1. 11/3/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Bukan Sekadar Romantisme Sejarah
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/03/11/khilafah-bukan-sekadar-romantisme-sejarah/ 1/4
HOME BERITA TERBARU TENTANG KAMI FAQ DEKSTOP
Khilafah Bukan Sekadar Romantisme Sejarah
March 11th, 2014 by farid
3 Maret 1924 M (28 Rajab 1342 H), adalah hari
kelabu bagi umat Islam. Secara resmi pada tanggal
itu, Khilafah dibubarkan oleh agen Inggris Mustafa
Kamal at-Taturk. Artinya, sudah 90 tahun umat Islam
tidak memiliki khilafah. Ada yang menuding seruan
khilafah, tidak memiliki landasan dalam Islam.
Menurut mereka, khilafah sekadar romantisme
sejarah.
Padahal keberadaan Daulah Khilafah sangat
penting dan mendesak. Tentang pentingnya
kewajiban ini ditegaskan oleh para alim ulama dari
generasi salaf maupun khalaf. Mereka sepakat bahwa menegakkan Khilafah Islamiyyah
merupakan kewajiban penting di dalam Islam.
Al-‘Allamah al-Imam Ibnu al-Haitamiy Asy Syafi’i rahimahullah ta’ala menyatakan di dalam Kitab
Ash Shawaa`iq al-Muhriqah, juz 1, hal. 25 : “Ketahuilah juga; sesungguhnya seluruh shahabat
telah sepakat bahwasanya mengangkat seorang imam setelah berakhirnya zaman kenabian
adalah wajib. Bahkan mereka menjadikan kewajiban tersebut sebagai kewajiban yang paling
penting. Sebab, mereka lebih menyibukkan diri dengan kewajiban tersebut daripada kewajiban
menyelenggarakan jenazah Rasulullah SAW….”
Berkaitan dengan khilafah ini Amir Hizbut Tahrir asy-Syeikh al-‘Alim Atha’ bin Khalil Abu ar-
Rasytah dalam soal jawab tertanggal 21 Raibul Awal 1435 H/22 Januari 2014 M, menjelaskan
tentang tiga hal penting. Pertama, khilafah merupakan istilah fiqhiyah “haqiqah syar’iyyah” sebab
nash-nash syar’iyah menunjukkan demikian. Kedua, tentang wajibnya khilafah, dan ketiga, tentang
khilafah tidak bisa dilepaskan dalam politik, karena di dalamnya ada aktifitas politik.
VIDEO FOTO KEGIATAN
2. 11/3/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Bukan Sekadar Romantisme Sejarah
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/03/11/khilafah-bukan-sekadar-romantisme-sejarah/ 2/4
Amir Hizbut Tahrir menjelaskan secara gamblang sistem khilafah adalah fardhu. Dalil-dalil tentang
hal ini dinyatakan dengan tegas di dalam Alquran, as-sunnah dan ijmak shahabat. Berdasarkan
Alquran, Allah SWT berfirman menyeru Rasul SAW: “Maka putuskanlah perkara mereka
menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.” (TQS al-Maidah [5]: 48)
Dan seruan kepada Rasul SAW untuk memutuskan perkara di antara mereka dengan apa yang
telah diturunkan oleh Allah merupakan seruan kepada umat beliau SAW. Mafhum (pengertian)nya
adalah hendaknya umat Rasulullah SAW—termasuk kita—mengadakan seorang hakim
(penguasa) setelah Rasul SAW yang memutuskan perkara di antara mereka dengan apa yang
telah diturunkan oleh Allah.
Dan perintah dalam seruan (khithab) itu memberi faedah jazm (tegas) sebab topik seruan adalah
fardhu. Ini merupakan qarinah (indikasi) jazm (tegas) seperti yang ada dalam ketentuan ushul.
Dan penguasa yang memutuskan perkara di antara kaum Muslimin dengan apa yang telah
diturunkan oleh Allah setelah Rasulullah SAW adalah khalifah. Dan sistem pemerintahan
berdasarkan konteks ini adalah sistem khilafah.
Di samping itu penegakan hudud dan seluruh hukum adalah wajib. Dan kewajiban ini tidak bisa
ditegakkan dengan sempurna kecuali dengan penguasa, sementara suatu kewajiban tidak
sempurna dengan sesuatu maka hukum sesuatu itu menjadi wajib. Artinya, mengadakan
penguasa yang menegakkan syara’ adalah wajib. Dan penguasa berdasarkan konteks ini adalah
khalifah dan sistem pemerintahan adalah sistem khilafah.
