Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori uang dan motif memegang uang. Secara ringkas, dibahas mengenai definisi uang, fungsi-fungsi uang, teori nilai uang seperti teori kuantitas dan teori preferensi likuidasi Keynes, serta motif memegang uang menurut Keynes yakni motif transaksi, berjaga-jaga, dan spekulatif.
1. Teori-Teori Uang, dan Motif
Memegang Uang
Uang merupakan alat tukar dan alat
pembayaran yang sah. pada masa-masa
sebelumnya, pembayaran dilakukan
dengan cara barter, yaitu barang ditukar
dengan barang secara langsung
2. Bank sentral bertanggung-jawab mengukur
jumlah uang beredar, yang menunjukkan
banyaknya uang yang ada pada suatu waktu
tertentu. Jumlah uang baru yang tidak
diketahui penciptaannya dapat ditunjukkan
dengan cara membandingkan pengukuran-
pengukuran tersebut pada waktu-waktu yang
berbeda.
Perusakan atas mata uang dapat terjadi
apabila uang logam dileburkan untuk
mendapatkan kembali kandungan logam
mulianya. Tindakan ini memperoleh insentif
bila ternyata nilai logam yang didapat melebihi
nilai nominal uang logam, atau ketika
pencetaknya menarik kembali jaminan atas
3. Uang dalam ilmu ekonomi tradisional
didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang
dapat diterima secara umum. Alat tukar itu
dapat berupa benda apapun yang dapat
diterima oleh setiap orang dimasyarakat
dalam proses pertukaran Barang dan jasa.
Dalam ilmu ekonomi modern, uang
didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia
dan secara umum diterima sebagai alat
pembayaran bagi pembelian barang-barang
dan jasa-jasa serta kekayaan berharga
lainnya serta untuk pembayaran hutang.
Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang
sebagai alat penunda pembayaran.
4. Pada awalnya di Indonesia, uang —dalam hal
ini uang kartal— diterbitkan oleh pemerintah
Republik Indonesia. Namun sejak
dikeluarkannya UU No. 13 tahun 1968 pasal 26
ayat 1, hak pemerintah untuk mencetak uang
dicabut. Pemerintah kemudian menetapkan
Bank Sentral, Bank Indonesia, sebagai satu-
satunya lembaga yang berhak menciptakan
uang kartal. Hak untuk menciptakan uang itu
disebut dengan hak oktroi. Secara umum, uang
memiliki fungsi sebagai perantara untuk
pertukaran barang dengan barang, juga untuk
menghindarkan perdagangan dengan cara
barter. Secara lebih rinci, fungsi uang
dibedakan menjadi dua yaitu fungsi asli dan
fungsi turunan.
5. Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar,
sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai.
§ Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of
exchange yang dapat mempermudah pertukaran. Orang
yang akan melakukan pertukaran tidak perlu
menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan
uang sebagai alat tukar.
Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat
diatasi dengan pertukaran uang.
§ Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of
account) karena uang dapat digunakan untuk
menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang
diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan
menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai
untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk
harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk
memperlancar pertukaran.
6. § Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan
nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk
mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa
mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima
sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan
jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang
tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di
masa mendatang. Fungsi Turunan Selain ketiga hal di
atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut
sebagai fungsi turunan. Fungsi turunan itu antara lain :
§ Uang sebagai alat pembayaran yang sah
Kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang
semakin bertambah dan beragam tidak dapat dipenuhi
melalui cara tukar-menukar atau barter. Guna
mempermudah dalam mendapatkan barang dan jasa
yang diperlukan, manusia memerlukan alat
pembayaran yang dapat diterima semua orang, yaitu
uang.
7. § Uang sebagai alat pembayaran utang
Uang dapat digunakan untuk mengukur
pembayaran pada masa yang akan datang.
§ Uang sebagai alat penimbun kekayaan
Sebagian orang biasanya tidak
menghabiskan semua uang yang dimilikinya
untuk keperluan konsumsi. Ada sebagian uang
yang disisihkan dan ditabung untuk keperluan
di masa datang.
8. § Uang sebagai alat pemindah kekayaan
Seseorang yang hendak pindah dari suatu
tempat ke tempat lain dapat memindahkan
kekayaannya yang berupa tanah dan
bangunan rumah ke dalam bentuk uang
dengan cara menjualnya. Di tempat yang baru
dia dapat membeli rumah yang baru dengan
menggunakan uang hasil penjualan rumah
yang lama.
