SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Demokrasi: Kedaulatan Rakyat
Versus Kedaulatan Elit
Oleh Musni Umar
Sosiolog, Direktur Eksekutif Institute for Social
Empowerment and Democracy (INSED)
Pendahuluan
Dalam 15 tahun terakhir sejak Soeharto mengundurkan
diri sebagai Presiden RI pada 21 Mei 1998, Indonesia
telah menjalani demokrasi di era Orde Reformasi
dengan melaksanakan pemilu 1999, 2004 dan 2009.
Sebagaimana diketahui bahwa di dunia ini setidaknya
terdapat tiga system yang berpengaruh dan banyak
diamalkan yaitu system kapitalis, komunis dan sosialis.
Sistem kapitalis tampil sebagai pemenang dalam
pertarungan, sehingga hampir semua Negara di dunia
mengamalkannya. System kapitalis membangun
kekuatan di dunia politik, yang disebut demokrasi.
Ideology system kapitalis di dunia ekonomi dan di dunia
politik adalah sama yaitu persaingan bebas.
Maka walaupun demokrasi bermakna kekuasaan
rakyat, dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat. Akan
tetapi, dalam realitas yang berdaulat bukan
rakyat, tetapi para elit-pemilik modal, sehingga
muncul jargon bahwa demokrasi di Indonesia dari
rakyat oleh elit untuk elit. Ini terjadi karena dalam
persaingan bebas, yang selalu tampil sebagai
pemenang dalam perebutan pengaruh untuk
meraih kekuasaan ialah para pemilik modal.
Hal tersebut sesuai dengan motif dilahirkannya
system demokrasi, di mana para pemilik modal
ingin berperan dalam kekuasaan, setelah sekian
lama kekuasaan dimonopoli oleh para raja yang
berkuasa secara absolut.
Ciri Orde Reformasi
Orde Reformasi yang lahir sebagai antitesa dari Orde
Baru, setidaknya membawa lima ciri. Pertama, liberalisasi
politik. Kedua, liberalisasi ekonomi. Ketiga, pemilik modal.
Keempat, kebebasan. Kelima, korupsi .
Liberalisasi politik
Ciri pertama dari Orde Reformasi dalam bidang politik, ialah
liberalisasi politik dalam pengamalan demokrasi. Wujud dari
liberalisasi politik telah melahirkan persaingan yang sangat
bebas antar partai politik peserta pemilu, dan persaingan
antar calon anggota parlemen (legislative) dalam satu partai
politik.
Dalam system ini yang tampil menjadi pemenang dalam
pemilu, pertama, adalah mereka yang memiliki banyak uang .
Kedua, memiliki popularitas yang tinggi. Ketiga, memiliki
jaringan.
Maka sehebat apapun partai politik dan calon anggota
parlemen, kalau tidak memiliki tiga hal
yaitu, uang, popularitas dan jaringan yang luas, akan
rontok dan kalah dalam pertarungan politik.
Untuk meraih popularitas, diperlukan publikasi yang
banyak di media elektronik seperti di TV dan
radio, serta di media online, dan di media cetak seperti
surat kabar, majalah, spanduk, dan sebagainya.
Konsekuensi dari itu, maka partai politik dan para calon
anggota parlemen, harus memiliki banyak uang untuk
berpromosi.
Berdasarkan realitas politik yang sangat liberal, maka
dapat dipahami jika Wiranto, Ketua Umum Hanura
merangkul Hary Tanoe dan memberi tempat yang
sangat istimewa di Partai Hanura, sebagai calon Wakil
Presiden RI, dan Ketua Bidang OKK dan Pemenangan
Pemilu, karena dia adalah pemilik modal dan media.
2. Liberalisasi ekonomi
Ciri kedua dari Orde Reformasi dalam bidang
ekonomi, ialah pengamalan secara penuh liberalisasi
ekonomi yaitu diberlakukan asas persaingan bebas
(free fight competition) antar pelaku ekonomi.
Dalam system ini, pengaturan harga barang dan jasa
diserahkan kepada mekanisme pasar. Pemerintah
hanya sebagai regulator.
Pengamalan sistem ekonomi liberal telah melahirkan
kepincangan ekonomi yang luar biasa, karena usaha
kecil dan koperasi semakin terpinggirkan dan marjinal.
Mereka tidak mempunyai kemampuan untuk bersaing.
Apalagi dalam dunia ekonomi berlaku hukum
rimba, siapa yang kuat akan memakan yang lemah.
