1. MATERI 11 Pelaksanaan Syariat Islam “Maka putuskanlahperkaramerekamenurutapa yang Allah turunkandanjanganlahkamumengikutihawanafsumerekadenganmeninggalkankebenaran yang telahdatangkepadamu” (QS Al Maidah: 48)
2. Sistem Islam merupakan sistem tunggal dengan pilar pelaksanaan yang khas yang berbeda dengan sistem-sistem lain yang ada, baik yang lama maupun yang baru Pilar Pelaksanaan tersebut ?
5. Rasa ketaqwaan yang tertanam dan terbina pada setiap individu di masyarakat Setiap individu muslim yang mampu menjawab uqdatun kubro secara benar akan memiliki pandangan hidup yang jelas. Pandangan ini akan menumbuhkan ketaqwaan dan menjadikanya aqidah sebagai pengontrol tingkah lakunya dalam kehidupan Kisah Ma’iz Al Islami dan Al Ghomidiyah, merupakan teladan yang tepat sekali untuk menggambarkan betapa tingginya rasa ketaqwaan pada diri para shahabat (dalam kasus penegakan hukum zina)
6. Nabi SAW bersabda: Terhadap Al Ghomidiyah : Dia (wanita itu) telah bertaubat dengan sesungguhnya, yang bila ditimbang (taubatnya itu) dengan seluruh penduduk bumi, pasti dikalahkanya (HR Abu Dawud, Tirmidzi) Terhadap Ma’iz : Dia sekarang telah berenang di sungai surga (HR Ibnu Hibban)
7. para shahabat selalu menghiasi diri mereka dengan ketakwaan individu dan senantiasa menyibukkan diri mereka dalam taqarrub kepada Allah bahkan Umar terkenal sebagai “singa di siang hari, namun rahib dimalam hari”
8. Pilar 2 : Masyarakat Yang Peduli مَثَلُ الْقَائِمِ فِى حُدُوْدِ اللهِ وَالْوَاقِعِ فِيْهَا كَمَثَلِ قَوْمٍ اسْتَهَمُوْا عَلَى سَفِيْنَةٍ فَصَارَ بَعْضُهُمْ أَعْلَاهَا وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا وَكَانَ الَّذِيْنَ فِى أَسْفَلِهَا إِذَا اسْتَقَوْا مِنَ الْمَاءِ مَرُّوْا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ فَقَالُوْا: لَوْ أَنَّا خَرَقْنَا فِى نَصِيْبِنَا خَرْقًا وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا، فَإِنْ تَرَكُوْهُمْ وَمَا أَراَدُوْا هَلَكُوْا جَمِيْعًا، وَإِنْ أَخَذُوْا عَلَى أَيْدِهِمْ نَجَوْا وَنَجَوْا جَمِيْعًا ”Perumpamaanorang yang teguhmenjalankanhukum-hukum Allah danorang yang terjerumusdidalamnya bagaikansekelompokorang yang beradadisebuahperahu. Sebagianmerekaberadadiatasdansebagianmerekadibawah. Adapunmereka yang beradadibawahbilamemerlukan air minum, makamerekaharusnaikkeatasmelewatiorang-orang yang beradadiatas, sehinggamerekaberkata: “Lebihbaikkitalubangisajaperahuini agar tidakmengganggusaudara-saudarakita yang beradadiatas”. Makabilamereka yang beradadiatasmembiarkanniatorang-orang yang beradadibawah, niscayabinasalahmerekasemua. Akantetapibilamerekamencegahnyamakaakanselamatlahmerekasemua”. (HR Bukhari)
9. Sikap saling mengontrol pelaksanaan hukum Islam dan mengawasi serta mengoreksi tingkah laku penguasa oleh masyarakat Masyarakat Islam terbentuk dari individu-individu yang dipengaruhi oleh perasaan, pemikiran dan peraturan yang mengikat mereka sehingga menjadi masyarakat yang khas dan solid persatuanya Masyarakat Islam memiliki kepekaan indera yang amat tajam, terhadap berbagai gejolak masyarakat, apalagi terhadap adanya kemungkaran yang mengancam keutuhan masyarakat (sikap amar ma’ruf nahi mungkar)
10. Dan hendaklahadadiantarakamusegolonganumat yang menyerukepadakebajikan, menyuruhkepada yang ma'rufdanmencegahdari yang munkar,merekalahorang-orang yang beruntung. (QS Ali Imron 104) Kamuadalahumat yang terbaik yang dilahirkanuntukmanusia, menyuruhkepada yang ma'ruf, danmencegahdari yang munkar, danberimankepada Allah (QS AiI Imron 110)
11. Di masa Nabi SAW kaum munafik sekalipun, tidak berani menampakkan apa yang mereka sembunyikan Pada masa kekhilafahan Abbasiyah ada orang-orang fasik, dalam jumlah sedikit, yang mendatangi rumah-rumah kaum nasrani (kafir dzimmi) secara diam-diam hanya untuk meminum seteguk khamr Bukan hanya karena takut adanya sanksi dari penguasa saja namun lebih karena menghadapi perlawanan dari masyarakat
12. karya-karya terbaik dan ulama-ulama dihasilkan dalam masyarakat yang menjadikan Islam sebagai ruh kehidupan
13. Pilar 3 : Negara Yang MenerapkanSyari’at إنما المدينة كالكير تنفي خبثها و ينصع طيبها “Madinahitusepertitungku (tukangbesi) yang bisamembersihkandebu-debu yang kotor danmembuatcemerlangkebaikan-kebaikannya.” (HR al-Bukhari).
14. Keberadaan Negara/pemerintahan sebagai pelaksana Hukum Syara’ Kedudukan negara dalam Islam adalah untuk selalu memelihara masyarakat serta bertindak selaku pemimpin yang mengatur dan mementingkan urusan rakyatnya Serta yang terpenting adalah untuk menetapkan hukum-hukum syara’ dan mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia Negara juga merupakan pemimpin bagi umat dalam mengatur perekonomian, kesehatan, keamanan, hubungan dalam dan luar negeri serta perkembangan Iptek di tengah masyarakat Negara bersikap keras (tegas) dalam melaksanakan syariat Islam, tetapi lunak terhadap umat dan individu yang ikut serta bersama masyarakat dalam mengoreksi tingkah laku para penguasa
15. sejarah membuktikan bahwa semua pencapaian kaum muslim yang paling besar dicapai ketika kaum muslim berada di dalam kesatuan dalam kepemimpinan khilafah
16. Kesimpulan Yang tidakdatangkepadanya (Al-Qur'an) kebatilanbaikdaridepanmaupundaribelakangnya, yang diturunkandariRabb Yang MahaBijaksanalagiMahaTerpuji. (QS Fushilat: 42) Sesungguhnya, Islam yang berlandaskan wahyu Allah SWT, disampaikan melalui Nabi SAW, merupakan satu-satunya sistem yang memiliki ciri khas tentang cara pelaksanaan aturanya dengan benar. Hal ini adalah karena Islam merupakan sistem yang bersumber dari Al Quran, kalam Allah SWT, yang Maha Sempurna