SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Kelompok 2
T
eaching
LisT
ening
Chapter 16
AnggoTaKelompok
Riski Nurfadilah - 21204244023
Anita Fitria Rahmah - 21204241031
Shalldila Putri - 21204244034
Christina Margaretha - 21204244030
Hasna Ramya Tsabita - 21204244026
Anggun Tiyas Anggraeni - 21204241009
Aida Barqia - 21204244031
Alifia Bunga Maqilla - 21204241003
Rama Fitra Nugraha - 21204244019
Teaching LisTening
Mengajar Mendengarkan
Pada tahun 1950-an dan 60-an, metodologi pengajaran bahasa disibukkan dengan bahasa lisan
Pentingnya mendengarkan dalam pembelajaran bahasa tidak bisa diukur.
Di kelas, para siswa lebih sering mendengarkan daripada berbicara.Kompetensi mendengarkan
secara universal “lebih besar” daripada kompetensi berbicara.
Manusia memiliki kecenderungan alami untuk melihat “berbicara” sebagai indeks utama
dalam kemahiran berbahasa.
Contohnya
“apakah kamu dapat berbicara bahasa Jepang”
Pemahaman mendengar padapeneliTian pedagogis
Mendengarkan sebagai komponon utama pembelajaran dan pengajaran bahasa untuk
pertama kalinya mencuri perhatian di akhir 1970-an .
Peran pemahaman ditonjolkan karena pembelajar diberi banyak bahasa untuk didengarkan
sebelum mereka didorong untuk memberikan respon secara lisan
pendekatan alami merekomendasikan “silent period”
Stephen Krashen (1985) dalam Brown Douglas, (2000)
misalnya, meminjam wawasan dari pemerolehan bahasa
pertama, menekankan pentingnya masukan yang dapat
dipahami, atau penerimaan aural bahasa
Para peneliti juga menekankan pentingnya proses mental apa pun
Anda dapat mengerti pada masukan dalam jumlah yang besar
Informasi linguistik yang pada akhirnya anda peroleh Startegi retensi kognitif
Umpan balik
Melalui interaksi
Pemahaman mendengarkan membuat perbaikan yang signifikan dalam proses mendengarkan
Rubin (1994) dalam Brown Douglas, (2000) mengidentifikasi lima faktor
Teks
Lawan bicara
Tugas
Pendengar
Jenis kelamin
Dalam setiap kasus, elemen penting dari proses mendengarkan diidentifikasi. Misalnya, karakteristik
pendengar dari kecakapan, memori, perhatian, pengaruh, usia, jenis kelamin, skema latar belakang, dan
bahkan ketidakmampuan belajar yang semuanya mempengaruhi proses mendengarkan.
Perhatian besar telah dikhususkan untuk instruksi berbasis strategi pemahaman mendengarkan
(Mendelsohn 1998 dalam Brown Douglas, 2000).
Semua masalah ini mendorong guru untuk mempertimbangkan beberapa pertanyaan
spesifik tentang pemahaman mendengarkan:
1)Apa yang dilakukan pendengar saat mereka mendengarkan?
2) Apa hal yang mempengaruhi pendengaran yang baik?
3) Apa karakteristik dari mendengarkan kehidupan nyata?
4) Apa saja hal yang bisa didengar oleh pendengar?
5) Apa saja beberapa prinsip dalam merancang teknik mendengarkan?
6) Bagaimana cara/teknik mendengarkan yang interaktif?
7) Apa teknik umum yang bisa digunakan untuk mengajar mendengarkan?
Model Interaktif Pemahaman Mendengar
Listening/mendengarkan tidak hanya dilakukan satu arah saja,
melainkan 2 arah. Proses mendengar terjadi jika gelombang suara
masuk ke lubang telinga, lalu suara tersebut akan menggerakkan
gendang telinga. Getaran dalam gendang telinga tersebut melewati
rongga-rongga telinga yang akan sampai kepada otak.
Ada 8proses yang yang terjadi secara bersamaan dan dalam waktu
yang cepat:
1.Pendengar memproses apa yang akan kita sebut seperti intonasi
dan lain sebagainya
2.Pendengar menentukan jenis dari tutur kata yang terdengar,
seperti pidato/puisi/percakapan dll
3.Pendengar menyimpulkan apa yang ia dengar.
Model Interaktif Pemahaman Mendengar
Jenis BahasaLisan Bahasa lisan adalah
pengucapan bahasa
secara langsung oleh
seorang penutur bahasa
kepada pendengar.
1.Monolog
2.Dialog
Menurut Nunan 1991b: 20-21
Jenis BahasaLisan
1.Monolog
DalamKBBI,monolog adalah
pembicaraanyang dilakukandengan
dirisendiri....
•T
erencana
Terjadi apabila pembicara
mempersiapkan teks secara
terstruktur sebelum
melakukan pembicaraan
dalam forum.
Contoh : pidato, ceramah,
siaran berita, dll
•Tidak T
erencana
Yaitu pembicaraan sepihak
yang dilakukan tanpa
membutuhkan sebuah teks.
Contoh : menceritakan
kesehatian.
2.Dialog •TransacTional
Dialog adalahpembicaraanyang
melibaTkaninteraksilisanolehdua
orang aT
aulebih.
•Interpersonal
Komunikasi sosial antara dua
individu atau lebih, dengan
tujuan bertukar pendapat
atau pemikiran.Biasanya
dilakukan antar pribadi yang
akrab (familiar) maupun
antar pribadi yang asing
(unfamiliar)
Transaksional yaitu
komunikasi yang dilakukan
secara berkesinambungan dan
berlangsung secara terus
menerus dan menghasilkan
kesimpulan pribadi
masing-masing.
Contohnya adalah jika kita
menyapa seseorang, maka
orang tersebut tersenyum
sebagai respons dari
tindakan kita.
Jenis BahasaLisan
Mengapa
kemampuan
mendengarkan
suliT?
Pembelajaran bahasa kedua perlu memberikan perhatian khusus
pada faktor-faktor ini sangat berpengaruh terhadap pemrosesan
ucapan, dan bahkan dapat menghalangi pemahaman jika tidak
diperhatikan.
1
.Pengelompokkan /Clustering
Dalam bahasa lisan, karena keterbatasan memori dan kecenderungan kita
