1. 14/3/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Aktivitas PolitikMenuju Perubahan Yang Hakiki
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/03/14/aktivitas-politik-menuju-perubahan-yang-hakiki/ 1/6
Aktivitas Politik Menuju Perubahan Yang Hakiki
March 14th, 2014 by MHTI
[Buletin Cermin Wanita Shalihah edisi 35]
Dalam Kongres Muslimah Indonesia yang digelar pada tanggal 7 – 9 Maret 2014 bertempat di
Bogor, Boediono menyatakan bahwa “Tahun pesta demokrasi ini merupakan momentum
yang strategis untukmerumuskan peran muslimah dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara di tengah-tengah perkembangan dunia yang sangat dinamis ini”
(sumber: http://www.jpnn.com/read/2014/03/09/220830/Wapres-Boediono-Ingatkan-Peran-
Muslimah-Jelang-Pesta-Demokrasi- ).
Kongres yang bertema “Revitalisasi Peran Muslimah Indonesia dalam Menghadapi Globalisasi
“ ini, dihadiri oleh tidak kurang dari empat puluh ormas muslimah. Dalam sambutannya, ketua
panitia Kongres mengatakan bahwa, Perempuan adalah instrumen pertama dan
utama yang sangat berperan sebagai agen perubahan. Bahkan salah satu pembicara
kongres, yaitu Dr Marwah Daud Ibrahim PhD menyatakan, “Harapan wanita Indonesia menjadi
pelopor perubahan peradaban terbuka saat ini”. Sumber: http://dunia-
2. 14/3/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Aktivitas PolitikMenuju Perubahan Yang Hakiki
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/03/14/aktivitas-politik-menuju-perubahan-yang-hakiki/ 2/6
islam.pelitaonline.com/news/2014/03/09/kongres-muslimah-diikuti-32-ormas-wanita-
islam-se-indonesia#.
Perubahan seperti apa yang perlu dirumuskan oleh kalangan muslimah? Benarkah demokrasi
(dengan “pesta”nya (red: pemilu) bisa menjadi jalan perubahan? Apakah keterlibatan politik
perempuan dalam bingkai demokrasi menjanjikan penuntasan penyelesaian masalah
perempuan?
Perubahan Bukan Melalui Demokrasi
Demokrasi sebagai jalan perubahan yang hakiki adalah harapan semu. Demokrasi tidak akan
bisa melepaskan manusia dari penghambaan kepada manusia –harta-jabatan. Demokrasi
bahkan menghilangkan penghambaan manusia kepada Sang Pencipta, dengan ketundukan
yang total dan ketaatan yang utuh tanpa menghinakan dan mencabut fitrah manusia.
Demokrasi secara akar adalah sistem yang rusak karena melalui aqidah sekularisme,
demokrasi telah mencabut hak Allah SWT sebagai pembuat hukum dan pengatur kehidupan.
Atas nama demokrasi, seorang muslim boleh untuk menolak larangan pelacuran, larangan
minuman beralkohol, larangan melaksanakan riba dan larangan berzina dengan mengatakan
bahwa manusia berhak (red: bebas) untuk berpendapat dan berperilaku. Produk hukum dan
UU demokrasi tidak mampu menyelesaikan masalah secara tuntas, tidak mampu menjaga
fitrah dan martabat manusia, apalagi melindungi manusia dari kerusakan. Yang terjadi malah
memfasilitasi “kemaksiatan dan kejahatan” terus berlangsung atas nama “lokalisasi dan
regulasi kebebasan” yang dikeluarkan oleh Lembaga yang Terhormat.
