Dokumen tersebut membahas perkembangan penelitian tindakan kelas (PTK) secara umum dan khusus di Indonesia. Secara garis besar, PTK berawal dari penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Kurt Lewin pada 1940-an dan mulai diterapkan di bidang pendidikan pada 1970-an. Di Indonesia, PTK mulai dikenal pada akhir 1980-an dan sejak 1990-an mulai dipromosikan untuk perbaikan mutu pendidikan.
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
PERKEMBANGAN PTK DI INDONESIA
1. PERKEMBANGAN PENELITIAN
TINDAKAN KELAS (PTK)
Mata Kuliah: Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Dosen Pengampu: Ali Maulida, S.S., M.Pd.I.
Kelompok II:
Ahmad Rifa’I MHI 201321031
Ahmad Syafi’i 201321032
2. PEMBAHASAN
Latar belakang sejarah penelitian
tindakan kelas (PTK)
Perkembangan penelitian tindakan
kelas (PTK)
Perkembangan penelitian tindakan
kelas (PTK) di indonesia
4. PTK merupakan bagian dari penelitian tindakan (action
research), membicarakan sejarah PTK berarti membahas
sejarah penelitian tindakan. Diaman penelitian tindakan
merupakan perkembangan baru yang muncul pada tahun
1940-an sebagai salah satu pendekatan penelitian yang lahir
di tempat kerja, tempat dimana peneliti melakukan
pekerjaan dan aktivitas sehari-hari misalnya; di sekolah,
masyarakat dan intansi lainnya dengan tujuan perbaiakan
kinerjanya.
Dilihat dari aspek sejarah, penelitian tindakan pertama kali
dikembanagkan oleh seorang psikologi sosial yang bernama
kurt lewin. Lewin dipandang sebagai tokoh penelitian
tindakan, terutama untuk bidang psikologi sosial dan
pendidikan. Di tempat kerjanya dia mengembangkan model
penelitian selama beberapa tahun yang kemudian dikenal
dengan action research.
5. Lahirnya rancangan penelitian tindakan kelas dapat ditelusuri dari
awal penelitian dalam ilmu pendidikan yang diinspirasi melalui
pendekatan ilmiah yang diadvokasi oleh filusuf jhon dewey (1910)
dalam bukunya how we think and the source of a science of
education. Namun teori ini belum mampu menyelesaikan masalah
dengan munculnya suatu kebutuhan mendesak dalam ilmu
pendidikan yang lebih fokus kepada praktik buakn teori (McTaggart,
1998).
Pada akhir 1970 dan awal 1980 di amerika serikat muncul keinginan
mewujudkan kolaborasi, yang mampu mengembangkan
profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan. Gideonse (1983)
mengemukakan perlu dilakukan restorasi terhadap pendekatan
penelitian sehingga penelitian itu merupakan suatu investigasi
terkendali terhadap berbagai fase pendidikan dan pembelajaran
yang reflektif dan sistematis. Dukungan kolaboratif semakin meluas,
yang selanjutnya dikenal sebagai suatu penelitian tindakan (action
research).
6. Menurut kemmis (1993), penelitian tindakan di bidang
pendidikan meningkat dari penelitian yang sifatnya
amatiran atau penelitian orang kumuh menjadi
penelitian profesional pada dekade tahun 1970-an
terkhusus dikalangan pemerhati pendidikan.
Kemmis dan McTaggart (1998) bahkan menegaskan
bahwa theory and action might develop together from
applicatiopn of scientific approach. ia mempelopori
pemanfaatan penelitian tindakan untuk guru, yang
kemudian dinkenal dengan penelitian tindakan kelas.
Sehingga PTK mengalami perkembangan yang sangat
pesat dan perkembangan ini disebabkan tingginya
kesadaran guru dan peneliti dibidang pendidikan akan
manfaat PTK dalam perbaikan PBM di kelas.
8. Pada saat ini PTK berkembang dengan pesat dinegara – negara maju
(amerika serikat, kanada, australia, inggris) dan negara maju lainnya.
Hal ini disebabkan jenis penelitian ini memiliki kekhasan dan
kekhususan serta karakteristik tersendiri dibandingkan dengan jenis
penelitian pada umumnya. PTK diyakini menawarkan cara dan
prosedur baru untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam
PBM di kelas, dengan melihat berbagai indikator keberhasilan
proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa (suyanto,
1997).
Akhir-akhir ini action research menjadi populer dilakukan oleh para
profesional dalam upaya menyelesaikan masalah dan peningkatan
mutu, dengan demikian action research bermula dari suatu masalah
dalam suatu aktivitas tertentu. Begitu pula halnya dibidang
pendidikan dan pengajaran. Yang pada mulanya action research
dikembangkan oleh kurt lewin seorang psikolog , yang dimaksudakn
untuk mencari penyelesaian terhadap masalah sosial antara lain;
pengangguran, kenakalan remaja yang berkembang dimasyarakat
pada waktu itu.
9. Dalam perkembangannya, PTK mempunyai sejarah yang
panjang, karena PTK sebenarnya sudah dilaksanakan oleh
guru sejak ada proses belajar mengajar secara klasikal,
meskipun hal ini tidak disadari oleh guru. Penelitian tindakan
(action research) semula dipergunakan untuk mengatasi
secara praktis berbagai masalah dalam ilmu – ilmu sosial,
ilmu humaniora dan ilmu alam.
konsep PTK yang semula merupakan penelitian tindakan
tidak lepas dari nama lawrance stenhouse di united kingdom
(UK). Lawrence lah yang mula – mula mengaitkan antara
penelitian tindakan dan konsepnya tentang guru sebagai
peneliti. Kemudian john elliot mempopulerkan penelitian
tindakan sebagai metode guru mengadakan penelitian di
kelas mereka melalui ford teaching project dan selanjutnya
mendirikan jaringan PTK (classroom action research
network).
