3. PENGERTIAN BIMBINGAN
• Shertzer & Stone (1981):
Guidance is the process of helping individuals to understand themselves
and their world. (Bimbingan adalah proses membantu individu untuk
memahami diri mereka dan dunianya).
• Muh.Surya & Rochman Natawidjaja (1985):
Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus-menerus
dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai
kemandirian dalam pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri dan
perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan
penyesuaian diri dengan lingkungan.
4. INTI BIMBINGAN
1. Proses bantuan berkelanjutan
2. Oleh ahli kepada seluruh individu
3. Bertujuan mengembangkan potensi individu
secara optimal mandiri.
4. Pendekatan personal
5. Penggunaan metode & teknik sesuai dengan
norma-norma yang berlaku.
5. PENGERTIAN KONSELING
• Prayitno & Erman Amti (1994):
…Proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh
seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu
masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang sedang
dihadapi konseli.
• Shertzer & Stone (1981):
... counseling is a learning process in which individuals learn about themselves and
their interpersonal relationships, and enact behaviors that advance their personal
development.
(Konseling adalah suatu proses belajar yg di dalamnya ada individu-individu yg
belajar tentang diri mereka & hubungan antarpribadi mereka, dan bertindak
dalam bentuk tingkah laku yng meningkatkan perkembangan pribadi mereka).
6. INTI KONSELING
1. Proses pemberian bantuan;
2. Melalui wawancara, hubungan tatap muka baik secara perorangan maupun
kelompok;
3. Oleh ahli kepada individu yang bermasalah;
4. Bertujuan membantu klien mengklarifikasi pandangan-pandangannya tentang
ruang gerak kehidupannya, belajar mencapai tujuan yang ditetapkan sendiri
melalui pilihan-pilihan yang bermakna;
5. Tujuannya adalah agar klien dapat menyesuaikan diri secara efektif terhadap
dirinya dan lingkungannya, mengambil keputusan dengan tepat, dan sembuh
dari gangguan mental;
6. Konseling terdapat di berbagai bidang seperti pendidikan, industri, rumah sakit,
rumah tahanan, kepolisian, dll.
7. DEFINISI BK KOMPREHENSIF
• Myrick (1993:65)
BK komprehensif adalah keseluruhan layanan bimbingan dan konseling yang
meliputi berbagai intervensi yang terencana dalam bidang pendidikan dan
program layanan kemanusiaan lainnya yang menyangkut semua lingkungan
kehidupan manusia untuk menstimulasikan dan memfasilitasi perkembangan
individu dalam semua area perkembangan (pribadi, sosial, karir, belajar) dan
memantapkan kesatupaduan area perkembangan ke dalam gaya hidupnya.
• Lynn Bullard (1993)
Program bimbingan yang difokuskan kepada kebutuhan, kekuatan, minat,
dan isu-isu yang berkaitan dengan tahapan atau fase perkembangan peserta
didik yang bervariasi, dan merupakan bagian penting dan terpadu dengan
program pendidikan sekolah secara keseluruhan.
8. • Layanan Bimbingan dan Konseling Komprehensif
dilakukan melalui Komunikasi Konseling. Komunikasi
konseling digunakan untuk meningkatkan kapasitas
konseli menggunakan potensi konseli. Konseli
mengalami masalah dikarenakan defisiensi (kurang
sempurna) kapasitas.
• Misal, siswa memiliki IQ rata-rata bahkan diatas rata-
rata, namun masih ada yang memiliki nilai dibawah
standart.
9. INTI BK KOMPREHENSIF
1. Layanan BK menyeluruh dan terencana
2. Diberikan oleh guru BK melalui kerjasama
3. Berfokus pada kebutuhan, pengembangan potensi,
dan minat
4. Bertujuan tercapainya perkembangan siswa yang
optimal.