Demokrasi dengan kesombongannya memberi janji-janji palsu akan kesejahteraan dan
keadilan bagi manusia padahal secara nyata telah memproklamirkan keberpihakannya kepada
kalangan pemilik modal/kapitalis yang serakah dan zhalim. Contohnya kenaikan “BBM”,
secara transparan penguasa mengumbar janji palsu “akan disalurkan untuk orang miskin
berupa bantuan sembako, pendidikan dan kesehatan gratis”. Realitasnya, demokrasi tidak
pernah sungguh-sungguh memberikan “layanan gratis” kepada rakyatnya kecuali sekedar “self
service” tebar kebaikan pada segelintir orang dan membiarkan mayoritas rakyat menderita.
Rakyat yang menerima bantuan tersebut selamat dari kemiskinan akibat kenaikan BBM?
Mereka hanya bisa sekedar makan dan berobat dengan harga murah, jauh dari standar hidup
yang layak sebagaimana manusia yang bermartabat. Disisi lain layanan gratis ini harus
ditebus dengan pelekatan predikat miskin yang tertulis secara legal melalui surat keterangan
RT setempat.
Dalam bingkai demokrasi, bukan suatu kesalahan bila negara tidak mampu mengurus dan
melayani seluruh rakyatnya dalam mendapatkan seluruh haknya (kebutuhan pokok) dengan
baik dengan alasan mengelola negara adalah “tanggung jawab bersama”. Bahkan tanpa malu-
malu, negara dalam bingkai demokrasi meminta kesediaan rakyat untuk berkorban dalam
pembangunan melalui pajak, untuk menjalankan roda pemerintahan dan memfasilitasi (red:gaji)
3. 14/3/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Aktivitas PolitikMenuju Perubahan Yang Hakiki
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/03/14/aktivitas-politik-menuju-perubahan-yang-hakiki/ 3/6
para “penguasa dan pejabat” dengan “kemakmuran yang berlimpah ruah” .
Tidak ada yang gratis bagi demokrasi untuk melayani rakyat, termasuk keluarnya 1 pasal
dalam UU harus di tebus dengan limpahan suara mayoritas, dengan suntikan anggaran yang
berlimpah kepada pihak-pihak yang berwenang dan adanya jaminan bahwa pasal tersebut
tidak merugikan kalangan pengusaha/kapitalis lokal maupun import (asing). Demokrasi tidak
akan memberi ruang bagi Islam dan kaum muslimin bila ingin menerapkan Islam sebagai
suatu tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara karena akan meniscayakan
corporate/kapitalis/pemilik modal dan pelaku kemaksiatan akan terusir dalam kancah
kehidupan. Demokrasi adalah penjaga terpercaya bagai sistem Kapitalisme yang rakus dan
zhalim dengan mengusung kebebasan kepemilikan bagi yang kuat dan berkuasa.
Demokrasi telah memberi ruang kepada korporasi/kapital/pemodal asing yang rakus untuk
berinvestasi di dalam negeri dengan membeli murah SDA yang berlimpah dan segala asset
yang berharga bagi suatu negara (BUMN). Selanjutnya untuk mendapatkan kehidupan yang
berkualitas, demokrasi memaksa rakyatnya untuk membayar lebih, termasuk dalam hal
pemenuhan hak-hak dasar yang seharusnya diperoleh rakyat dengan mudah tanpa memeras
kantong.
Masihkah Berharap Aktivitas Politik Dalam Bingkai “Demokrasi” Kendaraan Untuk
“Mewujudkan Perubahan Yang Hakiki”?
Politik dalam bingkai demokrasi adalah jalan (thoriqoh) untuk meraih kekuasaan bagi yang
kuat dan berpengaruh secara modal dan kekuasaan. Politik dalam demokrasi harus dibayar
dengan harga mahal untuk meraih “popularitas” sekalipun minim “kapabilitas”. Selain itu, untuk
menang dalam kompetisi pesta demokrasi membutuhkan biaya yang besar, melebihi
kekayaan yang dimiliki, sehingga kebutuhan jalinan kerjasama dengan kalangan pemodal
tidak mungkin dielakkan. Keberhasilan meraih kursi yang hanya berlaku 5 tahun harus
dimanfaatkan untuk pengembalian modal plus peningkatkan pundi-pundi kekayaan untuk modal
menuju periode 5 tahun berikutnya. Kapan bisa dengan leluasa dan serius untuk mengurus
seluruh urusan rakyatnya dengan baik? Kalau kalah dalam kompetisi terancam bangkrut
bahkan menjadi “gila”. Inilah Utopia Demokrasi.
