SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
x
MEKANIKA LAGRANGIAN BRENDA
JULICA
M0213018
1. PERSAMAAN LAGRANGE
Apa itu persamaan lagrange ? kenapa muncul persamaan lagrange?
Digunakan untuk apa persamaan lagrange? Dan pertanyaan yang lain akan coba
kita bahas disini.
Untuk pembuka, ada yang sudah tahu tentang hukum newton? hukum
newton sudah sering kita dengar, nah yang amu kita bahas disini perkembangan
lebih efektif dari hukum newton, perkembangan lebih disini maksudnya Hukum
Newton dapat diterapkan, jika gaya yang bekerja pada sebuah benda
diketahui.Namun dalam kebanyakan kasus, persoalan yang dihadapi terkadang
tidak mudah diselesaikan dengan menggunakan dinamika gerak serta persyaratan
awal yang diberikan. Sebagai contoh, benda yang bergerak pada sebuah
permukaan berbentuk bola. Persoalan yang dihadapi bukan hanya pada bentuk
gaya yang bekerja, akan tetapi penggunaan koordinat, baik cartesian maupun
koordinat lainnya sudah tidak efektif lagi digunakan, sekalipun bentuk persamaan
gayanya diketahui. Disini akan dibahas tentang sebuah pendekatan yang lebih
efektif digunakan dalam mencari persamaan gerak sistem yang pertama
dikembangkan oleh matematikawan Perancis Joseph Louis Lagrange yang disebut
formalisme Lagrange.
Berikut salah satu contoh yang menggunakan persamaan lagrange,
Sebuah benda yang bergerak pada bidang miring yang dapat digerakkan.
Gambar 1.1
Gerak pada bidang miring dan penggambaran vektornya
1. Dipilih sebuah kumpulan koordinat untuk menyatakan konfigurasi
sistem.
'x
v
x'

Mx

m
Kita memilih koordinat x dan x'
Dimana, x = pergeseran dalam arah horisontal bidang terhadap titik acuan
x' = pergeseran partikel dari titik acuan terhadap bidang seperti yang
ditunjukkan pada gambar.
Dari analisis diagram vektor kecepatan, nampak bahwa kuadrat kecepatan partikel
diperoleh dengan menggunakan hukum kosinus :
 cosxx2xxv 222
''
 .....................................................................(1)
2. Dicari energi kinetik T sebagai fungsi koordinat tersebut beserta
turunannya terhadap waktu.
T adalah energi kinetik
2
2
12222
2
12
2
12
2
1
xM)cosxx2xxmxMmvT   ''
( ...................................(2)
3. Jika sistem tersebut konservatif (tidak bergantung lintasan), dicari energi
potensial V sebagai fungsi koordinatnya, atau jika sistem tersebut tidak
konservatif ( bergantung pada lintasan), dicari koordinat umum Qk.
Energi potensial sistem tak terkait dengan x oleh karena bidangnya horisontal,
sehingga kita dapat tuliskan :
V=mgx'sin  + tetapan ............................................................................(3)
4. Persamaan deferensial geraknya
2 '2 ' 2 '1 1
2 2L m(x x 2xx cos ) Mx mgx sin tetapan       .................................... (4)
Dimana, M adalah massa bidang miring dengan sudut kemiringan
m adalah massa partikel.
Persamaan geraknya
x
L
x
L
dt
d





 '' x
L
x
L
dt
d






…...........................................................(5)
sehingga
0xM)cosxxm   '( ;  mgsin)cosxxm  '
( …..................................(6)
Percepatan x dan '
x adalah :




