SlideShare a Scribd company logo
1 of 77
Download to read offline
Integumentary System
Eva Tyas Utami
Kompetensi
 Memahami struktur dan fungsi sistem
integumen (kulit dan turunannya) pada
vertebrata
 Memahami struktur kulit vertebrata
 Memahami derivat kulit vertebrata : derivat
epidermis dan dermis
SISTEM INTEGUMEN
 Merupakan organ yang
menutupi bagian tubuh
terluar, membatasi
organisme dengan
lingkungannya
 Sistem integumen tersusun :
kulit dan struktur tambahan
(turunan kulit)
 Kulit :
 organ tubuh terbesar (15%
bb) dan terberat
 1,5-2 m2
Fungsi Kulit :
1. Fungsi proteksi yaitu sbg pelindung terhadap :
- rangsangan mekanis, rangsangan termis
- invasi mikroorganisme
- radiasi sinar UV melalui pigmentasi
2. Fungsi regulasi yaitu mengatur suhu tubuh dan
mempertahankan kesetimbangan cairan
3. Fungsi eksresi :
• Kelebihan urea dikeluarkan melalui keringat (manusia)
• Kelebihan garam dikeluarkan melalui kelenjar garam pd burung
di laut
5. Fungsi respirasi (khusus pada Amphibi)
6. Fungsi sensasi : reseptor sensoris utk
mendeteksi panas, dingin, sentuhan ,
tekanan & nyeri
7. Fungsi komunikasi dengan lingkungan
8. Fungsi lain: pembentukan vitamin D
menjadi bentuk yang lebih aktif (pd
manusia), penyimpan lemak pd bagian
hipodermis
1. Ruffini : reseptor penerima panas di dermis
dan subcutis
2. Badan Krause : reseptor penerima dingin di
dermis
3. Badan taktil Meissner : reseptor di papila
dermis untuk rangsangan perabaan kuat
4. Merkel ranvier: reseptor epidermis untuk
rangsangan perabaan ringan
5. Badan Paccini : reseptor pd dermis untuk
rangsangan penekanan kuat
Reseptor di Kulit
STRUKTUR SISTEM INTEGUMEN
Struktur sistem integumen atau kulit
pada hewan vertebrata secara umum
terdiri atas :
1. Epidermis (derivat ektoderm)
2. Dermis ( derivat mesoderm)
Di bawah dermis terdapat lapisan
hipodermis/sub kutan : jaringan ikat
longgar, lemak
Epidermis
 Lapisan terluar
 Turunan ektoderm
 Sebagian besar disusun oleh jaringan epitel
berlapis
 Avascular, tanpa akhiran saraf
 Umumnya aglanduler
 Tipis, paling tebal pd telapak tangan dan kaki
 Sel yg tdpt di epidermis: stem sel, keratinosit,
melanosit, Langerhans dan sel Merkel
Dermis
 Lapisan dibawah epidermis (tengah)
 Turunan mesoderm
 Disusun oleh jaringan ikat longgar, otot
 Terdapat akhiran saraf dan vascular 
memberi nutrisi epidermis
 Terdapat kelenjar dan folikel rambut (pd
mamalia)
 Tebal, membantu mengatur suhu tubuh
1. Struktur kulit ikan (Pisces)
Epidermis :
- Tipis, lunak (tidak mengandung keratin)
- Mempunyai banyak kelenjar mukus uniseluler, beberapa
multiseluler yg menghasilkan lendir
- Beberapa ikan mempunyai kelenjar racun yang
berhubungan dengan sirip
- Fotofor: kljr multieluler mjd organ yg dpt bercahaya,
Fotofor dikelilingi pembuluh darah dan sel-sel
berpigmen
Dermis :
- Terdiri atas stratum kompaktum dan spongiosum
- Ikan mempunyai sisik yang berasal dari dermis
- Kromatofor
Struktur kulit ikan
cwx.prenhall.com
2. Struktur kulit Amfibi
Epidermis :
• Multilayer, tipis, lunak, stratum korneum mengandung
keratin terutama yg hidup di darat
• Mempunyai kelenjar mukus multiseluler
• Pd beberapa spesies mempunyai kelenjar granular
(toksik) mis : kljr paratoid
Dermis :
- Terdiri dari stratum kompaktum dan spongiosum
- Pada bagian atas dari dermis terdapat kromatofora yang
memberi warna pada kulit
Kulit Amfibi
Kulit Amfibi
3. Struktur kulit Reptil
Epidermis :
 Mengandung stratum korneum sgt tebal yg banyak
mengandung keratin. Stratum korneum berkembang baik
sebagai adaptasi untuk hidup di darat
 Sisik epidermal
 Tidak mempunyai kelenjar mukus
 Mempunyai kelenjar granular yg mengeluarkan sekret utk
proteksi, feromon, kljr femoral pd kadal jantan,
Dermis
 tipis dan pada dermis bagian atas banyak ditemukan
kromatofora
cwx.prenhall.com
4. Struktur Kulit Aves
Epidermis
 Kulit pada burung tipis, kering, dan tidak ada kelenjar
kecuali kelenjar uropygial dan kelenjar minyak pada lubang
telinga luar atau di sekeliling kloaka pd bbrp spesies
 Epidermis yang menanduk ditemukan pada bulu, paruh,
cakar dan taji.
 Tubuh ditutupi oleh bulu, cakar terdapat pada ujung jari dan
sayap
 Taji yang merupakan tulang dermal ditemukan pada kaki
jantan ayam petarung.Taji pada beberapa spesies ditutup
oleh lapisan tanduk dan berfusi dengan tarso-metatarsus.
Dermis
 Tidak terdapat kromatofora pada dermis, pigmen hanya
ditemukan pada bulu dan sisik.
Kulit Aves