§ Uang sebagai alat pendorong kegiatan
ekonomi
Apabila nilai uang stabil orang lebih
bergairah dalam melakukan investasi.
Dengan adanya kegiatan investasi, kegiatan
ekonomi akan semakin meningkat.
9. Teori Nilai Uang
Teori nilai uang membahas masalah-masalah keuangan
yang berkaitan dengan nilai uang. Nilai uang menjadi
perhatian para ekonom, karena tinggi atau rendahnya
nilai uang sangat berpengaruh terhadap kegiatan
ekonomi. Hal ini terbukti dengan banyaknya teori uang
yang disampaikan oleh beberapa ahli. Teori uang terdiri
atas dua teori, yaitu teori uang statis dan teori uang
dinamis.
Ø Teori uang statis
Teori Uang Statis atau disebut juga "teori kualitatif
statis" bertujuan untuk menjawab pertanyaan: apakah
sebenarnya uang? Dan mengapa uang itu ada
harganya? Mengapa uang itu sampai beredar? Teori ini
disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan
nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi.
Yang termasuk teori uang statis adalah:
10. Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat,
melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan
uang itu. Contoh: uang emas dan uang perak.
§ Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan
Montanari
Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar
pemufakatan masyarakat untuk mempermudah
pertukaran.
§ Teori Nominalisme
Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya.
§ Teori Negara
Asal mula uang karena negara, apabila negara
menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan alat bayar
maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena adanya
kepastian dari negara berupa undang-undang
11. Ø Teori uang dinamis
Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan
dalam nilai uang. Teori dinamis antara lain:
§ Teori Kuantitas dari David Ricardo
Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai
uang sangat tergantung pada jumlah uang yang
beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali
lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah
dari semula, dan juga sebaliknya.
§ Teori Kuantitas dari Irving Fisher
Teori yang telah dikemukakan David Ricardo
disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan
memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang
dan jasa sebagai faktor yang memengaruhi nilai uang.
12. § Teori Persediaan Kas
Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak
dibelikan barang-barang.
§ Teori Ongkos Produksi
Teori ini menyatakan nilai uang dalam
peredaran yang berasal dari logam dan uang itu
dapat dipandang sebagai barang.
13. Keynes dalam teori Preferensi Likuidasi
menjelaskan bahwa motif masyarakat dalam
memegang uang ada 3 macam. Antara lain :
A. Motif Transaksi
Pada pendekatan klasik, diasumsikan bahwa
tujuan setiap orang memegang uang adalah
sebagai alat tukar. Keynes menekankan
komponen permintaan uang ditentukan oleh
tingkat transaksi setiap orang. Oleh karena itu,
semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang
maka permintaan orang tersebut terhadap
barang atau jasa semakin tinggi pula.
Permintaan uang untuk transaksi dipengaruhi
oleh tinggi rendahnya tingkat pendapatan
nasional.
14. Uang digunakan sebagai alat untuk menghadapi
ketidakpastian akan kebutuhan di masa
mendatang. Keynes percaya bahwa jumlah uang
yang dijadikan alat untuk berjaga-jaga ditentukan
oleh banyaknya transaksi yang diekspektasikan di
masa mendatang. Motif ini juga dipengaruhi oleh
tinggi rendahnya pendapatan nasional. Semakin
tinggi pendapatan seseorang, maka tingkat
kesadaran terhadap masa depan akan semakin
tinggi. Kondisi masa depan yang tidak menentu
akan mendorong orang untuk melakukan motif ini.
Hal tersebut akan membawa kebutuhan yang
semakin tinggi akan perlunya uang untuk berjaga.
Secara aggregate semakin tinggi pendapatan
nasional, maka kebutuhan masyarakat terhadap
uang untuk berjaga-jaga juga akan semakin
15. C. Motif Spekulatif
Keynes juga sependapat bahwa uang
merupakan alat ukur kekayaan. Sehingga salah
satu alasan seseorang memegang uang adalah
untuk alasan spekulatif .
D. Untuk Mendapatkan Keuntungan /
Berinvestasi
Arti spekulasi pada motif ini adalah spekulasi
dalam pembelian dan penjualan surat-surat
berharga. Motif ini dipengaruhi oleh tingkat
suku bunga. Apabila tingkat suku bunga naik,
maka harga surat-surat berharga akan turun.
Jadi naiknya tingkat suku bunga akan
menaikkan permintaan untuk spekulasi dan
sebaliknya