SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
LINGKUNGAN BAHASA
DALAM PEMBELAJARAN
BIPA
Devina, Iklima, Rahmi
Konsep Dasar Lingkungan Bahasa
Lingkungan bahasa itu meliputi segala macam penggunaan bahasa target yang dapat didengar dan dilihat
(dibaca) oleh pelajar. Lingkungan bahasa tersebut dalam aktivitas pembelajaran BIPA dapat dijadikan
sebagai bahan ajar.
Lingkungan bahasa itu sangat beragam ditinjau dari situasi pemakaian bahasa target, misalnya: percakapan di
restoran, tawar-menawar di pasar atau took, percakapan dengan teman, siaran berita di televise dan radio,
tulisan rambu-rambu lalu lintas, petunjuk jalan, surat kabar, dll.
Kualitas lingkungan bahasa dapat menjadi faktor salah satu penentu keberhasilan pelajar BIPA dalam
menguasai bahasa Indonnesia yang dipelajarinya. Jenis lingkungan juga berpengaruh terhadap ke,ahiran
berbahasa.
Sebagai contoh, jika dalam pembelajaran di kelas, pelajar BIPA dihadapkan pada sejumlah daftar kata yang
dilengkapi dengan terjemahannya atau artinya dan bahasa yang benar, termasuk lingkungan formal.
Pengaruh Lingkungan Bahasa Alamiah
Lingkungan bahasa alamiah dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa
target. Rupanya, penggunaan bahasa baru secara alamiah itu juga merupakan “penggerak
pertama” atau pemicu pemerolehan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa baru yang
dipelajarinnya. Pengaruh penggunaan bahasa target dalam komunikasi alamiah telah diamati
oleh para peneliti. Ada tiga penelitian yang telah membuktikan pernyataan tersebut, yaitu dua
penelitian yang objeknya orang dewasa dan satu penekitian yang objeknya anak-anak.
Survey Carroll (1967) merupakan satu penelitian yang membuktikan kelebihan lingkungan
bahasa alamiah dibandingkan dengan lingkungan bahasa formal dalam pemerolehan bahasa
target. Carrol meneliti 2784 mahasiswa jurusan bahasa Perancis, Jerman, Rusia, dan Spanyol
di perguruan tinggi Amerika.
Keterbatasan Pengaruh Lingkungan Alamiah
Penggunaan bahasa secara alamiah dapat mendukung pengalaman
berbahasa. Meskipun demikian, pembelajar harus menemukan suatu
kondisi tertetu agar dapat mencapai kelancarab (fluency). Ada
beberapa faktor yang membatasi kegunaan atau dampak positif
penggunaan bahasa alamiah, yaitu:
(1) kurangnya teman sebaya yang berbicara sebagai penutur asli,
(2) masyarakat penutur yang tidak lengkap,
(3)kurangnya periode diam (di mana pembelajar perlu menyerap
bahasa target sebanyak-banyaknya, tetapi tidak memproduksinya).
Tersedianya Acuan
Dalam belajar bahasa, pelajar dihadapkan pada isi bahasa. Di sini, pelajar
bahasa harus memahami makna bentuk-bentuk bahasa yang lebih banyak.
Adanya ciri ketiga lingkungan makro ini berpengaruh terhadap
perkembangan pemerolehan bahasa target. Adanya faktor ekstra linguistik
dapat membantu pelajar dalam memahami makna lambang-lambang bunyi
bahasa baru yang dipelajarinya. Lingkungan bahasa yang dapat
mendukung keberhasilan adalah tersedia acuan konkret. Misalnya, benda-
benda atau perisitiwa-peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dan dirasa
pada waktu bahasa itu digunakan.
Bahasa Teman Sebaya dan Guru
Bahasa target yang digunakan guru dan teman sebaya pada umumnya dapat dijadikan contoh (model) oleh
pelajar bahasa. Sebagai contoh, seorang anak berumur 7 tahun yang bahasa pertamanya bahasa Jepang
berimigrasi ke Hawaii. Di sana ia bergaul dengan teman sebaya yang menggunakan kreol bahasa Inggris.
Ternyata, anak tersebut memperoleh kreol bahasa Inggris, bukan bahasa Inggris standar yang digunakan
guru di kelas pada pertama kali ia masuk kelas. Namun, setelah anak tersebut naik kelas, bahasa mereka
segera beralih ke bahasa Inggris standar.
Temuan yang mirip dengan itu dilaporkan dari pengkajian program celup bahasa kedua di Canada dan
Amerika Serikat. Dalam program celup itu, guru yang mengajar di kelas adalah penutur asli bahasa target.
Guru menggunakan bahasa target itu selama pelajar berada di sekolah. Di sini tidak ada murid yang
berasal dari penutur asli. Semua mata pelajaran diantarkan dengan bahasa target. Namun, para siswa di
