SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Raha. Waktu
pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Mei sampai dengan Juni tahun
2013. Pemilihan SMP Negeri 3 Raha sebagai tempat penelitian karena
kenyataan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa saat ini menunjukkan
kecenderungan rendah sebagai akibat dari rendahnya motivasi belajar siswa
dan lingkungan belajar menunjukkan kecenderungan kurang kondusif untuk
belajar sebagai akibat pesatnya perkembangan Kota Raha.

B. Variabel dan Disain Penelitian
Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang meliputi dua variabel
bebas yaitu motivasi belajar siswa (X1) dan lingkungan belajar siswa (X2)
dan satu variabel tidak bebas (Y) adalah hasil belajar siswa. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan pendekatan
korelasional. Penggunaan metode survei ini didasarkan pada pendapat Ary
(1985: 301) yang mengemukakan bahwa metode penelitian survey dapat
digunakan bukan saja untuk melukiskan kondisi atau fakta yang ada,
melainkan juga untuk menyelidiki hubungan dan menguji hipotesis.
72

Berdasarkan

bentuk

permasalahannya

maka

penelitian

ini

menggunakan desain penelitian kolerasional sebagai berikut:

X1

Y

X2

Gambar 1. Konstelasi rumusan masalah
Keterangan:
X1 : adalah motivasi belajar
X2 : adalah lingkungan belajar
Y : adalah hasil belajar

C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP
Negerti 3 Raha. Sedangkan populasi terjangkau adalah semua siswa
kelas VIII SMP Negeri 3 Raha yang berjumlah 103 orang siswa.

2. Sampel Penelitian
Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan rumus dari Bungi (2005: 105) yaitu:
73

n=

N

2
N ( d ) +1

=

103

2
103( 0,1) +1

=

103
103( 0,01) +1

=

103
2,03

= 50,74 = 51

Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 51 orang siswa.
Penentuan jumlah sampel di setiap sekolah dilakukan secara

proporsional dengan menggunakan rumus ni =

Ni
× n , dimana
N

Ni = jumlah populasi di setiap kelas
N = jumlah populasi keseluruhan
n = jumlah sampel keseluruhan
Sehingga proses penentuan sampel setiap kelas adalah sebagai
berikut:
1. Kelas VIIIA =

20
×51 = 9,9 = 10
103

2. Kelas VIIIB =

21
×51 =10,4 = 10
103

3. Kelas VIIIC =

20
×51 = 9,9 = 10
103

4. Kelas VIIID =

22
×51 =10,89 = 11
103

5. Kelas VIIIE =

20
×51 = 9,9 = 10
103

Penarikan sampel 51 orang siswa yang menjadi sampel di masingmasing kelas adalah dilakukan secara acak sederhana, dimana populasi di
setiap kelas diberikan nomor urut dari 1 (satu) sampai terakhir, kemudian
74

diacak dan peneliti mengambil secara acak sebanyak jumlah sampel di
kelas tersebut.

D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan

data

dalam

penelitian

ini

dilakukan

dengan

menggunakan kuesioner tertutup untuk mengumpulkan data tentang
variabel motivasi belajar dan lingkungan belajar, serta tes hasil belajar
untuk mengukur hasil belajar IPS. Proses pengumpulan data ini dilakukan
dengan cara memberikan kuesioner motivasi belajar, kuesioner lingkungan
belajar, dan tes hasil belajar IPS kepada siswa SMP Negeri 3 Raha kelas
VIII yang terpilih sebagai sampel di masing-masing kelas VIII. Pengisian
kuesioner motivasi belajar, kuesioner lingkungan belajar, dan tes hasil
belajar dilakukan di masing-masing kelas yang diawasi lansung oleh
peneliti dan dibantu oleh guru yang ditunjuk oleh kepala sekolah. Proses
ini dilakukan agar peneliti dapat menjamin keakuratan data yang diperoleh
melalui instrumen penelitian.
Instrumen Penelitian yang digunakan untuk memperoleh data setiap
variabel bebas dan variabel tidak bebas adalah instrumen yang
dikembangkan sendiri oleh peneliti. Konsep yang mendasari penyusunan
instrumen ini adalah indikator yang diturunkan dari teori-teori yang
dibangun. Berdasarkan indikator-indikator tersebut selanjutnya dijabarkan
menjadi kisi-kisi yang menghasilkan butir-butir pernyataan dan pertanyaan.
75

Butir pernyataan dalam instrumen untuk mengukur motivasi belajar
dan lingkungan belajar dikembangkan dengan menggunakan skala Likert
yang terdiri dari lima pilihan yaitu, sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu
(RG), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Pemberian skor
dimulai dengan nilai 1 untuk skor terendah dan nilai 5 untuk skor tertinggi.
Sedangkan untuk tes hasil belajar dibuat dalam bentuk tes objektif dengan
menggunakan pensekoran dikotomi yaitu skor 1 kalau jawaban benar dan
skor 0 kalau jawaban salah.
Berikut ini disajikan skala penilaian atas jawaban responden
terhadap instrumen penelitian berbentuk kuesioner.
Tabel 1. Skala Penskoran Jawaban Responden terhadap Instrumen
Penelitian
Skor jawaban
Pernyataan positif
Pernyataan negatif

SS
5
1

S
4
2

RG
3
3

TS
2
4

STS
1
5

Keterangan:
SS
= Sangat setuju
S
= Setuju
RG = Ragu-ragu
TS
= Tidak setuju
STS = Sangat tidak setuju
Instrumen yang telah disusun selanjutnya diuji cobakan kepada 80
siswa kelas VIII di SMP Negeri 5 Raha. Pemilihan SMP Negeri 5 Raha
sebagai sampel uji coba karena jumlah siswa SMP Negeri 3 Raha yang
tidak terpilih sebagai sampel tidak memenuhi syarat karena tinggal 52
76

orang siswa, sedangkan persyaratan sampel uji coba harus disampel dan
diacak dan SMP Negeri 5 Raha dipilih sebagai sampel uji coba karena
memiliki karateristik yang sama dengan SMP Negeri 3 Raha. Uji coba
instrumen dilakukan guna mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen.
Validitas butir instrumen dianalisis dengan menggunakan rumus
korelasi Product Moment dari Pearson. Validitas butir instrumen
ditunjukkan oleh koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total butir
instrumen. Koefisien variditas butir instrumen diuji dengan nilai tabel r
Product Moment untuk n = 80 dan tingkat kesalahan α = 0,05 yaitu sebesar
0,220. Butir-butir instrumen yang memiliki r hitung ≥ dari r tabel
dinyatakan valid, sedangkan butir-butir instrumen r hitungnya lebih kecil
dari r tabel dinyatakan tidak valid sehingga di droup.
Setelah dilakukan analisis validitas instrumen maka selanjutnya
dilakukan analisis reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus
Alpha Cronbach. Prosesnya adalah butir-butir instrumen yang dinyatakan
valid diberi nomor urut baru kemudian dihitung reliabilitasnya.