5. Struktur Kulit Mamalia
1. EPIDERMIS
Epitel berlapis pipih dengan lapisan dari dalam ke luar adalah
sbb :
a. Stratum basale/ germinativum
• Terdiri atas selapis sel berbentuk kubus dan silindris
(lapisan basal)  lapisan sel polihedral  sel bentuk pipih
• Ditemukan sel: keratinosit, melanosit, sel Merkell
• Aktif bermitosis
b. Stratum spinosum (8-10 lapis)
• Tdr sel-sel kuboid poligonal agak pipih, berbentuk ‘duri’
krn mengerut
• Ditemukan sel Langerhans, keratinosit
• Mulai sekresi prekeratin, absorbsi melanin
• Msh dpt bermitosis
Stratum basale dan stratum spinosum membentuk stratum
malphigi / stratum germinativum
c. Stratum granulosum
-Terdiri dari 3 - 5 lapis sel yang pipih, zona transisi
- Berisi butir-butir keratohialin, mbtk granula lamellar
-Tdk mengalami pembelahan
d. Stratum lucidum (hanya dijumpai pada KULITTEBAL)
- Lapisan bening, organel dan inti tidak ada
- Hanya dijumpai pd kulit tebal
- Pada kulit tipis stratum lucidum tidak berkembang
- Mengandung eleidin (prekursor keratin)
- tanpa inti dan organel
e. Stratum korneum
- Lapisan sel bertanduk (25-30 lapisan) : sgt jelas pd
vertebrata darat
- Bentuk sel pipih, tanpa inti dan organel
-Kaya keratin dan lipid
-Mrpkn barier yg kuat
- Bagian permukaan dpt mengelupas
Dari stratum basale sd stratum corneum : 15-35 hari
Struktur histologi kulit tebal
2. DERMIS
a. Stratum papilare/ stratum spongiosum
 Dermis bagian permukaan
 20% dr dermis
 Terdiri dari jaringan ikat areolar, lemak
 Membentuk penjorokan ke dalam epidermis (utk
melekatnya epidermis ke dermis)  disebut papila
dermis (mbtk alur sidik jari pd bagian epidermis)
 Anyaman kapiler, tdpt reseptor sentuhan (Meissner’ s)
 akhiran saraf utk reseptor ‘nyeri’
 Tdpt folikel rambut dan kelenjar
 Banyak mengandung sel : fibroblast, makrofag, leukosit
dll
b. Stratum retikulare/ stratum kompaktum
 Lapisan dermis terdalam
 80 % dermis
 Tdr jaringan ikat padat tdk teratur
 Sifat lebih padat daripada stratum
papilare karena banyak mengandung
serabut kolagen dan elastik
 Fungsi: memberi kekuatan, elastisitas,
ektensibilitas
 Ditemukan: folikel rambut, kelenjar
minyak, kelenjar keringat, reseptor
sensorik yg lain
dermis
Struktur kulit tebal (Mamalia)
Struktur kulit tipis
Kulit tebal dan kulit tipis
HIPODERMIS / JARINGAN SUBKUTAN
 Tdk termasuk bagian kulit
 Banyak mengandung lemak, bbrp jaringan ikat
longgar. Akumulasi lemak pd subkutan 
obesitas
 Fungsi:
 Melekatkan kulit pd jaringan dibawahnya
 Cadangan energi
 Insulasi suhu tubuh
 Sgt vascular  injeksi sub kutan
PENUAAN KULIT
TURUNAN EPIDERMIS
1. Kelenjar (lendir, femoral,
uropygial,keringat, minyak, bau, susu)
2. Rambut
3. Bulu
4. Tanduk, cula dan rangga
5. Kuku, cakar, dan telapok
6. Sisik tanduk pada penyu
TURUNAN DERMIS
Turunan dermis adalah sisik pada ikan
Tipe sisik pada ikan :
1. Sisik sikloid
2. Sisik ctenoid
3. Sisik plakoid (pada ikan hiu)
Kelenjar mukus/lendir
Pisces
 Uniseluler
 Holokrin / merokrin
 Fungsi : sebagai pelindung yaitu mengurangi gesekan
dengan air dan pertahanan thd mikroorganisme
Amphibia
 Multiseluler
 Bagian sekretoris terbenam di dalam bagian dermis
• Fungsi :
a. membasahi kulit  penting untuk pernafasan
b. pd amfibi tertentu tdpt kelenjar bisa (kelenjar
parotoid) di belakang kepala
Withsciencemind.wordpress.com
Animaldiversity.ummz.ummich.edu
Kelenjar femoral
- terdapat pada kadal
jantan
- mengeluarkan sekret
yang lengket yang
kemudian mengeras
menjadi seperti duri
pendek dan
digunakan untuk
memegang yang
betina selama
kopulasi www.flickr.com
Kelenjar uropygial
 Terdapat pada bagian
dorsal ekor burung
(Aves) atau uropygium
 Fungsi : mengeluarkan
minyak yang berfungsi
untuk meminyaki bulu
www.beacon-center.org
Kelenjar keringat (sweat
gland / sudoriferic gland)
- Pada manusia tersebar di seluruh permukaan
kulit
- Sekresi: merokrin atau apokrin
- Mamalia lain terbatas penyebarannya : daerah
telinga, bibir, kepala, punggung, jari kaki,
telapak kaki dan sekitar anus
- Modifikasi kelenjar keringat :
a. Kel. Moll pada bagian pinggir kelopak mata
manusia
b. Kel. Serumen pada telinga luar  lilin
(serumin)
Kelenjar minyak (Sebaceous
gland)
Berhubungan dengan rambut, bersifat
holokrin dan melumasi lapisan tanduk
epidermis dan rambut
Sebum : trigliserida dan asam lemak
Modifikasi :
- Kljr. Meiboom di kelopak mata
fungsi : melumas kornea
Kelenjar bau (scent gland)
Modifikasi kelenjar minyak atau
kelenjar keringat
