AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
flayer fitoterapi daun kembang sepatu sebagai obat demam malaria
1. FLAYER DAUN KEMBANG
SEPATU SEBAGAI OBAT TRADISI
PENURUN PANAS (ANTIPIRETIK
Cara Praktis Olahan Obat Tradisional
Nama tanaman :Kembang Sepatu (Hibiskus rosasinensis L.)
Nama asing :Fu sang (C), Hibiscus, Rose of China, Shoeflower (I), G
Nama simplisia :Hibisci rosasinensis Folium (daun kembang sepatu),
Hibisci rosasinensis Flos (bunga kembang sepatu)
Klasifikasi tanaman :Kingdom :Plantae
Subkingdom :Tracheobionta
Super Divisi :Spermatophyta
Divisi :Magnoliophyta/ Spermatophyta
Kelas :Magnoliopsida/ Dicotyledonae
Sub Kelas :Dilleniidae
Ordo :Malvales
Famili :Malvaceae
Genus :Hibiscus
Spesies :Hibiscus rosasinensis L.(Anonimus, 2012)
Kembang sepatu, tanaman yang memiliki nama ilmiah Hibiscus rosasinensis L
Timur yakni daerah sekitar Semenanjung Malaya (Malaysia), suku Malvaceae yang banyak ditanam sebagai tanaman hias
daerah tropis dan subtropis. Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan banyak sebutan. Di
dikenal dengan nama Bungo Raya, di daerah Aceh dikenal dengan nama Bungong Raja. Sedangkan di Kepulauan Nias biasa
disebut dengan nama Soma-Soma. Di daerah Bali, tanaman ini disebut Waribang. Di daerah Madura, tanaman ini akan disebut
dengan nama Bunga Rebong. Di daerah Ternate lebih dikenal dengan na
nama Ulange. Apabila kita mengunjungi tanah Sunda, orang-orang Sunda mengenalnya dengan nama Kembang Wera. Di
Malaysia, orang-orang memanggilnya dengan sebutan Bunga Raya karena bunga ini
pada tanggal 28 Juli 1960. Sedangkan di Jepang dikenal dengan nama Gushonu Hana.
Prostaglandin berperan dalam proses peningkatan suhu tubuh. Apabila prostaglandin tidak dihambat maka terjadi
peningkatan suhu tubuh yang akan mengakibatkan demam (Wijayakusuma, 1996). Kandungan Flavonoid pada daun kembang
sepatu bekerja menghambat fase penting dalam biosintesis prostaglandin, yaitu lintasan siklooksigenase. Flavonoid juga
menghambat foafodiesterase, aldoreduktase, monoamine oksidase, proteinkinase, DNA polymerase dan lipooksigenase
(Robinson, 1995). Kandungan yang ada didalam tumbuhan inilah yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit salah
satunya adalah demam. Daun berlendir mengandung bahan bioaktif yang dapat menuru
(antipiretik). Daun Hibiscus rosasinensis L. ini mengandung flavonoida. Disamping itu, daunnnya juga mengandung saponin dan
polifenol yang diketahui memiliki efek antibakteri. Pengobatan secara tradisional menjadi alternatif dalam mengatasi efek
samping akibat obat-obatan kimia. Daun kembang sepatu dipercaya dapat menyembuhkan demam dengan penggunaan rebusan
segenggam daun kembang sepatu, selain itu juga banyak digunakan mayarakat sebagai tanaman hias (Nuraini, 2014).
Oleh karena itu, sangatlah penting bagi kita mengetahui berbagai macam tanaman yang
Sehingga kita tahu, bahwa ternyata sangat banyak tanaman dengan khasiatnya masingmasing. Contohnya Kembang
Sepatu ini. Walaupun Ternyata ia termasuk ke dalam golongan semak belukar yang terkadang menjadi tanaman hias,
ternyata tanaman ini memiliki banyak keunggulan.
REFERENSI:
Dalimartha, S. 2005. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1. Jakarta: Trubus Agriwidya
Suproborini, A., Laksana, M. S. D., & Yudiantoro, D. F. (2018). Etnobotani tanaman antipiretik masyarakat dusun Mesu Boto Jat
Menurut Hilwannisa, (2016) berikut langkah
sepatu sebagai obat demam malaria
1. untuk meringankan demam malaria dengan cara merebus 50 gram daun
kembang sepatu segar (telah dicuci bersih) dengan ½ liter air bersama
dengan ½ lembar daun pepaya (
gram garam inggris (Magnesium Sulfat).
