2. Kompetensi
Memahami struktur dan fungsi sistem
integumen (kulit dan turunannya) pada
vertebrata
Memahami struktur kulit vertebrata
Memahami derivat kulit vertebrata : derivat
epidermis dan dermis
3. SISTEM INTEGUMEN
Merupakan organ yang
menutupi bagian tubuh
terluar, membatasi
organisme dengan
lingkungannya
Sistem integumen tersusun :
kulit dan struktur tambahan
(turunan kulit)
Kulit :
organ tubuh terbesar (15%
bb) dan terberat
1,5-2 m2
4. Fungsi Kulit :
1. Fungsi proteksi yaitu sbg pelindung terhadap :
- rangsangan mekanis, rangsangan termis
- invasi mikroorganisme
- radiasi sinar UV melalui pigmentasi
2. Fungsi regulasi yaitu mengatur suhu tubuh dan
mempertahankan kesetimbangan cairan
3. Fungsi eksresi :
• Kelebihan urea dikeluarkan melalui keringat (manusia)
• Kelebihan garam dikeluarkan melalui kelenjar garam pd burung
di laut
5. 5. Fungsi respirasi (khusus pada Amphibi)
6. Fungsi sensasi : reseptor sensoris utk
mendeteksi panas, dingin, sentuhan ,
tekanan & nyeri
7. Fungsi komunikasi dengan lingkungan
8. Fungsi lain: pembentukan vitamin D
menjadi bentuk yang lebih aktif (pd
manusia), penyimpan lemak pd bagian
hipodermis
6. 1. Ruffini : reseptor penerima panas di dermis
dan subcutis
2. Badan Krause : reseptor penerima dingin di
dermis
3. Badan taktil Meissner : reseptor di papila
dermis untuk rangsangan perabaan kuat
4. Merkel ranvier: reseptor epidermis untuk
rangsangan perabaan ringan
5. Badan Paccini : reseptor pd dermis untuk
rangsangan penekanan kuat
Reseptor di Kulit
7.
8. STRUKTUR SISTEM INTEGUMEN
Struktur sistem integumen atau kulit
pada hewan vertebrata secara umum
terdiri atas :
1. Epidermis (derivat ektoderm)
2. Dermis ( derivat mesoderm)
Di bawah dermis terdapat lapisan
hipodermis/sub kutan : jaringan ikat
longgar, lemak
9.
10. Epidermis
Lapisan terluar
Turunan ektoderm
Sebagian besar disusun oleh jaringan epitel
berlapis
Avascular, tanpa akhiran saraf
Umumnya aglanduler
Tipis, paling tebal pd telapak tangan dan kaki
Sel yg tdpt di epidermis: stem sel, keratinosit,
melanosit, Langerhans dan sel Merkel
11.
12. Dermis
Lapisan dibawah epidermis (tengah)
Turunan mesoderm
Disusun oleh jaringan ikat longgar, otot
Terdapat akhiran saraf dan vascular
memberi nutrisi epidermis
Terdapat kelenjar dan folikel rambut (pd
mamalia)
Tebal, membantu mengatur suhu tubuh
13. 1. Struktur kulit ikan (Pisces)
Epidermis :
- Tipis, lunak (tidak mengandung keratin)
- Mempunyai banyak kelenjar mukus uniseluler, beberapa
multiseluler yg menghasilkan lendir
- Beberapa ikan mempunyai kelenjar racun yang
berhubungan dengan sirip
- Fotofor: kljr multieluler mjd organ yg dpt bercahaya,
Fotofor dikelilingi pembuluh darah dan sel-sel
berpigmen
Dermis :
- Terdiri atas stratum kompaktum dan spongiosum
- Ikan mempunyai sisik yang berasal dari dermis
- Kromatofor
15. 2. Struktur kulit Amfibi
Epidermis :
• Multilayer, tipis, lunak, stratum korneum mengandung
keratin terutama yg hidup di darat
• Mempunyai kelenjar mukus multiseluler
• Pd beberapa spesies mempunyai kelenjar granular
(toksik) mis : kljr paratoid
Dermis :
- Terdiri dari stratum kompaktum dan spongiosum
- Pada bagian atas dari dermis terdapat kromatofora yang
memberi warna pada kulit
19. 3. Struktur kulit Reptil
Epidermis :
Mengandung stratum korneum sgt tebal yg banyak
mengandung keratin. Stratum korneum berkembang baik
sebagai adaptasi untuk hidup di darat
Sisik epidermal
Tidak mempunyai kelenjar mukus
Mempunyai kelenjar granular yg mengeluarkan sekret utk
proteksi, feromon, kljr femoral pd kadal jantan,
Dermis
tipis dan pada dermis bagian atas banyak ditemukan
kromatofora
22. 4. Struktur Kulit Aves
Epidermis
Kulit pada burung tipis, kering, dan tidak ada kelenjar
kecuali kelenjar uropygial dan kelenjar minyak pada lubang
telinga luar atau di sekeliling kloaka pd bbrp spesies
Epidermis yang menanduk ditemukan pada bulu, paruh,
cakar dan taji.