2
cos
m
Mm
cossing
x ;
Mm
cosm
1
sing
'x 2




 …..................................... (7)
2. MEKANIKA HAMILTONIAN
Seperti halnya persamaan lagrange pasti ada pertanyaan-pertanyaan
yang timbul, apa kegunaan hamiltonian apa itu hamiltonian, untuk itu dibahas
dibawah ini.
Untuk pembuka, jika dalam kondisi khusus terdapat gaya yang tak dapat
diketahui, maka pendekatan Newtonian tak berlaku. Sehingga diperlukan
pendekatan baru dengan meninjau kuantitas fisis lain yang merupakan
karakteristik partikel, misal energi totalnya. Pendekatan ini dilakukan dengan
menggunakan prinsip Hamilton, dimana persamaan Lagrange yakni
persamaan umum dinamika partikel dapat diturunkan dari prinsip tersebut.
Prinsip Hamilton mengatakan, "Dari seluruh lintasan yang mungkin bagi sistem
dinamis untuk berpindah dari satu titik ke titik lain dalam interval waktu spesifik
(konsisten dengan sembarang konstrain), lintasan nyata yang diikuti sistem
dinamis adalah lintasan yang meminimumkan integral waktu selisih antara
energi kinetik dengan energi potensial".
Contoh : untuk mencari persamaan gerak benda yang berada di bawah
pengaruh medan sentral.
Energi kinetik dan energi potensial sistem dapat dinyatakan dalam koordinat
polar sebagai berikut:
)rr(
2
m
T 222
  dan V=V(r) ..................... (8)
Jadi :
rm
r
T
pr






m
p
r r
 .............................................. (9)






2
mr
T
p 2
mr
p
 ........................................ (10)
Akibatnya :
)r(V)
r
p
p(
m2
1
H 2
2
2
r  
.............................. (11)
Persamaan Hamiltoniannya:
r
p
H
r



, rp
r
H



, 




p
H
, 


p
H
....................................... (12)
Selanjutnya:
r
m
pr
 ................................................... (13)
r3
2
p
mr
p
r
)r(V


 
.......................................................... (14)
 
2
mr
p
............................................................ (15)
0p   ............................................................ (16)
Dua persamaan yang terakhir menunjukkan bahwa momentum sudut tetap,
2
p kons tan mr mh     .......................................... (17)
Sedangkan dua persamaan sebelumnya memberikan,
r
)r(V
r
mh
prm 3
2
r


  ....................................(18)
untuk persamaan gerak dalam arah radial.
http://www.slideshare.net/7779/persamaan-lagrange-dan-hamilton
http://ach-jubaidi.blogspot.com/2011/12/persamaan-hamilton.html

More Related Content

What's hot (18)

Pendahuluan1
Pendahuluan1Pendahuluan1
Pendahuluan1
 
Bab 3 b5 persamaan schrodinger
Bab 3 b5 persamaan schrodingerBab 3 b5 persamaan schrodinger
Bab 3 b5 persamaan schrodinger
 
Sumur potensial persegi tak terhingga
Sumur potensial persegi tak terhinggaSumur potensial persegi tak terhingga
Sumur potensial persegi tak terhingga
 
Mekanika lagrange
Mekanika lagrangeMekanika lagrange
Mekanika lagrange
 
Q=z modul
Q=z modul Q=z modul
Q=z modul
 
Mekanika lagrangean
Mekanika lagrangeanMekanika lagrangean
Mekanika lagrangean
 
2. ruang vektor dan ruang vektor bagian
2. ruang vektor dan ruang vektor bagian2. ruang vektor dan ruang vektor bagian
2. ruang vektor dan ruang vektor bagian
 
Materi 9
Materi 9Materi 9
Materi 9
 
Materi 4 gerak_2d
Materi 4 gerak_2dMateri 4 gerak_2d
Materi 4 gerak_2d
 
Atom hidrogen-final-doc2
Atom hidrogen-final-doc2Atom hidrogen-final-doc2
Atom hidrogen-final-doc2
 
Agustius dian n. m0213002
Agustius dian n. m0213002Agustius dian n. m0213002
Agustius dian n. m0213002
 
Medan magnet sebagai_medan_listrik
Medan magnet sebagai_medan_listrikMedan magnet sebagai_medan_listrik
Medan magnet sebagai_medan_listrik
 
Transformasi linier " Matematika Geodesi "
Transformasi linier " Matematika Geodesi "Transformasi linier " Matematika Geodesi "
Transformasi linier " Matematika Geodesi "
 
Ruang inner product
Ruang inner productRuang inner product
Ruang inner product
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
 
Kalkulus diferensial integral
Kalkulus diferensial integralKalkulus diferensial integral
Kalkulus diferensial integral
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 

Viewers also liked

Messenger kristen 3.3
Messenger kristen 3.3Messenger kristen 3.3
Messenger kristen 3.3spdgyrl1980
 
Customer of the future
Customer of the futureCustomer of the future
Customer of the futuredanagendler
 
Bcom 275 final exam guide version b
Bcom 275 final exam guide version bBcom 275 final exam guide version b
Bcom 275 final exam guide version bbuypropunal1976
 