2. Rebus campuran tersebut
Kemudian peras dan saring
3. Minumlah airnya selagi masih hangat, Minum 2
Flavonoid mempunyai struktur mirip dengan asetaminofen yang terkandun
yang sering dikenal dengan Parasetamol, yaitu sama
cincin benzen. Flavonoid memiliki efek antipiretik (penurun panas) dan juga menghambat reaksi
biosintesis prostaglandin melalui penghambatan en
yang membuat efek antipiretik (penurun demam) flavonoid pada daun kembang sepatu lebih baik
daripada obat-obatan antipiretik (penurun demam) kimia atau sintetis yang cara kerjanya sama
menghambat enzim siklooksigenase 2.
Gambar. Struktur
Kimia Flavonoid
(2-fenil-1,4-benzopiron)
SEBAGAI OBAT TRADISIONAL
ANTIPIRETIK)
ose of China, Shoeflower (I), Gumamela (Tag.)
n kembang sepatu),
sepatu)
(Anonimus, 2012)
Hibiscus rosasinensis L. adalah tanaman semak yang berasal dari Asia
uku Malvaceae yang banyak ditanam sebagai tanaman hias di
Indonesia, tanaman ini dikenal dengan banyak sebutan. Di Sumatera Barat, tanaman ini
dikenal dengan nama Bungong Raja. Sedangkan di Kepulauan Nias biasa
Soma. Di daerah Bali, tanaman ini disebut Waribang. Di daerah Madura, tanaman ini akan disebut
dengan nama Bunga Rebong. Di daerah Ternate lebih dikenal dengan nama Ubu-Ubu. Di daerah Gorontalo, disebut dengan
orang Sunda mengenalnya dengan nama Kembang Wera. Di
orang memanggilnya dengan sebutan Bunga Raya karena bunga ini ditetapkan sebagai bunga nasional Malaysia
dikenal dengan nama Gushonu Hana.
Prostaglandin berperan dalam proses peningkatan suhu tubuh. Apabila prostaglandin tidak dihambat maka terjadi
akan mengakibatkan demam (Wijayakusuma, 1996). Kandungan Flavonoid pada daun kembang
sepatu bekerja menghambat fase penting dalam biosintesis prostaglandin, yaitu lintasan siklooksigenase. Flavonoid juga
e oksidase, proteinkinase, DNA polymerase dan lipooksigenase
Kandungan yang ada didalam tumbuhan inilah yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit salah
satunya adalah demam. Daun berlendir mengandung bahan bioaktif yang dapat menurunkan suhu tubuh akibat demam
ini mengandung flavonoida. Disamping itu, daunnnya juga mengandung saponin dan
polifenol yang diketahui memiliki efek antibakteri. Pengobatan secara tradisional menjadi alternatif dalam mengatasi efek
dipercaya dapat menyembuhkan demam dengan penggunaan rebusan
segenggam daun kembang sepatu, selain itu juga banyak digunakan mayarakat sebagai tanaman hias (Nuraini, 2014).
Oleh karena itu, sangatlah penting bagi kita mengetahui berbagai macam tanaman yang ada di muka bumi ini.
Sehingga kita tahu, bahwa ternyata sangat banyak tanaman dengan khasiatnya masingmasing. Contohnya Kembang
Sepatu ini. Walaupun Ternyata ia termasuk ke dalam golongan semak belukar yang terkadang menjadi tanaman hias,
Kandungan kimia:
Bagian tanamana yang digunakan
sebagai obat penurun panas adalah
daun, baik dengan pemakaian
atau telah dikeringkan.
Daun, bunga, dan akar
rosasinensis L.
flavonoida.
Selain itu, daun juga mengandung
saponin, polifenol, taraxeryl acetat,
kalsium oksalat, peroksidase, lemak
dan protein.
You have room for another one here!
Kehati
minum rebusan daun
kerena bisa menyebabkan keguguran
Setiap pengobatan
Untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke
Universitas Perintis Indonesia Padang
Trubus Agriwidya.
