Annelida atau cacing gelang adalah kelompok hewan tripoblastik bersegmen dengan tubuh terbagi menjadi tiga kelas utama yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. Annelida memiliki sistem pencernaan, peredaran darah, ekskresi, dan reproduksi yang lengkap serta bermanfaat bagi manusia dan lingkungan sekitar.
3. FILUM ANNELIDA
Annelida atau cacing gelang adalah kelompok cacing dengan tubuh
bersegmen. Setiap segmen menyerupai cincin atau ruas-ruas yang
disebut somit. Annelida merupakan hewan tripoblastik yang sudah
memiliki rongga tubuh sejati. namun Annelida merupakan hewan
yang struktur tubuhnya paling sederhana..
ventral
Amphitrite (plum worm)
5. • Tubuh Annelida bersegmen bundar memanjang.
Memiliki alat gerak yang berupa bulu-bulu kaku pada setiap
segmen. Tubuh tertutupi oleh kutikula yang licin yang
terletak di atas ephitelium, sudah mempunyai rongga tubuh
dan umumnya terbagi atas septa, saluran percernaan yang
lengkap, tubuler, memanjang sesuai dengan sumbu tubuh.
Ruas tubuhnya (segmen) disebut Metameri terdiri dari alat
ekskresi (nefridium), lubang reproduksi, otot dan pembuluh
darah. Annelida memiliki panjang tubuh sekitar 1 mm
hingga 3 m.Tubuh ditutupi oleh kutikula fleksibel
6. Lapisan penyusun tubuh Annelida
Simetris cardiovasculare adalah
sistem tertutup, pembulu-pembulu
darah membujur, dengan cabang-
cabang kecil.
Respirasi dengan kulit.
Organ ekskresi terdiri atas sepasang
nephridia pada tiap segmen.
Sistem nervosum terdiri atas
sepasang ganglia cerebrales pada
ujung dorsal otak.
Kebanyakan bersifat hermaprodit
dan berkembang secara langsung.
Reproduksi dengan membentuk
tunas terjadi pada beberapa spesies.
7. Fisiologi
Alat gerak
• Annelida bergerak dengan kontraksi otot tubuhnya. Rongga
tubuh Annelida berisi cairan yang berperan dalam
pergerakkan annelida dan sekaligus melibatkan kontraksi otot.
Ototnya terdiri dari otot melingkar dan otot memanjang .
8. • Respirasi yang terjadi pada
Annelida dengan cara
aerob, O2 & CO2 berdifusi
via kulit menggunakan
epidermis pada seluruh
permukaan tubuh, namun
ada juga yang
menggunakan insang pada
polychaeta. Hanya terjadi
ketika kulit dalam kondisi
lembab.
Sistem Respirasi
9. • Annelida umumnya bereproduksi
secara seksual dengan
pembantukan gamet, memiliki
klitelum sebagai alat kopulasi.
• Klitelum = struktur reproduksi
yang mengsekresi cairan &
membentuk kokon tempat
deposit telur. Namun ada juga
yang bereproduksi secara
fregmentasi, yang kemudian
beregenerasi.
• Organ seksual Annelida ada
yang menjadi satu dengan
individu (hermafrodit) dan ada
yang terpisah pada individu lain
(gonokoris) melalui larva
trochophore berenang bebas.
Sistem Reproduksi
struktur alat reproduksi Annelida
10. Sistem Pencernaan
• Annelida sudah mempunyai
alat pencernaan makanan,
makanannya dicerna secara
ekstraseluler.
• Sistem pencernaan annelida
sudah lengkap, terdiri dari
mulut, faring, esofagus
(kerongkongan), usus, dan
anus.
• Mulut dilengkapi gigi kitin yang
berada di ujung depan
sedangkan anus berada di
ujung belakang.
SISTEM PENCERNAAN CACING
11. • Ekskresi dilakukan oleh organ
ekskresi yang terdiri dari nefridia,
nefrostom, dan nefrotor.
• Nefridia (tunggal – nefridium)
merupakan organ ekskresi yang
terdiri dari saluran.