Trabajo final
Trabajo finalTrabajo final
Trabajo finalurena04
 
Tugas komputer
Tugas komputerTugas komputer
Tugas komputeranazma
 
TOMS Roasting, Co. Digital Strategy
TOMS Roasting, Co. Digital StrategyTOMS Roasting, Co. Digital Strategy
TOMS Roasting, Co. Digital StrategySarah Sheff
 
The future of connected retail
The future of connected retailThe future of connected retail
The future of connected retaildanagendler
 
seminar in language
seminar in languageseminar in language
seminar in languagerzan nather
 
Trafo dan-jenisnya
Trafo dan-jenisnyaTrafo dan-jenisnya
Trafo dan-jenisnyaM.R Prahadi
 
JASON DELONG ADV352 FINAL PROJECT
JASON DELONG ADV352 FINAL PROJECTJASON DELONG ADV352 FINAL PROJECT
JASON DELONG ADV352 FINAL PROJECTJason DeLong
 
Sisal Smallholders Farmers Training
Sisal Smallholders Farmers TrainingSisal Smallholders Farmers Training
Sisal Smallholders Farmers TrainingSwaiManka
 
La geopolitica como ciencia
La geopolitica como cienciaLa geopolitica como ciencia
La geopolitica como cienciaNancy Briceño
 
katherine mansfield
katherine mansfieldkatherine mansfield
katherine mansfieldrzan nather
 
파이썬 라이브러리로 쉽게 시작하는 데이터 분석
파이썬 라이브러리로 쉽게 시작하는 데이터 분석파이썬 라이브러리로 쉽게 시작하는 데이터 분석
파이썬 라이브러리로 쉽게 시작하는 데이터 분석Heekyung Yoon
 

Viewers also liked (19)

Messenger kristen 3.3
Messenger kristen 3.3Messenger kristen 3.3
Messenger kristen 3.3
 
Customer of the future
Customer of the futureCustomer of the future
Customer of the future
 
Bcom 275 final exam guide version b
Bcom 275 final exam guide version bBcom 275 final exam guide version b
Bcom 275 final exam guide version b
 
Trabajo final
Trabajo finalTrabajo final
Trabajo final
 
Tugas komputer
Tugas komputerTugas komputer
Tugas komputer
 
TOMS Roasting, Co. Digital Strategy
TOMS Roasting, Co. Digital StrategyTOMS Roasting, Co. Digital Strategy
TOMS Roasting, Co. Digital Strategy
 
Ajay Mareedu
Ajay MareeduAjay Mareedu
Ajay Mareedu
 
Cv Usman Burney
Cv Usman BurneyCv Usman Burney
Cv Usman Burney
 
The future of connected retail
The future of connected retailThe future of connected retail
The future of connected retail
 
seminar in language
seminar in languageseminar in language
seminar in language
 
Trafo dan-jenisnya
Trafo dan-jenisnyaTrafo dan-jenisnya
Trafo dan-jenisnya
 
JASON DELONG ADV352 FINAL PROJECT
JASON DELONG ADV352 FINAL PROJECTJASON DELONG ADV352 FINAL PROJECT
JASON DELONG ADV352 FINAL PROJECT
 
Sisal Smallholders Farmers Training
Sisal Smallholders Farmers TrainingSisal Smallholders Farmers Training
Sisal Smallholders Farmers Training
 
La geopolitica como ciencia
La geopolitica como cienciaLa geopolitica como ciencia
La geopolitica como ciencia
 
Persamaan lagrange
Persamaan lagrangePersamaan lagrange
Persamaan lagrange
 
katherine mansfield
katherine mansfieldkatherine mansfield
katherine mansfield
 
Ads Reality
Ads RealityAds Reality
Ads Reality
 
Manjunath Exp Resume
Manjunath Exp ResumeManjunath Exp Resume
Manjunath Exp Resume
 
파이썬 라이브러리로 쉽게 시작하는 데이터 분석
파이썬 라이브러리로 쉽게 시작하는 데이터 분석파이썬 라이브러리로 쉽게 시작하는 데이터 분석
파이썬 라이브러리로 쉽게 시작하는 데이터 분석
 

Similar to Mekanika lagrangian

Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034Nur Latifah
 
Mekanika lagrangian (miftah alfi yasin/M0213056)
Mekanika lagrangian (miftah alfi yasin/M0213056)Mekanika lagrangian (miftah alfi yasin/M0213056)
Mekanika lagrangian (miftah alfi yasin/M0213056)miftah0412
 