E. Instrumen Penelitian
77

1.

Instrumen Motivasi Belajar
a.

Definisi Konsep

Motivasi belajar dalam penelitian ini adalah dorongan internal yang
terjadi pada diri siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar
ini dapat diukur dari beberapa indikator yaitu :

(a)

keinginan untuk berhasil,

(b) tekun dalam belajar, (c) ulet menghadapi kesulitan belajar, (d) perhatian
dalam belajar, (e) berpretsai dalam belajar, dan (f) mandiri dalam belajar.

b.

Definisi Operasional
Motivasi belajar siswa dalam penelitian ini adalah skor total yang

diperoleh siswa dari instrumen yang mengukur motivasi belajar siswa.
Motivasi belajar ini dapat diukur dari beberapa indikator yaitu; (a)

ada keinginan untuk berhasil,

(b) tekun dalam belajar, (c) ulet menghadapi kesulitan belajar, (d) perhatian
dalam belajar, (e) berpretsai dalam belajar, dan (f) mandiri dalam belajar.

c. Kisi-kisi Instrumen Variabel Motivasi Belajar
Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Belajar
78

No.

Indikator

1
2

Keinginan berhasil.
Tekun dalam belajar

3

Butir Pernyataan
Item +
Item 1, 2, 5
3, 4

Jumlah
5

Ulet menghadapi kesulitan

6, 7, 9

8, 10

5

12, 13, 14,

11, 23

5

4

belajar.
Perhatian dalam belajar.

15, 17, 19

16, 18

5

5

Berprestasi dalam belajar.

20, 21, 29

22, 28

5

6

Mandiri dalam belajar

25, 27, 30

Total

18

24, 26
12

5
30

d. Validasi Instrumen Motivasi Belajar
Proses pengembangan instrumen motivasi belajar dimulai dengan
menyusun instrumen berbentuk skala Likert sebanyak 30 butir pernyataan
yang mengacu pada indikator-indikator seperti terlihat pada kisi-kisi
instrumen motivasi belajar. Instrumen yang telah disusun selanjutnya
dikonsultasikan dengan ke dua orang pembimbing berkaitan dengan
validitas konstruk untuk mengetahui seberapa jauh butir-butir instrumen
tersebut telah mengukur indikator dari variabel motivasi belajar. Setelah
instrumen disetujui oleh kedua orang pembimbing, maka selanjutnya
instrumen penelitian ini diuji coba pada 80 orang sampel uji cobah. Uji
coba dilakukan pada Siswa SMP negeri 5 Raha.
Proses validasi intrumen dilakukan dengan menganalisis data hasil
uji coba instrumen yaitu validitas butir dengan menggunakan rumus
79

korelasi Product Moment untuk menghitung koefisien korelasi antara skor
setiap butir dengan skor total. Kriteria batas minimum pernyataan yang
diterima sebagai instrumen penelitian adalah jika nilai r hitung butir lebih
besar atau sama dengan nilai r tabel, (r hitung ≥ rtabel ) dan sebaliknya, jika nila
r hitung butir lebih kecil dari nilai r tabel, (r hitung < rtabel ) maka butir
pernyataan dianggap tidak valid sehingga tidak digunakan atau didrop.
Tingkat validitas instrumen diuji pada taraf signifikansi α = 0,05
dengan n = 80 sehingga nilai r tabel adalah sebesar 0,220. Dari 30 butir
pernyataan instrumen untuk mengukur motivasi belajar, maka ke 30 butir
pernyataan dinyatakan valid karena memiliki nilai r hitung lebih besar dari
nilai r tabel (rhitung > rtabel 0,220) sehingga 30 butir instrumen motivasi belajar
inilah yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa.
Reliabilitas instrumen terhadap butir-butir yang telah dinyatakan
valid dihitung dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, dan setelah
dihitung diperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar r = 0,935 yang berarti
bahwa butir-butir instrumen yang digunakan untuk mengukur motivasi
belajar adalah 93,50% dipercaya dapat mengukur variabel motivasi belajar
secara konsisten atau reliabel.
2. Instrumen untuk Mengukur Variabel Lingkungan Belajar
a. Definisi Konsep
80

Berdasarkan deskripsi teori lingkungan belajar seperti diuraikan
dalam bab kajian pustaka, maka yang dimaksud dengan lingkungan belajar
dalam penelitian ini adalah situasi atau suasana dalam belajar baik yang
berwujud fisik maupun non-fisik atau lingkungan sosial yang meliputi:
kondisi fisik ruang belajar, kondisi alat-alat belajar, aturan dan kedisiplinan,
suasana tempat belajar, hubungan antar siswa dengan siswa, dan hubungan
antar siswa dengan warga sekolah lainnya.
b. Definisi Operasional
Lingkungan belajar dalam penelitian ini adalah total skor yang
diperoleh siswa dari instrumen yang mengukur lingkungan belajar siswa.
Lingkungan belajar ini diukur melalui indikator: (1) kondisi fisik ruang
belajar, (2) kondisi alat-alat belajar, (3) aturan dan kedisiplinan, (4) suasana
tempat belajar, (5) hubungan antar siswa dengan warga sekolah lainnya, (6)
lingkungan belajar di sekolah, dan (7) lingkungan belajar di Rumah.

c. Kisi-kisi Instrumen Lingkungan Belajar
Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Lingkungan Belajar
No.
1
2

Indikator
Kondisi fisik ruang belajar
Kondisi alat-alat belajar

Butir Pernyataan
Item +
Item 1, 2
3
6, 9
7

Jumlah
3
3
81

3
4
5
6

Aturan dan disiplin sekolah
Suasana tempat belajar
Hubungan antar siswa
Hubungan siswa dengan

11, 13, 14
5, 18, 26
16, 20, 22
17, 19, 23

12, 15
4, 8
21, 24
28

5
5
5
4

7

warga sekolah lainya
Lingkungan belajar di Rumah
Jumlah

10, 29, 30
18

25, 27
12

5
30

d.

