SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
Q = Z-MODUL : 
MODUL YANG TIDAK MEMPUNYAI BASIS 
Oleh 
JEROL VIDEL LIOW 
(12/340197/PPA/04060) 
PROGRAM STUDI PASCASARJANA MATEMATIKA 
JURUSAN MATEMATIKA 
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 
UNIVERSITAS GADJAH MADA 
2013
A. PENDAHULUAN 
Dalam Aljabar Linear, diketahui bahwa setiap ruang vektor pasti mempunyai basis. Hal ini 
ternyata tidak berlaku pada R-Modul. Tidak semua R-Modul mempunyai basis. Salah satu yang 
menjadi counter-example yaitu himpunan Bilangan Rasional Q ketika dipandang sebagai Z-Modul 
(modul atas himpunan Bilangan Bulat Z). Q=Z-modul tidak mempunyai basis. Tulisan ini 
akan membuktikan kebenaran hal tersebut. 
B. PERMASALAHAN 
Akan dibuktikan bahwa Himpunan Bilangan Rasional Q jika dipandang sebagai Z-modul, 
maka Q tidak mempunyai basis. 
C. BEBERAPA DEFINISI 
Sebelum bukti bahwa Q=Z-Modul tidak mempunyai basis, akan diberikan beberapa definisi 
sebagai berikut. 
Definisi 1. Misalkan R ring dan M adalah R-modul. Himpunan S  M , 
1 2 { , ,..., } n S  x x x dikatakan bebas linear apabila berlaku: jika dibentuk persamaan: 
1 1 2 2 ... 0 n n a x  a x   a x  , dengan 1 2 , ,..., n a a a R , maka 1 2 ... 0 n a  a   a  . 
Definisi 2. Misalkan himpunan S  M = R-modul. S dikatakan membangun M jika dan 
hanya jika setiap xM dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari anggota-anggota 
di M, yaitu: 1 1 2 2 ... n n x  a x  a x   a x , dengan 1 2 , ,..., n a a a R . S membangun M 
dinotasikan dengan S  M . 
Definisi 3. Misalkan M=R-modul dan S  M . S adalah basis dari M jika dan hanya jika 
S membangun M dan S bebas linear. 
Sebagai catatan, Z dipandang sebagai himpunan bilangan bulat, yaitu 
Z {0,1,2,3,...} serta Q sebagai himpunan bilangan rasional, yaitu { , , 0} p 
q Q  p qZ q  .
D. PEMBAHASAN 
Misalkan Q = Z-modul. Membuktikan Q tidak mempunyai basis sama halnya dengan 
menunjukkan bahwa setiap himpunan bagian dari Q bukan merupakan basis dari Q. Jadi, Q=Z-modul 
tidak mempunyai basis  (X  M) X tidak bebas linear atau X tidak membangun Q. 
Misalkan X sebarang himpunan bagian dari Q. Akan ditunjukkan X bukan basis dari Q 
dengan memperhatikan setiap kemungkinan kasus yang ada. 
I. Misalkan X   , maka X   merupakan submodul terkecil yang memuat  . 
karena  {0} Q , maka berarti X bukan basis dari Q. 
II. Jika X yang merupakan singleton, maka perlu diperhatikan apakah X singleton nol 
atau singleton bukan nol. 
a) Misalkan X={0}. Karena terdapat 1Z dan 10  0 , maka jelas X={0} tidak 
bebas linear di Q. Berarti singleton nol bukan basis dari Q. 
b) Misalkan X singleton yang bukan nol, katakan { } p 
q X  dengan p  0 . 
Dibentuk persamaan 0 
p 
n 
q 
  , dengan nZ . Jadi, 0 
p n p 
n 
q q 
 