Tubuh ditutupi oleh bulu, cakar terdapat pada ujung jari dan
sayap
Taji yang merupakan tulang dermal ditemukan pada kaki
jantan ayam petarung.Taji pada beberapa spesies ditutup
oleh lapisan tanduk dan berfusi dengan tarso-metatarsus.
Dermis
Tidak terdapat kromatofora pada dermis, pigmen hanya
ditemukan pada bulu dan sisik.
25. 5. Struktur Kulit Mamalia
1. EPIDERMIS
Epitel berlapis pipih dengan lapisan dari dalam ke luar adalah
sbb :
a. Stratum basale/ germinativum
• Terdiri atas selapis sel berbentuk kubus dan silindris
(lapisan basal) lapisan sel polihedral sel bentuk pipih
• Ditemukan sel: keratinosit, melanosit, sel Merkell
• Aktif bermitosis
b. Stratum spinosum (8-10 lapis)
• Tdr sel-sel kuboid poligonal agak pipih, berbentuk ‘duri’
krn mengerut
• Ditemukan sel Langerhans, keratinosit
• Mulai sekresi prekeratin, absorbsi melanin
• Msh dpt bermitosis
Stratum basale dan stratum spinosum membentuk stratum
malphigi / stratum germinativum
26. c. Stratum granulosum
-Terdiri dari 3 - 5 lapis sel yang pipih, zona transisi
- Berisi butir-butir keratohialin, mbtk granula lamellar
-Tdk mengalami pembelahan
d. Stratum lucidum (hanya dijumpai pada KULITTEBAL)
- Lapisan bening, organel dan inti tidak ada
- Hanya dijumpai pd kulit tebal
- Pada kulit tipis stratum lucidum tidak berkembang
- Mengandung eleidin (prekursor keratin)
- tanpa inti dan organel
e. Stratum korneum
- Lapisan sel bertanduk (25-30 lapisan) : sgt jelas pd
vertebrata darat
- Bentuk sel pipih, tanpa inti dan organel
-Kaya keratin dan lipid
-Mrpkn barier yg kuat
- Bagian permukaan dpt mengelupas
Dari stratum basale sd stratum corneum : 15-35 hari
31. 2. DERMIS
a. Stratum papilare/ stratum spongiosum
Dermis bagian permukaan
20% dr dermis
Terdiri dari jaringan ikat areolar, lemak
Membentuk penjorokan ke dalam epidermis (utk
melekatnya epidermis ke dermis) disebut papila
dermis (mbtk alur sidik jari pd bagian epidermis)
Anyaman kapiler, tdpt reseptor sentuhan (Meissner’ s)
akhiran saraf utk reseptor ‘nyeri’
Tdpt folikel rambut dan kelenjar
Banyak mengandung sel : fibroblast, makrofag, leukosit
dll
32. b. Stratum retikulare/ stratum kompaktum
Lapisan dermis terdalam
80 % dermis
Tdr jaringan ikat padat tdk teratur
Sifat lebih padat daripada stratum
papilare karena banyak mengandung
serabut kolagen dan elastik
Fungsi: memberi kekuatan, elastisitas,
ektensibilitas
Ditemukan: folikel rambut, kelenjar
minyak, kelenjar keringat, reseptor
sensorik yg lain
39. HIPODERMIS / JARINGAN SUBKUTAN