Validasi Instrumen Lingkungan Belajar
Proses pengembangan instrumen lingkungan belajar dimulai dengan

menyusun instrumen berbentuk skala Likert sebanyak 35 butir pernyataan
yang mengacu pada indikator-indikator seperti terlihat pada kisi-kisi
instrumen lingkungan belajar. Instrumen yang telah disusun selanjutnya
dikonsultasikan dengan ke dua orang pembimbing berkaitan dengan
validitas konstruk untuk mengetahui seberapa jauh butir-butir instrumen
tersebut telah mengukur indikator dari variabel lingkungan belajar. Setelah
instrumen disetujui oleh kedua orang pembimbing, maka selanjutnya
instrumen penelitian ini diuji coba pada 80 orang sampel uji coba. Uji coba
dilakukan pada Siswa SMP negeri 5 Raha.
Proses validasi intrumen dilakukan dengan menganalisis data hasil
uji coba instrumen yaitu validitas butir dengan menggunakan rumus
korelasi Product Moment untuk menghitung koefisien korelasi antara skor
setiap butir dengan skor total. Kriteria batas minimum pernyataan yang
diterima sebagai instrumen penelitian adalah jika nilai r hitung butir lebih
82

besar dari nilai r tabel, (rhitung > rtabel ) dan sebaliknya, jika nila r hitung butir
lebih kecil dari nilai r tabel, (r hitung < rtabel ) maka butir pernyataan dianggap
tidak valid sehingga tidak digunakan atau didrop.
Tingkat validitas instrumen diuji pada taraf signifikansi α = 0,05
dengan n = 80 sehingga nilai r tabel adalah sebesar 0,220. Dari 35 butir
pernyataan instrumen untuk mengukur lingkungan belajar, maka 30 butir
pernyataan dinyatakan valid karena memiliki nilai r hitung lebih besar dari
nilai r tabel (rhitung > rtabel 0,220) sehingga 30 butir instrumen lingkungan
belajar ini yang digunakan dalam penelitian, sedangkan 5 butir lainya tidak
digunakan atau didroup karena memiliki nilai r hitung lebih kecil dari r
tabel (rhitung < rtabel 0,220).
Reliabilitas instrumen terhadap butir-butir yang telah dinyatakan
valid dihitung dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, dan setelah
dihitung diperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar r = 0,942 yang berarti
bahwa butir-butir instrumen yang diguanakan untuk mengukur lingkungan
belajar siswa adalah 94,20% dipercaya dapat mengukur variabel lingkungan
belajar secara konsisten atau reliabel.

3.

Instrumen untuk Mengukur Variabel Hasil Belajar IPS
a.

Defenisi Konsep
Hasil belajar IPS yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

kemampuan atau tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa setelah
83

mengikuti proses belajar mengajar IPS pada kelas VIII pada kompetensi
dasar: (1) menjelaskan proses persiapan kemerdekaan Indonesia, (2)

Mendeskripsikan proses terbentuknya negara kesatuan Republik
Indonesia, (3) Mendeskripsikan bentuk-bentuk hubungan sosial, (4)
Mendeskripsikan pranata sosial dalam kehidupan masyarakat, (5)
mendeskripsikan permasalahan angkatan kerja dan tenaga kerja
sebagai

sumber

daya

dalam

kegiatan

ekonomi,

dan

(6)

mengidentifikasi peranan pemerintah dalam upaya penanggulangan
permasalahan angkatan kerja dan tenaga kerja.
b.

Defenisi Operasional
Hasil belajar IPS dalam penelitian ini adalah total skor yang dicapai

siswa setelah menjawab tes IPS yang berbentuk pilihan ganda. Tes hasil
belajar IPS ini diukur dari empat kompetensi dasar yaitu: kompetensi dasar:
(1)

menjelaskan

proses

persiapan

kemerdekaan

Indonesia,

(2)

Mendeskripsikan proses terbentuknya negara kesatuan Republik Indonesia,
(3) Mendeskripsikan bentuk-bentuk hubungan sosial, (4) Mendeskripsikan
pranata sosial dalam kehidupan masyarakat, (5)

mendeskripsikan

permasalahan angkatan kerja dan tenaga kerja sebagai sumber daya dalam
kegiatan ekonomi, dan (6) mengidentifikasi peranan pemerintah dalam
upaya penanggulangan permasalahan angkatan kerja dan tenaga kerja.
84

c.

Kisi-kisi Tes Hasil Belajar IPS

Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar IPS
Aspek yang diukur
Indikator
1.

Menjelaskan
persiapan kemerdekaan

2.

Menjelaskan
terbentuknya
negara
Republik Indonesia

Tingkat Pengetahuan
C1
C2
C3

proses 1, 2
proses 7, 8
kesatuan

Mengidentifikasi
bentuk- 14
bentuk hubungan sosial
4.
Mendeskripsikan
pranata 20, 21
sosial
dalam
kehidupan
masyarakat
26, 27
5.
Mendeskripsikan
3.

3, 4

5, 6

6

9, 10, 11

12, 13

7

67, 18, 19

6

24, 25

6

29, 31, 32

7

35, 37, 38

6

12

38

15,
17
22, 23

28,

permasalahan angkatan kerja dan
tenaga kerja sebagai sumber
daya dalam kegiatan ekonomi
6.

Jumlah

30

Mengidentifikasi
pelaku- 33
pelaku ekonomi dalam sistem
perekoniman Indonesia

34,

Jumlah

36
10

16

d. Validasi Instrumen Hasil Belajar Siswa
Proses pengembangan tes hasil belajar dimulai dengan menyusun tes
berbentuk pilihan ganda sebanyak 40 butir pertanyaan yang mengacu pada
pokok bahasan seperti terlihat pada kisi-kisi instrumen tes hasil belajar
siswa. Instrumen yang telah disusun selanjutnya dikonsultasikan dengan ke
dua orang pembimbing berkaitan dengan validitas konstruk untuk
85

mengetahui seberapa jauh butir-butir instrumen tersebut telah mengukur
indikator dari variabel hasil belajar. Setelah instrumen disetujui oleh kedua
orang pembimbing, maka selanjutnya instrumen penelitian ini diuji coba
pada 80 orang sampel uji cobah. Uji coba dilakukan pada Siswa SMP
negeri 5 Raha.
Proses validasi intrumen dilakukan dengan menganalisis data hasil uji
coba tes hasil belajar yaitu validitas butir dengan menggunakan korelasi
Poin Biserial untuk menghitung koefisien korelasi antara skor setiap butir
dengan skor total. Kriteria batas minimum pernyataan yang diterima
sebagai instrumen adalah jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel,
(rhitung > rtabel ) dan sebaliknya, jika nilai r hitung lebih kecil dari nilai r
tabel, (rhitung < rtabel ) maka butir pernyataan dianggap tidak valid sehingga
tidak digunakan atau didrop.
Tingkat validitas instrumen diuji pada taraf signifikansi α = 0,05
dengan n = 80 sehingga nilai r tabel adalah sebesar 0,220. Dari 40 butir
pertanyaan instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa, maka 38 butir
pertanyaan dinyatakan valid karena memiliki nilai r hitung lebih besar dari
nilai r tabel (rhitung > rtabel 0,220) dan 2 butir lainnya dinyatakan tidak valid
karena memiliki r hitung lebih kecil dari nilai r tabel (r hitung < rtabel 0,220)
sehingga tidak digunakan dalam penelitian ini atau didrop.
86

Reliabilitas terhadap butir-butir tes yang telah dinyatakan valid
dihitung dengan menggunakan rumus Kudar Ricarson (KR. 20), dan setelah
dihitung diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar r = 0,894 yang berarti
bahwa tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa adalah
89,40% dipercaya dapat mengukur variabel hasil belajar siswa secara
konsisten atau reliabel.