   berakibat 
n p  0. Karena p  0 dan Z merupakan daerah integral, maka diperoleh 
n  0 . Jadi, X bebas linear di Q. 
Berarti harus ditunjukkan X tidak membangun Q, yaitu terdapat sQ 
sedemikian hingga 
p 
s n 
q 
  , untuk setiap nZ . 
Sebelum menunjukkannya, harus diperhatikan lagi untuk beberapa kasus, 
yaitu jika p  q dan p  q . 
i. Untuk kasus p  q sama halnya dengan mengatakan X {1}. 
Karena terdapat 
1 
2 
Q sehingga: 
1 
1 
2 
 n , untuk setiap nZ ( 
1 1 1 
1, 
2 2 2 
  Z ) maka X {1} tidak membangun Q. Jadi, X {1} 
bukan basis dari Q.
ii. Untuk kasus p  q , maka perlu ditunjukkan lagi untuk p  q , p  q 
dan p  q . 
Untuk p  q sama halnya dengan mengatakan X {1}. 
Karena terdapat 
1 
2 
Q sehingga: 
1 
1 
2 
 n , untuk setiap nZ ( 
1 1 1 
( ) ( 1) , 
2 2 2 
     Z ) maka X {1} tidak membangun Q. Jadi, 
X {1} bukan basis dari Q. 
Untuk p  q . Jika q 1, maka jelas X {p} tidak membangun Q. 
Jika q 1, maka { } p 
q X  juga tidak membangun Q sebab dapat 
dipilih 2 
p 
s 
q 
 , sehingga 2 , 
p p 
s n n Z 
q q 
     ( karena 2 
p 1 p 
s 
q q q 
   
dan q 1 maka 
1 
Q 
q 
 . Jadi, { } p 
q X  bukan merupakan basis dari Q. 
Untuk p  q (berarti q 1), maka { } p 
q X  juga tidak membangun Q 
sebab dapat dipilih 2 
p 
s 
q 
 , sehingga 2 , 
p p 
s n n Z 
q q 
     ( karena 
2 
p 1 p 
s 
q q q 
   dan q 1 maka 
1 
Q 
q 
 . Jadi, { } p 
q X  bukan merupakan 
basis dari Q. 
III. Jika X merupakan himpunan dengan dua elemen, katakan 1 2 
1 2 
, 
p p 
X 
q q 
  
  
  
, maka 
diperoleh hasil sebagai berikut. 
a) Jika X {0,0} maka jelas X tidak bebas linear (lihat bagian II a.) 
b) Jika 0, 
p 
X 
q 
  
  
  
, maka X tidak bebas linear karena terdapat 1Z yang 
memenuhi 1 0 0 0 
p 
q 
    .
c) Jika 1 2 
1 2 
, 
p p 
X 
q q 
  
  
  
, dengan p1, p2  0, maka akan ditunjukkan bahwa 
terdapat 1 2 1 2 n ,n Z, n ,n  0 yang memenuhi 1 2 
1 2 
1 2 
0 
p p 
n n 
q q 
   . 
Berlaku: 1 2 1 2 1 2 1 
1 2 1 2 
1 2 1 2 2 1 1 
( ) 
0 
p p p p n p q 
n n n n 
q q q q n q p 
 
         . 
Dari sini diperoleh 1 2 1 n  ( p q ) dan 2 1 2 n  p q . Karena 1 2 p , p  0, maka 
1 2 n  0,n  0 . Berarti X tidak bebas linear. 
IV. Jika X merupakan himpunan dengan n elemen, katakan 1 2 
1 2 
, ,..., n 
n 
p p p 
X 
q q q 
  
  
  
, maka 
diperoleh hasil sebagai berikut. 
a) Jika terdapat i{1,2,...,n} sedemikian sehingga 0 i p  , maka dengan alasan 
seperti di bagian III a), dapat ditunjukkan bahwa X tidak bebas linear. 
b) Jika 0 i p  untuk setiap i{1,2,...,n}, maka dapat dipilih 3 4 ... 0 n k  k   k  
dan 1 2 1 k  ( p q ) dan 2 1 2 k  p q yang memenuhi persamaan : 
1 2 
1 2 
1 2 
... 0 n 
n 
n 
p p p 
k k k 
q q q 
     (lihat bagian III c), sehingga X tidak bebas 
linear. 
Jadi, disimpulkan bahwa X bukan merupakan basis dari Q 
V. Jika X merupakan himpunan dengan n elemen, katakan 1 2 
1 2 
, ,... 
p p 
X 
q q 
  