Letak: pd kaki ( kambing ), dekat anus
(rodentia dan carnivora), dekat kloaka
(ular)
Fungsi : komunikasi intraspesies,
membatasi teritori, menarik
pasangan dan pertahanan
AnjingHamster
Kelenjar susu (mammary
gland)
- Modifikasi kelenjar keringat (tipe:
apokrin)
- letak kelenjar susu :
• Axiler pd ketiak
• Toraxs (dada) ditemukan pada primata
• Abdominal
• Inguinal (pada lipatan paha) ditemukan
pada ungulata (kuda), cetacea ( paus)
Rambut
Khas pada Mamalia
Bagian-bagian rambut :
Batang rambut : bagian rambut yang keluar dari permukaan kulit
tersusun: medulla-korteks-kutikula
Akar rambut : bagian yang terbenam
Folikel rambut : epitel yang membungkus akar rambut
Bulbus rambut : bagian akar rambut yang membesar
Papila rambut : jaringan ikat yang menjorok ke dalam bulbus
Matriks rambut : sel-sel rambut yang tepat berbatasan dengan papila
rambut
Muskulus arektores pilorum : seberkas otot polos yang terentang
dari folikel rambut sampai ke epidermis.
Modifikasi rambut Sisik tanduk pada Manis javanica
Struktur Kulit Berambut
Connective tissue sheath
Hair Structure
Follicle Structure
The medulla, or
core, of the hair
contains a flexible
soft keratin.
The cortex contains thick
layers of hard keratin,
which give the hair its stiff-
ness.
The cuticle, although
thin, is very tough, and
it contains hard keratin.
The internal root sheath surrounds
the hair root and the deeper portion of
the shaft. The cells of this sheath
disintegrate quickly, and this layer does
not extend the entire length of the hair
follicle.
The external root sheath extends
from the skin surface to the hair matrix.
The glassy membrane is a thickened,
clear layer wrapped in the dense
connective tissue sheath of the follicle
as a whole.
Struktur Rambut
Boundary
between
hair shaft
and
hair root
Hair shaft
Sebaceous
gland
Arrector
pili muscle
Hair root
Connective
tissue sheath
Hair bulb
Hair matrix
Hair papilla
Bulu
 Karakteristik pada Aves
 Berbagai tipe al:
 Bulu kontur
 Bulu turun
 Filoplume
Tanduk (horn)
• Hanya ditemuka
pd mamalia
• Dikenal 5 tipe:
tanduk sejati,
antler, tanduk
jerapah,
pronghorn, cula
(rhinoceros horn)
Tanduk sejati (bovine horn /
hollow horn)
• Tanduk pada Bovidae
(hewan ternak jantan
dan betina )
merupakan sumbu
tulang yang diselubungi
oleh selongsong dari
zat tanduk
• Selongsong dpt tanggal
 tanduk berongga
(hollow horn)
• Tidak bercabang
• permanen
Pronghorn (tanduk antelop)
 Tonjolan tulang frontal
yg permanen,
bercabang
 Ditutupi oleh lapisan
epidermis yg keras dan
bertanduk  dpt
mengelupas tiap tahun
 Pd antelop
(Antelocarpa)
Antler (Rangga)
• Rangga (antler) pada rusa, merupakan tulang
mesodermal yg kompak, bercabang dan
menempel pada tulang frontal
• Diselubungi kulit berambut velvet ketika masa
pertumbuhan dan akan hilang setelah dewasa
• Lebih berkembang pd jantan
www.inkfish.fieldofscience.com
www.topdeerantlerspray.com
Tanduk jerapah (Giraffe horn)
 Menyerupai rangga,
diselubungi velvet atau
kulit
 Tdk pernah
mengelupas
 Pendek, tdk bercabang
 Permanen
 Dijumpai pd jantan dan
betina www.wildlife-picture-online.com
Cula (Rhinoceros horn/hair
horn)
 Cula merupakan berkas
rambut yang mengalami
penggumpalan (keratin fibre
horn) pd daerah tulang nasal
 Sel-sel epidermis yg
mengalami keratinisasi 
berkas keratin menyerupai
rambut  menggumpal krn
adanya perekat (cement)
 Pd jantan dan betina
 Satu pd badak India, dua pd
badak Afrika
www.animal_nationalgeographic.com
Kuku, cakar dan telapok
Kuku pd Primata
Cakar pd Reptilia,Aves
dan Mamalia
Telapok pd Ungulata
Fungsi : melindungi
ujung jari
Terdiri atas:
- keping tanduk dorsal
disebut unguis
- keping tanduk ventral
kuku
Sisik Tanduk (pada Penyu)
Perisai penyu terdiri 2 bagian, yaitu :
- Dorsal (carapace) terdiri dari pelat
marginal (bagian pinggir), pelat
tanduk di tengah (nuchal, neural,
pigal) dan pelat kostal.
-Ventral (plastron)
Sisik Tanduk pada penyu
A. Carapace (dorsal)
n : neural
nu: nuchal
c :.costal
m : marginal
p : pigal
B. Plastron (ventral)
g : gular
h : humeral
p : pectoral
a : abdominal
f : femoral
an : anal
DERIVAT DERMIS
Sisik tulang
-Turunan dari dermis
- Ada 3 jenis sisik, yaitu :
Sisik plakoid pada Elasmobranchii (Hiu) terdiri:
- keping basal yang masuk ke dermis
-Taju dentis, tudung enamel
Sisik sikloid dan Sisik ctenoid, terdiri dari
lapisan tipis tulang, lentur dan ringan.
SISIK PADA IKAN
Sisik sikloidSisik ctenoid Sisik Plakoid
Sistem integumen

