Dokumen tersebut membahas tentang indeks harga dan langkah-langkah penyusunannya. Terdapat beberapa jenis indeks harga seperti Indeks Harga Konsumen, Indeks Harga Perdagangan Besar, serta Indeks Harga yang Diterima dan Dibayar Petani. Dibahas pula peranan indeks harga dalam perekonomian dan metode penghitungan indeks harga."
1. Materi Ajar Ekonomi_Kelas X _Limited Edition Page 1
Indeks Harga
A. Angka Indeks
Angka indeks adalah angka perbandingan yang dinyatakan dalampersentase untuk mengukur perubahan relatif
satu variabel atau lebih pada waktu tertentu atau tempat tertentu, dibandingkan dengan variabel yang sama pada waktu
atau tempat yang lainnya. Singkatnya, angka indeks adalah angka perbandingan untuk mengukur perubahan variabel
yang dinyatakan dalam persentase. Angka indeks digunakan untuk mengetahui perubahan-perubahanvariabel yang
berkaitan dengan banyak aspek kehidupan manusia.
B. Macam-Macam Indeks Harga
1. Indeks Harga konsumen (IHK)/Consumer Index Price, yaitu indeks harga yang mengukur perubahan-perubahan
yang terjadi pada harga eceran barang dan jasayang diminta konsumen dari waktu ke waktu. Indeks harga
konsumendihitung oleh Biro Pusat Statistik. Berdasarkan buku Statistik Indonesia yang diterbitkan Biro Pusat
Statistik tahun 1998, barang dan jasa yang dihitung IHK-nya terdiri atas 249 sampai 353 jenis komoditi yang
dihitung berdasarkan pada konsumsi, hasil survey biaya hidup di 44 kota besardi Indonesia. Seluruh komoditi
tersebut digolongkan menjadi tujuh kelompok besar, yakni bahan makanan, makanan jadi, rokok dantembakau,
perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, rekreasi danolah raga, serta transportasi dan komunikasi.
Peranan IHK bagi konsumen : masyarakat dapat mengetahui perkembangan ekonomi dengan melihat angka indeks
yang dibutuhkan produsen mengani harga bahan baku dan ini dapat dijadikan pedoman pembelian barang
Manfaat Indeks harga konsumen
untuk mengetahui pengaruh kenaikan harga komoditas terhadap daya beli konsumen
dapat dijadikan indikator ekonomi untuk mengetahui tingkat inflasi
untuk mengethaui tingkat kenaikan pendapatan masyarakat
dapat dijadikan ukuran besarnya biaya produksi yang dikeluarkan
dapat digunakan untuk mengetahui daya beli nilai mata uang
2. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)/Whole Saler Price Index, pada IHPB harga yang dipergunakan adalah
harga produsen. Indeks ini berguna untuk mengukur perubahan harga selama dua periode, bukan perubahan kualitas,
kuantitas atau penjualan. Barang-barang yang diukur dengan IHPB adalah bahan mentah dan barang jadi yang
diperjualbelikan di pasar primer. Jenis IHPB diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Sektor pertanian dengan subsektor bahan makanan, tanamman perdagangan, kehutanan, perikanan, peternakan
dan perkayuan.
b. Sektor pertambangan dan galian dengan subsektor batubara, aspal, pasir, batu kali dan kerikil.
c. Sektor industri dengan subsektor tekstil, pakaian jadi, barang-barang dari kulit, makanan, minuman, kertas,
barang cetakan, karet dan plastik.
BPS biasanya menerbitkan laporan IHPB di sektor barang-barang ekspor, barang-barang impor, dan bahan
bangunan secara berkala.
3. Indeks Harga yang Diterima dan Dibayar Petani. Indeks harga yang diterima dan dibayar petani adalah indeks
harga barang yang dibeli dan dibayar petani, baik untuk proses produksi maupun untuk biaya hidupnya.
Jika dalam indeks harga itu ikut dihitung pajak, gaji buruh tani, dan bunga hipotik yang dibayar petani maka indeks
harga yang diperoleh disebut indeks paritas.
Indeks harga yang diterima petani meliputi pendpatan yang diterima petani, sebesar 95% dari seluruh penerimaan
dalam bentuk uanghasil penjualan produk agrarisnya.
Indeks harga yang dibayar petani terdiri dari dua kategori penting yaitu :
(1) Indeks pembelanjaan untuk konsumsi rumah tangga dan ; (2) indeks pembelanjaan untuk produksi. Indeks harga
yang dibayar petani berguna untuk mengukur perubahan harga dan dipengaruhi oleh perubahan kualitas barang-
barang yang disimpan oleh para pedagang. Perbandingan antara indeks harga yang diterima dan dibayar petani
disebut Nilai Tukar Petani (NTP) yang merupakan salah satu indikator secara tidak langsung dapat menunjukkan
tingkat kesejahteraan petani.