F. Teknik Analisis Data
1. Pengujian Hipotesis
Sesuai dengan tujuan penelitian, maka untuk mendeskripsikan data
dan menguji hipotesis, digunakan dua bentuk analisis yaitu: (1) analisis
deskriptif untuk menyajikan data-data secara deskriptif seperti rata-rata,
simpangan baku, modus, median, dan distribusi frekuensi. (2)

analisis

inferensial

dengan

untuk

menguji

hipotesis

pertama

dan

kedua

menggunakan uji regresi dan korelasi sederhana, sedangkan untuk menguji
hipotesis ketiga digunakan uji regresi dan korelasi ganda.
Rumus pfungsi taksiran regresi sederhana
Ŷ = a + bx , dan rumus uji regresi ganda
Ŷ = a + b1X1 + b2X2
Rumus uji korelasi sederhana
87

rxy =

n( ΣXY ) − ( ΣX )( Σ )

{n( Σ X ) − ( Σ X ) } − {n( Σ Y ) − ( Σ Y ) }
2
1

2

2

Rumus korelasi ganda
R y −12 =

ry21 + ry22 − 2(ry1 )(ry 2 )(r12 )
2
1 − r12

(Sudjana. 1996: 368-387)

G. Hipotesis Statistik
Secara statistik hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Ho : ρ1 = 0, artinya tidak terdapat hubungan positif antara motivasi
belajar dengan hasil belajar siswa.
Ha: ρ1 > 0, artinya terdapat hubungan positif antara motivasi belajar
dengan hasil belajar siswa.
2. Ho: ρ2 = 0, artinya tidak terdapat hubungan positif antara lingkungan
belajar dengan hasil belajar siswa.
Ha: ρ2 > 0, artinya terdapat hubungan positif antara lingkungan belajar
dengan hasil belajar siswa.
3. Ho: ρ12 0,

artinya tidak terdapat hubungan positif antara motivasi
belajar dan lingkungan belajar secara bersama-sama dengan
hasil belajar siswa.

Ha: ρ12 > 0, artinya terdapat hubungan positif antara motivasi belajar dan
lingkungan belajar secara bersama-sama dengan hasil
belajar siswa.

More Related Content

What's hot

Andri zumain uji friedman m.
Andri zumain  uji friedman m.Andri zumain  uji friedman m.
Andri zumain uji friedman m.aditya kusuma
 
Evaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajar
Evaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajarEvaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajar
Evaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajarifa lutfita
 
P14 teknik analsis data dan uji hipotesis
P14 teknik analsis data dan uji hipotesisP14 teknik analsis data dan uji hipotesis
P14 teknik analsis data dan uji hipotesisM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Skala pengukuran, instrumen dan teknik pengumpulan data
Skala pengukuran, instrumen dan teknik pengumpulan dataSkala pengukuran, instrumen dan teknik pengumpulan data
Skala pengukuran, instrumen dan teknik pengumpulan dataasriyati
 
1. konsep pengukuran dan skala pengukuran
1. konsep pengukuran dan skala pengukuran1. konsep pengukuran dan skala pengukuran
1. konsep pengukuran dan skala pengukuranmadiah jaafar
 
Langkah langkah pengolahan-data_data_dalam_penelitian
Langkah langkah pengolahan-data_data_dalam_penelitianLangkah langkah pengolahan-data_data_dalam_penelitian
Langkah langkah pengolahan-data_data_dalam_penelitianmasnonoo
 
prosedure penelitian
prosedure penelitianprosedure penelitian
prosedure penelitianSiti Romlah
 
metode penelitian
metode penelitianmetode penelitian
metode penelitiannasriah1
 
Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f
Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f
Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f Reza sri Wahyuni
 
Statistik non parametrik uji data dua sampel independent
Statistik non parametrik    uji data dua sampel independentStatistik non parametrik    uji data dua sampel independent
Statistik non parametrik uji data dua sampel independentWinda Oktaviani
 

What's hot (20)

Bab iii lg
Bab iii lgBab iii lg
Bab iii lg
 
16. bab iii
16. bab iii16. bab iii
16. bab iii
 
Teknik konversi-skor-mentah-hasil-tes
Teknik konversi-skor-mentah-hasil-tesTeknik konversi-skor-mentah-hasil-tes
Teknik konversi-skor-mentah-hasil-tes
 
Andri zumain uji friedman m.
Andri zumain  uji friedman m.Andri zumain  uji friedman m.
Andri zumain uji friedman m.
 
Evaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajar
Evaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajarEvaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajar
Evaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajar
 
Uji statisitk
Uji statisitk Uji statisitk
Uji statisitk
 
uji-t-berpasangan
uji-t-berpasanganuji-t-berpasangan
uji-t-berpasangan
 
P14 teknik analsis data dan uji hipotesis
P14 teknik analsis data dan uji hipotesisP14 teknik analsis data dan uji hipotesis
P14 teknik analsis data dan uji hipotesis
 
Skala pengukuran, instrumen dan teknik pengumpulan data
Skala pengukuran, instrumen dan teknik pengumpulan dataSkala pengukuran, instrumen dan teknik pengumpulan data
Skala pengukuran, instrumen dan teknik pengumpulan data
 
Pengolahan Skor
Pengolahan SkorPengolahan Skor
Pengolahan Skor
 
Minggu 11_Teknik Analisis Komparasi
Minggu 11_Teknik Analisis KomparasiMinggu 11_Teknik Analisis Komparasi
Minggu 11_Teknik Analisis Komparasi
 
TEST DIAGNOSTIK
TEST DIAGNOSTIKTEST DIAGNOSTIK
TEST DIAGNOSTIK
 
1. konsep pengukuran dan skala pengukuran
1. konsep pengukuran dan skala pengukuran1. konsep pengukuran dan skala pengukuran
1. konsep pengukuran dan skala pengukuran
 