Inilah yang terjadi dalam dunia ekonomi di
Indonesia, kemajuan yang diraih dalam pembangunan
hanya semakin memperkaya orang-orang yang sudah
kaya. Sementara masyoritas rakyat tetap hidup
miskin, terkebelakang dan kurang pendidikan.
Sejatinya demokrasi politik yang
diamalkan, melahirkan demokrasi ekonomi yang
menyejahterakan rakyat, tetapi itu tidak terjadi karena
dalam demokrasi politik yang berkuasa dan
mengendalikan politik ialah pemilik modal atau antek-
anteknya.
Sejarusnya pemerintah melindungi segenap bangsa
Indonesia sesuai amanat pembukaan UUD 1945 dalam
pengamalan liberalisasi ekonomi, tetapi tidak
dilaksanakan sehingga rakyat banyak terutama kaum
pribumi menjadi korban dalam pengamalan demokrasi.
3. Pemilik Modal
Dalam system demokrasi liberal, peranan pemilik
modal seperti digambarkan diatas sangat dominan.
Mereka bisa menguasai rakyat yang masih miskin dan
kurang pendidikan melalui politik uang. Sementara
institusi politik seperti partai politik, mereka mudah
menguasainya ketika melakukan musyawarah nasional
(Munas) atau kongres untuk memilih ketua umum atau
presiden partai dengan membayar kepada setiap
delegasi peserta munas/kongres seperti ketua dan
sekretaris partai dari kabupaten, kota dan provinsi.
Melalui politik uang dalam pemilu dan politik uang
ketika suatu partai politik melaksanakan munas atau
kongres, para pemilik modal menguasai dunia politik.
Sementara di dunia ekonomi, pemilik modal
semakin kuat dan bertambah besar
kekayaannya, karena berselingkuh dengan penguasa
seperti Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati atau
Walikota. Kebijakan ekonomi dan proyek-proyek
raksasa yang sangat menguntungkan, mereka yang
mengatur dan mendapatkannya.
Maka pemilik modal, bisa sangat berkuasa di dalam
politik, ekonomi dan di masyarakat. Mereka dapat
berkuasa secara langsung dengan menjadi
Presiden, Wakil Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati
atau Walikota, atau menjadi penguasa dibalik layar
seperti Liem Siou Liong (Sudono Salim) di masa
Presiden Soeharto.
4. Kebebasan
Ciri keempat dari Orde Reformasi ialah kebebasan
berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran
dengan lisan dan tulisan. Termasuk yang paling
menonjol dan pling diandal ialah kebebasan pers,
sehingga pers disebut sebagai pilar demokrasi yang
keempat setelah eksekutif, yudikatif, dan legislative.
Pers merupakan satu-satunya pilar demokrasi yang
masih bisa diandalkan dan diharapkan bisa
membawa seluruh rakyat, bangsa dan Negara
kepada kemajuan dan kejayaan, walaupun bukan
tanpa cacat karena pemilik media pada umumnya
adalah para pemilik modal.
5. Korupsi
Ciri kelima dari Orde Reformasi ialah korupsi.
Masalah ini sangat memprihatinkan karena isu
sentral yang digelorakan para aktivis untuk
mendapatkan dukungan public untuk melengserkan
Soeharto dari tahta kekuasaannya ialah isu KKN
(Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), tetapi yang terjadi
setelah Presiden Soeharto dan rezim Orde Baru
tumbang, yang terjadi adalah sebaliknya.
KKN semakin merajalela dan amat menyedihkan
karena melibatkan para elit partai
politik, eksekutif, legislative dan yudikatif.
Merajalelanya KKN tidak lepas dari system politik
yang dikembangkan di era Orde Reformasi.
Mahalnya biaya politik, telah mendorong para elit
yang ingin merebut kekuasaan, mempertahankan
kekuasaan dan naik ke jenjang kekuasaan yang lebih
tinggi untuk melakukan dan menghalalkan segala
cara untuk berkuasa.
Akan tetapi, setelah berkuasa bukan untuk berbuat
bagi sebesar-besar kemajuan dan kemakmuran
rakyat yang dipimpinnya, tetapi yang utama ialah
mengembalikan modal yang dikeluarkan pada saat
berkompetisi untuk meraih kekuasaan. Inilah ironi
demokrasi liberal.
DEMOKRASI_ELIT

