemudian digerakkan dengan berbagai macam
kecepatan.Sampel fluida tersebut kemudian digeser di dalam ruang sempit antara
papan yang diam sembari rotor berputar.Beberapa hal yang mempengaruhi akurasi
alat ini yaitu ukuran sampel, kebersihan alat, jenis bahan, serta waktu yang
dibutuhkan untuk menstabilkan cairan sampel sebelum dapat terbaca oleh alat.
Brookfield ini adalah semakin kuat putaran semakin tinggi viskositasnya
sehinggahambatannya semakin besar(Moechtar,1990). atau sampel
ditempatkanditengah- tengahpapan, dinaikkan hingga posisi dibawah kerucut.
Kerucutdigerakkan oleh motor denganbermacam kecapatan dan sampelnya digeser
didalam ruang sempit antara papan yang diam dankemudian kerucut yang berputar.
24. 21
2.4.7 Kelebihan dan Kekurangan Viskometer Cone and Plate (Brookfield)
a. Kelebihan :
Memiliki spindle yang sesuai dengan tingkat kekentalan sampel
Dapat mengetahui kekentalan sampel yang tinggi
Dapat menguji sampel yang berwarna maupun tidak berwarna
b. Kekurangan :
Cairan silikon murninya harus diganti setiap tahun
2.4.8 Kajian Konsep Fisika yang berkaitan dengan Viskometer Cone and Plate
(Brookfield)
Gaya Gesek
Pada metode ini sebuah spindle dicelupkan ke dalam cairan yang akan
diukur viskositasnya. Gaya gesek antara permukaan spindle dengan cairan
akan menentukan tingkat viskositas cairan, jadi semakin kuat putaran semakin
tinggi viskositasnya sehingga hambatannya semakin besar.
25. 22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Viskometer cone and plate digunakan untuk mengukur kekentalan yang
memberikan peneliti suatu instrumen yang canggih untuk menentukan
viskositas absolut cairan dalam volume sampel kecil. Bagian-bagian
alatnya yaitu handle, layar, spindle, buttons, dan guard leg. Prinsip
kerjanya gaya gesek antara permukaan spindle dengan cairan akan
menentukan tingkat viskositas cairan.
2. Viskometer Cone and Plate atau Brookfield merupakan alat ukur
kekentalan untuk menentukan viskositas absolut cairan dalam volume
sampel kecil.
3. Prinsip kerja dari viscometer Brookfield ini adalah semakin kuat putaran
semakin tinggi viskositasnya sehingga hambatannya semakin
besar(Moechtar,1990).
4. Sifat viskositas sangat penting diketahui dalam farmasi, formulasi maupun
industri. Hal ini dapat ditunjukkan dalam pencampuran dan aliran bahan
obat, pengemasan dalam wadah serta dalam pengambilannya.
5. Viskositas pun penting dalam analisa produk seperti emulsi, pasta,
suppositoria, serta pemilihan peralatan untuk processing yang digunakan
dalam pembuatannya.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat alir cairan adalah konsentrasi,
suhu,kerapatan, viskositas, danbeban.
7. Berdasarkan sifat alirnya, tipe aliran dibagi menjadi dua yaitu
Newtoniandan non-Newtonian. Non-Newtonian berupa plastis,
pseudoplastis, dandilatan.
26. 23
.
A. Saran
Penulis berharap agar penulisan makalah ini, memberikan pengetahuan
kepada masyarakat atau pembaca secara luas supaya mengetahui apa itu alat
viskometer cone and plate (brookfield) terutama fungsi, pengertian, prinsip dan cara
bagaimana cara mengunakan alat tersebut. Penulis mengharapkan saran dari pembaca
supaya bisa menulis dam membuat makalah yang lebih sempurna lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Lachman, Leon. (1994). Teori dan Praktek Farmasi Industri Jilid III Edisi III.
Jakarta: UI-Press.
Roth, Herman, J. (1988). Analisis Farmasi. Yogyakarta: UGM-Press.
27. 24
Martin, A., J. Swarbrick, dan A. Cammarata. 2008. Farmasi Fisika 2 Edisi Ketiga .
Jakarta : UIPress.
Basri, S.2003. “Kamus Lengkap Kimia”. Jakarta:Rineka Cipta.
Bird, T. 1994. Kimia Fisik untuk Universitas”. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama..
Daintith, J.1994.” Kamus Lengkap Kimia”. Edisi Baru. Alih Bahasa : Suminar
Achmadi, Ph.D. Jakarta : Erlangga..
Amir, Syarif.dr, dkk.2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi kelima. Jakarta : Gaya
Baru.
Shargel, Leon, dan Andrew B.C.Y.U. 1988. Biofarmasi dan Farmakokinetika
Terapan. Edisi II. Penerjemah Dr. Fasich, Apt. dan Dra. Siti Sjamsiah, Apt.
Surabaya : Airlangga University Press..
Voigt, 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta : Universitas Gadjah
Mada Press. .
Gennaro, A. R., et all., 1990, Remingto’s Pharmaceutical Sciensces, Edisi 18th,
Marck Publishing Company, Easton, Pensylvania
Ansel., 1989., “Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi”., UI Press., Jakarta.
Atkins., 1997., “Kimia Fisika”., Erlangga., Jakarta.
Kosman, R., 2005 “ Farmasi Fisika”., UMI., Makassar