  
  
, maka 
berdasarkan hasil dari bagian III, dapat disimpulkan X bukan merupakan basis dari Q. 
Dari hasil yang ditunjukkan melalui I s.d. V, maka terbukti bahwa tidak ada himpunan bagian 
dari Q yang merupakan basis, yaitu saat Q dipandang sebagai Q = Z-modul.
A. KESIMPULAN 
Konsep dalam ruang vektor ada yang ternyata tidak berlaku pada modul. Kalau setiap ruang vektor mempunyai basis, tidak demikian halnya dengan modul. Tidak semua R-modul mempunyai basis. Salah satu contohnya yaitu himpunan bilangan rasional Q ketika dipandang sebagai Z-modul.

More Related Content

What's hot

Mekanika II
Mekanika IIMekanika II
Mekanika IIadnavi
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar LinearMerentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar LinearMuhammad Alfiansyah Alfi
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonKira R. Yamato
 
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector SpacesLinear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector SpacesDiponegoro University
 
Transformasi linier " Matematika Geodesi "
Transformasi linier " Matematika Geodesi "Transformasi linier " Matematika Geodesi "
Transformasi linier " Matematika Geodesi "Dedy Kurniawan
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Nilai Singular
Nilai SingularNilai Singular
Nilai Singularahmad yani
 
03. matrik-dan-transformasi-linear-ortonormal-dan-gram-schmidt
03. matrik-dan-transformasi-linear-ortonormal-dan-gram-schmidt03. matrik-dan-transformasi-linear-ortonormal-dan-gram-schmidt
03. matrik-dan-transformasi-linear-ortonormal-dan-gram-schmidtkmaguswira
 
Transformasi linier (analisa kompleks)
Transformasi linier (analisa kompleks) Transformasi linier (analisa kompleks)
Transformasi linier (analisa kompleks) syandika Rafina
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Mrv 4.1 fitriana & fatmala yunita ruang n- euclidis
Mrv 4.1   fitriana & fatmala yunita  ruang n- euclidisMrv 4.1   fitriana & fatmala yunita  ruang n- euclidis
Mrv 4.1 fitriana & fatmala yunita ruang n- euclidisNunink Apriani
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1Luh Sudi
 

What's hot (18)

Mekanika II
Mekanika IIMekanika II
Mekanika II
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar LinearMerentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
 
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector SpacesLinear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
 
Transformasi linier " Matematika Geodesi "
Transformasi linier " Matematika Geodesi "Transformasi linier " Matematika Geodesi "
Transformasi linier " Matematika Geodesi "
 
Ruang inner product
Ruang inner productRuang inner product
Ruang inner product
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
 
ALJABAR LINIER
ALJABAR LINIERALJABAR LINIER
ALJABAR LINIER
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
Nilai Singular
Nilai SingularNilai Singular
Nilai Singular
 
03. matrik-dan-transformasi-linear-ortonormal-dan-gram-schmidt
03. matrik-dan-transformasi-linear-ortonormal-dan-gram-schmidt03. matrik-dan-transformasi-linear-ortonormal-dan-gram-schmidt
03. matrik-dan-transformasi-linear-ortonormal-dan-gram-schmidt
 
Transformasi linier (analisa kompleks)
Transformasi linier (analisa kompleks) Transformasi linier (analisa kompleks)
Transformasi linier (analisa kompleks)
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensi
 
Vektor di Rn
Vektor di RnVektor di Rn
Vektor di Rn
 
Mrv 4.1 fitriana & fatmala yunita ruang n- euclidis
Mrv 4.1   fitriana & fatmala yunita  ruang n- euclidisMrv 4.1   fitriana & fatmala yunita  ruang n- euclidis
Mrv 4.1 fitriana & fatmala yunita ruang n- euclidis
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 