Aktivitas politik dalam bingkai demokrasi sarat diwarnai dengan permainan kotor yang
menghalalkan segala cara untuk sampai pada tujuan. Individu yang baik, saat terjun dalam
“kubangan demokrasi” tidak akan mempunyai kekuatan yang besar untuk melakukan
perubahan secara total, bahkan tidak bisa dielakkan tergelincir dan ternoda oleh kotoran yang
di tebar oleh demokrasi atas nama sistem. Sebagai bukti, korupsi dalam sistem demokrasi
adalah penyakit yang menggurita, tidak hanya di kalangan yang rendah iman dan rakus materi
saja yang menjadi korban, namun individu-individu yang bisa jadi bersih, namun tidak bisa
terhindar dari korupsi missal dan sistemik. Baik laki-laki maupun perempuan, keduanya
berpeluang untuk masuk dalam jeratan gurita korupsi dan kemaksiatan lainnya (perselingkuhan
4. 14/3/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Aktivitas PolitikMenuju Perubahan Yang Hakiki
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/03/14/aktivitas-politik-menuju-perubahan-yang-hakiki/ 4/6
dan pelanggaran terhadap hukum lainnya ).
Perubahan Hakiki Dengan Aktivitas Politik Yang Hakiki
Perubahan hakiki yang dimaksudkan adalah perubahan secara mendasar dengan fondasi
yang kuat dari “Sang Pencipta” untuk meraih derajat kehidupan yang bermartabat dan
mensejahterakan seluruh individu tanpa terkecuali.
Allah telah menjelaskan bahwa hanya Islamlah sistem yang bisa menawarkan kehidupan
kepada umat manusia. Hanya Islamlah yang bisa membawa manusia menuju cahaya,
sementara sistem selain Islam justru mengeluarkan manusia dari cahaya menuju kegelapan.
Allah SWT menegaskan hal itu di dalam firman-Nya:
Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan
(kekafiran) menuju cahaya (iman). dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya
ialah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya menuju kegelapan (kekafiran). (QS. al-
Baqarah [2]: 257)
Artinya hanya sistem Islamlah yang bisa menjamin terwujudnya perubahan dan kehidupan yang
baik yang diridhai oleh Alllah SWT. Sistem Islam datang dari Pencipta manusia yang paling
mengetahui hakikat manusia, apa yang baik dan yang tidak, yang bermanfaat dan yang
madarat bagi manusia.
Dengan demikian, jalan perubahan itu adalah dengan menerapkan Islam sebagai sebuah
sistem secara menyeluruh dalam bingkai “Khilafah Islamiyah” suatu sistem yang telah
dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Perjuangan mewujudkan perubahan hakiki itu tentu saja
adalah perjuangan mewujudkan penerapan Islam secara menyeluruh melalui perjuangan politik
yang “hakiki”.
Politik Dan Aktivitas Politik Dalam Islam
Politik dalam konsep Islam tidak terbatas pada masalah kekuasaan dan legislasi saja,
melainkan meliputi pemeliharaan seluruh urusan umat di dalam negeri maupun luar negeri, baik
pelakunya negara maupun umat. Dalam hal ini negara bertindak secara langsung mengatur dan
melihara umat melalui penerapan hukum, sedangkan umat bertindak sebagai pengawas dan
pengoreksi pelaksanaan pengaturan tadi oleh negara.