Langkah langkah pengolahan-data_data_dalam_penelitian
Langkah langkah pengolahan-data_data_dalam_penelitianLangkah langkah pengolahan-data_data_dalam_penelitian
Langkah langkah pengolahan-data_data_dalam_penelitian
 
prosedure penelitian
prosedure penelitianprosedure penelitian
prosedure penelitian
 
BAB 4 Penelitian
BAB 4 PenelitianBAB 4 Penelitian
BAB 4 Penelitian
 
metode penelitian
metode penelitianmetode penelitian
metode penelitian
 
Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f
Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f
Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f
 
Konsep evaluasi
Konsep evaluasiKonsep evaluasi
Konsep evaluasi
 
Statistik non parametrik uji data dua sampel independent
Statistik non parametrik    uji data dua sampel independentStatistik non parametrik    uji data dua sampel independent
Statistik non parametrik uji data dua sampel independent
 

Similar to SMP3RAHA

Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitiandeditik
 
Penerapan Model Pembelajaran Make-A Match dapat Meningkatkan hasil belajar si...
Penerapan Model Pembelajaran Make-A Match dapat Meningkatkan hasil belajar si...Penerapan Model Pembelajaran Make-A Match dapat Meningkatkan hasil belajar si...
Penerapan Model Pembelajaran Make-A Match dapat Meningkatkan hasil belajar si...Fajar Ash-Shiddiq
 
Bab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitianBab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitianAndrey Vallelo
 
ref-rancangan penelitian.pdf
ref-rancangan penelitian.pdfref-rancangan penelitian.pdf
ref-rancangan penelitian.pdfpresentasippt
 
Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar yuliartiramli
 
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptxPTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptxChrodtianTian
 
BAB III - METODOLOGI PENELITIAN
BAB III - METODOLOGI PENELITIANBAB III - METODOLOGI PENELITIAN
BAB III - METODOLOGI PENELITIANHenny2012
 
SKRIPSI PROPOSAL TUGAS AKHIR SEMESTER II
SKRIPSI PROPOSAL TUGAS AKHIR SEMESTER IISKRIPSI PROPOSAL TUGAS AKHIR SEMESTER II
SKRIPSI PROPOSAL TUGAS AKHIR SEMESTER IISintiya12
 
Bab 6,7,12 metpen.pdf
Bab 6,7,12 metpen.pdfBab 6,7,12 metpen.pdf
Bab 6,7,12 metpen.pdfIdafidia
 
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7gusty_21
 
Template artikel update 2016, 20 januari
Template artikel   update 2016, 20 januariTemplate artikel   update 2016, 20 januari
Template artikel update 2016, 20 januariMuhammad Zahid
 
Ringkasan Penelitian Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Ringkasan Penelitian Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung MangkuratRingkasan Penelitian Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Ringkasan Penelitian Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung MangkuratIndah Ayu Septriyaningrum
 

Similar to SMP3RAHA (20)

Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitian
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Penerapan Model Pembelajaran Make-A Match dapat Meningkatkan hasil belajar si...
Penerapan Model Pembelajaran Make-A Match dapat Meningkatkan hasil belajar si...Penerapan Model Pembelajaran Make-A Match dapat Meningkatkan hasil belajar si...
Penerapan Model Pembelajaran Make-A Match dapat Meningkatkan hasil belajar si...
 
Bab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitianBab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitian
 
ref-rancangan penelitian.pdf
ref-rancangan penelitian.pdfref-rancangan penelitian.pdf
ref-rancangan penelitian.pdf
 
Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar
 
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptxPTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
 
BAB 3 - ERSA.docx
BAB 3 - ERSA.docxBAB 3 - ERSA.docx
BAB 3 - ERSA.docx
 
Bab iii revisi
Bab iii revisiBab iii revisi
Bab iii revisi
 
BAB III - METODOLOGI PENELITIAN
BAB III - METODOLOGI PENELITIANBAB III - METODOLOGI PENELITIAN
BAB III - METODOLOGI PENELITIAN
 
PPT SEMPRO.pptx
PPT SEMPRO.pptxPPT SEMPRO.pptx
PPT SEMPRO.pptx
 
SKRIPSI PROPOSAL TUGAS AKHIR SEMESTER II
SKRIPSI PROPOSAL TUGAS AKHIR SEMESTER IISKRIPSI PROPOSAL TUGAS AKHIR SEMESTER II
SKRIPSI PROPOSAL TUGAS AKHIR SEMESTER II
 
Bab iii muiz
Bab iii muizBab iii muiz
Bab iii muiz
 
Bab 6,7,12 metpen.pdf
Bab 6,7,12 metpen.pdfBab 6,7,12 metpen.pdf
Bab 6,7,12 metpen.pdf
 
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7
 
jenis penelitian
jenis penelitianjenis penelitian
jenis penelitian
 
Template artikel update 2016, 20 januari
Template artikel   update 2016, 20 januariTemplate artikel   update 2016, 20 januari
Template artikel update 2016, 20 januari
 
Ringkasan Penelitian Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Ringkasan Penelitian Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung MangkuratRingkasan Penelitian Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Ringkasan Penelitian Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
 
Ringkasan materi
Ringkasan materiRingkasan materi
Ringkasan materi
 
Ringkasan materi
Ringkasan materiRingkasan materi
Ringkasan materi
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