untuk "memotong", atau mengelompokkan, kita memecah kalimat menjadi
kelompok kata yang lebih kecil. Oleh karena itu, dalam mengajar skill
mendengarkan, kita perlu membantu siswa untuk memilih kelompok kata
yang dapat dikelola terkadang pelajar bahasa kedua akan mencoba untuk
mempertahankan seluruh kalimat atau bahkan beberapa kalimat.
2.Redundansi/Redundancy
Ketika berada dalam percakapan, harus memperhatikan pengulangan kata,
elaborasi, dan sedikit penyisipan. Redundansi membantu pendengar untuk
memproses makna dengan lebih banyak waktu dan informasi tambahan.
Pembelajar dapat melatih diri mereka sendiri untuk mendapatkan keuntungan dari
redundansi tersebut tetapi tidak setiap kalimat atau frasa baru akan mengandung
informasi baru dengan menggunakan teknik redundansi.
3.Bentuk yang dikurangi/Reduced forms
Dalam bahasa lisan banyak mengandung redundansi, sehingga beberapa bentuk
dikurangi. Pengurangannya dapat berupa fonologis, morfologis atau pragmatis .
4. Kinerja Variabel/Performance Variables
Ketika usia muda ,seseorang akan lebih mudah untuk memproses bahasa
keduanya.Keraguan, kesalahan , dan koreksi adalah hal biasa yang dalat mengganggu
pemahaman pembelajar bahasa kedua. Peserta didik harus melatih diri untuk
mendengarkan kata kata yang mengganggu seperti "um yah .Dalam pidato sehari-hari
oleh penutur asli biasanya mengandung bentuk-bentuk yang tidak gramatikal.
5.Bahasa Sehari-hari/Colloquial Language
Bahasa sehari-hari atau bahasa umum berbeda dari pidato formal atau tulisan
formal.Ini adalah bentuk bahasa yang biasanya digunakan saat santai. Pelajar yang
telah mengenal bahasa Inggris tertulis standar dan/atau bahasa "buku teks" terkadang
merasa terkejut dan sulit untuk berurusan dengan bahasa sehari-hari. Idiom, slang,
bentuk yang direduksi. Bahasa sehari-hari muncul dalam monolog dan dialog.
6. Tingkat Pengiriman/Rate of Delivery
Artikulasi yang jelas oleh seorang pembicara lebih penting daripada kecepatan. Namun
demikian, pelajar harus mampu memahami bahasa yang disampaikan dengan kecepatan
yang bervariasi ada yang, disampaikan dengan sedikit jeda. Berbeda dengan membaca di
mana seseorang dapat berhenti dan kembali membaca ulang, dalam mendengarkan,
pendengar mungkin tidak selalu memiliki kesempatan untuk menghentikan pembicara.
7.Rythm,Stress,Intonation
Irama adalah lagu kata atau kalimat. Irama kata atau kalimat tidaklah selalu sama.
Bahasa Inggris adalah bahasa yang lebih banyak memakai penekanan atau disebut sebagai
stressed language artinya bahasa memberikan penekanan pada sejumlah kata atau phrase
dan bahkan kalimat untuk menunjukkan suatu kondisi.Penekanan ini dapat menciptakan
suatu irama bahasa. Ini sangat penting terutama bila penutur asli ingin memahami suatu
kata dalam bahasa Inggris yang kita ucapkan.Intonasi dalam bahasa dapat dianalogikan
sebagai nada atau tone dalam musik.
8.Interaksi/Interaction
Pembicaraan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pemilihan topik, menjaga
keutuhan pembicaraan, dan juga akhir untuk menyudahi pembicaraan.Sehingga untuk
belajar menjadi pendengar yang baik juga belajar memberikan tanggapap. Hal tersebut
merupakan proses berkelanjutan sebagai proses menjadi pendengar dan memberi
tanggapan yang tepat.Pembelajaran tatap muka di dalam kelas harus mencakup dari
proses mendengarkan secara aktif berkelanjutan secara dua arah. Para siswa didik
diharapkan akan memahami arti dari bernegosiasi (yaitu untuk memberi saran atau
tanggapan, untuk menanyakan klarifikasi, atau untuk menjaga tetap berada dalam koridor
topik pembicaraan)Sehingga proses tersebut dapat berjalan lancar tanpa ada kendala .
Nada-nada tersebut bisa naik maupun turun.Contoh nya pada Kalimat tanya diucapkan
dengan intonasi menaik di suku kata akhir.
MikroskillPemahaman
Mendengar
1
7 Keterampilan Mikro (Richard 1
983):
1.Pertahankan potongan bahasa dengan
panjang yang berbeda dalam memori jangka
pendek.
2.Membedakan bunyi bahasa Inggris
3. mengenali pola tekanan, struktur, intonasi, dan
peran.
4.mengenali bentuk-bentuk kata yang tereduksi
5.membedakan batas kata,inti,dan pola.
6.memproses bacaan dengan kecepatan
penyampaian yang berbeda
7.Memproses bacaan yang mengandung jeda,
kesalahan, koreksi, dan variabel kinerja lainnya.
8.Mengenal kelas kata gramatikal, sistem, pola,
aturan,dan bentuk elips
9.mendeteksi komponen kalimat
10.Mengenali bahwa makna tertentu
dapat diekspresikan dalam bentuk tata
bahasa yang berbeda.
11.Mengenali perangkat kohesif
dalam wacana lisan
12.Mengenali fungsi komunikatif
ujaran, menurut situasi, partisipan, dan
tujuan
13.Menyimpulkan situasi,peserta,dan
tujuan menggunakan pengetahuan dunia
nyata
14.memprediksi hasil,menyimpulkan
hubungan-hubungan antara peristiwa,
menyimpulkan sebab dan akibat,dan
mendeteksi hubungan
15.Membedakan antara makna literal
dan tersirat
16.menggunakan wajah atau bahasa
tubuh
17.Kembangkan dan gunakan strategi
mendengarkan seperti mendeteksi kata
kunci
Jenis-jenis Kemampuan
Mendengarkan di Ruang
Kelas
Reaktif