Suproborini, A., Laksana, M. S. D., & Yudiantoro, D. F. (2018). Etnobotani tanaman antipiretik masyarakat dusun Mesu Boto Jatiroto Wonogiri Jawa Tengah. Journal of Pharmaceutical Science and Medical
Salah satu
Teh herbal (HIBISCUS TEA)
Daun kembang sepatu
penyakit
Datang haid
Infeksi saluran kencing
Batuk berdahak, radang saluran nafas
(bronkitis)
Mimisan, disentri
Sembelit (konstipasi)
Penyubur rambut
Mengobati luka
Mengatasi flu
Obat conjungtivitis/radang selaput depan
mata
Obat bisul
Mengobati bronkhitis
Obat
Menurunkan kadar kolesterol
Menurunkan kadar gula darah
Daun kembang sepatu (
L.) secara empiris
demam pada anak
batuk, dan obat sariawan
Menurut penelitian sebelumn
A., Laksana, M. S. D., & Yudiantoro, D. F
(2018), me
sepatu (
terbukti dapat dimanf
masyarakat
Menurut Hilwannisa, (2016) berikut langkah-langkah cara olahan daun kembang
sepatu sebagai obat demam malaria
meringankan demam malaria dengan cara merebus 50 gram daun
kembang sepatu segar (telah dicuci bersih) dengan ½ liter air bersama
dengan ½ lembar daun pepaya (Carica papaya L.) dan Tambahkan 10
gram garam inggris (Magnesium Sulfat).
Rebus campuran tersebut hingga mendidih, Setelah mendidih, angkat
Kemudian peras dan saring
Minumlah airnya selagi masih hangat, Minum 2-3 kali sehari.
Flavonoid mempunyai struktur mirip dengan asetaminofen yang terkandung dalam obat demam
yang sering dikenal dengan Parasetamol, yaitu sama-sama merupakan golongan fenol dan memiliki
cincin benzen. Flavonoid memiliki efek antipiretik (penurun panas) dan juga menghambat reaksi
biosintesis prostaglandin melalui penghambatan enzim siklooksigenase 2 (Syarifah, 2010). Hal inilah
yang membuat efek antipiretik (penurun demam) flavonoid pada daun kembang sepatu lebih baik
obatan antipiretik (penurun demam) kimia atau sintetis yang cara kerjanya sama-sama
m siklooksigenase 2.
DaunKembangSepatu(HibiscusrosasinensisL.)sebagaiobattradisonalpenurunpanas(demam)
Kandungan kimia:
Bagian tanamana yang digunakan
sebagai obat penurun panas adalah
daun, baik dengan pemakaian segar
atau telah dikeringkan.
Daun, bunga, dan akar Hibiscus
rosasinensis L. mengandung
flavonoida.
Selain itu, daun juga mengandung
saponin, polifenol, taraxeryl acetat,
kalsium oksalat, peroksidase, lemak
dan protein.
One more point here!
You have room for another one here!
Kehati-hatian pada Ibu hamil dilarang
minum rebusan daun kembang sepatu
kerena bisa menyebabkan keguguran.
Setiap pengobatan dilakukan secara teratur.
Untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke
dokter.
By:
Sofia Nofianti 3105065
PSPA XXVII
Universitas Perintis Indonesia Padang
2020/2021
sofhianofhianti@gmail.com
l of Pharmaceutical Science and Medical Research 01(1):2614-4840.
Salah satu Sediaan Hibiscus rosasinensis yang
beredar adalah
Teh herbal (HIBISCUS TEA) sebagai penurun
demam
Daun kembang sepatu juga bisa mengatasi
penyakit
Datang haid tidak teratur
Infeksi saluran kencing
Batuk berdahak, radang saluran nafas
(bronkitis)
Mimisan, disentri
Sembelit (konstipasi)
Penyubur rambut
Mengobati luka
Mengatasi flu
Obat conjungtivitis/radang selaput depan
mata
Obat bisul
Mengobati bronkhitis
Obat keputihan
Menurunkan kadar kolesterol
Menurunkan kadar gula darah
Pembuktian khasiat:
kembang sepatu (Hibiskus rosasinensis
secara empiris berkhasiat sebagai obat
demam pada anak-anak dan dewasa, obat
batuk, dan obat sariawan (Dalimatha, 2005).
Menurut penelitian sebelumnya Suproborini,
A., Laksana, M. S. D., & Yudiantoro, D. F.
), membuktikan bahwa daun kembang
sepatu (Hibiskus rosasinensis L.) telah
terbukti dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat sebagai obat penurun panas
(antipiretik).