10. Selanjutnya stephen kemmis memikirkan bagaimna konsep
penelitian tindakan ini diterapkan pada bidang pendidikan.
Berpusat di deakin university australia, kemmis dan
kolegnya telah menghasilkan suatu seri publikasi dan materi
pelajaran tentang penelitian tindakan, pengembangan
kurikulum dan evaluasi. Sejak saat itu PTK mulai memasuki
dunia pendidikan khususnya proses pendidikan.
Pada saat yang serentak, teori tentang tindakan sosialpun
dikembangkan dalam lingkup sosial ekonomi. Pada tahun
1952-1953, stephen corey memakai model ini untuk
penelitian tindakan dalam dunia pendidikan.
Pada tahun 1967-1972, ada suatu project dinggris yang
menekankan pentingnya percobaan kurikulum dan
pengembangan kurikulum yang dikenal dengan penelitian
kurikulum (schools council’s humanities curriculum project
atau HCP). Penelitian ini menekankan pentingnya refleksi
yang cepat dan tepat antara perilaku pembelajaran dan hal
ini merupakan bagian dari tugas guru.
11. Pada sekitar tahun 1972-1975, ada proyek yang
dinamakan ford teaching project yang dipimpin oleh
jhon elliot dan clerr adelman (hopkins, 1993;32). Ada 40
guru sekolah dasar dan sekolah menengah yang
dilibatkan dalam penelitian ini untuk menelaah praktik
kelasnya dengan penelitian tindakan, dimana masing
masing guru menyusun hipotesis tentang
pembelajarannya. Dari sinilah muncul istilah seperti
“guru peneliti”, “penelitian praktis”, “penelitian
tindakan”, dan “penelitian tindakan kelas”.
Pada tahun 1976, di dirikan suatu jaringan penelitian
tindakan kelas yang dinamakan classroom action
research network yang berpusat di cambridge institute.
12. Pada tahun 1980-an, guru – guru di project jhon elliot
memusatkan kegiatan pada adanya kesenjangan antara
mengajar untuk pemahaman dan mengajar untuk
kebutuhan.dalam analisisnya, elliot dan ebbut menelaah
adanya dilema yang timbul dalam kolaborasi antara
peneliti yang berasal dari luar kelas dan peneliti dari kelas
itu sendiri.
Sejak saat itulah banayk perhatian ditujukan pada PTK
sebab banyak kalangan yang menyadari manfaat besar PTK
terutama dalm dunia pendidikan. Dalam bidang pendidikan
khususnya proses pembelajaran action research
berkembang menjadi classroom action research (CAR).
Sebagai suatu penelitian terapan, PTK sangat bermanfaat
bagi guru untuk meningkatkan proses dan kualitas
pembelajaran di kelas serta menemukan pemecahan dan
penyelesaian terhadap masalah – masalah yang terjadi di
kelasnya.
14. PTK di indonesia baru dikenal pad akhir dekade 80-
an. Oleh karena itu, keberadaannya belum terlalu
dikenal luas dan mapan. Keberadaannya sebagai
salah satu jenis penelitian masih sering menjadi
pro dan kontra, terutama jika dikaitkna dengan
bobot keilmiahannya.
Di indonesia PTK mulai muncul ke permukaan pada
waktu upaya – upaya perbaikan mutu pendidikan
di canangkan, seperti proyek guru SD melalui
pendidikan guru sekolah dasar (PGSD). Mereka
belajar melalui program – program studi ke- SD –an
dan reguler pada program pascasarjana LPTK
seperti di Universitas Negeri Jakarta (UNJ),
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas
Negeri Malang, dan beberapa LPTK lainnya.
15. Secara ringkas, rochiati wiriatmadja (2006)
menyejarahkan perkembangan PTK di Indonesia
bahwa pada tahun 1994-1995, proyek PGSD
memprogramkan penelitian kebijakan dan
penelitian tindakan dengan topik seputar sekolah
dasar. Kemudian pada tahun berikutnya 1996-
1997, proyek guru SD memprogramkan penelitian
tindakan kelas bagi dosen-dosen PGSD di seluruh
indonesia bekerjasama dengan guru-guru sekolah
dasar.
Kebijakan pemerintah membumikan PTK di
indonesia sebagai salah satu model penelitian
bagi guru dalam upaya peningkatan kinerja dan
perbaikan proses pembelajaran mendapat
moment penting setelah diundang-undangkan
UU No. 14 tahun 2004 tentang guru dan dosen.
16. Peraturan pemerintah No. 74 tahun 2008 tentang guru
dan permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang
standar kompetensi guru, yang menekankan
kompetensi profesional dengan memiliki kemampuan
dibidang penelitian tindakan kelas
Keputusan menteri pendayagunaan aparatur negara
no. 84 tahun 1993 jo keputusan bersama menteri
pendidikan dan kebudayaan dan kepala badan
administrasi negara nomor 0433/p/1993, nomor 25
tahun 1993 jo keputusan menteri pendidikan dan
kebudayaan RI nomor 025/O/1995, mempersyaratkan
bagi seorang guru yang akan naik setingkat lebih tinggi
dari golongan sebelumnya dan seterusnya (sertifikasi)
wajib bagi mereka mengumpulkan angka kredit
pengembangan profesi.
17. Referensi
Kunandar, langakah mudah penelitian
tindakan kelas sebagai pengembangan profesi
guru. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2013.
Sudaryono, classroom action research teori
dan praktek penelitian tindakan kelas. Jakarta:
lentera ilmu cendekia, 2014.
Arikunto, Suharsimi. Dkk, penelitian
tindakan kelas. Jakarta: Bumi Aksara, 2015.