Dokumen tersebut membahas tentang krisis keuangan di Amerika Serikat yang terus berlanjut. Pemerintah AS terus menaikkan plafon utang untuk menghindari kebangkrutan, namun hal ini hanya menunda krisis keuangan besar. Sistem ekonomi kapitalis dan kekuatan militer AS menyebabkan penindasan dan penderitaan bagi negara-negara lain. Islam menawarkan solusi berupa sistem ekonomi berbasis emas dan perak tanpa spekulasi keuangan.
1. 12/3/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Krisis Keuangan di Amerika
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/03/12/krisis-keuangan-di-amerika/ 1/3
Krisis Keuangan di Amerika
March 12th, 2014 by kafi
Kantor-kantor berita melaporkan bahwa DPR AS
pada tanggal 11/2/2014 setuju untuk menaikkan
plafon utang AS hingga 15 Maret 2015.
Pada hari ini, penduduk Amerika menyaksikan
situasi ekonomi dan keuangan yang tidak
mengenakkan, dimana perekonomian AS
bangkrut secara perlahan-lahan… Amerika
Serikat memulai tahun fiskal (yang pertama sejak
Oktober 2013), dengan penutupan lembaga-
lembaga pemerintah karena sengketa anggaran antara Senat dan DPR, di mana 850 ribu
karyawan terpaksa mengambil cuti yang tidak dibayar pemerintah. Untuk menghindari
pernyataan bangkrut, Kongres pada bulan Oktober 2013 menaikkan plafon utang menjadi 16,7
triliun dolar hingga 27 Februari 2014. Peningkatan plafon utang ini hanyalah penundaan krisis
keuangan hebat di Amerika. Peringatan terhadap ekonomi Amerika telah meningkat akibat
kegagalan Washington dalam membayar utang, dan akan menjadi preseden dan bencana
yang menghancurkan ekonomi dengan dampak yang mungkin lebih serius daripada krisis
keuangan pada tahun 2008. Pada musim panas tahun 2011, situasi politik yang sama
mengenai plafon utang ini terjadi dan melumpuhkan Washington, sehingga mendorong
Standard & Poor`s , lembaga pemeringkat kredit, untuk menurunkan rating Amerika Serikat
dari tingkat AAA (peringkat paling tinggi dalam kemampuan membayar utang)
Krisis keuangan yang terjadi berturut-turut bukanlah yang pertama kali terjadi dan tidak akan
pernah menjadi yang terakhir, selama bandit-bandit di Gedung Putih-yaitu para pelayan
pemilik modal keuangan di Wall Street- tidak takut untuk dituntut bertanggungjawab atau
dihukum, dan tidak takut ada seorang pun di dunia yang akan memaparkannya dan mengakhiri
kebijakan intimidasi dan teror yang menjadikan Amerika hidup seperti parasit yang
menghisap darah para korban. Amerika sangat tergantung pada kekuatan militer mereka yang
terbesar di bumi ini, yang didukung oleh anggaran tahunan sebesar $ 800 miliar yang
dipaksakan kepada dunia untuk mendanai keserakahan dan kepentingannya sendiri. Dalam
hal ini, Amerika tidak berbeda jauh dari kebijakan kolonial Inggris di masa jayanya di abad
kesembilan belas. Ekonomi dalam sistem kapitalis dengan kekuatan kolonial berkembang
dengan menjarah kekayaan dunia dan memperbudak rakyatnya untuk membeli kekuatan
militer, kadang-kadang bersembunyi di balik diplomasi “soft power” dan kebijakan ekonomi
dan keuangan dimana nasib orang-orang berada di tangan spekulan pasar keuangan di pasar
modal, baik di Amerika maupun di Eropa.
2. 12/3/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Krisis Keuangan di Amerika
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/03/12/krisis-keuangan-di-amerika/ 2/3
Sebelumnya, pemerintah AS telah menaikkan plafon utang 74 kali sejak tahun 1962. Kebijakan
ini sebenarnya hanyalah sebuah pelarian dari pengobatan terhadap akar masalah yang
disebabkan oleh pertumbuhan belanja tanpa adanya dana untuk menutupi biaya , sehingga
membuat Amerika melakukan kebijakan kolonial yang memaksakan mata uangnya (dolar, yang
telah kehilangan 97 % dari nilainya selama abad terakhir) untuk menjadi mata uang global
dalam perdagangan internasional, dan membuat negara-negara lain membiayai defisit AS
dengan membeli obligasi yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan AS, dengan janji untuk
membayar klaim keuangan dengan waktu yang tidak akan pernah ada. Selama Amerika
memiliki kekuatan militer yang adidaya, tidak ada seorang pun di dunia yang akan berani
menghalanginya. Hal ini tidak lebih dari suatu kebijakan koboi yang didasarkan pada logika
kekuatan dan penjarahan kekayaan orang lain.