More Related Content

What's hot

Teori demokrasi
Teori demokrasiTeori demokrasi
Teori demokrasiMeehawk
 
Demokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasi
Demokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasiDemokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasi
Demokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasiAriz Frends
 
Wujud Demokrasi di Indonesia
Wujud Demokrasi di IndonesiaWujud Demokrasi di Indonesia
Wujud Demokrasi di IndonesiaArief Kurniatama
 
Demokrasi reformasi
Demokrasi reformasiDemokrasi reformasi
Demokrasi reformasiArfin14
 
Pkn- Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Reformasi
Pkn- Pelaksanaan Demokrasi pada Masa ReformasiPkn- Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Reformasi
Pkn- Pelaksanaan Demokrasi pada Masa ReformasiThio Andhino
 
Sejarah demokrasi di indonesia
Sejarah demokrasi di indonesiaSejarah demokrasi di indonesia
Sejarah demokrasi di indonesia_aima
 
Pelaksanaan demokrasi 1998-sekarang
Pelaksanaan demokrasi 1998-sekarangPelaksanaan demokrasi 1998-sekarang
Pelaksanaan demokrasi 1998-sekarangwidong
 
Pkn-pelaksanaan demokrasi di indonesia
Pkn-pelaksanaan demokrasi di indonesiaPkn-pelaksanaan demokrasi di indonesia
Pkn-pelaksanaan demokrasi di indonesiaReza Aulia
 
Demokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasiDemokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasiNisa Ghaisani
 
Demokrasi dan pelaksanaannya di indonesia
Demokrasi dan pelaksanaannya di indonesiaDemokrasi dan pelaksanaannya di indonesia
Demokrasi dan pelaksanaannya di indonesiaRisa Saraswani
 
Pelaksanaan demokrasi di indonesia
Pelaksanaan demokrasi di indonesiaPelaksanaan demokrasi di indonesia
Pelaksanaan demokrasi di indonesiaTitiek Indriyani
 
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarang
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarangPendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarang
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarangRosyida Fatma
 
Demokrasi sistem gagal
Demokrasi  sistem gagalDemokrasi  sistem gagal
Demokrasi sistem gagalRizky Faisal
 

What's hot (20)

Teori demokrasi
Teori demokrasiTeori demokrasi
Teori demokrasi
 
Demokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasi
Demokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasiDemokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasi
Demokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasi
 
Demokrasi di indonesia
Demokrasi di indonesiaDemokrasi di indonesia
Demokrasi di indonesia
 
Pancasila - Demokrasi
Pancasila - DemokrasiPancasila - Demokrasi
Pancasila - Demokrasi
 
Wujud Demokrasi di Indonesia
Wujud Demokrasi di IndonesiaWujud Demokrasi di Indonesia
Wujud Demokrasi di Indonesia
 
Demokrasi reformasi
Demokrasi reformasiDemokrasi reformasi
Demokrasi reformasi
 
Pkn- Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Reformasi
Pkn- Pelaksanaan Demokrasi pada Masa ReformasiPkn- Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Reformasi
Pkn- Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Reformasi
 
Power point ust
Power point ustPower point ust
Power point ust
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesia
 
Sejarah demokrasi di indonesia
Sejarah demokrasi di indonesiaSejarah demokrasi di indonesia
Sejarah demokrasi di indonesia
 
Pelaksanaan demokrasi 1998-sekarang
Pelaksanaan demokrasi 1998-sekarangPelaksanaan demokrasi 1998-sekarang
Pelaksanaan demokrasi 1998-sekarang
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Pkn-pelaksanaan demokrasi di indonesia
Pkn-pelaksanaan demokrasi di indonesiaPkn-pelaksanaan demokrasi di indonesia
Pkn-pelaksanaan demokrasi di indonesia
 
Demokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasiDemokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasi
 
Demokrasi dan pelaksanaannya di indonesia
Demokrasi dan pelaksanaannya di indonesiaDemokrasi dan pelaksanaannya di indonesia
Demokrasi dan pelaksanaannya di indonesia
 
Pelaksanaan demokrasi di indonesia
Pelaksanaan demokrasi di indonesiaPelaksanaan demokrasi di indonesia
Pelaksanaan demokrasi di indonesia
 
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarang
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarangPendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarang
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarang
 
Demokrasi sistem gagal
Demokrasi  sistem gagalDemokrasi  sistem gagal
Demokrasi sistem gagal
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 