Manfaat IHPB :
Untuk mengetahui perubahan-perubahan harga untuk pembelian barang dagangan
Untuk memprediksi keadaan harga pasa masa yang akan datang
Untuk menetapkan harga dasar bagi konsumen
Mengapa indeks harga tentang petani harus dihitung? Karena mayoritas penduduk Indonesia hidup dari sektor
pertanian. Dengan menghitung indeks harga yang diterima dan dibayar petani, pemerintah dapat menetapkan
kebijakan yang tepat dalam memperhatikan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
4. Indeks Harga Saham, yaitu indeks harga yang mengukur perubahan harga saham di pasar modal. Dengan melihat
perkembangan indeksharga saham, para pelaku pasar saham dapat membuat keputusan yangtepat dalam kegiatan
jual beli saham.
C. Peranan Indeks Harga dalam Perekonomian
1. Sebagai dasar dalam membuat kebijakan ekonomi seperti kebijakan fiskal dan moneter. Contohnya, dengan melihat
perkembangan Indeks Harga Konsumen, pemerintah bisa menghitung laju inflasi. Dengan mengetahui laju inflasi
pemerintah bisa menentukan berbagai kebijakan moneter, seperti menambah atau mengurangi jumlah uang yang
beredar. Dengan mengetahui laju inflasi pemerintah juga bisa menentukan kebijakan fiskal, seperti berapa %
kenaikan gaji pegawai negeri sipil yang tepat.
2. Sebagai dasar untuk menentukan kebijakan harga, agar harga yang terjadi tidak merugikan konsumen maupun
produsen. Dalam hal ini, pemerintah dapat membuat kebijakan hargamaksimum (untuk melindungi konsumen) atau
membuat kebijakanharga minimum (untuk melindungi produsen).
3. Sebagai alat untuk mengukur tingkat kemajuan ekonomi.
4. Sebagai alat untuk menyelidiki faktor-faktoryang mendorong atau yang menghambat kemajuan ekonomi.
5. Indeks harga dapat dipakai para pedagang dalam menentukan harga jual produk. Apabila tidak ingin rugi, besarnya
harga jual produk harus selalu mengikuti perkembangan indeks harga. Jika indeks harga meningkat, harga jual
produk juga harus meningkat.
2. Materi Ajar Ekonomi_Kelas X _Limited Edition Page 2
6. Sebagai dasar untuk menentukan jumlah persediaan. Jika indeks harga terus menerus naik maka sebaiknya
pembelian persediaan dipercepat untuk menghindari harga pembelianpersediaan yang lebih tinggi.
7. Sebagaidasar penentuan jumlah gaji atau upah karyawan.
8. Indeks harga, terutama indeks harga yang diterima dan dibayar petani, mampu memberikan gambaran mengenai
tingkat kemakmuran petani. Dengan melihat perkembangan kedua indeks ini pemerintah dapat menentukan
kebijakan yang tepat bagi petani.
9. Indeks harga, terutama indeks harga saham bermanfaat sebagai dasar pertimbangan dalam kegiatan jual beli saham.
10. IHK dan indeks biaya hidup dapat menentukan besarnya gaji yang diterima PNS secara tetap setiap bulannya.
D. Langkah-Langkah Penyusunan Angka Indeks
1. Menentukan Tujuan
Penentuan tujuan harus jelas, karena berhubungan dengan jenis datayang harus dikumpulkan. Misalnya, pemerintah
ingin menghitung Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) maka pemerintah harus mengumpulkandata harga-harga
komoditas pada tingkat grosir. Jika pemerintah ingin menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK) maka pemerintah
harusmengumpulkan data harga-harga komoditas pada tingkat eceran.
2. Menentukan Cara Pengambilan Data
Pengambilan data bisa dilakukan dengan cara sampel (contoh) ataupopulasi (keseluruhan). Apabila ingin
menghemat biaya dan waktu makasebaiknya cara sampel yang digunakan.
3. Memilih Sumber Data
Sumber data yang digunakan sebaiknya sama, karena tiap sumber data memiliki teknis dan cara pengambilan data
yang berbeda sehinggamenghasilkan data yang berbeda pula. Sebagai contoh, jumlah pengangguranmenurut
Departemen Tenaga Kerja akan berbeda dengan data jumlah pengangguran menurut BPS (Biro Pusat Statistik).
Oleh karena itu, bila ingin menghitung angka indeks jumlah pengangguran, sebaiknya pilih salah satusumber data
agar datanya konsisten.