Setiap kali, para politisi Amerika tidak memiliki visi jangka panjang, dan tidak peduli bahwa
mereka sebenarnya sedang menghindari klaim keuangan dengan menaikkan plafon utang
(yang melebihi 17 Triliun dolar melebihi produk nasional bruto yang hanya 16 Triliun dolar)
dengan kebijakan mencetak uang kertas, yang mereka sebut dengan dolar sehingga
menyebabkan meningkatnya inflasi, dan utang yang terus bertambah menjadi beban generasi
yang akan datang, mereka hanya peduli dengan pemilu berikutnya dan tidak pernah peduli
pada bencana yang terjadi bagi generasi yang akan datang.
Generasi berikutnya harus memikul beban akibat kebijakan para politisi Amerika yang bodoh,
dan rakyat-rakyat dari berbagai belahan dunia menderita kesulitan dan penderitaan serta
harus bekerja siang dan malam untuk menyerahkan kekayaan mereka untuk para “bandit”
keuangan keuangan Paman Sam, yang tidak memiliki definisi atas keadilan dan kebenaran,
tapi yang ada dalam kamusnya hanyalah intimidasi dan teror bergaya koboi. Manipulasi oleh
AS atas kebijakan fiskal ini akan menyebabkan bencana keuangan bagi negara-negara
berkembang seperti Turki, Indonesia dan lain-lain. Kebijakan keuangan AS dengan menarik
modal dari pasar uang untuk membiayai utang, akan mengakibatkan terjadinya penarikan dana
para investor pada pasar uang negara-negara berkembang ini akan mendorong pemerintah
Turki dan Indonesia, dan di negara-negara lain, untuk menaikkan suku bunga dalam upaya
mempertahankan modal. Kondisi ini artinya akan meningkatkan biaya utang dalam negeri,
atau terkena dampak tekanan spekulan mata uang lokal yang akan menghasilkan krisis
keuangan, seperti yang terjadi di Asia Tenggara pada tahun 1997.
Singkatnya, realitas dunia hari ini menderita di bawah cengkraman bandit kapitalis yang
mengendalikan pusat-pusat kolonialisme., dimana satu-satunya jalan keluar dari penderitaan ini
untuk umat manusia adalah dengan mencari tempat perlindungan dalam sistem ekonomi
3. 12/3/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Krisis Keuangan di Amerika
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/03/12/krisis-keuangan-di-amerika/ 3/3
Islam yang didasarkan pada sistem emas dan perak, dan mencegah spekulasi keuangan,
serta mencegah semua jenis riba.
Wahai ummat Islam, umat terbaik yang dikeluarkan diantara manusia.
Sudah saatnya anda menghancurkan tahta para penguasa, dan tahta para budak kolonialisme
Barat, dan bekerja sama untuk mendirikan Khilafah yang membebaskan rakyat dari
ketidakadilan dan penindasan Kapitalisme serta membawa mereka kepada keadilan dan
rahmat dari Islam.
َونُﻧِﻗوُﯾ ٍم ْوَﻘِﻟ ﺎًﻣْﻛُﺣ ِﱠا َنِﻣ ُنَﺳْﺣَأ ْنَﻣ َو َونُﻐْﺑَﯾ ِﺔﱠﯾِﻠِھﺎَﺟْاﻟ َمْﻛُﺣَﻓَأ
“Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih
baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?”
(QS Al – Ma’idah : 50 )
Osman Bakhash
Direktur Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir
Senin , 17 Rabii ‘ II 1435 H
17/02/2014
Isu No: 1435 H / 016
Baca juga :
1. Mantan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat: Krisis Keuangan ‘Seperti Tsunami’
2. Soros cs: Krisis Ekonomi 2011 Bisa Runtuhkan Sistem Keuangan Global
3. Keuangan Amerika Sekarat, Dunia Tertipu
4. Delegitimasi Sekularisme: Upaya Cerdas Mengakhiri Krisis Keuangan Global dengan
Sistem Ekonomi Islam
5. Di Akhir Jabatannya, Bush Berharap pada Pasar Bebas dapat Membebaskan Dunia
dari Krisis Keuangan Global