SMP3RAHA

  • 1. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Raha. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Mei sampai dengan Juni tahun 2013. Pemilihan SMP Negeri 3 Raha sebagai tempat penelitian karena kenyataan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa saat ini menunjukkan kecenderungan rendah sebagai akibat dari rendahnya motivasi belajar siswa dan lingkungan belajar menunjukkan kecenderungan kurang kondusif untuk belajar sebagai akibat pesatnya perkembangan Kota Raha. B. Variabel dan Disain Penelitian Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang meliputi dua variabel bebas yaitu motivasi belajar siswa (X1) dan lingkungan belajar siswa (X2) dan satu variabel tidak bebas (Y) adalah hasil belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan pendekatan korelasional. Penggunaan metode survei ini didasarkan pada pendapat Ary (1985: 301) yang mengemukakan bahwa metode penelitian survey dapat digunakan bukan saja untuk melukiskan kondisi atau fakta yang ada, melainkan juga untuk menyelidiki hubungan dan menguji hipotesis.
  • 2. 72 Berdasarkan bentuk permasalahannya maka penelitian ini menggunakan desain penelitian kolerasional sebagai berikut: X1 Y X2 Gambar 1. Konstelasi rumusan masalah Keterangan: X1 : adalah motivasi belajar X2 : adalah lingkungan belajar Y : adalah hasil belajar C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negerti 3 Raha. Sedangkan populasi terjangkau adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Raha yang berjumlah 103 orang siswa. 2. Sampel Penelitian Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus dari Bungi (2005: 105) yaitu:
  • 3. 73 n= N 2 N ( d ) +1 = 103 2 103( 0,1) +1 = 103 103( 0,01) +1 = 103 2,03 = 50,74 = 51 Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 51 orang siswa. Penentuan jumlah sampel di setiap sekolah dilakukan secara proporsional dengan menggunakan rumus ni = Ni × n , dimana N Ni = jumlah populasi di setiap kelas N = jumlah populasi keseluruhan n = jumlah sampel keseluruhan Sehingga proses penentuan sampel setiap kelas adalah sebagai berikut: 1. Kelas VIIIA = 20 ×51 = 9,9 = 10 103 2. Kelas VIIIB = 21 ×51 =10,4 = 10 103 3. Kelas VIIIC = 20 ×51 = 9,9 = 10 103 4. Kelas VIIID = 22 ×51 =10,89 = 11 103 5. Kelas VIIIE = 20 ×51 = 9,9 = 10 103 Penarikan sampel 51 orang siswa yang menjadi sampel di masingmasing kelas adalah dilakukan secara acak sederhana, dimana populasi di setiap kelas diberikan nomor urut dari 1 (satu) sampai terakhir, kemudian
  • 4. 74 diacak dan peneliti mengambil secara acak sebanyak jumlah sampel di kelas tersebut. D. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner tertutup untuk mengumpulkan data tentang variabel motivasi belajar dan lingkungan belajar, serta tes hasil belajar untuk mengukur hasil belajar IPS. Proses pengumpulan data ini dilakukan dengan cara memberikan kuesioner motivasi belajar, kuesioner lingkungan belajar, dan tes hasil belajar IPS kepada siswa SMP Negeri 3 Raha kelas VIII yang terpilih sebagai sampel di masing-masing kelas VIII. Pengisian kuesioner motivasi belajar, kuesioner lingkungan belajar, dan tes hasil belajar dilakukan di masing-masing kelas yang diawasi lansung oleh peneliti dan dibantu oleh guru yang ditunjuk oleh kepala sekolah. Proses ini dilakukan agar peneliti dapat menjamin keakuratan data yang diperoleh melalui instrumen penelitian. Instrumen Penelitian yang digunakan untuk memperoleh data setiap variabel bebas dan variabel tidak bebas adalah instrumen yang dikembangkan sendiri oleh peneliti. Konsep yang mendasari penyusunan instrumen ini adalah indikator yang diturunkan dari teori-teori yang dibangun. Berdasarkan indikator-indikator tersebut selanjutnya dijabarkan menjadi kisi-kisi yang menghasilkan butir-butir pernyataan dan pertanyaan.
  • 5. 75 Butir pernyataan dalam instrumen untuk mengukur motivasi belajar dan lingkungan belajar dikembangkan dengan menggunakan skala Likert yang terdiri dari lima pilihan yaitu, sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (RG), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Pemberian skor dimulai dengan nilai 1 untuk skor terendah dan nilai 5 untuk skor tertinggi. Sedangkan untuk tes hasil belajar dibuat dalam bentuk tes objektif dengan menggunakan pensekoran dikotomi yaitu skor 1 kalau jawaban benar dan skor 0 kalau jawaban salah. Berikut ini disajikan skala penilaian atas jawaban responden terhadap instrumen penelitian berbentuk kuesioner. Tabel 1. Skala Penskoran Jawaban Responden terhadap Instrumen Penelitian Skor jawaban Pernyataan positif Pernyataan negatif SS 5 1 S 4 2 RG 3 3 TS 2 4 STS 1 5 Keterangan: SS = Sangat setuju S = Setuju RG = Ragu-ragu TS = Tidak setuju STS = Sangat tidak setuju Instrumen yang telah disusun selanjutnya diuji cobakan kepada 80 siswa kelas VIII di SMP Negeri 5 Raha. Pemilihan SMP Negeri 5 Raha sebagai sampel uji coba karena jumlah siswa SMP Negeri 3 Raha yang tidak terpilih sebagai sampel tidak memenuhi syarat karena tinggal 52
  • 6. 76 orang siswa, sedangkan persyaratan sampel uji coba harus disampel dan diacak dan SMP Negeri 5 Raha dipilih sebagai sampel uji coba karena memiliki karateristik yang sama dengan SMP Negeri 3 Raha. Uji coba instrumen dilakukan guna mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Validitas butir instrumen dianalisis dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson. Validitas butir instrumen ditunjukkan oleh koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total butir instrumen. Koefisien variditas butir instrumen diuji dengan nilai tabel r Product Moment untuk n = 80 dan tingkat kesalahan α = 0,05 yaitu sebesar 0,220. Butir-butir instrumen yang memiliki r hitung ≥ dari r tabel dinyatakan valid, sedangkan butir-butir instrumen r hitungnya lebih kecil dari r tabel dinyatakan tidak valid sehingga di droup. Setelah dilakukan analisis validitas instrumen maka selanjutnya dilakukan analisis reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Prosesnya adalah butir-butir instrumen yang dinyatakan valid diberi nomor urut baru kemudian dihitung reliabilitasnya. E. Instrumen Penelitian
