2. Kurt Lewin
Sang Pencentus Riset Aksi
• Prakatek kehidupan sosial
merupakan teori terbaik”.
• Menciptakan pendekatan baru yang
disebut “field theory”. Selanjutnya ia
sebut “Riset Aksi”
• Menemukan bahasa perubahan
sosial melalui 3 tahap: mencairkan
kebekuan situasi, melakukan
intervensi, dan mencairkan situasi
kembali.
• Penemuanya yang sangat
3. Dari Praktek AR
Bergerak ke PAR dan sampai PR
AR pada Isu-isu Psychologi Sosial.
Menghasilkan teori “Group dynamics movement” (K.
Lewin). Dikembangkan di MIT- Universitas Michigan
dan Tavistock Institute.
AR pada Isu-isu Pendidikan.
Menghasilkan teori:
“Science in Education movement”, “Experimentation in
Education” (J. Dewey), “Reconstructionist
Curriculum Development”, dan “Teacher-researcher
movement”.
AR pada isu-isu Community Health dan Medicine.
4. Dari Praktek AR
Bergerak ke PAR dan sampai PR
Ketika mulai pada Isu-isu Community
Development, PAR Mulai diterapkan dalam
berbagai ISU.
Ketika mulai pada Isu-isu gerakan Transformasi
sosial (Social Transformation Movement), PR
mulai diterapkan. Teori yang dibangun seperti
“Feminist Movement”, “Counter Cuture
Movement”, “Green Movement”, dll.
5. Asumsi Paradigmatis AR
Ontologi:
Perubahan sosial diciptakan dan sekaligus menjadi tujuan.
Epistemologi:
Proses perubahan adalah partisipatif dan ada interaksi
belajar antara reseacher dan partisipan.
Hanya melalui perubahan sosial orang-orang yang di
level bawah dapat diangkat ke permukaan.
Methodologi:
Peneliti bertindak sebagai seorang interventionist,
fasilitator dan aktivis
6. Asumsi Paradigmatis AR
Pengumpulan Data:
Tidak ada teknik yang baku, melainkan secara
kreatif diciptakan
Qualitative interviewing, catatan harian,
process material: minutes, laporan-laporan,
emails,
Validasi Temuan-temuan:
Proses siklus menciptakan link antara teory dan
praktik.