Similar to DEMOKRASI_ELIT

Numpang ta
Numpang taNumpang ta
Numpang ta33335
 
PERBANDINGAN DEMOKRASI PANCASILA ERA ORDE BARU DAN REFORMASI MELIHAT DARI SYA...
PERBANDINGAN DEMOKRASI PANCASILA ERA ORDE BARU DAN REFORMASI MELIHAT DARI SYA...PERBANDINGAN DEMOKRASI PANCASILA ERA ORDE BARU DAN REFORMASI MELIHAT DARI SYA...
PERBANDINGAN DEMOKRASI PANCASILA ERA ORDE BARU DAN REFORMASI MELIHAT DARI SYA...Ariz Frends
 
Aura zahari 06_hubunganinternasional
Aura zahari 06_hubunganinternasionalAura zahari 06_hubunganinternasional
Aura zahari 06_hubunganinternasionalTania Azhari
 
Ppt demokrasi era reformasi
Ppt demokrasi era reformasiPpt demokrasi era reformasi
Ppt demokrasi era reformasimuhammad riezky
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaChe Bintank
 
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...Eny Ardhika Putri
 
kewarganegaraan ol 9 Demokrasi - 27 juni 22.pptx
kewarganegaraan ol 9 Demokrasi - 27 juni 22.pptxkewarganegaraan ol 9 Demokrasi - 27 juni 22.pptx
kewarganegaraan ol 9 Demokrasi - 27 juni 22.pptxArnoldusThomasLD
 

Similar to DEMOKRASI_ELIT (20)

Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Numpang ta
Numpang taNumpang ta
Numpang ta
 
MASALAH-MASALAH DEMOKRASI & KEBANGSAAN ERA REFORMASI
MASALAH-MASALAH DEMOKRASI & KEBANGSAAN ERA REFORMASIMASALAH-MASALAH DEMOKRASI & KEBANGSAAN ERA REFORMASI
MASALAH-MASALAH DEMOKRASI & KEBANGSAAN ERA REFORMASI
 
DEMOKRASI DI INDONESIA
DEMOKRASI DI INDONESIADEMOKRASI DI INDONESIA
DEMOKRASI DI INDONESIA
 
PERBANDINGAN DEMOKRASI PANCASILA ERA ORDE BARU DAN REFORMASI MELIHAT DARI SYA...
PERBANDINGAN DEMOKRASI PANCASILA ERA ORDE BARU DAN REFORMASI MELIHAT DARI SYA...PERBANDINGAN DEMOKRASI PANCASILA ERA ORDE BARU DAN REFORMASI MELIHAT DARI SYA...
PERBANDINGAN DEMOKRASI PANCASILA ERA ORDE BARU DAN REFORMASI MELIHAT DARI SYA...
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Aura zahari 06_hubunganinternasional
Aura zahari 06_hubunganinternasionalAura zahari 06_hubunganinternasional
Aura zahari 06_hubunganinternasional
 
Ppt demokrasi era reformasi
Ppt demokrasi era reformasiPpt demokrasi era reformasi
Ppt demokrasi era reformasi
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesia
 
Demokrasi di indonesia
Demokrasi di indonesiaDemokrasi di indonesia
Demokrasi di indonesia
 
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
 
kewarganegaraan ol 9 Demokrasi - 27 juni 22.pptx
kewarganegaraan ol 9 Demokrasi - 27 juni 22.pptxkewarganegaraan ol 9 Demokrasi - 27 juni 22.pptx
kewarganegaraan ol 9 Demokrasi - 27 juni 22.pptx
 
Babi 5~1
Babi 5~1Babi 5~1
Babi 5~1
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
PPT Kewarganegaraan.pptx
PPT Kewarganegaraan.pptxPPT Kewarganegaraan.pptx
PPT Kewarganegaraan.pptx
 
Artikel jadi
Artikel jadiArtikel jadi
Artikel jadi
 
Artikel jadi
Artikel jadiArtikel jadi
Artikel jadi
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesia
 
kelompok 5 demokrasi
kelompok 5 demokrasikelompok 5 demokrasi
kelompok 5 demokrasi
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 

More from musniumar

Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan SosialRevolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosialmusniumar
 
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...musniumar
 
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakartamusniumar
 
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki JakartaMusni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki Jakartamusniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...musniumar
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasilamusniumar
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kitamusniumar
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kitamusniumar
 
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan BangsaMusni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsamusniumar
 
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan PersatuanMusni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuanmusniumar
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesiamusniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"musniumar
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakartamusniumar
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakartamusniumar
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014musniumar
 
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam PraktikMusni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktikmusniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"musniumar
 
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara MencegahnyaMusni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnyamusniumar
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani musniumar
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madanimusniumar
 