Similar to Q=Z-Modul Tidak Mempunyai Basis

Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptx
Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptxPertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptx
Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptxChristianPS2
 
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatikametode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatikarukmono budi utomo
 
Analisis riil (interval dan desimal)
Analisis riil (interval dan desimal)Analisis riil (interval dan desimal)
Analisis riil (interval dan desimal)RizkiKRMedan
 
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiRangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiNia Matus
 
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfPawit Ngafani
 
Mekanika (fungsi hamilton)
Mekanika (fungsi hamilton)Mekanika (fungsi hamilton)
Mekanika (fungsi hamilton)Junaidi Abdilah
 
218320994-Perubahan-Basis.ppt
218320994-Perubahan-Basis.ppt218320994-Perubahan-Basis.ppt
218320994-Perubahan-Basis.pptAnggitaKumala
 
proving and disproving in logic
proving and disproving in logicproving and disproving in logic
proving and disproving in logicadi wibawa
 
snips_2015_utih_amartiwi_5ff34ee4ded9b3e176f0ff43b7af701a
snips_2015_utih_amartiwi_5ff34ee4ded9b3e176f0ff43b7af701asnips_2015_utih_amartiwi_5ff34ee4ded9b3e176f0ff43b7af701a
snips_2015_utih_amartiwi_5ff34ee4ded9b3e176f0ff43b7af701aUtih Amartiwi
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaranNia Matus
 
Bab 1 transformasi
Bab 1   transformasiBab 1   transformasi
Bab 1 transformasiDwiAndri2
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi Nia Matus
 

Similar to Q=Z-Modul Tidak Mempunyai Basis (20)

Modul 7 basis dan dimensi
Modul 7 basis dan dimensiModul 7 basis dan dimensi
Modul 7 basis dan dimensi
 
Vektor dan ruang euclid
Vektor dan ruang euclidVektor dan ruang euclid
Vektor dan ruang euclid
 
Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptx
Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptxPertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptx
Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptx
 
Pendahulan teori bilangan
Pendahulan teori bilanganPendahulan teori bilangan
Pendahulan teori bilangan
 
Allin 2
Allin 2Allin 2
Allin 2
 
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatikametode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
metode numerik stepest descent dengan rerata aritmatika
 
Analisis riil (interval dan desimal)
Analisis riil (interval dan desimal)Analisis riil (interval dan desimal)
Analisis riil (interval dan desimal)
 
R5 g kel 6 allin2 2
R5 g kel 6 allin2 2R5 g kel 6 allin2 2
R5 g kel 6 allin2 2
 
1. keterbagian
1. keterbagian1. keterbagian
1. keterbagian
 
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiRangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
 
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Mekanika (fungsi hamilton)
Mekanika (fungsi hamilton)Mekanika (fungsi hamilton)
Mekanika (fungsi hamilton)
 
218320994-Perubahan-Basis.ppt
218320994-Perubahan-Basis.ppt218320994-Perubahan-Basis.ppt
218320994-Perubahan-Basis.ppt
 
proving and disproving in logic
proving and disproving in logicproving and disproving in logic
proving and disproving in logic
 
snips_2015_utih_amartiwi_5ff34ee4ded9b3e176f0ff43b7af701a
snips_2015_utih_amartiwi_5ff34ee4ded9b3e176f0ff43b7af701asnips_2015_utih_amartiwi_5ff34ee4ded9b3e176f0ff43b7af701a
snips_2015_utih_amartiwi_5ff34ee4ded9b3e176f0ff43b7af701a
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
 
Fungsi bessel
Fungsi besselFungsi bessel
Fungsi bessel
 
Bab 1 transformasi
Bab 1   transformasiBab 1   transformasi
Bab 1 transformasi
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 

Recently uploaded

Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanAprissiliaTaifany1
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 