01
02
03
Intensif
Responsif
Selektif
04
05 Ekstensif
Interaktif
06
Prinsip-Prinsip Dalam
Merancang Teknik
Mendengarkan
1.Dalam kurikulum 4 keterampilan interaktif, pastikan kita tidak
mengabaikan pentingnya teknik yang secara khusus mengembangkan
kompetensi pemahaman mendengarkan
2.Gunakan teknik yang secara intrinsik memotivasi
3.Menggunakan bahasa dan konteks otentik
4. Mempertimbangkan dengan cermat bentuk tanggapan pendengar.
5.Menggiatkan pengembangan strategi mendengarkan (listening)
6.Menerapkan teknik listening "bottom-up" dan "top-down"
TEKNIK
MENDENGARKAN
(LIttTENING)DARI
BEGINNINGKE
ADVANCED
Dalam teknik mendengarkan
(Listening) terdapat 3 level, yaitu
beginning, intermediate dan
advanced. Pada tiap level dibagi
menjadi 3 bagian lagi,
bottom-up, top-down,
yaitu
dan
aktivitas interaktif (interactive
types of activity).
Teknik belajar mendengarkandariPeTerson1991:114-121. MendengarkanTingkaTAwal(Beginning)
·Tujuan latihan Bottom- up :
1) Membedakan intonasi dalam kalimat
2) Membedakan fonem
3) Membedakan selektif untuk akhiran morfologis
4) Pengenalan kata
5) Mendengarkan urutan kata pada kalimat normal.
·Tujuan latihan Top- down :
6) Membedakan antara reaksi emosional
7) Memahami inti suatu kalimat
8) Mengenali topik
·Tujuan latihan Interactive types of activity :
9) Membangun jaringan sematik asosiasi kata
10)Mengenali kata dan menghubingkannya dengan kategori yang telah ditentukan
11)Mengikuti arah
MendengarkanTingkaT
Menengah(IntermediaT
e)
·Tujuan latihan Bottom-up :
1) Mengenali bentuk ucapan cepat
2) Mengenali suku kata yang ditekankan
3) Mengenali kata dengan pengurangan suku kata
4) Dapat mengnali keterkaitan antar kata
5) Mengenali data yang berubah
·Tujuan latihan Top-down :
6)Menganalisa struktur wacana untuk menyarakan
strategi mendengarkan yang efektif
7) Mendengarkan untuk mengidentifikasi topik
8) Mendengarkan evaluasi tema atau motif
9) Menemukan ide pokok dan kalimat pendukung
10)Membuat kesimpulan
·Tujuan latihan Interactive types of
activity :
11)Membedakan register suara dan nada
suara
12)Mengenali grammar yang hilang
13)Memahami bentuk yang telah
direduksi untuk memperjelas arti ucapan
14)Menggunakan konteks untuk
membuat ekspetasi
15)Mendengarkan untuk
mengkonfirmasi ekpetasi yang kita buat
16)Melengkapi bagian yang kosong
dengan memprediksi informasi apa yang
telah hilang
17)Menggunakan data sensorik yang
tidak lengkap dan informasi latar
belakang untuk membangun
pemahaman yang lebih lengkap tentang
suatu teks
Mendengarkan Tingkat Lanjutan (Advanced)
·Tujuan latihan Bottom-up :
1) Menggunakan penekanan untuk mencatat informasi penting
2) Mengetahui tingkat kalimat dalam teks kuliah
3) Menyadari isyarat dalam teks kuliah
4) Menyadari penanda leksikal dan suprasegmental untuk definisi
5) Mengidentifikasi poin spesifik
·Tujuan latihan Top-down :
6) Menggunakan dialog untuk memprediksi fokus utama
7) Menggunakan transkrip kuliah untuk memprediksi isi bagian selanjutnya
8) Menemukan ide pokok pada segmen kuliah
·Tujuan latihan Interactive types of activity :
9) Menggunakan detail untuk menentukan akurasi prediksi
10)Menentukan ide pokok dengan menganalisa
11)Mengidentifikasi ide pokok yang mengarah pada evaluatif
12)Menggunakan pemahaman terkait teks dan isi untuk mengisi bagian yang hilang
13)Menggunakan pemahaman terkait teks dan isi untuk menemukan kesalahan
TOPIKUNTUKDIttKUttI,
PENELITIAN,DAN
TINDAKAN.
Halaman 265 merupakan topik
untuk diskusi, penelitian dan
tindakan dalam bab ini. Terdiri
dari pekerjaan individu, kerja
kelompok atau berpasangan,
dan diskusi seluruh kelas.
Topik untuk diskusi,peneliTian,dantindakan
For Your
Further
Reading
Tambahan Materi
ArtikeldanBukuReferensiPenunjang KeTerampilanMendengarkan
·Artikel Joan Robin (1994) tentang Tinjauan Penelitian Pemahaman Mendengarkan Bahasa Kedua dengan
artikel David J. Mendelsohn (1998) tentang Tinjauan Mengajar Mendengarkan Linguistik Terapan. Kedua
artikel tersebut memiliki perbedaan yaitu :
·Buku yang ditulis oleh David J. Mendelsohn yaitu Panduan untuk Pengajaran Mendengarkan Bahasa Kedua
ditujukan kepada para guru bahasa asing. Karena berisi tentang pemahaman listening, hubungan antara
berbicara dan listening, dan strategi untuk mengajar listening.
·Jack C.Richards dalam artikelnya yang berjudul Pemahaman Listening : Pendekatan,Desain,dan Prosedur. Dalam
artikel tersebut banyak dibahas tentang pembelajaran listening yang lebih teoritis dan mudah menggunakan
pendekatan,desain,dan beberapa prosedur.
·Adapun tiga buku referensi yang digunakan untuk mengajarkan pemahaman listening skills dan mendengarkan
bahasa untuk pemahaman saja,sampai tenik pemahaman mendengarkan bahasa dalam kehidupan nyata atau
saat berkomunikasi. ( David Miller dan Lindsay Nunan (1995) “Cara Baru dalam Mengajar Mendengarkan”,
Michael (1991) “Mendengarkan dalam Tindakan :Kegiatan Untuk Mengembangkan Mendengarkan dalam
Pembelajran Bahasa Englewood Cliff”, dan Penny Ur (1984) “Mengajar Pemahaman Mendengarkan”).
Kelompok 2
B
Merci
eaucoup
Chapter 16