  • 7. 77 1. Instrumen Motivasi Belajar a. Definisi Konsep Motivasi belajar dalam penelitian ini adalah dorongan internal yang terjadi pada diri siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar ini dapat diukur dari beberapa indikator yaitu : (a) keinginan untuk berhasil, (b) tekun dalam belajar, (c) ulet menghadapi kesulitan belajar, (d) perhatian dalam belajar, (e) berpretsai dalam belajar, dan (f) mandiri dalam belajar. b. Definisi Operasional Motivasi belajar siswa dalam penelitian ini adalah skor total yang diperoleh siswa dari instrumen yang mengukur motivasi belajar siswa. Motivasi belajar ini dapat diukur dari beberapa indikator yaitu; (a) ada keinginan untuk berhasil, (b) tekun dalam belajar, (c) ulet menghadapi kesulitan belajar, (d) perhatian dalam belajar, (e) berpretsai dalam belajar, dan (f) mandiri dalam belajar. c. Kisi-kisi Instrumen Variabel Motivasi Belajar Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Belajar
  • 8. 78 No. Indikator 1 2 Keinginan berhasil. Tekun dalam belajar 3 Butir Pernyataan Item + Item 1, 2, 5 3, 4 Jumlah 5 Ulet menghadapi kesulitan 6, 7, 9 8, 10 5 12, 13, 14, 11, 23 5 4 belajar. Perhatian dalam belajar. 15, 17, 19 16, 18 5 5 Berprestasi dalam belajar. 20, 21, 29 22, 28 5 6 Mandiri dalam belajar 25, 27, 30 Total 18 24, 26 12 5 30 d. Validasi Instrumen Motivasi Belajar Proses pengembangan instrumen motivasi belajar dimulai dengan menyusun instrumen berbentuk skala Likert sebanyak 30 butir pernyataan yang mengacu pada indikator-indikator seperti terlihat pada kisi-kisi instrumen motivasi belajar. Instrumen yang telah disusun selanjutnya dikonsultasikan dengan ke dua orang pembimbing berkaitan dengan validitas konstruk untuk mengetahui seberapa jauh butir-butir instrumen tersebut telah mengukur indikator dari variabel motivasi belajar. Setelah instrumen disetujui oleh kedua orang pembimbing, maka selanjutnya instrumen penelitian ini diuji coba pada 80 orang sampel uji cobah. Uji coba dilakukan pada Siswa SMP negeri 5 Raha. Proses validasi intrumen dilakukan dengan menganalisis data hasil uji coba instrumen yaitu validitas butir dengan menggunakan rumus
  • 9. 79 korelasi Product Moment untuk menghitung koefisien korelasi antara skor setiap butir dengan skor total. Kriteria batas minimum pernyataan yang diterima sebagai instrumen penelitian adalah jika nilai r hitung butir lebih besar atau sama dengan nilai r tabel, (r hitung ≥ rtabel ) dan sebaliknya, jika nila r hitung butir lebih kecil dari nilai r tabel, (r hitung < rtabel ) maka butir pernyataan dianggap tidak valid sehingga tidak digunakan atau didrop. Tingkat validitas instrumen diuji pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan n = 80 sehingga nilai r tabel adalah sebesar 0,220. Dari 30 butir pernyataan instrumen untuk mengukur motivasi belajar, maka ke 30 butir pernyataan dinyatakan valid karena memiliki nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel (rhitung > rtabel 0,220) sehingga 30 butir instrumen motivasi belajar inilah yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa. Reliabilitas instrumen terhadap butir-butir yang telah dinyatakan valid dihitung dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, dan setelah dihitung diperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar r = 0,935 yang berarti bahwa butir-butir instrumen yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar adalah 93,50% dipercaya dapat mengukur variabel motivasi belajar secara konsisten atau reliabel. 2. Instrumen untuk Mengukur Variabel Lingkungan Belajar a. Definisi Konsep
  • 10. 80 Berdasarkan deskripsi teori lingkungan belajar seperti diuraikan dalam bab kajian pustaka, maka yang dimaksud dengan lingkungan belajar dalam penelitian ini adalah situasi atau suasana dalam belajar baik yang berwujud fisik maupun non-fisik atau lingkungan sosial yang meliputi: kondisi fisik ruang belajar, kondisi alat-alat belajar, aturan dan kedisiplinan, suasana tempat belajar, hubungan antar siswa dengan siswa, dan hubungan antar siswa dengan warga sekolah lainnya. b. Definisi Operasional Lingkungan belajar dalam penelitian ini adalah total skor yang diperoleh siswa dari instrumen yang mengukur lingkungan belajar siswa. Lingkungan belajar ini diukur melalui indikator: (1) kondisi fisik ruang belajar, (2) kondisi alat-alat belajar, (3) aturan dan kedisiplinan, (4) suasana tempat belajar, (5) hubungan antar siswa dengan warga sekolah lainnya, (6) lingkungan belajar di sekolah, dan (7) lingkungan belajar di Rumah. c. Kisi-kisi Instrumen Lingkungan Belajar Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Lingkungan Belajar No. 1 2 Indikator Kondisi fisik ruang belajar Kondisi alat-alat belajar Butir Pernyataan Item + Item 1, 2 3 6, 9 7 Jumlah 3 3
  • 11. 81 3 4 5 6 Aturan dan disiplin sekolah Suasana tempat belajar Hubungan antar siswa Hubungan siswa dengan 11, 13, 14 5, 18, 26 16, 20, 22 17, 19, 23 12, 15 4, 8 21, 24 28 5 5 5 4 7 warga sekolah lainya Lingkungan belajar di Rumah Jumlah 10, 29, 30 18 25, 27 12 5 30 d. Validasi Instrumen Lingkungan Belajar Proses pengembangan instrumen lingkungan belajar dimulai dengan menyusun instrumen berbentuk skala Likert sebanyak 35 butir pernyataan yang mengacu pada indikator-indikator seperti terlihat pada kisi-kisi instrumen lingkungan belajar. Instrumen yang telah disusun selanjutnya dikonsultasikan dengan ke dua orang pembimbing berkaitan dengan validitas konstruk untuk mengetahui seberapa jauh butir-butir instrumen tersebut telah mengukur indikator dari variabel lingkungan belajar. Setelah instrumen disetujui oleh kedua orang pembimbing, maka selanjutnya instrumen penelitian ini diuji coba pada 80 orang sampel uji coba. Uji coba dilakukan pada Siswa SMP negeri 5 Raha. Proses validasi intrumen dilakukan dengan menganalisis data hasil uji coba instrumen yaitu validitas butir dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment untuk menghitung koefisien korelasi antara skor setiap butir dengan skor total. Kriteria batas minimum pernyataan yang diterima sebagai instrumen penelitian adalah jika nilai r hitung butir lebih
  • 12. 82 besar dari nilai r tabel, (rhitung > rtabel ) dan sebaliknya, jika nila r hitung butir lebih kecil dari nilai r tabel, (r hitung < rtabel ) maka butir pernyataan dianggap tidak valid sehingga tidak digunakan atau didrop. Tingkat validitas instrumen diuji pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan n = 80 sehingga nilai r tabel adalah sebesar 0,220. Dari 35 butir pernyataan instrumen untuk mengukur lingkungan belajar, maka 30 butir pernyataan dinyatakan valid karena memiliki nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel (rhitung > rtabel 0,220) sehingga 30 butir instrumen lingkungan belajar ini yang digunakan dalam penelitian, sedangkan 5 butir lainya tidak digunakan atau didroup karena memiliki nilai r hitung lebih kecil dari r tabel (rhitung < rtabel 0,220). Reliabilitas instrumen terhadap butir-butir yang telah dinyatakan valid dihitung dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, dan setelah dihitung diperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar r = 0,942 yang berarti bahwa butir-butir instrumen yang diguanakan untuk mengukur lingkungan belajar siswa adalah 94,20% dipercaya dapat mengukur variabel lingkungan belajar secara konsisten atau reliabel. 3. Instrumen untuk Mengukur Variabel Hasil Belajar IPS a. Defenisi Konsep Hasil belajar IPS yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan atau tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa setelah