Recently uploaded (10)

Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 

Q=Z-Modul Tidak Mempunyai Basis

  • 1. Q = Z-MODUL : MODUL YANG TIDAK MEMPUNYAI BASIS Oleh JEROL VIDEL LIOW (12/340197/PPA/04060) PROGRAM STUDI PASCASARJANA MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA 2013
  • 2. A. PENDAHULUAN Dalam Aljabar Linear, diketahui bahwa setiap ruang vektor pasti mempunyai basis. Hal ini ternyata tidak berlaku pada R-Modul. Tidak semua R-Modul mempunyai basis. Salah satu yang menjadi counter-example yaitu himpunan Bilangan Rasional Q ketika dipandang sebagai Z-Modul (modul atas himpunan Bilangan Bulat Z). Q=Z-modul tidak mempunyai basis. Tulisan ini akan membuktikan kebenaran hal tersebut. B. PERMASALAHAN Akan dibuktikan bahwa Himpunan Bilangan Rasional Q jika dipandang sebagai Z-modul, maka Q tidak mempunyai basis. C. BEBERAPA DEFINISI Sebelum bukti bahwa Q=Z-Modul tidak mempunyai basis, akan diberikan beberapa definisi sebagai berikut. Definisi 1. Misalkan R ring dan M adalah R-modul. Himpunan S  M , 1 2 { , ,..., } n S  x x x dikatakan bebas linear apabila berlaku: jika dibentuk persamaan: 1 1 2 2 ... 0 n n a x  a x   a x  , dengan 1 2 , ,..., n a a a R , maka 1 2 ... 0 n a  a   a  . Definisi 2. Misalkan himpunan S  M = R-modul. S dikatakan membangun M jika dan hanya jika setiap xM dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari anggota-anggota di M, yaitu: 1 1 2 2 ... n n x  a x  a x   a x , dengan 1 2 , ,..., n a a a R . S membangun M dinotasikan dengan S  M . Definisi 3. Misalkan M=R-modul dan S  M . S adalah basis dari M jika dan hanya jika S membangun M dan S bebas linear. Sebagai catatan, Z dipandang sebagai himpunan bilangan bulat, yaitu Z {0,1,2,3,...} serta Q sebagai himpunan bilangan rasional, yaitu { , , 0} p q Q  p qZ q  .
  • 3. D. PEMBAHASAN Misalkan Q = Z-modul. Membuktikan Q tidak mempunyai basis sama halnya dengan menunjukkan bahwa setiap himpunan bagian dari Q bukan merupakan basis dari Q. Jadi, Q=Z-modul tidak mempunyai basis  (X  M) X tidak bebas linear atau X tidak membangun Q. Misalkan X sebarang himpunan bagian dari Q. Akan ditunjukkan X bukan basis dari Q dengan memperhatikan setiap kemungkinan kasus yang ada. I. Misalkan X   , maka X   merupakan submodul terkecil yang memuat  . karena  {0} Q , maka berarti X bukan basis dari Q. II. Jika X yang merupakan singleton, maka perlu diperhatikan apakah X singleton nol atau singleton bukan nol. a) Misalkan X={0}. Karena terdapat 1Z dan 10  0 , maka jelas X={0} tidak bebas linear di Q. Berarti singleton nol bukan basis dari Q. b) Misalkan X singleton yang bukan nol, katakan { } p q X  dengan p  0 . Dibentuk persamaan 0 p n q   , dengan nZ . Jadi, 0 p n p n q q     berakibat n p  0. Karena p  0 dan Z merupakan daerah integral, maka diperoleh n  0 . Jadi, X bebas linear di Q. Berarti harus ditunjukkan X tidak membangun Q, yaitu terdapat sQ sedemikian hingga p s n q   , untuk setiap nZ . Sebelum menunjukkannya, harus diperhatikan lagi untuk beberapa kasus, yaitu jika p  q dan p  q . i. Untuk kasus p  q sama halnya dengan mengatakan X {1}. Karena terdapat 1 2 Q sehingga: 1 1 2  n , untuk setiap nZ ( 1 1 1 1, 2 2 2   Z ) maka X {1} tidak membangun Q. Jadi, X {1} bukan basis dari Q.