More Related Content

What's hot

keterampilan berbahasa produktif
keterampilan berbahasa produktifketerampilan berbahasa produktif
keterampilan berbahasa produktifTohir Haliwaza
 
Media pembelajaran berbasis tik
Media pembelajaran berbasis tikMedia pembelajaran berbasis tik
Media pembelajaran berbasis tiksardin sirdan
 
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINIDESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINIAPRILIANYUNTIARI
 
Speech Act Theory
Speech Act TheorySpeech Act Theory
Speech Act Theorymankoma2012
 
Seni Musik | Kesenian SMA Kelas XII
Seni Musik | Kesenian SMA Kelas XIISeni Musik | Kesenian SMA Kelas XII
Seni Musik | Kesenian SMA Kelas XIIArd's Munawir
 
Pemilihan dan seleksi bahan ajar bahasa indonesia
Pemilihan dan seleksi bahan ajar bahasa indonesiaPemilihan dan seleksi bahan ajar bahasa indonesia
Pemilihan dan seleksi bahan ajar bahasa indonesiaMapala Argajaladri
 
Penerjemahan dan prosesnya
Penerjemahan dan prosesnyaPenerjemahan dan prosesnya
Penerjemahan dan prosesnyaRachmat Wahidi
 
Media audio visual
Media audio visualMedia audio visual
Media audio visualBangilyas
 
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.pptEVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.pptKPMSukapura
 
Pemilihan bahasa dan perubahan bahasa
Pemilihan bahasa dan perubahan bahasaPemilihan bahasa dan perubahan bahasa
Pemilihan bahasa dan perubahan bahasalinguistikid
 
Ujian praktek bahasa indonesia kelas XII
Ujian praktek bahasa indonesia kelas XIIUjian praktek bahasa indonesia kelas XII
Ujian praktek bahasa indonesia kelas XIIERVAN GOVINDA
 
Ppt 1 sejarah penyiaran
Ppt 1 sejarah penyiaranPpt 1 sejarah penyiaran
Ppt 1 sejarah penyiaranDudi Hartono
 
Komunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobi
Komunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobiKomunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobi
Komunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobiUniversity of Andalas
 
Peranan bahasa ibu sebagai bahasa pengantar pendidikan untuk anak di kelas re...
Peranan bahasa ibu sebagai bahasa pengantar pendidikan untuk anak di kelas re...Peranan bahasa ibu sebagai bahasa pengantar pendidikan untuk anak di kelas re...
Peranan bahasa ibu sebagai bahasa pengantar pendidikan untuk anak di kelas re...Delima Ross
 
KELOMPOK 1 _ MODUL 1 & 2 _ PEND. SENI DI SD.pdf
KELOMPOK 1 _ MODUL 1 & 2 _ PEND. SENI DI SD.pdfKELOMPOK 1 _ MODUL 1 & 2 _ PEND. SENI DI SD.pdf
KELOMPOK 1 _ MODUL 1 & 2 _ PEND. SENI DI SD.pdfharishmwddh
 

What's hot (20)

keterampilan berbahasa produktif
keterampilan berbahasa produktifketerampilan berbahasa produktif
keterampilan berbahasa produktif
 
Media pembelajaran berbasis tik
Media pembelajaran berbasis tikMedia pembelajaran berbasis tik
Media pembelajaran berbasis tik
 
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINIDESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN - MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI
 
Speech Act Theory
Speech Act TheorySpeech Act Theory
Speech Act Theory
 
Seni Musik | Kesenian SMA Kelas XII
Seni Musik | Kesenian SMA Kelas XIISeni Musik | Kesenian SMA Kelas XII
Seni Musik | Kesenian SMA Kelas XII
 
Pemilihan dan seleksi bahan ajar bahasa indonesia
Pemilihan dan seleksi bahan ajar bahasa indonesiaPemilihan dan seleksi bahan ajar bahasa indonesia
Pemilihan dan seleksi bahan ajar bahasa indonesia
 
Penerjemahan dan prosesnya
Penerjemahan dan prosesnyaPenerjemahan dan prosesnya
Penerjemahan dan prosesnya
 
Sifat bahasa
Sifat bahasaSifat bahasa
Sifat bahasa
 
Media audio visual
Media audio visualMedia audio visual
Media audio visual
 
Pembelajaran Mendengarkan
Pembelajaran MendengarkanPembelajaran Mendengarkan
Pembelajaran Mendengarkan
 
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.pptEVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
 
Pemilihan bahasa dan perubahan bahasa
Pemilihan bahasa dan perubahan bahasaPemilihan bahasa dan perubahan bahasa
Pemilihan bahasa dan perubahan bahasa
 
Ujian praktek bahasa indonesia kelas XII
Ujian praktek bahasa indonesia kelas XIIUjian praktek bahasa indonesia kelas XII
Ujian praktek bahasa indonesia kelas XII
 
Ppt 1 sejarah penyiaran
Ppt 1 sejarah penyiaranPpt 1 sejarah penyiaran
Ppt 1 sejarah penyiaran
 
RPP LAGU KURIKULUM 2013
RPP LAGU KURIKULUM 2013 RPP LAGU KURIKULUM 2013
RPP LAGU KURIKULUM 2013
 
Komunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobi
Komunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobiKomunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobi
Komunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobi
 
Peranan bahasa ibu sebagai bahasa pengantar pendidikan untuk anak di kelas re...
Peranan bahasa ibu sebagai bahasa pengantar pendidikan untuk anak di kelas re...Peranan bahasa ibu sebagai bahasa pengantar pendidikan untuk anak di kelas re...
Peranan bahasa ibu sebagai bahasa pengantar pendidikan untuk anak di kelas re...
 