More Related Content

What's hot

Jaringan epitel dan Jaringan Ikat
Jaringan epitel dan Jaringan IkatJaringan epitel dan Jaringan Ikat
Jaringan epitel dan Jaringan IkatMira Pribadi
 
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darahSofyan Dwi Nugroho
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomydewisetiyana52
 
Coelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesCoelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesSinggih Azwar Anas
 
stuktur hewan- sistem rangka
stuktur hewan- sistem rangkastuktur hewan- sistem rangka
stuktur hewan- sistem rangkaHani Pebri
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanGoogle
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Monalisa Pirade
 
Ppt biologi mamalia
Ppt biologi mamaliaPpt biologi mamalia
Ppt biologi mamaliaUNIB
 
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi SetiyanaLaporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyanadewisetiyana52
 
Soal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi HewanSoal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi HewanRizal EnsyaMada
 
Antum anatomi batang dan anomali pada batang
Antum anatomi batang dan anomali pada batangAntum anatomi batang dan anomali pada batang
Antum anatomi batang dan anomali pada batangRizki Amaliyah
 
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrositSofyan Dwi Nugroho
 

What's hot (20)

Jaringan epitel dan Jaringan Ikat
Jaringan epitel dan Jaringan IkatJaringan epitel dan Jaringan Ikat
Jaringan epitel dan Jaringan Ikat
 
Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
 
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
 
Euspongia sp
Euspongia spEuspongia sp
Euspongia sp
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomy
 
Coelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesCoelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandrites
 
stuktur hewan- sistem rangka
stuktur hewan- sistem rangkastuktur hewan- sistem rangka
stuktur hewan- sistem rangka
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
 
Laporan Praktikum Biologi Trikomata
Laporan Praktikum Biologi TrikomataLaporan Praktikum Biologi Trikomata
Laporan Praktikum Biologi Trikomata
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
Ppt biologi mamalia
Ppt biologi mamaliaPpt biologi mamalia
Ppt biologi mamalia
 