  • 4. ii. Untuk kasus p  q , maka perlu ditunjukkan lagi untuk p  q , p  q dan p  q . Untuk p  q sama halnya dengan mengatakan X {1}. Karena terdapat 1 2 Q sehingga: 1 1 2  n , untuk setiap nZ ( 1 1 1 ( ) ( 1) , 2 2 2      Z ) maka X {1} tidak membangun Q. Jadi, X {1} bukan basis dari Q. Untuk p  q . Jika q 1, maka jelas X {p} tidak membangun Q. Jika q 1, maka { } p q X  juga tidak membangun Q sebab dapat dipilih 2 p s q  , sehingga 2 , p p s n n Z q q      ( karena 2 p 1 p s q q q    dan q 1 maka 1 Q q  . Jadi, { } p q X  bukan merupakan basis dari Q. Untuk p  q (berarti q 1), maka { } p q X  juga tidak membangun Q sebab dapat dipilih 2 p s q  , sehingga 2 , p p s n n Z q q      ( karena 2 p 1 p s q q q    dan q 1 maka 1 Q q  . Jadi, { } p q X  bukan merupakan basis dari Q. III. Jika X merupakan himpunan dengan dua elemen, katakan 1 2 1 2 , p p X q q       , maka diperoleh hasil sebagai berikut. a) Jika X {0,0} maka jelas X tidak bebas linear (lihat bagian II a.) b) Jika 0, p X q       , maka X tidak bebas linear karena terdapat 1Z yang memenuhi 1 0 0 0 p q     .
  • 5. c) Jika 1 2 1 2 , p p X q q       , dengan p1, p2  0, maka akan ditunjukkan bahwa terdapat 1 2 1 2 n ,n Z, n ,n  0 yang memenuhi 1 2 1 2 1 2 0 p p n n q q    . Berlaku: 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 ( ) 0 p p p p n p q n n n n q q q q n q p           . Dari sini diperoleh 1 2 1 n  ( p q ) dan 2 1 2 n  p q . Karena 1 2 p , p  0, maka 1 2 n  0,n  0 . Berarti X tidak bebas linear. IV. Jika X merupakan himpunan dengan n elemen, katakan 1 2 1 2 , ,..., n n p p p X q q q       , maka diperoleh hasil sebagai berikut. a) Jika terdapat i{1,2,...,n} sedemikian sehingga 0 i p  , maka dengan alasan seperti di bagian III a), dapat ditunjukkan bahwa X tidak bebas linear. b) Jika 0 i p  untuk setiap i{1,2,...,n}, maka dapat dipilih 3 4 ... 0 n k  k   k  dan 1 2 1 k  ( p q ) dan 2 1 2 k  p q yang memenuhi persamaan : 1 2 1 2 1 2 ... 0 n n n p p p k k k q q q      (lihat bagian III c), sehingga X tidak bebas linear. Jadi, disimpulkan bahwa X bukan merupakan basis dari Q V. Jika X merupakan himpunan dengan n elemen, katakan 1 2 1 2 , ,... p p X q q       , maka berdasarkan hasil dari bagian III, dapat disimpulkan X bukan merupakan basis dari Q. Dari hasil yang ditunjukkan melalui I s.d. V, maka terbukti bahwa tidak ada himpunan bagian dari Q yang merupakan basis, yaitu saat Q dipandang sebagai Q = Z-modul.
  • 6. A. KESIMPULAN Konsep dalam ruang vektor ada yang ternyata tidak berlaku pada modul. Kalau setiap ruang vektor mempunyai basis, tidak demikian halnya dengan modul. Tidak semua R-modul mempunyai basis. Salah satu contohnya yaitu himpunan bilangan rasional Q ketika dipandang sebagai Z-modul.