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbaku
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbakuPpt bahasa baku dan bahasa nonbaku
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbaku
 
KELOMPOK 1 _ MODUL 1 & 2 _ PEND. SENI DI SD.pdf
KELOMPOK 1 _ MODUL 1 & 2 _ PEND. SENI DI SD.pdfKELOMPOK 1 _ MODUL 1 & 2 _ PEND. SENI DI SD.pdf
KELOMPOK 1 _ MODUL 1 & 2 _ PEND. SENI DI SD.pdf
 
Bing dayli activity
Bing dayli activityBing dayli activity
Bing dayli activity
 

Similar to TEACHING LISTENING

Bmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertut
Bmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertutBmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertut
Bmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertutharisanua
 
keterampilan berbahasa indonesia reseptif
keterampilan berbahasa indonesia reseptifketerampilan berbahasa indonesia reseptif
keterampilan berbahasa indonesia reseptifTohir Haliwaza
 
Modul PPG PKP3107 - 08(b) isi pelajaran interaksi 2
Modul PPG PKP3107 - 08(b) isi pelajaran  interaksi 2Modul PPG PKP3107 - 08(b) isi pelajaran  interaksi 2
Modul PPG PKP3107 - 08(b) isi pelajaran interaksi 2Mohamad Saad Mohamad Nain
 
Power point pkb 3104 ppg
Power point pkb 3104 ppgPower point pkb 3104 ppg
Power point pkb 3104 ppgAdow Blakow
 
Tugasan bmm 3104 pengajaran kemahiran bahasa melayu
Tugasan bmm 3104 pengajaran kemahiran bahasa melayuTugasan bmm 3104 pengajaran kemahiran bahasa melayu
Tugasan bmm 3104 pengajaran kemahiran bahasa melayuAhmad NazRi
 
LINGKUNGAN BAHASA DALAM PEMBELAJARAN BIPA-1.pptx
LINGKUNGAN BAHASA DALAM PEMBELAJARAN BIPA-1.pptxLINGKUNGAN BAHASA DALAM PEMBELAJARAN BIPA-1.pptx
LINGKUNGAN BAHASA DALAM PEMBELAJARAN BIPA-1.pptxRidwanRamdhan
 
Makalah b.indo
Makalah b.indoMakalah b.indo
Makalah b.indoMaduresvia
 
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasa
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasaPengertian berbicara menurut para ahli bahasa
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasaNando A-stlye
 
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia Mitha Ye Es
 
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docxSRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docxSssusi
 
Metode pembelajaran istima' wal kalam
Metode pembelajaran istima' wal kalamMetode pembelajaran istima' wal kalam
Metode pembelajaran istima' wal kalamVini Fakhriyani Ulfah
 
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT  MODUL 1 _MPBISD.pptxPPT  MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptxraniManggor
 
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT  MODUL 1 _MPBISD.pptxPPT  MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptxraniManggor
 
Proses mendengar
Proses mendengarProses mendengar
Proses mendengarDevya Sree
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasataufiq99
 
Ery noviyani
Ery noviyaniEry noviyani
Ery noviyanitaufiq99
 
Perkembangan Potensi Menyimak
Perkembangan Potensi MenyimakPerkembangan Potensi Menyimak
Perkembangan Potensi MenyimakIjal Mustofa
 

Similar to TEACHING LISTENING (20)

Bmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertut
Bmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertutBmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertut
Bmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertut
 
Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
 
Tugasan bmm3104
Tugasan bmm3104Tugasan bmm3104
Tugasan bmm3104
 
keterampilan berbahasa indonesia reseptif
keterampilan berbahasa indonesia reseptifketerampilan berbahasa indonesia reseptif
keterampilan berbahasa indonesia reseptif
 
Modul PPG PKP3107 - 08(b) isi pelajaran interaksi 2
Modul PPG PKP3107 - 08(b) isi pelajaran  interaksi 2Modul PPG PKP3107 - 08(b) isi pelajaran  interaksi 2
Modul PPG PKP3107 - 08(b) isi pelajaran interaksi 2
 
Power point pkb 3104 ppg
Power point pkb 3104 ppgPower point pkb 3104 ppg
Power point pkb 3104 ppg
 
Tugasan bmm 3104 pengajaran kemahiran bahasa melayu
Tugasan bmm 3104 pengajaran kemahiran bahasa melayuTugasan bmm 3104 pengajaran kemahiran bahasa melayu
Tugasan bmm 3104 pengajaran kemahiran bahasa melayu
 
Kuliah 1
Kuliah 1Kuliah 1
Kuliah 1
 
LINGKUNGAN BAHASA DALAM PEMBELAJARAN BIPA-1.pptx
LINGKUNGAN BAHASA DALAM PEMBELAJARAN BIPA-1.pptxLINGKUNGAN BAHASA DALAM PEMBELAJARAN BIPA-1.pptx
LINGKUNGAN BAHASA DALAM PEMBELAJARAN BIPA-1.pptx
 
Makalah b.indo
Makalah b.indoMakalah b.indo
Makalah b.indo
 
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasa
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasaPengertian berbicara menurut para ahli bahasa
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasa
 
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
 
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docxSRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
SRISURYAS_858946008_TT1BI.docx
 
Metode pembelajaran istima' wal kalam
Metode pembelajaran istima' wal kalamMetode pembelajaran istima' wal kalam
Metode pembelajaran istima' wal kalam
 
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT  MODUL 1 _MPBISD.pptxPPT  MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptx
 
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT  MODUL 1 _MPBISD.pptxPPT  MODUL 1 _MPBISD.pptx
PPT MODUL 1 _MPBISD.pptx
 
Proses mendengar
Proses mendengarProses mendengar
Proses mendengar
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
 
Ery noviyani
Ery noviyaniEry noviyani
Ery noviyani
 
Perkembangan Potensi Menyimak
Perkembangan Potensi MenyimakPerkembangan Potensi Menyimak
Perkembangan Potensi Menyimak
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 