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi SetiyanaLaporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
Laporan Praktikum Non-Embedding Citrus sp_Dewi Setiyana
 
Soal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi HewanSoal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi Hewan
 
Antum anatomi batang dan anomali pada batang
Antum anatomi batang dan anomali pada batangAntum anatomi batang dan anomali pada batang
Antum anatomi batang dan anomali pada batang
 
Makalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan pakuMakalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan paku
 
Kelenjar
KelenjarKelenjar
Kelenjar
 
Gastrula
GastrulaGastrula
Gastrula
 
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
2. laporan praktikum biologi pengaruh tekanan osmotik terhadap membran eritrosit
 

Similar to Sistem integumen

Similar to Sistem integumen (20)

Integumen kulit
Integumen kulitIntegumen kulit
Integumen kulit
 
Anatomi fisiologi sistem integumen
Anatomi fisiologi sistem integumenAnatomi fisiologi sistem integumen
Anatomi fisiologi sistem integumen
 
Presentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenPresentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumen
 
SISTEM INTEGUMEN KELOMPOK 2.pptx
SISTEM INTEGUMEN KELOMPOK 2.pptxSISTEM INTEGUMEN KELOMPOK 2.pptx
SISTEM INTEGUMEN KELOMPOK 2.pptx
 
Integumen
IntegumenIntegumen
Integumen
 
Sistem Integumen
Sistem IntegumenSistem Integumen
Sistem Integumen
 
Sistem integumen (Struktur Hewan)
Sistem integumen (Struktur Hewan)Sistem integumen (Struktur Hewan)
Sistem integumen (Struktur Hewan)
 
Anatomi dan Fisiologi Kulit
Anatomi dan Fisiologi KulitAnatomi dan Fisiologi Kulit
Anatomi dan Fisiologi Kulit
 
Integumen
IntegumenIntegumen
Integumen
 
sistem integumen ppt.ppt
sistem integumen ppt.pptsistem integumen ppt.ppt
sistem integumen ppt.ppt
 
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.ppt
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.pptANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.ppt
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.ppt
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumen
 
Sistem integumen (1)
Sistem integumen (1)Sistem integumen (1)
Sistem integumen (1)
 
Integumentary system
Integumentary systemIntegumentary system
Integumentary system
 
Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
 
Power Point Materi Sistem Integumen.pptx
Power Point Materi Sistem Integumen.pptxPower Point Materi Sistem Integumen.pptx
Power Point Materi Sistem Integumen.pptx
 
Pp.....anfis sistem integumen
Pp.....anfis sistem integumenPp.....anfis sistem integumen
Pp.....anfis sistem integumen
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumen
 
Contoh askep Sistem integumen
Contoh askep Sistem integumenContoh askep Sistem integumen
Contoh askep Sistem integumen
 