Sistem partikel
Sistem partikel Sistem partikel
Sistem partikel adhafanny
 
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasikMetode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasikdzakiamin02
 
Mekanika lagrangian (waskita, m0213096)
Mekanika lagrangian (waskita, m0213096)Mekanika lagrangian (waskita, m0213096)
Mekanika lagrangian (waskita, m0213096)Waskita Subekti
 
Hukum Newton Tentang Gravitasi
Hukum Newton Tentang GravitasiHukum Newton Tentang Gravitasi
Hukum Newton Tentang GravitasiDhimas Ilya'sa
 
Mekanika 2
Mekanika 2Mekanika 2
Mekanika 2adnavi
 

Similar to Mekanika lagrangian (20)

Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
 
Mekanika lagrangian (miftah alfi yasin/M0213056)
Mekanika lagrangian (miftah alfi yasin/M0213056)Mekanika lagrangian (miftah alfi yasin/M0213056)
Mekanika lagrangian (miftah alfi yasin/M0213056)
 
Sistem partikel
Sistem partikel Sistem partikel
Sistem partikel
 
Mekanika Lagrange
Mekanika LagrangeMekanika Lagrange
Mekanika Lagrange
 
Mekanika hamilton
Mekanika hamiltonMekanika hamilton
Mekanika hamilton
 
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasikMetode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
Metode lagrangean dalam pengembangan mekanika klasik
 
Osilasi teredam
Osilasi teredamOsilasi teredam
Osilasi teredam
 
Mekanika klasik
Mekanika klasikMekanika klasik
Mekanika klasik
 
Mekanika print
Mekanika printMekanika print
Mekanika print
 
Diktat getaran mekanik
Diktat getaran mekanikDiktat getaran mekanik
Diktat getaran mekanik
 
Mekanika lagrangian (waskita, m0213096)
Mekanika lagrangian (waskita, m0213096)Mekanika lagrangian (waskita, m0213096)
Mekanika lagrangian (waskita, m0213096)
 
Dinamika
DinamikaDinamika
Dinamika
 
Dinamika lagrange
Dinamika lagrangeDinamika lagrange
Dinamika lagrange
 
Dinamika lagrange
Dinamika lagrangeDinamika lagrange
Dinamika lagrange
 
Dinamika lagrange
Dinamika lagrangeDinamika lagrange
Dinamika lagrange
 
Dinamika lagrange
Dinamika lagrangeDinamika lagrange
Dinamika lagrange
 
Torsi
TorsiTorsi
Torsi
 
Hukum Newton Tentang Gravitasi
Hukum Newton Tentang GravitasiHukum Newton Tentang Gravitasi
Hukum Newton Tentang Gravitasi
 
Mekanika 2
Mekanika 2Mekanika 2
Mekanika 2
 
Fisdas2
Fisdas2Fisdas2
Fisdas2
 

Recently uploaded

Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyaANTARASATU
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 

Recently uploaded (9)

Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 

Mekanika lagrangian

  • 1. x MEKANIKA LAGRANGIAN BRENDA JULICA M0213018 1. PERSAMAAN LAGRANGE Apa itu persamaan lagrange ? kenapa muncul persamaan lagrange? Digunakan untuk apa persamaan lagrange? Dan pertanyaan yang lain akan coba kita bahas disini. Untuk pembuka, ada yang sudah tahu tentang hukum newton? hukum newton sudah sering kita dengar, nah yang amu kita bahas disini perkembangan lebih efektif dari hukum newton, perkembangan lebih disini maksudnya Hukum Newton dapat diterapkan, jika gaya yang bekerja pada sebuah benda diketahui.Namun dalam kebanyakan kasus, persoalan yang dihadapi terkadang tidak mudah diselesaikan dengan menggunakan dinamika gerak serta persyaratan awal yang diberikan. Sebagai contoh, benda yang bergerak pada sebuah permukaan berbentuk bola. Persoalan yang dihadapi bukan hanya pada bentuk gaya yang bekerja, akan tetapi penggunaan koordinat, baik cartesian maupun koordinat lainnya sudah tidak efektif lagi digunakan, sekalipun bentuk persamaan gayanya diketahui. Disini akan dibahas tentang sebuah pendekatan yang lebih efektif digunakan dalam mencari persamaan gerak sistem yang pertama dikembangkan oleh matematikawan Perancis Joseph Louis Lagrange yang disebut formalisme Lagrange. Berikut salah satu contoh yang menggunakan persamaan lagrange, Sebuah benda yang bergerak pada bidang miring yang dapat digerakkan. Gambar 1.1 Gerak pada bidang miring dan penggambaran vektornya 1. Dipilih sebuah kumpulan koordinat untuk menyatakan konfigurasi sistem. 'x v x'  Mx  m
  • 2. Kita memilih koordinat x dan x' Dimana, x = pergeseran dalam arah horisontal bidang terhadap titik acuan x' = pergeseran partikel dari titik acuan terhadap bidang seperti yang ditunjukkan pada gambar. Dari analisis diagram vektor kecepatan, nampak bahwa kuadrat kecepatan partikel diperoleh dengan menggunakan hukum kosinus :  cosxx2xxv 222 ''  .....................................................................(1) 2. Dicari energi kinetik T sebagai fungsi koordinat tersebut beserta turunannya terhadap waktu. T adalah energi kinetik 2 2 12222 2 12 2 12 2 1 xM)cosxx2xxmxMmvT   '' ( ...................................(2) 3. Jika sistem tersebut konservatif (tidak bergantung lintasan), dicari energi potensial V sebagai fungsi koordinatnya, atau jika sistem tersebut tidak konservatif ( bergantung pada lintasan), dicari koordinat umum Qk. Energi potensial sistem tak terkait dengan x oleh karena bidangnya horisontal, sehingga kita dapat tuliskan : V=mgx'sin  + tetapan ............................................................................(3) 4. Persamaan deferensial geraknya 2 '2 ' 2 '1 1 2 2L m(x x 2xx cos ) Mx mgx sin tetapan       .................................... (4) Dimana, M adalah massa bidang miring dengan sudut kemiringan m adalah massa partikel. Persamaan geraknya
  • 3. x L x L dt d       '' x L x L dt d       …...........................................................(5) sehingga 0xM)cosxxm   '( ;  mgsin)cosxxm  ' ( …..................................(6) Percepatan x dan ' x adalah :     2 cos m Mm cossing x ; Mm cosm 1 sing 'x 2      …..................................... (7) 2. MEKANIKA HAMILTONIAN Seperti halnya persamaan lagrange pasti ada pertanyaan-pertanyaan yang timbul, apa kegunaan hamiltonian apa itu hamiltonian, untuk itu dibahas dibawah ini. Untuk pembuka, jika dalam kondisi khusus terdapat gaya yang tak dapat diketahui, maka pendekatan Newtonian tak berlaku. Sehingga diperlukan pendekatan baru dengan meninjau kuantitas fisis lain yang merupakan karakteristik partikel, misal energi totalnya. Pendekatan ini dilakukan dengan menggunakan prinsip Hamilton, dimana persamaan Lagrange yakni persamaan umum dinamika partikel dapat diturunkan dari prinsip tersebut. Prinsip Hamilton mengatakan, "Dari seluruh lintasan yang mungkin bagi sistem dinamis untuk berpindah dari satu titik ke titik lain dalam interval waktu spesifik (konsisten dengan sembarang konstrain), lintasan nyata yang diikuti sistem dinamis adalah lintasan yang meminimumkan integral waktu selisih antara energi kinetik dengan energi potensial". Contoh : untuk mencari persamaan gerak benda yang berada di bawah pengaruh medan sentral. Energi kinetik dan energi potensial sistem dapat dinyatakan dalam koordinat polar sebagai berikut: )rr( 2 m T 222   dan V=V(r) ..................... (8) Jadi :
  • 4. rm r T pr       m p r r  .............................................. (9)       2 mr T p 2 mr p  ........................................ (10) Akibatnya : )r(V) r p p( m2 1 H 2 2 2 r   .............................. (11) Persamaan Hamiltoniannya: r p H r    , rp r H    ,      p H ,    p H ....................................... (12) Selanjutnya: r m pr  ................................................... (13) r3 2 p mr p r )r(V     .......................................................... (14)   2 mr p ............................................................ (15) 0p   ............................................................ (16) Dua persamaan yang terakhir menunjukkan bahwa momentum sudut tetap, 2 p kons tan mr mh     .......................................... (17) Sedangkan dua persamaan sebelumnya memberikan, r )r(V r mh prm 3 2 r     ....................................(18) untuk persamaan gerak dalam arah radial.