4. Memilih Tahun Dasar (Base Year)
Tahun dasar adalah tahun yang dipakai sebagai dasar perhitungan.Angka indeks pada tahun dasar selalu diberi nilai
100. Jadi, bila pada suatutahun angka indeksnya melebihi 100 (melebihi tahun dasar) artinya telahterjadi kenaikan.
Dan bila angka indeksnya di bawah 100, berarti telah terjadi penurunan. Misalnya, jika tahun 2000 dipakai sebagai
tahun dasar makaangka indeks tahun 2000 pasti bernilai 100. Jika setelah dihitung ternyataangka indeks tahun 2001
sebesar 122, berarti telah terjadi kenaikan. Sedikitnya ada duahal yang harus diperhatikan dalam memilih tahun
dasar, yaitu:
a. Tahun dasar yang dipilih sebaiknya merupakan tahun pada saat keadaan perekonomian sedang stabil (tidak
dalam keadaan inflasi atau deflasiyang tinggi).
b. Tahun dasar yang dipilih sebaiknya jangan terlalu jauh dengan tahun yang ingin dihitung angka indeksnya.
Sebaiknya jarak tahun yangdihitung dengan tahun dasar tidak lebih dari 10 tahun.
5. Memilih Metode Penghitungan
Secara garis besar ada dua macam metode penghitungan, yaitu metodet idak tertimbang dan tertimbang. Metode
tidak tertimbang tidakmenggunakan faktor penimbang, sedangkan metode tertimbangmenggunakan faktor
penimbang. Faktor penimbang adalah faktor yang digunakan untuk membedakan pentingnya suatu barang terhadap
barangbarangyang lain. Jika memilih metode tertimbang, kita harus menentukanfaktor penimbang yang tepat.
E. MetodePenghitungan Indeks Harga
Secara garis besar, ada dua metode penghitungan indeks harga, yaknimetode tidak tertimbang dan metode tertimbang
1. Metode tidak tertimbang yaitu metode yang tidak menggunakan faktor penimbang dalam menghitung indeks
harga. Karena tidak menggunakanfaktor penimbang maka semua barang dianggap sama penting. Ada duajenis
metode tidak tertimbang, yaitu:
a. Metode agregatif sederhana, yang dirumuskan sebagai berikut:
𝑰 𝑨 =
𝜮𝑷 𝒏
𝜮𝑷 𝟎
𝒙 𝟏𝟎𝟎
Keterangan :
IA = indeks agregatif tidak tertimbang sederhana
𝛴𝑃𝑛= jumlah harga pada tahun yang akan dihitung indeks harganya
𝛴𝑃0= jumlah harga pada tahun dasar
Contoh :
Diketahui harga rata-rata 6 macam barang kebutuhan pokok adalah sebagai berikut :
No Nama Barang
Harga (dalam Rp)
Tahun 2009 Tahun 2010
1. Beras (per Kg) 2500 2560
2. Gula Pasir (Per Kg) 4200 4350
3. Telur (per Kg) 6500 6900
4. Minyak Goreng (per Liter) 4250 4700
5. Minyak Tanah (per Liter) 1600 1800
6. Sabun Cuci 800 1200
Jumlah 19.850 21.510
Jika tahun 2009 dijadikan sebagai tahun dasar maka dengan menggunakan metode agregatif sederhana, indeks
harga tahun 2010 bisa dihitung sebagai berikut :
Indeks Harga Tahun 2010
𝑰 𝑨 =
𝜮𝑷 𝒏
𝜮𝑷 𝟎
𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝑰 𝑨 =
𝟐𝟏. 𝟓𝟏𝟎
𝟏𝟗. 𝟖𝟓𝟎
𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝟏𝟎𝟖, 𝟑𝟔
3. Materi Ajar Ekonomi_Kelas X _Limited Edition Page 3
Dari perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa harga-harga dalam kelompok barang tersebut
mengalami kenaikan sebesar 8,36% (108,36 – 100) pada tahun 2010 dibandingkan tahun sebelumnya
(Tahun 2009)
b. Metode Rata-rata relatif harga
𝑰 𝑹𝒉 =
𝜮 (
𝑷 𝒏
𝑷 𝟎
𝒙𝟏𝟎𝟎)
𝒏
Keterangan :
𝐼 𝑅ℎ = indeks rata-rata relatif harga
N = jumlah barang
𝑃𝑛= harga pada tahun yang dihitung indeks harganya
𝑃0 = harga pada tahun dasar
2. Metode tertimbang, yaitu metode yang menggunakan faktor penimbang dalam menghitung indeks harga. Faktor