Sistem integumen

  • 2. Kompetensi  Memahami struktur dan fungsi sistem integumen (kulit dan turunannya) pada vertebrata  Memahami struktur kulit vertebrata  Memahami derivat kulit vertebrata : derivat epidermis dan dermis
  • 3. SISTEM INTEGUMEN  Merupakan organ yang menutupi bagian tubuh terluar, membatasi organisme dengan lingkungannya  Sistem integumen tersusun : kulit dan struktur tambahan (turunan kulit)  Kulit :  organ tubuh terbesar (15% bb) dan terberat  1,5-2 m2
  • 4. Fungsi Kulit : 1. Fungsi proteksi yaitu sbg pelindung terhadap : - rangsangan mekanis, rangsangan termis - invasi mikroorganisme - radiasi sinar UV melalui pigmentasi 2. Fungsi regulasi yaitu mengatur suhu tubuh dan mempertahankan kesetimbangan cairan 3. Fungsi eksresi : • Kelebihan urea dikeluarkan melalui keringat (manusia) • Kelebihan garam dikeluarkan melalui kelenjar garam pd burung di laut
  • 5. 5. Fungsi respirasi (khusus pada Amphibi) 6. Fungsi sensasi : reseptor sensoris utk mendeteksi panas, dingin, sentuhan , tekanan & nyeri 7. Fungsi komunikasi dengan lingkungan 8. Fungsi lain: pembentukan vitamin D menjadi bentuk yang lebih aktif (pd manusia), penyimpan lemak pd bagian hipodermis
  • 6. 1. Ruffini : reseptor penerima panas di dermis dan subcutis 2. Badan Krause : reseptor penerima dingin di dermis 3. Badan taktil Meissner : reseptor di papila dermis untuk rangsangan perabaan kuat 4. Merkel ranvier: reseptor epidermis untuk rangsangan perabaan ringan 5. Badan Paccini : reseptor pd dermis untuk rangsangan penekanan kuat Reseptor di Kulit
  • 7.
  • 8. STRUKTUR SISTEM INTEGUMEN Struktur sistem integumen atau kulit pada hewan vertebrata secara umum terdiri atas : 1. Epidermis (derivat ektoderm) 2. Dermis ( derivat mesoderm) Di bawah dermis terdapat lapisan hipodermis/sub kutan : jaringan ikat longgar, lemak
  • 9.
  • 10. Epidermis  Lapisan terluar  Turunan ektoderm  Sebagian besar disusun oleh jaringan epitel berlapis  Avascular, tanpa akhiran saraf  Umumnya aglanduler  Tipis, paling tebal pd telapak tangan dan kaki  Sel yg tdpt di epidermis: stem sel, keratinosit, melanosit, Langerhans dan sel Merkel
  • 11.
  • 12. Dermis  Lapisan dibawah epidermis (tengah)  Turunan mesoderm  Disusun oleh jaringan ikat longgar, otot  Terdapat akhiran saraf dan vascular  memberi nutrisi epidermis  Terdapat kelenjar dan folikel rambut (pd mamalia)  Tebal, membantu mengatur suhu tubuh
  • 13. 1. Struktur kulit ikan (Pisces) Epidermis : - Tipis, lunak (tidak mengandung keratin) - Mempunyai banyak kelenjar mukus uniseluler, beberapa multiseluler yg menghasilkan lendir - Beberapa ikan mempunyai kelenjar racun yang berhubungan dengan sirip - Fotofor: kljr multieluler mjd organ yg dpt bercahaya, Fotofor dikelilingi pembuluh darah dan sel-sel berpigmen Dermis : - Terdiri atas stratum kompaktum dan spongiosum - Ikan mempunyai sisik yang berasal dari dermis - Kromatofor
  • 15. 2. Struktur kulit Amfibi Epidermis : • Multilayer, tipis, lunak, stratum korneum mengandung keratin terutama yg hidup di darat • Mempunyai kelenjar mukus multiseluler • Pd beberapa spesies mempunyai kelenjar granular (toksik) mis : kljr paratoid Dermis : - Terdiri dari stratum kompaktum dan spongiosum - Pada bagian atas dari dermis terdapat kromatofora yang memberi warna pada kulit
  • 16.
  • 19. 3. Struktur kulit Reptil Epidermis :  Mengandung stratum korneum sgt tebal yg banyak mengandung keratin. Stratum korneum berkembang baik sebagai adaptasi untuk hidup di darat  Sisik epidermal  Tidak mempunyai kelenjar mukus  Mempunyai kelenjar granular yg mengeluarkan sekret utk proteksi, feromon, kljr femoral pd kadal jantan, Dermis  tipis dan pada dermis bagian atas banyak ditemukan kromatofora
  • 20.
  • 22. 4. Struktur Kulit Aves Epidermis  Kulit pada burung tipis, kering, dan tidak ada kelenjar kecuali kelenjar uropygial dan kelenjar minyak pada lubang telinga luar atau di sekeliling kloaka pd bbrp spesies  Epidermis yang menanduk ditemukan pada bulu, paruh, cakar dan taji.  Tubuh ditutupi oleh bulu, cakar terdapat pada ujung jari dan sayap  Taji yang merupakan tulang dermal ditemukan pada kaki jantan ayam petarung.Taji pada beberapa spesies ditutup oleh lapisan tanduk dan berfusi dengan tarso-metatarsus. Dermis  Tidak terdapat kromatofora pada dermis, pigmen hanya ditemukan pada bulu dan sisik.
  • 24.