10. SIFAT BK KOMPREHENSIF
Edukatif
• Layanan bersifat
pencegahan dan
perkembangan
Perkembangan
• Sasaran
bimbingan adalah
perkembangan
optimal (seluruh
aspek
kepribadian)
melalui berbagai
strategi
Outreach
• Target layanan
tidak hanya siswa
yang bermasalah
• Tetapi seluruh
siswa dengan
semua aspek
kepribadiannya
11. PERBEDAAN KARAKTERISTIK
Konvensional Komprehensif
1. Bersifat reaktif 1. Terencana
2. Pendekatan krisis (remediatif) 2. Pendekatan preventif dan krisis
3. Hanya melakukan konseling saja 3. Melaksanakan bimbingan dan
konseling
4. Tidak semua siswa mendapat layanan 4. Semua siswa mendapatkan layanan
5. Menekankan layanan informasi 5. Menekankan pada program
perkembangan
6. Programnya tidak terstruktur 6. Programnya terstruktur
7. Hanya dilakukan oleh konselor sendiri 7. Dilakukan oleh konselor dan personil
sekolah melalui kerjasama
12. HUBUNGAN ANTARA ISTILAH
“BIMBINGAN” DAN “KONSELING”
• Ada yang mengartikan pengertian “bimbingan” lebih
luas dari “konseling”;
• Konseling adalah salah satu teknik bimbingan (yang
dianggap paling penting); sehingga konseling adalah
jantungnya bimbingan;
• Ada yang mengartikan sebaliknya, konseling lebih
luas dari bimbingan.
• Kecenderungan sekarang: konseling sama artinya
dengan bimbingan.
13. BAGAIMANA HUBUNGANNYA DENGAN
PENDIDIKAN?
• Bimbingan dan konseling adalah bagian dari
kegiatan pendidikan;
• Bimbingan dan konseling adalah pelengkap
pendidikan;
• Tujuan bimbingan dan konseling sejalan
dengan tujuan pendidikan;
14. PERMASALAHAN YANG SERING MUNCUL
1. Prestasi rendah/tidak optimal;
2. Tingkah laku menyimpang;
3. Perasaan gelisah;
4. Sulit menyesuaikan diri;
5. Mudah tersinggung;
6. Rendah diri; pikiran kacau.
15. KATEGORI MASALAH
• Masalah pendidikan: tidak bisa konsentrasi dalam belajar, tidak cocok
dengan jurusan yang dipilih, kemampuan belajar rendah, prestasi rendah,
dll.
• Masalah sosial: sulit berkomunikasi dengan orang lain, tidak cocok dengan
teman, tidak harmonis dengan tetangga, dll.
• Masalah pribadi: merasa rendah diri, kurang bisa menyesuaikan diri, tidak
punya bakat dan minat, motivasi rendah, merasa tidak disukai orang lain,
mudah tersinggung, dll.
• Masalah karier: tidak tahu pekerjaan yang cocok untuk dirinya, ragu akan
kariernya di masa depan, kurang terampil dalam kerja, etos kerja rendah,
dll.
16. FAKTOR PENYEBAB
• Banyak siswa yang mengalami masalah /kesulitan dalam belajar dan guru harus bisa
membantu mengatasinya. Masalah-masalah itu muncul disebabkan disebabkan karena
a.l.:
1. Kemampuan yang rendah;
2. Latar belakang sosial-ekonomi rendah;
3. Lingkungan yang kurang baik;
4. Cara/metode mengajar guru tidak baik;
5. Tuntutan yang terlalu tinggi/rendah;
6. Gangguan kesehatan fisik/psikis.
17. CARA MENGENALI INDIVIDU YANG
BERMASALAH
1. Mengamati Tingkah laku individu: tindakannya,
ucapannya, dan gerak-geriknya.
2. Meneliti prestasi yang dicapai: lebih rendah dari rata-
rata kelas/kelompoknya, di bawah harapannya, dan di
bawah dari prestasi yang pernah dicapai.
3. Memahami perasaan dan pikiran individu: gelisah,
kacau, sedih, dan tidak menentu.
18. YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENGENALI
MASALAH DALAM MEMBIMBING SISWA:
• Mengetahui jenis masalah
• Mengetahui sebab masalah
• Mengetahui tanda-tanda (gejala) masalah
Dalam bidang kedokteran:
• Menentukan jenis penyakit
• Mengetahui tanda-tanda penyakit
• Mengetahui sebab-sebab penyakit (ini tidak penting)
19. METODE MENGENALI PERMASALAHAN
INDIVIDU
• Observasi : melakukan pengamatan terhadap diri peserta didik
(tindakannya, ucapannya, dan gerak-geriknya).
• Tes: mengetes prestasi belajarnya, kemampuannya, inteligensinya,
dll.
• Interview (wawancara): melakukan tanya-jawab/perbincangan
(secara lisan) dengan peserta didik untuk menanyakan problem-
problem apa saja yang dialami.
• Angket (Kuesioner): cara mengetahui masalah dengan
mengajukan daftar pertanyaan (tertulis) untuk diisi/dijawab
secara tertulis.