TEACHING LISTENING

  • 2. AnggoTaKelompok Riski Nurfadilah - 21204244023 Anita Fitria Rahmah - 21204241031 Shalldila Putri - 21204244034 Christina Margaretha - 21204244030 Hasna Ramya Tsabita - 21204244026 Anggun Tiyas Anggraeni - 21204241009 Aida Barqia - 21204244031 Alifia Bunga Maqilla - 21204241003 Rama Fitra Nugraha - 21204244019
  • 3. Teaching LisTening Mengajar Mendengarkan Pada tahun 1950-an dan 60-an, metodologi pengajaran bahasa disibukkan dengan bahasa lisan Pentingnya mendengarkan dalam pembelajaran bahasa tidak bisa diukur. Di kelas, para siswa lebih sering mendengarkan daripada berbicara.Kompetensi mendengarkan secara universal “lebih besar” daripada kompetensi berbicara. Manusia memiliki kecenderungan alami untuk melihat “berbicara” sebagai indeks utama dalam kemahiran berbahasa. Contohnya “apakah kamu dapat berbicara bahasa Jepang”
  • 4. Pemahaman mendengar padapeneliTian pedagogis Mendengarkan sebagai komponon utama pembelajaran dan pengajaran bahasa untuk pertama kalinya mencuri perhatian di akhir 1970-an . Peran pemahaman ditonjolkan karena pembelajar diberi banyak bahasa untuk didengarkan sebelum mereka didorong untuk memberikan respon secara lisan pendekatan alami merekomendasikan “silent period” Stephen Krashen (1985) dalam Brown Douglas, (2000) misalnya, meminjam wawasan dari pemerolehan bahasa pertama, menekankan pentingnya masukan yang dapat dipahami, atau penerimaan aural bahasa
  • 5. Para peneliti juga menekankan pentingnya proses mental apa pun Anda dapat mengerti pada masukan dalam jumlah yang besar Informasi linguistik yang pada akhirnya anda peroleh Startegi retensi kognitif Umpan balik Melalui interaksi Pemahaman mendengarkan membuat perbaikan yang signifikan dalam proses mendengarkan Rubin (1994) dalam Brown Douglas, (2000) mengidentifikasi lima faktor Teks Lawan bicara Tugas Pendengar Jenis kelamin
  • 6. Dalam setiap kasus, elemen penting dari proses mendengarkan diidentifikasi. Misalnya, karakteristik pendengar dari kecakapan, memori, perhatian, pengaruh, usia, jenis kelamin, skema latar belakang, dan bahkan ketidakmampuan belajar yang semuanya mempengaruhi proses mendengarkan. Perhatian besar telah dikhususkan untuk instruksi berbasis strategi pemahaman mendengarkan (Mendelsohn 1998 dalam Brown Douglas, 2000). Semua masalah ini mendorong guru untuk mempertimbangkan beberapa pertanyaan spesifik tentang pemahaman mendengarkan: 1)Apa yang dilakukan pendengar saat mereka mendengarkan? 2) Apa hal yang mempengaruhi pendengaran yang baik? 3) Apa karakteristik dari mendengarkan kehidupan nyata? 4) Apa saja hal yang bisa didengar oleh pendengar? 5) Apa saja beberapa prinsip dalam merancang teknik mendengarkan? 6) Bagaimana cara/teknik mendengarkan yang interaktif? 7) Apa teknik umum yang bisa digunakan untuk mengajar mendengarkan?
  • 7. Model Interaktif Pemahaman Mendengar Listening/mendengarkan tidak hanya dilakukan satu arah saja, melainkan 2 arah. Proses mendengar terjadi jika gelombang suara masuk ke lubang telinga, lalu suara tersebut akan menggerakkan gendang telinga. Getaran dalam gendang telinga tersebut melewati rongga-rongga telinga yang akan sampai kepada otak.
  • 8. Ada 8proses yang yang terjadi secara bersamaan dan dalam waktu yang cepat: 1.Pendengar memproses apa yang akan kita sebut seperti intonasi dan lain sebagainya 2.Pendengar menentukan jenis dari tutur kata yang terdengar, seperti pidato/puisi/percakapan dll 3.Pendengar menyimpulkan apa yang ia dengar. Model Interaktif Pemahaman Mendengar
  • 9. Jenis BahasaLisan Bahasa lisan adalah pengucapan bahasa secara langsung oleh seorang penutur bahasa kepada pendengar. 1.Monolog 2.Dialog Menurut Nunan 1991b: 20-21
  • 10. Jenis BahasaLisan 1.Monolog DalamKBBI,monolog adalah pembicaraanyang dilakukandengan dirisendiri.... •T erencana Terjadi apabila pembicara mempersiapkan teks secara terstruktur sebelum melakukan pembicaraan dalam forum. Contoh : pidato, ceramah, siaran berita, dll •Tidak T erencana Yaitu pembicaraan sepihak yang dilakukan tanpa membutuhkan sebuah teks. Contoh : menceritakan kesehatian.
  • 11. 2.Dialog •TransacTional Dialog adalahpembicaraanyang melibaTkaninteraksilisanolehdua orang aT aulebih. •Interpersonal Komunikasi sosial antara dua individu atau lebih, dengan tujuan bertukar pendapat atau pemikiran.Biasanya dilakukan antar pribadi yang akrab (familiar) maupun antar pribadi yang asing (unfamiliar) Transaksional yaitu komunikasi yang dilakukan secara berkesinambungan dan berlangsung secara terus menerus dan menghasilkan kesimpulan pribadi masing-masing. Contohnya adalah jika kita menyapa seseorang, maka orang tersebut tersenyum sebagai respons dari tindakan kita. Jenis BahasaLisan