More from musniumar (20)

Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan SosialRevolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
 
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
 
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
 
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki JakartaMusni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
 
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan BangsaMusni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
 
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan PersatuanMusni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
 
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam PraktikMusni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
 
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara MencegahnyaMusni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 

DEMOKRASI_ELIT

  • 1.
  • 2. Demokrasi: Kedaulatan Rakyat Versus Kedaulatan Elit Oleh Musni Umar Sosiolog, Direktur Eksekutif Institute for Social Empowerment and Democracy (INSED)
  • 3. Pendahuluan Dalam 15 tahun terakhir sejak Soeharto mengundurkan diri sebagai Presiden RI pada 21 Mei 1998, Indonesia telah menjalani demokrasi di era Orde Reformasi dengan melaksanakan pemilu 1999, 2004 dan 2009. Sebagaimana diketahui bahwa di dunia ini setidaknya terdapat tiga system yang berpengaruh dan banyak diamalkan yaitu system kapitalis, komunis dan sosialis. Sistem kapitalis tampil sebagai pemenang dalam pertarungan, sehingga hampir semua Negara di dunia mengamalkannya. System kapitalis membangun kekuatan di dunia politik, yang disebut demokrasi. Ideology system kapitalis di dunia ekonomi dan di dunia politik adalah sama yaitu persaingan bebas.
  • 4.
  • 5.
  • 6. Maka walaupun demokrasi bermakna kekuasaan rakyat, dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat. Akan tetapi, dalam realitas yang berdaulat bukan rakyat, tetapi para elit-pemilik modal, sehingga muncul jargon bahwa demokrasi di Indonesia dari rakyat oleh elit untuk elit. Ini terjadi karena dalam persaingan bebas, yang selalu tampil sebagai pemenang dalam perebutan pengaruh untuk meraih kekuasaan ialah para pemilik modal. Hal tersebut sesuai dengan motif dilahirkannya system demokrasi, di mana para pemilik modal ingin berperan dalam kekuasaan, setelah sekian lama kekuasaan dimonopoli oleh para raja yang berkuasa secara absolut.
  • 7.
  • 8. Ciri Orde Reformasi Orde Reformasi yang lahir sebagai antitesa dari Orde Baru, setidaknya membawa lima ciri. Pertama, liberalisasi politik. Kedua, liberalisasi ekonomi. Ketiga, pemilik modal. Keempat, kebebasan. Kelima, korupsi . Liberalisasi politik Ciri pertama dari Orde Reformasi dalam bidang politik, ialah liberalisasi politik dalam pengamalan demokrasi. Wujud dari liberalisasi politik telah melahirkan persaingan yang sangat bebas antar partai politik peserta pemilu, dan persaingan antar calon anggota parlemen (legislative) dalam satu partai politik. Dalam system ini yang tampil menjadi pemenang dalam pemilu, pertama, adalah mereka yang memiliki banyak uang . Kedua, memiliki popularitas yang tinggi. Ketiga, memiliki jaringan.
  • 9.
  • 10. Maka sehebat apapun partai politik dan calon anggota parlemen, kalau tidak memiliki tiga hal yaitu, uang, popularitas dan jaringan yang luas, akan rontok dan kalah dalam pertarungan politik. Untuk meraih popularitas, diperlukan publikasi yang banyak di media elektronik seperti di TV dan radio, serta di media online, dan di media cetak seperti surat kabar, majalah, spanduk, dan sebagainya. Konsekuensi dari itu, maka partai politik dan para calon anggota parlemen, harus memiliki banyak uang untuk berpromosi. Berdasarkan realitas politik yang sangat liberal, maka dapat dipahami jika Wiranto, Ketua Umum Hanura merangkul Hary Tanoe dan memberi tempat yang sangat istimewa di Partai Hanura, sebagai calon Wakil Presiden RI, dan Ketua Bidang OKK dan Pemenangan Pemilu, karena dia adalah pemilik modal dan media.