Negara (Khilafah) Islam sebagai pelaku pratis dalam menjalankan politik (pengaturan urusan
umat) dalam dan luar negeri. Politik dalam negeri dilaksanakan negara (khilafah) untuk
memelihara urusan umat dengan melaksanakan mabda (aqidah dan peraturan-peraturan) Islam
di dalam negeri pada seluruh bidang kehidupan(ekonomi, pendidikan, pemerintahan, social
budaya, pertahanan dan keamanan, dll). Politik luar negeri dilakukan negara (khilafah) untuk
memelihara urusan umat di luar negeri dengan menjalin hubungan internasional dan
5. 14/3/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Aktivitas PolitikMenuju Perubahan Yang Hakiki
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/03/14/aktivitas-politik-menuju-perubahan-yang-hakiki/ 5/6
menyebarkan mabda Islam ke seluruh dunia.
Islam memposisikan kepada penguasa (penentu kebijakan) ataupun rakyat biasa, keduanya
memiliki kewajiban dan tanggungjawab yang sama sekalipun dengan kadar yang berbeda,
dalam menyelesaikan seluruh problematika umat baik yang menimpa laki-laki atau
perempuan. Keseluruhannya dianggap sebagai problematika umat yang harus diselesaikan
secara tuntas dengan menjadikan Islam sebagai sudut pandang pemecahan problematika.
Sehingga, ketika kaum muslimin berupaya memfungsikan segenap potensi insaniahnya untuk
menyelesaikan permasalahan umat, maka pada dasarnya dia sudah melakukan aktivitas
politik.
Allah swt berfirman :
“ Hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyerukan kebaikan (Islam);
memerintahkan yangma’ruf dan mencegah kemungkaran. Mereka itulah orang-orang yang
beruntung” (QS Ali Imran(3) : 104)
Orang-orang Mukmin laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi
sebagian yang lain. Mereka memerintahkan kemakrufan dan mecegah kemungkaran. (QS
at-Taubah [9]: 71).
Rasulullah saw., sebagaimana dituturkan Hudzayfah r.a.. juga bersabda :
“Siapa saja yang tidak memperhatikan kepentingan kaum Muslim, berarti ia bukanlah
termasuk di antara mereka. Siapa saja yang tidak berada di waktu pagi dan petang selaku
pemberi nasihat bagi Allah dan Rasulnya, bagi kitab-Nya, bagi pemimpinnya, dan bagi
umumnya kaumMuslim, berarti ia bukanlah termasuk di antara mereka. “(HR ath-Thabrani).
Nash-nash ini menjelaskan bahwa Allah dan Rasul-Nya memerintah kaum muslim, laki-laki
maupun perempuan untuk memperhatikan atau memikirkan urusan umatnya. Keterlibatan
perempuan dalam aktivitas ini bukan untuk mendapatkan posisi tertentu dalam masyarakat
atau mendulang suar. Esensi peran politik perempuan adalah pelaksanaan dari kewajibannya
yang datang dari Allah SWT dan bentuk tanggungjawabnya terhadap masyarakat. Perempuan
berkontribusi melakukan amar ma’ruf nahi mungkar kepada penguasa dan melakukan aktivitas
pencerdasan politik berdasarkan ideologi Islam, kepada kalangan perempuan khususnya dan
umat secara keseluruhan. Inilah jalan untuk menghantarkan kepada perubahan yang hakiki.
Wallahu A’lam Bi Showab. []
Baca juga :
1. “Peran Politik Mubalighah Dalam Mengawal Perubahan Besar Dunia Menuju Khilafah”
2. Muktamar Khilafah, Perubahan Hakiki Perubahan Menuju Al Haq
6. 14/3/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Aktivitas PolitikMenuju Perubahan Yang Hakiki
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/03/14/aktivitas-politik-menuju-perubahan-yang-hakiki/ 6/6
3. Peran Politik Mubalighoh dalam Perubahan Besar Dunia Menuju Khilafah
4. Revolusi Timur Tengah Prolog Menuju Perubahan yang Hakiki
5. Peran Politik Muballighah Ngawi Dalam Perubahan Besar Dunia Menuju Khilafah