penimbang adalah faktor yang digunakan untuk membedakan pentingnya suatu barang terhadap barang-barang yang
lain. Itu berarti metode tertimbang tidak menyamaratakan kedudukan tiap barang. Metode tertimbang merupakan
jalan keluar dari metode tidak tertimbang yang memiliki kelemahan. Kelemahan metode tidak tertimbang adalah
semua barang dianggap sama penting, padahal tiap barang memiliki karakteristik yang berbeda. Ada 2 jenis yaitu :
a. Metode Laspeyres
Metode ini dibuat oleh Laspeyres. Metode Laspeyres adalah metode tertimbang yang menggunakan kuantitas
(jumlah) pada tahun dasar (Qo) sebagai faktor penimbang. Dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan :
IL = indeks harga Laspeyers
Σ = jumlah
Pn = harga pada tahun yang akan dihitung indeks harganya
P0 = harga pada tahun dasar
Q0 = kuantitas (jumlah) pada tahun dasar
Contoh :
No
Nama Barang
Harga Rata-Rata (Rp) Kuantitas (Kg)
Σ(Pn . Q0) Σ(P0 . Q0)
2010 (P0) 2011 (Pn) 2010 (Q0) 2011 (Qn)
1. Jeruk 4400 4900 6200 6000 30.380.000 27.280.000
2. Apel 6400 7800 6800 7120 53.040.000 43.520.000
3. Mangga 3200 3750 4200 4250 15.750.000 13.440.000
4. Salak 3500 4400 1300 1000 5.720.000 4.550.000
5. Lengkeng 7600 9200 3100 3200 28.520.000 23.560.000
Jumlah 133.410.000 112.350.000
𝑰 𝑳𝟐𝟎𝟏𝟏 =
𝜮(𝑷 𝒏 𝒙 𝑸 𝟎)
𝜮(𝑷 𝟎 𝒙 𝑸 𝟎)
=
𝟏𝟑𝟑. 𝟒𝟏𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝟏𝟏𝟐. 𝟑𝟓𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝟏𝟏𝟖, 𝟕𝟓
dari perhitungan ini dapat disimpulkan bahwa harga-harga barang dalam kelompok barang tersebut mengalami
kenaikan sebesar 18,75% (118,75 – 100) dibandingkan tahun sebelumnya.
b. Metode Paasche
Metode ini dikemukakan oleh Paasche. Metode Paasche adalah metode tertimbang yang menggunakan
kuantitas (jumlah) pada tahun yang dihitung indeks harganya (Qn) sebagai faktor penimbang. Indeks harga
Paasche dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan :
IL = indeks harga Paasche
Σ = jumlah
Pn = harga pada tahun yang akan dihitung indeks harganya
P0 = harga pada tahun dasar
Qn = kuantitas (jumlah) pada tahun yang akan dhitung indeks harganya
No
Nama
Barang
Harga Rata-Rata (Rp) Kuantitas (Kg)
Σ(Pn . Q0) Σ(P0 . Q0)
2010 (P0) 2011 (Pn) 2010 (Q0) 2011 (Qn)
1. Jeruk 4400 4900 6000 6000 29.400.000 26.400.000
2. Apel 6400 7800 6800 7120 53.040.000 43.520.000
3. Mangga 3200 3750 4200 4250 15.750.000 13.440.000
4. Salak 3500 4400 1300 1000 5.720.000 4.550.000
5. Lengkeng 7600 9200 3100 3200 28.520.000 23.560.000
Jumlah 132.430.000 111.470.000
𝑰 𝑷𝟐𝟎𝟏𝟏 =
𝜮(𝑷 𝒏 𝒙 𝑸 𝟎)
𝜮(𝑷 𝟎 𝒙 𝑸 𝟎)
=
𝟏𝟑𝟐. 𝟒𝟑𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝟏𝟏𝟒. 𝟒𝟕𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝟏𝟏𝟖, 𝟖𝟎
Dari perhitungan ini dapat disimpulkan bahwa harga-harga barang dalam kelompok barang tersebut mengalami kenaikan
sebesar 18,80% (118,80 – 100) pada tahun 2011 dibandingkan tahun sebelumnya (Tahun 2010).
𝑰 𝑳 =
𝜮(𝑷 𝒏 𝒙 𝑸 𝟎)
𝜮(𝑷 𝟎 𝒙 𝑸 𝟎)
𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝑰 𝑷 =
𝜮( 𝑷 𝒏 𝒙 𝑸 𝒏
)
𝜮( 𝑷 𝟎 𝒙 𝑸 𝒏
)
𝒙 𝟏𝟎𝟎
4. Materi Ajar Ekonomi_Kelas X _Limited Edition Page 4
Sumber
Ekonomi SMA Jilid 1, MT. Ritonga, Yoga Firdaus. PT. Phibeta Jakarta 2007
Ekonomi Fenomena di Sekitar Kita 1, Rusdarti-Kusmuriyanto. PT. Tiga Serangakai Pustaka Mandiri, 2008
Ekonomi SMA Kelas X, Alam S.Esis. 2006
BSE Ekonomi Kelas X Chumidatus Sa'dyah (http://bse.kemdiknas.com)