Tdk termasuk bagian kulit
Banyak mengandung lemak, bbrp jaringan ikat
longgar. Akumulasi lemak pd subkutan
obesitas
Fungsi:
Melekatkan kulit pd jaringan dibawahnya
Cadangan energi
Insulasi suhu tubuh
Sgt vascular injeksi sub kutan
43. TURUNAN EPIDERMIS
1. Kelenjar (lendir, femoral,
uropygial,keringat, minyak, bau, susu)
2. Rambut
3. Bulu
4. Tanduk, cula dan rangga
5. Kuku, cakar, dan telapok
6. Sisik tanduk pada penyu
44. TURUNAN DERMIS
Turunan dermis adalah sisik pada ikan
Tipe sisik pada ikan :
1. Sisik sikloid
2. Sisik ctenoid
3. Sisik plakoid (pada ikan hiu)
45. Kelenjar mukus/lendir
Pisces
Uniseluler
Holokrin / merokrin
Fungsi : sebagai pelindung yaitu mengurangi gesekan
dengan air dan pertahanan thd mikroorganisme
Amphibia
Multiseluler
Bagian sekretoris terbenam di dalam bagian dermis
• Fungsi :
a. membasahi kulit penting untuk pernafasan
b. pd amfibi tertentu tdpt kelenjar bisa (kelenjar
parotoid) di belakang kepala
47. Kelenjar femoral
- terdapat pada kadal
jantan
- mengeluarkan sekret
yang lengket yang
kemudian mengeras
menjadi seperti duri
pendek dan
digunakan untuk
memegang yang
betina selama
kopulasi www.flickr.com
48. Kelenjar uropygial
Terdapat pada bagian
dorsal ekor burung
(Aves) atau uropygium
Fungsi : mengeluarkan
minyak yang berfungsi
untuk meminyaki bulu
www.beacon-center.org
49. Kelenjar keringat (sweat
gland / sudoriferic gland)
- Pada manusia tersebar di seluruh permukaan
kulit
- Sekresi: merokrin atau apokrin
- Mamalia lain terbatas penyebarannya : daerah
telinga, bibir, kepala, punggung, jari kaki,
telapak kaki dan sekitar anus
- Modifikasi kelenjar keringat :
a. Kel. Moll pada bagian pinggir kelopak mata
manusia
b. Kel. Serumen pada telinga luar lilin
(serumin)
50.
51. Kelenjar minyak (Sebaceous
gland)
Berhubungan dengan rambut, bersifat
holokrin dan melumasi lapisan tanduk
epidermis dan rambut
Sebum : trigliserida dan asam lemak
Modifikasi :
- Kljr. Meiboom di kelopak mata
fungsi : melumas kornea
52.
53. Kelenjar bau (scent gland)
Modifikasi kelenjar minyak atau
kelenjar keringat
Letak: pd kaki ( kambing ), dekat anus
(rodentia dan carnivora), dekat kloaka
(ular)
Fungsi : komunikasi intraspesies,
membatasi teritori, menarik
pasangan dan pertahanan
55. Kelenjar susu (mammary
gland)
- Modifikasi kelenjar keringat (tipe:
apokrin)
- letak kelenjar susu :
• Axiler pd ketiak
• Toraxs (dada) ditemukan pada primata
• Abdominal
• Inguinal (pada lipatan paha) ditemukan
pada ungulata (kuda), cetacea ( paus)
56.
57.