  • 13. 83 mengikuti proses belajar mengajar IPS pada kelas VIII pada kompetensi dasar: (1) menjelaskan proses persiapan kemerdekaan Indonesia, (2) Mendeskripsikan proses terbentuknya negara kesatuan Republik Indonesia, (3) Mendeskripsikan bentuk-bentuk hubungan sosial, (4) Mendeskripsikan pranata sosial dalam kehidupan masyarakat, (5) mendeskripsikan permasalahan angkatan kerja dan tenaga kerja sebagai sumber daya dalam kegiatan ekonomi, dan (6) mengidentifikasi peranan pemerintah dalam upaya penanggulangan permasalahan angkatan kerja dan tenaga kerja. b. Defenisi Operasional Hasil belajar IPS dalam penelitian ini adalah total skor yang dicapai siswa setelah menjawab tes IPS yang berbentuk pilihan ganda. Tes hasil belajar IPS ini diukur dari empat kompetensi dasar yaitu: kompetensi dasar: (1) menjelaskan proses persiapan kemerdekaan Indonesia, (2) Mendeskripsikan proses terbentuknya negara kesatuan Republik Indonesia, (3) Mendeskripsikan bentuk-bentuk hubungan sosial, (4) Mendeskripsikan pranata sosial dalam kehidupan masyarakat, (5) mendeskripsikan permasalahan angkatan kerja dan tenaga kerja sebagai sumber daya dalam kegiatan ekonomi, dan (6) mengidentifikasi peranan pemerintah dalam upaya penanggulangan permasalahan angkatan kerja dan tenaga kerja.
  • 14. 84 c. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar IPS Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar IPS Aspek yang diukur Indikator 1. Menjelaskan persiapan kemerdekaan 2. Menjelaskan terbentuknya negara Republik Indonesia Tingkat Pengetahuan C1 C2 C3 proses 1, 2 proses 7, 8 kesatuan Mengidentifikasi bentuk- 14 bentuk hubungan sosial 4. Mendeskripsikan pranata 20, 21 sosial dalam kehidupan masyarakat 26, 27 5. Mendeskripsikan 3. 3, 4 5, 6 6 9, 10, 11 12, 13 7 67, 18, 19 6 24, 25 6 29, 31, 32 7 35, 37, 38 6 12 38 15, 17 22, 23 28, permasalahan angkatan kerja dan tenaga kerja sebagai sumber daya dalam kegiatan ekonomi 6. Jumlah 30 Mengidentifikasi pelaku- 33 pelaku ekonomi dalam sistem perekoniman Indonesia 34, Jumlah 36 10 16 d. Validasi Instrumen Hasil Belajar Siswa Proses pengembangan tes hasil belajar dimulai dengan menyusun tes berbentuk pilihan ganda sebanyak 40 butir pertanyaan yang mengacu pada pokok bahasan seperti terlihat pada kisi-kisi instrumen tes hasil belajar siswa. Instrumen yang telah disusun selanjutnya dikonsultasikan dengan ke dua orang pembimbing berkaitan dengan validitas konstruk untuk
  • 15. 85 mengetahui seberapa jauh butir-butir instrumen tersebut telah mengukur indikator dari variabel hasil belajar. Setelah instrumen disetujui oleh kedua orang pembimbing, maka selanjutnya instrumen penelitian ini diuji coba pada 80 orang sampel uji cobah. Uji coba dilakukan pada Siswa SMP negeri 5 Raha. Proses validasi intrumen dilakukan dengan menganalisis data hasil uji coba tes hasil belajar yaitu validitas butir dengan menggunakan korelasi Poin Biserial untuk menghitung koefisien korelasi antara skor setiap butir dengan skor total. Kriteria batas minimum pernyataan yang diterima sebagai instrumen adalah jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel, (rhitung > rtabel ) dan sebaliknya, jika nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel, (rhitung < rtabel ) maka butir pernyataan dianggap tidak valid sehingga tidak digunakan atau didrop. Tingkat validitas instrumen diuji pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan n = 80 sehingga nilai r tabel adalah sebesar 0,220. Dari 40 butir pertanyaan instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa, maka 38 butir pertanyaan dinyatakan valid karena memiliki nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel (rhitung > rtabel 0,220) dan 2 butir lainnya dinyatakan tidak valid karena memiliki r hitung lebih kecil dari nilai r tabel (r hitung < rtabel 0,220) sehingga tidak digunakan dalam penelitian ini atau didrop.
  • 16. 86 Reliabilitas terhadap butir-butir tes yang telah dinyatakan valid dihitung dengan menggunakan rumus Kudar Ricarson (KR. 20), dan setelah dihitung diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar r = 0,894 yang berarti bahwa tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa adalah 89,40% dipercaya dapat mengukur variabel hasil belajar siswa secara konsisten atau reliabel. F. Teknik Analisis Data 1. Pengujian Hipotesis Sesuai dengan tujuan penelitian, maka untuk mendeskripsikan data dan menguji hipotesis, digunakan dua bentuk analisis yaitu: (1) analisis deskriptif untuk menyajikan data-data secara deskriptif seperti rata-rata, simpangan baku, modus, median, dan distribusi frekuensi. (2) analisis inferensial dengan untuk menguji hipotesis pertama dan kedua menggunakan uji regresi dan korelasi sederhana, sedangkan untuk menguji hipotesis ketiga digunakan uji regresi dan korelasi ganda. Rumus pfungsi taksiran regresi sederhana Ŷ = a + bx , dan rumus uji regresi ganda Ŷ = a + b1X1 + b2X2 Rumus uji korelasi sederhana
  • 17. 87 rxy = n( ΣXY ) − ( ΣX )( Σ ) {n( Σ X ) − ( Σ X ) } − {n( Σ Y ) − ( Σ Y ) } 2 1 2 2 Rumus korelasi ganda R y −12 = ry21 + ry22 − 2(ry1 )(ry 2 )(r12 ) 2 1 − r12 (Sudjana. 1996: 368-387) G. Hipotesis Statistik Secara statistik hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Ho : ρ1 = 0, artinya tidak terdapat hubungan positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa. Ha: ρ1 > 0, artinya terdapat hubungan positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa. 2. Ho: ρ2 = 0, artinya tidak terdapat hubungan positif antara lingkungan belajar dengan hasil belajar siswa. Ha: ρ2 > 0, artinya terdapat hubungan positif antara lingkungan belajar dengan hasil belajar siswa. 3. Ho: ρ12 0, artinya tidak terdapat hubungan positif antara motivasi belajar dan lingkungan belajar secara bersama-sama dengan hasil belajar siswa. Ha: ρ12 > 0, artinya terdapat hubungan positif antara motivasi belajar dan lingkungan belajar secara bersama-sama dengan hasil belajar siswa.