luar kelas tetap berbicara dengan pertamanya. Ternyata di sini, bahasa siswa berbeda dengan model
bahasa gurunya.
Bahasa Teman Sebaya dan Orang Tua
Ciri ujaran teman sebaya berbeda dengan orang tuanya. Dalam hal ini, pelajar bahasa cenderung
memperoleh bahasa seperti ciri ujaran teman sebaya. Sebagai Contoh, Stewart (1964)
melaporkan bahwa anak-anak amerika kulit hitam yang belajar di Washington D.C ternyata
memperoleh bahasa inggris dialek yang digunakan teman-teman sebayanya. Anak-anak
tersebut tidak memperoleh bahasa yang digunakan orang tuanya. Hal ini disebabkan oleh
penutur model yang digunakan acuan anak adalah teman sebaya.
Kelompok sosialnya Dibandingkan Kelompok Sosial Yang Lain
● Disamping penampilan teman dan orang tuanya sebagai bahasa model, anak-anak juga
mengamati kecenderungan atau bahasa yang digunakan oleh anggota kelompok
etnisnya. Sebagai contoh, anak-anak di Bali mempelajari bahasa Indonesia dialek bali
dengan ciri khasnya, bukan bahasa Indonesia baku. Penggunaan dialek rupanya
memperkuat asosiasi kelompok tersebut dan tersedianya penutur model merupakan kunci
operasinya lingkungan makro di kelas atau perihal yang dapat berpengaruh terhadap
kualitas bahasa yang diproduksi pembelajar.
Lingkungan Bahasa Formal dalam Pembelajaran BIPA
● Lingkungan bahasa formal memfokuskan pada kesadaran dalam penguasaan kaidah-
kaidah dan bentuk bahsa. Lingkungan ini secara potensial dapat membatu penutur untuk
mampu berkomunikasi secara alamiah dan efektif, tapi sangat terbatas. Meskipun
lingkungan bahasa formal ini mempunyai nilai psikologis yang disukai orang dewasa,
peranan lingkungan ini dalam mengembangkan keterampilan berkomunikasi sangat kecil.
Ciri-ciri Lingkungan Bahasa Formal
● Penjelasan Kaidah
Penjelasan kaidah-kaidah kebahasaan berguna bagi pelajar bahasa dalam menyusun
generalisasi linguistik tentang bahasa target. Penejelasan kaidah itu penting dalam
menyajikan konsep-konsep dan kaidah-kaidah yang baru. Biasanya dalam pengajaran
bahasa, penjelasan kaidah-kaidah itu disusun dari yang sederhana ke yang lebih kompleks.
● Praktik Mekanis Manipulatif
Praktik menggunakan kaidah-kaidah biasanya didahului dengan penjelasan-penjelasan oleh
guru. Karakteristik praktik mekanis atau manipulatif itu adalah adanya latihan kesadaran
dalam menggunakan bentuk-bentuk linguistik. Latihan itu bukan untuk mengkomunikasikan
ide atau makna.
Metode Tata Bahasa dan Terjemahan
● Metode pengajaran bahasa asing yang menekankan lingkungan bahasa formal adalah
tata bahasa dan terjemahan. Dalam metode ini, topik-topik yang diajarkan dimulai dengan
pernyataan kaidah-kaidah baru. Kaidah-kaidah itu dipelajari secara sadar oleh para siswa.
Kemudian disajikan daftar kata dalam dua bahasa. Setelah itu, diberikan bacaan
sederhana yang menekankan pada penggunaan kata-kata baru. Setelah bacaan diikuti
bermacam-macam latihan manipulasi, misalnya latihan terjemahan dari bahasa target ke
bahasa pertamanya atau sebaliknya. Metode pengajaran ini menyediakan lingkungan
bahasa formal yang lebih menekankan pada bentuk-bentuk bahasa daripada makna atau
ide.
Manfaat Lingkungan Formal
Manfaatnya antara lain :
● Pembelajar mungkin dapat mengubah penggunaan
bahasa baru yang dipelajari itu secara bertahap melalui
kaidah-kaidah yang dikuasainya
● Kesadaran pengetahuan linguistik akan memancing
munculnya rasa ingin tahu
Kelemahan Lingkungan Formal
● Kelemahan lingkungan bahasa formal yang mencolok
adalah kecilnya peranan pengetahuan tentang kaidah-
kaidah bahasa dalam pemerolehan kemampuan dalam
menggunakan bahasa, misalnya dalam bercakap-
cakap.
Lingkungan Bahasa Formal sebagai Lingkungan Makro
● Ada 3 faktor mikro dalam lingkungan bahasa yang telah
diteliti dari perspektif pengaruhnya terhadap kualitas dari
kecepatan pemerolehan bahasa
1. Penonjolan (Salience) : mengacu pada kemudahan
mendengarkan atau membaca struktur
2. Umpan Balik (Feed back) : pembaca atau pendengar
merespons ujaran atau tulisan pelajar
3. Keseringan (Frequency) : banyaknya mendengarkan atau
melihat (membaca struktur bahasa).
THANK YOU