58. Rambut
Khas pada Mamalia
Bagian-bagian rambut :
Batang rambut : bagian rambut yang keluar dari permukaan kulit
tersusun: medulla-korteks-kutikula
Akar rambut : bagian yang terbenam
Folikel rambut : epitel yang membungkus akar rambut
Bulbus rambut : bagian akar rambut yang membesar
Papila rambut : jaringan ikat yang menjorok ke dalam bulbus
Matriks rambut : sel-sel rambut yang tepat berbatasan dengan papila
rambut
Muskulus arektores pilorum : seberkas otot polos yang terentang
dari folikel rambut sampai ke epidermis.
Modifikasi rambut Sisik tanduk pada Manis javanica
60. Connective tissue sheath
Hair Structure
Follicle Structure
The medulla, or
core, of the hair
contains a flexible
soft keratin.
The cortex contains thick
layers of hard keratin,
which give the hair its stiff-
ness.
The cuticle, although
thin, is very tough, and
it contains hard keratin.
The internal root sheath surrounds
the hair root and the deeper portion of
the shaft. The cells of this sheath
disintegrate quickly, and this layer does
not extend the entire length of the hair
follicle.
The external root sheath extends
from the skin surface to the hair matrix.
The glassy membrane is a thickened,
clear layer wrapped in the dense
connective tissue sheath of the follicle
as a whole.
64. Tanduk sejati (bovine horn /
hollow horn)
• Tanduk pada Bovidae
(hewan ternak jantan
dan betina )
merupakan sumbu
tulang yang diselubungi
oleh selongsong dari
zat tanduk
• Selongsong dpt tanggal
tanduk berongga
(hollow horn)
• Tidak bercabang
• permanen
65.
66. Pronghorn (tanduk antelop)
Tonjolan tulang frontal
yg permanen,
bercabang
Ditutupi oleh lapisan
epidermis yg keras dan
bertanduk dpt
mengelupas tiap tahun
Pd antelop
(Antelocarpa)
67. Antler (Rangga)
• Rangga (antler) pada rusa, merupakan tulang
mesodermal yg kompak, bercabang dan
menempel pada tulang frontal
• Diselubungi kulit berambut velvet ketika masa
pertumbuhan dan akan hilang setelah dewasa
• Lebih berkembang pd jantan
69. Tanduk jerapah (Giraffe horn)
Menyerupai rangga,
diselubungi velvet atau
kulit
Tdk pernah
mengelupas
Pendek, tdk bercabang
Permanen
Dijumpai pd jantan dan
betina www.wildlife-picture-online.com
70. Cula (Rhinoceros horn/hair
horn)
Cula merupakan berkas
rambut yang mengalami
penggumpalan (keratin fibre
horn) pd daerah tulang nasal
Sel-sel epidermis yg
mengalami keratinisasi
berkas keratin menyerupai
rambut menggumpal krn
adanya perekat (cement)
Pd jantan dan betina
Satu pd badak India, dua pd
badak Afrika
www.animal_nationalgeographic.com
71. Kuku, cakar dan telapok
Kuku pd Primata
Cakar pd Reptilia,Aves
dan Mamalia
Telapok pd Ungulata
Fungsi : melindungi
ujung jari
Terdiri atas:
- keping tanduk dorsal
disebut unguis
- keping tanduk ventral
73. Sisik Tanduk (pada Penyu)
Perisai penyu terdiri 2 bagian, yaitu :
- Dorsal (carapace) terdiri dari pelat
marginal (bagian pinggir), pelat
tanduk di tengah (nuchal, neural,
pigal) dan pelat kostal.
-Ventral (plastron)
74. Sisik Tanduk pada penyu
A. Carapace (dorsal)
n : neural
nu: nuchal
c :.costal
m : marginal
p : pigal
B. Plastron (ventral)
g : gular
h : humeral
p : pectoral
a : abdominal
f : femoral
an : anal
75. DERIVAT DERMIS
Sisik tulang
-Turunan dari dermis
- Ada 3 jenis sisik, yaitu :
Sisik plakoid pada Elasmobranchii (Hiu) terdiri:
- keping basal yang masuk ke dermis
-Taju dentis, tudung enamel
Sisik sikloid dan Sisik ctenoid, terdiri dari
lapisan tipis tulang, lentur dan ringan.