  • 13. Pembelajaran bahasa kedua perlu memberikan perhatian khusus pada faktor-faktor ini sangat berpengaruh terhadap pemrosesan ucapan, dan bahkan dapat menghalangi pemahaman jika tidak diperhatikan. 1 .Pengelompokkan /Clustering Dalam bahasa lisan, karena keterbatasan memori dan kecenderungan kita untuk "memotong", atau mengelompokkan, kita memecah kalimat menjadi kelompok kata yang lebih kecil. Oleh karena itu, dalam mengajar skill mendengarkan, kita perlu membantu siswa untuk memilih kelompok kata yang dapat dikelola terkadang pelajar bahasa kedua akan mencoba untuk mempertahankan seluruh kalimat atau bahkan beberapa kalimat.
  • 14. 2.Redundansi/Redundancy Ketika berada dalam percakapan, harus memperhatikan pengulangan kata, elaborasi, dan sedikit penyisipan. Redundansi membantu pendengar untuk memproses makna dengan lebih banyak waktu dan informasi tambahan. Pembelajar dapat melatih diri mereka sendiri untuk mendapatkan keuntungan dari redundansi tersebut tetapi tidak setiap kalimat atau frasa baru akan mengandung informasi baru dengan menggunakan teknik redundansi. 3.Bentuk yang dikurangi/Reduced forms Dalam bahasa lisan banyak mengandung redundansi, sehingga beberapa bentuk dikurangi. Pengurangannya dapat berupa fonologis, morfologis atau pragmatis .
  • 15. 4. Kinerja Variabel/Performance Variables Ketika usia muda ,seseorang akan lebih mudah untuk memproses bahasa keduanya.Keraguan, kesalahan , dan koreksi adalah hal biasa yang dalat mengganggu pemahaman pembelajar bahasa kedua. Peserta didik harus melatih diri untuk mendengarkan kata kata yang mengganggu seperti "um yah .Dalam pidato sehari-hari oleh penutur asli biasanya mengandung bentuk-bentuk yang tidak gramatikal. 5.Bahasa Sehari-hari/Colloquial Language Bahasa sehari-hari atau bahasa umum berbeda dari pidato formal atau tulisan formal.Ini adalah bentuk bahasa yang biasanya digunakan saat santai. Pelajar yang telah mengenal bahasa Inggris tertulis standar dan/atau bahasa "buku teks" terkadang merasa terkejut dan sulit untuk berurusan dengan bahasa sehari-hari. Idiom, slang, bentuk yang direduksi. Bahasa sehari-hari muncul dalam monolog dan dialog.
  • 16. 6. Tingkat Pengiriman/Rate of Delivery Artikulasi yang jelas oleh seorang pembicara lebih penting daripada kecepatan. Namun demikian, pelajar harus mampu memahami bahasa yang disampaikan dengan kecepatan yang bervariasi ada yang, disampaikan dengan sedikit jeda. Berbeda dengan membaca di mana seseorang dapat berhenti dan kembali membaca ulang, dalam mendengarkan, pendengar mungkin tidak selalu memiliki kesempatan untuk menghentikan pembicara. 7.Rythm,Stress,Intonation Irama adalah lagu kata atau kalimat. Irama kata atau kalimat tidaklah selalu sama. Bahasa Inggris adalah bahasa yang lebih banyak memakai penekanan atau disebut sebagai stressed language artinya bahasa memberikan penekanan pada sejumlah kata atau phrase dan bahkan kalimat untuk menunjukkan suatu kondisi.Penekanan ini dapat menciptakan suatu irama bahasa. Ini sangat penting terutama bila penutur asli ingin memahami suatu kata dalam bahasa Inggris yang kita ucapkan.Intonasi dalam bahasa dapat dianalogikan sebagai nada atau tone dalam musik.
  • 17. 8.Interaksi/Interaction Pembicaraan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pemilihan topik, menjaga keutuhan pembicaraan, dan juga akhir untuk menyudahi pembicaraan.Sehingga untuk belajar menjadi pendengar yang baik juga belajar memberikan tanggapap. Hal tersebut merupakan proses berkelanjutan sebagai proses menjadi pendengar dan memberi tanggapan yang tepat.Pembelajaran tatap muka di dalam kelas harus mencakup dari proses mendengarkan secara aktif berkelanjutan secara dua arah. Para siswa didik diharapkan akan memahami arti dari bernegosiasi (yaitu untuk memberi saran atau tanggapan, untuk menanyakan klarifikasi, atau untuk menjaga tetap berada dalam koridor topik pembicaraan)Sehingga proses tersebut dapat berjalan lancar tanpa ada kendala . Nada-nada tersebut bisa naik maupun turun.Contoh nya pada Kalimat tanya diucapkan dengan intonasi menaik di suku kata akhir.
  • 18. MikroskillPemahaman Mendengar 1 7 Keterampilan Mikro (Richard 1 983): 1.Pertahankan potongan bahasa dengan panjang yang berbeda dalam memori jangka pendek. 2.Membedakan bunyi bahasa Inggris 3. mengenali pola tekanan, struktur, intonasi, dan peran. 4.mengenali bentuk-bentuk kata yang tereduksi 5.membedakan batas kata,inti,dan pola. 6.memproses bacaan dengan kecepatan penyampaian yang berbeda 7.Memproses bacaan yang mengandung jeda, kesalahan, koreksi, dan variabel kinerja lainnya. 8.Mengenal kelas kata gramatikal, sistem, pola, aturan,dan bentuk elips 9.mendeteksi komponen kalimat 10.Mengenali bahwa makna tertentu dapat diekspresikan dalam bentuk tata bahasa yang berbeda. 11.Mengenali perangkat kohesif dalam wacana lisan 12.Mengenali fungsi komunikatif ujaran, menurut situasi, partisipan, dan tujuan 13.Menyimpulkan situasi,peserta,dan tujuan menggunakan pengetahuan dunia nyata 14.memprediksi hasil,menyimpulkan hubungan-hubungan antara peristiwa, menyimpulkan sebab dan akibat,dan mendeteksi hubungan 15.Membedakan antara makna literal dan tersirat 16.menggunakan wajah atau bahasa tubuh 17.Kembangkan dan gunakan strategi mendengarkan seperti mendeteksi kata kunci