  • 11. 2. Liberalisasi ekonomi Ciri kedua dari Orde Reformasi dalam bidang ekonomi, ialah pengamalan secara penuh liberalisasi ekonomi yaitu diberlakukan asas persaingan bebas (free fight competition) antar pelaku ekonomi. Dalam system ini, pengaturan harga barang dan jasa diserahkan kepada mekanisme pasar. Pemerintah hanya sebagai regulator. Pengamalan sistem ekonomi liberal telah melahirkan kepincangan ekonomi yang luar biasa, karena usaha kecil dan koperasi semakin terpinggirkan dan marjinal. Mereka tidak mempunyai kemampuan untuk bersaing. Apalagi dalam dunia ekonomi berlaku hukum rimba, siapa yang kuat akan memakan yang lemah.
  • 12.
  • 13. Inilah yang terjadi dalam dunia ekonomi di Indonesia, kemajuan yang diraih dalam pembangunan hanya semakin memperkaya orang-orang yang sudah kaya. Sementara masyoritas rakyat tetap hidup miskin, terkebelakang dan kurang pendidikan. Sejatinya demokrasi politik yang diamalkan, melahirkan demokrasi ekonomi yang menyejahterakan rakyat, tetapi itu tidak terjadi karena dalam demokrasi politik yang berkuasa dan mengendalikan politik ialah pemilik modal atau antek- anteknya. Sejarusnya pemerintah melindungi segenap bangsa Indonesia sesuai amanat pembukaan UUD 1945 dalam pengamalan liberalisasi ekonomi, tetapi tidak dilaksanakan sehingga rakyat banyak terutama kaum pribumi menjadi korban dalam pengamalan demokrasi.
  • 14. 3. Pemilik Modal Dalam system demokrasi liberal, peranan pemilik modal seperti digambarkan diatas sangat dominan. Mereka bisa menguasai rakyat yang masih miskin dan kurang pendidikan melalui politik uang. Sementara institusi politik seperti partai politik, mereka mudah menguasainya ketika melakukan musyawarah nasional (Munas) atau kongres untuk memilih ketua umum atau presiden partai dengan membayar kepada setiap delegasi peserta munas/kongres seperti ketua dan sekretaris partai dari kabupaten, kota dan provinsi. Melalui politik uang dalam pemilu dan politik uang ketika suatu partai politik melaksanakan munas atau kongres, para pemilik modal menguasai dunia politik.
  • 15.
  • 16. Sementara di dunia ekonomi, pemilik modal semakin kuat dan bertambah besar kekayaannya, karena berselingkuh dengan penguasa seperti Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati atau Walikota. Kebijakan ekonomi dan proyek-proyek raksasa yang sangat menguntungkan, mereka yang mengatur dan mendapatkannya. Maka pemilik modal, bisa sangat berkuasa di dalam politik, ekonomi dan di masyarakat. Mereka dapat berkuasa secara langsung dengan menjadi Presiden, Wakil Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati atau Walikota, atau menjadi penguasa dibalik layar seperti Liem Siou Liong (Sudono Salim) di masa Presiden Soeharto.
  • 17. 4. Kebebasan Ciri keempat dari Orde Reformasi ialah kebebasan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan. Termasuk yang paling menonjol dan pling diandal ialah kebebasan pers, sehingga pers disebut sebagai pilar demokrasi yang keempat setelah eksekutif, yudikatif, dan legislative. Pers merupakan satu-satunya pilar demokrasi yang masih bisa diandalkan dan diharapkan bisa membawa seluruh rakyat, bangsa dan Negara kepada kemajuan dan kejayaan, walaupun bukan tanpa cacat karena pemilik media pada umumnya adalah para pemilik modal.
  • 18.
  • 19. 5. Korupsi Ciri kelima dari Orde Reformasi ialah korupsi. Masalah ini sangat memprihatinkan karena isu sentral yang digelorakan para aktivis untuk mendapatkan dukungan public untuk melengserkan Soeharto dari tahta kekuasaannya ialah isu KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), tetapi yang terjadi setelah Presiden Soeharto dan rezim Orde Baru tumbang, yang terjadi adalah sebaliknya. KKN semakin merajalela dan amat menyedihkan karena melibatkan para elit partai politik, eksekutif, legislative dan yudikatif.
  • 20.
  • 21. Merajalelanya KKN tidak lepas dari system politik yang dikembangkan di era Orde Reformasi. Mahalnya biaya politik, telah mendorong para elit yang ingin merebut kekuasaan, mempertahankan kekuasaan dan naik ke jenjang kekuasaan yang lebih tinggi untuk melakukan dan menghalalkan segala cara untuk berkuasa. Akan tetapi, setelah berkuasa bukan untuk berbuat bagi sebesar-besar kemajuan dan kemakmuran rakyat yang dipimpinnya, tetapi yang utama ialah mengembalikan modal yang dikeluarkan pada saat berkompetisi untuk meraih kekuasaan. Inilah ironi demokrasi liberal.