  • 25. 5. Struktur Kulit Mamalia 1. EPIDERMIS Epitel berlapis pipih dengan lapisan dari dalam ke luar adalah sbb : a. Stratum basale/ germinativum • Terdiri atas selapis sel berbentuk kubus dan silindris (lapisan basal)  lapisan sel polihedral  sel bentuk pipih • Ditemukan sel: keratinosit, melanosit, sel Merkell • Aktif bermitosis b. Stratum spinosum (8-10 lapis) • Tdr sel-sel kuboid poligonal agak pipih, berbentuk ‘duri’ krn mengerut • Ditemukan sel Langerhans, keratinosit • Mulai sekresi prekeratin, absorbsi melanin • Msh dpt bermitosis Stratum basale dan stratum spinosum membentuk stratum malphigi / stratum germinativum
  • 26. c. Stratum granulosum -Terdiri dari 3 - 5 lapis sel yang pipih, zona transisi - Berisi butir-butir keratohialin, mbtk granula lamellar -Tdk mengalami pembelahan d. Stratum lucidum (hanya dijumpai pada KULITTEBAL) - Lapisan bening, organel dan inti tidak ada - Hanya dijumpai pd kulit tebal - Pada kulit tipis stratum lucidum tidak berkembang - Mengandung eleidin (prekursor keratin) - tanpa inti dan organel e. Stratum korneum - Lapisan sel bertanduk (25-30 lapisan) : sgt jelas pd vertebrata darat - Bentuk sel pipih, tanpa inti dan organel -Kaya keratin dan lipid -Mrpkn barier yg kuat - Bagian permukaan dpt mengelupas Dari stratum basale sd stratum corneum : 15-35 hari
  • 27.
  • 28.
  • 30.
  • 31. 2. DERMIS a. Stratum papilare/ stratum spongiosum  Dermis bagian permukaan  20% dr dermis  Terdiri dari jaringan ikat areolar, lemak  Membentuk penjorokan ke dalam epidermis (utk melekatnya epidermis ke dermis)  disebut papila dermis (mbtk alur sidik jari pd bagian epidermis)  Anyaman kapiler, tdpt reseptor sentuhan (Meissner’ s)  akhiran saraf utk reseptor ‘nyeri’  Tdpt folikel rambut dan kelenjar  Banyak mengandung sel : fibroblast, makrofag, leukosit dll
  • 32. b. Stratum retikulare/ stratum kompaktum  Lapisan dermis terdalam  80 % dermis  Tdr jaringan ikat padat tdk teratur  Sifat lebih padat daripada stratum papilare karena banyak mengandung serabut kolagen dan elastik  Fungsi: memberi kekuatan, elastisitas, ektensibilitas  Ditemukan: folikel rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat, reseptor sensorik yg lain
  • 34.
  • 35.
  • 36. Struktur kulit tebal (Mamalia)
  • 38. Kulit tebal dan kulit tipis
  • 39. HIPODERMIS / JARINGAN SUBKUTAN  Tdk termasuk bagian kulit  Banyak mengandung lemak, bbrp jaringan ikat longgar. Akumulasi lemak pd subkutan  obesitas  Fungsi:  Melekatkan kulit pd jaringan dibawahnya  Cadangan energi  Insulasi suhu tubuh  Sgt vascular  injeksi sub kutan
  • 40.
  • 42.
  • 43. TURUNAN EPIDERMIS 1. Kelenjar (lendir, femoral, uropygial,keringat, minyak, bau, susu) 2. Rambut 3. Bulu 4. Tanduk, cula dan rangga 5. Kuku, cakar, dan telapok 6. Sisik tanduk pada penyu
  • 44. TURUNAN DERMIS Turunan dermis adalah sisik pada ikan Tipe sisik pada ikan : 1. Sisik sikloid 2. Sisik ctenoid 3. Sisik plakoid (pada ikan hiu)
  • 45. Kelenjar mukus/lendir Pisces  Uniseluler  Holokrin / merokrin  Fungsi : sebagai pelindung yaitu mengurangi gesekan dengan air dan pertahanan thd mikroorganisme Amphibia  Multiseluler  Bagian sekretoris terbenam di dalam bagian dermis • Fungsi : a. membasahi kulit  penting untuk pernafasan b. pd amfibi tertentu tdpt kelenjar bisa (kelenjar parotoid) di belakang kepala
  • 47. Kelenjar femoral - terdapat pada kadal jantan - mengeluarkan sekret yang lengket yang kemudian mengeras menjadi seperti duri pendek dan digunakan untuk memegang yang betina selama kopulasi www.flickr.com
  • 48. Kelenjar uropygial  Terdapat pada bagian dorsal ekor burung (Aves) atau uropygium  Fungsi : mengeluarkan minyak yang berfungsi untuk meminyaki bulu www.beacon-center.org
  • 49. Kelenjar keringat (sweat gland / sudoriferic gland) - Pada manusia tersebar di seluruh permukaan kulit - Sekresi: merokrin atau apokrin - Mamalia lain terbatas penyebarannya : daerah telinga, bibir, kepala, punggung, jari kaki, telapak kaki dan sekitar anus - Modifikasi kelenjar keringat : a. Kel. Moll pada bagian pinggir kelopak mata manusia b. Kel. Serumen pada telinga luar  lilin (serumin)
  • 50.
  • 51. Kelenjar minyak (Sebaceous gland) Berhubungan dengan rambut, bersifat holokrin dan melumasi lapisan tanduk epidermis dan rambut Sebum : trigliserida dan asam lemak Modifikasi : - Kljr. Meiboom di kelopak mata fungsi : melumas kornea
  • 52.