  • 19. Jenis-jenis Kemampuan Mendengarkan di Ruang Kelas Reaktif 01 02 03 Intensif Responsif Selektif 04 05 Ekstensif Interaktif 06
  • 20. Prinsip-Prinsip Dalam Merancang Teknik Mendengarkan 1.Dalam kurikulum 4 keterampilan interaktif, pastikan kita tidak mengabaikan pentingnya teknik yang secara khusus mengembangkan kompetensi pemahaman mendengarkan 2.Gunakan teknik yang secara intrinsik memotivasi 3.Menggunakan bahasa dan konteks otentik 4. Mempertimbangkan dengan cermat bentuk tanggapan pendengar. 5.Menggiatkan pengembangan strategi mendengarkan (listening) 6.Menerapkan teknik listening "bottom-up" dan "top-down"
  • 22. Dalam teknik mendengarkan (Listening) terdapat 3 level, yaitu beginning, intermediate dan advanced. Pada tiap level dibagi menjadi 3 bagian lagi, bottom-up, top-down, yaitu dan aktivitas interaktif (interactive types of activity).
  • 23. Teknik belajar mendengarkandariPeTerson1991:114-121. MendengarkanTingkaTAwal(Beginning) ·Tujuan latihan Bottom- up : 1) Membedakan intonasi dalam kalimat 2) Membedakan fonem 3) Membedakan selektif untuk akhiran morfologis 4) Pengenalan kata 5) Mendengarkan urutan kata pada kalimat normal. ·Tujuan latihan Top- down : 6) Membedakan antara reaksi emosional 7) Memahami inti suatu kalimat 8) Mengenali topik ·Tujuan latihan Interactive types of activity : 9) Membangun jaringan sematik asosiasi kata 10)Mengenali kata dan menghubingkannya dengan kategori yang telah ditentukan 11)Mengikuti arah
  • 24. MendengarkanTingkaT Menengah(IntermediaT e) ·Tujuan latihan Bottom-up : 1) Mengenali bentuk ucapan cepat 2) Mengenali suku kata yang ditekankan 3) Mengenali kata dengan pengurangan suku kata 4) Dapat mengnali keterkaitan antar kata 5) Mengenali data yang berubah ·Tujuan latihan Top-down : 6)Menganalisa struktur wacana untuk menyarakan strategi mendengarkan yang efektif 7) Mendengarkan untuk mengidentifikasi topik 8) Mendengarkan evaluasi tema atau motif 9) Menemukan ide pokok dan kalimat pendukung 10)Membuat kesimpulan ·Tujuan latihan Interactive types of activity : 11)Membedakan register suara dan nada suara 12)Mengenali grammar yang hilang 13)Memahami bentuk yang telah direduksi untuk memperjelas arti ucapan 14)Menggunakan konteks untuk membuat ekspetasi 15)Mendengarkan untuk mengkonfirmasi ekpetasi yang kita buat 16)Melengkapi bagian yang kosong dengan memprediksi informasi apa yang telah hilang 17)Menggunakan data sensorik yang tidak lengkap dan informasi latar belakang untuk membangun pemahaman yang lebih lengkap tentang suatu teks
  • 25. Mendengarkan Tingkat Lanjutan (Advanced) ·Tujuan latihan Bottom-up : 1) Menggunakan penekanan untuk mencatat informasi penting 2) Mengetahui tingkat kalimat dalam teks kuliah 3) Menyadari isyarat dalam teks kuliah 4) Menyadari penanda leksikal dan suprasegmental untuk definisi 5) Mengidentifikasi poin spesifik ·Tujuan latihan Top-down : 6) Menggunakan dialog untuk memprediksi fokus utama 7) Menggunakan transkrip kuliah untuk memprediksi isi bagian selanjutnya 8) Menemukan ide pokok pada segmen kuliah ·Tujuan latihan Interactive types of activity : 9) Menggunakan detail untuk menentukan akurasi prediksi 10)Menentukan ide pokok dengan menganalisa 11)Mengidentifikasi ide pokok yang mengarah pada evaluatif 12)Menggunakan pemahaman terkait teks dan isi untuk mengisi bagian yang hilang 13)Menggunakan pemahaman terkait teks dan isi untuk menemukan kesalahan
  • 27. Halaman 265 merupakan topik untuk diskusi, penelitian dan tindakan dalam bab ini. Terdiri dari pekerjaan individu, kerja kelompok atau berpasangan, dan diskusi seluruh kelas. Topik untuk diskusi,peneliTian,dantindakan
  • 29. ArtikeldanBukuReferensiPenunjang KeTerampilanMendengarkan ·Artikel Joan Robin (1994) tentang Tinjauan Penelitian Pemahaman Mendengarkan Bahasa Kedua dengan artikel David J. Mendelsohn (1998) tentang Tinjauan Mengajar Mendengarkan Linguistik Terapan. Kedua artikel tersebut memiliki perbedaan yaitu : ·Buku yang ditulis oleh David J. Mendelsohn yaitu Panduan untuk Pengajaran Mendengarkan Bahasa Kedua ditujukan kepada para guru bahasa asing. Karena berisi tentang pemahaman listening, hubungan antara berbicara dan listening, dan strategi untuk mengajar listening. ·Jack C.Richards dalam artikelnya yang berjudul Pemahaman Listening : Pendekatan,Desain,dan Prosedur. Dalam artikel tersebut banyak dibahas tentang pembelajaran listening yang lebih teoritis dan mudah menggunakan pendekatan,desain,dan beberapa prosedur. ·Adapun tiga buku referensi yang digunakan untuk mengajarkan pemahaman listening skills dan mendengarkan bahasa untuk pemahaman saja,sampai tenik pemahaman mendengarkan bahasa dalam kehidupan nyata atau saat berkomunikasi. ( David Miller dan Lindsay Nunan (1995) “Cara Baru dalam Mengajar Mendengarkan”, Michael (1991) “Mendengarkan dalam Tindakan :Kegiatan Untuk Mengembangkan Mendengarkan dalam Pembelajran Bahasa Englewood Cliff”, dan Penny Ur (1984) “Mengajar Pemahaman Mendengarkan”).