More Related Content

What's hot

Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistikPengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistikkholid harras
 
Strategi dan Media Pembelajaran Bahasa Arab
Strategi dan Media Pembelajaran Bahasa ArabStrategi dan Media Pembelajaran Bahasa Arab
Strategi dan Media Pembelajaran Bahasa ArabSarwo Edi
 
Silabus Bahasa Inggris SMP/MTs Revisi 2017
Silabus Bahasa Inggris SMP/MTs Revisi 2017Silabus Bahasa Inggris SMP/MTs Revisi 2017
Silabus Bahasa Inggris SMP/MTs Revisi 2017Diyana Sulistyani
 
Pragmatik Lintas Budaya
Pragmatik Lintas Budaya Pragmatik Lintas Budaya
Pragmatik Lintas Budaya Marliena An
 
Bilingualism and diglosia
Bilingualism and diglosiaBilingualism and diglosia
Bilingualism and diglosiaYahyaChoy
 
Task Base Language Learning
Task Base Language LearningTask Base Language Learning
Task Base Language LearningMarco Lokoy BNFM
 
Goals, Content, and Sequencing (Language Curriculum)
Goals, Content, and Sequencing (Language Curriculum)Goals, Content, and Sequencing (Language Curriculum)
Goals, Content, and Sequencing (Language Curriculum)Lovely Anota-Yamson
 
TEFL - The Oral Approach & Situational Language Teaching
TEFL - The Oral Approach & Situational Language TeachingTEFL - The Oral Approach & Situational Language Teaching
TEFL - The Oral Approach & Situational Language TeachingSheila Wijayanti
 
Different Parameters of Language Variation
Different Parameters of Language VariationDifferent Parameters of Language Variation
Different Parameters of Language VariationA Faiz
 
Lesson Plan Listening
Lesson Plan Listening Lesson Plan Listening
Lesson Plan Listening Febri Shandy
 
Analisis perkembangan kurikulum bahasa inggris di indonesia
Analisis perkembangan kurikulum bahasa inggris di indonesiaAnalisis perkembangan kurikulum bahasa inggris di indonesia
Analisis perkembangan kurikulum bahasa inggris di indonesiaSiti Purwaningsih
 