  • 53. Kelenjar bau (scent gland) Modifikasi kelenjar minyak atau kelenjar keringat Letak: pd kaki ( kambing ), dekat anus (rodentia dan carnivora), dekat kloaka (ular) Fungsi : komunikasi intraspesies, membatasi teritori, menarik pasangan dan pertahanan
  • 55. Kelenjar susu (mammary gland) - Modifikasi kelenjar keringat (tipe: apokrin) - letak kelenjar susu : • Axiler pd ketiak • Toraxs (dada) ditemukan pada primata • Abdominal • Inguinal (pada lipatan paha) ditemukan pada ungulata (kuda), cetacea ( paus)
  • 56.
  • 57.
  • 58. Rambut Khas pada Mamalia Bagian-bagian rambut : Batang rambut : bagian rambut yang keluar dari permukaan kulit tersusun: medulla-korteks-kutikula Akar rambut : bagian yang terbenam Folikel rambut : epitel yang membungkus akar rambut Bulbus rambut : bagian akar rambut yang membesar Papila rambut : jaringan ikat yang menjorok ke dalam bulbus Matriks rambut : sel-sel rambut yang tepat berbatasan dengan papila rambut Muskulus arektores pilorum : seberkas otot polos yang terentang dari folikel rambut sampai ke epidermis. Modifikasi rambut Sisik tanduk pada Manis javanica
  • 60. Connective tissue sheath Hair Structure Follicle Structure The medulla, or core, of the hair contains a flexible soft keratin. The cortex contains thick layers of hard keratin, which give the hair its stiff- ness. The cuticle, although thin, is very tough, and it contains hard keratin. The internal root sheath surrounds the hair root and the deeper portion of the shaft. The cells of this sheath disintegrate quickly, and this layer does not extend the entire length of the hair follicle. The external root sheath extends from the skin surface to the hair matrix. The glassy membrane is a thickened, clear layer wrapped in the dense connective tissue sheath of the follicle as a whole.
  • 61. Struktur Rambut Boundary between hair shaft and hair root Hair shaft Sebaceous gland Arrector pili muscle Hair root Connective tissue sheath Hair bulb Hair matrix Hair papilla
  • 62. Bulu  Karakteristik pada Aves  Berbagai tipe al:  Bulu kontur  Bulu turun  Filoplume
  • 63. Tanduk (horn) • Hanya ditemuka pd mamalia • Dikenal 5 tipe: tanduk sejati, antler, tanduk jerapah, pronghorn, cula (rhinoceros horn)
  • 64. Tanduk sejati (bovine horn / hollow horn) • Tanduk pada Bovidae (hewan ternak jantan dan betina ) merupakan sumbu tulang yang diselubungi oleh selongsong dari zat tanduk • Selongsong dpt tanggal  tanduk berongga (hollow horn) • Tidak bercabang • permanen
  • 65.
  • 66. Pronghorn (tanduk antelop)  Tonjolan tulang frontal yg permanen, bercabang  Ditutupi oleh lapisan epidermis yg keras dan bertanduk  dpt mengelupas tiap tahun  Pd antelop (Antelocarpa)
  • 67. Antler (Rangga) • Rangga (antler) pada rusa, merupakan tulang mesodermal yg kompak, bercabang dan menempel pada tulang frontal • Diselubungi kulit berambut velvet ketika masa pertumbuhan dan akan hilang setelah dewasa • Lebih berkembang pd jantan
  • 69. Tanduk jerapah (Giraffe horn)  Menyerupai rangga, diselubungi velvet atau kulit  Tdk pernah mengelupas  Pendek, tdk bercabang  Permanen  Dijumpai pd jantan dan betina www.wildlife-picture-online.com
  • 70. Cula (Rhinoceros horn/hair horn)  Cula merupakan berkas rambut yang mengalami penggumpalan (keratin fibre horn) pd daerah tulang nasal  Sel-sel epidermis yg mengalami keratinisasi  berkas keratin menyerupai rambut  menggumpal krn adanya perekat (cement)  Pd jantan dan betina  Satu pd badak India, dua pd badak Afrika www.animal_nationalgeographic.com
  • 71. Kuku, cakar dan telapok Kuku pd Primata Cakar pd Reptilia,Aves dan Mamalia Telapok pd Ungulata Fungsi : melindungi ujung jari Terdiri atas: - keping tanduk dorsal disebut unguis - keping tanduk ventral
  • 72. kuku
  • 73. Sisik Tanduk (pada Penyu) Perisai penyu terdiri 2 bagian, yaitu : - Dorsal (carapace) terdiri dari pelat marginal (bagian pinggir), pelat tanduk di tengah (nuchal, neural, pigal) dan pelat kostal. -Ventral (plastron)
  • 74. Sisik Tanduk pada penyu A. Carapace (dorsal) n : neural nu: nuchal c :.costal m : marginal p : pigal B. Plastron (ventral) g : gular h : humeral p : pectoral a : abdominal f : femoral an : anal
  • 75. DERIVAT DERMIS Sisik tulang -Turunan dari dermis - Ada 3 jenis sisik, yaitu : Sisik plakoid pada Elasmobranchii (Hiu) terdiri: - keping basal yang masuk ke dermis -Taju dentis, tudung enamel Sisik sikloid dan Sisik ctenoid, terdiri dari lapisan tipis tulang, lentur dan ringan.
  • 76. SISIK PADA IKAN Sisik sikloidSisik ctenoid Sisik Plakoid