Teks ini membahas tentang keputusan pemerintah Arab Saudi yang semakin memperluas cakupan kriminalisasi terhadap kelompok-kelompok yang dianggap teroris beserta pendukungnya, bahkan hingga yang sekedar menyebarkan foto atau slogan mereka. Langkah ini dianggap sebagai upaya terakhir rezim Al Saud untuk mempertahankan kekuasaannya yang sudah di ujung tanduk kehancuran akibat tekanan rakyat yang semakin kuat
1. 12/3/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Rezim Al Saud dan Inkuisisi Menjelang Ajalnya
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/03/12/rezim-al-saud-dan-inkuisisi-menjelang-ajalnya/ 1/3
Rezim Al Saud dan Inkuisisi Menjelang Ajalnya
March 12th, 2014 by kafi
Sejumlah kantor berita mengatakan bahwa
sebuah komisi yang terdiri dari beberapa
kementerian di negara Al Saud (Arab Saudi)
membuat daftar kelompok-kelompok yang
disebut teroris.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh
Kementerian Dalam Negeri terkait topik tersebut
tidak berhenti hanya pada kriminalisasi mereka
yang bergabung dengan kelompok-kelompok
yang disebut teroris, namun meluas pada mereka
yang mendukung kelompok, organisasi, atau partai, serta mereka yang bersimpati,
mempromosikan, atau menghadiri pertemuan-pertemuan yang diadakannya, sekalipun
keterlibatannya melalui media media audio, cetak atau visual, juga jejaring sosial dari semua
jenisnya, dan berbagai situs. Kemudian semakin meluas hingga mengkriminalkan orang-orang
yang menyebarkan foto atau slogan apapun yang digunakan oleh kelompok, atau simbol
apapun yang menunjukkan dukungan atau simpati padanya, serta mengadakan kontak atau
berkomunikasi dengan kelompok-kelompok tersebut atau anggotanya.
Kemudian pernyataan itu beralih pada masalah provokasi untuk melakukan aksi massa,
demonstrasi, pertemuan, atau pernyataan bersama, apapun bentuk dan caranya, juga masalah
menghadiri konferensi atau seminar di dalam dan luar negeri.
Adapun terkait konteks keterlibatan dalam aktivitas jihad atau peperangan, maka tidak berhenti
pada sebatas kriminalisasi keterlibatan saja, namun meluas pada mereka yang menyerunya,
memprovokasinya dan yang memfatwakannya.
**** **** ****
Datangnya revolusi yang diberkati telah mampu mengungkap wajah buruh yang selama ini
ditutup-tutupi, yang selama bertahun-tahun telah menipu banyak orang atas nama Islam, tauhid,
Sunnah dan ulama salaf.
Dalam pandangan kami sangat jelas, bahwa dalam perjuangan panjang melawan Khilafah
Islam, Inggris membantu Al Saud membangun institusi kerajaannya untuk mencabik-cabik tubuh
Khilafah, dan memberinya dua misi penting, yaitu: pertama menghancurkan Islam dari dalam;
dan keduamembantu kaum kafir menjajah umat, negerinya dan kekayaannya.
2. 12/3/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Rezim Al Saud dan Inkuisisi Menjelang Ajalnya
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/03/12/rezim-al-saud-dan-inkuisisi-menjelang-ajalnya/ 2/3
Keputusan yang dikeluarkan baru-baru ini, yang mengkriminalisasi aktivitas, niat, tindakan,
cinta dan benci pada masyarakat untuk urusan apapun, koreksi mereka terhadap apa yang
mereka baca dan mereka dengar, serta berkomunikasi dengan media yang berbeda, juga alat-
alat komunikasi yang dinamis, semua itu menyebabkan pentingnya membentu inkuisi, yang
akan menghabisi semua itu dengan cambuk para algojo, pengejaran oleh para petugas
keamanan, para mata-mata, dan para intelijen, sehingga mereka berharap dapat
mempersempit ruang geraknya, dan mengalahkannya.
Keterpaksaan rezim Al Saud dalam menggunakan langkah ini karena pukulan dari kesadaran
umat, dan cekikan umat yang keras atas pengkhianatannya dalam kekuasaan, sehingga
membuat bumi berguncang di bawah kakinya, maka inilah yang membuat mereka
menggunakan cara-cara Fir’aun (busuk) ini dalam menghadapi gerakan rakyat.
Jika hal ini menunjukkan sesuatu, maka hal itu hanya menunjukkan kelemahan, bukan kekuatan.
Ketika otoritas manapun yang menghadapi pendapat masyarakat, sikap dan pemikirannya
dengan cambuk algojo, penjara dan penyiksaan, maka itu artinya bahwa rezim ini tengah
bergerak dengan gerakan naluriah, seperti gerakan hewan yang akan disembelih, dimana ia
yakin bahwa kekuasaannya sudah di ujung tanduk kehancurannya.
Sekarang, Islam yang diajarkan di sekolah dan universitas rezim Al Saud, serta para ulamanya
yang memenuhi layar TV, dan menulis kitab-kitab untuk membahas masalah wala’ (loyalitas)
dan bara’ (berlepas diri), serta pokok-pokok tauhid, tengah menghadapi ujian sulit. Apa itu
Islam yang dibawa Muhammad saw? Atau itu Islam yang terdistorsi untuk melayani kepentingan
para taghut (tiran)? Apakah loyalitas para ulama itu untuk Allah dan Rasul-Nya, atau untuk
para taghut (tiran) dari rezim Al Saud? Mungkin semua ini adalah kesempatan bagi para ulama
yang selalu ber-tasbihdengan memuji Al Saud selama bertahun-tahun, agar
mempertimbangkan kembali sikapnya selama ini, karena wajah buruknya sudah terbongkar di
hadapan rakyat, serta permusuhannya terhadap Islam dan kaum Muslim. Kemudian, ikut
bersama kendaraan umat dan para pemudanya yang sudah lama berjuang untuk
menyingkirkan rezim Al Saud dan para rezim tiran lainnya.
Apa yang dilakukannya ini justru membuat umat akan semakin keras mencekiknya, sehingga
kehancurannya adalah karena perbuatannya sendiri. Dengan demikian benarlah sabda
Rasulullah saw:
ُﮫْﺗِﻠْﻔُﯾ ْمَﻟ ُهَذَﺧَأ اَذِإ ﻰﱠﺗَﺣ ِمِﻟﺎﱠظﻠِﻟ ﻲِﻠْﻣُﯾَﻟ َﱠا ﱠنِإ
“Allah memberi tangguh kepada para pembuat zalim. Sehingga apabila Allah telah
menghukumnya, maka ia tidak akan mampu melepaskannya.” (HR. Bukhari). [Ir. Ismail
Wahwah—Abu Anas, Australia]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 10/3/2014.
3. 12/3/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Rezim Al Saud dan Inkuisisi Menjelang Ajalnya
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/03/12/rezim-al-saud-dan-inkuisisi-menjelang-ajalnya/ 3/3
Baca juga :
1. Brahimi Membahas “Pertumpahan Darah” pada Pertemuan Jenewa II Menjelang
Perundingan Antara Rezim dan Pihak Oposisi
2. Rezim Assad Menjelang Ajal, Pejuang Suriah Bantah Bom Bunuh Diri
3. Rezim Saudi Khawatir Nasibnya Seperti Ben Ali
4. Parlemen Inggris Mendorong Inkuisisi Liberal Inggris Bergerak Lebih Maju Dengan
Menyetujui Batas Penahanan 42 Hari
5. OKI Justru Halangi Persatuan Islam dan Perubahan Rezim di Suriah