An over view of applied linguistics
An over view of applied linguisticsAn over view of applied linguistics
An over view of applied linguisticsRaul Vargas
 
Kelompok 7 variasi bebas
Kelompok 7 variasi bebasKelompok 7 variasi bebas
Kelompok 7 variasi bebasroobybill
 
Methods Approaches Filang311 Lesson1 Oct 2008
Methods Approaches Filang311 Lesson1 Oct 2008Methods Approaches Filang311 Lesson1 Oct 2008
Methods Approaches Filang311 Lesson1 Oct 2008guest0c02e6
 
Sistem Fonologi Bahasa Bugis Bone (sfbbb) kelompok jun, adral, yos final
Sistem Fonologi Bahasa Bugis Bone (sfbbb) kelompok jun, adral, yos finalSistem Fonologi Bahasa Bugis Bone (sfbbb) kelompok jun, adral, yos final
Sistem Fonologi Bahasa Bugis Bone (sfbbb) kelompok jun, adral, yos finaljuniato
 
Makalah alih kode dan campur kode
Makalah alih kode dan campur kodeMakalah alih kode dan campur kode
Makalah alih kode dan campur kodeYuliana Aminulloh
 
RPP BAHASA INGGRIS KELAS 8 SEMESTER 1 OFFERING SOMETHING
RPP BAHASA INGGRIS KELAS 8 SEMESTER 1 OFFERING SOMETHINGRPP BAHASA INGGRIS KELAS 8 SEMESTER 1 OFFERING SOMETHING
RPP BAHASA INGGRIS KELAS 8 SEMESTER 1 OFFERING SOMETHINGafelia intan
 

What's hot (20)

Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistikPengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
 
Strategi dan Media Pembelajaran Bahasa Arab
Strategi dan Media Pembelajaran Bahasa ArabStrategi dan Media Pembelajaran Bahasa Arab
Strategi dan Media Pembelajaran Bahasa Arab
 
Silabus Bahasa Inggris SMP/MTs Revisi 2017
Silabus Bahasa Inggris SMP/MTs Revisi 2017Silabus Bahasa Inggris SMP/MTs Revisi 2017
Silabus Bahasa Inggris SMP/MTs Revisi 2017
 
Pragmatik Lintas Budaya
Pragmatik Lintas Budaya Pragmatik Lintas Budaya
Pragmatik Lintas Budaya
 
Bilingualism and diglosia
Bilingualism and diglosiaBilingualism and diglosia
Bilingualism and diglosia
 
Task Base Language Learning
Task Base Language LearningTask Base Language Learning
Task Base Language Learning
 
Goals, Content, and Sequencing (Language Curriculum)
Goals, Content, and Sequencing (Language Curriculum)Goals, Content, and Sequencing (Language Curriculum)
Goals, Content, and Sequencing (Language Curriculum)
 
TEFL - The Oral Approach & Situational Language Teaching
TEFL - The Oral Approach & Situational Language TeachingTEFL - The Oral Approach & Situational Language Teaching
TEFL - The Oral Approach & Situational Language Teaching
 
Different Parameters of Language Variation
Different Parameters of Language VariationDifferent Parameters of Language Variation
Different Parameters of Language Variation
 
Lesson Plan Listening
Lesson Plan Listening Lesson Plan Listening
Lesson Plan Listening
 
Analisis perkembangan kurikulum bahasa inggris di indonesia
Analisis perkembangan kurikulum bahasa inggris di indonesiaAnalisis perkembangan kurikulum bahasa inggris di indonesia
Analisis perkembangan kurikulum bahasa inggris di indonesia
 
An over view of applied linguistics
An over view of applied linguisticsAn over view of applied linguistics
An over view of applied linguistics
 
Kelompok 7 variasi bebas
Kelompok 7 variasi bebasKelompok 7 variasi bebas
Kelompok 7 variasi bebas
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 
Methods Approaches Filang311 Lesson1 Oct 2008
Methods Approaches Filang311 Lesson1 Oct 2008Methods Approaches Filang311 Lesson1 Oct 2008
Methods Approaches Filang311 Lesson1 Oct 2008
 
Pemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasaPemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasa
 
Sistem Fonologi Bahasa Bugis Bone (sfbbb) kelompok jun, adral, yos final
Sistem Fonologi Bahasa Bugis Bone (sfbbb) kelompok jun, adral, yos finalSistem Fonologi Bahasa Bugis Bone (sfbbb) kelompok jun, adral, yos final
Sistem Fonologi Bahasa Bugis Bone (sfbbb) kelompok jun, adral, yos final
 
Assessing vocabulary
Assessing vocabularyAssessing vocabulary
Assessing vocabulary
 
Makalah alih kode dan campur kode
Makalah alih kode dan campur kodeMakalah alih kode dan campur kode
Makalah alih kode dan campur kode
 
RPP BAHASA INGGRIS KELAS 8 SEMESTER 1 OFFERING SOMETHING
RPP BAHASA INGGRIS KELAS 8 SEMESTER 1 OFFERING SOMETHINGRPP BAHASA INGGRIS KELAS 8 SEMESTER 1 OFFERING SOMETHING
RPP BAHASA INGGRIS KELAS 8 SEMESTER 1 OFFERING SOMETHING
 

Similar to LINGKUNGAN BAHASA DALAM PEMBELAJARAN BIPA-1.pptx

KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH FOR ELEMENTARY SCHOOL
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH  FOR ELEMENTARY SCHOOLKONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH  FOR ELEMENTARY SCHOOL
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH FOR ELEMENTARY SCHOOLAni Mahisarani
 
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT  MODUL 1 _MPBISD.pptxPPT  MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptxraniManggor
 
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT  MODUL 1 _MPBISD.pptxPPT  MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptxraniManggor
 
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)Rini Adiani
 
5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget
5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget
5. relevansi teori-psikologi-dari-piagetuniku
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesiaAmr Ali
 
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwallUpaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall921920
 
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...Rina Fadhali
 
Kaedah Situasional dan komuniti
Kaedah Situasional dan komunitiKaedah Situasional dan komuniti
Kaedah Situasional dan komunitiayerb ehmerd
 
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docxSRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docxSssusi
 
Teaching Listening.pptx
 Teaching Listening.pptx Teaching Listening.pptx
Teaching Listening.pptxHasnaRamya
 
Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...
Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...
Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...Irma Nurmayanti
 
pdf-pdgk-4204-modul-1-pend-bhs-indonesia-sd_compress KLOMPOK 1.pptx
pdf-pdgk-4204-modul-1-pend-bhs-indonesia-sd_compress KLOMPOK 1.pptxpdf-pdgk-4204-modul-1-pend-bhs-indonesia-sd_compress KLOMPOK 1.pptx
pdf-pdgk-4204-modul-1-pend-bhs-indonesia-sd_compress KLOMPOK 1.pptxsdnsukamenak
 
Metodologi pengajaran-bahasa
Metodologi pengajaran-bahasaMetodologi pengajaran-bahasa
Metodologi pengajaran-bahasaAi Rahayu
 
Power point pkb 3104 ppg
Power point pkb 3104 ppgPower point pkb 3104 ppg
Power point pkb 3104 ppgAdow Blakow
 
Metodologi pengajaran umat slamet
Metodologi pengajaran umat slametMetodologi pengajaran umat slamet
Metodologi pengajaran umat slametFaldzata Ruhiy
 
Metodologi_pengajaran_bahasa.ppt
Metodologi_pengajaran_bahasa.pptMetodologi_pengajaran_bahasa.ppt
Metodologi_pengajaran_bahasa.pptMohammadSiddiq26
 
Modul Kaedah Dan Strategi Pengjaran
Modul Kaedah Dan Strategi PengjaranModul Kaedah Dan Strategi Pengjaran
Modul Kaedah Dan Strategi Pengjaranfikratulhaq
 

Similar to LINGKUNGAN BAHASA DALAM PEMBELAJARAN BIPA-1.pptx (20)

KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH FOR ELEMENTARY SCHOOL
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH  FOR ELEMENTARY SCHOOLKONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH  FOR ELEMENTARY SCHOOL
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH FOR ELEMENTARY SCHOOL
 
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT  MODUL 1 _MPBISD.pptxPPT  MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptx
 
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT  MODUL 1 _MPBISD.pptxPPT  MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptx
 
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
 
5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget
5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget
5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Summary of ALM
Summary of ALMSummary of ALM
Summary of ALM
 
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwallUpaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
 
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
 
Kaedah Situasional dan komuniti
Kaedah Situasional dan komunitiKaedah Situasional dan komuniti
Kaedah Situasional dan komuniti
 
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docxSRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
 
Teaching Listening.pptx
 Teaching Listening.pptx Teaching Listening.pptx
Teaching Listening.pptx
 
03.docx
03.docx03.docx
03.docx
 
Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...
Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...
Meningkatkan kemampuan vocabulary dengan menggunakan media word wall siswa ke...
 
pdf-pdgk-4204-modul-1-pend-bhs-indonesia-sd_compress KLOMPOK 1.pptx
pdf-pdgk-4204-modul-1-pend-bhs-indonesia-sd_compress KLOMPOK 1.pptxpdf-pdgk-4204-modul-1-pend-bhs-indonesia-sd_compress KLOMPOK 1.pptx
pdf-pdgk-4204-modul-1-pend-bhs-indonesia-sd_compress KLOMPOK 1.pptx
 
Metodologi pengajaran-bahasa
Metodologi pengajaran-bahasaMetodologi pengajaran-bahasa
Metodologi pengajaran-bahasa
 
Power point pkb 3104 ppg
Power point pkb 3104 ppgPower point pkb 3104 ppg
Power point pkb 3104 ppg
 
Metodologi pengajaran umat slamet
Metodologi pengajaran umat slametMetodologi pengajaran umat slamet
Metodologi pengajaran umat slamet
 
Metodologi_pengajaran_bahasa.ppt
Metodologi_pengajaran_bahasa.pptMetodologi_pengajaran_bahasa.ppt
Metodologi_pengajaran_bahasa.ppt
 
Modul Kaedah Dan Strategi Pengjaran
Modul Kaedah Dan Strategi PengjaranModul Kaedah Dan Strategi Pengjaran
Modul Kaedah Dan Strategi Pengjaran
 

Recently uploaded

PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 

Recently uploaded (20)

PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 

LINGKUNGAN BAHASA DALAM PEMBELAJARAN BIPA-1.pptx

  • 2. Konsep Dasar Lingkungan Bahasa Lingkungan bahasa itu meliputi segala macam penggunaan bahasa target yang dapat didengar dan dilihat (dibaca) oleh pelajar. Lingkungan bahasa tersebut dalam aktivitas pembelajaran BIPA dapat dijadikan sebagai bahan ajar. Lingkungan bahasa itu sangat beragam ditinjau dari situasi pemakaian bahasa target, misalnya: percakapan di restoran, tawar-menawar di pasar atau took, percakapan dengan teman, siaran berita di televise dan radio, tulisan rambu-rambu lalu lintas, petunjuk jalan, surat kabar, dll. Kualitas lingkungan bahasa dapat menjadi faktor salah satu penentu keberhasilan pelajar BIPA dalam menguasai bahasa Indonnesia yang dipelajarinya. Jenis lingkungan juga berpengaruh terhadap ke,ahiran berbahasa. Sebagai contoh, jika dalam pembelajaran di kelas, pelajar BIPA dihadapkan pada sejumlah daftar kata yang dilengkapi dengan terjemahannya atau artinya dan bahasa yang benar, termasuk lingkungan formal.
  • 3. Pengaruh Lingkungan Bahasa Alamiah Lingkungan bahasa alamiah dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa target. Rupanya, penggunaan bahasa baru secara alamiah itu juga merupakan “penggerak pertama” atau pemicu pemerolehan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa baru yang dipelajarinnya. Pengaruh penggunaan bahasa target dalam komunikasi alamiah telah diamati oleh para peneliti. Ada tiga penelitian yang telah membuktikan pernyataan tersebut, yaitu dua penelitian yang objeknya orang dewasa dan satu penekitian yang objeknya anak-anak. Survey Carroll (1967) merupakan satu penelitian yang membuktikan kelebihan lingkungan bahasa alamiah dibandingkan dengan lingkungan bahasa formal dalam pemerolehan bahasa target. Carrol meneliti 2784 mahasiswa jurusan bahasa Perancis, Jerman, Rusia, dan Spanyol di perguruan tinggi Amerika.
  • 4. Keterbatasan Pengaruh Lingkungan Alamiah Penggunaan bahasa secara alamiah dapat mendukung pengalaman berbahasa. Meskipun demikian, pembelajar harus menemukan suatu kondisi tertetu agar dapat mencapai kelancarab (fluency). Ada beberapa faktor yang membatasi kegunaan atau dampak positif penggunaan bahasa alamiah, yaitu: (1) kurangnya teman sebaya yang berbicara sebagai penutur asli, (2) masyarakat penutur yang tidak lengkap, (3)kurangnya periode diam (di mana pembelajar perlu menyerap bahasa target sebanyak-banyaknya, tetapi tidak memproduksinya).
  • 5. Tersedianya Acuan Dalam belajar bahasa, pelajar dihadapkan pada isi bahasa. Di sini, pelajar bahasa harus memahami makna bentuk-bentuk bahasa yang lebih banyak. Adanya ciri ketiga lingkungan makro ini berpengaruh terhadap perkembangan pemerolehan bahasa target. Adanya faktor ekstra linguistik dapat membantu pelajar dalam memahami makna lambang-lambang bunyi bahasa baru yang dipelajarinya. Lingkungan bahasa yang dapat mendukung keberhasilan adalah tersedia acuan konkret. Misalnya, benda- benda atau perisitiwa-peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dan dirasa pada waktu bahasa itu digunakan.
  • 6. Bahasa Teman Sebaya dan Guru Bahasa target yang digunakan guru dan teman sebaya pada umumnya dapat dijadikan contoh (model) oleh pelajar bahasa. Sebagai contoh, seorang anak berumur 7 tahun yang bahasa pertamanya bahasa Jepang berimigrasi ke Hawaii. Di sana ia bergaul dengan teman sebaya yang menggunakan kreol bahasa Inggris. Ternyata, anak tersebut memperoleh kreol bahasa Inggris, bukan bahasa Inggris standar yang digunakan guru di kelas pada pertama kali ia masuk kelas. Namun, setelah anak tersebut naik kelas, bahasa mereka segera beralih ke bahasa Inggris standar. Temuan yang mirip dengan itu dilaporkan dari pengkajian program celup bahasa kedua di Canada dan Amerika Serikat. Dalam program celup itu, guru yang mengajar di kelas adalah penutur asli bahasa target. Guru menggunakan bahasa target itu selama pelajar berada di sekolah. Di sini tidak ada murid yang berasal dari penutur asli. Semua mata pelajaran diantarkan dengan bahasa target. Namun, para siswa di luar kelas tetap berbicara dengan pertamanya. Ternyata di sini, bahasa siswa berbeda dengan model bahasa gurunya.