• Nefrostom merupakan corong
bersilia dalam tubuh. Nefrotor
merupakan pori permukaan
tubuh tempat kotoran keluar.
Terdapat sepasang organ ekskresi
tiap segmen tubuhnya.
• Nefridia = organ dalam segmen
yang mengumpulkan sisa-sisa
cairan & keluar melalui
nephridiofor.
Alat Ekskresi pada Annelida
Sistem Eksresi
16. Perbedaan Kelas Polychaeta
dengan Oligochaeta
• Pada ujung anterior terdapat kepala yang dilengkapi sensoris.
• Setiap somit mempunyai banyak rambut yang terletak pada
bagian parapodia (kaki berdaging)
• Berkelamin terpisah (dioseus) dan fertilisasi berlangsung
secara eksternal.
• Mempunyai larva yang disebut trakofora
• Tidak mempunyai klitelum
17. Struktur Tubuh Kelas Polychaeta
• Tubuh Polyhaeta dibedakan menjadi daerah kepala atau
prostomium dengan mata, antena dan sensor palpus. Sensor
palpus. Segmen pertama atau peristomium yang mengelilingi
mulut dapat dilengkapi dengan seta, palpus, dan rahang berkitin
• Polycheate memiliki sepasang struktur seperti dayung yang
disebut parapodia pada setiap segmen tubuhnya sebagai alat
gerak
• Parapodia juga mengandung pembuluh darah halus sehingga
dapat berfungsi untuk bernafas.
• Setiap Parapodium memiliki beberapa rambut kaku yang disebut
seta yang tersusun dari kitin.
19. Struktur Tubuh
Bentuk tubuh cacing tanah bulat panjang. Dengan segmen
berjumlah 15 hingga 200 buah. Setiap segmen (somit)
mempunyai alat ekskresi otot-otot dan pembuluh sendiri.
Susunan tubuh semacam ini dikenal dengan metameri.
Pada somit ke-32-37 dari lumbricus dan somit ke 10-11 dari
Pheretima terdapat penebalan kulit lebih cerah disebut
klitelum atau sadel. Klitelum berfungsi untuk
mengeksresikan materi-materi pembentuk kokonyang yang
berisi telur.
23. Ciri-ciri hirudinea
• Panjang tubuh mencapai 30
cm
• Tubuh dilindungi oleh lapisan
kutikula
• Tubuh relatif pipih
• Tubuh terdiri dari 34 segmen
• Tidak mempunyai parapodia
dan setae
• Mempunyai alat penghisap
(sucker) di bagian anterior
maupun posterior
• Bersifat hermafrodit
• Habitat: air tawar dan darat
24. Stuktur Tubuh
- Tidak memiliki parapodium maupun
seta pada segmen tubuhnya.
- Dikenal dengan nama umum lintah
pengisap darah, bagian terbesar di
antaranya tidak hidup sebagai
ektoparasit. Tubuhnya pipih.
- Ukuran panjangnya dari 1-2cm atau
5cm, walau ada yang mencapai 12cm,
bahkan 30cm (Haemanteria
ghiliani dari daerah Amazon).
- Metamerisme sudah sangat
tereduksi: segmen-segmen ujung
anterior (biasanya kecil) dan posterior
(lebih besar) termodifikasi manjadi alat
penghisap yang digunakan untuk
menempel dan bergerak.
- Jumlah segmen tetap, yaitu 34, walau
lapisan cincin sekunder di luarnya
(annuli) menyamarkan segmentasi
primer tersebut.
Struktur tubuh lintah
25. Peranan Annelida
• Cacing tanah dapat menyuburkan tanah, karena
membantu menghancurkan tanah, menguraikan
zat sampah dan membantu aerasi tanah.
b. Cacing palolo dan cacing wawo dimanfaatkan
masyarakat di daerah tertentu dijadikan Sebagai
makanan yang mengandung protein di daerah
Maluku
c. Lintah menghasilkan zat hirudin atau zat
antikoagulan atau zat anti pembekuan darah.