Adapun as-sunnah, diriwayatkan dari Nafi’, ia berkata; “Abdullah bin Umar berkata kepadaku:
“Siapa saja yang melepaskan tangan dari ketaatan, niscaya ia menjumpai Allah pada Hari
Kiamat kelak tanpa memiliki hujjah, dan siapa saja yang mati sementara di pundaknya tidak
ada baiat maka ia mati seperti kematian jahiliyah.” (HR Muslim)
Jadi hadits tersebut mewajibkan adanya baiat di pundak setiap Muslim, yakni adanya khalifah
yang dengan keberadaannya akan merealisasikan adanya baiat di pundak setiap Muslim. Dan
jika tidak, maka bagi orang yang lalai, ia mati seperti kematian jahiliyah. Hal ini untuk
menunjukkan atas besarnya dosa akibat tidak beramal untuk mewujudkan khalifah yang
memutuskan perkara dengan Islam. Setelah Rasul SAW baiat tidak ada kecuali kepada khalifah,
bukan kepada yang lain.
Khilafah juga tidak bisa dilepaskan dari politik. Khilafah, sistem pemerintahan Islam, di dalamnya
ada aktifitas-aktifitas politik yang dilakukan oleh khalifah. Karena politik (as-siyâsah) berarti
ri’âyah asy-syu’ûn (pengaturan urusan). Dan aktifitas pokok khilafah adalah ri’âyah syu’ûn al-
ummah, dan ri’âyah asy-syu’ûn dari seorang penguasa adalah politik.
Bahwa aktifitas politik khalifah adalah mengurus rakyat dinyatakan dalam hadist Rasulullah, di
antara Al-Bukhari telah mengeluarkan dari Ibn Syihab … bahwa Salim menceritakan kepadanya:
3. 11/3/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Bukan Sekadar Romantisme Sejarah
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/03/11/khilafah-bukan-sekadar-romantisme-sejarah/ 3/4
bahwa Abdullah bin Umar berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Setiap dari
kalian adalah pemelihara, dan setiap kalian diminta pertanggungjawaban atas
pemeliharaannya. Seorang imam adalah pemelihara dan dia akan dimintai
pertanggungjawaban atas pemeliharaan urusan rakyatnya.” Jadi khalifah aktifitasnya adalah
ri’âyah asy-syu’ûn. Dan ri’âyah asy-syu’ûn dari seorang penguasa adalah politik sesuai makna
bahasanya itu.
Karena itu, masalah ini bukanlah sekadar romantisme sejarah. Menegakkan khilafah merupakan
kewajiban kita semua. Ketiadaan Khilafah Islamiyyah telah mengakibatkan telantarnya banyak
hukum Islam. Kita wajib memfokuskan diri dalam perjuangan menegakkan kembali Khilafah
Islamiyyah, dengan cara menjadikan agenda penegakan Khilafah Islamiyyah sebagai persoalan
hidup dan mati. Kita wajib secara terus-menerus tanpa kenal lelah memberikan penyadaran
kepada umat Islam mengenai kewajiban dan pentingnya perjuangan menegakkan kembali
Khilafah Islamiyyah. (Farid Wadjdi)
Baca juga :
1. “Khilafah” Bukan Sekadar Romantisme
2. [VIDEO] Fokus: Khilafah Bukan Romantisme Sejarah!
3. Khilafah, Bukan Sekadar Masalah Politik
4. Khilafah Bukan Sekedar Sejarah
5. Bedah Api Sejarah, Luruskan Sejarah, Telusuri Jejak Khilafah
Tweet 0
Posted in Editorial, Headline | No comments
Previous post: Amnesty International : Tentara Suriah Membuat Kelaparan Pengungsi Yarmuk
Leave a comment
Name (required)
Mail (required, but not published)
Website
0Like
4. 11/3/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Bukan Sekadar Romantisme Sejarah
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/03/11/khilafah-bukan-sekadar-romantisme-sejarah/ 4/4
http://
Comment
Submit comment
HOME BERITA TERBARU TENTANG KAMI FAQ DEKSTOP
Kantor Pusat Hizbut Tahrir Indonesia:
Crown Palace A25, Jl Prof. Soepomo No. 231, Jakarta Selatan 12390
Telp/Fax: (62-21) 83787370 / 83787372, Email: info@hizbut-tahrir.or.id