  • 7. Bahasa Teman Sebaya dan Orang Tua Ciri ujaran teman sebaya berbeda dengan orang tuanya. Dalam hal ini, pelajar bahasa cenderung memperoleh bahasa seperti ciri ujaran teman sebaya. Sebagai Contoh, Stewart (1964) melaporkan bahwa anak-anak amerika kulit hitam yang belajar di Washington D.C ternyata memperoleh bahasa inggris dialek yang digunakan teman-teman sebayanya. Anak-anak tersebut tidak memperoleh bahasa yang digunakan orang tuanya. Hal ini disebabkan oleh penutur model yang digunakan acuan anak adalah teman sebaya.
  • 8. Kelompok sosialnya Dibandingkan Kelompok Sosial Yang Lain ● Disamping penampilan teman dan orang tuanya sebagai bahasa model, anak-anak juga mengamati kecenderungan atau bahasa yang digunakan oleh anggota kelompok etnisnya. Sebagai contoh, anak-anak di Bali mempelajari bahasa Indonesia dialek bali dengan ciri khasnya, bukan bahasa Indonesia baku. Penggunaan dialek rupanya memperkuat asosiasi kelompok tersebut dan tersedianya penutur model merupakan kunci operasinya lingkungan makro di kelas atau perihal yang dapat berpengaruh terhadap kualitas bahasa yang diproduksi pembelajar.
  • 9. Lingkungan Bahasa Formal dalam Pembelajaran BIPA ● Lingkungan bahasa formal memfokuskan pada kesadaran dalam penguasaan kaidah- kaidah dan bentuk bahsa. Lingkungan ini secara potensial dapat membatu penutur untuk mampu berkomunikasi secara alamiah dan efektif, tapi sangat terbatas. Meskipun lingkungan bahasa formal ini mempunyai nilai psikologis yang disukai orang dewasa, peranan lingkungan ini dalam mengembangkan keterampilan berkomunikasi sangat kecil.
  • 10. Ciri-ciri Lingkungan Bahasa Formal ● Penjelasan Kaidah Penjelasan kaidah-kaidah kebahasaan berguna bagi pelajar bahasa dalam menyusun generalisasi linguistik tentang bahasa target. Penejelasan kaidah itu penting dalam menyajikan konsep-konsep dan kaidah-kaidah yang baru. Biasanya dalam pengajaran bahasa, penjelasan kaidah-kaidah itu disusun dari yang sederhana ke yang lebih kompleks. ● Praktik Mekanis Manipulatif Praktik menggunakan kaidah-kaidah biasanya didahului dengan penjelasan-penjelasan oleh guru. Karakteristik praktik mekanis atau manipulatif itu adalah adanya latihan kesadaran dalam menggunakan bentuk-bentuk linguistik. Latihan itu bukan untuk mengkomunikasikan ide atau makna.
  • 11. Metode Tata Bahasa dan Terjemahan ● Metode pengajaran bahasa asing yang menekankan lingkungan bahasa formal adalah tata bahasa dan terjemahan. Dalam metode ini, topik-topik yang diajarkan dimulai dengan pernyataan kaidah-kaidah baru. Kaidah-kaidah itu dipelajari secara sadar oleh para siswa. Kemudian disajikan daftar kata dalam dua bahasa. Setelah itu, diberikan bacaan sederhana yang menekankan pada penggunaan kata-kata baru. Setelah bacaan diikuti bermacam-macam latihan manipulasi, misalnya latihan terjemahan dari bahasa target ke bahasa pertamanya atau sebaliknya. Metode pengajaran ini menyediakan lingkungan bahasa formal yang lebih menekankan pada bentuk-bentuk bahasa daripada makna atau ide.
  • 12. Manfaat Lingkungan Formal Manfaatnya antara lain : ● Pembelajar mungkin dapat mengubah penggunaan bahasa baru yang dipelajari itu secara bertahap melalui kaidah-kaidah yang dikuasainya ● Kesadaran pengetahuan linguistik akan memancing munculnya rasa ingin tahu
  • 13. Kelemahan Lingkungan Formal ● Kelemahan lingkungan bahasa formal yang mencolok adalah kecilnya peranan pengetahuan tentang kaidah- kaidah bahasa dalam pemerolehan kemampuan dalam menggunakan bahasa, misalnya dalam bercakap- cakap.
  • 14. Lingkungan Bahasa Formal sebagai Lingkungan Makro ● Ada 3 faktor mikro dalam lingkungan bahasa yang telah diteliti dari perspektif pengaruhnya terhadap kualitas dari kecepatan pemerolehan bahasa 1. Penonjolan (Salience) : mengacu pada kemudahan mendengarkan atau membaca struktur 2. Umpan Balik (Feed back) : pembaca atau pendengar merespons ujaran atau tulisan pelajar 3. Keseringan (Frequency) : banyaknya mendengarkan atau melihat (membaca struktur bahasa).